Makalah Kelompok 5 - Pengendalian Keuangan - VII A
Makalah Kelompok 5 - Pengendalian Keuangan - VII A
Dosen pengampu
Di
Oleh kelompok 5 :
1. Salmah : 190420027
2. Badratun nafis : 190420030
3. Syahputra : 190420032
SEMESTER 7
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2020 / 2021
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya kami dapat menyusun makalah ini dengan baik. Dalam makalah ini,
kami akan membahas mengenai “ Pengendalian Keuangan”.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Muhammad Yusra S.E, M.Si.selaku
dosen mata kuliah Akuntansi Keperilakuan yang telah memberikan tugas ini. Dalam penulisan
makalah ini kami telah berusaha membuat yang terbaik namun kami juga menyadari bahwa
segala sesuatu tidak lepas dari kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan suatu
masukan dalam bentuk kritik dan saran demi menyempurnakan penulisan makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini bisa membantu menambah wawasan dan pengetahuan
bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Demikian makalah ini kami buat, semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua.
Penulis
1
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
Apa pentingnya melakukan manajemen keuangan?
Bagaimana konsep keuangan dan fungsinya?
Apa definisi pengendalian keuangan?
Apa saja aktivitas keuangan yang perlu dikendalikan?
Apa saja aspek keperilakuan dari pengendalian keuangan yang komprehensif?
Apa saja aspek keperilakuan atas pengendalian keuangan dari faktor kontekstual?
Apa saja aspek keperilakuan dalam perekayasaan pengendalian keuangan?
Apa saja aspek keperilakuan pengendalian keuangan dalam kerangka
pemberdayaan perusahaan?
C. TUJUAN
Untuk mengetahui bagaimana pengendalian keuangan perusahaan.
Untuk mengetahui apa saja kaitannya dengan aspek akuntansi keperilakuan.
3
BAB 11
PENGENDALIAN KEUANGAN
5
C. PENTINGNYA MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen keuangan yang baik juga akan mampu membantu pemilik usaha mengetahui
kondisi perusahaan tentang seberapa efektif keuangan perusahaan dan bagaimana kondisi
perusahaan kedepan.
Manajemen keuangan adalah sebuah subjek yang sangat menarik saat kita
mendekati abad ke-21. Pentingnya prinsip keuangan ini digarisbawahi dengan adanya
perkembangan dramatis yang terjadi dalam pasar keuangan. Misalnya saja, dalam bulan
September 1989, Campeau Corporation tidak dapat melunasi pembayaran bunga untuk
sebagian utangnya. Campeau telah membeli Federated Departement Store dan Allied
Store sebelumnya pada tahun 1989 dengan menanggung utang sebesar $10 miliar.
Campeau mencari tambahan utang untuk memenuhi pembayaran bunga yang jatuh tempo
atas utang yang sudah ada dan mencoba untuk menjual properti-properti utama, seperti
rangkaian toko serba ada, Bloomingdale, untuk mengurangi pokok pinjaman. Kegagalan
Campeau untuk memenuhi pembayaran bunganya mengejutkan seluruh pasar obligasi
dengan hasil (yield) yang tinggi. Dalam bulan Januari 1990, operasi real estate Campeau
dipisahkan dari operasi toko serba ada risetnya yang dimasukkan dalam perlindungan
kepailitan. Betapa pentingnya sejumlah aspek manajemen keuangan telah ditekankan
oleh sejarah Campeau ini (Weston dan Copeland, 1997).
D. FUNGSI KEUANGAN
6
laju pertumbuhan penjualan yang sebaiknya dicapai dan membuat prioritas atas alternatif
investasi yang tersedia.
Manejer keuangan harus bekerjasama dengan para manjer lainya agar perusahaan
dapat beroperasi seefisien mungkin, karena semua keputusan bisnis memiliki dampak
keuangan.
Manajer keungan menghubungkan menghubungkan perusahaan dengan pasar uang
dan pasar modal, yang merupakan sumber perolehan dana dan tempat surat berharaga
perusahaan diperdagangkan.
1. Bendahara
Tugas lain dari kontroler adalah menegelolah pengajian, menyusun perhitungan dan
pelaporan pajak serta melakukan audit internal.
Perencanaan sebagai salah satu fungsi pokok manajemen pasti dilakukan oleh
manajer pada semua tingkatan, meskipun skala atau lingkup rencananya berbeda
dengan level manajerialnya. Meskipun menyusun rencana yang sifat dan lingkupnya
berbeda, setiap manajer harus mengoordinasikan rencananya dengan rencana yang
bersifat lebih luas agar tidak terjadi kontradiksi penetapan tujuan antarunit kerja dan
7
antarbagian yang lebih tinggi. Memilahkan lingkup rencana tersebut adalah untuk
membentuk mata rantai saran dan tujuan yang menghubungkan antara aktivitas
organisasi sehari-hari dengan pencapaian tujuan secara keseluruhan. Persiapan
rencana bisnis merupakan hal penting untuk memastikan kesuksesan bisnis. Rencana
bisnis membantu manajer untuk memusatkan usaha dan mengidentifikasi kesempatan
dan rintangan yang diharapkan.
2. Aktivitas Pendanaan
3. Aktivitas Investasi
4. Aktivitas Operasi
8
F. ASPEK KEPERILAKUAN DARI PENGENDALIAN KEUANGAN YANG
KOMPREHENSIF
1. Perencanaan
2. Operasi
Operasi sering kali didefinisikan sebagai proses transformasi. Ada dua jenis
proses dalam kegiatan operasi, yaitu proses inti (core process) dan proses pendukung
(support process). Proses inti merupakan serangkaian kegiatan yang menyampaikan
nilai pada pelanggan. Sementara itu proses pendukung memberikan sumber daya dan
input yang penting ke dalam proses inti yang penting bagi pengelolaan kegiatan
perusahaan atau organisasi. Pengendalian operasi merupakan suatu proses perantara
dan proses perbaikan terhadap aktivitas operasi selama proses implementasi terhadap
rencana manajemen. Contoh pengendalian operasi seperti pengorganisasian subsistem
meliputi aplikasi pembelian dan persediaan, perhitungan biaya standar dan subsistem
rumah tangga, seperti administrasi penggajian dan manajemen kredit. Pada berbagai
organisasi, pengendalian operasi merupakan tanggung jawab manajer pemilik, yaitu
9
mereka yang ahli dalam mengendalikan pengoperasian lewat sesuatu yang tidak
formal dan berfokus pada manusia. Organisasi yang lebih kompleks dan lebih besar
dituntut untuk lebih memformalkan pengendalian operasi guna menjamin standar yang
efektif dan meningkatkan efisiensi operasi.
3. Umpan
Balik Umpan balik dalam organisasi berasal dari sumber formal dan informal
yang disusun dari komunikasi nonverbal. Komunikasi tersebut dihasilkan secara rutin
dan statistik yang ditabulasikan sebagai dasar untuk evaluasi penyusunan. Evaluasi
iniakan memengaruhi distribusi kompensasi, pemberian sanksi dan perubahan atas
proses perencanaan serta operasi sebagai akibat dari umpan balik. Dalam aplikasi
manajemen, keberadaan faktor manusia dan kompleksitas dari motivasi manusia
mendukung pernyataan bahwa hubungan antara umpan balik dan motivasi manusia
mendukung pernyataan bahwa hubungan antara umpan balik dan tindakan berikutnya
masih diwarnai dengan ketidakpastian dan kerumitan. Perencanaan, operasi dan
aktivitas umpan balik telah diidentifikasi sebagai tiga aspek proses administratif yang
sangat didukung oleh rancangan pengendalian terpadu. Ketika setiap dimensi ini
dibahas, dimensi tersebut bukan merupakan aktivitas yang terkait. Saling keterkaitan
antar subsistem pengendalian juga memegang peranan yang penting atas hasil yang
kurang memuaskan. Logikanya, perencanaan lebih dahulu ada dibandingkan dengan
operasi dan ukuran umpan balik yang berasal dari rencana operasi serta tujuan yang
ditetapkan. Demikian pula, jika ukuran umpan balik diasumsikan bersifat netra dan
relatif longgar, maka bisa diharapkan bahwa umpan balik dipandang sebagai tindakan
pengumpulan ukuran umpan balik itu sendiri dan tidak akan berpengaruh secara
signifikan terhadap tahapan perencanaan dan operasi. Sebagai konsekuensinya, ukuran
umpan balik lebih menekankan pada operasi bukannya pada hal-hal yang bersifat
evaluasi terhadap operasi itu sendiri.
10
pendekatan ukuran menjadi faktor penting dalam menentukan perbedaan konteks,
terdapat banyak variabel lainnya yang juga berhubungan dengan masalah ukuran. Hal
ini membuatnya menjadi tidak mungkin untuk mengisolasi setiap faktor tunggal,
seperti ukuran, sebagai sesuatu yang dominan.
2. Stabilitas Lingkungan
3. Motif Keuntungan
Tujuan proses pengendalian akuntansi dapat menjadi suatu penentu yang penting
dalam desain pengendalian. Terdapat banyak cara mengarakteristikkan proses
pengendalian keuangan organisasi. Beberapa karakteristik ini dapat menjadi penting bagi
tujuan pengendalian, sementara karakteristik lainnya mungkin bersifat terbatas dan tidak
membuat perbedaan. Proses sederhana maupun kompleks dan proses biaya variabel
maupun biaya tetap mengilustrasikan pentingnya proses variabel. Proses yang sederhana
11
adalah salah satu proses yang dapat dikarakteristikkan dengan memahami hubungan
sebab akibat secara baik.
Sedangkan proses yang kompleks melibatkan berbagai hubungan yang tidak dapat
dipahami dengan baik. Proses sederhana lebih mudah dikendalikan dibandingkan dengan
proses yang kompleks. Biaya yang tidak dapat dihindari terjadi pada unit-unit dalam
perusahaan, seperti riset dan pengembangan, pemasaran dan administrasi karyawan. Hal
ini sering menimbulkan kesulitan dalam mendesain inisiatif pengendalian terhadap
aplikasi biaya yang tidak dapat dihindari karena ketidakpastian dalam pengaruh
pengendalian. Faktor proses penting dalam pengendalian biaya yang tidak dapat dihindari
dan biaya untuk melakukan rekayasa adalah biaya variabel. Strategi pengendalian biaya
untuk proses strategi biaya variabel sering kali berbeda dalam hal substansi dengan
strategi pengendalian biaya yang disesuaikan, seperti aplikasi biaya tetap. Misalnya,
proses biaya variabel selalu menekankan pada konservasi, sementara biaya tetap selalu
dikaitkan dengan efektivitas dan utilitas.
Bisnis kompetitif dengan permintaan konsumen dan informasi yang banyak harus
mengandalkan inisiatif karyawan untuk mencari peluang dan merespons kebutuhan
konsumen. Namun, mengejar dapat menempatkan bisnis dalam risiko besar atau
menimbulkan kebiasaan yang dapat menghancurkan integritas perusahaan. Kegagalan
pengendalian manajemen telah menjadi topik utama dalam beberapa tahun belakangan
ini. Pada setiap kasus, karyawan melanggar mekanisme pengendalian yang ada dan
membahayakan monopoli bisnis. Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan karena reputasi
yang rusak, denda serta kehilangan bisnis dan peluang adalah cukup signifikan. Hal ini
membuat perhatian manajer tersedot untuk mengatasi krisis tersebut.
12
Namun demikan, kebanyakan organisasi yang beroperasi dalam pasar yang
sangat kompetitif, manajernya tidak dapat menghabiskan seluruh waktu dan upayanya
guna memastikan bahwa semua orang melaksanakan permintaannya. Selain itu, tidak
realistis untuk berpikir bahwa semua orang melaksanakan permintaannya. Selain itu,
tidak realistis untuk berpikir bahwa manajer telah melaksanakan pengendalian semata-
mata dengan mempekerjakan orang yang baik, menetapkan pengaturan insentif dan
mengharapkan yang terbaik. Sebaliknya, dewasa ini manajer harus mendorong
karyawannya untuk memprakarsai perbaikan proses dan cara-cara baru untuk merespons
kebutuhan konsumen, tetapi masih dalam batasan yang dapat dikendalikan.
Terdapat tiga unsur yang penting dalam lingkungan bisnis dewasa ini adalah
sistem kepercayaan (belief systems), sistem batasan (boundary systems) dan sistem
interaktif (interactive systems). Setiap unsur tersebut memiliki tujuan yang berbeda bagi
manajer yang berupaya menajamkan kreativitas karyawan. Simons menjelaskan bahwa
sistem pengendalian diagnostik memungkinkan manajer untuk memastikan bahwa tujuan
penting tersebut telah diraih secara efektif dan efisien. Sistem kepercayaan
memberdayakan dan mendorong individu untuk mencari kesempatan baru. Kedua sistem
tersebut mengomunikasikan nilai inti dan mengilhami semua yang terlibat untuk
melaksanakan tujuan organisasi. Sistem batasan menentukan aturan main dan
mengidentifikasi tindakan serta jebakan yang harus dihindari oleh karyawan. Sistem
pengendalian interaktif memungkinkan manajer puncak untuk memfokuskan
perhatiannya pada ketidakpastian strategis dan tidak membiarkannya begitu saja supaya
dapat mencapai tujuan
13
jawab untuk mencapai tujuan yang sulit, kemudian dibiarkan untuk mencapai tujuan
itu. Salah satu tujuan utama sistem penilaian diagnostik adalah menghilangkan beban
manajer terhadap pengawasan yang konstan. Setelah tujuan ditetapkan, penghargaan
akan didasarkan pada tujuan tersebut. Dengan demikian, banyak manajer yang yakin
bahwa mereka dapat mengalihkan perhatiannya ke masalah lain karena mereka
mengetahui bahwa pekerja akan bekerja dengan rajin untuk mencapai tujuan yang
telah disepakati. Namun, potensi untuk kegagalan pengendalian akibat dinaikkannya
target kinerja dan penghargaan membuat manajer harus tetap memperhatikan hal-hal
ini.
14
berkenaan dengan pembayaran, penetapan harga dan alokasi biaya terhadap kontrak
pemerintah yang tidak sesuai. Setiap aturan ini diterapkan setelah krisis utama
merusak integritas bisnis ini. Sistem batasan dan sistem kepercayaan yang
digabungkan akan menciptakan ketegangan yang dinamis serta kepercayaan yang
hangat, positif dan inspirasional secara bersama-sama. Hasilnya adalah ketegangan
dinamis antara komitmen dengan sanksi. Kedua sistem ini membentuk kesempatan
secara bersamasama tanpa batas ke dalam domain yang terfokus di mana manajer dan
karyawan didorong untuk memanfaatkannya secara efektif.
Memfokuskan pada informasi yang berubah secara konstan dan diidentifikasi oleh
para manajer puncak sebagai informasi yang potensial bersifat strategis.
Informasi menuntut perhatian rutin yang cukup signifikan dari manajer operasi di
seluruh tingkatan organisasi.
Data yang dihasilkan dijabarkan dan didiskusikan dalam rapat langsung yang
dihadiri penyelia, bawahan dan rekan sejawat.
Debat hanya akan berlangsung mengenai data, asumsi dan tindakan perencanaan.
15
meningkatkan potensi mereka. Seiring dengan perkembangan perusahaan manajer
senior tidak lagi berhubungan secara konstan dengan semua karyawan yang dapat
mengidentifikasi dan merespons masalah dan kesempatan yang meluas. Tidak dapat
dipungkiri bahwa pengendalian dan komunikasi prinsip-prinsip merupakan hal yang
penting. Manajer senior yang mengatur arah dan strategi perusahaan secara
keseluruhan memastikan bahwa mereka memiliki cukup pengendalian atas operasinya
yang luas dengan menggunakan seluruh unsur pengendalian.
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
17
DAFTAR PUSTAKA
18