Anda di halaman 1dari 4

Nama : MUTIARA ANJELA HERANY

Kelas : TK II A

NIM : PO7120520018

Senin, 13 September 2021

ANTROPOLOGI KESEHATAN
Dosen : H. A. Gani, S.Pd, S.Kep, M.Kep

A. Buatlah sejarah masyarakat di daerahmu dengan menampilkan kebiasaan yang sudah


ada lalu saudara akan melakukan penyuluhan kesehatan dengan tidak merubah
kebiasaan yang sudah ada.
 Di kota Lubuklinggau kebiasaan-kebiasaan yang biasanya bersifat turun-
temurun merupakan hal yang jarang. Karena pola pikir masyarakat yang
semakin maju seiring perkembangan zaman yang membuat masyarakat sekitar
tidak lagi melakukan atau mempercayai kebiasaan terdahulu. Namun, terdapat
salah satu kebiasaan yang dipercayai oleh beberapa orang yaitu Ibu Hamil
yang tidak boleh memeriksakan janinnya setiap bulan atau dengan kata lain
memeriksa keadaan janin secara rutin. Menurut sejarah turun-temurun, hal
tersebut tidak boleh dilakukan agar bayi yang sedang berkembang didalam
perut ibu tidak merasa terganggu dan dengan memeriksa keadaan bayi secara
rutin konon dapat menyebabkan ibu yang sedang mengandung tersebut merasa
sedang diikuti oleh makhluk halus.
 Hal tersebut tentu saja hanya merupakan mitos sejarah semata. Karena
memeriksa janin secara rutin satu bulan sekali sudah merupakan anjuran dari
dokter dan bidan. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan bersamaan dengan
pemeriksaan kandungan dan bertujuan untuk memperkirakan usia kehamilan serta
memantau kondisi dan tumbuh kembang janin. Akan tetapi, tidak menjadi masalah
jika kebiasaan ini dilakukan asalkan jadwal pemeriksaan ibu hamil ke bidan atau
tenaga medis lainnya setidaknya dilakukan satu kali setiap tiga bulan. Jadwal tersebut
yakni sekali di trimester 1 (usia kandungan antara 1-3 bulan), sekali di trimester
kedua (usia kandungan antara 4-6 bulan) dan sekali lagi di usia kandungan menjelang
kelahiran. Akan lebih baik lagi jika ibu hamil memeriksakan kondisinya setiap bulan.
Pada intinya, ibu hamil harus memeriksakan kondisi kehamilannya secara rutin.
B. Buatlah rencana penyuluhan kesehatan tentang masalah kesehatan yang ada.

 Fase 1 : Diagnosis komunitas

Diagnosis komunitasnya adalah rendahnya kunjungan ibu ke Posyandu atau bidan untuk

melakukan pemeriksaan janin secara rutin.

 Fase 2 : Analisa data epidemiologi

- Ibu yang mengandung jarang melakukan pemeriksaan rutin.

- Ibu yang mengandung biasabya melakukan pemeriksaan hanya ketika terjadi gejala-

gejala tertentu.

 Fase 3 : Menentukan faktor resiko

- Kurangnya kesadaran ibu akan pentingnya pemeriksaan janin secara rutin.

- Melakukan hal yang sudah turun-temurun dilakukan oleh keluarga.

- Banyak ibu yang beranggapan selama kandungan terlihat sehat dan berada di lingkungan

yang cukup sehat maka tidak perlu mengkhawatirkan apapun.

 Fase 4 : Menentukan tingkat pendidikan dan lembaga yang terlibat

Tingkat pendidikan masyarakat paling banyak lulusan SMA dan lembaga yang terkait adalah

Puskesmas, Praktik Bidan, dan Rumah Sakit sekitar kota.

 Fase 5 : Perencanaan

- Tujuan : meningkatkan kesadaran dan meningkatkan kunjungan aktif ibu-ibu hamil untuk

melakukan pemeriksaan kandungan.

- Sasaran : ibu yang sedang mengandung.

- Metode : edukasi dan diskusi

- Waktu pelaksanaan : dilakukan beberapa kali atau sebulan sekali.

- Media pendukung : Pamflet, lembar balik dan presentasi powerpoint

- Materi yang akan disampaikan :

Pokok bahasan : Pemeriksaan Rutin pada Ibu Hamil

Subpokok bahasan : pengertian pemeriksaan rutin, tujuan pemeriksaan, sasaran

pemeriksaan, kegiatan pemeriksaan, pentingnya pemeriksaan, dan dampak yang

didapatkn jika tidak melakukan pemeriksaan rutin


 Fase 6 : Pelaksanaan

- Persiapan : Membagikan pamflet

- Pembukaan:

1. Memperkenalkan diri

2. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan.

3. Melakukan kontrak waktu.

4. Menyebutkan materi penyuluhan yang akan diberikan.

- Pelaksanaan :

1. Menjelaskan tentang pengertian pemeriksaan janin.

2. Memberikan kesempatan pada ibu untuk bertanya.

3. Menjelaskan tentang tujuan pemeriksaan rutin.

4. Memberikan kesempatan pada ibu untuk bertanya.

5. Menjelaskan tentang sasaran pemeriksaan rutin.

6. Memberikan kesempatan pada ibu untuk bertanya.

7. Menjelaskan tentang kegiatan pemeriksaan rutin.

8. Memberikan kesempatan pada ibu untuk bertanya.

9. Menjelaskan tentang pentingnya pemeriksaan rutin.

10. Memberi kesempatan pada ibu untuk bertanya.

- Evaluasi :

Menanyakan pada ibu tentang materi yang diberikan dan mengevaluasi pemahaman peserta

pada materi serta komitmen peserta.

- Penutup :

1. Mengucapkan terima kasih kepada ibu-ibu.

2. Mengucapkan salam
C. Buat teknik pengumpulan data/boleh penyakit
1. Analisi induktif
 Jadwal pemeriksaan ibu hamil ke bidan atau tenaga medis lainnya setidaknya dilakukan satu
kali setiap tiga bulan. Jadwal tersebut yakni sekali di trimester 1 (usia kandungan antara 1-3
bulan), sekali di trimester kedua (usia kandungan antara 4-6 bulan) dan sekali lagi di usia
kandungan menjelang kelahiran. Akan lebih baik lagi jika ibu hamil memeriksakan
kondisinya setiap bulan. Pada intinya, ibu hamil harus memeriksakan kondisi kehamilannya
secara rutin.

2. Analisa deduktif
 Ibu hamil perlu melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin, setidaknya setiap tiga bulan
sekali. Adapun jadwalnya yakni memeriksakan diri satu kali di trimester 1 (usia kandungan
antara 1-3 bulan), sekali di trimester kedua (usia kandungan antara 4-6 bulan) dan sekali lagi
di usia kandungan menjelang kelahiran. Akan lebih baik lagi jika ibu hamil memeriksakan
kondisinya setiap bulan. Dengan begitu, asupan gizi dan perkembangan janin bisa terpantau
baik.

Anda mungkin juga menyukai