Quote dulu ya gaess biar semangat : Mimpi bukanlah apa yang kamu lihat saat tidur, itu adalah sesuatu
yang tidak membuatmu tidur –Abdul Kolam
ANALOGI – U/ mengukur kemampuan individu dalam bernalar melalui perbandingan dua konsep kata
yang memiliki hubungan tertentu kemudian menggunakan konsep hubungan tersebut pada situasi yang
lain.
1. Melengkapi pasangan
2. Memilih Pasangan
3. Analogi Ganda
Melengkapi pasangan kita diberikan tiga buah kata kata yang pertama dan kedua saling berkaitan
pahami kedua hubungan kata tersebut kemudian terapkan hubungan kedua kata tersebut pada
kata ketiga dan keempat sehingga memperoleh jawaban yang ke empat.
Contoh :
Teleskop : Astronomer = Palet : …
A. Pembaca
B. Pelukis
C. Pasien
D. Tentara
E. Montir
Contoh :
1. Parfum : Wangi = ……
A. Rambut : Panjang
B. Kepala : Pintar
C. Pisau : Tajam
D. Sendok : Makan
E. Sampah : Kering
Analogi Ganda
Contoh :
2. Pasir: …. = Pohon : ….
A. Gunung – Hijau
B. Gurun – Hutan
C. Bangunan – Burung
D. Semen – Daun
E. Lembut – Batang
Jawaban: B hubungan kalimat “ada di”, “kumpulan”, “tempatnya”, “terletak di”, “banyak
ditemukan”
3. Tropis: … = Cemara : …
A. Cuaca-Hutan
B. Sinar Matahari – Pegunungan
C. Iklim – Pohon
D. Panas – Tumbuhan
E. Khatulistiwa – Hijau
4. Timbangan : …. = Pisau : …
A. Apoteker – Perawat
B. Hakim – Dokter Bedah
C. Pengukur – Pesilat
D. Kilogram – Pemotong
E. Pedagang – Juru Masak
A. Pohon : Buah
B. Kipas : Angin
C. Jalan : Macet
D. Lemari : Es
E. Palung : Gua
Jawaban : E “merupakan macam” jenis media cetak” “merupakan macam-macam jenis alat
transportasi” | Sejenis – kelompok kelompok yang sama dengan jenisnya.
SILOGISME Mengukur Kemampuan Individu untuk menarik kesimpulan dari dua pernyataan yang
diberikan.
2. (universal) semua kelompok belajar mugi lulus CPNS (particular) sebagian peserta
kelompok belajar mugi lulus CPNS.
Partikular ciri-ciri pakai kata sebagian, sementara, beberapa, ada, nama orang,
segelintir
Universal ciri-ciri pakai kata : semua, seluruhnya, setiap, tak satupun,
3. Jika kamu belajar, maka kamu lulus CPNS - (p q) p ʌ -q (jika kamu belajar dan kamu
tidak lulus CPNS)
MODUS PONENS
Pernyataan 1 : p q
Pernyataan 2 : p
Kesimpulan : q
Contoh :
MODUS TOLLENS
Pernyataan 1 : p q
Pernyataan 2 : -q
Kesimpulan : -p
Contoh :
SILOGISME
Pernyataan 1 : p q
Pernyataan 2 : q r
Kesimpulan : p r
Contoh :
Jawaban :
PQ
-R -Q ekuivalen dengan Q R (jika ujian di ulang saya belajar lagi)
Kesimpulan = P R (jika semua orang lulus tes, maka saya belajar lagi) tidak ada jawaban cari
ekuivalen :
-r -p saya tidak belajar lagi, ada orang yang lulus tes
-p V r ada orang yang lulus CPNS atau saya belajar lagi
TIPS-TRIK :
1. Apabila salah satu premis bersifat particular maka kesimpulan harus particular juga
Contoh :
Semua perilaku yang baik patut dicontoh
Sebagian perilaku pejabat adalah baik
Jadi, sebagian perilaku pejabat patut dicontoh
2. Apabila salah satu premis bersifat negatif maka kesimpulannya harus negatif
Comtoh :
Semua korupsi tidak disenangi
Sebagian pejabat Korupsi
3. Kalau kedua premis bersifat particular maka tidak sah diambil kesimpulan
Contoh :
Sebagian siswa SMA X pergi ke Jakarta
Sebagian Siswa SMA X Pintar
Contoh :
Kerbau bukan bunga mawar (premis 1)
Kucing bukan bunga mawar (premis 2)
5. Apabila term penengah dari suatu premis tidak tentu maka tidak akan sah diambil
kesimpulan
Contoh:
Semua ikan berdarah dingin
Binatang ini berdarah dingin
6. Term predikat dalam kesimpulan harus konsisten dengan term predikat yang pada premisnya
Apabila tidak konsisten, maka kesimpulannya akan salah
Contoh:
Kerbau adalah binatang (premis 1)
Kambing bukan kerbau (premis 2)
7. Term penengah harus bermakna sama, baik dalam premis mayor maupun premis minor bila
term penengah bermakna ganda maka kesimpulan menjadi lain.
Contoh :
Bulan itu bersinar di langit (mayor)
Januari adalah bulan