Anda di halaman 1dari 6

Nama : Mohamad Dimas Aprisal

Nbi : 1451900014
Kelas :A
Mata Kuliah : Pengaman STL

EAS
A.

1) Setting minimum OCR


a. Arus nominal (arus kerja)

b. Rasio CT

c. Arus yang mengalir melalui relay

d. Arus kerja relay (Standar OCR 110%)

Saat keadaan normal arus yang mengalir tidak melebihi rasio CT pada line
sekunder, sehingga OCR tidak aktif. Pada saat terjadi gangguan, arus
gangguan meengalir di jaringan. Karena arus tersebut lebih besar dari rasio
CT, arus mengalir pada sekunder CT, kemudian mengaktifkan OCR. OCR
kemudian akan mengirim arus ke PMT, dan menyebabkan PMT trip.

2) Relay differensial merupakan suatu relay yang prinsip kerjanya berdasarkan


kesimbangan (balance), yang membandingkan arus-arus sekunder
transformator arus (CT) terpasang pada terminal-terminal peralatan atau
instalasi listrik yang diamankan. Penggunaan relay differensial sebagai relay
pengaman, antara lain pada generator, transformator daya, bus bar, dan
saluran transmisi.
Relay differensial digunakan untuk mengamankan generator dari kerusakan
akibat adanya gangguan internal pada kumparan stator. Dua unit transformator
arus (CT) masing-masing dipasang pada kedua sisi kumparan generator,
Sekunder CT terhubung bintang yang ujung-ujungnya dihubungkan melalui
kawat-kawat pilot. Pada kondisi normal dan tidak ada gangguan internal,
besarnya arus kedua sisi kumparan sama, sehingga arus yang mengalir pada
sisi-sisi sekunder CT juga sama. Hal ini menyebabkan tidak ada arus yang
mengalir pada relay. Pada saat terjadi gangguan pada kumparan generator,
mungkin fase dengan fase atau fase dengan ground, maka arus yang mengalir
pada kedua sisi kumparan akan berbeda, sehingga ada arus yang mengalir pada
relay. Relay bekerja menarik kontak sehingga kumparan triping mendapat
tenaga dari catudaya searah yang selanjutnya akan menarik kontak pemutus
tenaga untuk memutuskan hubungan generator dengan sistem.

B.

1. Optical character recognition atau disingkat OCR adalah sebuah


aplikasi yang bisa mengenali character, huruf atau angka dalam sebuah
dokumen photo dan juga bisa menjadi fungsi scaner untuk sebuah objek yang
terdapat tulisan sehingga menjadi output berupa teks di perangkat smartphone
maupun pc. Cara kerja OCR adalah mengidentifikasi dan mengenali karakter
dalam sebuah objek sebagai input data lalu diproses dan menghasilkan output
berupa text baik dengan cara melakukan scanner maupun convert objek text
berupa buku atau media gambar berupa text atau tulisan.
2. Relay gangguan tanah / Ground Fault Relay (GFR) berfungsi untuk
memproteksi SUTM/SKTM dari gangguan tanah. Atau bisa juga Restricted
Earth Fault (REF) untuk mengamankan transformator bila ada gangguan satu
fasa ke tanah di dekat titik netral transformator yang tidak dirasakan oleh rele
differensial.
3. - Tegangan internal urutan-positif, karena mesin tersebut dirancang
untuk membangkitkan tegangan yang seimbang. Karena impedansi
urutanpositif dan negatif sama dalam sistem sime-tris statis, tentu saja
pengubahan jaringan.
- Urutan-positif menjadi jaringan urutan-negatif dapat
dicapai hanya dengan mengubah, bila perlu, impedansi yang
mewakili mesin berputar itu saja dan dengan mengabaikan emf-
nya. Pengabaian emf ini didasarkan pada anggapan bahwa
tegangan yang dibangkitkan adalah seimbang dan bahwa tidak ada
tegangan urutan-negatif yang diimbas dari sumber luar.

- Bagi arus urutan-nol, sistem tiga-fasa bekerja seperti


fasa-tunggal, karena arus urutan-nol selalu sama dalam besar dan
fasanya di setiap titik pada semua fasa sistem tersebut. Oleh karena
itu, arus urutan-nol hanya akan mengalir jika terdapat jalur kembali
yang membentuk rangkaian lengkap. Pedoman untuk tegangan
urutan-nol ialah potensial tanah pada titik dalam sistem itu dimana
setiap tegangan tertentu ditetapkan.

Menurut teorema Fortescue, tiga fasor tak seimbang dari sistem


tigafasa dapat diuraikan menjadi tiga sistem fasor yang seimbang. Himpunan
seimbang komponen itu adalah:

A. Komponen urutan-positif (positive sequence components)


yang terdiri dari tiga fasor yang sama besarnya, terpisah satu
dengan yang lain dalam fasa sebesar 120, dan mempunyai
urutan fasa yang sama seperti fasor aslinya.
B. Komponen urutan-negatif yang terdiri dari tiga fasor yang
sama besarnya, terpisah satu dengan yang lain dalam fasa
sebesar 120, dan mempunyai urutan fasa yang berlawanan
dengan fasor aslinya.
C. Komponen urutan nol yang terdiri dari tiga fasor yang sama
besarnya dan dengan penggeseran fasa nol antara fasor yang
satu dengan yang lain.

4. TMS merupakan suatu variabel waktu yang ditentukan dalam


penyetingan proteksi. Pada kurva invers ,waktu kerja relay ditentukan oleh
besarnya arus dan tipe kurva yang digunakan (SI, VI dst). Kurva ini secara
umum adalah semakin besar arus semakin cepat waktu relay bekerja. Pada
dasarnya TMS digunakan agar kerja relay lebih terkoordinasi dimana apabila
terjadi gangguan hubung singkat maka relay utama akan terlebih dahulu
bekerja dan apabila relay utama gagal bekerja maka rele bantu akan bekerja
(sebagai back up).
5.

6. Aplikasi relay proteksi


a. Generator 6kV
- Over curren Relay (516)
- Differential Stator Current Relay (87)
- Field Failure Relay (40)
- Field winder earth fault (58)
- Revise active power relay (32)
- Negative Phase Sequence Relay (46)
- Stator Earth Fault Current Relay (518)
- Over Terminal Voltage Relay (59)
- Under Terminal Voltage Relay (27)
- Over Frequency Relay (81)
- Under Frequency relay (81)
- Hard Reset-Lockout Auxiliary Relay (86)
c. Transformator Daya 150/20kV
- Preparental Relay (875)
- REF
- Buchota Relay
- Sudden Pressure Relay
- Transformer Oil Temp. Relay
- Primary/secondary Temp. Relay
- SBEF Relay
- Over Current Relay
d. Transmisi 150 kV
- Distance Relay
e. Busbar 150 kV
- Differential Current Relay
f. Differential 20kV
- Differential Relay Pengaman Utama Gen dll.
- Differential Relay Pengaman Utama Trafo dll.
- Over Current Relay Trafo sisi 150 KV, pengaman
Cadangan Lokal Trafo, pengaman Cadangan Jauh
Bus B
- OCR dan GFR Trafo sisi 20 kV Pengaman Utama Bus
B1 PengamanCadangan JAuh saluran BC.

- OCR dan GFR di B2 Pengaman Utama saluran BC


Pengaman CadanganJauh saluran CD.
- OCR dan GFR di C Pengaman Utama saluran CD
Pengaman CadanganJauh seksi berikut.
-
7. Simpatetik trip (Symphathetic Trip) adalah sebuah kejadian dimana
pemutus tenaga dari penyulang-penyulang yang sehat (tidak terganggu) ikut
menjadi Trip “OFF” akibat penyulang lain yang sedang mengalami
gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah.
Salah satu kemungkinan penyebab yang diangkat sebagai permasalahan
dalam menganalisis kembali arus hubung singkat pada masing-masing
feeder untuk re- setting relay, yang lebih tepat (selektif dan sensitif)
dengan menggunakan metode invers time relay.
Untuk menghindari kejadian tersebut maka perlu dilakukan penelitian
penyebab terjadinya kurang baiknya koordinasi proteksi penyulang,
sehingga apabila terjadi gangguan akan bekerja sesuai dengan fungsinya
masing – masing. Dalam hal ini koordinasi peralatan proteksi tentunya
akan mempengaruhi dalam suplai tenaga listrik.

8. Pembumian merupakan suatu rangkaian yang mempunyai titik awal dari


kutub pembumian/elektroda, hantaran penghubung/ conductor hingga
terminal. pembumian yang terdapat pada PHB/Peralatan. Sistem
pembumian berfungsi untuk menyalurkan arus lebih ke bumi, sehingga
dapat memberikan proteksi terhadap manusia dari sengatan listrik akibat
terjadi kebocoran isolasi, dan mengamankan komponen-komponen instalasi
agar dapat terhindar dari bahaya arus dan tegangan asing.
 Pada jaringan distribusi tenaga listrik terdapat sejumlah titik pembumian baik
pada sisi tegangan menengah dan pada sisi Tegangan Rendah yaitu:
Pembumian pada konstruksi jaringan distribusi.
a. Pembumian titik netral transformator Gardu Induk
b. Pembumian titik netral transformator sisi Tegangan Rendah
(sekunder) pada Gardu Distribusi
c. Pembumian penghantar netral sisi tegangan menengah dan
Tegangan Rendah
d. Pembumian penghantar tanah (shield wire) sisi Tegangan Rendah
e. Pembumian pelindung lapisan tembaga, bajapada kabel bawah tanah
 Pembumian alat proteksi dan alat ukur
a. Pembumian Lightning Arrester
b. Pembumian CT/PT
 Pembumian Bagian Konduktif Terbuka dan Ekstra (BKT dan BKE)
a. Pembumian badan (panel) PHB‐TM, PHB‐TR, Kabel Tray/Rak Kabel
b. Pembumian Palang (cross arm/travers)
c. Pembumian bagian logam yang bukan merupakan bagian dari instalasi
misalnya pintu gardu, pagar besi

9. Tegangan Langkah dan tegangan sentuh


a. Tegangan langkah (step potential) disebabkan oleh aliran arus gangguan
melalui tanah. Semakin dekat personil dengan ground rod atau grounded
device, semakin besar konsentrasi arus dan semakin besar pula tegangan
atau potensial listriknya. Semakin besar lebar langkah kaki personil,
semakin besar beda tegangan yang dirasakan oleh personil tersebut.
Untuk memproteksi diri atau menghindar dari bahaya terkena tegangan
langkah bagi personil yang sedang bekerja di zona equipotensial, dapat
melakukan pertahanan terbaik secara sederhana yaitu selalu waspada
terhadap adanya tegangan langkah. Untuk asalan itu, maka personil lain
yang tidak berkepentingan dengan gangguan tersebut yang sedang
berdiri di atas tanah diperingatkan untuk menjauhi lokasi gangguan
tanah tersebut.
b. Tegangan sentuh merupakan sumber masalah yang sama seperti
tegangan langkah (step potential), tegangan sentuh menyangkut aliran
arus gangguan (fault current) ke tanah yang disebabkan adanya
perbedaan tegangan antara titik kontak ke tanah dan struktur konduktif
yang berdekatan.
10. Jenis sistem pembumian pada transformator daya pada GI yang ada di Jawa
Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan DKI serta luar Pulau Jawa memiliki
jenis sistem pembumian yang berbeda

a. Pentanahan Tahanan rendah 40 Ohm dan arus gangguan tanah


maksimum tiap phasa 300A. yang dipakai pada saluran udara
tegangan menengah (SUTM) 20 kV untuk sistem 3 phasa 3 kawat.
Pentanahan sistem ini dilakukan pada tiap- tiap tiang dengan tahanan
maksimum 20 Ohm. Dipakai PLN wilayah kerja DKI dan Jawa
Barat.
b. Pentanahan Tahanan tinggi 500 Ω dan arus gangguan tanah
maksimum tiap phasa 25A. yang dipakai pada saluran udara
tegangan menengah 20 kV untuk system 3 phasa 3 kawat yang
diaplikasikan di Jawa Timur.
Keunikan dari sistem ini, karena gangguan tanah sangat kecil
maksimum 25 A sehingga bila terjadi persentuhan kawat Tegangan
menengah pada jaringan atau instalasi Tegangan rendah, bila
tahanan tanah pada instalasi mak 1 Ω ( tegangan sentuhnya 1 x 25A
= 25 Volt, tidak melebihi tegangan sentuh 50 volt yang diijinkan).
Mengingat rendahnya arus hubung singkat phasa tanah, maka
sebagian besar gangguan yang sifatnya temporer dapat bebas dengan
sendirinya.
c. Khusus untuk sistem 3 phasa 4 kawat, pentanahan langsung tanpa
impedansi dengan menggabungkan antara kawat netral dengan
grounding pada banyak titik sepanjang jaringan (multi grounded
common netral). Dipakai PLN wilayah kerja Jawa Tengah dan DI
Jogjakarta.
Pentanahan pada saluran kabel tegangan menengah dilakukan pada
gardu-gardu distribusi dan sambungan-sambungan kabel dan untuk
saluran udara dilakukan pada tiap-tiap tiang dengan tahanan
pentanahan maksimum. 20 Ω. Pentanahan gardu distribusi dan
sambungan sambungan berfungsi sebagai pengaman saja dan
terpisah dari jaringan secara elektrik.

Anda mungkin juga menyukai