Di Susun Oleh :
Nurlaela, S.Sos
NIP. -
MAN 2 PANGANDARAN
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Hari : .................................................................................
Tanggal : .................................................................................
Penyusun
DAFTAR ISI
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Proses Penyusunan Angket Kebutuhan Peserta Didik Berdasarkan SKKPD ................. 88
B. Angket Kebutuhan Peserta Didik (AKPD) Kelas 10.......................................................... 91
C. Panduan Aplikasi Angket Kebutuhan Peserta Didik (AKPD) .......................................... 92
PROGRAM TAHUNAN
A. RASIONAL
Paradigma bimbingan dan konseling dewasa ini lebih berorientasi pada pengenalan
potensi, kebutuhan, dan tugas perkembangan serta pemenuhan kebutuhan dan tugas-tugas
perkembangan tersebut. Alih-alih memberikan pelayanan bagi peserta didik yang
bermasalah, pemenuhan perkembangan optimal dan pencegahan terjadinya masalah
merupakan fokus pelayanan. Atas dasar pemikiran tersebut maka pengenalan potensi
individu merupakan kegiatan urgen pada awal layanan bantuan. Bimbingan dan konseling
saat ini tertuju pada mengenali kebutuhan peserta didik, orangtua, dan sekolah.
Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting dalam membantu
peserta didik dalam mencapai tugas-tugas perkembangan sebagaimana tercantum dalam
Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik dan Kompetensi Dasar (SKKPD). Dalam upaya
mendukung pencapaian tugas perkembangan tersebut, program bimbingan dan konseling
dilaksanakan secara utuh dan kolaboratif dengan seluruh stakeholder sekolah.
Dewasa ini, layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan oleh MAN 2
PANGANDARAN memiliki banyak tantangan baik secara internal maupun eksternal. Dari sisi
internal, problematika yang dialami oleh sebagian besar peserta didik bersifat kompleks.
Beberapa diantaranya adalah problem terkait penyesuaian akademik di sekolah,
penyesuaian diri dengan pergaulan sosial di sekolah, ketidakmatangan orientasi pilihan karir,
dan lain-lainnya.
Dari sisi eksternal, peserta didik yang notabene berada dalam rentang usia remaja
persiapan menuju dewasa awal dan pemilihan jenjang karir atau universitas juga dihadapkan
dengan perubahan-perubahan cepat yang terjadi dalam skala global. Perkembangan
teknologi informasi yang begitu cepat dan massif seringkali memberikan dampak negatif
bagi perkembangan pribadi-sosial peserta didik di sekolah. Sebagai contoh, akses tak
terbatas dalam dunia maya seringkali melahirkan budaya instan dalam mengerjakan tugas,
maraknya pornografi, dan problem lainnya.
Namun demikian, pada dasarnya setiap individu memiliki kecenderungan untuk
menata diri dan mencapai tujuan hidup yang lebih bermakna, tidak terkecuali peserta didik
di sekolah. Dari berbagai problem yang ada, masih terdapat harapan yang besar terhadap
keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh peserta didik. Beberapa peserta didik memiliki
potensi untuk dikembangkan bakat dan minatnya, aktif dalam kegiatan olahraga, berbakat
dalam bidang seni dan lain-lainnya. Di samping itu, daya dukung yang tersedia di MAN 2
PANGANDARAN dapat dikatakan cukup baik. Hal ini didukung oleh fakta bahwa sebagian
besar orang tua/wali peserta didik memiliki profesi beragam dan telah menyatakan
kesediaan untuk turut berkontribusi dengan kemampuan profesionalnya masing-masing.
Kondisi ini merupakan modal yang luar biasa dalam mendukung keberhasilan layanan
bimbingan dan konseling di sekolah. Begitu pula dari segi daya dukung sarana dan prasarana
yang dimiliki, MAN 2 PANGANDARAN memiliki kecukupan fasilitas untuk menopang kegiatan
pengembangan bakat dan minat peserta didik melalui berbagai wadah kegiatan intra
maupun ekstrakurikuler.
B. DASAR HUKUM
1. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan yang harus
diperoleh semua peserta didik telah termuat dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Menengah.
2. ”Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada Bab I Pasal 1
angka 6 dinyatakan bahwa “pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi
sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur,
fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi
dalam penyelenggaraan pendidikan”.
3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan diri telah
termuat dalam struktur kurikulum yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar Menengah.
4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54 ayat (6)
Peraturan Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang
menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang
memperoleh tunjangan profesi dan maslahat tambahan adalah mengampu bimbingan
dan konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada satu
atau lebih satuan pendidikan. Lebih lanjut dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang
dimaksud dengan “mengampu layanan bimbingan dan konseling” adalah pemberian
perhatian, pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-kurangnya 150
(seratus lima puluh) peserta didik, yang dapat dilaksanakan dalam bentuk pelayanan
tatap muka terjadwal di kelas dan layanan perseorangan atau kelompok bagi yang
dianggap perlu dan memerlukan.
5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 22 ayat (5)
Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara
Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dinyatakan bahwa penilaian kinerja guru
bimbingan dan konseling atau konselor dihitung secara proporsional berdasarkan beban
kerja wajib paling kurang 150 (seratus lima puluh) orang Konseli dan paling banyak 250
dua ratus lima puluh) orang Konseli per tahun.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, yang menyatakan
bahwa kualifikasi akademik konselor dalam satuan pendidikan pada jalur pendidikan
formal dan nonformal adalah: (i) sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan dan
konseling; (ii) berpendidikan profesi konselor. Kompetensi konselor meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional,
yang berjumlah 17 kompetensi dan 76 sub kompetensi.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan dan
konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkan bahawa
Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang
mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c)
layanan responsif; dan (d) layanan dukungan system. Bidang layanan bimbingan dan
konseling mencakup : (a) bidang layanan pribadi, (b) bidangan layanan belajar, (c) bidang
layanan sosial, (d) bidang layanan karir
9. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling SMA, 2016, Dirjen Guru
dan Tenaga Kependidikan (GTK). Pada POP BK SMA ini dapat memfasilitasi guru BK /
Konselor dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan dan
menindaklanjuti layanan bimbingan dan konseling
b. Misi
a. Meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar;
b. Menanamkan pendidikan akhlakul karimah
c. Meningkatkan minat, antusiasme, dan kepercayaan masyarakat pada MAN 2
Pangandaran
d. Meningkatkan kerjasama dan hubungan, baik internal maupun eksternal
untuk meningkatkan kualitas madrasah
2. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling MAN 2 PANGANDARAN
a. Visi
Visi bimbingan dan konseling adalah terwujudnya layanan bimbingan dan
konseling yang profesional dalam memfasilitasi perkembangan peserta
didik/konseli menuju pribadi unggul dalam imtak, iptek, tangguh, mandiri dan
bertanggung jawab
b. Misi
1) Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang memandirikan
peserta didik/konseli berdasarkan pendekatan yang humanis dan multikultur.
2) Membangun kolaborasi dengan guru mata pelajaran, wali kelas, orang tua,
dunia usaha dan industri, dan pihak lain dalam rangka menyelenggarakan
layanan bimbingan dan konseling
3) Meningkatkan mutu guru bimbingan dan konseling atau konselor melalui
kegiatan pengembangan keprofesionalan berkelanjutan.
D. DESKRIPSI KEBUTUHAN
Kebutuhan peserta didik/konseli dapat diidentifikasi berdasarkan asumsi teoretik
dan hasil asesmen kebutuhan yang dilakukan. Dalam melaksanakan tugasnya, guru
Bimbingan dan Konseling terlebih dahulu menyusun daftar kebutuhan (Need Assesment).
Tujuan penyusunan instrumen tersebut untuk mengetahui kebutuhan dan permasalahan
Konseli.
Ada beberapa contoh aplikasi instrumen yang dapat digunakan untuk mengetahui
kebutuhan Konseli, antara lain Daftar Cek Masalah (DCM), Inventori Tugas Perkembangan
(ITP), Alat Ungkap Masalah (AUM), Analisis Tugas Perkembangan (ATP), Identifikasi
Kebutuhan dan Masalah Konseli (IKMS) dan lain-lain. Selain itu pengalaman Konselor dalam
melaksanakan program pelayanan konseling dan masukan dari berbagai fihak terkait juga
dapat digunakan sebagai dasar penyusunan daftar kebutuhan peserta didik.
Angket masalah Konseli atau peserta didik di MAN 2 PANGANDARAN, dibuat dan
disusun sendiri oleh tim guru bimbingan dan konseling sesuai dengan lingkungan dan
masalah/kebutuhan peserta didik di sekolah.
Angket Kebutuhan Peserta Didik diolah dengan Aplikasi Angket Kebutuhan Peserta
Didik (AKPD). Hasilnya sebagai berikut :
1. Profil kelas dari hasil analisa Angket Kebutuhan Peserta Didik
BIDANG LAYANAN
JML
PROS WAKTU
RES PRIORIT
NO BUTIR ANGKET KEBUTUHAN PESERTA DIDIK ENTAS LAYANAN PRIBA SOS BELA
PON AS KARIR
E (BULAN) DI IAL JAR
DEN
Berdasarkan profil kelas dari hasil angket di atas, permasalahan tertinggi terdapat
pada bidang pribadi sebesar 40,42%, diikuti oleh bidang belajar sebesar 28,06% &
bidang sosial sebesar 19,37%, dan bidang karier sebesar 12,15%. Adapun butir
masalah yang paling tinggi adalah tentang belum bisa membuat peta pikiran (mind
mapping) yang dipilih oleh 26 konseli, diikuti oleh ketidakpahaman tentang mental
disorder dan permasalahannya sebanyak 25 konseli, merasa sulit untuk selalu berfikir
positif sebanyak 24 orang. Sementara peserta didik yang paling banyak memilih item
masalah adalah RIZAL AL GIFARI (47 butir) dan ABDULAH ZUFAR DANUTIRTA (46 butir).
3. Deskripsi Kebutuhan dari Hasil Asesmen
BIDANG
ASSESMEN KEBUTUHAN RUMUSAN KEBUTUHAN
LAYANAN
PRIBADI Kualitas ibadah saya pada Tuhan YME masih belum baik Meningkatnya kualitas Ibadah pada Tuhan YME
Saya kadang lupa bersyukur atas nikmat dan karunia dari Selalu bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan YME
Tuhan YME
Saya merasa masih sulit untuk selalu berfikir positif Memiliki pikiran positif
Saya kadang-kadang masih suka menyontek pada waktu tes Kemampuan menghindari kebiasaan mencontek saat ujian
/ujian
Saya belum tahu cara mengendalikan emosi dengan baik Kemampuan mengelola emosi dengan baik
Saya belum paham tentang mekanisme pertahanan diri Pemahaman mengenai mekanisme pertahanan diri
Saya belum tahu cara mengatur waktu yang baik Keterampilan mengatur waktu kegiatan
Saya merasa masih sedikit pemahaman tentang kesehatan Pemahaman tentang kesehatan repoduksi remaja
reproduksi remaja
Saya belum mengetahui banyak tentang jenis obat-obat Kemampuan menghindari obat terlarang dan narkoba
terlarang serta dampaknya
Saya merasa masih sedikit pengetahuhan tentang ilmu Pemahaman tentang ilmu kepemimpian
kepemimpinan
Saya belum paham tentang mental disorder dan Kemampuan menghindari diri dari penyakit mental
permasalahannya
Saya jenuh dan enggan masuk sekolah Kemampuan mengatasi kejenuhan masuk sekolah
Saya merasa sulit menghilangkan kebiasaan keluar malam Kemampuan menghilangkan kebiasaan keluar malem
(bermain,begadang) (bermain,begadang)
Saya kadang lupa membuang sampah sembarangan Memiliki kebiasaan membuang sampah pada tempatnya
Saya tidak suka kalau disuruh antri, sementara yang lain tidak Memiliki budaya antri
mau tertib untuk antri
Saya sedang memiliki masalah dengan teman dekat (pacar) Pemahaman tentang dampak pacaran
Saya belum bisa memiliki kepekaan diri dan sosial Memiliki kepekaan diri dan sosial
Saya belum tahu cara berkomunikasi yang efektif Kemampuan berkomunikasi yang baik
Saya belum paham yang harus dilakuan dengan adanya Pemahaman dampak pemanasan global
pemanasan global
Saya belum memahami etika dan budaya tertib berlalu lintas Memiliki etika dan budaya tertib berlalu lintas
SOSIAL Saya merasa sulit mematuhi tata tertib sekolah Kemampuan mematuhi tata tertib sekolah
Saya kadang masih lupa mengucapkan kata maaf, tolong dan Kebiasaan mengucapkan kata maaf, tolong dan
terimakasih dalam pergaulan terimakasih dalam pergaulan
Saya merasa sulit mengendalikan ketergantungan pada Kemampuan mengendalikan ketergantungan pada medsos
medsos (fb, wa, dll) (fb, wa, dll)
Saya belum memahami etika dalam bergaul Pemahaman tentang etika bergaul
Saya belum tahu cara menjaga persahabatan agar tetap Kemampuan membina persahabatan yang baik
langgeng
Saya merasa saat ini belum banyak memiliki teman Kemampuan membina hubungan dengan banyak teman
Saya masih sering terbawa arus pergaulaan yang kurang baik Kemampuan untuk selektif dalam bergaul
Saya belum tahu tentang bentuk-bentuk kenakalan remaja saat Pemahaman mengenai bentuk-bentuk kenakalan remaja
ini dan cara mensikapinya
Saya belum memahami tawuran pelajar dan akibatnya Kemampuan untuk menghindari tawuran pelajar
Saya belum memahami peran sosial pria dan wanita dengan Pemahaman mengenai peran sosial pria dan wanita
norma yang ada di masyarakat dengan norma yang ada di masyarakat
Saya belum paham tentang dampak Sek Bebas, LGBT dan Pemahaman tentang Sek Bebas, LGBT, HIV/AIDs
HIV/AIDS
BELAJAR Saya merasa belum menemukan cara belajar yang efektif Keterampilan belajar efektif dan efisien
Saya belum bisa membuat peta pikiran (mind mapping) Keterampilan membuat mind mapping
Saya belum paham cara kerja otak kiri dan otak kanan Pemahaman mengenai cara kerja otak kiri dan kanan
Saya belum tahu cara untuk membangkitkan semangat belajar Semangat belajar yang tinggi
Saya masih suka menunda-nunda tugas sekolah/pekerjaan Kedisiplinan menyelesaikan tugas sekolah
rumah (PR)
Kemampuan menyelesaikan kesulitan dalam memahami
Saya merasa kesulitan dalam memahami pelajaran tertentu pelajaran tertentu
Semangat belajar, tidak hanya kalau ada tes atau ujian
Saya semangat belajar, kalau ada tes atau ujian saja saja
Saya merasa sulit untuk belajar kelompok Kemampuan untuk belajar kelompok
Saya belum paham cara memilih lembaga bimbingan belajar Kemampuan memilih lembaga bimbingan belajar yang baik
yang baik
Saya belum dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk Keterampilan untuk memanfaatkan teknologi informasi
belajar untuk belajar
Saya masih belum bisa belajar secara rutin Memiliki kebiasaan belajar secara rutin
Saya merasa takut bertanya atau menjawab di kelas Memiliki keberanian bertanya dan menjawab di kelas
Saya jarang sekali mengunjungi perpustakaan untuk membaca Kebiasaan membaca yang tinggi
KARIR Saya terpaksa harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup Kemampuan memperoleh penghasilan untuk biaya hidup
Saya merasa belum banyak tahu tentang jenis-jenis Mengidentifikasi jenis-jenis profesi/pekerjaan
profesi/pekerjaan di masyakarat
Saya belum memahamai program studi yang ada di Perguruan Pemahaman mengenai program studi di Perguruan Tinggi
Tinggi
Saya belum paham hubungan antara bakat, minat, pendidikan Pemahaman mengenai hubungan bakat, minat, pendidikan
dan pekerjaan dan pekerjaan
Saya masih memiliki keraguan dengan pilihan cita-cita/karir Mengidentifkasi pilihan karir atau cita-cita yang sesuai
masa depan dengan dirinya
Pemahaman mengenai seleksi mahasiswa di Perguruan
Saya belum mengetahui tentang seleksi masuk perguruan tinggi tinggi
E. RUMUSAN KEBUTUHAN
Rumusan tujuan dibuat berdasarkan hasil assesmen yang dilakukan atau hasil deskripsi
kebutuhan peserta didik/konseli. Rumusan tujuan akan dicapai dan disusun dalam bentuk
prilaku yang harus dikuasai peserta didik/konseli setelah memperoleh layanan bimbingan
dan konseling. Berikut rumusan tujuannya
BIDANG
RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN
LAYANAN
PRIBADI Meningkatnya kualitas Ibadah pada Tuhan YME Peserta didik/konseli dapat meningkatkan Kualitas Ibadah pada Tuhan
YME
Selalu bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan YME Peserta didik/konseli dapat menyadari nikmat dari pemberian-Nya serta
memiliki sikap bersyukur terhadap nikmat yang telah diberikan oleh-Nya
Memiliki pikiran positif Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya berpikir dan bersikap
positif serta menerapkannya dalam kehidupan hingga menjadi pribadi
yang sukses
Kemampuan menghindari kebiasaan mencontek saat Peserta didik/konseli memiliki pemahaman dan kesadaran bahwa
ujian menyontek adalah perbuatan tidak baik (tercela), memahami penyebab
dan dampak dari perbuatan menyontek serta mampu untuk
menghindarinya
Kemampuan mengelola emosi dengan baik Peserta didik/konseli dapat memahami tentang kecerdasan emosi dan
pengendalian diri serta pelunya mentaati norma dan peraturan yang
berlaku
Pemahaman mengenai mekanisme pertahanan diri Peserta didik/konseli dapat memahami akan pentingnya mekanisme
pertahanan diri serta berbagai jenis atau bentuk dari mekanisme
pertahanan diri yang dapat dilakukan
Keterampilan mengatur waktu kegiatan Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya manajemen waktu
serta mampu menerapkan manajemen waktu tersebut dalam kehidupan
sehari-hari
Pemahaman tentang kesehatan repoduksi remaja Peserta didik/konseli dapat memahami tentang kesehatan reproduksi ,
pentingnya merawat organ atau alat reproduksi yanag ada pada pria dan
wanita serta menjaga prilaku pelecehan seksual
Kemampuan menghindari obat terlarang dan narkoba Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang jenis dan bentuk
narkoba dengan benar, dapat memahami dampak dari mengkonsumsi
narboka serta memiliki perasaan positif untuk mencegah dampak negatif
narboka
Pemahaman tentang ilmu kepemimpian Peserta didik/konseli dapat memahami apa yang disebut pemimpin,
dapat mengenal fungsi dan tugas kepemimpinan serta gaya
kepemimpinan
Kemampuan menghindari diri dari penyakit mental Peserta didik/konseli dapat memahami tentang penyakit mental (mental
disorder) serta tanda-tandanya atau gejalanya, dapat menjadi individu
yang sehat secara rohani dan jasmani
Kemampuan mengatasi kejenuhan masuk sekolah Peserta didik/konseli mampu menghilangkan kejenuhanya masuk
sekolah
Kemampuan menghilangkan kebiasaan keluar malem Peserta didik/konseli mampu menghilangkan kebiasaan keluar malam
(bermain,begadang) (bermain,begadang)
Memiliki kebiasaan membuang sampah pada Peserta didik/konseli memiliki budaya dan kebiasaan membuang
tempatnya sampah pada tempatnya
Memiliki budaya antri Peserta didik/konseli memiliki budaya dan kebiasaan untuk antri
Pemahaman tentang dampak pacaran Peserta didik/konseli memiliki pemahaman akan pacaran dan dampak
negatif dari pacaran sehingga dapat memutuskan untuk memfokuskan
diri pada tugas pokok pelajar
Memiliki kepekaan diri dan sosial Peserta didik/konseli memiliki kepekaan diri dan sosial, dapat
memahami pentingnya hidup bersosial serta dapat berprilaku yang
bertanggung jawab dalam masyarakat
Kemampuan berkomunikasi yang baik Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya komunikasi untuk
menyampaikan pesan, ide atau gagasan dalam hidup bermasyarakat
Pemahaman dampak pemanasan global Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang pemanasan global
(global warning) dan akibat yang ditimbulkan, serta memiliki perasaan
positif untuk mengurangi dampaknya
Memiliki etika dan budaya tertib berlalu lintas Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya etika dan budaya
dalam berlalu lintas, dan mau mematuhinya
SOSIAL Kemampuan mematuhi tata tertib sekolah Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya tata tertib sekolah,
dan mau mematuhinya dalam kehidupan sehari-hari
Kebiasaan mengucapkan kata maaf, tolong dan Peserta didik/konseli dapat mengucapkan kata maaf, tolong dan
terimakasih dalam pergaulan terimakasih dalam pergaulan
Kemampuan mengendalikan ketergantungan pada Peserta didik/konseli dapat mengendalikan diri dari ketergantungan
medsos (fb, wa, dll) pada medsos (fb, wa, dll)
Pemahaman tentang etika bergaul Peserta didik/konseli dapat memahami arti pentingnya etika bergaul dan
menjunjung tinggi nilai yang diyakini oleh masyarakat, serta mampu
bergaul dengan menyesuaikan diri sesuai etika yang ada dalam
masyarakat
Kemampuan membina persahabatan yang baik Peserta didik/konseli memiliki perasaan positif untuk membina
persahabatan dengan kegiatan positif serta miliki rencana kegiatan
untuk mengisi kegiatan persahabatan yang positif
Kemampuan membina hubungan dengan banyak Peserta didik/konseli dapat memiliki banyak teman dalam pergaulan
teman
Kemampuan untuk selektif dalam bergaul Peserta didik/konseli memiliki kemampuan untuk selektif dalam bergaul
sehingga terbebas dari pergaulan yang kurang baik
Pemahaman mengenai bentuk-bentuk kenakalan Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang bentuk-bentuk
remaja kenakalan remaja dan mampu menghindarinya
Kemampuan untuk menghindari tawuran pelajar Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang tawuran pelajar dan
mampu menghindarinya
Pemahaman mengenai peran sosial pria dan wanita Peserta didik/konseli dapat memahami dan menerima peran sosial pria
dengan norma yang ada di masyarakat dan wanita dengan norma yang ada di masyarakat serta berprilaku
sebagai pria dan wanita sesuai dengan norma masyarakat
Pemahaman tentang Sek Bebas, LGBT, HIV/AIDs Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang Sek Bebas, LGBT,
HIV/AIDs dan mampu menghindarinya
BELAJAR Keterampilan belajar efektif dan efisien Peserta didik/konseli dapat mengenal hakekat belajar, memahami
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar serta cara belajar efektif
dan efisien
Keterampilan membuat mind mapping Peserta didik/konseli mampu memahami tentang mind mapping serta
dapat membuat suatu peta pikiran untuk meningkatkan prestasi belajar
Pemahaman mengenai cara kerja otak kiri dan kanan Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang perbedaan fungsi,
cara mengembangkan serta memanfaatkan fungsi otak kanan dan otak
kiri
Semangat belajar yang tinggi Peserta didik/konseli dapat menerapkan sikap dan kebiasaan yang
benar dalam belajar hingga dapat membangkitkan semangat belajar
untuk berprestasi
Kedisiplinan menyelesaikan tugas sekolah Peserta didik/konseli memiliki kedisiplinan dalam mengerjakan tugas-
tugas sekolah
Kemampuan menyelesaikan kesulitan dalam Peserta didik/konseli dapat memahami teknik memahami pelajaran
memahami pelajaran tertentu
Semangat belajar, tidak hanya kalau ada tes atau Peserta didik/konseli memiliki semangat belajar tidak hanya saat akan
ujian saja ada tes/ujian saja
Kemampuan untuk belajar kelompok Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan dan keterampilan untuk belajar
kelompok secara efektif
Kemampuan memilih lembaga bimbingan belajar Peserta didik/konseli dapat mengidentifikasi dan memilih bimbingan
yang baik belajar yang sesuai untuk dirinya
Keterampilan untuk memanfaatkan teknologi Peserta didik/konseli mampu memanfaatkan teknologi informasi untuk
informasi untuk belajar sumber belajar
Memiliki kebiasaan belajar secara rutin Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan belajar secara rutin
Memiliki keberanian bertanya dan menjawab di kelas Peserta didik/konseli memiliki keberanian bertanya dan menjawab di
kelas
Kebiasaan membaca yang tinggi Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan dan budaya membaca yang
tinggi
KARIR Kemampuan memperoleh penghasilan untuk biaya Peserta didik/konseli dapat memanfaatkan peluang kerja sambil
hidup sekolah untuk memperoleh penghasilan untuk biaya hidup sambil
sekolah
Mengidentifikasi jenis-jenis profesi/pekerjaan Peserta didik/ konseli mengenal jenis-jenis profesi/pekerjaan untuk
persiapan masa depannya
Pemahaman mengenai program studi di Perguruan Peserta didik/konseli mengenal tentang berbagai macam program studi
Tinggi di perguruan tinggi, dan mampu menyusun strategi untuk bisa memilih
dan masuk pada program studi yang sesuai dengan dirinya
Pemahaman mengenai hubungan bakat, minat, Peserta didik/konseli memahami hubungan antara bakat, minat,
pendidikan dan pekerjaan pendidikan dan pekerjaan dimasa depan
Mengidentifkasi pilihan karir atau cita-cita yang sesuai Peserta didik/konseli mampu mengidentifikasi dan menetapkan cita-cita
dengan dirinya karir masa depannya
Pemahaman mengenai seleksi mahasiswa di Peserta didik/konseli mampu memahami berbagai macam bentuk
Perguruan tinggi seleksi masuk Perguruan tinggi, dan memiliki strategi untuk bisa
diterima di perguruan tinggi yang dicita-citakan
F. KOMPONEN PROGRAM
Komponen program bimbigan dan konseling di MAN meliputi : (1) layanan dasar, (2)
layanan peminatan dan perencanaan individual peserta didik, (3) Layanan Responsif, dan (4)
dukungan sistem. Berikut penjelasan mengenai masing-masing komponen
2) Layanan Responsif
Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek peserta
didik, atau masalah-masalah yang dialami peserta didik/konseli yang bersumber dari
lingkungan kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Layanan terdiri atas konseling
individual, konseling kelompok, konsultasi, konferensi kasus, referal dan advokasi.
Sementara aktivitas layanan responsif melalui media adalah konseling melalui elektronik dan
kotak masalah. Pada konteks layanan responsif di Sekolah Dasar, guru bimbingan dan
konseling atau konselor memberikan intervensi secara singkat. Pada layanan responsif juga
dilakukan advokasi yang menitikberatkan pada membantu peserta didik/konseli untuk
memiliki kesempatan yang sama dalam mencapai tugas-tugas perkembangan. Guru
bimbingan dan konseling atau konselor menyadari terdapat rintangan-rintangan bagi
peserta didik yang disebabkan oleh disabilitas, jenis kelamin, suku bangsa, bahasa,
orientasi seksual, status sosial ekonomi, pengaruh orangtua, keberbakatan, dan sebagainya.
Guru bimbingan dan konseling atau konselor harus memberikan advokasi agar semua
peserta didik/konseli mendapatkan perlakuan yang setara selama menempuh pendidikan di
Sekolah Dasar.
4) Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja
infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan konselor secara berkelanjutan yang secara
tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran
perkembangan peserta didik. Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan sistem adalah (1)
administrasi, yang di dalamnya termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti asesmen,
kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program bimbingan dan konseling, membuat
evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan mekanisme bimbingan dan konseling, serta (2)
kegiatan tambahan dan pengembangan profesi, bagi konselor atau guru kelas yang berfungsi
sebagai guru bimbingan dan konseling, kegiatan pengembangan profesi dilaksanakan sesuai
dengan tugasnya sebagai guru kelas dengan diperkaya oleh kegiatan pelatihan atau
lokakarya tentang bimbingan dan konseling untuk memperkuat kompetensi dalam
menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling atau konselor. Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai pembelajar) bagi konselor atau guru bimbingan dan
konseling dapat dilakukan dengan moda tatap muka, daring dan kombinasi antara tatap
muka dan daring.
Berdasarkan hasil angket kebutuhan peserta didik, maka alokasi waktu komponen
program adalah sebagai berikut :
KOMPONEN N JUMLAH PERHITUNGAN
NO MATERI / TOPIK / KEGIATAN PROPORSI
PROGRAM O LAYANAN WAKTU/JAM
1 Layanan Dasar 1 Implementasi Iman dan Taqwa dalam kehidupan 28 50% 46% x 24 = 11,04
modern
2 Kejujuran dan Integritas
3 Kebiasaan mencontek dan akibatnya
4 Sikap dan Perilaku Asertif
5 Konsep diri remaja
6 Potensi diri remaja
7 Psikologi remaja dan permasalahannya
8 Kepribadian Manusia
9 Membangun Rasa Percaya Diri
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat bidang layanan, yaitu
bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir yang
merupakan satu kesatuan utuh dapat dipisahkan dalam setiap diri individu peserta
didik/konseli
1. Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling atau konselor
kepada peserta didik atau konseli untuk memahami, menerima, mengarahkan,
mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab
tentang perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat mencapai perkembangan
secara optimal dan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam
kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1)
memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya, baik kondisi fisik
maupun psikis, (2) mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan dalam
kehidupannya, (3) menerima kelemahan kondisi diri dan mengatasinya secara baik.
2. Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta didik/konseli untuk
memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara positif, terampil
berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya, mampu
menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan dengan lingkungan sosialnya
sehingga mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1) berempati
terhadap kondisi orang lain, (2) memahami keragaman latar sosial budaya, (3)
menghormati dan menghargai orang lain, (4) menyesuaikan dengan nilai dan norma yang
berlaku, (5) berinteraksi sosial yang efektif, (6) bekerjasama dengan orang lain secara
bertanggung jawab, dan (8) mengatasi konflik dengan orang lain berdasarkan prinsip yang
saling menguntungkan.
3. Belajar
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali potensi diri
untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil merencanakan
pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur dan
mencapai hasil belajar secara optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan,
kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya. Aspek perkembangan yang
dikembangkan meliputi;
(1) Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai hambatan
belajar
(2) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif
(3) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
(4) Memiliki keterampilan belajar yang efektif
(5) Memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya
(6) Memiliki kesiapan menghadapi ujian
4. Karir
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada
peserta didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi
dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan
realistis berdasar informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia di lingkungan
hidupnya sehingga mencapai kesuksesan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi :
(1) Pengetahuan konsep diri yang positif tentang karir
(2) Kematangan emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir
(3) Kesadaran pentingnya pencapaian prestasi untuk mendapatkan kesempatan karir
(4) Kesadaran hubungan antara pekerjaan dan belajar
(5) Keterampilan untuk memahami dan menggunakan informasi karir
(6) Kesadaran hubungan antara tanggung jawab personal, kebiasaan bekerja yang baik
dan kesempatan karir
(7) Kesadaran bagaimana karir berhubungan dengan fungsi dan kebutuhan di masyarakat
(8) Kesadaran tentang perbedaan pekerjaan dan perubahan peran laki-laki - perempuan.
BIDANG
RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN TOPIK/TEMA
LAYANAN
PRIBADI Meningkatnya kualitas Ibadah Peserta didik/konseli dapat meningkatkan Kualitas Ibadah Kiat meningkatkan ibadah
pada Tuhan YME pada Tuhan YME
Selalu bersyukur atas nikmat Peserta didik/konseli dapat menyadari nikmat dari pemberian- Dahsyatnya keutamaan
dan karunia Tuhan YME Nya serta memiliki sikap bersyukur terhadap nikmat yang telah bersyukur
diberikan oleh-Nya
Memiliki pikiran positif Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya berpikir Berpikir dan bersikap
dan bersikap positif serta menerapkannya dalam kehidupan positif
hingga menjadi pribadi yang sukses
Kemampuan menghindari Peserta didik/konseli memiliki pemahaman dan kesadaran Menyontek, penyebab dan
kebiasaan mencontek saat bahwa menyontek adalah perbuatan tidak baik (tercela), solusinya
ujian memahami penyebab dan dampak dari perbuatan menyontek
serta mampu untuk menghindarinya
Kemampuan mengelola emosi Peserta didik/konseli dapat memahami tentang kecerdasan Kecerdasan emosi dan
dengan baik emosi dan pengendalian diri serta pelunya mentaati norma dan pengendalian diri
peraturan yang berlaku
Pemahaman mengenai Peserta didik/konseli dapat memahami akan pentingnya Mekanisme pertahanan
mekanisme pertahanan diri mekanisme pertahanan diri serta berbagai jenis atau bentuk diri
dari mekanisme pertahanan diri yang dapat dilakukan
Keterampilan mengatur waktu Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya Manajemen waktu
kegiatan manajemen waktu serta mampu menerapkan manajemen
waktu tersebut dalam kehidupan sehari-hari
Pemahaman tentang Peserta didik/konseli dapat memahami tentang kesehatan Kesehatan reproduksi
kesehatan repoduksi remaja reproduksi , pentingnya merawat organ atau alat reproduksi remaja
yanag ada pada pria dan wanita serta menjaga prilaku
pelecehan seksual
Kemampuan menghindari Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang jenis dan Bahaya narkoba dan
obat terlarang dan narkoba bentuk narkoba dengan benar, dapat memahami dampak dari dampaknya
mengkonsumsi narboka serta memiliki perasaan positif untuk
mencegah dampak negatif narboka
Pemahaman tentang ilmu Peserta didik/konseli dapat memahami apa yang disebut Jiwa Kepemimpinan
kepemimpian pemimpin, dapat mengenal fungsi dan tugas kepemimpinan
serta gaya kepemimpinan
Kemampuan menghindari diri Peserta didik/konseli dapat memahami tentang penyakit mental Mental disorder dan
dari penyakit mental (mental disorder) serta tanda-tandanya atau gejalanya, dapat permasalahannya
menjadi individu yang sehat secara rohani dan jasmani
Memiliki kepekaan diri dan Peserta didik/konseli memiliki kepekaan diri dan sosial, dapat Kepekaan diri dan sosial
sosial memahami pentingnya hidup bersosial serta dapat berprilaku
yang bertanggung jawab dalam masyarakat
Kemampuan berkomunikasi Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya komunikasi Komunikasi efektif
yang baik untuk menyampaikan pesan, ide atau gagasan dalam hidup
bermasyarakat
Pemahaman dampak Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang pemanasan Pemanasan Global dan
pemanasan global global (global warning) dan akibat yang ditimbulkan, serta dampaknya
memiliki perasaan positif untuk mengurangi dampaknya
Memiliki etika dan budaya Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya etika dan Etika dan budaya tertib
tertib berlalu lintas budaya dalam berlalu lintas, dan mau mematuhinya berlalu lintas
SOSIAL Kemampuan mematuhi tata Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya tata tertib Tata tertib sekolah
tertib sekolah sekolah, dan mau mematuhinya dalam kehidupan sehari-hari
Kebiasaan mengucapkan kata Peserta didik/konseli dapat mengucapkan kata maaf, tolong Hebatnya pengaruh kata
maaf, tolong dan terimakasih dan terimakasih dalam pergaulan maaf, tolong dan terima
dalam pergaulan kasih dalam pergaulan
Kemampuan mengendalikan Peserta didik/konseli dapat mengendalikan diri dari Dampak ketergantungan
ketergantungan pada medsos ketergantungan pada medsos (fb, wa, dll) pada medsos (fb, wa, dll)
(fb, wa, dll)
Pemahaman tentang etika Peserta didik/konseli dapat memahami arti pentingnya etika Etika bergaul
bergaul bergaul dan menjunjung tinggi nilai yang diyakini oleh
masyarakat, serta mampu bergaul dengan menyesuaikan diri
sesuai etika yang ada dalam masyarakat
Kemampuan membina Peserta didik/konseli memiliki perasaan positif untuk membina Membina persahabatan
persahabatan yang baik persahabatan dengan kegiatan positif serta miliki rencana sejati
kegiatan untuk mengisi kegiatan persahabatan yang positif
Kemampuan membina Peserta didik/konseli dapat memiliki banyak teman dalam Kiat memiliki banyak
hubungan dengan banyak pergaulan teman
teman
Kemampuan untuk selektif Peserta didik/konseli memiliki kemampuan untuk selektif dalam Selektif dalam bergaul
dalam bergaul bergaul sehingga terbebas dari pergaulan yang kurang baik
Pemahaman mengenai Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang bentuk- Bentuk-bentuk kenakalan
bentuk-bentuk kenakalan bentuk kenakalan remaja dan mampu menghindarinya remaja
remaja
Kemampuan untuk Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang tawuran Tawuran pelajar dan
menghindari tawuran pelajar pelajar dan mampu menghindarinya akibatnya
Pemahaman mengenai peran Peserta didik/konseli dapat memahami dan menerima peran Peran sosial pria dan
sosial pria dan wanita dengan sosial pria dan wanita dengan norma yang ada di masyarakat wanita
norma yang ada di masyarakat serta berprilaku sebagai pria dan wanita sesuai dengan norma
masyarakat
Pemahaman tentang Sek Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang Sek Dampak dari Sek Bebas,
Bebas, LGBT, HIV/AIDs Bebas, LGBT, HIV/AIDs dan mampu menghindarinya LGBT, HIV/AIDs
BELAJAR Keterampilan belajar efektif Peserta didik/konseli dapat mengenal hakekat belajar, Cara belajar efektif dan
dan efisien memahami faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar serta efisien
cara belajar efektif dan efisien
Keterampilan membuat mind Peserta didik/konseli mampu memahami tentang mind Mind mapping untuk
mapping mapping serta dapat membuat suatu peta pikiran untuk prestasi belajar
meningkatkan prestasi belajar
Pemahaman mengenai cara Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang perbedaan Cara kerja otak kiri dan
kerja otak kiri dan kanan fungsi, cara mengembangkan serta memanfaatkan fungsi otak otak kanan
kanan dan otak kiri
Semangat belajar yang tinggi Peserta didik/konseli dapat menerapkan sikap dan kebiasaan Membangkitkan semangat
yang benar dalam belajar hingga dapat membangkitkan belajar
semangat belajar untuk berprestasi
Kedisiplinan menyelesaikan Peserta didik/konseli memiliki kedisiplinan dalam mengerjakan Disiplin mengerjakan
tugas sekolah tugas-tugas sekolah tugas sekolah
Kemampuan menyelesaikan Peserta didik/konseli dapat memahami teknik memahami Tips memahami pelajaran
kesulitan dalam memahami pelajaran
pelajaran tertentu
Semangat belajar, tidak hanya Peserta didik/konseli memiliki semangat belajar tidak hanya Semangat belajar tidak
kalau ada tes atau ujian saja saat akan ada tes/ujian saja hanya saat ujian
Kemampuan untuk belajar Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan dan keterampilan Belajar kelompok yang
kelompok untuk belajar kelompok secara efektif efektif
Kemampuan memilih lembaga Peserta didik/konseli dapat mengidentifikasi dan memilih Memilih lembaga bimbel
bimbingan belajar yang baik bimbingan belajar yang sesuai untuk dirinya yang tepat
Keterampilan untuk Peserta didik/konseli mampu memanfaatkan teknologi Memanfaatkan IT untuk
memanfaatkan teknologi informasi untuk sumber belajar meraih prestasi
informasi untuk belajar
Memiliki kebiasaan belajar Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan belajar secara rutin Kebiasaan belajar rutin
secara rutin
Memiliki keberanian bertanya Peserta didik/konseli memiliki keberanian bertanya dan Berani bertanya dan
dan menjawab di kelas menjawab di kelas menjawab di kelas
Kebiasaan membaca yang Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan dan budaya Kiat menumbuhkan minat
tinggi membaca yang tinggi baca
KARIR Kemampuan memperoleh Peserta didik/konseli dapat memanfaatkan peluang kerja Kiat belajar sambil bekerja
penghasilan untuk biaya hidup sambil sekolah untuk memperoleh penghasilan untuk biaya
hidup sambil sekolah
Mengidentifikasi jenis-jenis Peserta didik/ konseli mengenal jenis-jenis profesi/pekerjaan Jenis-jenis
profesi/pekerjaan untuk persiapan masa depannya profesi/pekerjaan
Pemahaman mengenai Peserta didik/konseli mengenal tentang berbagai macam Program studi di
program studi di Perguruan program studi di perguruan tinggi, dan mampu menyusun Perguruan Tinggi
Tinggi strategi untuk bisa memilih dan masuk pada program studi
yang sesuai dengan dirinya
Pemahaman mengenai Peserta didik/konseli memahami hubungan antara bakat, Hubungan bakat, minat,
hubungan bakat, minat, minat, pendidikan dan pekerjaan dimasa depan pendidikan dan pekerjaan
pendidikan dan pekerjaan
Mengidentifkasi pilihan karir Peserta didik/konseli mampu mengidentifikasi dan Identifkasi pilihan karir
atau cita-cita yang sesuai menetapkan cita-cita karir masa depannya atau cita-cita yang sesuai
dengan dirinya
Pemahaman mengenai Peserta didik/konseli mampu memahami berbagai macam Informasi tentang seleksi
seleksi mahasiswa di bentuk seleksi masuk Perguruan tinggi, dan memiliki strategi masuk perguruan tinggi
Perguruan tinggi untuk bisa diterima di perguruan tinggi yang dicita-citakan
Rencana kegiatan (action plan) bimbingan dan konseling merupaan rencan yang
menguraikan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang didapat dari
hasil assesmen terhadap kondisi peserta didik/konseli serta standar kompetensi kemandirian
Konseli. Rencana kegiatan bimbingan dan konseling terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
(a) Bidang layanan
Berisi tentang bidang layanan bimbingan dan konseling
(b) Tujuan Layanan
Berisi tentang tujuan yang akan dicapai yang berbasis hasil asesmen, tugas
perkembangan atau standar kompetensi kemandirian Konseli
(c) Komponen layanan
Terdiri dari empat komponen yaitu (1) layanan dasar, (2) layanan responsif, (3)
peminatan dan perencanaan individual, (4) dukungan system
(d) Strategi layanan
Merupakan kegiatan/strategi layanan yang dilakukan dan disesuaikan dengan
komponen layanan. Contohnya, untuk komponen layanan dasar, strategi layanan yang
dapat dilaksanakan adalah bimbingan
(e) Kelas
Berisi kelas yang akan mendapatkan layanan bimbingan dan konseling
(f) Materi,
Berisi tentang tema/topik materi yang akan dibahas untuk mencapai tujuan.
(g) Metode,
Berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang akan dilakukan.
(h) Alat/media,
Berisi alat dan media yang akan digunakan misalnya power point presentation, kertas
kerja dan sebagainya.
(i) Evaluasi,
Berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan ketercapaian tujuan
layanan.
(j) Ekuivalensi,
Berisi penyetaraan kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan dengan jumlah
jam. (secara rinci dapat dilihat pada Lampiran Permendikbud No.111 Tahun 2014
tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah).
RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN) BIMBINGAN DAN KONSELING
PRIBADI
Peserta didik/konseli dapat meningkatkan Konseling Ceramah, Slide Power Proses dan
Responsif X Kiat meningkatkan ibadah 2 Jam
Kualitas Ibadah pada Tuhan YME Individual Diskusi Point Hasil
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu dengan
Konseling Akibat kebiasaan keluar dengan Proses dan
menghilangkan kebiasaan keluar malam Responsif X pendekatan 2 Jam
Individual malam (bermain,begadang) pendekatan Hasil
(bermain,begadang) yang
yang digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
dengan
Peserta didik/konseli memiliki budaya dan Bimbingan dengan Proses dan
Dasar X Budaya antri pendekatan 2 Jam
kebiasaan untuk antri Kelompok pendekatan Hasil
yang
yang digunakan
digunakan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki pemahaman Disesuaikan
dengan
akan pacaran dan dampak negatif dari Bimbingan Dampak pacaran di kalangan dengan Proses dan
Dasar X pendekatan 2 Jam
pacaran sehingga dapat memutuskan untuk klasikal remaja pendekatan Hasil
yang
memfokuskan diri pada tugas pokok pelajar yang digunakan
digunakan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki kepekaan Disesuaikan
dengan
diri dan sosial, dapat memahami pentingnya Bimbingan dengan Proses dan
Dasar X Kepekaan diri dan sosial pendekatan 2 Jam
hidup bersosial serta dapat berprilaku yang klasikal pendekatan Hasil
yang
bertanggung jawab dalam masyarakat yang digunakan
digunakan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat memahami Disesuaikan
dengan
pentingnya komunikasi untuk menyampaikan Bimbingan dengan Proses dan
Dasar X Komunikasi efektif pendekatan 2 Jam
pesan, ide atau gagasan dalam hidup klasikal pendekatan Hasil
yang
bermasyarakat yang digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat memahami dengan
Bimbingan Etika dan budaya tertib berlalu dengan Proses dan
pentingnya etika dan budaya dalam berlalu Dasar X pendekatan 2 Jam
Kelompok lintas pendekatan Hasil
lintas, dan mau mematuhinya yang
yang digunakan
digunakan
SOSIAL
Peserta didik/konseli dapat memahami
Ceramah, Slide Power Proses dan
pentingnya tata tertib sekolah, dan mau Dasar Lintas Kelas X Tata tertib sekolah 2 Jam
Diskusi Point Hasil
mematuhinya dalam kehidupan sehari-hari
Peserta didik/konseli dapat memiliki Konseling Ceramah, Slide Power Proses dan
Responsif X Kiat memiliki banyak teman 2 Jam
banyak teman dalam pergaulan Individual Diskusi Point Hasil
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki pemahaman dengan
Bimbingan dengan Proses dan
tentang tawuran pelajar dan mampu Dasar X Tawuran pelajar dan akibatnya pendekatan 2 Jam
klasikal pendekatan Hasil
menghindarinya yang
yang digunakan
digunakan
Peserta didik/konseli dapat memahami
Disesuaikan
dan menerima peran sosial pria dan wanita
Bimbingan dengan teknik Proses dan
dengan norma yang ada di masyarakat serta Dasar X Peran sosial pria dan wanita Bermain peran 2 Jam
Kelompok yang Hasil
berprilaku sebagai pria dan wanita sesuai
digunakan
dengan norma masyarakat
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki pemahaman dengan
Bimbingan Dampak dari Sek Bebas, dengan Proses dan
tentang Sek Bebas, LGBT, HIV/AIDs dan Dasar X pendekatan 2 Jam
Kelompok LGBT, HIV/AIDs pendekatan Hasil
mampu menghindarinya yang
yang digunakan
digunakan
BELAJAR
Peserta didik/konseli dapat mengenal
hakekat belajar, memahami faktor-faktor Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses dan
Dasar X Cara belajar efektif dan efisien 2 Jam
yang mempengaruhi hasil belajar serta cara klasikal Diskusi Point Hasil
belajar efektif dan efisien
Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat menerapkan Disesuaikan
dengan
sikap dan kebiasaan yang benar dalam Bimbingan Membangkitkan semangat dengan Proses dan
Dasar X pendekatan 2 Jam
belajar hingga dapat membangkitkan klasikal belajar pendekatan Hasil
yang
semangat belajar untuk berprestasi yang digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
dengan
Peserta didik/konseli memiliki kedisiplinan Konseling Disiplin mengerjakan tugas dengan Proses dan
Responsif X pendekatan 2 Jam
dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah Individual sekolah pendekatan Hasil
yang
yang digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
dengan
Peserta didik/konseli dapat memahami Konseling dengan Proses dan
Responsif X Tips memahami pelajaran pendekatan 2 Jam
teknik memahami pelajaran Individual pendekatan Hasil
yang
yang digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki semangat dengan
Konseling Semangat belajar tidak hanya dengan Proses dan
belajar tidak hanya saat akan ada tes/ujian Responsif X pendekatan 2 Jam
Individual saat ujian pendekatan Hasil
saja yang
yang digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan dengan
Konseling dengan Proses dan
dan keterampilan untuk belajar kelompok Responsif X Belajar kelompok yang efektif pendekatan 2 Jam
Individual pendekatan Hasil
secara efektif yang
yang digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu dengan
Konseling Memanfaatkan IT untuk dengan Proses dan
memanfaatkan teknologi informasi untuk Responsif X pendekatan 2 Jam
Individual meraih prestasi pendekatan Hasil
sumber belajar yang
yang digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
dengan
Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan Konseling dengan Proses dan
Responsif X Kebiasaan belajar rutin pendekatan 2 Jam
belajar secara rutin Individu pendekatan Hasil
yang
yang digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
dengan
Peserta didik/konseli memiliki keberanian Konseling Berani bertanya dan dengan Proses dan
Responsif X pendekatan 2 Jam
bertanya dan menjawab di kelas Individu menjawab di kelas pendekatan Hasil
yang
yang digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
dengan
Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan Konseling Kiat menumbuhkan minat dengan Proses dan
Responsif X pendekatan 2 Jam
dan budaya membaca yang tinggi Individual baca pendekatan Hasil
yang
yang digunakan
digunakan
KARIR
Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat Disesuaikan
dengan
memanfaatkan peluang kerja sambil sekolah Konseling dengan Proses dan
Pem&Perenc Indv X Kiat belajar sambil bekerja pendekatan 2 Jam
untuk memperoleh penghasilan untuk biaya Individual pendekatan Hasil
yang
hidup sambil sekolah yang digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/ konseli mengenal jenis-jenis dengan
Bimbingan dengan Proses dan
profesi/pekerjaan untuk persiapan masa Pem&Perenc Indv X Jenis-jenis profesi/pekerjaan pendekatan 2 Jam
Kelompok pendekatan Hasil
depannya yang
yang digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu dengan
Konseling Identifkasi pilihan karir atau dengan Proses dan
mengidentifikasi dan menetapkan cita-cita Pem&Perenc Indv X pendekatan 2 Jam
Individual cita-cita yang sesuai pendekatan Hasil
karir masa depannya yang
yang digunakan
digunakan
1. EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan bimbingan dan
konseling (BK). Evaluasi secara umum ditujukan untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan
kegiatan dan ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan. Dalam evaluasi
program bimbingan dan konseling terdapat 2 (dua) jenis evaluasi, yaitu evaluasi proses
dan evaluasi hasil.
Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis hasil penilaian
proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling brlangsung. Fokus penilaian
adalah keterlibatan unsur-unsur dalam pelaksanaan kegitan bimbingan dan konseling.
Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk memperoleh informasi
tentang keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari hasilnya. Evaluasi hasil
pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan pada hasil yang diacapi oleh peserta didik
yang menjalin pelayanan bimbingan dan konseling. Fokus penilaian dapat diaragakan
pada berkembangnya :
a. Pemahaman diri, sikap, dan prilaku yang diperoleh berkaitan dengan materi / topik /
masalah yang dibahas
b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau meteri/topik/masalah yang dibahas
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam rangka mewujudkan
upaya pengembangan/pengetasan masalah.
Langkah-langkah pelaksanaan :
a. Penyusunan rencana evaluasi
b. Pengumpulan Data
c. Analisa dan interpretasi data
2. PELAPORAN
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan lebih
bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil-hasil yang telah
dicapai dalam kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya merupakan
kegiatan menyusun dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam evaluasi
proses maupun hasil dalam format laporan yang dapat memberikan informasi kepada
seluruh pihak yang terlibat tentang keberhasilan dan kekurangan dari program bimbingan
dan konseling yang telah dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan yiatu :
a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan dan
kebahasan yang telah dilakukan
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan secara
akurat dan tepat waktu.
Langkah-langkah dalam penyusunan laporan :
a. Tahap persiapan
b. Pengumpulan dan penyajian data
c. Penulisan laporan
d. Sistematika laporan
3. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan data
dan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK atau konselor dapat memikirkan
ulang keseluruhan program yang telah dilaksanakan denganc ara membuat desain ulang
atau merevisi seluruh program atau beberapa bagian dari program yang dianggap belum
begitu efektif.
Langkah-langkah tindak lanjut :
a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan.
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan konseling
tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan diperbaiki
atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.
J. SARANA DAN PRASARANA BIMBINGAN DAN KONSELING
Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan dan konseling yang cukup
memadai. Ruang dimaksud hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga peserta dididk yang
berkunjung merasa senang dan nyaman, serta ruangan tersebut dapat digunakan untuk
pelaksanaan berbagai jenis kegiatan layanan bimbingan dan konseling baik individu maupun
kelompok sesuai dengan asas-asas dan kode etik bimbingan dan konseling.
Sedangkan Sarana dan prasarana berisi fasilitas dan perlengkapan yang mendukung
terhadap keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Sarana yang akan digunakan
dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling meliputi :
a. Alat pengumpul data, baik tes maupun non tes, yaitu :
1) Angket Masalah Konseli / Aplikasi Angket Masalah Konseli
2) Alat Ungkap Pemahaman Diri
3) Alat Penelusuran Minat Peserta Didik SMP
4) _______________________
5) _______________________
6) Catatan Anekdot
b. Alat penyimpan data, khususnya dalam bentuk himpunan data yaitu :
1) Cummulative Record
2) Basis Data Prestasi Akademik
3) Daftar Peserta Didik Asuh
4) Aplikasi angket kebutuhan peserta didik
c. Kelengkapan penunjang teknis yaitu :
1) Data informasi meliputi: Peta Peserta Didik
2) Paket bimbingan meliputi : Paket Materi Klasikal
3) Alat bantu bimbingan meliputi : Buku Saku, Poster.
d. Perlengkapan administrasi, yaitu :
1) Alat tulis
2) Format rencana kegiatan
3) Blanko laporan kegiatan
Sedangkan prasarana penunjang layanan : Ruang bimbingan dan konseling terdiri atas :
ruang tamu, ruang kerja meliputi ruang bimbingan dan konseling individu, ruang bimbingan
konseling kelompok.
J. ANGGARAN DAN BIAYA
Anggaran biaya menyesuaikan dengan anggaran sekolah yang dialokasikan untuk
kegiatan bimbingan dan Konseling dengan rincian kebutuhan sebagai berikut :
Rencana anggaran berisi uraian jenis kegiatan dan rincian besar anggaran yang
dibutuhkan. Jumlah besar anggaran menunjukkan kebutuhan besaran anggaran untuk
mendukung keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Rencana anggaran disusun
untuk mendukung implementasi program secara cermat, rasional dan realistik.
Adapun rencana anggaran kegiatan bimbingan dan konseling pada tahun ini adalah
sebagai berikut :
Jumlah
No Jenis Barang Kebutuhan
Barang Uang
1. Kertas HVS - Angket Siswa 2 Plano Rp. 500.000,-
- Program BK
- Undangan orang tua
- Format-format BK
2. Spidol - Spidol besar (permanen ) 2 Rp. 15.000,-
- Spidol kecil 3
3. Buku Folio - Buku Tamu 1 Rp. 90.000,-
- Buku ijin 1
- Buku Agenda surat 1
- Buku Agenda Kerja 3
4. Tampilan - Biblio konseling 10 Rp. 600.000,-
Kepustakaan
5. Gunting - 1 Rp. 15.000,-
6. Snel heckter - Jurnal Kegiatan Klasikal 3 Rp. 30.000,-
- Program umum 3
- Bukti Fisik 3
7. Staples - Kecil 1 Rp. 10.000,-
- Tanggung 1 Rp. 20.000.-
8. Transport - Home visit Rp. 1.065.000,-
( 27 X 3 X Rp. 15.000,-)
Jumlah Rp. 2.345.000,-
PROGRAM SEMESTERAN
Setelah membuat rencana kegiatan yang akan dilakukan selama satu tahun, kemudian
mendistribusikan komponen layanan dan strategi kegiatan dalam porgam semesteran dalam
bentuk yang lebih rinci.
Terdapat beberapa komponen dalam program semeseteran, yaitu :
1. Bulan dan komponen program
2. Layanan Dasar
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema layanan dalam komponen layanan dasar,
seperti bimbingan klasikal dengan tema yang sudah dibuat dalam rencana kegiatan
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema dalam komponen layanan perencanaan
individual misalnya bimbingan klasikal dengan tema memilih sekolah lanjutan di tingkat
SMA/SMK - MA/MAK
4. Layanan Responsif
Berisi strategi layanan dan topik/tema (bila ada) dalam komponen layanan responsif,
misalnya : konseling kelompok dengan tema/topik “3 Kata Penting dalam Pergaulan”
5. Dukungan sistem
Berisis tentang strategi kegiatan dalam dukungan sistem seperti pengembangan jejaring,
kegiatan manajemen dan PKB
Berikut program semesteran dalam bentuk yang lebih rinci, baik semester ganjil maupun
semester genap :
( Dicetak dari Aplikasi Angket Kebutuhan Peserta Didik yang sudah diisi dan diolah )
MAN 2 PANGANDARAN
TAHUN
PELAJARAN 2020/2021
Bidang
No Fungsi BK Tujuan Sasaran Waktu
Jenis Kegiatan/Layanan Bimbingan
.
P S B K
A. PERSIAPAN
Pembagian tugas guru Tercapainya efektivitas
1 bimbingan dan layanan bimbingan dan Jan
konseling/konselor konseling
Tercapainya
Konsultasi program keberhasilan layanan
2 KLS X Jan
bimbingan dan bimbingan dan
konseling konseling
Terpenuhinya
Pengadaan sarana / kebutuhan sarana yang
3 KLS X Jan
prasarana BK menunjang keberhasilan
layanan BK
B. LAYANAN BK
1. LAYANAN DASAR
a. Bimbingan Klasikal
Peserta didik/konseli
dapat mengetahui
bentuk atau jenis
Kenakalan Remaja dan kenakalan remaja,
V Pemahaman KLS X Feb
Cara Menghindarinya dampak terhadap
pribadi dan lingkungan
serta berusaha untuk
menghindarinya
Peserta didik/konseli
memiliki pemahaman
tentang bahaya dan
dampak rokok bagi
Bahaya rokok dan
V Pemahaman kesehatan tubuh dan KLS X Feb
dampaknya
lingkungan serta cara
untuk menolak ajakan
untuk merokok dalam
bentuk apapun
Peserta didik/konseli
mampu memahami
pentingnya berprilaku
sosial yang baik, serta
Prilaku sosial yang
V Pemahaman memiliki sikap untuk KLS X Feb
bertanggung jawab
hidup bersosial yang
bertanggung jawab
dalam sebuah
masyarakat
Peserta didik/konseli
mampu memahami
tentang bullying, bahaya
prilaku bullying, sebab
Stop Bullying ! V Pemahaman KLS X Mar
dan dampak bullying,
serta berani cara
melawan tindakan
bullying
Peserta didik/konseli
mampu memahami
norma-norma dalam
Etika pergaulan dengan masyarakat serta dapat
V Pemahaman KLS X Mar
teman sebaya bersosialisasidan
bergaul dengan teman
sebaya sesuai dengan
etika yang baik
Peserta didik/konseli
mampu memahami
nilai-nilai dan cara
Sikap sopan santun
V Pemahaman bertingkah laku sopan KLS X Mar
dalam kehidupan
santun dalam
kehidupan di luar
kelompok teman sebaya
Peserta didik/konseli
dapat memahami
Dampak handphone dampak positif dan
V Pemahaman KLS X Apr
(medsos) negatif bermain
handphone atau media
sosial
Peserta didik/konseli
dapat mengenal sikap
dalam belajar serta
Kiat sukses belajar di menerapkan sikap dan
V Pemahaman KLS X Apr
SMA-MA kebiasaan dalam belajar
yang baik di SMA-MA
hingga mencapai
prestasi yang lebih luas
Peserta didik/konseli
mampu memahami
pengertian motivasi
Motivasi berprestasi V Pemahaman berprestasi, mengetahui KLS X Apr
dan menerapkan cara
untuk meningkatkan
motivasi berprestasi
Peserta didik/konseli
dapat memahami dan
mengetahui tentang
Strategi belajar sesuai
V Pemahaman gaya belajar serta KLS X Mei
dengan gaya belajar
strategi belajarnya
untuk masing-masing
gaya belajar tersebut
Peserta didik/konseli
mampu memahami
pentingnya
perencanaan karir,
Perencanaan Karir Masa
V Pemahaman langkah-langkah dalam KLS X Mei
Depan
merencanakan karir
serta mililiki sikap positif
dalam meraih
kesuksesan masa depan
b. Bimbingan
Kelompok
Peserta didik/konseli
Kiat mencari teman V mudah mencari dan KLS X Feb
disenangi teman
Peserta didik/konseli
Belajar kelompok yang
V dapat belajar kelompok KLS X Mar
efektif
dengan temannya
c. Papan Bimbingan
Tips dan Trik Sukses Pemahaman Peserta didik/konseli
dalam Pengembangan V V V V dan memperoleh informasi KLS X Jan-Jun
diri pencegahan melalui media tulis
Peserta didik/konseli
memperoleh informasi
d. Pengemb. Media BK V V V V Pemahaman KLS X Jan-Jun
yang bermanfaat bagi
dirinya
Peserta didik/konseli
e. Leafleat V V V V Pemahaman memperoleh informasi KLS X Jan-Jun
melalui media cetak
2
LAYANAN RESPONSIF
.
Terbantunya peserta
didik dalam mengatasi
1. Konseling Individual Pengentasan hambatan/memecahka KLS X
n masalah yang
dialaminya
Terbantunya
memecahkan masalah
2. Konseling Kelompok Pengentasan KLS X
peserta didik melalui
kelompok
Terbantunya
Pemahaman
memberikan informasi
3. Konsultasi dan KLS X
yang dibutuhkan oleh
pengentasan
peserta didik
Diperolehnya
kesepakatan bersama
4. Konferensi Kasus Pengentasan KLS X
mengenai masalah
peserta didik
Terentaskannya
masalah konseli yang
5. Advokasi Pengentasan terkait dengan pihak KLS X
lain agar hak-hak konseli
tetap terlindungi
Terselenggaranya
layanan Bimbingan dan
6. Konseling elektronik Pengentasan KLS X
Konseling yang lebih
efektif
Tertampungnya
masalah peserta
7. Kotak masalah Pengentasan KLS X
didik/konseli yang
introvert
3. PEMINATAN DAN
PERENC. INVIDIVUAL
4
. DUKUNGAN SISTEM
a. Melaksanakan dan
Pengumpulan data dan
menindaklanjuti KLS X Jan-Jun
kebutuhan peserta didik
assesmen
Mengetahui langsung
b. Kunjungan rumah kondisi peserta didik di KLS X Jan-Jun
lingkungan rumah
c. Menyusun dan
Pertanggungjawaban
melaporkan program
kinerja kepada kepala KLS X Jan-Jun
bimbingan dan
sekolah
konseling
Penilaian ketercapaian
program layanan
d. Membuat evaluasi KLS X Jan-Jun
bimbingan dan
konseling
e. Melaksanakan Bukti fisik pelaksanaan
administrasi bimbingan bimbingan dan KLS X Jan-Jun
dan konsleing konseling
f. Pengembangan Pengembangan diri /
KLS X Jan-Jun
keprofesian konselor profesi
SEMESTER
GANJIL - GENAP