Anda di halaman 1dari 4

RIWAYAT HAUMA SOSORBOLAK, Huta Sitinjak, SAMOSIR

1. Berdasarkan Register ni Haoema Na Dilehon Nomor Urut 2 tanggal 7 Januari Tahun 1925 yang dikeluarkan oleh
Voor en Landen Uft De Kepala Negeri Samosir, Oed De Cranie diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia Oleh FIB USU.
Diterangkan bahwa R Ham m.g Sitinjak yang beralamat di Desa Sosor Bolak Negeri Samosir telah MENGGADAIKAN
SEBIDANG TANAH kepada PANUNGGAL SITINJAK yang beralamat di KK Huta Negeri Samosir, dengan Banyaknya uang
yang diterima Rp. 90.

2. Lebih lanjut diterangkan bahwa pada tanggal 24 Januari 1942 setengah bagian secara sah untuk
Nai Sakkiel (Istri Panunggal Sitinjak) yaitu yang Disebelah Timur dan yang setengah digadaikan yang disebelah Barat.

3. Nai Sakkiel boru Sinaga mempunyai Anak Lelaki Namanya Japaya Sitinjak dan Japaya Sitinjak mempunya 5 anak lelaki
Yaitu Tapson Sitinjak (Alm), Turman Sitinjak (Alm), Wasinton Sitinjak, Albinur Sitinjak, Poltak Sitinjak

Catatan :
1. Artinya Sejak 7 Januari 1925 Hauma nadi Sosorbolak nga di Ula Nai Sakkiel boru Sinaga yang
adalah Ibu Kandung Japaya Sitinjak

2. Bahwa sejak 24 Januari 1942, Hauma na di gadehon /Sindor sudah sah menjadi milik Nai Sakkiel
RIWAYAT HAUMA SOSORBOLAK, Huta Sitinjak, SAMOSIR

4. Pada tahun 1956 Japaya Sitinjak (Anak Kandung Nai Sakkiel boru Sinaga) menggadaikan sawah tersebut kepada
Lebanus Sianturi yang berdomisili di Huta Parmonangan

5. Pada tahun 1992, sawah tersebut ditebus oleh Tiomili Lbn Raja (Istri Japaya Sitinjak) dari Lebanus Sianturi dengan
jumlah tebusan 80 Kaleng Padi (Diterangkan oleh Sorha Sianturi anak dari Lebanus Sianturi)

6. Sejak tahun 1992 sampai dengan 1995, Sawah tersebut di Kelola oleh Op. Tirta sian Huta Onan Baru

7. Sejak tahun 1995 sampai dengan tahun 2017, Sawah tersebut diberikan kepada Amani Mombang Simajuntak untuk
dikelola dan digarap
AWAL PERMASALAHAN

1. Bulan Desember 2015 Op Albert boru Gultom dan Gamser Sitinjak (Amani Albert Sitinjak) mempertanyakan Surat
Gadai Tanah ke Poltak Sitinjak di warung Amani Albert Sitinjak di siholi-holi

2. Pada bulan Juni 2016… Pertemuan di rumah Op Albert dimana Pinoppar Nai Sikkiel Sinaga menjumpai Op Albert
untuk menunjukkan Surat ni Hauma yang memang diberikan oleh Alm Japaya Sitinjak (Alm) kepada Tapson
Sitinjak (Alm)

3. Pertemuan berakhir dengan baik, dimana Keluarga Op Albert boru Gultom telah memahami Sejarah Sawah
tersebut bahwa sudah Pate / Sah dimiliki oleh Nai Sakkiel boru Sinaga (Alm) dan Ahli Warisnya. Sebagai Wujud
kesepakatan maka diberikan PAGO-PAGO sebagai bagian dari Adat Batak (Ingot-Ingot)
AWAL MULA SANDER SITINJAK MENGKLAIM SAWAH

1. Bulan Agustus 2016… Sander Sitinjak menghubungi Tapson Sitinjak (Alm) Via Telephone

2. Tanggal 1 Agustus 2016 Sander Sitinjak mengusir Amani Mombang yang sedang mengerjakan Sawah tersebut

3. Bulan September 2016 Sander Sitinjak lagi-lagi mengusir Amani Mombang dari Sawah tersebut

4. Bulan November 2016 Sander Sitinjak mengusir Rencana Pemasangan Patok Sawah tersebut

5. Bulan Januari 2017… Sander Sitinjak Kembali mengusir Amani Mombang dari Sawah tersebut

6. Sekitar Bulan Juni.Juli 2017.. Patok Klaim dipasang di Sawah dengan Kalimat TANAH INI MILIK POMPARAN
AMPALATAS SITINJAK.

Anda mungkin juga menyukai