Kerangka E-Learning
Manajemen
Adanya unsur pengelolaan yang terkait dengan pengelolaan pembelajaran dan
distribusi informasi kepada peserta didik.
Teknologi
Adanya infrastruktur untuk mendukung sistem penyelenggaraan E-learning.Hal ini
meliputi perencanaan dan penyiapan infrastruktur hadware dan software
seperti internet, LAN, WAN, koneksi, bandwidth computer, server, software, dan
lain-lain).Ini sangat penting, karena jika tidak ada teknologi yang mendukung
maka E-learning tidak bisa berjalan.
Pedagogik
Adanya unsur proses belajar dan mengajar yang meliputi apa yang dipelajari, apa
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, siapa yang belajar, bagaimana desain,
metode, dan strategi pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan.
Etika
Adanya etika penyelenggaraan e-Learning, seperti masalah hak cipta, hak
kekayaan intelektual, aturan main yang berlaku khusus (seperti sistem evaluasi,
kebijakan khusus, dan lain-lain).
Desain Tampilan
Desain tampilan yang meliputi tampilan situs, isi, navigasi, aksesibilitas,
interaktifitas, kecepatan, dan lainnya. Desain tampilan harus menarik, agar dapat
memberikan kesan nyaman kepada peserta didik. Sehingga peserta didik akan
semakin semangat dalam mengikuti pembelajaran.
Evalusai
Untuk melihat keberhasilan penyelenggaraan E-learning maka perlu dilakukan
evaluasi untuk mengukur keberhasilan pembelajaran maupun penyelenggaraan e-
learning.Sehingga untuk kedepannya dapat memperbaikai kesalahan ataupun
kekurangan yang sudah ada
Karakteristik E-Learning
Manfaat E-Learning
2. Internet
Jaringan internet yang tidak sama di setiap daerah, bahkan ada beberapa daerah
belum terkoneksi dengan jaringan internet.
3. Sumber daya manusia
Sumber daya manusia dalam hal ini meliputi penyelenggara, pengajar dan
pembelajar. Masih banyak pengajar, terutama pengajar yang lama belum bisa
menggunakan E-learning dalam pembelajaran karena mereka memang belum
pernah mengenal apa itu E-learning dan karena sudah lamanya mereka
menggunakan sistem konvensional. Dari pembelajar pun masih banyak yang
belum bisa menggunakan E-learning secara maksimal. Hal itu karena mereka
masih menggunakan cara konvensional yang diajarkan oleh pengajar sebelumnya.
1. Tidak tersampaikannya value pelatihan yang berisikan nilai dan etika moral
yang sesungguhnya menrupakan core dari proses pendidikan dan pelatihan.
2. Dengan pembelajaran E-learninglebih mengutamakan aspek teknis dan
komersialitas, dan mengesampingkan aspek perubahan perilaku,
kemampuan akademik, sosial, dan keterampilan pembelajar.
3. Proses pembelajaran cenderung kearah aspek knowledgedari pada
menekankan aspek psikomotorik dan afektif.
4. Tuntutan bagi pembelajar untuk belajar mandiri guna memperoleh ilmu
pengetahuan dan informasi. Sedangkan hal ini biasanya tidak mendapat
perhatian dari para pengajarnya, sehingga para pembelajar tidak termotivasi
untuk melakukan proses belajar mandiri.
Program E-learning yang efektif dimulai dengan perencanaan dan terfokus pada
kebutuhan bahan ajar dan kebutuhan pembelajar. Dalam merancang sistem E-
learning perlu mempertimbangkan dua hal, yakni; Peserta yang menjadi target dan
Hasil pembelajaran yang diharapkan. Pemahaman atas peserta sangatlah penting
yang antara lain adalah harapan dan tujuan mereka dalam mengikuti E-learning,
kecepatan dalam mengakses internet atau jaringan, keterbatasan bandwidth, biaya
untuk akses internet, serta latar belakang pengetahuan yang menyangkut kesiapan
dalam mengikuti pembelajaran. Pemahaman atas hasil pembelajaran diperlukan
untuk menentukan cakupan materi, kerangka penilaian hasil belajar, serta
pengetahuan awal.