Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KONSEP DAN BENTUK PREVENSI PRIMER DALAM KEPERAWATAN


JIWA

DISUSUN OLEH :

Kelompok II

ANISA MUZRIAH 004STYC18

DEDE WIDIA NINGSIH 007STYC18


DWI DARMAYANTI 012STYC18
EMA MAULINA 016STYC18
HAIRUL AZMI 022STYC18
HIMMATUL MAULA 026STYC18
INDRAWAN PRAYUDA 031STYC18
ASTRY DWIYANTI 034STYC18

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN JENJANG S.1
MATARAM
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT, yang telah memberikan kita nikmat dan
Karunia-Nya sehingga kita semua dapat menjalankan aktivitas kita sehari-hari,
khususnya kami yang dengan karunia-Nyalah, kami dapat menyelesaikan
penulisan makalah dengan tema “KONSEP DAN BENTUK PREVENSI
PRIMER DALAM KEPERAWATAN JIWA”. Sholawat serta salam semoga
tetap tercurah kepada Nabi Muhamamd SAW, yang telah membawa kita dari alam
yang gelap gulita menuju alam yang terang benderang. Kami sangat menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan
ketidak sempurnaan kami, baik dari segi penulisan maupun ketajaman analisis
permasalahan didalamnya, Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan guna kesempurnaan dalam penulisan makalah
pada masa yang akan datang. Dan akhirnya kami mengucapkan terimakasih atas
kesediaan bapa/ibu/saudara untuk membaca makalah kami. Serta mohon maaf
atas segala kekurangannya. Terdorong oleh rasa ingintahu, kemauan, kerja sama
dan kerja keras, kami serahkan seluruh upaya demi mewujudkan keinginan ini.

Penulis menyadari pula, bahwa selesainya makalah ini tidak lepas dari
dukungan serta bantuan, baik berupa moral maupun material dari semua pihak
terkait. Oleh kerena itu, dengan segala kerendahan hati kami mengucapkan
terimakasih banyak kepada Dosen dan rekan mahasiswa yang memberikan
masukan dan petunjuk serta saran-saran yang baik.

Mataram, 25 Maret 2020


Penyusun
Kelompok II

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..................................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 1
1.3 Tujuan masalah..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
2.1 Definisi Prevensi Primer....................................................................... 3
2.2 Tujuan Prevensi Primer........................................................................ 3
2.3 Peran Perawat Dalam Pencegahan Primer............................................ 4
2.4 Kegiatan Atau Aktivitas Pada Pencegahan Prevensi Primer................ 4
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 6
Kesimpulan.................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan jiwa merupakan suatu bagian yang tidak terpisahkan dari
kesehatan atau bagian integral dan merupakan unsure utama dalam menunjang
terwujudnya kualitas hidup manusia yang utuh. Kesehatan jiwa menurut UU
No. 3 tahun 1966 tentang kesehatan jiwa didefinisikan sebagai suatu kondisi
yang memungkinkan perkembangan fisiki, intelektual, dan emosional yang
optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan secara selaras dengan
keadaan orang lain.
Gangguan jiwa artinya bahwa yang menonjol adalah gejala-gejala yang
patologik dari unsure psikis. Hal ini tidak berarti bahwa unsure yang lain tidak
terganggu. Hal-hal yang dapat mempengaruhi perilaku manusia ialah
keturunan dan konstitusi, umur, keadaan badaniah, keadaan psikologik,
keluarga, adat istiadat, kebudayaan dan kepercayaan, pekerjaan, pernikahan
dan kehamilan, kehilangan dan kematian orang yang dicintai, agresi, rasa
permusuhan, hubungan antara manusia, dan sebagainya.
Prevensi adalah upaya yang secara sengaja dilakukan untuk mencegah
terjadinya gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi seseorang atau
masyarakat. Prevensi kesehatan mental didasarkan atas cara kerja usaha
pencegahan kesehatan masyarakat. Dalam masyarakat, prevensi mengandung
arti untuk mengendalikan penyakit. Sementara dalam bidang psikiatri dan
kesehatan mental masyarakat, pengendalian penyakit hanyalah salah satu dari
berbagai target yang hendak dicapai. Prevensi mencakup pencegahan terhadap
kondisi yang lain. Seperti, tidak berfungsinya adaptasi, penyimpangan social,
dan hendaya dalam perkembangan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari prevensi primer ?
2. Apa focus dan tujuan dari prevensi primer ?
3. Bagaimana peran perawat dalam pencegahan dari primer ?
4. Bagaimana kegiatan atau aktivitas yang dilakuakn dari prevesi primer ?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari prevensi primer
2. Untuk mengetahui tujuan dari prevensi primer
3. Untuk mengethaui peran perawat dalam prevensi primer
4. Untuk mengetahui bagaimana kegiatan atau aktivitas pencegahan dari
prevensi primer

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Prevensi Tersier


tatanan pelayanan primer dapat menjadi tempat kontak yang paling
penting antara klien dengan masalah kesehatan jiwa dengan sistem pelayanan
kesehatan sebagian besar orang akan mencari bantuan terkait dengan masalah
kesehatan jiwanya melalui pelayanan primer. Pelayanan kesehatan jiwa di
tatanan pelayanan primer juga dapat menjangkau orang yang tidak menerima
tindakan kesehatan jiwa. Hal tersebut memberi keahlian terkait diagnosis
untuk masalah yang tidak terlihat di tatanan medis secara umum, yang ber
peningkatan pengetahuan dan kemampuan dalam deteksi dini dan
penanganan masalah kesehatan jiwa di komunitas medis (stuart et al,2016)

2.2 Fokus Dan Tujuan

a. Focus
fokus pelayanan keperawatan jiwa adalah pada peningkatan kesehatan dan
pencegahan terjadinya gangguan jiwa.
b. Tujuan
ada beberapa tujuan yang ada dalam pencegahan primer adalah sebagai
berikut :
1) mencegah terjadinya gangguan jiwa
2) mempertahankan dan meningkatkan kesehatan jiwa titik target
pelayanan yaitu anggota masyarakat yang belum mengalami gangguan
jiwa sesuai dengan kelompok umur yaitu anak remaja, dewasa dan usia
lanjut aktivitas.
3) pada pencegahan primer adalah program pendidikan kesehatan,
program stimulasi perkembangan, program sosialisasi kesehatan jiwa,
manajemen stres, persiapan menjadi orang tua (keliat et al, 2012).

3
2.3 Peran Perawat

Aktivitas atau kegiatan yang di lakukan dalam pencegahan primer ini


adalah :

a. memberikan pendidikan kesehatan pada orang tua antara lain seperti


pendidikan menjadi orang tua, pendidikan tentang perkembangan anak
sesuai dengan usia,
b. memantau dan menstimulasi perkembangan, mensosialisasikan anak
dengan lingkungan

c. pendidikan kesehatan mengatasi stres seperti stres pekerjaan, perkawinan,

d. sekolah dan stres pasca bencana.

2.4 Program Dalam Pencegahan Primer


a. Program dukungan sosial diberikan pada anak yatim piatu individu yang
kehilangan pasangan, kehilangan pekerjaan, kehilangan rumah atau tempat
tinggal, yang semuanya ini mungkin terjadi akibat bencana titik kegiatan
yang dilakukan memberikan informasi tentang cara mengatasi kehilangan,
menggerakkan dukungan masyarakat seperti menjadi orang tua asuh bagi
anak yatim piatu, melatih keterampilan sesuai dengan keahlian masing-
masing untuk mendapatkan pekerjaan, mendapat dukungan pemerintah
dan LSM untuk memperoleh tempat tinggal.

b. Program pencegahan menyalah gunakan obat. Penyalahgunaan obat sering


digunakan sebagai koping untuk mengatasi. Kegiatan yang dapat
dilakukan adalah pendidkan kesehatan melatih koping positif untuk
mengatasi stress, latihan asertif yaitu mengungkapkan keinginan dan
perasaan tanpa menyakiti orang lain, laihan afirmasi dengan menguatkan
aspek-aspek positif yang ada pada diri seseorang

c. Program pencegahan bunuh diri. Bunuh diri merupakan salah satu cara
menyelesaikan masalah oleh individu yang mengalami keputusan.oleh
karena itu perlu dilakukan program:

4
d. Memebrikan informasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
tanda-tanda bunuh diri,menyediakan lingkungan yang aman untuk
mencegah bunuh diri,melatih keterampilan koping yang adaptif.

5
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

pencegahan primer ini dapat menjadi tempat kontak yang paling penting antara
klien dengan masalh kesehatan jiwa dengan system pelayanan keseahtan. Hal
tersebut dikarenakan memberikan keahlian terkait dengan diagnosis dan tindakan
utnuk maaslah yang tidak terlihat di tatanan medis secara umum yang beralibat
pada peningkatan pengetahuan dan kemampuan dalam detekksi dini dan
penanganan masalah kesehatan jiwa di komunitas medis.

Titik focus yang dilakukan pada pencegahan primer ini adalah peningkatan
kesehatan dan pencegahan terjadinya gangguan jiwa. Dimana hal tersebut bertujua
untuk memberikan pencegahan tentang gangguan jiwa dengan cara memeberikan
edukasi kepada anggota masyarakat.

6
DAFTAR PUSTAKA

Yusuf, Fitryasari Risky Dkk. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta:
Salemba Medika

Suliswati, Dkk. 2004. Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta: EGC


http://eprints.umm.ac.id/41883/3/jiptummpp-gdl-hartatikus-47374-3-bab2.pdf

Anda mungkin juga menyukai