Anda di halaman 1dari 45

Agus Indra Gunawan, S.T, M.

Sc 1
Transformator (Trafo)
Definisi : Peralatan listrik yang mampu
mentransfer energi listrik dari
satu rangkaian ke rangkaian
yang lain berdasarkan prinsip
elektromagnetik.

Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 2


Transformator (Trafo)
Definisi :
Transformator adalah suatu peralatan listrik statis (tidak bergerak) yang dapat dihubungkan
dengan dua rangkaian listrik atau lebih serta berfungsi sebagai penaik (step up) dan penurun
(step down) tegangan atau arus.
Tranformator adalah peralatan listrik yang tidak dapat dipergunakan pada system konversi
tinggi, hal tersebut adalah salah satu konsep dasar pengunaannya dalam AC power system, dan
dapat pula membuat sangat ekonomis untuk pembangkit energi listrik pada saluran-saluran
transmisi jarak jauh, dan dapat juga digunakan untuk menyamankan keadaan tegangan pada
beberapa peralatan yang mempunyai tegangan yang berbeda.
Transformator juga banyak digunakan pada daya kecil, arus kecil pada rangkaian elektronik dan
control untuk membentuk suatu fungsi sebagai matching impedansi dari suatu sumber da
bebannya untuk pemindahan daya maksimum.
Pada umumnya transformator terdiri dari sebuah inti besi berlapis dan dua buah kumparan yaitu
kumparan primer dan sekunder. Rasio perubahan tegangan sebanding dengan rasio lilitan kedua
kumparan yang kumparan tersebut biasanya terbuat dari tembaga.

Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 3


Transformator (Trafo)
Pada dasarnya trafo menggunakan prinsip kerja dari hukum faraday dan
bahan ferromagnetik yang digunakan sebagai inti untuk efisiensi
perubahan tegangan AC {naik (up) atau turun (down)}.
Trafo tidak bisa menaikkan daya oleh karena itu apabila tegangan naik
maka arus akan turun begitu sebaliknya.

Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 4


Transformator (Trafo)
Fungsi :
-Mentransfer nilai tegangan listrik.
*Trafo Step Up
Trafo penaik tegangan (Pembangkit tenaga listrik). Jumlah lilitan disisi primer lebih sedikit
dibanding junlah lilitan disisi sekunder.
*Trafo Step Down
Trafo penurun tegangan (Saluran distribusi) Jumlah lilitan disisi primer lebih banyak
dibanding junlah lilitan disisi sekunder.

Pengukuran arus dan tegangan tinggi (Instrument)


*Pengukuran tegangan (Potential Transformer)
*Pengukuran arus (Current Transformer)

-Trafo switching (Switching Transformer)


Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 5
Potential Transformer

Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 6


Potential Transformer
R
S
T
N

V
Potential Transformer
Keterangan pada PT : 1000/5, 5000/5

Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 7


Current Transformer

Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 8


Current Transformer
R
S
T
N

A
Current Transformer

Keterangan pada CT : 1000/5, 5000/5, 1000/1

Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 9


Switching Transformer

Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 10


Switching Transformer

Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 11


Bagian Transformator
•Inti Transformator
Merupakan tempat koupel bersama induksi elektromagnetik.
Bahan : Ferro magnet
Tujuan : Agar lebih banyak fluks yang ditangkap untuk memberikan imbas
elektromagnet ke sisi trafo yang lain.
Kondisi Fisik dari inti dibuat berlaminasi/ berlapis dengan lapisan isolator, ditujukan
untuk mengurangi arus eddy, sehingga rugi inti bisa dikurangi.

•Belitan Transformator
Merupakan tempat sisi tegangan primer untuk menghasilkan induksi elektromagnetik,
dan tempat beban untuk mengambil/ mendapatkan suplai tegangan/ arus.
Belitan dilapisi lapisan isolator agar tidak terjadi short circuit pada belitan.

Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 12


Prinsip kerja Transformator
•Transformator dalam keadaan terbuka/ tanpa beban/
beban nol (no load)
•Transformator dalam keadaan berbeban (load)

Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 13


No Load (Ideal)
φ
Io

V V1 E1 N2 E2
N1

Pada saat trafo diberi sumber V sinusoid maka akan mengalir I0 yang juga sinusoid.
Dengan menganggap belitan reaktif murni , maka I0 tertinggal 90o dari V sumber.
Arus I0 pada saat yang sama akan menghasilkan φ yang sefasa dan berbentuk
sinusoid pula.

Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 14


No Load (Ideal)

V = Vmax sin ωt φ = φ max sin ωt


……………. Tertinggal 90o dari V
Selanjutnya, fluks ini akan menginduksikan pada belitan primer dan
sekunder sehingga muncul Eggl

E1 = − N 1
dt
d (φ max sin ωt )
= − N1
dt
= − N 1φ max cos ωt ……………. Tertinggal 90o dari φ

Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 15


No Load (Ideal)

Harga effektif :

N 1ωφ max
E1 = = 4,44 N 1 . f .φ max dimana ω = 2.π . f
2


sehingga E2 = − N 2
dt
E 2 = 4,44 N 2 . f .φ max

Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 16


No Load (Ideal)
Sehingga dari persamaan diatas diperoleh :
E1 N 1
= =a
E2 N 2
Dimana a adalah angka transformasi, yang menunjukkan angka perbandingan
disisi primer dan sisi sekunder transformator

V1

I0 φ

E1 Gambar vektor dari trafo no load (ideal)


Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 17
No Load (non Ideal)

Trafo tanpa beban (non ideal)


Pada kenyataannya arus yang mengalir pada belitan primer trafo (arus penguat Io)
bukanlah arus induktif murni, melainkan terdapat dua komponen arus yaitu :

Im, berfungsi menghasilkan fluks magnetik


Ic, merupakan komponen rugi inti yang menyatakan daya yang hilang akibat rugi
histerisis dan rugi arus eddy (eddy current). Ic sefasa dengan V1 sehingga V1.Ic
adalah daya yang hilang

Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 18


No Load (non Ideal)

V1
Ic I0
Karena terdapat rugi tahanan
Im φ dan fluks bocor dari rangkaian
maka,….

E1

Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 19


No Load (non Ideal)
X1
R1

R C N1 N2

Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 20


No Load (non Ideal)
V1 I0.X1

I0.R1
E1
I0
Ic

φ
Im

Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 21


Berbeban
Trafo berbeban (non ideal)
Pada saat berbeban, maka rugi yang ada pada trafo adalah sebagai berikut :
-rugi inti dan rugi magnetisasi
-rugi tahanan dan fluks bocor pada kumparan primer
-rugi tahanan dan fluks bocor pada kumparan sekunder

R1 X1 R2 X2

Rc Xm N1 N2 ZL

Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 22


Berbeban
V1
I1.X1
Rugi-rugi diatas apabila digambar
I1.R1
E1
secara vektor akan menghasilkan
I1 diagram disamping
I’2

Ic I0
φ
Im
V2

E2
I2

Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 23


Berbeban
Dari gambar vektor diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

V1 = E1 + I 1 .R1 + I 1 . X 1

E 2 = V2 + I 2 .R2 + I 2 . X 2
E1 N
karena =a= 1 maka E1 = a.E 2
E2 N2

E1 = a(V2 + I 2 .R2 + I 2 .X 2 )
E1 = a( I 2 .Z L + I 2 .R2 + I 2 . X 2 )

dengan mengabaikan I0 pada saat berbeban maka,

Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 24


Berbeban
N1 I
= a = 2' …………………..I0 sangat kecil sehingga I 1 ≈ I 2
'
N2 I2

I 2 = aI 2'

E1 = a 2 .I 2' .Z L + a 2 .I 2' .R2 + a 2 .I 2' . X 2

E1 = I 2' (a 2 .Z L + a 2 .R2 + a 2 . X 2 )

Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 25


Berbeban
R1 X1 a2 R2 a2 X2
I1 I’2
I0

RC XM a2 ZL

V1 = a 2 .I 2' .Z L + a 2 .I 2' .R2 + a 2 .I 2' . X 2 + I 1 .R1 + I 1 . X 1 …………………….. I 1 ≈ I 2'

V1 = a 2 .I 2' .Z L + a 2 .I 2' .R2 + a 2 .I 2' . X 2 + I 2' .R1 + I 2' . X 1

V1 = I 2' (a 2 .Z L + a 2 .R2 + a 2 . X 2 + R1 + X 1 )

Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 26


Berbeban
R1 X1 a2 R2 a2 X2
I1 I’2
I0

RC XM a2 ZL

Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 27


Berbeban
R1 X1 a2 R2 a2 X2
I1 I’2

a2 ZL

Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 28


Berbeban

Req Xeq

a2 ZL

Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 29


Berbeban

Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 30


Regulasi trafo
• Jika trafo berbeban, maka kecenderungan
tegangan sisi sekunder trafo akan jatuh
(drop)
• Power faktor berkurang, voltage drop yang
terjadi bertambah
• Voltage regulation sekitar 3% trafo yang
kecil dan 1% trafo daya

Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 31


Regulasi trafo

⎛ E2 − V2 ⎞
Re gulation = ⎜⎜ ⎟⎟ x100%
⎝ E2 ⎠

Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 32


Test Open Circuit

Watt meter Ip(t)


A

V(t) V Vp(t)

Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 33


Test Open Circuit
• Belitan sekunder trafo dalam keadaan
terbuka
• Primari dihubungkan dengan tegangan
rated
• Semua arus yang mengalir adalah arus
penguatan
• Nilai R1 dan X1 terlalu kecil dibandingkan
RC dan XM, sehingga bisa diabaikan
• Dicari nilai RC dan XM
Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 34
Test Open Circuit
VOC
ZOC =
I OC
POC
cosφ = → → I C = I OC * cosφ
VOC * I OC
POC
POC = I * RC
2
C → → RC = 2
IC
jX M RC
ZOC = → → susah / terlalu kompleks
RC + jX M
Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 35
Test Open Circuit
1 RC + jX M 1 1
= YOC = = +
Z OC jRC X M jX M RC
1 j I OC
YOC = − , →→ YOC =
RC X M VOC
POC
PF = cos φ =
VOC * I OC
1 j
YOC = − = YOC cos φ − j YOC sin φ
RC X M
1 1
RC = →→ XM =
YOC cos φ YOC sin φ
Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 36
Test Short Circuit

Watt meter
Ip(t) Is(t)
A

V(t) V Vp(t)

Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 37


Test Short Circuit
• Belitan sekunder trafo dalam keadaan
hubung singkat
• Primari dihubungkan dengan tegangan
yang relatif kecil, sehingga arus yang
mengalir sama dengan arus rated
• Arus penguatan diabaikan
• Dicari nilai Rek dan Xek

Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 38


Test Short Circuit
VSC
Z SC =
I SC
PSC ⎛ PSC ⎞
PF = cos φ = → → φ = arccos⎜⎜ ⎟⎟
VSC * I SC ⎝ VSC * I SC ⎠
Rek + jX ek = Z SC * (cos φ ) + jZ SC * (sin φ )

Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 39


Test Short Circuit

VSC
Z SC =
I SC
PSC
Rek =
I SC
X ek = Z SC − Rek
Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 40
Power in Transformator

• Daya
S = VI
S = P + jQ S
P = VI cosθ Q

Q = VI sin θ θ
P

Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 41


Power in Transformator
• Psumber = rugi besi + I2’2 Rek + Pbeban
• Qsumber = rugi magnet + I2’2 Xek + Qbeban
• Ssumber = Psumber + j Qsumber
• Rek = R1 + a2R2 Xek = X1 + a2X2
R1 X1 a2 R2 a2 X2
I1 I’2
I0

RC XM a2 ZL

Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 42


Contoh Transformator

Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 43


Contoh Transformator

Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 44


Contoh Transformator

Agus Indra Gunawan, S.T, M.Sc 45

Anda mungkin juga menyukai