BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Teori dasar
Ján Andrej Segner mengembangkan turbin air reaksi pada pertengahan
tahun 1700. Turbin ini mempunyai sumbu horizontal dan merupakan awal mula
dari turbin air modern. Turbin ini merupakan mesin yang simpel yang masih
diproduksi saat ini untuk pembangkit tenaga listrik skala kecil. Segner bekerja
dengan Euler dalam membuat teori matematis awal untuk desain turbin.
Jean-Victor Poncelet (1820) mengembangkan turbin aliran kedalam.
Benoit Fourneyon (1826) mengembangkan turbin aliran keluar. Turbin ini sangat
efisien (~80%) yang mengalirkan air melalui saluran dengan sudu lengkung satu
dimensi. Saluran keluaran juga mempunyai lengkungan pengarah. Uriah A.
Boyden (1844) mengembangkan turbin aliran keluar yang meningkatkan performa
dari turbin Fourneyon.
Bentuk sudunya mirip dengan turbin Francis. James B.
Francis (1849) meningkatkan efisiensi turbin reaksi aliran kedalam hingga lebih
dari 90%. Dia memberikan test yang memuaskan dan mengembangkan metode
engineering untuk desain turbin air. Turbin Francis dinamakan sesuai dengan
namanya, yang merupakan turbin air modern pertama. Turbin ini masih digunakan
secara luas di dunia saat ini.
FUNGSI TURBIN
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi
mekanik. Gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin
berputar. Turbin air kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi
dorong angin untuk memutar baling-baling digantikan air untuk memutar turbin.
Perputaran turbin ini di hubungkan ke generator.
Dalam pembangkit listrik tenaga air (PLTA) turbin air merupakan
peralatan utama selain generator. Turbin adalah sebuah mesin berputar yang
mengambil energi dari aliran fluida. Turbin sederhana memiliki satu bagian yang
bergerak, "asembli rotor-blade". Fluida yang bergerak menjadikan baling-baling
berputar dan menghasilkan energi untuk menggerakkan rotor. Contoh turbin awal
adalah kincir angin dan roda air.
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
2. Turbin Reaksi
Turbin reaksi adalah turbin yang cara kerjanya merubah seluruh energi air
yang tersedia menjadi energi kinetik. Turbin jenis ini adalah turbin yang
paling banyak digunakan. Sudu pada turbin reaksi mempunyai profil
khusus yang menyebabkan terjadinya penurunan tekanan air selama
melalui sudu. Perbedaan tekanan ini memberikan gaya pada sudu sehingga
runner (bagian turbin yang berputar) dapat berputar. Turbin yang bekerja
berdasarkan prinsip ini dikelompokkan sebagai turbin reaksi. Runner
turbin reaksisepenuhnya tercelup dalam air dan berada dalam rumah
turbin.
Pada sisi sebelah luar roda jalan terdapat tekanan kerendahan (kurang dari
1 atmosfir) dan kecepatan aliran yang tinggi. Di dalam pipa isap kecepatan
alirannya akan berkurang dan tekanannya akan kembali naik sehingga air bisa
dialirkan keluar lewat saluran air di bawah dengan tekanan seperti keadaan
sekitarnya.
Pipa isap pada turbin ini mempunyai fungsi mengubah energi kecepatan
menjadi energi tekan. Di dalam pipa isap kecepatan alirannya akan berkurang dan
tekanannya akan kembali naik sehingga air bisa dialirkan lagi.
Turbin francis yang kecil sering terletak di bawah daerah tersebut, karena
harus menggerakkan generator yang mempunyai kecepatan putar yang tinggi dan
dihubungkna langsung dengan roda gigi transmisi. Didalam daerah batas antara
turbin francis dengan turbin kaplan, Turbin kaplan lebih menguntungkan yaitu
pada keadaan beban tidak penuh randemennya lebih tinggi, karena sudu-suda
turbin kaplan bisa diatur sesuai dengan beban yang ada.
Karena ada turbin yang titik muatan beban penuhnya terletak di bawah
atau di atas daerah yang diberi tanda. Titik beban penuh turbin dapat juga terletak
di bawah daerah tersebut, bila dari kondisi tempat membutuhkan pemasangan
turbin dengan tinggi khusus dan berdasarkan alasan untuk menghindari kavitasi,
sehingga dengan demikian harus dipilih kecepatan spesifik yang kecil.
Umumnya mesin-mesin fluida bekerja dengan tekanan tinggi karena itu
mereka dibuat bertinggkat, tetapi pada turbin hanya dibuat satu tingkatan yang
bisa diparalelkan,seperti yang dipergunakan untuk sungai. Turbin crossflow
menggunakan nozzle persegi panjang yang lebarnya sesuai dengan lebar runner.
Pancaran air masuk turbin dan mengenai sudu sehingga terjadi konversi
energi kinetik menjadi energi mekanis. Air mengalir keluar membentur sudu dan
memberikan energinya (lebih rendah dibanding saat masuk) kemudian
meninggalkan turbin. Runner turbin dibuat dari beberapa sudu yang dipasang
pada sepasang piringan paralel.
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Turbin Cross-Flow adalah salah satu turbin air dari jenis turbin aksi
(impulse turbine). Pemakaian jenis Turbin Cross-Flow lebih menguntungkan
dibanding dengan pengunaan kincir air maupun jenis turbin mikro hidro lainnya.
Penggunaan turbin ini untuk daya yang sama dapat menghemat biaya
pembuatan penggerak mula sampai 50 % dari penggunaan kincir air dengan bahan
yang sama. Penghematan ini dapat dicapai karena ukuran Turbin Cross-Flow
lebih kecil dan lebih kompak dibanding kincir air.
Turbin crossflow baik sekali digunakan untuk pusat tenaga air yang kecil
dengan daya kurang dari 750 kW. Pembuatan dan pemasangan konstruksi sangat
sederhana, dan biaya pembuatan murah. Konstruksi secara lengkap.
Sifat sifat dari turbin Crossflow yaitu:
Air mengalir sebagai energi dengan cara mengubahnya
kebentuk energi Kinetik.
Air mengalir melalui nozel dan menimbulkan bucket ,bucket
yang terpasang tetap pada sisi luar piringan.
Air hanya dapat mengisi bagian dari ruangan dari lingkaran
piringan
Laju aliran air dapat diatur,sehingga kerugian kerugian dapat di
perkecil.
Piringan tidak harus berputar dengan kecepatan penuh dan
tidak boleh ada udara antara sudu dengan piringan.
Air yang menumpuk bucket/sudu dengan energi kinetik
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Tekanan air tidak berubah dan besarnya sama dengan tekanan
atmosfere.
TURBIN PELTON
Turbin pelton digolongkan ke dalam jenis turbin impuls atau tekanan
sama. Karena selama mengalir di sepanjang sudu-sudu turbin tidak terjadi
penurunan tekanan, sedangkan perubahan seluruhnya terjadi pada bagian
pengarah pancaran atau nosel.
Energi yang masuk ke roda jalan dalam bentuk energi kinetik. Pada waktu
melewati roda turbin, energi kinetik dikonversikan menjadi kerja poros dan
sebagian kecil energi terlepas dan sebagian lagi digunakan untuk melawan
gesekan dengan permukaan sudu turbin Instalasi dan begian utama turbin pelton.
Turbin pelton biasanya berukuran besar. Hal ini dapat dimaklumi karena
dioperasikan pada tekanan yang tinggi dan perubahan momentum yang diterima
sudu-sudu sangat besar, dengan sendiri struktur turbin harus kuat. Pada turbin
pelton semua energi tinggi tempet dan tekanan ketika masuk kesudu jalan turbin
telah diubah menjadi energi kecepatan seperti terlihat.
Turbin pelton terdiri dari dua bagian utama yaitu :
Nosel
Roda jalan.
Nosel mempunyai beberapa fungsi yaitu:
Mengarahkan pancaran air ke sudu turbin.
Mengubah tekanan menjadi energi kinetik.
Mengatur kapasitas air yang masuk turbin.
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Jarum yang berada pada nosel bertujuan untuk mengatur kapasitas dan
mengkonsentrasikan air yang terpancar di mulut nosel. Panjang jarum sangat
menentukan tingkat konsentrasi air, makin panjang jarum air makin
terkonsentrasi.
Untuk turbin pelton dengan daya kecil, debit bisa diatur dengan hanya
menggeser kedudukan jarum sudu. Untuk instalasi yang lebih besar harus
menggunakan dua buah sistem pengaturan atau lebih, tujuan pengaturan ini adalah
untuk menghindari terjadinya tekanan tumbukan yang besar dalam pipa pesat
yang timbul akibat penumpukkan nosel secara tiba-tiba ketika beban turbin
berkurang dengan tiba-tiba.
Untuk mengurangi putaran turbin pada kondisi atas, pembelokkan
pancaran akan berayaun kedepan jarum nosel terlebih dahulu sehingga pancaran
air dari nosel berbelok sebagian. Roda jalan berbentuk pelek (rim) dengan
sejumlah sudu di sekelilinnya. Pelek ini dihubungkan dengan poros dan
seterusnya menggerakkan generator.
Sudu turbin pelton berbentuk elipsoida yang dibuat dengan bucket (sudu)
dan di tengahnya mempunyai splitter (pemisah air). Bentuk sudu sedemikian
dimaksudkan supaya bisa membalikkan putaran air dengan baik dan
membebaskan sudu dari gaya samping.
TURBIN KAPLAN
Sesuai dengan persamaan euler, maka makin kecil tinggi air jatuh yang
tersedia,makin sedikit belokannya aliran air di dalam sudu jalan. Dengan
bertambahnya kapasitas air yang masuk ke dalam turbin, maka akan bertambah
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
besar pula luas penampang salauran yang dilalui air, dan selain itu kecepatan putar
yang demikian bisa ditentukan lebih tinggi. Kecepatan spesifik
bertambah,kelengkungan sudu, jumlah sudu, dan belokan aliran air di dalam sudu
berkurang.
Pada permulaan sekali disaat pengembang pusat tenaga sungai, turbinnya
menggunakan roda baling-baling dengan sudu-sudu tetap yang dituang.Untuk
tempat pusat listrik tenaga sungai harus dihitung lebih dahulu besarnya perubahan
tinggi air jatuhnya sepanjang tahun. Dan aliran sungai tersebut bisa diatur dengan
memakai bendungan.
Makin besar kapasitas air mengalir pada saat air tinggi, akan makin tinggi
air jatuh yang bisa dimamfaatkan, karena tinggi permukaan air atas adalah
konstan sedangkan air kelebihan pada permukaan air bawah akan naik. Turbin
yang bekerja pada kondisi tinggi air jauh yang berubah-ubah mempunyai
kerugian, karena dalam perencanaan sudu turbin telah disesuaikan bahwa
perpindahan energi yang baik hanya terjadi pada titik normal yaitu pada kondisi
perbandingan kecepatan dan tekanan yang tertentu.
Bila terjadi penyimpangan yang besar baik ke atas maupun ke bawah,
seperti yang terdapat pada pusat tenaga listrik sungai, randamen roda baling-
balingnya turbin cepat atau lambat akan turun. Keuntungan turbin baling-baling
dibandingkan dengan turbin francis adalah kecepatan putarnya bisa dipilih lebih
tinggi, dengan demikian roda turbin bisa dikopel langsung dengan generator dan
ukurannyapun lebih kecil.
RODA JALAN TURBIN KAPLAN : KONTRUKSI DAN KEADAAN
ALIRAN AIR
Konstruksinya bisa dibedakan, sampai dengan alat pengarah pada
hakekatnya sama dengan turbin francis dan pada leher poros terdapat sekitar 4
sampai 8 buah kipas sudu yang dapat diputar. Kipas sudu pada gambar Diatas ini
sama seperti baling-baling atau sayap pesawat terbang yaitu membawa aliran
dengan belokan yang hanya sedikit.
Bila untuk pesawat terbang maksudnya adalah supaya dari gaya dorong
yang ada bisa didapatkan gaya ke atas, dengan tahanan yang sedikit mungkin.
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Tetapi pada turbin kaplan maksudnya adalah untuk mendapatkan gaya tangensial
yang bisa menghasilkan torsi pada pada poros.
Turbin Kaplan dan propeller merupakan turbin rekasi aliran aksial. Turbin
ini tersusun dari propeller seperti pada perahu. Propeller tersebut biasanya
mempunyai tiga hingga enam sudu. Tidak berbeda dengan turbin francis, turbin
kaplan cara kerjanya menggunakan prinsip reaksi. Turbin ini mempunyai roda
jalan yang mirip dengan baling-baling pesawat terbang.
Bila baling-baling pesawat terbang berfungsi untuk menghasilkan gaya
dorong, roda jalan pada kaplan berfungsi untuk mendapatkan gaya F yaitu gaya
putar yang dapat menghasilkan torsi pada poros turbin. Berbeda dengan roda jalan
pada francis, sudu-sudu pada roda jalan kaplan dapat diputar posisinya untuk
menyesuaikan beban turbin.
Turbin kaplan banyak dipakai pada instalasi pembangkit listrk tenaga air
sungai, karena turbin ini mempunyai kelebihan dapat menyesuaikan head yang
berubah-ubah sepanjang tahun. Turbin kaplan dapat beroperasi pada kecepatan
tinggi sehingga ukuran roda turbin lebih kecil dan dapat dikopel langsung dengan
generator. Pada kondisi pada beban tidak penuh turbin kaplan mempunyai
efisiensi paling tinggi, hal ini dikarenakan sudu-sudu turbin kaplan dapat diatur
menyesuaikan dengan beban yang ada.
Turbin pelton digolongkan ke dalam jenis turbin impuls atau tekanan
sama. Karena selama mengalir di sepanjang sudu-sudu turbin tidak terjadi
penurunan tekanan, sedangkan perubahan seluruhnya terjadi pada bagian
pengarah pancaran atau nosel. Dapat digunakan pada head 50 s/d 1300 m.
Energi yang masuk ke roda jalan dalam bentuk energi kinetik. Pada waktu
melewati roda turbin, energi kinetik dikonversikan menjadi kerja poros dan
sebagian kecil energi terlepas dan sebagian lagi digunakan untuk melawan
gesekan dengan permukaan sudu turbin.
Keuntungan :
Daya yang dihasilkan besar.
Konstruksi yang sederhana.
Mudah dalam perawatan.
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Teknologi yang sederhana mudah diterapkan di daerah yang
terisolir.
Kekurangan :
Karena aliran air berasal dari atas maka biasanya reservoir air atau
bendungan air, sehingga memerlukan investasi yang lebih banyak.
Pengaturan turbin air
Daya turbin ditentukan dengan besaran V dan H dan dari kedua besaran
tersebut hanya kapasitas V lah yang paling banyak berubah.
Penggunaan paling umum dari turbin adalah pemroduksian tenaga listrik.
Hampir seluruh tenaga listrik diproduksi menggunakan turbin dari jenis tertentu.
Turbin kadangkala merupakan bagian dari mesin yang lebih besar. Sebuah turbin
gas, sebagai contoh, dapat menunjuk ke mesin pembakaran dalam yang berisi
sebuah turbin, kompresor, "kombustor", dan alternator.
Turbin dapat memiliki kepadatan tenaga ("power density") yang luar biasa
(berbanding dengan volume dan beratnya). Ini karena kemampuan mereka
beroperasi pada kecepatan sangat tinggi. Mesin utama dari Space Shuttle
menggunakan turbopumps (mesin yang terdiri dari sebuah pompa yang didorong
oleh sebuah mesin turbin) untuk memberikan propellant (oksigen cair dan
hidrogen cair) ke ruang pembakaran mesin. Turbopump hidrogen cair ini sedikit
lebih besar dari mesin mobil dan memproduksi 70.000 hp (52,2 MW). Turbin juga
merupakan komponen utama mesin jet.
Turbin air adalah suatu mesin konversi energi yang merubah energi
potensial menjadi energi kinetik kemudian berubah menjadi energi mekanis
melalui sebuah pipa.
Pemanfaatan energi ini ada sekalian tahun yang lalu yaitu di India berupa
kincir air, pada abad ke 18 kincir air ini dikembangkan menjadi tubin air. Pada
tahun 1824-1827 BCND four neyton murid dari Claude boodin menciptakan
turbin air yang sangat efisien. Peningkatan efisian terus dilakukan.
Pada tahun 1875 Jones B. Franacis bersama dengan Boxdan dan A.H.
Suan di Amerika Serikat berhasil menciptakan turbin radian aliran ke dalam yang
sangat efisien juga dan yang banyak digunakan adalah turbin Prancis.
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Pada tahun 1872, SN Knigh dan Ns Cokman mengembangkan turbin
impule dengan pasangan mangkok-mangkok pada turbin tetapi pada tahun 1818
loster alien pelton berhasil mengembangkannya yaitu: merupakan turbin impols
yang tinggi dan fluks air yang kecil.
Jonnol telah mempelopori rancangan turbin aksial tetapi forest naglier
yang berhasil membuat turbin aksial pada tahun 1916 atas petunjuk faktor capaian
mengantarkan penggunaan turbin propelur dengan sudut-sudut yang dapat diatur.
Pada tahun 1910 di Cekoslavia turbin ini dikenal dengan nama turbin
kaptian dengan efesiensi yang tinggi untuk daerah pembebanan yang luas sangat
cocok laju aliran air yang besar dan tinggi jatuhnya yang pada prinsipnya turbin
terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang berputar disebut poler dan bagian yang
tidak berputar disebut saktor.
Turbin menerima energi dari fluida yang mempunyai hulu tinggi, tetapi
tidak dapat dikatakan bahwa turbin itu merupakan pompa yang dijalankan
terbalik. Pada dasarnya ada macam turbin, yaitu :
turbin reaksi
turbin impuls
Perbedaan kedua turbin di atas terletak pada cara konfersi hulunya.
Pada turbin merupakan komponen utama yang terletak dalam sebuah
runner turbin merubah tegangan potensial dan kinetic dari air menjadi energi
mekanik dan selanjutnya memutar generator melalui proses penghubung.
Pada turbin reaksi, fluidanya mengisi alur – alur bilah pendesak dan
perubahan hulu atau penurunan tekanannya terjadi dalam pendesak itu. Turbin
reaksi ini dirancang dengan aliran radial, campuran atau aksial dan pada dasarnya
merupakan pirate dinamik yang dirancang untuk menerima fluida berenergi tinggi
dan mengambil momentumnya.
Pada tahun 1910 di Cekolasvia, turbin ini dikenal dengan nama turbin
kaptian dan efisiensi yang tinggi untuk daerah pembebanan yang luas sangat
cocok laju aliran air yang besar dan tinggi, jatuhnya yang prinsipnya turbin terdiri
dari dua bagian yaitu :
bagian yang berputar disebut poler
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
bagian yang tidak berputar disebut saktor.
Prinsip kerja turbin pada roda turbin terdapat sudu – sudu berbentuk
lempengan dengan penampang tertentu. Air masuk melewati rumah keong yang
diperkuat oleh siku – siku penyangga dan sebelah kanannya adalah daun sudu.
Pengarah posisi dan cincin pengatur sesuai dengan banyak sedikitnya air yang
akan masuk turbin.
Air yang mengalir diantara ruang sudu akan menimbulkan perubahan
momentum yang akan mengimbangkan turbin yang berputar. Oleh sebab itu, sudu
yang direncanakan harus baik agar tidak menjadi perubahan momentum pada
fluida kerja.
Macam-macam Turbin
Turbin dapat dibedakan sebagai berikut :
Turbin impuls
Turbin reaksi
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Turbin Impuls :
Merubah energi kinetic dan tegangan potensial dari air menjadi energy
mekanik dan selanjut nya memutar generator.
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Pada turbin reaksi, fluidanya mengisi alur – alur bilah pendesak dan
perubahan hulu atau penurunan tekanannya terjadi dalam pendesak itu. Turbin
reaksi ini dirancang dengan aliran yaitu :
Aliran radial,
Aliran campuran atau aksial
Dirancang untuk menerima fluida berenergi tinggi dan mengambil
momentumnya.
Turbin Pelton (turbin ttegangan sama)
Turbin pelton merupakan turbin dimana aliran air yang keluar dari nozel
tekanannya sama dengan tekanan atmosfir sekitar. Energi dan tekanan yang
masuk ke sudu turbin dirubah menjadi energy kecepatan. Turbin jenis ini
digunakan untuk tinggi jatuhnya air yang besar.
Perubahan tinggi jatuh air untuk turbin yang bekerja dengan H yang tinggi
pengaruhnya sangat sedikit. Bila sampai terjadi perbedaan tinggi air jatuh antara
Hmax dan Hmin yang besar, maka tinggi turbin dibuat rata – rata.
Untuk sudu yang mempunyai kelengkungan tajam cocok digunakan
ditempat yang mempunyai tinggi air jatuh yang tinggi dan sudu dengan
kelengkungan sedikit untuk tinggi air jatuh rendah.
Putaran dan kapasitas aliran turbin sangat berpengaruh. Umumnya mesin-
mesin fluida bekerja dengan tekanan tinggi karena itu mereka dibuat bertinggkat.
Tetapi pada turbin hanya dibuat satu tingkatan yang bisa diparalelkan,
( seperti yang dipergunakan untuk sungai ).
Faktor – faktor yang mempengaruhi bentuk roda jalan.
tinggi air jatuh (H)
Kecepatan putaran turbin (n)
Kecepatan tinggi akan menghasilkan momen puntir (kopel) yang kecil.
Kecepatan spesifik.
Pada turbin merupakan komponen utama yang terletak didalam sebuah
ronner turbin merubah tenanggan pontesial dan kinetik dari air menjadi energi
mekanik dan selanjutnya memutar generator melalui proses penghubung.
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Bagian-bagian utama dari turbin :
Sudu tetap sentripugal mengarahkan aliran air masuk kedalam sudu
gerak dan tuga dapat berfungsi nozel
Sudu gerak yang dipasang keseliling turbin yang berfungsi untuk
menerima tekanan dan kecepatan fluida menjadi energi mekanik
Rnnor atau roda turbin tempat kedudukan suatu gerak berfungsi untuk
mengkonversian energi fluida menjadi energi mekanik
Poros yang berfungsi untuk mentranmisikan dari putarn ke beban
Stator atau rumah turbin berfungsi untuk melindungi mesin secara
keseluruhan
Prinsip kerja turbin
Prinsip kerja turbin pada roda turbin terdapat sudu-sudu berbentuk
lempungan dengan penampang tertentu. Air masuk melewati romah keong yang
diperkuat oleh siku-siku penyangga dan disebelah kanannya adalah daun sudu
pengarah posis dan cicin pengatur sesuai dengan banyak sedikitnya air yang akan
masuk turbin.
Air yang mengalir diantara ruang sudu akan menimbulkan perubahan
momentun yang akan menyembangkan turbin yang berputar,oleh sebab itu sudu
yang direncanakan harus baik agar tidak menjadi perubahan momentum pada
fluida kerja.
Air yang keluar dari nozel langsung menumbuk sudu yang terpasang pada
bagian luas sekeliling pada turbin. Tekanan yang menumbuk roda turbin ini
dengan kapasitas yang besar dimana bagian-bagiannya adalah :
Nozel
Roda turbin dengan breaker
Rumah turbin
Breaking set / semprotan air untuk menghasilkan putaran rumah atau
turbin
Pada turbin reaksi air mengalir masuk saluran tertutup spiral ( scroot
casing ) sudu pengarah dialiran bertekanan menuju sudu gerak. Pada waktu air
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
bertekanan mengalir sekeliling sudu rumah sehingga turbin berputar penuh
dengan saluran belakang akan terandam penuh dengan air seluruhnya tinggi
angkatan dan aklurnya berkurang sehingga tekanan utmosfir sebelum
meninggalkan roda turbin reaksi dan terjadi pengkonvensian energi fluida menjadi
energi mekanik.
Komponen-komponen turbin reaksi adalah :
rumah spira ( scrool casing )
Air dari penolak di distribusikan ke sudu pengarah dalam rumah turbin yang
dirancang sedemikian rupa dengan penampang melintang yang mengalir
yang saporahnya keliling pada sisi masuk dan minimum pada sisi keluar
Mekanisme pengarah
Sudut pengarah terpancang tetap pada scrool casing yang dirancang
sehingga menuju rumah tanpa mengalami kejutaan dan mengalir tanpa arus
pudar.
Runner
Sudu-sudunya dirancang sedemikian rupa sehinnga air dapat masuk dan
keluar tanpa terjadi gelombang kejut.
Draft tube
Tempat pengeluaran air dari turbin yang tiga berfungsi menjaga
keseimbangan energi fluida pada eoflet turbin.
Turbin pelton merupakan turbin impuls. Turbin Pelton terdiri dari satu set
sudu jalan yang diputar oleh pancaran air yang disemprotkan dari satu atau lebih
alat yang disebut nosel. Turbin Pelton adalah salah satu dari jenis turbin air yang
paling efisien. Turbin Pelton adalah turbin yang cocok digunakan untuk head
tinggi.
Turbin Kaplan dan propeller merupakan turbin rekasi aliran aksial. Turbin
ini tersusun dari propeller seperti pada perahu.. Propeller tersebut biasanya
mempunyai tiga hingga enam sudu.
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Dengan persamaan Euler maka makin kecil ketinggian air jatuh dengan
bertambahnya kapasitas air yang masuk kedalam turbin maka akan luas
penampang bertambah.
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3 4 5
2
6
8
9
Keterangan :
1. Impeller
2. Selang/pipa
3. Pressure gauge
4. Nozzle
5. Elbow
6. Katup
7. Motor penggerak
8. Meteran air / weir meter
9. Bak penampung air
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
- Manometer
Berfungsi untuk mengukur tekanan.
- Dinamometer
Berfungsi untuk mengukur besarnya pembebanan.
- Tachometer
Berfungsi untuk mengukur putaran poros.
- Pressure gauge
Berfungsi untuk mengukur tekanan.
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
3.3 Prosedurpercobaan
1. Pastikaninstalasiturbindalamkeadaanbaik
2. Pastikan air didalambakcukup, sehinggapompadapatberjalandenganbaik.
3. Hidupkan panel pompa.
4. Alurbukuankatup by pass.
5. Catattinggi air raksa.
6. Catatbesarnyapembebananpadadinamometer.
7. Catatbesarputaranporos.
8. Catattinggi air padagelasukur.
9. Aturbukaankatupnozel
10. Ulangi proses percobaan no. 6 hingga 8
11. Ulangi proses percobaanpada No.4.
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Mengunakan orifis
A21 − A22 Phg−Pw
Q=Cd
A1 − A2
2. gΔhg
√ Pw [ ] Phg =13.650 kg/m3
Pw = 1.000 kg/m3
Nw =
ρ.g.Q. H t
6. Efesiensi
Np
η= X 100 %
Nw
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
BAB IV
ANALISA DATA
Q = cd
1
A 1 −A 2
22
√ [ ]
2. g . hg
ρw
π .d
12 3 , 14 .0,1 m2
= =7 ,38 x 10−3
A1 = 4 4
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
π .d
12 3 , 14 .0 ,06 m2
= =2, 826 x 10−3
A2 = 4 4
2 2
( 7 ,38 x10−3) −( 2 , 826 x10−3) 13650−1000
Q1 = 0,85
−3
7 , 38 x 10 −2 , 826 x10 −3
√ 2. 9 , 81. 0 , 02 [ 1000 ]
= 8,5 x 10-13 . 2,31
= 1,96 . 10-12 m/s
2 2
( 7 ,38 x10−3) −( 2 , 826 x 10−3) 13650−1000
Q2 = 0,85
−3
7 , 38 x10 −2 , 826 x10 −3
√ 2. 9 , 81. 0 , 03 [ 1000 ]
= 8,5 x 10-13 . 2,72
= 2,31 . 10-12 m/s
2 2
( 7 ,38 x10−3) −( 2 , 826 x 10−3) 13650−1000
Q3 = 0,85
−3
7 , 38 x10 −2 , 826 x10 −3
√ 2. 9 , 81. 0 , 03 [ 1000 ]
= 8,5 x 10-13 . 2,72
= 2,31. 10-12 m/s
2 2
( 7 ,38 x10−3) −( 2 , 826 x 10−3 ) 13650−1000
Q4 = 0,85
−3
7 , 38 x10 −2 , 826 x 10 −3
√ 2. 9 , 81. 0 , 04 [ 1000 ]
= 8,5 x 10-13 . 3,15
= 2,67 . 10-12 m/s
2. Head Turbin
V
22
+z
Ht = Hsl + 2g
−3
Q 3 ,32 x10
= =1 , 174 x10−6
V1,V2,V3,V4= A 2 2 ,826 x 10−3
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
2
( 1,174 x10−6)
+1,2
Ht1 = 1,5 + 2.9 ,81
= 2,75 m
2
( 1,174 x 10−6)
+1,2
Ht2 = 1,5 + 2.9 ,81
= 2,75 m
2
( 1,174 x10−6)
+1,2
Ht3 = 1,5 + 2.9 ,81
= 2,75 m
2
( 1,174 x 10−6)
+1,2
Ht4 = 1,5 + 2.9 ,81
= 2,75 m
MenggunakanHorifice
−3
Q 1, 96 x 10
= =6 ,93
V= A 2 2 ,826 x 10−3
−3
Q 2 ,31 x 10
= =8 , 17
V= A 2 2 ,826 x 10
−3
−3
Q 2 ,31 x 10
= =8 , 17
V= A 2 2 ,826 x 10−3
−3
Q 2 ,67 x 10
= =9 , 44
V= A 2 2 ,826 x 10−3
2
( 6 , 93 x 10−6 )
+1,2
Ht1 = 1,5 + 2. 9 , 81
= 3,05 m
2
( 8,17 x 10−6 )
+1,2
Ht2 = 1,5 + 2.9 ,81
= 3,11 m
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
2
( 8,17 x 10−6 )
+1,2
Ht3 = 1,5 + 2.9 ,81
= 3,11 m
2
( 9 , 44 x10−6 )
+1,2
Ht4 = 1,5 + 2 .9 ,81
= 3,18 m
3. Daya Air
Nw = ρ .g .Q . Ht
Nw1 = 1000 kg/m3 . 9,81 m/s . 3,32 x 10-3m/s . 2,87m
= 93,47 watt
4. MomenPuntir
Mp = (F1-F2) .s .g
Mp1 = (1,5-1) . 0,05 m . 9,81m/s = -0,24 Nm
Mp2 = (1,5-1) . 0,05 m . 9,81m/s = -0,24 Nm
Mp3 = (1,5-1) . 0,05 m . 9,81m/s = -0,24 Nm
Mp4 = (1,5-1) . 0,05 m . 9,81m/s = -0,24 Nm
5. DayaPoros
Np = Mp (2 . π . nrata-rata)
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
241 ,7+3370+470 , 4 +637 , 4
=422 ,1 rpm
Nrata-rata = 4
211, 7+266 , 8+207 , 4 +208 , 9
=208 ,7 rpm
Nrata-rata = 4
233 , 2+235 ,2+227 , 0+229 , 3
=231 ,2 rpm
Nrata-rata = 4
288 ,7 +287 , 3+294 , 5+303 , 5
=296 rpm
Nrata-rata = 4
Np = -0,24 Nm (2 . 3,14 . 422,1)/60 = -10,60 watt
6. Efisiensi
Np
x 100 %
η = Nw
−10 ,60
x100 %
η1 = 93 ,97
= - 11, 34 %
−5 ,24
x100%
η2 = 93,97
= - 5,60 %
−5 ,80
x100%
η3 = 93,97
= - 6,20 %
−7 ,43
x100%
η4 = 93,97
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
= - 7,94 %
2. Head Turbin
MenggunakanHweir
2
V2
+z
Ht = Hsl + 2 . g
3 . 33 x 10−3
−3
=1. 18 x10−6
V2= 2 . 83 x 10
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
−6 2
(1. 18 x 10 )
+1 .2
Ht1 = 1.5m+ 2 x9 . 81
= 1.2
(1. 18 x 10−6 )2
+1 .2
Ht2 = 1.5m+ 2 x9 . 81
= 1.2
(1. 18 x 10−6 )2
+1 .2
Ht3 = 1.5m+ 2 x9 . 81
= 1.2
(1. 18 x 10−6 )2
+1 .2
Ht4 = 1.5m+ 2 x9 . 81
= 1.2
MenggunakanHorifice
2
V2
+z
Ht = Hsl + 2 . g
6 . 67 x 10−3
−3
=2 .36 x 10−6
V2= 2. 83 x 10
(2. 36 x 10−6 )2
+1 . 2
Ht1 = 1.5m+ 2 x 9. 81 m
= 2.7m
5 .17 x 10−3
−3
=1. 83 x 10−13
V2= 2 .83 x 10
(1. 83 x 10−13 )2
+1 . 2
Ht2 = 1.5m+ 2 x 9 . 81 m
= 2.7m
−13 2
(1. 83 x 10 )
+1 . 2
Ht3 = 1.5m+ 2 x 9 . 81 m
= 2.7m
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
4 . 22 x 10−15
=1. 49 x10−18
V2= 2 . 83 x10−3
−18 2
(1.49 x10 )
+1. 2
Ht4 = 1.5m+ 2 x 9 .81 m
= 2.7m
3. Daya Air
MenggunakanHweir
Nw = ρ .g .Q . Ht
Nw1 = 1000 x 9.81 x 3.33x10-3 x 1.2
= 39.2 m3/s
MenggunakanHorifice
Nw1 = 1000 x 9.81 x 6.67x10-13x 2.7
= 1.77x10-8
4. MomenPuntir
Mp = (F1-F2) s x g
Mp1 = (2-1.5) 0.05 x 9.81
= 0.25
Mp2 = (2-1.5) 0.05 x 9.81
= 0.25
Mp3 = (2-1.5) 0.05 x 9.81
= 0.25
Mp4 = (2-1.5) 0.05 x 9.81
= 0.25
5. DayaPoros
Mp(2 xπ xnAVG)
Np = 60
N 1 + N 2+ N 3 + N 4
nAVG = 4
189. 3+190 . 0+194 . 5+193 . 4
nAVG1 = 4
= 191.8 rpm
6. Efisiensi
Np
η= x 100 %
Nw
5 . 02
η1 = x 100 %=12 . 81 %
39 .2
5 . 63
η2 = x 100 %=14 .36 %
39 .2
6 . 45
η3 = x 100 %=16 . 45 %
39 .2
8 . 25
η4 = x100 %=21 . 05 %
39. 2
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
MenggunakanHorifice
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
2. Head Turbin
MenggunakanHweir
2
V2
+z
Ht = Hsl + 2 . g
3 . 33 x 10−3
−3
=1. 18 x10−6
V2= 2 . 83 x 10
−6 2
(1. 18 x 10 )
+1 .2
Ht1 = 1.5m+ 2 x9 . 81
= 1.2m
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
−6 2
(1. 18 x 10 )
+1 .2
Ht2 = 1.5m+ 2 x9 . 81
= 1.2m
(1. 18 x 10−6 )2
+1 .2
Ht3 = 1.5m+ 2 x9 . 81
= 1.2m
(1. 18 x 10−6 )2
+1 .2
Ht4 = 1.5m+ 2 x9 . 81
= 1.2m
MenggunakanHorifice
2
V2
+z
Ht = Hsl + 2 . g
−3
4 . 22 x 10
=1 .49 x10−8
V2= 2. 83 x10−3
(1.49 x10−18 )2
+1. 2
Ht1 = 1.5m+ 2 x 9 .81 m
= 2.7m
5 .17 x 10−3
−3
=1. 83 x 10−13
V2= 2 .83 x 10
(1. 83 x 10−13 )2
+1 . 2
Ht2 = 1.5m+ 2 x 9 . 81 m
= 2.7m
(1. 83 x 10−13 )2
+1 . 2
Ht3 = 1.5m+ 2 x 9 . 81 m
= 2.7m
−13 2
(1. 83 x 10 )
+1 . 2
Ht4 = 1.5m+ 2 x 9 . 81 m
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
= 2.7m
3. Daya air
MenggunakanHweir
Nw = ρ .g .Q . Ht
MenggunakanHorifice
4. MomenPuntir
Mp = (F1-F2) s x g
Mp1 = (3-2) 0.05 x 9.81
= 0.49
5. DayaPoros
Mp(2 xπ xnAVG)
Np = 60
N 1 + N 2+ N 3 + N 4
nAVG = 4
203 .6+205. 8+206 . 6+203 . 7
nAVG1 = 4
= 204.93 rpm
6. Efisiensi
Np
η= x 100 %
Nw
10 .51
η1 = x 100 %=26 . 81 %
39 .2
11 .35
2 x100% 28.95%
39.2
12. 75
η3 = x 100 %=32 . 63 %
39 .2
15 . 77
η4 = x 100 %=40. 23 %
39. 2
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
MenggunakanHweir
∆f N Q Mp Np Η
No
(Kg) (rpm) (m3/s) (N.m) (watt) %
1 -0.5 422.1 3.32 x10-3 -0.24 -10.60 11.34
2 -0.5 208.07 3.32 x10-3 -0.24 -5.24 5.60
3 -0.5 231.2 3.32 x10-3 -0.24 -5.80 6.20
4 -0.5 296 3.32 x10-3 -0.24 -7.43 7.94
5 0.5 191.8 3.33 x10-3 0.25 5.20 12.81
6 0.5 191.8 3.33 x10-3 0.25 5.63 14.36
7 0.5 246.55 3.33 x10-3 0.25 6.45 16.45
8 0.5 315.5 3.33 x10-3 0.25 8.25 21.05
9 0.5 204.93 3.33 x10-3 0.49 10.51 26.81
10 0.5 221.83 3.33 x10-3 0.49 11.35 28.95
11 0.5 249.3 3.33 x10-3 0.49 12.79 32.63
12 0.5 306.63 3.33 x10-3 0.49 15.72 40.23
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
MenggunakanHorifice
No ∆f N Q Mp Np η
(Kg) (rpm) (m3/s) (N.m) (watt) %
A. Bukaankatup¼
1. Grafik
435
Np Vs N Perbandingan Np Vs N
422.1
395
Np 355 N
10.6
315 422,1 Np N
296
N
275
5.24 208,07
231.2
235
5.8
195
231,2
208.07
7.43 4 52966 7 8 9 10 11 12
Np
2. Grafik
Np Vs N Perbandingan Mp Vs
435
422.1
395 N
355
Mp N Mp N
315
N
296
0,24
275 422,1
231.2
235 208.07
0,24 208,07
195
0,24 0 0.2
231,2 0.4
Mp
0.6 0.8 1
0,24 296
3. Grafik
ηv Vs N Perbandingan ηv
445
422.1
395 Vs N
345 ηv N
N
295 296
Ηv245
N 231.2
208.07
11,34
195 422,1
5,60 4 208,07
5.2 6.4 7.6
ηv
8.8 10 11.2
6,20 231,2
7,94 296
4. Grafik
Q Vs N perbandingan
448
422.1
398 Q Vs N
348
QN
N
298 296
Q N
248 231.2
208.07
0,0032
198 422,1
0 0 0 0 0 0
0,0032 208,07
Q
0,0032 231,2
0,0032 296
B. Bukaankatup ½
1. Grafik
Np Vs N Perbandingan Np
325 315.5
Vs N
295
265 Np N
Np N 246.58
N
235
205 191.8
191.8
5,20 191,8
175
5,63 4 191,8
5.2 6.4 7.6 8.8 10
Np
6,45 246,58
8,25 315,5
2. Grafik
Mp Vs N Perbandingan
350
300
315.5 Mp Vs N
250 246.58 Mp N
N
200
Mp N 191.8
150
0,25 0.1 0.12
191,8
0.14 0.16 0.18 0.2 0.22 0.24 0.26
0,25 191,8 Mp
0,25 246,58
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
0.25 315,5
3. Grafik
ηv Vs N Perbandingan ηv Vs
350
315.5 N
300
250 246.58 ηv N
N
Ηv N 191.8
191.8
200
12,81
150 191,8
0.1 5.1 10.1 15.1 20.1 25.1
14,36 191,8 ηv
16,45 246,58
21,05 315,5
4. Grafik Perbandingan Q Vs N
Q Vs N
350 315.5
300 Q N
246.58
250 0,0033 191,8 QN
N
191.8
200
150
0 0 0 0
Q
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
0,0033 191,8
0,0033 246,58
0,0033 315,5
C. Bukaankatup ¾
1. Grafik
Np Vs N Perbandingan Np
310 305.63 Vs N
270
249.3 Np N
230 204.93 221.83
N
Np N
190
10,51
150 204,93
8 9.5 11 12.5 14 15.5 17
11,35 221,83 Np
12,79 249,3
15,72 305,63
204.93
Mp
200 N
0,49
150 204,93
0.4 0.45 0.5 0.55 0.6 0.65 0.7
0,49 221,83 Mp
0,49 249,3
0,49 305,63
3. Grafik
ηv Vs N Perbandingan ηv
330 305.63
310
290 Vs n
270 249.3
250 221.83
230 ηv N
204.93
N
210
Ηv N
190
170
26,81
150 204,93
24 26 28 30 32 34 36 38 40 42
28,95 221,83
ηv
32,63 249,3
40,23 305,63
4. Grafik
Q Vs N Perbandingan Q Vs
330 305.63
310 N
290
270 249.3
250 221.83 QN
Q230 N
N
204.93
210
190
0,0033
170 204,93
150
0,0033 0 221,83
0 0 0 0
Q
0,0033 249,3
0,0033 305,63
4.5 Pembahasan
Dari data yang diperoleh, semakin besar putaran maka makin besar pula
daya yang dihasilkan dengan bukaan kecil. Putaran semakin besar, debit aliran air
dengan bukaan kecil akan bertambah besar baik Weir mete rmaupun Orifice.
Putaran semakin besar, maka Efisiensi semakin besar.
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa :
- Semakin besar putaran maka semakin besar pula daya poros yang
dihasilkan.
- Semakin besar putaran maka semakin besar pula debit aliran air, baik yang
diukur dengan menggunakan Weir meter maupun Orifice.
- Semakin besar putaran maka semakin besar juga efisiensi turbin.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA