Anda di halaman 1dari 58

Laboratorium Prestasi Mesin

Jurusan Teknik Mesin


Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kemajauan teknologi sekarang ini banyak dibuat peralatan –
peralatan inovatif dan tepat guna. Salah satu contoh dalam teknik mesin terutama
dalam bidang konversi energy dan pemanfaatan alam sebagai sumber energi.
Diantaranya adalah pemanfaatan air yang bisa digunakan untuk menghasilkan
tenaga listrik. Alat tersebut adalah berupa turbin yang digerakkan oleh air yang
disambungkan oleh generator.
Dalam konvensionalnya pada zaman dahulu air juga dimanfaatkan untuk
pembangkit tenaga listrik yaitu untuk menggerakkan generator pembangkit
digunakan sebuah kincir air, tetapi sekarang ini kincir air sudah ditinggalkan dan
digunakanlah turbin air.
Dalam suatu system PLTA , turbin air merupakan salah satu peralatan
utama selain generator. Turbin air adalah alat untuk mengubah air menjadi energy
puntir. Energi puntir ini diubah menjadi energy listrik oleh generator.
Kata "turbine" ditemukan oleh seorang insinyur Perancis yang bernama
Claude Bourdin pada awal abad 19, yang diambil dari terjemahan bahasa Latin
dari kata "whirling" (putaran) atau "vortex" (pusaran air). Turbin air ini biasanya
digunakan untuk tenaga industri untuk jaringan listrik.
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

1.2 Tujuan Praktikum


 Untuk mengetahui karakteristik dari turbin impuls atau turbin aliran
menyilang ( cross flow turbine )
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Teori dasar
Ján Andrej Segner mengembangkan turbin air reaksi pada pertengahan
tahun 1700. Turbin ini mempunyai sumbu horizontal dan merupakan awal mula
dari turbin air modern. Turbin ini merupakan mesin yang simpel yang masih
diproduksi saat ini untuk pembangkit tenaga listrik skala kecil. Segner bekerja
dengan Euler dalam membuat teori matematis awal untuk desain turbin.
Jean-Victor Poncelet (1820) mengembangkan turbin aliran kedalam.
Benoit Fourneyon (1826) mengembangkan turbin aliran keluar. Turbin ini sangat
efisien (~80%) yang mengalirkan air melalui saluran dengan sudu lengkung satu
dimensi. Saluran keluaran juga mempunyai lengkungan pengarah. Uriah A.
Boyden (1844) mengembangkan turbin aliran keluar yang meningkatkan performa
dari turbin Fourneyon.
Bentuk sudunya mirip dengan turbin Francis. James B.
Francis (1849) meningkatkan efisiensi turbin reaksi aliran kedalam hingga lebih
dari 90%. Dia memberikan test yang memuaskan dan mengembangkan metode
engineering untuk desain turbin air. Turbin Francis dinamakan sesuai dengan
namanya, yang merupakan turbin air modern pertama. Turbin ini masih digunakan
secara luas di dunia saat ini.

PENGERTIAN TURBIN AIR


Kata "turbine" ditemukan oleh seorang insinyur Perancis yang bernama
Claude Bourdin pada awal abad 19, yang diambil dari terjemahan bahasa Latin
dari kata "whirling" (putaran) atau "vortex" (pusaran air).
Kata Turbin biasanya digunakan untuk tenaga industri untuk jaringan
listrik. Sekarang lebih umum dipakai untuk generator listrik. Turbin kini
dimanfaatkan secara luas dan merupakan sumber energi yang dapat di
perbaharukan. Dalam pembangkit listrik tenaga air (PLTA) turbin air merupakan
peralatan utama selain generator.
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Turbin adalah sebuah mesin berputar yang mengambil energi dari aliran
fluida. Turbin sederhana memiliki satu bagian yang bergerak, "asembli rotor-
blade". Fluida yang bergerak menjadikan baling-baling berputar dan
menghasilkan energi untuk menggerakkan rotor. Contoh turbin awal adalah kincir
angin dan roda air. Perkembangan kincir air menjadi turbin modern membutuhkan
jangka waktu yang cukup lama.
Perkembangan yang dilakukan dalam waktu revolusi industri
menggunakan metode dan prinsip ilmiah. Mereka juga mengembangkan teknologi
material dan metode produksi baru pada saat itu. Perbedaan dasar antara turbin air
awal dengan kincir air adalah komponen putaran air yang memberikan energi
pada poros yang berputar.
Komponen tambahan ini memungkinkan turbin dapat memberikan daya
yang lebih besar dengan komponen yang lebih kecil. Turbin dapat memanfaatkan
air dengan putaran lebih cepat dan dapat memanfaatkan head yang lebih tinggi.
(Untuk selanjutnya dikembangkan turbin impulse yang tidak membutuhkan
putaran air).

FUNGSI TURBIN
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi
mekanik. Gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin
berputar. Turbin air kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi
dorong angin untuk memutar baling-baling digantikan air untuk memutar turbin.
Perputaran turbin ini di hubungkan ke generator.
Dalam pembangkit listrik tenaga air (PLTA) turbin air merupakan
peralatan utama selain generator. Turbin adalah sebuah mesin berputar yang
mengambil energi dari aliran fluida. Turbin sederhana memiliki satu bagian yang
bergerak, "asembli rotor-blade". Fluida yang bergerak menjadikan baling-baling
berputar dan menghasilkan energi untuk menggerakkan rotor. Contoh turbin awal
adalah kincir angin dan roda air.
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Gambar 2.1 Kincir angin


Turbin dapat memiliki kepadatan tenaga ("power density") yang luar biasa
(berbanding dengan volume dan beratnya), ini karena kemampuan mereka
beroperasi pada kecepatan sangat tinggi. Fungsi Turbin sendiri adalah untuk
mengubah energi potensial menjadi energi mekanik, gaya jatuh air yang
mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar. Turbin air kebanyakan
seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk memutar
baling-baling digantikan air untuk memutar turbin.
Perputaran turbin ini di hubungkan ke generator. Berdasarkan prinsip kerja
turbin dalam mengubah energi potensial air menjadi energi kinetik, turbin air
dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin impuls dan turbin reaksi. Berikut
adalah Pengelompokkan turbin air :
1. Turbin Impuls
Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah seluruh energi
air(yang terdiri dari energi potensial+tekanan+kecepatan) yang tersedia
menjadi energi kinetik untuk memutar turbin, sehingga menghasilkan
energi kinetik. Energi potensial air diubah menjadi energi kinetik pada
nozle. Air keluar nozle yang mempunyai kecepatan tinggi membentur
sudu turbin.
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Gambar 2.2 Turbin Impuls

Setelah membentur sudu arah kecepatan aliran berubah sehingga terjadi


perubahan momentum (impulse). Akibatnya roda turbin akan berputar.
Turbin impuls adalah turbin tekanan sama karena aliran air yang keluar
dari nozle tekanannya adalah sama dengan tekanan atmosfir sekitarnya.
Semua energi tinggi tempat dan tekanan ketika masuk ke sudu jalan turbin
dirubah menjadi energi kecepatan. Contoh turbin impuls adalah turbin
Pelton.

2. Turbin Reaksi
Turbin reaksi adalah turbin yang cara kerjanya merubah seluruh energi air
yang tersedia menjadi energi kinetik. Turbin jenis ini adalah turbin yang
paling banyak digunakan. Sudu pada turbin reaksi mempunyai profil
khusus yang menyebabkan terjadinya penurunan tekanan air selama
melalui sudu. Perbedaan tekanan ini memberikan gaya pada sudu sehingga
runner (bagian turbin yang berputar) dapat berputar. Turbin yang bekerja
berdasarkan prinsip ini dikelompokkan sebagai turbin reaksi. Runner
turbin reaksisepenuhnya tercelup dalam air dan berada dalam rumah
turbin.

Berdasarkan fluida yang digunakan, maka turbin dapat dibagi atas:


 Turbin Air.
 Turbin Uap
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
 Turbin gas.
Turbin air digunakan untuk mengubah energi hidro menjadi energi listrik.
Beberapa keuntungan dari trubin air ini adalah:
 Efisiensi yang tinggi
 Fleksibel dalam operasional
 Perawatan mudah
 Tidak ada energi potensial yang terbuang
 Tidak ada bahan polutan

Bagian – Bagian  Turbin


1. Rotor yaitu bagian yang berputar pada sistem yang terdiri dari :
 Sudu-sudu berfungsi untuk menerima beban pancaran fluida.
 Poros berfungsi untuk meneruskan aliran tenaga yang berupa gerak
putar yang dihasilkan oleh sudu.
 Bantalan berfungsi sebagai perapat komponen-komponen dengan
tujuan agar tidak mengalami kebocoran pada sistem.
2. Stator yaitu bagian yang diam pada sistem yang terdiri dari :
 Pipa pengarah/nozzle berfungsi untuk meneruskan alira fluida
sehingga tekanan dan kecepatan alir fluida yang digunakan di
dalam sistem besar.
 Rumah turbin berfungsi sebagai rumah kedudukan komponen
komponen dari turbin
TURBIN FRANCIS.
Turbin francis bekerja dengan memakai proses tekanan lebih. Pada waktu
air masuk ke roda jalan, sebagian dari enrgi tinggi jatuh telah bekerja di dalam
suddu pengarah diubah sebagai kecepatan air masuk. Sisa energi tinggi jatuh
dimamfaatkan dalam sudu jalan, dengan adanya pipa isap memungkinkan energi
tinggi jatuh bekerja di sudu jalan  dengan semaksimum mungkin.
Turbin yang dikelilingi dengan sudu pengarah semuanya terbenam dalam
air. Air yang masuk kedalam turbin dialirkan melalui pengisian air dari atas turbin
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
(schact) atau melalui sebuah rumah yang berbentuk spiral (rumah keong). Semua
roda jalan selalu bekerja.
Daya yang dihasilkan turbin diatur dengan cara mengubah posisi
pembukaan sudu pengarah. Pembukaan sudu pengarah dapat dilakuakan dengan
tangan atau dengan pengatur dari oli tekan(gobernor tekanan oli), dengan
demikian kapasitas air yang masuk ke dalam roda turbin bisa diperbesar atau
diperkecil.

Gambar 2.3 Turbin francis

Pada sisi sebelah luar roda jalan terdapat tekanan kerendahan (kurang dari
1 atmosfir) dan kecepatan aliran yang tinggi. Di dalam pipa isap kecepatan
alirannya akan berkurang dan tekanannya akan kembali naik sehingga air bisa
dialirkan keluar  lewat saluran air di bawah dengan tekanan seperti keadaan
sekitarnya.
Pipa isap pada turbin ini mempunyai fungsi mengubah energi kecepatan
menjadi energi tekan. Di dalam pipa isap kecepatan alirannya akan berkurang dan
tekanannya akan kembali naik sehingga air bisa dialirkan lagi.

DAERAH KERJA TURBIN FRANCIS.


Jenis konstruksi turbin ini pertama kali dilaksanakan sekitar tahun 1950.
Sekarang turbin francis adalah yang paling banyak digunakan, karena tinggi air
jatuh dan kapasitasnya yang paling sering terdapat/ sesuai dengan kebutuhannya.
Dari hasil penggunaan dan penelitian yang terus-menerus untuk
pengembangan selanjutnya, turbin francis sekarang sudah bisa digunakan untuk
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
tinggi air jatuh sampai 700m dengan kapasitas air dan kecepatan air dan kecepatan
putar yang sesuai memenuhi harapan. Gambar berikut adalah daerah penggunaan
dari beberapa jenis konstruksi turbin.

Gambar 2.4 pemanfaatan turbin di industri

Turbin francis yang kecil sering terletak di bawah daerah tersebut, karena
harus menggerakkan generator yang mempunyai kecepatan putar yang tinggi dan
dihubungkna langsung dengan roda gigi transmisi. Didalam daerah batas antara
turbin francis dengan turbin kaplan, Turbin kaplan lebih menguntungkan yaitu
pada keadaan beban tidak penuh randemennya lebih tinggi, karena sudu-suda
turbin kaplan bisa diatur sesuai dengan beban yang ada.
Karena ada turbin yang titik muatan beban penuhnya terletak di bawah
atau di atas daerah yang diberi tanda. Titik beban penuh turbin dapat juga terletak
di bawah daerah tersebut, bila dari kondisi tempat membutuhkan pemasangan
turbin dengan tinggi khusus dan berdasarkan alasan untuk menghindari kavitasi,
sehingga dengan demikian harus dipilih kecepatan spesifik yang kecil.
Umumnya mesin-mesin fluida bekerja dengan tekanan tinggi karena itu
mereka dibuat bertinggkat, tetapi pada turbin hanya dibuat satu tingkatan yang
bisa diparalelkan,seperti yang dipergunakan untuk sungai. Turbin crossflow
menggunakan nozzle persegi panjang yang lebarnya sesuai dengan lebar runner.
Pancaran air masuk turbin dan mengenai sudu sehingga terjadi konversi
energi kinetik menjadi energi mekanis. Air mengalir keluar membentur sudu dan
memberikan energinya (lebih rendah dibanding saat masuk) kemudian
meninggalkan turbin. Runner turbin dibuat dari beberapa sudu yang dipasang
pada sepasang piringan paralel.
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Turbin Cross-Flow adalah salah satu turbin air dari jenis turbin aksi
(impulse turbine). Pemakaian jenis Turbin Cross-Flow lebih menguntungkan
dibanding dengan pengunaan kincir air maupun jenis turbin mikro hidro lainnya.
Penggunaan turbin ini untuk daya yang sama dapat menghemat biaya
pembuatan penggerak mula sampai 50 % dari penggunaan kincir air dengan bahan
yang sama. Penghematan ini dapat dicapai karena ukuran Turbin Cross-Flow
lebih kecil dan lebih kompak dibanding kincir air.

Gambar 2.5 Runner Turbin Crossflow

Turbin crossflow baik sekali digunakan untuk pusat tenaga air yang kecil
dengan daya kurang dari 750 kW. Pembuatan dan pemasangan konstruksi sangat
sederhana, dan biaya pembuatan murah. Konstruksi secara lengkap.
Sifat sifat dari turbin Crossflow yaitu:
 Air mengalir sebagai energi dengan cara mengubahnya
kebentuk energi Kinetik.
 Air mengalir melalui nozel dan menimbulkan bucket ,bucket
yang terpasang tetap pada sisi luar piringan.
 Air hanya dapat mengisi bagian dari ruangan dari lingkaran
piringan
 Laju aliran air dapat diatur,sehingga kerugian kerugian dapat di
perkecil.
 Piringan tidak harus berputar dengan kecepatan penuh dan
tidak boleh ada udara antara sudu dengan piringan.
 Air yang menumpuk bucket/sudu dengan energi kinetik
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
 Tekanan air tidak berubah dan besarnya sama dengan tekanan
atmosfere.

TURBIN PELTON
Turbin pelton digolongkan ke dalam jenis turbin impuls atau tekanan
sama. Karena selama mengalir di sepanjang sudu-sudu turbin tidak terjadi
penurunan tekanan, sedangkan perubahan seluruhnya terjadi pada bagian
pengarah pancaran atau nosel.
Energi yang masuk ke roda jalan dalam bentuk energi kinetik. Pada waktu
melewati roda turbin, energi kinetik dikonversikan menjadi kerja poros dan
sebagian kecil energi terlepas dan sebagian lagi digunakan untuk melawan
gesekan dengan permukaan sudu turbin Instalasi dan begian utama turbin pelton.
Turbin pelton biasanya berukuran besar. Hal ini dapat dimaklumi karena
dioperasikan pada tekanan yang tinggi dan perubahan momentum yang diterima
sudu-sudu sangat besar, dengan sendiri struktur turbin harus kuat. Pada turbin
pelton semua energi tinggi tempet dan tekanan ketika masuk kesudu jalan turbin
telah diubah menjadi energi kecepatan seperti terlihat.
Turbin pelton terdiri dari dua bagian utama yaitu :
 Nosel
 Roda jalan.
Nosel mempunyai beberapa fungsi yaitu:
 Mengarahkan pancaran air ke sudu turbin.
 Mengubah tekanan menjadi energi kinetik.
 Mengatur kapasitas air yang masuk turbin.
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Gambar 2.6 Turbin pelton

Jarum yang berada pada nosel bertujuan untuk mengatur kapasitas dan
mengkonsentrasikan air yang terpancar di mulut nosel. Panjang jarum sangat
menentukan tingkat konsentrasi air, makin panjang jarum air makin
terkonsentrasi.
Untuk turbin pelton dengan daya kecil, debit bisa diatur dengan hanya
menggeser kedudukan jarum sudu. Untuk instalasi yang lebih besar harus
menggunakan dua buah sistem pengaturan atau lebih, tujuan pengaturan ini adalah
untuk menghindari terjadinya tekanan tumbukan yang besar dalam pipa pesat
yang timbul akibat penumpukkan nosel secara tiba-tiba ketika beban turbin
berkurang dengan tiba-tiba.
Untuk mengurangi putaran turbin pada kondisi atas, pembelokkan
pancaran akan berayaun kedepan jarum nosel terlebih dahulu sehingga pancaran
air dari nosel berbelok sebagian. Roda jalan berbentuk pelek (rim) dengan
sejumlah sudu di sekelilinnya. Pelek ini dihubungkan dengan poros dan
seterusnya menggerakkan generator.
Sudu turbin pelton berbentuk elipsoida yang dibuat dengan bucket (sudu)
dan di tengahnya mempunyai splitter (pemisah air). Bentuk sudu sedemikian
dimaksudkan supaya bisa membalikkan putaran air dengan baik dan
membebaskan sudu dari gaya samping.

TURBIN KAPLAN
Sesuai dengan persamaan euler, maka makin kecil tinggi air jatuh yang
tersedia,makin sedikit belokannya aliran air di dalam sudu jalan. Dengan
bertambahnya kapasitas air yang masuk ke dalam turbin, maka akan bertambah
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
besar pula luas penampang salauran yang dilalui air, dan selain itu kecepatan putar
yang demikian bisa ditentukan lebih tinggi. Kecepatan spesifik
bertambah,kelengkungan sudu, jumlah sudu,  dan belokan aliran air di dalam sudu
berkurang.
Pada permulaan sekali disaat pengembang pusat tenaga sungai, turbinnya
menggunakan roda baling-baling dengan sudu-sudu tetap yang dituang.Untuk
tempat pusat listrik tenaga sungai harus dihitung lebih dahulu besarnya perubahan
tinggi air jatuhnya sepanjang tahun. Dan aliran sungai tersebut bisa diatur dengan
memakai bendungan.
Makin besar kapasitas air mengalir pada saat air tinggi, akan makin tinggi
air jatuh yang bisa dimamfaatkan, karena tinggi permukaan air atas adalah
konstan sedangkan air kelebihan pada permukaan air bawah akan naik. Turbin
yang bekerja pada kondisi tinggi air jauh yang berubah-ubah mempunyai
kerugian, karena dalam perencanaan sudu turbin telah disesuaikan bahwa
perpindahan energi yang baik hanya terjadi pada titik normal yaitu pada kondisi
perbandingan kecepatan dan tekanan yang tertentu.
Bila terjadi penyimpangan yang besar baik ke atas maupun ke bawah,
seperti yang terdapat pada pusat tenaga listrik sungai, randamen roda baling-
balingnya turbin cepat atau lambat akan turun. Keuntungan turbin baling-baling
dibandingkan dengan turbin francis adalah kecepatan putarnya bisa dipilih lebih
tinggi, dengan demikian roda turbin bisa dikopel langsung dengan generator dan
ukurannyapun lebih kecil.
RODA JALAN TURBIN KAPLAN : KONTRUKSI  DAN KEADAAN
ALIRAN AIR
Konstruksinya bisa dibedakan, sampai dengan alat pengarah pada
hakekatnya sama dengan turbin francis dan pada leher poros terdapat sekitar 4
sampai 8 buah kipas sudu yang dapat diputar. Kipas sudu pada gambar  Diatas  ini
sama seperti baling-baling atau sayap pesawat terbang yaitu membawa aliran
dengan belokan yang hanya sedikit.
Bila untuk pesawat terbang maksudnya adalah supaya dari gaya dorong
yang ada bisa didapatkan gaya ke atas, dengan tahanan yang sedikit mungkin.
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Tetapi pada turbin kaplan maksudnya adalah untuk mendapatkan gaya tangensial
yang bisa menghasilkan torsi pada pada poros.
Turbin Kaplan dan propeller merupakan turbin rekasi aliran aksial. Turbin
ini tersusun dari propeller seperti pada perahu. Propeller tersebut biasanya
mempunyai tiga hingga enam sudu. Tidak berbeda dengan turbin francis, turbin
kaplan cara kerjanya menggunakan prinsip reaksi. Turbin ini mempunyai roda
jalan yang mirip dengan baling-baling pesawat terbang.
Bila baling-baling pesawat terbang berfungsi untuk menghasilkan gaya
dorong, roda jalan pada kaplan berfungsi untuk mendapatkan gaya F yaitu gaya
putar yang dapat menghasilkan torsi pada poros turbin. Berbeda dengan roda jalan
pada francis, sudu-sudu pada roda jalan kaplan dapat diputar posisinya untuk
menyesuaikan beban turbin.
Turbin kaplan banyak dipakai pada instalasi pembangkit listrk tenaga air
sungai, karena turbin ini mempunyai kelebihan dapat menyesuaikan head yang
berubah-ubah sepanjang tahun. Turbin kaplan dapat beroperasi pada kecepatan
tinggi sehingga ukuran roda turbin lebih kecil dan dapat dikopel langsung dengan
generator. Pada kondisi pada beban tidak penuh turbin kaplan mempunyai
efisiensi paling tinggi, hal ini dikarenakan sudu-sudu turbin kaplan dapat diatur
menyesuaikan dengan beban yang ada.
Turbin pelton digolongkan ke dalam jenis turbin impuls atau tekanan
sama. Karena selama mengalir di sepanjang sudu-sudu turbin tidak terjadi
penurunan tekanan, sedangkan perubahan seluruhnya terjadi pada bagian
pengarah pancaran atau nosel. Dapat digunakan pada head 50 s/d 1300 m.
Energi yang masuk ke roda jalan dalam bentuk energi kinetik. Pada waktu
melewati roda turbin, energi kinetik dikonversikan menjadi kerja poros dan
sebagian kecil energi terlepas dan sebagian lagi digunakan untuk melawan
gesekan dengan permukaan sudu turbin.
Keuntungan :
 Daya yang dihasilkan besar.
 Konstruksi yang sederhana.
 Mudah dalam perawatan.
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
 Teknologi yang sederhana mudah diterapkan di daerah yang
terisolir.
Kekurangan :
 Karena aliran air berasal dari atas maka biasanya reservoir air atau
bendungan air, sehingga memerlukan investasi yang lebih  banyak.
Pengaturan turbin air
Daya turbin ditentukan dengan besaran V dan H dan dari kedua besaran
tersebut hanya kapasitas  V lah yang paling banyak berubah.
Penggunaan paling umum dari turbin adalah pemroduksian tenaga listrik.
Hampir seluruh tenaga listrik diproduksi menggunakan turbin dari jenis tertentu.
Turbin kadangkala merupakan bagian dari mesin yang lebih besar. Sebuah turbin
gas, sebagai contoh, dapat menunjuk ke mesin pembakaran dalam yang berisi
sebuah turbin, kompresor, "kombustor", dan alternator.
Turbin dapat memiliki kepadatan tenaga ("power density") yang luar biasa
(berbanding dengan volume dan beratnya). Ini karena kemampuan mereka
beroperasi pada kecepatan sangat tinggi. Mesin utama dari Space Shuttle
menggunakan turbopumps (mesin yang terdiri dari sebuah pompa yang didorong
oleh sebuah mesin turbin) untuk memberikan propellant (oksigen cair dan
hidrogen cair) ke ruang pembakaran mesin. Turbopump hidrogen cair ini sedikit
lebih besar dari mesin mobil dan memproduksi 70.000 hp (52,2 MW). Turbin juga
merupakan komponen utama mesin jet.
Turbin air adalah suatu mesin konversi energi yang merubah energi
potensial menjadi energi kinetik kemudian berubah menjadi energi mekanis
melalui sebuah pipa.
Pemanfaatan energi ini ada sekalian tahun yang lalu yaitu di India berupa
kincir air, pada abad ke 18 kincir air ini dikembangkan menjadi tubin air. Pada
tahun 1824-1827 BCND four neyton murid dari Claude boodin menciptakan
turbin air yang sangat efisien. Peningkatan efisian terus dilakukan.
Pada tahun 1875 Jones B. Franacis bersama dengan Boxdan dan A.H.
Suan di Amerika Serikat berhasil menciptakan turbin radian aliran ke dalam yang
sangat efisien juga dan yang banyak digunakan adalah turbin Prancis.
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Pada tahun 1872, SN Knigh dan Ns Cokman mengembangkan turbin
impule dengan pasangan mangkok-mangkok pada turbin tetapi pada tahun 1818
loster alien pelton berhasil mengembangkannya yaitu: merupakan turbin impols
yang tinggi dan fluks air yang kecil.
Jonnol telah mempelopori rancangan turbin aksial tetapi forest naglier
yang berhasil membuat turbin aksial pada tahun 1916 atas petunjuk faktor capaian
mengantarkan penggunaan turbin propelur dengan sudut-sudut yang dapat diatur.
Pada tahun 1910 di Cekoslavia turbin ini dikenal dengan nama turbin
kaptian dengan efesiensi yang tinggi untuk daerah pembebanan yang luas sangat
cocok laju aliran air yang besar dan tinggi jatuhnya yang pada prinsipnya turbin
terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang berputar disebut poler dan bagian yang
tidak berputar disebut saktor.
Turbin menerima energi dari fluida yang mempunyai hulu tinggi, tetapi
tidak dapat dikatakan bahwa turbin itu merupakan pompa yang dijalankan
terbalik. Pada dasarnya ada macam turbin, yaitu :
 turbin reaksi
 turbin impuls
Perbedaan kedua turbin di atas terletak pada cara konfersi hulunya.
Pada turbin merupakan komponen utama yang terletak dalam sebuah
runner turbin merubah tegangan potensial dan kinetic dari air menjadi energi
mekanik dan selanjutnya memutar generator melalui proses penghubung.
Pada turbin reaksi, fluidanya mengisi alur – alur bilah pendesak dan
perubahan hulu atau penurunan tekanannya terjadi dalam pendesak itu. Turbin
reaksi ini dirancang dengan aliran radial, campuran atau aksial dan pada dasarnya
merupakan pirate dinamik yang dirancang untuk menerima fluida berenergi tinggi
dan mengambil momentumnya.
Pada tahun 1910 di Cekolasvia, turbin ini dikenal dengan nama turbin
kaptian dan efisiensi yang tinggi untuk daerah pembebanan yang luas sangat
cocok laju aliran air yang besar dan tinggi, jatuhnya yang prinsipnya turbin terdiri
dari dua bagian yaitu :
 bagian yang berputar disebut poler
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
 bagian yang tidak berputar disebut saktor.

Bagian-bagian utama dari turbin


 Sudu tetap sentrifugal
mengarahkan aliran air masuk kedalam sudu gerak dan tuga dapat
berfungsi nozel
 Sudu gerak
yang dipasang sekeliling turbin yang berfungsi untuk menerima tekanan
dan kecepatan fluida menjadi energi kinetik
 Roda turbin
tempat kedudukan suatu gerak berfungsi untuk mengkonversian energi
fluida menjadi energi mekanik
 Poros
yang berfungsi untuk mentransmisikan dari putaran ke beban
 Stator atau rumah turbin
berfungsi untuk melindungi mesin secara keseluruhan.

Prinsip kerja turbin pada roda turbin terdapat sudu – sudu berbentuk
lempengan dengan penampang tertentu. Air masuk melewati rumah keong yang
diperkuat oleh siku – siku penyangga dan sebelah kanannya adalah daun sudu.
Pengarah posisi dan cincin pengatur sesuai dengan banyak sedikitnya air yang
akan masuk turbin.
Air yang mengalir diantara ruang sudu akan menimbulkan perubahan
momentum yang akan mengimbangkan turbin yang berputar. Oleh sebab itu, sudu
yang direncanakan harus baik agar tidak menjadi perubahan momentum pada
fluida kerja.

Macam-macam Turbin
Turbin dapat dibedakan sebagai berikut :
 Turbin impuls
 Turbin reaksi
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Perbedaan antara turbin impuls dan turbin reaksi :


A. Turbin impuls
a. Air sebagai energi dengan cara mengubahnya kebentuk energi
Kinetik.
b. Air mengalir melalui nozel dan menimbulkan bucket ,bucket yang
terpasang tetap pada sisi luar piringan.
c. Air hanya dapat mengisi sebagian dari ruangan dari lingkaran
piringan
d. Laju aliran air dapat diatur, sehingga kerugian kerugian dapat di
perkecil.
e. Piringan tidak harus berputar dengan kecepatan penuh dan tidak
boleh ada udara antara sudu dengan piringan.
f. Air yang menumbuk bucket/sudu dengan energi kinetic
g. Tekanan air tidak berubah dan besarnya sama dengan tekanan
atmosfir.
B. Turbin reaksi
a. Air mengalir sepanjang sudu penggerak,dengan energi tekanannya.
b. Air diarahkan oleh sudu-sudu pengarah kesudu penggerak
c. Air harus mengisi seluruh ruangan lingkaran piringan
d. Energi yang tersedia tidak dirobah kebentuk lain
e. Kerja diperoleh karena perubahan kecepatan, tetapi hampir
seluruhnya disebabkan oleh perubahan tekanan. Tekanan berkurang
melalui sudu-sudu.
f. Piringan diusahakan berputar dan selalu digenangi air
g. Laju aliran air tidak dapat diatur tanpa timbulnya kerugian -
kerugian.

 Turbin Impuls :
Merubah energi kinetic dan tegangan potensial dari air menjadi energy
mekanik dan selanjut nya memutar generator.
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Pada turbin reaksi, fluidanya mengisi alur – alur bilah pendesak dan
perubahan hulu atau penurunan tekanannya terjadi dalam pendesak itu. Turbin
reaksi ini dirancang dengan aliran yaitu :
 Aliran radial,
 Aliran campuran atau aksial
Dirancang untuk menerima fluida berenergi tinggi dan mengambil
momentumnya.
 Turbin Pelton (turbin ttegangan sama)
Turbin pelton merupakan turbin dimana aliran air yang keluar dari nozel
tekanannya sama dengan tekanan atmosfir sekitar. Energi dan tekanan yang
masuk ke sudu turbin dirubah menjadi energy kecepatan. Turbin jenis ini
digunakan untuk tinggi jatuhnya air yang besar.
Perubahan tinggi jatuh air untuk turbin yang bekerja dengan H yang tinggi
pengaruhnya sangat sedikit. Bila sampai terjadi perbedaan tinggi air jatuh antara
Hmax dan Hmin yang besar, maka tinggi turbin dibuat rata – rata.
Untuk sudu yang mempunyai kelengkungan tajam cocok digunakan
ditempat yang mempunyai tinggi air jatuh yang tinggi dan sudu dengan
kelengkungan sedikit untuk tinggi air jatuh rendah.
Putaran dan kapasitas aliran turbin sangat berpengaruh. Umumnya mesin-
mesin fluida bekerja dengan tekanan tinggi karena itu mereka dibuat bertinggkat.
Tetapi pada turbin hanya dibuat satu tingkatan yang bisa diparalelkan,
( seperti yang dipergunakan untuk sungai ).
Faktor – faktor yang mempengaruhi bentuk roda jalan.
 tinggi air jatuh (H)
 Kecepatan putaran turbin (n)
 Kecepatan tinggi akan menghasilkan momen puntir (kopel) yang kecil.
 Kecepatan spesifik.
Pada turbin merupakan komponen utama yang terletak didalam sebuah
ronner turbin merubah tenanggan pontesial dan kinetik dari air menjadi energi
mekanik dan selanjutnya memutar generator melalui proses penghubung.
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Bagian-bagian utama dari turbin :
 Sudu tetap sentripugal mengarahkan aliran air masuk kedalam sudu
gerak dan tuga dapat berfungsi nozel
 Sudu gerak yang dipasang keseliling turbin yang berfungsi untuk
menerima tekanan dan kecepatan fluida menjadi energi mekanik
 Rnnor atau roda turbin tempat kedudukan suatu gerak berfungsi untuk
mengkonversian energi fluida menjadi energi mekanik
 Poros yang berfungsi untuk mentranmisikan dari putarn ke beban
 Stator atau rumah turbin berfungsi untuk melindungi mesin secara
keseluruhan
Prinsip kerja turbin
Prinsip kerja turbin pada roda turbin terdapat sudu-sudu berbentuk
lempungan dengan penampang tertentu. Air masuk melewati romah keong yang
diperkuat oleh siku-siku penyangga dan disebelah kanannya adalah daun sudu
pengarah posis dan cicin pengatur sesuai dengan banyak sedikitnya air yang akan
masuk turbin.
Air yang mengalir diantara ruang sudu akan menimbulkan perubahan
momentun yang akan menyembangkan turbin yang berputar,oleh sebab itu sudu
yang direncanakan harus baik agar tidak menjadi perubahan momentum pada
fluida kerja.
Air yang keluar dari nozel langsung menumbuk sudu yang terpasang pada
bagian luas sekeliling pada turbin. Tekanan yang menumbuk roda turbin ini
dengan kapasitas yang besar dimana bagian-bagiannya adalah :
 Nozel
 Roda turbin dengan breaker
 Rumah turbin
 Breaking set / semprotan air untuk menghasilkan putaran rumah atau
turbin

Pada turbin reaksi air mengalir masuk saluran tertutup spiral ( scroot
casing ) sudu pengarah dialiran bertekanan menuju sudu gerak. Pada waktu air
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
bertekanan mengalir sekeliling sudu rumah sehingga turbin berputar penuh
dengan saluran belakang akan terandam penuh dengan air seluruhnya tinggi
angkatan dan aklurnya berkurang sehingga tekanan utmosfir sebelum
meninggalkan roda turbin reaksi dan terjadi pengkonvensian energi fluida menjadi
energi mekanik.
Komponen-komponen turbin reaksi adalah :
 rumah spira ( scrool casing )
Air dari penolak di distribusikan ke sudu pengarah dalam rumah turbin yang
dirancang sedemikian rupa dengan penampang melintang yang mengalir
yang saporahnya keliling pada sisi masuk dan minimum pada sisi keluar
 Mekanisme pengarah
Sudut pengarah terpancang tetap pada scrool casing yang dirancang
sehingga menuju rumah tanpa mengalami kejutaan dan mengalir tanpa arus
pudar.
 Runner
Sudu-sudunya dirancang sedemikian rupa sehinnga air dapat masuk dan
keluar tanpa terjadi gelombang kejut.
 Draft tube
Tempat pengeluaran air dari turbin yang tiga berfungsi menjaga
keseimbangan energi fluida pada eoflet turbin.

Turbin pelton merupakan turbin impuls. Turbin Pelton terdiri dari satu set
sudu jalan yang diputar oleh pancaran air yang disemprotkan dari satu atau lebih
alat yang disebut nosel. Turbin Pelton adalah salah satu dari jenis turbin air yang
paling efisien. Turbin Pelton adalah turbin yang cocok digunakan untuk head
tinggi.
Turbin Kaplan dan propeller merupakan turbin rekasi aliran aksial. Turbin
ini tersusun dari propeller seperti pada perahu.. Propeller tersebut biasanya
mempunyai tiga hingga enam sudu.
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Dengan persamaan Euler maka makin kecil ketinggian air jatuh dengan
bertambahnya kapasitas air yang masuk kedalam turbin maka akan luas
penampang bertambah.
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Gambar Alat Uji

3 4 5

2
6

8
9

Gambar 3.1 Gambar Alat Uji


Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Keterangan :
1. Impeller
2. Selang/pipa
3. Pressure gauge
4. Nozzle
5. Elbow
6. Katup
7. Motor penggerak
8. Meteran air / weir meter
9. Bak penampung air
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

3.2 Alat uji dan fungsinya

- Manometer
Berfungsi untuk mengukur tekanan.
- Dinamometer
Berfungsi untuk mengukur besarnya pembebanan.
- Tachometer
Berfungsi untuk mengukur putaran poros.
- Pressure gauge
Berfungsi untuk mengukur tekanan.
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

3.3 Prosedurpercobaan
1. Pastikaninstalasiturbindalamkeadaanbaik
2. Pastikan air didalambakcukup, sehinggapompadapatberjalandenganbaik.
3. Hidupkan panel pompa.
4. Alurbukuankatup by pass.
5. Catattinggi air raksa.
6. Catatbesarnyapembebananpadadinamometer.
7. Catatbesarputaranporos.
8. Catattinggi air padagelasukur.
9. Aturbukaankatupnozel
10. Ulangi proses percobaan no. 6 hingga 8
11. Ulangi proses percobaanpada No.4.
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

3.4 Parameter yang digunakan


1. Debit aliran air (Q).
 Mengunakan weirmeter
8
Q= √ 2 . g ( HW ) 5 /2 . cd
15 cd = 0.58

 Mengunakan orifis
A21 − A22 Phg−Pw
Q=Cd
A1 − A2
2. gΔhg
√ Pw [ ] Phg =13.650 kg/m3
Pw = 1.000 kg/m3

2. Head turbin (Ht)


2
V2
Ht=Hsl + + z
2g

Hsl = 1,5 m Z = 1,2 m


Q
V=
A
𝜙= D1=10cm D2 = 0,06m
2
π .. D
A=
4
3. Daya Air (Nw) (N.m) / kg.m/s2.m

Nw =
ρ.g.Q. H t

4. Momen Puntir (N.m)


Mp = ( F1 – F2 ) s.g
Dimana:
S = jari-jari pully = 0,05m
g = grafitasi = 9.81m/s2
\
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
5. Daya Poros (NP) (N.m)
NP= MP (2. π .nAVG) / 60
Dimana:
nAVG = putaran rata-rata (rpm)

6. Efesiensi
Np
η= X 100 %
Nw
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

BAB IV
ANALISA DATA

4.1 Tabel Hasil Percobaan

Bukaan N1 N2 N3 N4 Hweir Horrifice


No F1 F2 B katup
Nozel (rpm) (rpm) (rpm) (rpm) (mm) (mm)

1 1,5 2 ¼ 411,7 337,0 472,4 637,4 9 2


1,5 2 ½ 211,7 206,8 207,9 608,9 9 3
1,5 2 ¼ ¾ 233,2 235,2 227,0 229,3 9 3
1,5 2 1 288,7 297,3 294,5 303,5 9 4
2 2 1,5 ¼ 411,7 337,0 472,4 637,4 9 2
2 1,5 ½ 211,7 206,8 207,9 608,9 9 3
2 1,5 ½ ¾ 233,2 235,2 227,0 229,3 9 3
2 1,5 1 288,7 297,3 294,5 303,5 9 4
3 2 1,5 ¼ 203.6 205.8 206.6 203.7 9 2
2 1,5 ½ 221.0 219.7 221.5 223.3 9 3
2 1,5 ¾ ¾ 252.2 253.6 249.0 242.8 9 3
2 1,5 1 302.5 306.6 307.1 310.3 9 4
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
4.2 Analisa Data
 BukaanKatup By Pass 1/4
1. Debit Aliran air (Q)
 MenggunakanHweir
8
√ 2. g ( Hw )5/2 . cd
Q = 15
8
√ 2. 9 , 81 m/ s2 ( 0 , 09 )5 /2 . 0 ,58
Q1 = 15
8
√ 19 , 62 m/s 2 ( 2 , 43−3 m )
= 0,309 15
= 3,32 x 10-3m/s
8
√ 2. 9 , 81 m/ s2 ( 0 , 09 )5 /2 . 0 ,58
Q2 = 15
8
√ 19 , 62 m/s 2 ( 2 , 43−3 m )
= 0,309 15
= 3,32 x 10-3m/s
8
15
√ 2. 9 , 81 m/ s2 ( 0 , 09 )5 /2 . 0 ,58
Q3 =
8
15
√19 , 62 m/s 2 (2 , 43−3 m )
= 0,309
= 3,32 x 10-3m/s
8
15
√ 2. 9 , 81 m/ s2 ( 0 , 09 )5 /2 . 0 ,58
Q4 =
8
√ 19 , 62 m/s 2 ( 2 , 43−3 m )
= 0,309 15
= 3,32 x 10-3m/s
 MenggunakanHorifice
A 2 −A ρhg−ρw

Q = cd
1
A 1 −A 2
22

√ [ ]
2. g . hg
ρw

π .d
12 3 , 14 .0,1 m2
= =7 ,38 x 10−3
A1 = 4 4
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
π .d
12 3 , 14 .0 ,06 m2
= =2, 826 x 10−3
A2 = 4 4

2 2
( 7 ,38 x10−3) −( 2 , 826 x10−3) 13650−1000
Q1 = 0,85
−3
7 , 38 x 10 −2 , 826 x10 −3
√ 2. 9 , 81. 0 , 02 [ 1000 ]
= 8,5 x 10-13 . 2,31
= 1,96 . 10-12 m/s

2 2
( 7 ,38 x10−3) −( 2 , 826 x 10−3) 13650−1000
Q2 = 0,85
−3
7 , 38 x10 −2 , 826 x10 −3
√ 2. 9 , 81. 0 , 03 [ 1000 ]
= 8,5 x 10-13 . 2,72
= 2,31 . 10-12 m/s

2 2
( 7 ,38 x10−3) −( 2 , 826 x 10−3) 13650−1000
Q3 = 0,85
−3
7 , 38 x10 −2 , 826 x10 −3
√ 2. 9 , 81. 0 , 03 [ 1000 ]
= 8,5 x 10-13 . 2,72
= 2,31. 10-12 m/s

2 2
( 7 ,38 x10−3) −( 2 , 826 x 10−3 ) 13650−1000
Q4 = 0,85
−3
7 , 38 x10 −2 , 826 x 10 −3
√ 2. 9 , 81. 0 , 04 [ 1000 ]
= 8,5 x 10-13 . 3,15
= 2,67 . 10-12 m/s

2. Head Turbin
V
22
+z
Ht = Hsl + 2g
−3
Q 3 ,32 x10
= =1 , 174 x10−6
V1,V2,V3,V4= A 2 2 ,826 x 10−3
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
2
( 1,174 x10−6)
+1,2
Ht1 = 1,5 + 2.9 ,81
= 2,75 m
2
( 1,174 x 10−6)
+1,2
Ht2 = 1,5 + 2.9 ,81
= 2,75 m
2
( 1,174 x10−6)
+1,2
Ht3 = 1,5 + 2.9 ,81
= 2,75 m
2
( 1,174 x 10−6)
+1,2
Ht4 = 1,5 + 2.9 ,81
= 2,75 m
 MenggunakanHorifice
−3
Q 1, 96 x 10
= =6 ,93
V= A 2 2 ,826 x 10−3

−3
Q 2 ,31 x 10
= =8 , 17
V= A 2 2 ,826 x 10
−3

−3
Q 2 ,31 x 10
= =8 , 17
V= A 2 2 ,826 x 10−3

−3
Q 2 ,67 x 10
= =9 , 44
V= A 2 2 ,826 x 10−3

2
( 6 , 93 x 10−6 )
+1,2
Ht1 = 1,5 + 2. 9 , 81
= 3,05 m
2
( 8,17 x 10−6 )
+1,2
Ht2 = 1,5 + 2.9 ,81
= 3,11 m
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
2
( 8,17 x 10−6 )
+1,2
Ht3 = 1,5 + 2.9 ,81
= 3,11 m
2
( 9 , 44 x10−6 )
+1,2
Ht4 = 1,5 + 2 .9 ,81
= 3,18 m

3. Daya Air
Nw = ρ .g .Q . Ht
Nw1 = 1000 kg/m3 . 9,81 m/s . 3,32 x 10-3m/s . 2,87m
= 93,47 watt

Nw2 = 1000 kg/m3 . 9,81 m/s . 3,32 x 10-3m/s . 2,87m


= 93,47 watt

Nw3 = 1000 kg/m3 . 9,81 m/s . 3,32 x 10-3m/s . 2,87m


= 93,47 watt

Nw4 = 1000 kg/m3 . 9,81 m/s . 3,32 x 10-3m/s . 2,87m


= 93,47 watt

4. MomenPuntir
Mp = (F1-F2) .s .g
Mp1 = (1,5-1) . 0,05 m . 9,81m/s = -0,24 Nm
Mp2 = (1,5-1) . 0,05 m . 9,81m/s = -0,24 Nm
Mp3 = (1,5-1) . 0,05 m . 9,81m/s = -0,24 Nm
Mp4 = (1,5-1) . 0,05 m . 9,81m/s = -0,24 Nm

5. DayaPoros
Np = Mp (2 . π . nrata-rata)
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
241 ,7+3370+470 , 4 +637 , 4
=422 ,1 rpm
Nrata-rata = 4
211, 7+266 , 8+207 , 4 +208 , 9
=208 ,7 rpm
Nrata-rata = 4
233 , 2+235 ,2+227 , 0+229 , 3
=231 ,2 rpm
Nrata-rata = 4
288 ,7 +287 , 3+294 , 5+303 , 5
=296 rpm
Nrata-rata = 4
Np = -0,24 Nm (2 . 3,14 . 422,1)/60 = -10,60 watt

Np = -0,24 Nm (2 . 3,14 . 208,7)/60 = -5,24 watt

Np = -0,24 Nm (2 . 3,14 . 231,2)/60 = -5,80 watt

Np = -0,24 Nm (2 . 3,14 . 296)/60 = -7,43 watt

6. Efisiensi
Np
x 100 %
η = Nw
−10 ,60
x100 %
η1 = 93 ,97
= - 11, 34 %
−5 ,24
x100%
η2 = 93,97
= - 5,60 %

−5 ,80
x100%
η3 = 93,97
= - 6,20 %
−7 ,43
x100%
η4 = 93,97
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
= - 7,94 %

 Bukaankatup by pass 1/2


1. Debit aliran air (Q)
 MenggunakanHweir
8
Q= √ 2 .9 ( HW ) 5 /2. cd
15 cd = 0.58
8
Q1 = 15 √ 2x 9.81 (0.009)5/2x 0.58
8
= 15 √ 19.62 0.00243 x 0.58
= 0.00333m2/s
8
Q2 = 15 √ 2x 9.81 (0.009)5/2x 0.58
8
= 15 √ 19.62 0.00243 x 0.58
= 0.00333m2/s
8
Q3 = 15 √ 2x 9.81 (0.009)5/2x 0.58
8
= 15 √ 19.62 0.00243 x 0.58
= 0.00333m2/s
8
Q4 = 15 √ 2x 9.81 (0.009)5/2x 0.58
8
= 15 √ 19.62 0.00243 x 0.58
= 0.00333m2/s
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
 Menggunakan Orifice
A21 − A22 Phg−Pw
Q=Cd
A1 − A 2 √
2. 9 Δhg
Pw [ ]
( 0 , 00785 )2 −( 0 , 00283 )2 13650−1000
Q1 =
0 , 58
( 0 ,00785 )−( 0 , 00283 ) √ [
( 2 ) ( 9 , 81 )( 0 ,05 )
1000 ]
= 0.58 . 9.94x10-15 √ 0.98 x13650
= 6.67 x 10-13m2/s

( 0 , 00785 )2 −( 0 , 00283 )2 13650−1000


Q2 =
0 , 58
( 0 ,00785 )−( 0 , 00283 ) √ [
( 2 ) ( 9 , 81 )( 0 ,03 )
1000 ]
= 0.58 . 9.94x10-15 √ 0.98 x13650
= 5.17x10-13

( 0 , 00785 )2 −( 0 , 00283 )2 13650−1000


Q3 =
0 , 58
( 0 ,00785 )−( 0 , 00283 ) √ [
( 2 ) ( 9 , 81 )( 0 ,03 )
1000 ]
= 0.58 . 9.94x10-15 √ 0.98 x13650
= 5.17x10-13

( 0 , 00785 )2 −( 0 , 00283 )2 13650−1000


Q4 =
0 , 58
( 0 ,00785 )−( 0 , 00283 ) √ [
( 2 ) ( 9 , 81 )( 0 ,02 )
1000 ]
= 0.58 . 9.94x10-15 √ 0.98 x13650
= 4.22x10-15

2. Head Turbin
 MenggunakanHweir
2
V2
+z
Ht = Hsl + 2 . g
3 . 33 x 10−3
−3
=1. 18 x10−6
V2= 2 . 83 x 10
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
−6 2
(1. 18 x 10 )
+1 .2
Ht1 = 1.5m+ 2 x9 . 81
= 1.2
(1. 18 x 10−6 )2
+1 .2
Ht2 = 1.5m+ 2 x9 . 81
= 1.2
(1. 18 x 10−6 )2
+1 .2
Ht3 = 1.5m+ 2 x9 . 81
= 1.2
(1. 18 x 10−6 )2
+1 .2
Ht4 = 1.5m+ 2 x9 . 81
= 1.2

 MenggunakanHorifice
2
V2
+z
Ht = Hsl + 2 . g
6 . 67 x 10−3
−3
=2 .36 x 10−6
V2= 2. 83 x 10
(2. 36 x 10−6 )2
+1 . 2
Ht1 = 1.5m+ 2 x 9. 81 m
= 2.7m

5 .17 x 10−3
−3
=1. 83 x 10−13
V2= 2 .83 x 10
(1. 83 x 10−13 )2
+1 . 2
Ht2 = 1.5m+ 2 x 9 . 81 m
= 2.7m
−13 2
(1. 83 x 10 )
+1 . 2
Ht3 = 1.5m+ 2 x 9 . 81 m
= 2.7m
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

4 . 22 x 10−15
=1. 49 x10−18
V2= 2 . 83 x10−3
−18 2
(1.49 x10 )
+1. 2
Ht4 = 1.5m+ 2 x 9 .81 m
= 2.7m

3. Daya Air
 MenggunakanHweir
Nw = ρ .g .Q . Ht
Nw1 = 1000 x 9.81 x 3.33x10-3 x 1.2
= 39.2 m3/s

Nw2 = 1000 x 9.81 x 3.33x10-3 x 1.2


= 39.2 m3/s

Nw3 = 1000 x 9.81 x 3.33x10-3 x 1.2


= 39.2 m3/s

Nw4 = 1000 x 9.81 x 3.33x10-3 x 1.2


= 39.2 m3/s

 MenggunakanHorifice
Nw1 = 1000 x 9.81 x 6.67x10-13x 2.7
= 1.77x10-8

Nw2 = 1000 x 9.81 x 5.17x10-13x 2.7


= 1.37x10-8

Nw3 = 1000 x 9.81 x 5.17x10-13x 2.7


= 1.37x10-8
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Nw4 = 1000 x 9.81 x 4.22x10-13x 2.7
= 1.12x10-8

4. MomenPuntir
Mp = (F1-F2) s x g
Mp1 = (2-1.5) 0.05 x 9.81
= 0.25
Mp2 = (2-1.5) 0.05 x 9.81
= 0.25
Mp3 = (2-1.5) 0.05 x 9.81
= 0.25
Mp4 = (2-1.5) 0.05 x 9.81
= 0.25

5. DayaPoros
Mp(2 xπ xnAVG)
Np = 60
N 1 + N 2+ N 3 + N 4
nAVG = 4
189. 3+190 . 0+194 . 5+193 . 4
nAVG1 = 4
= 191.8 rpm

216 .1+218 . 2+210 .8+216. 0


nAVG2 = 4
= 191.8 rpm

243 .1+248 . 2+249. 7+245 . 2


nAVG3 = 4
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
= 246.55 rpm

315 .3+310 . 9+317 . 4+317 .8


nAVG4 = 4
= 315.5 rpm

025(2 x3.14 x191. 8)


Np1 = 60
= 5.02watt

025(2 x3 .14 x215 .28)


Np2 = 60
= 5.63watt

025(2 x3.14 x246 .55 )


Np3 = 60
= 6.45watt

025(2 x3 .14 x 315 .35 )


Np4 = 60
= 8.25watt

6. Efisiensi

Np
η= x 100 %
Nw
5 . 02
η1 = x 100 %=12 . 81 %
39 .2
5 . 63
η2 = x 100 %=14 .36 %
39 .2
6 . 45
η3 = x 100 %=16 . 45 %
39 .2
8 . 25
η4 = x100 %=21 . 05 %
39. 2
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

 BukaanKatup By Pass 3/4


1. Debit Aliran Air (Q)
 MenggunakanHweir
8
Q= √ 2 .9 ( HW ) 5 /2. cd
15 cd = 0.58
8
Q1= 15 √ 2x 9.81 (0.009)5/2x 0.58
8
= 15 √ 19.62 0.00243 x 0.58
= 0.00333m2/s
8
Q2= 15 √ 2x 9.81 (0.009)5/2x 0.58
8
= 15 √ 19.62 0.00243 x 0.58
= 0.00333m2/s
8
Q3= 15 √ 2x 9.81 (0.009)5/2x 0.58
8
= 15 √ 19.62 0.00243 x 0.58
= 0.00333m2/s
8
Q4= 15 √ 2x 9.81 (0.009)5/2x 0.58
8
= 15 √ 19.62 0.00243 x 0.58
= 0.00333m2/s

 MenggunakanHorifice
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

A21 − A22 Phg−Pw


Q=Cd
A1 − A 2 √
2. 9 Δhg
Pw [ ]
( 0 , 00785 )2 −( 0 , 00283 )2 13650−1000
Q1 =
0 , 58
( 0 ,00785 )−( 0 , 00283 ) √ [
( 2 ) ( 9 , 81 )( 0 ,02 )
1000 ]
= 4.22 x 10-13m2/s

( 0 , 00785 )2 −( 0 , 00283 )2 13650−1000


Q2 =
0 , 58
( 0 ,00785 )−( 0 , 00283 ) √ [
( 2 ) ( 9 , 81 )( 0 ,03 )
1000 ]
= 5.17x10-13 m2/s

( 0 , 00785 )2 −( 0 , 00283 )2 13650−1000


Q3 =
0 , 58
( 0 ,00785 )−( 0 , 00283 ) √ [
( 2 ) ( 9 , 81 )( 0 ,03 )
1000 ]
= 5.17x10-13 m2/s

( 0 , 00785 )2 −( 0 , 00283 )2 13650−1000


Q4 =
0 , 58
( 0 ,00785 )−( 0 , 00283 ) √ [
( 2 ) ( 9 , 81 )( 0 ,03 )
1000 ]
= 5.17x10-13

2. Head Turbin
 MenggunakanHweir
2
V2
+z
Ht = Hsl + 2 . g
3 . 33 x 10−3
−3
=1. 18 x10−6
V2= 2 . 83 x 10

−6 2
(1. 18 x 10 )
+1 .2
Ht1 = 1.5m+ 2 x9 . 81
= 1.2m
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
−6 2
(1. 18 x 10 )
+1 .2
Ht2 = 1.5m+ 2 x9 . 81
= 1.2m

(1. 18 x 10−6 )2
+1 .2
Ht3 = 1.5m+ 2 x9 . 81
= 1.2m

(1. 18 x 10−6 )2
+1 .2
Ht4 = 1.5m+ 2 x9 . 81
= 1.2m

 MenggunakanHorifice
2
V2
+z
Ht = Hsl + 2 . g
−3
4 . 22 x 10
=1 .49 x10−8
V2= 2. 83 x10−3

(1.49 x10−18 )2
+1. 2
Ht1 = 1.5m+ 2 x 9 .81 m
= 2.7m

5 .17 x 10−3
−3
=1. 83 x 10−13
V2= 2 .83 x 10
(1. 83 x 10−13 )2
+1 . 2
Ht2 = 1.5m+ 2 x 9 . 81 m
= 2.7m
(1. 83 x 10−13 )2
+1 . 2
Ht3 = 1.5m+ 2 x 9 . 81 m
= 2.7m
−13 2
(1. 83 x 10 )
+1 . 2
Ht4 = 1.5m+ 2 x 9 . 81 m
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
= 2.7m

3. Daya air
 MenggunakanHweir
Nw = ρ .g .Q . Ht

Nw1 = 1000 x 9.81 x 3.33x10-3 x 1.2


= 39.2 m3/s
Nw2 = 1000 x 9.81 x 3.33x10-3 x 1.2
= 39.2 m3/s
Nw3 = 1000 x 9.81 x 3.33x10-3 x 1.2
= 39.2 m3/s
Nw4 = 1000 x 9.81 x 3.33x10-3 x 1.2
= 39.2 m3/s

 MenggunakanHorifice

Nw1 = 1000 x 9.81 x 4.22x10-13x 2.7


= 1.12x10-10
Nw2 = 1000 x 9.81 x 5.17x10-13x 2.7
= 1.35x10-8
Nw3 = 1000 x 9.81 x 5.17x10-13x 2.7
= 1.35x10-8
Nw4 = 1000 x 9.81 x 5.17x10-13x 2.7
= 1.35x10-8

4. MomenPuntir
Mp = (F1-F2) s x g
Mp1 = (3-2) 0.05 x 9.81
= 0.49

Mp2 = (3-2) 0.05 x 9.81


Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
= 0.49

Mp3 = (3-2) 0.05 x 9.81


= 0.49

Mp4 = (3-2) 0.05 x 9.81


= 0.49

5. DayaPoros

Mp(2 xπ xnAVG)
Np = 60
N 1 + N 2+ N 3 + N 4
nAVG = 4
203 .6+205. 8+206 . 6+203 . 7
nAVG1 = 4
= 204.93 rpm

221. 0+219 . 7+221 .5+223 . 3


nAVG2 = 4
= 221.38 rpm

252. 2+253 .6 +249 .0+242. 8


nAVG3 = 4
= 249.3 rpm

302. 5+306 . 6+307 . 1+310 . 3


nAVG4 = 4
= 306.63 rpm

025(2 x3.14 x204 . 93 )


Np1 = 60
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
= 10.51watt

025(2 x 3.14 x221 .38 )


Np2 = 60
= 11.35watt

025(2 x3 .14 x249 . 4 )


Np3 = 60
= 12.79watt

025(2 x 3.14 x 306 . 63)


Np4 = 60
= 15.72watt

6. Efisiensi
Np
η= x 100 %
Nw

10 .51
η1 = x 100 %=26 . 81 %
39 .2

11 .35
2  x100%  28.95%
39.2

12. 75
η3 = x 100 %=32 . 63 %
39 .2

15 . 77
η4 = x 100 %=40. 23 %
39. 2
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

4.3 Tabel Hasil Analisa Data

MenggunakanHweir

∆f N Q Mp Np Η
No
(Kg) (rpm) (m3/s) (N.m) (watt) %
1 -0.5 422.1 3.32 x10-3 -0.24 -10.60 11.34
2 -0.5 208.07 3.32 x10-3 -0.24 -5.24 5.60
3 -0.5 231.2 3.32 x10-3 -0.24 -5.80 6.20
4 -0.5 296 3.32 x10-3 -0.24 -7.43 7.94
5 0.5 191.8 3.33 x10-3 0.25 5.20 12.81
6 0.5 191.8 3.33 x10-3 0.25 5.63 14.36
7 0.5 246.55 3.33 x10-3 0.25 6.45 16.45
8 0.5 315.5 3.33 x10-3 0.25 8.25 21.05
9 0.5 204.93 3.33 x10-3 0.49 10.51 26.81
10 0.5 221.83 3.33 x10-3 0.49 11.35 28.95
11 0.5 249.3 3.33 x10-3 0.49 12.79 32.63
12 0.5 306.63 3.33 x10-3 0.49 15.72 40.23
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
MenggunakanHorifice

No ∆f N Q Mp Np η
(Kg) (rpm) (m3/s) (N.m) (watt) %

1 -0.5 422.1 1.96 x 10-12 -0.24 -10.60 11.34

2 -0.5 208.7 2.31 x 10-12 -0.24 -5.24 5.60

3 -0.5 231.2 2.31 x 10-12 -0.24 -5.80 6.20


4 -0.5 296 2.67 x 10-12 -0.24 -7.43 7.94

5 0.5 191.8 6.67 x 10-13 0.25 5.20 12.81

6 0.5 191.8 5.17 x 10-13 0.25 5.63 14.36

7 0.5 246.55 5.17 x 10-13 0.25 6.45 16.45

8 0.5 315.5 5.17 x 10-13 0.25 8.25 21.05


9 0.5 204.93 4.22 x 10-13 0.49 10.51 26.81

10 0.5 221.38 5.17 x 10-13 0.49 11.35 28.95

11 0.5 249.3 5.17 x 10-13 0.49 12.79 32.63

12 0.5 306.63 5.17 x 10-13 0.49 15.72 40.23


Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
4.4 Grafik

A. Bukaankatup¼
1. Grafik
435
Np Vs N Perbandingan Np Vs N
422.1
395
Np 355 N
10.6
315 422,1 Np N
296
N

275
5.24 208,07
231.2
235
5.8
195
231,2
208.07
7.43 4 52966 7 8 9 10 11 12
Np

Grafik 4.1 Perbandingan Np Vs N


Padagrafik Np vs N bukaankatup¼ ,terlihabahwanilaidari Np tertinggiyaitu 10,6
watt dannilai N tertinggiyaitu422,1rpm.

2. Grafik
Np Vs N Perbandingan Mp Vs
435
422.1
395 N
355
Mp N Mp N
315
N

296
0,24
275 422,1
231.2
235 208.07
0,24 208,07
195
0,24 0 0.2
231,2 0.4
Mp
0.6 0.8 1

0,24 296

Gfafik 4.2 Perbandingan Mp Vs N


PadagrafikMp vs N bukaankatup¼ ,terlihatbahwanilaiMptetapkonstanyaitu 0,24
N.mdannilai N tertinggiyaitu422,1 rpm.
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

3. Grafik
ηv Vs N Perbandingan ηv
445
422.1
395 Vs N
345 ηv N
N

295 296
Ηv245
N 231.2
208.07
11,34
195 422,1
5,60 4 208,07
5.2 6.4 7.6
ηv
8.8 10 11.2

6,20 231,2
7,94 296

Grafik 4.3 Perbandingan ηv Vs N


Pada grafik ηv vs N bukaan katup ¼ ,terlihat bahwa nilai ηv akan meningkat
dengan meningkat nya juga putaran ,artinnya hal ini berbanding lurus.

4. Grafik
Q Vs N perbandingan
448
422.1
398 Q Vs N
348
QN
N

298 296
Q N
248 231.2
208.07
0,0032
198 422,1
0 0 0 0 0 0
0,0032 208,07
Q
0,0032 231,2

0,0032 296

Grafik 4.4 perbandingan Q Vs N


Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Pada grafik Q vs N bukaan katup ¼ ,terlihat bahwa nilai Q tetap sebanding
dengan naiknya nilai putaran ,hal ini juga berbanding lurus.

B. Bukaankatup ½
1. Grafik
Np Vs N Perbandingan Np
325 315.5
Vs N
295
265 Np N
Np N 246.58
N

235
205 191.8
191.8
5,20 191,8
175
5,63 4 191,8
5.2 6.4 7.6 8.8 10
Np
6,45 246,58

8,25 315,5

Grafik 4.5 Perbandingan Np Vs N


Padagrafik Np vs N bukaankatup ½ ,terlihabahwanilai Nptertinggiyaitu 8,25 watt
dannilai N tertinggiyaitu315,5 rpm.

2. Grafik
Mp Vs N Perbandingan
350
300
315.5 Mp Vs N
250 246.58 Mp N
N

200
Mp N 191.8
150
0,25 0.1 0.12
191,8
0.14 0.16 0.18 0.2 0.22 0.24 0.26
0,25 191,8 Mp
0,25 246,58
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

0.25 315,5

Grafik 4.6 Perbandingan Mp Vs N


Pada grafik Mp vs N bukaan katup ½ ,terlihat bahwa nilai Mptetap konstan yaitu
0,25 N.m dan nilai N tertinggi yaitu 315,5 rpm.

3. Grafik
ηv Vs N Perbandingan ηv Vs
350
315.5 N
300

250 246.58 ηv N
N

Ηv N 191.8
191.8
200

12,81
150 191,8
0.1 5.1 10.1 15.1 20.1 25.1
14,36 191,8 ηv
16,45 246,58
21,05 315,5

Grafik 4.7 Perbandingan ηv Vs N


Pada grafik ηv vs N bukaan katup ½ , terlihat bahwa nilai ηv akan meningkat
dengan meningkatnya juga putaran, artinnya hal ini berbanding lurus.

4. Grafik Perbandingan Q Vs N
Q Vs N
350 315.5
300 Q N
246.58
250 0,0033 191,8 QN
N

191.8
200
150
0 0 0 0
Q
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

0,0033 191,8
0,0033 246,58
0,0033 315,5

Grafik 4.8 Perbandingan Q Vs N


Pada grafik Q vs N bukaan katup ½ , terlihat bahwa nilai N tertinggi yaitu 315,5
rpm pada Q 0,0033 m3/s

C. Bukaankatup ¾
1. Grafik
Np Vs N Perbandingan Np
310 305.63 Vs N
270
249.3 Np N
230 204.93 221.83
N

Np N
190
10,51
150 204,93
8 9.5 11 12.5 14 15.5 17
11,35 221,83 Np
12,79 249,3

15,72 305,63

Grafik 4.9 Perbandingan Np Vs N


Pada grafik Np vs N bukaan katup ¾, terlihat bahwa nilai Np tertinggi yaitu 15,72
watt dan nilai N tertinggi yaitu 305,63 rpm.
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
2. Grafik
350
Mp Vs N Perbandingan Mp
305.63
300 Vs n
249.3
250 221.83 Mp N
N

204.93
Mp
200 N
0,49
150 204,93
0.4 0.45 0.5 0.55 0.6 0.65 0.7
0,49 221,83 Mp
0,49 249,3
0,49 305,63

Grafik 4.10 Perbandingan Mp Vs n


Pada grafik Mp vs N bukaan katup ¾, terlihat bahwa nilai Mp tetap konstan yaitu
0,49 N.m dan nilai N tertinggi yaitu 305,63 rpm.

3. Grafik
ηv Vs N Perbandingan ηv
330 305.63
310
290 Vs n
270 249.3
250 221.83
230 ηv N
204.93
N

210
Ηv N
190
170
26,81
150 204,93
24 26 28 30 32 34 36 38 40 42
28,95 221,83
ηv
32,63 249,3
40,23 305,63

Grafik 4.11 Perbandingan ηv Vs n


Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Pada grafik ηv vs N bukaan katup ¾, terlihat bahwa nilai ηv akan meningkat
dengan meningkatnya juga putaran, artinya hal ini berbanding lurus.

4. Grafik
Q Vs N Perbandingan Q Vs
330 305.63
310 N
290
270 249.3
250 221.83 QN
Q230 N
N

204.93
210
190
0,0033
170 204,93
150
0,0033 0 221,83
0 0 0 0
Q
0,0033 249,3

0,0033 305,63

Grafik 4.12 Perbandingan Q Vs N


Pada grafik Q vs N bukaan katup 3/4, terlihat bahwa nilai N teringgi yaitu 305,63
rpm pada Q 0,0033 m3/s

4.5 Pembahasan
Dari data yang diperoleh, semakin besar putaran maka makin besar pula
daya yang dihasilkan dengan bukaan kecil. Putaran semakin besar, debit aliran air
dengan bukaan kecil akan bertambah besar baik Weir mete rmaupun Orifice.
Putaran semakin besar, maka Efisiensi semakin besar.
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa :
- Semakin besar putaran maka semakin besar pula daya poros yang
dihasilkan.
- Semakin besar putaran maka semakin besar pula debit aliran air, baik yang
diukur dengan menggunakan Weir meter maupun Orifice.
- Semakin besar putaran maka semakin besar juga efisiensi turbin.

5.2 Saran

1. Setelah selesai melakukan praktikum ini hendaknya mahasiswa dapat


menganalisa data yang diperoleh dalam waktu 2 / 3 hari
2. Hendaknya lebih teliti dalam pengambilan data di waktu melakukan
praktikum tersebut, supaya mendapatkan hasil yang lebih akurat dan jelas.
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

DAFTAR PUSTAKA

Buku Penuntun Praktikum Prestasi Mesin, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas


Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta, Padang, 2019.
Nainggolan, Werlin S. Thermodinamika. CV. Armico. Bandung. 1987.
Sears, Francis Westond dan Zemansky, Mark. W, Fisika untuk Universitas,
Yayasan Dana Buku Indonesia, Jakarta – New York, 1962.

Anda mungkin juga menyukai