Anda di halaman 1dari 15

PENGANTAR PENDIDIKAN KEGURUAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR

NAMA : LIZA ANDINI EKA PUTRI


NIM : 1529041008
KELAS : PTIK 06

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rezeki dan kesehatan kepada saya sehingga saya mempunyai
kesempatan untuk menyelesaikan pembuatan makalah yang dibuat untuk
memenuhi tugas Individu mata kuliah Pengantar Pendidikan Keguruan dengan
judul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar.
Saya menyadari dan meyakini bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Masih banyak kekurangan dan kesalahan yang saya sadari atau pun
yang tidak saya sadari. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari
makalah ini, agar di masa yang akan datang saya bisa membuat makalah yang
lebih baik lagi. Namun begitu, meskipun makalah ini jauh dari kata sempurna
saya berharap agar makalah ini sedikit banyaknya dapat bermanfaat bagi yang
membacanya.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan mendukung dalam pembuatan makalah ini. Demikian sedikit kata
pengantar dari saya, atas perhatian para pembaca sekalian saya mengucapkan
terima kasih

Makassar, 9 Maret 2016

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................i
Daftar Isi ........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
Latar Belakang Masalah........................................................................1
Rumusan Masalah.................................................................................1
Tujuan Penulisan Masalah....................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................3
Faktor Internal.......................................................................................3
Faktor Eksternal....................................................................................9
BAB III PENUTUP......................................................................................11
Kesimpulan..........................................................................................11
Saran....................................................................................................11
Daftar Pustaka...............................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan kegiatan manusia untuk merubah dirinya dari ketidak


tahuan menjadi tahu, dari ke samaran menjadi jelas. Kegiatan belajar yang
dilakuakn manusia itu berlangsung terus-menerus, sepanjang hayat, di dalam
sekolah maupun diluar sekolah, dibimbing atau tidak. Premis ini diperkuat oleh
kenyataan bahwa manusia adalah makhluk yang dinamis, bukan makhluk yang
statis. Menurut Cronbach, dalam bukunya Educational Psychology, 1954, hlm. 47
(Sumadi Suryabrata, 1984, hlm. 251), menyatakan bahhwa “Learning is shown by
a change in behavior as a of experience”. Jadi menurut Cronbach, belajar yang
sebaik-baiknya adalah dengan mengalami, dan dalam mengalami itu si pelajar
menggunakan panca inderanya. Tentunya dalam proses pelaksanaan belajar tidak
akan terlepas dari pengaruh-pengaruh yang datang sebagai stimulus yang dapat
merangsang cepat atau lambatnya bahkan berhasil atau tidaknya sebuah proses
belajar. Secara umum faktor-faktor yag mempengaruhi proses hasil belajar
dibedakan atas dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua
faktor tersebut saling memengaruhi dalam proses individu sehingga menentukan
kualitas hasil belajar. Maka dalam makalah ini, saya akan menyajikan factor-
faktor yang mempengaruhi belajar.

1.2. Rumusan Masalah


1. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi belajar yang berasal dari
dalam (internal) ?
2. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi belajar yang berasal dari
luar (eksternal) ?

1.3. Tujuan Penulisan Makalah


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah
1. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar.
2. Agar para mahasiswa calon guru dapat mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar sehingga dapat diimplementasikan terhadap anak
didiknya.
BAB II
PEMBAHASAN

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dibedakan


menjadi atas dua kategori, yaitu faktor internal dan eksternal. Kedua faktor
tersebut saling memengaruhi dalam proses belajar individu sehingga menentukan
kualitas hasil belajar.

1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu
dan dapat memengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini
meliputi faktor fisiologis dan psikologis.
a. Faktor Fisiologis
Faktor-faktor ini dibedakan menjadi dua macam. Pertama, keadaan
jasmani. Keadaan jasmani pada umumnya sangat memengaruhi aktivitas
belajar seseorang. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan
pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu. Sebaliknya, kondisi
fisik yang lemah atau sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar
yang maksimal. Oleh karena itu keadaan tonus jasmani sangat
memengaruhi proses belajar , maka perlu ada usaha untuk menjaga
kesehatan jasmani.  
Cara untuk menjaga kesehatan jasmani antara lain adalah:
1. Menjaga pola makan yang sehat dengan memerhatikan nutrisi yang
masuk ke dalam tubuh, karena kekurangan gizi atau nutrisi akan
mengakibatkan tubuh cepat lelah, lesu, dan mengantuk, sehingga tidak
ada gairah untuk belajar.
2. Rajin berolahraga agar tubuh selalu bugar dan sehat, dan
3. Istirahat yang cukup dan sehat.
Kedua, keadaan fungsi jasmani/fisologis. Selama proses belajar
berlangsung, peran fungsi fisiologis pada tubuh manusia sangat
memengaruhi hasil belajar, terutama panca indra.[3] Panca indra yang
berfunsi dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar dengan baik
pula. Dalam proses belajar, merupakan pintu  masuk bagi segala informasi
yang diterima dan ditangkap oleh manusia. Sehingga manusia dapat
menangkap dunia luar.
b. Faktor Psikologis
Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang
dapat memengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang utama
memengaruhi proses belajar adalah sebagai berikut:
1. Motif
Motif merupakan hal yang penting dalam manusia bertindak. Dengan
motif yang kuat, individu akan berusaha untuk menghadapi tugas
yang telah ditentukan. Apabila anak mempunyai motif yang cukup
kuat untuk belajar maka ia akan berusaha agar dapat belajar dengan
sebaik-baiknya. Motif ini akan cukup kuat apabila individu
mempunyai kesadaran akan makna dan tujuan dari apa yang
dilakukannya. Oleh karena itu harus ditanamkan kepada anak apa
kegunaan belajar. Hal ini sangat pentting, lebih-lebih bagi anak yang
sudah cukup besar. Besar kecilnya motif yang ada dalam individu
juga tergantung kepada jelas tidaknya apa yang akan dicapai lewat
tindakannya itu. Motif ini sangat erat hubungannya dengan minat.
2. Bakat
Faktor psikologis lain yang memengaruhi proses belajar adalah bakat.
Secara umum, bakat(aptitude) didefinisikan sebagai kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada
masa yang akan dating (Syah, 2003). Berkaitan dengan belajar,
Slavin(1994) mendefinisikan bakat sebagai kemampuan umum yang
dimiliki seorang siswa untuk belajar. Dengan demikian, bakat adalah
kemampuan seseorang yang menjadi salah satu komponen yang
diperlukan dalam proses belajar seseorang. Apabila bakat seseorang
sesuai dengan bidang yang sedang dipelajarinya, maka bakat itu akan
mendukung proses belajarnya sehingga kemungkinan besar ia akan
berhasil.
3. Minat
Secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
Menurut Reber Syah, minat bukanlah istilah yang popular dalam
psikologi disebabkan ketergantungannya terhadap berbagai faktor
internal lainnya, seperti pemusatan perhatian, keingintahuan,
moativasi, dan kebutuhan. Namun lepas dari kepopulerannya, minat
sama halnya dengan kecerdasan dan motivasi, karena memberi
pengaruh terhadap aktivitas belajar, ia akan tidak bersemangat atau
bahkan tidak mau belajar. Oleh karena itu, dalam konteks belajar di
kelas, seorang guru atau pendidik lainnya perlu membangkitkan minat
siswa agar tertarik terhadap materi pelajaran yang akan dihadapainya
atau dipelajaranya. Untuk membangkitkan minat belajar tersebut,
banyak cara yang bisa digunakan. Antara lain, pertama, dengan
membuat materi yang akan dipelajari semenarik mungkin dan tidak
membosankan, baik dari bentuk buku materi, desain pembelajaran
yang membebaskan siswa mengeksplor apa yang dipelajari,
melibatkan seluruh domain belajar siswa (kognitif, afektif,
psikomotorik) sehingga siswa menjadi aktif, maupun performansi
guru yang menarik saat mengajar. Kedua, pemilihan jurusan atau
bidang  studi. Dalam hal ini, alangkah baiknya jika jurusan atau
bidang studi dipilih sendiri oleh siswa sesuai dengan minatnya.
4. Konsentrasi dan perhatian
Agar proses belajar dapat mencapai hasil yang sebaik-baiknya maka
diperlukan konsentrasi yang baik atas materi yang sedang dipelajari.
Seluruh perhatian harus dicurahkan kepada apa yang dipelajari.
Apabila tidak ada konsentrasi maka apa yang dipelajari itu tidaka
akan masuk ke ingatan dengan baik. Banyak anak yang kelihatannya
belajar, tetapi karena perhatiannya tidak terkonsentrasi pada apa yang
dipelajari maka ia tidak tahu apa yang sedang ia pelajari itu.
5. Natural curiosity
Hal ini berhubungan dengan motif individu. Natural curiosity ialah
keinginan mengetahui secara alami. Kalau dalam dirri anak sudah
terselip rasa ingin tahu, ini berarti bahwa anak memiliki dorongan
atau motif untuk mengetahui apa hakikat dari mata pelajaran yang
dipelajarinya itu.
6. Balance personality (pribadi yang seimbang)
Apabila individu telah memiliki pribadi yang seimbang maka individu
akan dapat menyesuaikan diri dengan situasi disekitarnya dengan
baik. Apabila keadaan pribadinya terganggu terutama dalam segi
emosinya maka hal itu akan memengaruhi ndividu dalam menghadapi
persoalan, termauk dalam belajar. Oleh karena itu, perlu ada
penjagaan yang sebaik-baiknya, jangan sampai anak mengalami
gangguan dalam pribadinya
7. Self confidence
Self confidence yaitu kepercayaan kepada diri sendiri bahwa dirinya
juga mempunyai kemampuan seperti teman-temannya untuk
mencapai prestasi yang baik.
8. Kecerdasan/intelegensi siswa
Pada umumnya kecerdasan diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik
dalam mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan
lingkungan melalui cara yang tepat. Dengan demikian, kecerdasan
bukan hanya berkaitan dengan kualitas otak saja, tetapi juga
organorgan tubuh yang lain. Namun bila dikaitkan dengan
kecerdasan, tentunya otak merupakan organ yang penting
dibandingkan organ yang lain, karena fungsi otak itu sendiri sebagai
pengendali tertinggi (executive control) dari hampir seluruh aktivitas
manusia. Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling
penting dalam proses belajar siswa, karena itu menenentukan kualitas
belajar siswa. Semakin tinggi tingkat inteligensi seorang individu,
semakin besar peluang individu tersebut meraih sukses dalam belajar.
Sebaliknya, semakin rendah tingkat inteligensi individu, semakin sulit
individu itu mencapai kesuksesan belajar. Oleh karena itu, perlu
bimbingan belajar dari orang lain, seperti guru, orangtua, dan lain
sebagainya. Sebagai faktor psikologis yang penting dalam mencapai
kesuksesan belajar, maka pengetahuan dan pemahaman tentang
kecerdasan perlu dimiliki oleh setiap calon guru atau guru
profesional, sehingga mereka dapat memahami tingkat kecerdasan
siswanya.
9. Self discipline
Ini merupakan disiplin terhadap diri sendiri. Self discipline harus
ditanamkan dan dimiliki oleh tiap-tiap individu.
10. Ingatan
Tujuan belajar ialah agar apa yang dipelajari itu tetap tinggal dalam
ingatan. Agar apa yang yang dipelajari itu tetap tinggal dalam ingatan
maka perlu ada tindakan supaya materi itu sering ditimbulkan di atas
kesadaran. Oleh karena itu, perlu adanya pengulangan dari apa yang
pernah dipelajari. Makin sering apa yang dipelajari itu ditimbulkan
dia atas ambang kesadaran maka akan semakin baiklah materi itu
tetap tinggal dalam ingatan
11. Motivasi
Motivasi adalah salah satu faktor yang memengaruhi keefektifan
kegiatan belajar siswa. Motivasilah yang mendorong siswa ingin
melakukan kegiatan belajar. Para ahli psikologi mendefinisikan
motivasi sebagai proses di dalam diri individu yang aktif, mendorong,
memberikan arah, dan menjaga perilaku setiap saat (Slavin, 1994).
Motivasi juga diartikan sebagai pengaruh kebutuhan-kebutuhan dan
keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku seseorang. Dari sudut
sumbernya, motivasi dibagi menjadi dua, yairu motivasi intrinsik dan
motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah semua faktor yang
berasal dari dalam diri individu dan memberikan dorongan untuk
melakukan sesuatu. Seperti seorang siswa yang gemar membaca,
maka ia tidak perlu disuruh-suruh untuk membaca, karena membaca
tidak hanya menjadi aktivitas kesenangannya, tapi bisa jadi juga telah
menjadi kebutuhannya. Dalam proses belajar, motivasi intrinsik
memiliki pengaruh yang lebih efektif, karena motivasi intrinsik relatif
lebih lama dan tidak tergantung pada motivasi dari luar (ekstrinsik).
Menurut Arden N. Frandsen, dalam Hayinah (1992)yang termasuk
dalam motivasi intrinsik untuk belajar anatara lain adalah:
1. Dorongan ingin tahu dan ingin menyelisiki dunia yang lebih luas.
2. Adanya sifat positif dan kreatif yang ada pada manusia dan
keinginan untuk maju.
3. Adanya keinginan untuk mencapai prestasi sehingga mendapat
dukungan dari orang-orang penting, misalkan orang tua, saudara,
guru, dan teman-teman.
4. Adanya kebutuhan untuk menguasai ilmu atau pengetahuan yang
berguna baginya.
Motivasi ekstrinsik adalah faktor yang datang dari luar diri
individu tetapi memberikan pengaruh terhadap kemauan untuk
belajar. Seperti pujian, peraturan, tata tertib, teladan guru, orangtua,
danlain sebagainya. Kurangnya respons dari lingkungansecara positif
akan mempengaruhi semangat belajar seseorang menjadi lemah.
12. Sikap
Dalam proses belajar, sikap individu dapat memengaruhi keberhasilan
proses belajarnya. Sikap adalah gejala internal yang mendimensi
afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons dangan
cara yang relative tetap terhadap obyek, orang, peristiwa dan
sebaginya, baik secara positif maupun negatif. Sikap siswa dalam
belajar dapat dipengaruhi oleh perasaan senang atau tidak senang
pada performan guru, pelajaran, atau lingkungan sekitarnya. Dan
untuk mengantisipasi munculnya sikap yang negatif dalam belajar,
guru sebaiknya berusaha untuk menjadi guru yang professional dan
bertanggungjawab terhadap profesi yang dipilihnya. Dengan
profesionalitas, seorang guru akan berusaha memberikan yang terbaik
bagi siswanya, berusaha mengembangkan kepribadian sebagai
seorang guru yang empati, sabar, dan tulus kepada muridnya,
berusaha untuk menyajikan pelajaran yang dia punya dengan baik dan
menarik sehingga membuat siswa dapat mengikuti pelajaran dengan
senang dan tidak menjemukan, meyakinkan siswa bahwa bidang studi
yang dipelajari bermanfaat bagi diri siswa.

2. Faktor Eksternal
Selain karakteristik siswa atau faktor-faktor endogen, faktor-faktor
eksternal juga dapat memengaruhi proses belajar siswa. Dalam hal ini, Syah
(2003) menjelaskan bahwa faktor faktor eksternal yang memengaruhi belajar
dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan
faktor lingkungan nonsosial.
a. Lingkungan sosial
1. Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat memengaruhi
kegiatan belajar. Ketegangan keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi
keluarga (letak rumah), pengelolaan keluarga, semuanya dapat
memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa. Hubungan antara
anggota keluarga, orangtua, anak, kakak, atau adik yang harmonis
akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik.
2. Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-
teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa.
Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi motivasi
bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah. maka para pendidik,
orangtua, dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat yang
dimiliki oleh anaknya atau peserta didiknya, antara lain dengan
mendukung, ikut mengembangkan, dan tidak memaksa anak untuk
memilih jurusan yang tidak sesuai dengan bakatnya.
3. Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat
tempat tinggal siswa akan memengaruhi belajar siswa. Lingkungan
siswa yang kumuh, banyak pengangguran dan anak telantar juga
dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa
kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi, atau meminjam
alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya.
b. Lingkungan nonsosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial adalah:
1. Faktor alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan
tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu
lemah/gelap, suasana yang sejuk dan tenang. Lingkungan alamiah
tersebut merupakan faktor-faktor yang dapat memengaruhi aktivitas
belajar siswa. Sebaliknya, bila kondisi lingkungan alam tidak
mendukung, proses belajar siswa akan terhambat.
2. Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan
dua macam. Pertama, hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat
belajar, fasilitas belajar, lapangan olahraga. Contohnya, letak sekolah
atau tempat belajar harus memenuhi syarat-syarat seperti di tempat
yang tidak terlalu dekat kepada kebisingan atau jalan ramai, lalu
bangunan itu harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan.
Kedua, software, seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan
sekolah, buku panduan, silabi, dan lain sebagainya.
3. Faktor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa). Faktor ini
hendaknya disesuaikan dengan usia perkembangan siswa, begitu juga
dengan metode mengajar guru, disesuaikan dengan kondisi
perkembangan siswa. Karena itu, agar guru dapat memberikan
kontribusi yang positif terhadap aktivitas belajar siswa, maka guru
harus menguasai materi pelajaran dan berbagai metode mengajar yang
dapat diterapkan sesuai dengan kondisi siswa.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Faktor-faktor yang memengaruhi belajar ada dua yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan psikologis.
Faktor fisiologis adalah faktor yang berhubungan dengan keadaan dan fungsi
jasmani sedangkan faktor psikologis terdiri dari motif, bakat, minat,
konsentrasi dan perhatian, natural curiousity, balance personality, self
confidence, self dicipline, intelegensi, ingatan, motivasi, sikap, dan rasa
percaya diri. Faktor eksternal terdiri dari faktor lingkungan sosial dan faktor
lingkungan non sosial. Faktor lingkungan sosial dibagai menjadi tiga yaitu
faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan sekolah, dan faktor lingkungan
masyarakat. Sedangkan faktor lingkungan non sosial meliputi faktor alamiah,
faktor instrumental, dan faktor materi pelajaran.

2. Saran
Diharapkan dengan tersusunnya makalah ini dapat dijadikan suatu
pedoman dalam menambah wawasan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari, sehingga bisa berguna bagi diri pribadi dan masyarakat, bukan hanya
teori tetapi harus diaplikasikan dalam kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA

Dimyanti dan Mudiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Asdi


Mahastya.
Mustaqim dan Wahid, Abdul. 2003. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Melton
Putra.
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Walgito, Bimo. 2010. Bimbingan + konseling (bimbingan & karier). Yogyakarta:
Andi Offset.

Anda mungkin juga menyukai