Anda di halaman 1dari 7

Sejarah layar monitor

aliseptiansyah1994 / May 26, 2015


Monitor merupakan interface terpenting yang menghubungkan manusia dan PC. Pada saat
komputer pertama beroperasi pada tahun 1938, monitor yang sudah berusia 83 tahun dan
pengembangannya masih berlangsung sampai saat ini.

Tahap pengembangan monitor komputer yang digunakan saat ini sebenarnya terbagi atas dua
fase. Fase pertama pada tahun 1855 ditandai dengan penemuan tabung sinar katoda oleh
ilmuwan dari Jerman, Heinrich Geißler. Ia merupakan bapak dari monitor tabung. Lalu 33
tahun kemudian, ahli kimia asal Austria, Friedrich Reinitzer, meletakkan dasar
pengembangan teknologi LCD dengan menemukan kristal cairan. Waktu itulah yang
merupakan fase kedua dari tahap pengembangan monitor komputer.

Selama ini, banyak yang menganggap bahwa Karl Ferdinand Braun sebagai penemu tabung
sinar katoda. Sebenarnya, ia merupakan pembuat aplikasi pertama untuk tabung, yaitu
osiloskop pada tahun 1897. Perangkat inilah yang menjadi basis pengembangan perangkat
lain, seperti televisi. Pada tahun yang sama, Joseph John Thomson menemukan elektron,
yang mempercepat pengembangan teknik tabung.

Monitor CRT (Cathode Ray Tube) pertama dikembangkan untuk menerima siaran televisi.
Milestone adalah tabung televisi pertama dari Wladimir Kosma Zworykin (1929), full
electronic frame rate dari Manfred Ardenne (1930), dan pengembangan sinar katoda pertama
yang dapat direproduksi oleh Allen B.Du Mont (1931).

Pada akhir tahun 1960-an, perkembangan teknologi monitor televisi berpisah jalur dengan
teknologi monitor komputer. Hal ini terjadi setelah adanya Mono Display Adapter (MDA)
yang memungkinkan gambar monokrom dengan resolusi 720 x 350 pixel.

Pada tahun 1981, IBM memperkenalkan Color Graphics Adapter (CGA) yang dapat
menampilkan empat warna dengan resolusi 160 x 200 pixel. Awalnya monitor terintegrasi
dengan casing PC atau terhubung dengan teknik yang proprietary. Monitor yang menjadi
perhatian saat itu adalah Taxan Vision, sebuah layar warna 14 inci dengan resolusi 1000 x
1000 pixel dan frame rate sebesar 64 Hz.

Enam tahun kemudian (1990), monitor Nec Multiscan 4 D yang memiliki resolusi maksimal
1.024 x 768 dan frame rate sebesar 70 Hz telah hadir. Spesifikasi ini masih digunakan untuk
Graphical User Interface saat ini. Sekitar tahun 2000, monitor layar datar menyerbu pasaran
konsumer.

Untuk lebih jelasnya, berikut perkembangan monitor dari tahun ke tahun :

Tahun 1855 – Tabung Geißler


Heinrich Geißler berhasil membuat sebuah vakum dalam tabung yang dilengkapi dengan
sebuah pompa merkuri.

Tahun 1859 – Sinar Katoda Ditemukan


Julius Plucker, seorang ahli matematika dan fisika dari Jerman, berhasil menemukan dan
menggambarkan sinar katoda untuk pertama kalinya.
Tahun 1888 – Penemuan Liquid Crystal
Friedrich Reinitzer, ahli kimia dari Austria, menemukan fenomena kristal cairan. Ia membuat
eksperimen dengan sebuah bahan yang memiliki dua titik cair.

Tahun 1897 – Tabung BRAUN


Karl Ferdinand Braun mengembangkan tabung sinar katoda dengan memperkenalkan aplikasi
pertama dengan menggunakan osiloskop.

Tahun 1930 – Siaran Full Electronic


Manfred von Ardenne, ilmuwan universal knowledge berhasil membuat siaran televisi full
electronic pertama. Pada tahun 1931, ia memperkenalkan penemuannya di ajang International
Radio Show di Berlin.

Tahun 1963 – Penemuan Liquid Crystal Cyan Biphenyl


George Gray, ahli kimia dari Universitas Hull Inggris, menemukan kristal cairan Cyan-
Biphenyl. Kristal ini menjadi dasar untuk pengembangan bahan kristal cairan stabil yang
digunakan pada LCD sampai saat ini.

Tahun 1969 – TN-LCD Pertama


James Fergason mengembangkan teknologi TN (Twisted Nematic) yang mengontrol light
transfer dari kristal cairan.

Tahun 1981 – IBM Membuat Standar MDA dan CGA


Dengan standarnisasi sinyal grafik monokrom dan warna, IBM membuka jalan untuk
pengembangan monitor komputer yang universal.

Tahun 1984 – Standar EGA Berakhir


Standar EGA sudah lama menjadi standar minimal pada Computer Graphic Hardware.

Tahun 1988 – Standar VESA


Akhir tahun 1980-an, NEC bersama dengan delapan produsen graphic card lainnya
membentuk Video Electronics Standards Association (VESA). Sejak saat itu, ditetapkan
sebuah standar yang seragam untuk software, graphics card, dan monitor.

Tahun 2000 – Layar Datar untuk Home User


Monitor dengan layar datar tipis ini semakin terjangkau harganya bagi home user.

Tahun 2005 – Layar 3D Pertama


Toshiba memperkenalkan layar 3D pertama yang menawarkan efek 3D tanpa menggunakan
alat bantu lainnya. Namun, mata harus pada posisi tertentu.

Bagaimana dengan monitor di masa depan ???

Di masa depan, monitor adalah datar dan 3D. Perangkat CRT cepat atau lambat hanya
digunakan untuk aplikasi khusus dan kemudian menghilang. Monitor 3D akan menjadi tren
berikutnya. Nantinya, tanpa kacamata pun tampilan 3D sudah dapat dinikmati dari semua
sudut pandang mata. Apa yang telah diperkenalkan oleh Toshiba pada tahun 2005 merupakan
awal dari perkembangan baru. Saat ini hampir semua produsen besar telah melakukan
penelitian dan membuat prototipenya.
 
Perkembangan monitor hingga saat ini
Perkembangan monitor sangat signifikan dari tahun ke tahun. Saat ini terdapat tiga jenis
teknologi monitor. Ketiga golongan teknologi tersebut adalah CRT (Cathode Ray Tube),
Liquid Crystal Display (LCD) dan Plasma gas.

1. Cathode Ray Tube


Teknologi Tabung Brown (CRT Display) ditemukan pada tahun 1897, akan tetapi teknologi
ini baru diadopsi sebagai penerima siaran televisi pada tahun 1926. Sejarah penemuan
teknologi CRT sudah lebih dari 100 tahun dan memiliki kualitas gambar yang sangat bagus.
Akan tetapi teknologi ini mempunyai satu kelemahan yaitu semakin besar display yang akan
dibuat maka semakin besar pula tabung yang digunakan.
Pada monitor CRT, layar penampil yang digunakan berupa tabung sinar katoda. Teknologi ini
memunculkan tampilan pada monitor dengan cara memancarkan sinar elektron ke suatu titik
di layar. Sinar tersebut akan diperkuat untuk menampilkan sisi terang dan diperlemah untuk
sisi gelap. Teknologi CRT merupakan teknologi termurah dibanding dengan kedua teknologi
yang lain. Meski demikian resolusi yang dihasilkan sudah cukup baik untuk berbagai
keperluan. Hanya saja energi listrik yang dibutuhkan cukup besar dan memiliki radiasi
elektromagnetik yang cukup kuat.
2. Liquid Crystal Display (LCD) atau Flat Display Panel (FDP) 

Monitor LCD tidak lagi menggunakan tabung elektron tetapi menggunakan sejenis kristal
liquid yang dapat berpendar. Teknologi ini menghasilkan monitor yang dikenal dengan nama
Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan CRT. Karena bentuknya yang pipih, maka monitor jenis flat tersebut
menggunakan energi yang kecil dan banyak digunakan pada komputer-komputer portabel.
Kelebihan yang lain dari monitor LCD adalah adanya brightness ratio yang telah menyentuh
angka 350 : 1. Brigtness ratio merupakan perbandingan antara tampilan yang paling gelap
dengan tampilan yang paling terang.
Liquid Crystal Display menggunakan kristal liquid yang dapat berpendar. Kristal cair
merupakan molekul organik kental yang mengalir seperti cairan, tetapi memiliki struktur
spasial seperti kristal. (ditemukan pakar Botani Austria – Rjeinitzer) tahun 1888. Dengan
menyorotkan sinar melalui kristal cair, intensitas sinar yang keluar dapat dikendalikan secara
elektrik sehingga dapat membentuk panel-panel datar.
Lapisan-lapisan dalam sebuah LCD:
– Polaroid belakang
– Elektroda belakang
– Plat kaca belakang
– Kristal Cair
– Plat kaca depan
– Elektroda depan
– Polaroid depan
Elektroda dalam lapisan tersebut berfungsi untuk menciptakan medan listrik pada kristal cair,
sedangkan polaroid digunakan untuk menciptakan suatu polarisasi. Dari sisi harga, monitor
LCD memang jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan monitor CRT. Dan beberapa
kelemahan yang masih dimilikinya seperti kurang mampu digunakan untuk bekerja dalam
berbagai resolusi, seperti misalnya monitor dengan resolusi 1024 X 768 akan terkesan agak
buram jika dipekerjakan pada resolusi 640 X 420. Tatapi akhir-akhir ini kelemahan tersebut
sudah mulai di atasi dengan teknik anti aliasing.

3. Plasma Gas atau Organic Light Emitting Diode (OLED) 


Monitor jenis ini menggabungkan teknologi CRT dengan LCD. Dengan teknologi yang
dihasilkan, mampu membuat layar dengan ketipisan menyerupai LCD dan sudut pandang
yang dapat selebar CRT.
Plasma gas juga menggunakan fosfor seperti halnya pada teknologi CRT, tetapi layar pada
plasma gas dapat perpendar tanpa adanya bantuan cahaya di belakang layar. Hal itu akan
membuat energi yang diserap tidak sebesar monitor CRT. Kontras warna yang dihasilkan pun
lebih baik dari LCD. Teknologi plasma gas ini sering bisa kita jumpai pada saat pertunjukan-
pertunjukan musik atau pertandingan-pertandingan olahraga yang spektakuler. Di sana
terdapat layar monitor raksasa yang dipasang pada sudut-sudut arena tertentu. Itulah monitor
yang menggunakan teknologi plasma gas.
Setelah kita melihat begitu pesatnya perkembangan LCD, sekarang kita dapat saksikan
perkembangan FDP terbaru yang boleh kita katakan sebagai Flat Panel Display Masa Depan.
Kenapa FDP terbaru ini kita namakan FDP Masa Depan ? Karena 5-10 tahun yang akan
datang mungkin Teknologi LCD akan digantikan posisinya oleh FDP Masa Depan ini. FDP
Masa Depan ini berbasis active matrix berteknologi Organic Light Emitting Diode (OLED).
KEMAMPUAN MONITOR
Ada banyak cara untuk menggolongkan monitor. Tetapi cara yang paling sering
digunakan adalah
dengan melihat kemampuan dari warna yang dihasilkan monitor tersebut.
Minitor dapat di bagi
 menjadi 3 kelas, diantaranya :
Monochrome
Monitor Monokrom biasanya menampilkan dua warna, warna background, dan satu
lagi adalah
warna foreground. Warna tersebut adalah warna hitam dan putih, hijau dan
hitam dan Kuning
dan hitam.

GREEN MONOCHROME

PC DENGAN MONITOR GREEN MONOCHROME


Gray-scale
Gray Scale monitor adalah jenis spesial dari monitor monochrome yang
dapat menampilkan bayangan ungu yang berbeda.
MONITOR GRAY SCALE
Color
Monitor Color adalah monitor berwarna yang memiliki 16 hingga 1 juta warna
yang berbeda.
Monitor berwarna ini terkadang disebut monitor RGB karena monitor tersebut
dapat
menerima 3 sinyal yang berbeda, Merah (Red), Hijau (Green) dan Biru(Blue).

MONITOR CGA

MONITOR VGA
Setelah mengetahui penjelasan diatas, aspek paling penting dari sebuah
monitor adalah
ukuran atau sering kita kenal dengan istilah screen atau ukuran layar.
Seperti sebuah televisi,
ukuran layar adalah perbandingan lebar dalam satuan inci. Jarak antara satu
sudut dengan
sudut berlawanan lainnya.
Pada umumnya ukuran minimal dari sebuah layar monitor adalah 14 inci,
Sedangkan
untuk monitor yang berkukuran 16 inci atau bahkan lebih sering disebut
dengan monitor
yang berlayar penuh.
Selain itu berdasarkan ukuran, monitor pula dapat berbentuk portrait atau
ukuran tinggi
lebih besar dibandingkan dengan ukuran lebar atau dalam bentuk landscape
ukuran lebar
lebih besar dibandingkan ukuran tinggi. Monitor landscape dapat menampilkan
dua halaman
 penuh yang saling berdampingan satu sama lain.
Resolusi  dari monitor mengidentifikasikan seberapa padat pixel yang ada,
Pada umumnya,
 semakin banyak pixel (sering di ungkapkan dengan titik per inci), semakin
tajam hasil
gambar yang dapat ditampilkan.
Banyak monitor saat ini sudah dapat menampilkan 1024 hingga 764 pixels,
untuk penggunaan
kartu grafis standar. Beberapa model monitor high end sudah dapat
menampilkan 1289 hingga
1024, atau bahkan 1600 hingga 1200 pixel.
Selain itu ada beberapa cara umum lainnya yang dapat dilakukan untuk
menggolongkan
 monitor, yaitu dengan berdasarkan istilah pada tipe sinyal yang diterima
oleh monitor
tersebut, apakah itu analog ataukah digital.
Kebanyakan monitor saat ini menerima sinyal analog , yang mensyaratkan
penggunaan
 VGA, SVGA, 8514/A dan beberapa resolusi pewarnaan standar lainnya.
Sedikit monitor yang memiliki frekwensi yang tetap, yang berarti bahwa
monitor tersebut
hanya menerima inputan hanya pada satu frekwensi. Kebanyakan monitor adalah
Multiscanning
yang berarti bahwa monitor tersebut secara otomatis  menyesuaikan pada
frekwensi sinyal
yang mereka terima.
Dan hal itu menandakan bahwa monitor tersebut dapat menampilkan gambar
dengan resolusi
yang berbeda, tergantung dari data yang mereka terima dari video adapters.
Bebebrapa faktor yang mempengaruhi kualitas dari sebuah monitor adalah
sbb :
Bandwidth : Jarak frekwensi sinyal yang dapat di atasi oleh monitor. Hal
ini di tentukan dari
seberapa banyak data yang dapat diproses, dan selain itu sebebrapa cepat
monitor tersebut
dapat memproses resolusi yang tinggi.
Refresh rate : Seberapa kali persatuan detik layar dapat direfresh. Untuk
menghindari adanya
kejapan, maka proses refresh setidaknya harus 72 Hz.
Interlaced or noninterlaced: Interlacing adalah teknik yang dapat dilakukan
oleh monitor untuk
memiliki resolusi yang lebih, tetapi hal itu dapat mengurangi kecepatan
reaksi pada monitor.
Dot pitch : Jumlah ruang antara pixel. Semakin kecil dot pitch, maka akan
semakin tajam
warna yang dihasilkan.

Anda mungkin juga menyukai