Anda di halaman 1dari 12

PEMELIHARAAN MESIN MESIN PRODUKSI

Nama : Kholipa Alam

Nim : 18320040

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS JANABADRA
YOGYAKARTA
2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian pemeliharaan

Pemeliharaan atau maintenance adalah kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan
untuk menjaga suatu aset dan memperbaikinya agar selalu dalam keadaan siap pakai untuk
melaksanakan produktivitas secara efektif dan efisien sesuai dengan standar (fungsional dan
kualitas). Dalam prakteknya, pemeliharaan dapat diartikan sebagai tindakan merawat suatu
barang atau peralatan dengan memperbarui usia peralatan tersebut.

B. Tujuan pemeliharaan
Tujuan dari pemeliharaan adalah sebagai berikut :
1. Memperpanjang kegunaan aset.

2. Menjamin kesiapan operasional dari seluruh aset yang diperlukan dalam keadaan darurat
setiap waktu.
3. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh
produk itu sendiri dan kegiatan produksi tidak terganggu.
4. Mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan melaksanakan kegiatan
pemeliharaan secara efektif dan efisien.
5. Membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan di luar batas dan
menjaga modal yang diinvestasikan.

C. Macam macam pemeliharaan


1. Preventive Maintenance – Pemeliharaan yang dilakukan dalam periode waktu yang
tetap atau dengan kriteria tertentu pada berbagai tahap proses produksi. Tujuannya agar
produk yang dihasilkan sesuai dengan rencana, baik mutu, biaya, ataupun ketepatan
waktunya.
2. Scheduled Maintenance – Pemeliharaan yang bertujuan mencegah terjadinya kerusakan
dan perawatannya dilakukan secara periodik dalam rentang waktu tertentu.
3. Predictive Maintenance – Pemeliharaan dimana pelaksanaanya didasarkan kondisi aset.
Pemeliharaan prediktif disebut juga perawatan berdasarkan kondisi.
4. Emergency Maintenance – Pemeliharaan aset yang memerlukan penanggulangan yang
bersifat darurat agar tidak menimbulkan akibat yang lebih parah.
5. Breakdown Maintenance – Pemeliharaan yang bersifat perbaikan yang terjadi ketika
aset mengalami kegagalan dan menuntut perbaikan darurat atau berdasarkan prioritas.
6. Corrective Maintenance – Pemeliharaan yang dilaksanakan karena adanya hasil produk
(barang setengah jadi maupun barang jadi) yang tidak sesuai dengan rencana.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pemeliharaan mesin bubut

Mesin bubut merupakan salah satu jenis mesin perkakas. Prinsip kerja pada proses
turning atau lebih dikenal dengan proses bubut adalah proses penghilangan bagian dari
benda kerja untuk memperoleh bentuk tertentu. Di sini benda kerja akan diputar/rotasi
dengan kecepatan tertentu bersamaan dengan dilakukannya proses pemakanan oleh pahat
yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja.

Langkah-Langkah Perawatan Mesin Bubut

Berikut ini langkah-langkah perawatan yang dilakukan pada mesin bubut:


1.Perawatan Alat /Tools:
a.Pengecekan Pahat/pisau Bubut, ukuran sudut pemakanan sesuai atau tidak.
b.Pengecekan rumah pahat, ukuran lubang tidak mengalami kelonggaran.
c.Pengecekan senter kepala lepas.
d.Pemeriksaan handel pengubah transmisi daya/ kecepatan putar.
2.Perawatan Umum
Untuk menjaga agar mesin tidak cepat rusak diperlukan perawatan
Dan pengoperasian yang benar dan seksama.prosedur perawatan mesin bubut
ini adalah:
a. Mesin bubut ini tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung
b. Dalam pelaksanaan perawatan seperti pengantian oli pelumasan mesin dan pemberian
grease, diharuskan memakai oli yang dipersyaratkan oleh pabrik pembuat mesin
c. Setelah selesai mengoperasikan mesin,bersihkan bagian bagian mesin dari beram-
beram hasil pemotongan dan cairan pendingin.
d. Untuk pemasangan benda kerja pada poros utama, tidak diperkenakan memukul
benda kerja secara keras dengan mengunakan palu/hammer.
e. Jaga dan perhatikan secara seksama selama pengoperasian mesin,jangan sampai
beram-beram yang halus dan keras terutama beram besi tulang jatuh kemeja mesin dan
terbawa oleh eretan.
f. Setelah selesai mengoperasikan mesin,atur semua handel-handel pada posisi netral dan
mematikan sumber tenaga mesin.

3.Perawatan Khusus:
Perawatan khusus ini dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat,
berdasarkan pengalaman dan buku petunjuk perawatan yang diberikan oleh
pabrik pembuat mesin.
a. Motor Utama (Motor Pembangkit)
Ada dua kerusakan yang biasa terjadi pada motor pembnagkit yaitu: Motor tidak mampu
bekerja, Ada 7 kemungkinan yang menyebabkan motor pembangkit tidak mau bekerja:
1) Tegangan dari sumber tenaga yang masuk ke motor pembangkit rendah,
sehingga tidak sanggup membangkitkan motor pembangkit
.
2) Arus yang masuk ke motor pembangkit beda phasanya, maka diperlukanpengikuran
arus yang masuk satu phasa atau tiga phasa sesuai dengan motor pembangkit.
3) Sekring pada circuit breaker putus/terbakar,apabila terjadi hal yang
demikian,maka gantilah sekring tersebut dengan yang baru dan spesifikasi
yang sama.
4) Tidak sempurnanya kontak-kontak pada switch atau saklar.
5) Coil pada saklar terbakar.
6) Tidak terjadi hubungan pada kontak limit switch..
7) Rem motor tidak berfungsi secara baik

b. .Motor cepat panas


Ada tiga penyebab yang mengakibatkan motor penggerak menjadi cepat panas
yaitu:1)Perbedaan tegangan2)Periksa tegangan listrik yang masuk3)Beban motor yang
berlebihan dengan adanya beban yang berlebihan dari yang ditentukan akan dapat
menimbulkan panas berlebihan padayang berlebihan pada motorpengerak,untukitu
perlu diatur kembali beban agar sesuai dengan yang telah ditentukan

Bagian Atau Komponen Perawatan


Berikut adalah bagaian atau komponen perawatan pada mesin bubut yang harus dijaga
dengan baik:

1) .Kepala tetap Pada mesin bubut adalah memegang kunci utama pada keberhasilan
pekerjaan mengunakan mesin bubut. Kerusakan yang umum terjadii pada kepala tetap
mesin bubut di antaranya adalah:

a. Putaran poros utama tersendat-sendat.

b. Putaran poros utama terlalu berat.

c. Suhu atau temperature pada kepala lepas terlalu tinggi.

d.Terjadinya suara yang bising pada kepala lepas.

e. Tidak senter.

2) .Eretan Kesalahan atau kerusakan yang sering timbul pada eretan adalah sebagai
berikut:

a. Eretan sangat berat meluncur pada mesin bubut.


b. Penyelesaianya lakukan pemeriksaan baut-baut penyetel kerapatan eretan,apabila terlalu
kuat longarkan baut-baut tersebut.

c. Hasil pekerjaan tidak rata.hal ini terjedi karena adanya ganguanpada pinion gear,usaha
mengatasinya ialah dengan memperbaikigigi pinionatau mengganti gigi pinionyang baru.

d. Pemakanan pada benda kerja tidak rata pada waktu langkah otomatis atau penyayatan
otomatis, hal ini disebabkan oleh tidaksenternya poros transportir.
e. Terlalu berat pada waktu pemotongan menyilang, kemungkinan ini disebabkan terlalu
kuatnya pengikat baut untuk pemotongan menyilang.

f. Tidak rata permukaanpenyayatan menyilang (facing), hal ini kemungkinan disebabkan tidak
tepatnya penyetelan baut-bautpengikat poros utuk pemakanan.

g. Teralalu keras gerakan toolpost.hal ini disebabkan oleh gangguan pemasangan


pasak.
h. Kedudukan toolpostkurang teliti sehingga pemakanan kurangbaik.

i. Pompa pada apron sangat sulit dioperasikan, hal ini disebabkan minyak pelumas yang
sudah kotor, lakukan pembersian ataupenggantian minyak pelumas serta membersihkan pipa-
pipasalurannya

3. Kepala Lepas Kepala lepas mudah bergetar atau tidak setabil selama
pelaksananpembubutan.Jika hal ini terjadi kemungkinan ialah kurang kuatnya pengikatbaut
pengikat kepala lepas dengan meja atau rangka mesin.

4. Kunci Chak

Pada kunci chak adalah bagian alat yang sangat penting, karena alat yang sering
digunakan untuk membuka dan mengencangkan pencekam,perawatan yang harus dilakukan
adalah:

a.Periksa bagian pengencang/mulut pengunci terlihat aus atau tidak, jika terjadi haus maka
pengencangan terjadi slip.
b.Jika terjadi haus, perlu penambahan daging,dengan carapengelasan listrik.

c.Setelah dilas kemudian, fraislah (Mesin Milling) pengunci hingga terbentuk persegi, (segi
empat).

d. Setelah terbentuk rapihkann bagian yang tajam agar tidak melukai pekerja

Langkah-Langkah Kerja
Langkah-langkah kerja yang dilakukan pada perawatan mesin bubut,Sebelum
melakukan pekerjaan alignment sediakanlah safety tools guna menghindari hal-hal yang
tidak kita inginkan.
Adapun langkah-langkah kerja untuk melakukan alignment adalah:
1.Persiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan
2.Gunakan peralatan sesuai pada tempatnya
3.Periksa setiap bagian poros, puli, chack dan sabuk penggerak pada saat motor sebelum
bekerja maupun sedang bekerja.
4.Lakukan pengukuran untuk menentukan ketegak lurusan, kebulatan
menggunakan dial indicator.
5. Lakukan pemeriksaan kebengkokan pada chack/pencekam,Gunakan dial indicator.
6.Periksa setiap eretan, apakah terjadi gesekan antara eretan dankedudukan eretan.
7.Lumasi oli/pelumas pada bagian-bagian yang terjadi gesekan.
8.Lakukan penyetelanpada kedudukan mesin agar terjadi keseimbangan.
9.Tulislah catatan setiap hasil pemeriksaan.
10.Bersihkan tempat kerja setelah mengaligment.

B. Pemeliharaan mesin frais


Mesin frais adalah mesin perkakas yang gerak utamanya adalah berputar. Mesin frais
mampu mengerjakan pemakanan permukaan dan sisi tegak. Pada mesin frais vertikal sumbu
utama spindelnya tegak lurus dengan meja mesin.

Cara pemeliharaan mesin frais


Sebuah mesin dalam menjaga performa kinerjanya juga membutuhkan perawatan yang
intensif pada setiap komponen-komponen mesinnya. Hal ini juga diperlukan untukmesin frais/
milling, adapun beberapa langkah yang diperlukan dalam pemeliharaannya dalam kurun waktu
tertentu adalah sebagai berikut ;

Perawatan Harian/Setelah Pemakaian :


Membersihkan mesin dari sisa chip-chip pemakaian.
Memastikan bahwa mesin telah mati dan dikembalikan pada setingan awalnya.
Membersihka lantai mesin agar tidak ada sampah ataupun barang2 yang dapat merusak mesin.

Memeriksa pelumas mesin apakan sudah habis/belum, sehingga dapat memperpanjang umur
mesin.

Perawatan Setiap 6 Bulan:


Bersihkan bagian bawah motor dan tiup saluran udaranya. Cek kekencangan baut pengikat
bagian bawah.
Bersihkan kotak terminal (colokan) dan cek terminal (colokan) penghubung, bersihkan dengan
pengering silika gel.

Cek tahanan isolasi dan kontinuitas lilitan dengan megger 500 V dan catat hasil pembacaan
sebelum tutup kotak terminal dipasang.
Cek sambungan keamanan penghubung ke tanah.
Lumasi bantalan motor dengan pelumas yang sesuai.

Bila motor sudah di pasang dengan bantalannya, alirkan oli dari bantalan, Periksa gerakan
bantalan dan cetata hasil yang terbaca sebelum dipasang.

Bersihkan bantalan dengan dibilas oli dan isi kembali hinggabatasannya, gunakan oli menurut
tingkat spesifikasinya.

Pada motor yang sudahdilengkapi bantalannya, cek celah udara yang terlihat pada semua
bagian dan catat hasilnya. Cek kelurusan kopling motor.

Perawatan Tahunan :
Bersihkan bagian bawah motor dan tiup saluran udaranya.

Lepaskan hubungan motor utama dengan kabelnya, alarem dan rangkaiannya serta tandai
kabel-kabel untuk mempermudah pemasangannya. Lindungi kabel-kabel agar tidak rusak.
Lepaskan motor dan unit yang digerakkan dan bawa ke bengkel untuk pemeriksaan. Semua
bagian harus di lindungi, diberi tanda dan simpan di tempat aman.

Tarik kopling atau puli dari porosnya dan cek alur pasak serta poros dari goresan. Cek kopling
dan keausannya.

Cek keausan bantalannya, ukur clearance olinya. Cek lubang pelumasan dan saluran oli, apakah
tersumbat/tidak.
Keluarkan motor dari tutupnya.
Cek bantalan gelindingnya dan ganti bantalan jika sudah tidak layak pakai.
Keluarkan motor dan cek apakah bantalan motor dan ringnya mengalami retak-retak.
Cek lapisan motor dan perhatikan tanda- tanda gesekan antara startor dan motor.

Bersikan lilitan startor dengan compressor dan bersihkan lilitan startor dari oli dan kotoran,
gunakan fluida yang bersih.

Hindarkan lilitan stator dari pengaruh-pengaruh yang menghanguskan isolasi dan balutan-
balutan yang merusak.
Cek lapisan stator, apakah bebas dari kebakaran dan apakah dudukan stator sudah bersih.
Pemasangan motor dan pengepasan kopling harus di cek.
Tempatkan motor pada dudukannya dan luruskan kopling terhadap unit yang di gerakan dan
catat hasilnya.
Cek celah udara pada semua posisi dan catat sketsanya.

Lepaskan hubungan semua kabel, test motor dan kabel untuk tahanan dan isolasi serta
kontinuitasnya.

Cek kebersihan kotak terminal, periksa kondisi semua gasket dan jika perlu perbaiki dengan
pengering silika gel.

Cek bantalan motor yang di isi dengan oli yang ditentukan. Cek motor dalam keadaan bebas,
putarkan dengan tangan.
Lakukan tindakan keamanan, jalankan motor tan pa kopling untuk mengecek ptarannya dan
dengarkan suara bantalannya. Jika kondisinya sudah baik, hubungkan kopling motor dengan
unit yang di gerakan.

C. Perawatan mesin skrap


Mesin sekrap (Shaping Machine) adalah mesin perkakas yang mempunyai gerak utama
bolak-balik horizontal dan berfungsi untuk merubah bentuk dan ukuran benda kerja sesuai
dengan yang dikehendaki.
Perawatan Korektif / Pembetulan

Adalah perawatan yang dilakukan terhadap mesin yang mengalami gangguan kerusakan baik
kerusakan kecil maupun kerusakan sedang. Pelaksanaan ini dilakukan pada saat mesin
berhenti/stop, tujuan pada dari perawatan korektif adalah memperbaiki dan memebetulkan atau
mengganti komponen yang rusak srrt mengembalikakan mesin dalam keadaan baik atau jalan
dan siap pakai. Srta menjadikan mesin yang mampu menghasilkan produksi yang mamanuhi
kulitas standar.
Tindakn perwatan korektif yang harus dilakukan sebagai berikut:
- Pemeriksaan
- Memeriksa dan memastikan kerusakan komponen secara manual dan dengan alat.
- Membuat rencana perbaikan

- Menulis rencana atau prosedur pelaksnaan perawatan yang mencakup tindakan perbaikan,
tenaga kerja, bahan dan alat yang diperlukan. Teknik parbaikan (pembetulan, pembuatan dan
penggantian) dan biaya perbajkan.
- Pembongkaran

- Membongkar komponen/komponen yang terkait dengan dengan komponen yang rusak srcara
berurutan mulai dari komponen baik sampaj ke rusak.
- Memeriksa dan memperbaiki, mengganti komponen yang rusak
- Membersihkan komponen yang rusak
- Pelumasan, melumasi komponen yang dibukak dan komponen yang telah diperbaiki dengan
gomok(khusus komponen yang telak pada kontak roda gigi perlu diganti oli pelumasnya.
Perawatan berat / over houl

Adalah perawatan yang dilakukan terhadap mesin yang mengalami banyak kerusakan pada
komponen-komponen utamanya. Sehingga hasil ukurannya jauh menyimpang dari ukuran
standar.
Perawatan Terencana

Adalah perawatan yang dilakukan terhadap mesin yang dibuat secara sistematis dan terencana
sebelum mesin digunakan atau dipakai.
program tersebut seperti:
- Memeriksa kondisi komponen dan member oli seperti:
1. Bantalan
2. Ulir penggerak/ pengangkatan
3. roda gigi pangganti
- Mengganti komponen/ bahan yang telah habis masa pakai seperti:
1. Oli bak roda gigi setelah 6000 jam dipakai
2. Bantalan setalah 22000 jam dipakai
3. Mengganti ban setelah kedaan mengeras/pecah
Beberapa bagian mesin yang perlu dilakukan perawatan dan perbaikan:

Hal yang perlu dijaga dalam perawatan dan perbaikan mesin yaitu disamping
menyeluruh juga bagian-bagian dari mesin tersebut antara lain:

Bagian yang selalu bergerak yang memerlukan pelumasan baik dengan minyak maupun gemuk
harus diperiksa agar jalannya tidak macet.

Bagian-bagian pengikat seperti: Bronce kopling (bantalan peluncur), handle pemegang , Belt,
Roda gigi, Roker arm.
1. Bantalan kopling

a. karena sudah terlalu lama pemakaianya maka bantalan Di ganti dan dibuat kedudukanyang
baru.

b. pemberian pelumasan yang kurang akan menyebabkan bantalan kopling cepat haus maka
setiap kali pemkaianya harus diperiksa pelumasan bila kurang harus ditambah
2. Belt
a. Belt sudah putus, maka dibeli belt yang baru dengan tipe yang sama.
b. pulley yang bergerak dan pulley yang digerakkan tidak sejajar yang membuat belt cepat haus
dan putus, maka sejajarkan posisi dari pulley yang bergaerak dan pulley yang digerakkan agar
utaran tidak tersendat atau mecet.
3. Handle pemegang

Pemegang handle pemegang ini kami tidak membuatnya dari bahan besi atau alumaniuam
karena pemegang ini berkontak langsung dengan arus listrik atau stop kontak jadi kami
membelinya.
4.Roda gigi

a. pena yang tumpul akibat sewaktu otomatis digunakan diputar secara paksa dangan engkol,
maka ddibuat baru agar dapat berfungsi dengan baik.

b. Roda gigi yang patah dan haus, maka roda pal ini diganti dengan yang baru dan jumlah gigi
yang sama dengan roda gigi yang lama.

c. pegas yang tidak berfungsi dengan baik, maka diganti dengan pegas yang lebih baik dari
pada sebelumnya agar saat otomatis digunakan pegas berfungsi dengan baik.

5. Roker arm Ulir dalam eksentrik yang patah dan haus, maka ulir dalam harus dibuat dan
diberikan pelumas agar tidak haus.

yang dilaksanakan dalam perawatan harian adalah :


- Sebelum memakai mesin jangan lupa memberikan oli pada katup – katup oli

- Mengontrol gelas ukuran oli, apakah permukaan oli sudah sesuai dengan petunjuk mesin
sekrap.
- Sebelum memakai mesin, harus dibersihkan dahulu

- Diharapkan dalam mengoperasikan mesin harus menurut petunjuk yang benar, misalnya
putaran yang sesuai pembebanan, banyaknya pemakaian dan sebagainya.

- Perawatan dan perbaikan yang terjadwal, yang terdiri dari perbaikan ringan, perbaikan
menengah, perbaikan besar-besaran.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Keselamatan kerja dalam bekerja merupakan aspek penting yang harus diperhatikanpada
saat melaksanakan suatu pekerjaan. Keselamatan kerja tersebut harus menyangkut aspek
keselamatan kerja yang terkait dengan manusia (operator/pekerja), mesin, dan
alat.Sehubungan dengan sebelum kita melakukan suatu pekerjaan, harus diperhatikan
instruksi-instruksi yang terkait dengan keselamatan kerja

DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/HamidAbdillah/perawatan-mesin-frais-maintenance-of-milling-
machine

http://herisouvenir.blogspot.com/2011/01/teknik-perawatan-pada-mesin-sekrap.html

https://www.wijayamachinery.com/news_detail.php?id=6

https://www.keyence.co.id/landing/lpc/kid-metro-inspeksimesinsekrap-
id.jsp?aw=googleIDinfo0200313&gclid=CjwKCAiAi_D_BRApEiwASslbJ9TioW9C8B-
SYJcMIQu5Hesy3C3X-ysOcsX3ZGY13YAhZs6ZO0d7aRoCdI4QAvD_BwE

Anda mungkin juga menyukai