PENANGANAN KEMISKINAN
DOSEN PENGAMPU
YORGEN KAHARAP S.Th., M. Si
Disusun Oleh:
KELOMPOK 8
HERI FRENCUS (213020401069)
INTAN SIJABAT (213020401098)
HANNA DELLA PUTRI (213020401040)
VIVING (213020401038)
DESI RATNA SRI DEWI (213020401039)
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk di
punyai seperti makanan,pakaian,tempat tinggal dan air minum. Kemiskinan juga di
pahami dalam berbagai cara.
Pemahan utama nya mencakup ;
• Gambaran kekurangan materi,yang biasanya mencakup kebutuhan pangan
sehari-hari,pakaian,tempat tinggal,dan pelayanan kesehatan.Kemiskinan dalam
arti ini diopahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan
dasar.
• Gambaran tentang kurangnya penghasilan.
B. Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan dan pengangguran adalah sebagai akibat dari kemalasan.
Faktor penyebab kemiskinan yang umum terjadi antara lain:
1.Tingkat Pendidikan rendah
Tingkat Pendidikan yang rendah bias membuat seseorang kurang memiliki
keterampilan,wawasan,serta pengetahuan yang memadai untuk kehidupannya.
2. Malas Kerja
Faktor penyebab kemiskinan ini,punya hubungan dengan faktor kemiskinan sebelum
nya yaitu,tingkat Pendidikan yang rendah.Seseorang dengan tingkat Pendidikan rendah
membuat diri nya malas bekerja karena tidak punya keterampilan dan
pengetahuan.Orang yang malas usaha bisa berdampak pada tingkat pengangguran yang
tinggi.
3.Kualitas Kesehatan buruk
Akses layanan kesehatan yang sulit dan mahal bias jadi masalah utama bagi masyarakat
ekonomi rendah.
4
1. Kemiskinan
Kesenjangan ekonomi atau ketimpangan antara kelompok masyarakat
berpendapatan tinggi dan kelompok masyarakat berpenghasilan rendah serta tingkat
5
kemiskinan atau jumlah orang yang berada di bawah garis kemiskinan merupakan dua
masalah besar dibanyak negara berkembang, tidak terkecuali Indonesia. Kemiskinan
adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan
dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya
akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global.
Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang
lainnya melihatnya 4 dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi
memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan. Kemiskinan dipahami dalam
berbagai cara. Pemahaman utamanya meliputi: Pertama, gambaran kekurangan materi,
yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan
pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan
barangbarang dan pelayanan dasar. Kedua, gambaran tentang kebutuhan sosial,
termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk
berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi.
Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup
masalahmasalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi. Ketiga,
gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna
"memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di
seluruh dunia. Bebarapa penyebab kemiskinan diantaranya: a). Penyebab individual,
atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau
kemampuan dari si miskin. Namun lebih tepatnya terletak pada perbedaan kualitas
sumber daya manusia dan perbedaan akses modal; b). Penyebab keluarga, yang
menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga; c). Penyebab sub-budaya
(subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari,
dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar; d). Penyebab agensi, yang melihat
kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan
ekonomi. Karena ciri dan keadaan masyarakat dalam suatu daerah sangat beragam
(berbeda) ditambah dengan kemajuan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang masih
6
BAB III
PENUTUP