Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

PENANGANAN KEMISKINAN

DOSEN PENGAMPU
YORGEN KAHARAP S.Th., M. Si

Disusun Oleh:
KELOMPOK 8
HERI FRENCUS (213020401069)
INTAN SIJABAT (213020401098)
HANNA DELLA PUTRI (213020401040)
VIVING (213020401038)
DESI RATNA SRI DEWI (213020401039)

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2021
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Kemiskinan merupakan keadaan dimana tidak terpenuhi kebutuhan,baik berupa
harta,Pendidikan,pekerjaan dan sebagainya. Kemiskinan menjadi salah satu masalah di
Indonesia sejak dulu hingga sekarang apalagi sejak terhempas dengan pukulan krisis
dan moneter yang terjadi sejak tahun 1997. Suatu negara di katakana miskin biasanya
di tandai dengan tingkat pendapatan perkapita rendah,mempunyai tingkat pertumbuhan
penduduk yang tinggi ,sebagian besar tenaga kerja bergerak di sektor pertanian dan
terbelenggu dalam lingkaran kemiskinan. Suatu masyarakat akan dilanda kemiskinan
karena keterbatasan sumber daya alam ataupun sumber modal.
Kemiskinan merupakan salah satu masalah utama pembangunan di Indonesia.
Kemiskinan yang semakin meningkat akhir-akhir ini dapat menimbulkan beberapa dampak
pada sektor sosial, ekonomi, dan politik bagi bangsa Indonesia. Menurut data dari Badan Pusat
Statistik (BPS) angka kemiskinan di Indonesia pada tahun 2016 mencapai 28,01 juta orang
atau 10,86 persen dari jumlah seluruh penduduk di Indonesia, Kemiskinan dapat memunculkan
berbagai permasalahan seperti Semakin banyaknya kejahatan, menurunnya tingkat pendidikan
dan kesehatan masyarakat karena minimnya pendapatan masyarakat miskin. Hal tersebut
merupakan indikasi berkurangnya tingkat kesejahteraan masyarakat dan meningkatnya angka
kemiskinan.

1.2. RUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan masalah tentang Penanggulangan Kemiskinan adalah sebagai
berikut;
1. Pengertian kemiskinan?
2. Apa saja penyebab kemiskinan?
3. Bagaiman keadaan kemiskinan di Indonesia?
2

1.3. TUJUAN PEMBAHASAN


Tujuan makalah ini kami buat, yaitu;
1.Mengetahui pengertian kemiskinan
2.Mengetahui penyebab kemiskinan
3.Mengetahui keadaan kemiskinan Indonesia
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk di
punyai seperti makanan,pakaian,tempat tinggal dan air minum. Kemiskinan juga di
pahami dalam berbagai cara.
Pemahan utama nya mencakup ;
• Gambaran kekurangan materi,yang biasanya mencakup kebutuhan pangan
sehari-hari,pakaian,tempat tinggal,dan pelayanan kesehatan.Kemiskinan dalam
arti ini diopahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan
dasar.
• Gambaran tentang kurangnya penghasilan.

B. Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan dan pengangguran adalah sebagai akibat dari kemalasan.
Faktor penyebab kemiskinan yang umum terjadi antara lain:
1.Tingkat Pendidikan rendah
Tingkat Pendidikan yang rendah bias membuat seseorang kurang memiliki
keterampilan,wawasan,serta pengetahuan yang memadai untuk kehidupannya.
2. Malas Kerja
Faktor penyebab kemiskinan ini,punya hubungan dengan faktor kemiskinan sebelum
nya yaitu,tingkat Pendidikan yang rendah.Seseorang dengan tingkat Pendidikan rendah
membuat diri nya malas bekerja karena tidak punya keterampilan dan
pengetahuan.Orang yang malas usaha bisa berdampak pada tingkat pengangguran yang
tinggi.
3.Kualitas Kesehatan buruk
Akses layanan kesehatan yang sulit dan mahal bias jadi masalah utama bagi masyarakat
ekonomi rendah.
4

C. Keadaan Kemiskinan di Indonesia


Masalah besar yang dihadapi negara sedang berkembang adalah kemiskinan. Tidak
meratanya distribusi pendapatan memicu terjadinya ketimpangan pendapatan yang
merupakan awal dari munculnya masalah kemiskinan. Membiarkan masalah tersebut
berlarut-larut akan semakin memperkeruh keadaan, dan tidak jarang dapat
menimbulkan konsekuensi negatif terhadap kondisi sosial dan politik. Masalah
kesenjangan pendapatan dan kemiskinan tidak hanya dihadapi oleh negara sedang
berkembang, namun negara maju sekalipun tidak terlepas dari permasalahan ini.
Perbedaannya terletak pada proporsi atau besar kecilnya tingkat kesenjangan dan angka
kemiskinan yang terjadi, serta tingkat kesulitan mengatasinya yang dipengaruhi oleh
luas wilayah dan jumlah penduduk suatu negara. Semakin besar angka kemiskinan,
semakin tinggi pula tingkat kesulitan mengatasinya. Negara maju menunjukkan tingkat
kesenjangan pendapatan dan angka kemiskinan yang relatif kecil dibanding negara
sedang berkembang dan untuk mengatasinya tidak terlalu sulit mengingat GDP dan
GNP mereka relatif tinggi. Walaupun demikian, masalah ini bukan hanya menjadi
masalah internal suatu negara, namun telah menjadi permasalahan bagi dunia
internasional, tidak terkecuali Negara Indonesia. Kesalahan pengambilan kebijakan
dalam pemanfaatan bantuan dan atau pinjaman tersebut, justru dapat berdampak buruk
bagi struktur sosial dan perekonomian negara bersangkutan. Demikianlah adanya arus
perputaran perekonomian dari saat kesaat di dalam sebuah perekonomian swasta.
Namun, corak arus itu untuk perekonomian dimana pemerintah ikut di dalamnya
sehingga bukan perekonomian swasta lagi tidaklah akan menyimpang dari prinsip itu,
mengingat pemerintah merupakan unsur pengatur dan penyeimbang perekonomian
secara keseluruhan.

1. Kemiskinan
Kesenjangan ekonomi atau ketimpangan antara kelompok masyarakat
berpendapatan tinggi dan kelompok masyarakat berpenghasilan rendah serta tingkat
5

kemiskinan atau jumlah orang yang berada di bawah garis kemiskinan merupakan dua
masalah besar dibanyak negara berkembang, tidak terkecuali Indonesia. Kemiskinan
adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan
dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya
akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global.
Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang
lainnya melihatnya 4 dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi
memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan. Kemiskinan dipahami dalam
berbagai cara. Pemahaman utamanya meliputi: Pertama, gambaran kekurangan materi,
yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan
pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan
barangbarang dan pelayanan dasar. Kedua, gambaran tentang kebutuhan sosial,
termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk
berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi.
Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup
masalahmasalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi. Ketiga,
gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna
"memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di
seluruh dunia. Bebarapa penyebab kemiskinan diantaranya: a). Penyebab individual,
atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau
kemampuan dari si miskin. Namun lebih tepatnya terletak pada perbedaan kualitas
sumber daya manusia dan perbedaan akses modal; b). Penyebab keluarga, yang
menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga; c). Penyebab sub-budaya
(subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari,
dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar; d). Penyebab agensi, yang melihat
kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan
ekonomi. Karena ciri dan keadaan masyarakat dalam suatu daerah sangat beragam
(berbeda) ditambah dengan kemajuan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang masih
6

rendah; e). Penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan


merupakan hasil dari struktur social dan kebijakan pemerintah. Kebijakan dalam negeri
seringkali dipengaruhi oleh kebijakan luar negeri atau internasional antara lain dari segi
pendanaan. Dan yang paling penting adalah Ketidakmerataannya Distribusi
Pendapatan yang dilaksanakan oleh pemerintah.

2. Ragam pemikiran tentang kemiskinan


Kemiskinan seperti diungkapkan oleh Suparlan (1994), dinyatakan sebagai suatu
keadaan kekurangan harta atau benda berharga yang diderita oleh seseorang atau
sekelompok orang. Akibat dari kekurangan harta atau benda tersebut maka seseorang
atau sekelompok orang itu merasa kurang mampu membiayai kebutuhan-kebutuhan
hidupnya sebagaimana layaknya. Kekurang mampuan tersebut mungkin hanya pada
tingkat kebutuhankebutuhan budaya (adat, upacara-upacara, moral dan 6 etika), atau
pada tingkat pemenuhan kebutuhankebutuhan sosial (pendidikan, berkomunikasi dan
berinteraksi dengan sesama) atau pada tingkat pemenuhan kebutuhan-kebutuhan yang
mendasar (makan-minum, berpakaian, bertempat tinggal ataurumah, kesehatan dan
sebagainya).
Kemiskinan, masih menurut Suparlan (1994), dengan demikian terserap ke dalam
dan mempengaruhi hamper keseluruhan aspek-aspek kehidupan manusia. Kemiskinan
yang diderita oleh sekelompok orang bahkan sebuah masyarakat, menghasilkan suatu
keadaan dimana warga masyarakat yang bersangkutan merasa tidak miskin bila berada
dan hidup diantara sesamanya. Karena berbagai kegiatan yang dilakukan dalam
kehidupan para warga kelompok tersebut dirasakan sebagai suatu hal yang biasa
(sebagai fenomena biasa dalam kehidupan keseharian mereka). Pada kondisi seperti itu
tidak ada yang diacu untuk pamer, sehingga diantara mereka tidak ada perasaan saling
berbeda, yang dapat menimbulkan perasaan malu. Dalam keadaan demikian, maka
kemiskinan terwujud dalam berbagai cara-cara mereka memenuhi kebutuhan-
kebutuhan mereka untuk dapat hidup.
7

BAB III
PENUTUP

3.1. TINJAUAN ALKITAB TENTANG KEMISKINAN


Kemiskinan merupakan masalah serius yang di hadapan bangsa-bangsa seluruh
dunia. Alkitab dalam menjelaskan kemiskinan bukan hanya berbicara kemiskinan
secara dunia, yang secara umum kemiskinan ekonomi semata. Seseorang menjadi
diakibatkan dari ketimpangan ekonomi yang terjadi dalam masyarakat. Ketimpangan
ekonomi memicu terjadinya gap antara kaum kaya dengan kaum miskin yang dapat
menciptakan berbagai konflik diantara masyarakat. Kesempatan mendapatkan
kehidupan yang layak bagi seluruh warga hanya miskin dapat disebabkan oleh karena
kemalasan, perampasan harta, bencana malapetaka sehingga menjadi orang kehilangan
harta berupa material atau harta benda kekayaan. Kemiskinan ditunjukkan kepada
orang yang keadaan hidup rohaninya lemah, karena merasakan perbuatan impinan
belakang bangsa. Berbagai upaya perbuatannya di masa lalu dan sekarang yang telah
dan sedang ditempuh oleh Kendati demikian orang juga dapat bangsa dari seperti.
Bantuan Langsung dikategorikan miskin secara sosial Tunai (BLT), Beras untuk
Rakyat dimana orang yang tidak memilik Miskin (RASKIN), Program Nasional
keturunan, disingkirkan dari kaumnya menjadi kaum marginal dan tersisih dan
Perlindungan kehidupan bagi kaum ketergantungan kondisi kepada orang lain. miskin
juga terjadi pada saat tahun sabat memberikan akses kepada memberikan kesempatan
bagi kaum miskin untuk mendapatkan miskin untuk mengumpulkan hasi perlindungan
atas-atas hak pemeliharaan dari Tuhan Allah. Perlindungan hak kehidupan orang
miskin diatur sepenuhnya oleh Taurat Tuhan. panen dari ladang-ladang kaum kaya
melalui tahun sabat ini, Tuhan henda memberikan pemahaman kepad kehidupan kaum
Israel (baik kaum kaya maupun kaum miskin) pentingnya untuk Perlindungan Hidup
bagi bersandar terhadap pemeliharaan Tuhan

Anda mungkin juga menyukai