StRategic
Assets
MANAGEMENT
.................................................................................................
Peranan Pengelolaan Kekayaan
Negara/BMN dalam Meningkatkan
Opini LKKL & LKPP
VISI
Menjadi Pengelola Kekayaan Negara, Piutang Negara
dan Lelang yang profesional dan bertanggung jawab
untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
MISI
1. Mewujudkan optimalisasi penerimaan, efisiensi pengeluaran,
dan efektivitas pengelolaan kekayaan negara;
2. Mengamankan kekayaan negara secara fisik, administrasi,
dan hukum;
3. Mewujudkan nilai kekayaan negara yang wajar dan dapat
dijadikan acuan dalam berbagai keperluan;
4. Melaksanakan pengurusan piutang negara yang efektif,
efisien, transparan, akuntabel;
5. Mewujudkan lelang yang efektif, efisien, transparan,
akuntabel, adil, dan kompetitif sebagai instrumen jual beli
yang mampu mengakomodasi kepentingan masyarakat.
yang baik akan berkontribusi signifikan dalam mendorong terwujudnya efisiensi, yang Kasubdit Peraturan Perundangan
pada gilirannya berperan besar dalam penghematan anggaran. Potensi mega peran Kasubdit Bantuan Hukum
Kepala Seksi Publikasi dan Dokumentasi
DJKN itulah yang mendasari kami untuk menyajikannya sebagai current issue pada edisi
Kepala Seksi Standardisasi Real Properti I
kali ini.
Penyunting/Editor
Kepala Subbagian Organisasi dan Perencanaan Kinerja
Sadar bahwa perkembangan pada berbagai bidang bergerak dinamis, kami dituntut
Kepala Seksi Peraturan Perundangan III
untuk terus menyesuaikan diri. Mulai edisi kali ini, pada setiap edisi, Menteri Keuangan Kepala Seksi Barang Milik Negara IIIB
dan Direktur Jenderal Kekayaan Negara akan menyambut anda dalam menikmati Kepala Sub Bagian Publikasi I
majalah ini. Selain itu, pengalaman Kementerian/Lembaga dalam menatausahakan Kepala Seksi Kekayaan Negara Dipisahkan IIC
dan mengelola BMN, juga kami akan kupas dengan harapan dapat digunakan sebagai Desain Grafis dan Fotografer
teladan bagi Kementerian/Lembaga lainnya. Kepala Seksi Bantuan Hukum II
Kepala Seksi Komunikasi Publik
Kolom utama yang kami sajikan dalam edisi kali ini membahas roadmap strategic assets Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi
management. Serangkaian langkah dan strategi, penetapan arah dan kebijakan dalam Risma Br Sinaga
Sekretariat
mengelola BMN dikupas tuntas di sini. Kolom utama ini akan kami perkaya dengan
Bend. Abidin Santosa
tiga tulisan pendukung lain yang bercerita tentang pengelolaan dan pemanfaatan
Qori Kharismawan
BMN idle, peran pengelolaan BMN dalam meningkatkan opini LKPP, serta wawancara
Niko Prastiya
dengan Direktur BMN mengenai langkah-langkah strategis dalam mewujudkan tata
Endriko
kelola aset negara yang baik.
Alamat redaksi:
Melengkapi Kolom utama, kami tetap menghadirkan rubrik tetap kami yaitu kajian Gedung Syafrudin Prawiranegara II, Lantai 12 Utara
multitopik yang mengulas berbagai hal terkait dengan investasi pemerintah, Komplek Kementerian Keuangan
keuangan, penilaian, kehumasan, dan layanan lelang. Rencana strategis dalam Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4
mewujudkan “zero outstanding 2014” yang ditetapkan dalam Rapat Kerja Nasional Jakarta Pusat
PUPN di Semarang akhir Mei lalu akan kami laporkan untuk anda. Selain itu, upaya
peningkatan kualitas pelayanan yang disesuaikan dengan nuansa kedaerahan khas Telepon: email:
021 345 8015 mediadjkn@gmail.go.id
Pekanbaru dan Mataram kami akan kemas dalam rubrik Profil Kantor serta tulisan
website:
ringan berupa tips kesehatan dan guyonan Bang Kaen sayang untuk dilewatkan.
www.djkn.depkeu.go.id
Pembaca, tiada henti kami mengajak anda untuk terus berkontribusi melalui kajian, Desain Cover, Layout, dan Ilustrasi: Qori Kharismawan
tulisan, maupun hasil bidikan kamera anda. Tak lupa, masukan dan saran untuk _________________________________
perbaikan media ini selalu kami nantikan. Terakhir, kami berharap Media KN ini berguna Redaksi menerima sumbangan tulisan yang sesuai
dengan moto majalah ini “Menuju Optimalisasi
bagi anda. Pengelolaan Kekayaan Negara, Piutang Negara dan
Lelang” dan tulisan dengan tema lainnya. Tulisan
Selamat membaca! menggunakan huruf Arial 11 spasi 1,5 maksimal 4
halaman dan dikirimkan ke mediadjkn@gmail.go.id
Salam Media KN
Wawancara Direktur
BMN...12
Salam Redaksi_3
Sambutan Menteri Keuangan & Dirjen Kekayaan Negara_5-6
Kolom BMN: Profil Kantor:
• Peranan Pengelolaan Kekayaan Negara/BMN dalam • Kantor Wilayah III DJKN
Meningkatkan Opini LKKL & LKPP__16 Pekanbaru__50
• Pengelolaan BMN Idle__20 • Kantor Pelayanan
• Kajian Strategis Kerja Sama Pemanfaatan BMN__23 Kekayaan Negara
• Wanwancara Kementerian Negara dan Lembaga: dan Lelang (KPKNL)
Biro Perlengkapan Setjen Kementerian Hukum dan Mataram__53
HAM__26
• Wawancara Satuan Kerja: Apa kata mereka? __60
Kanwil Badan Pertanahan Negara Sumatera Barat__28
Info Kesehatan:
Kolom Kekayaan Negara Dipisahkan: Pentingnya Sarapan bagi
Mengenal Sistem Akuntansi Investasi Pemerintah__30 Kesehatan__61
Kolom Penilaian: Kilas Berita__62-63
Optimalisasi Pengelolaan BMN Idle Melalui Penerapan
Analisis Highest and Best-Use__33 Galeri DJKN__64-65
Kolom Piutang Negara: Snapshot__66
Kunjungan Kerja ke Amerika Serikat & Polandia__36
Bang Kaen__67
Kolom Lelang:
Implementasi Security Paper pada Pejabat Lelang Kelas I Liputan Khusus:
dan II__41 Rapat Kerja Pembinaan PUPN
Cabang__56
Kolom Kesekretariatan:
• Model Pembinaan Terpadu pada KPKNL__43
• Penghematan Anggaran DJKN__46
Kolom Kehumasan:
Information Desk & Call Center Sebagai Ujung Tombak
Layanan Informasi DJKN__49
Menteri Keuangan
Agus D.W. Martowardojo
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Gaung reformasi telah memasuki tahun ke-14 pada bulan Mei lalu. Waktu yang tidak sebentar bagi masyarakat Indonesia untuk melakukan
perubahan-perubahan menuju arah yang lebih baik. Perbaikan secara terus-menerus di bidang pengelolaan keuangan negara dan Reformasi
Birokrasi diharapkan dapat membawa perubahan yang lebih baik untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Tujuan Reformasi Birokrasi tidak hanya berhenti pada peningkatan kualitas pengelolaan keuangan negara, perbaikan proses bisnis, dan perilaku
aparatur saat ini. Esensi lain dari program Reformasi Birokrasi adalah memberikan pelayanan publik yang lebih baik dan meningkatkannya.
Reformasi ini juga diharapkan mampu membawa semua insan ke arah pribadi yang berintegritas dan profesional.
Sebagai bangsa yang terlibat dalam perekonomian Internasional, Indonesia harus mampu untuk menyesuaikan diri dengan keadaan di dunia
perekonomian global. Sebagai upaya penyesuaian tersebut, perubahan terjadi pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kita.
Perubahan APBN ini terjadi guna menyesuaikan tantangan dalam menghadapi eskalasi perubahan ekonomi global, khususnya terkait harga
minyak dunia.
Terkait hal tersebut di atas, satu hal penting yang perlu digarisbawahi adalah kita harus berperilaku efisien dalam hal konsumsi sumber daya
energi. Ketersediaannya yang terbatas membuat perubahan pola konsumsi energi ke depan sebagai sebuah tuntutan yang tidak dapat
dihindari. Dengan adanya pola konsumsi yang efisien ini, kami berharap kondisi keuangan negara akan semakin terus membaik dari waktu ke
waktu. Gerakan penghematan besar-besaran harus kita laksanakan dengan serius dan harus sukses, agar APBN kita aman.
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara sebagai satu-satunya unit pengelola kekayaan negara diharapkan mampu menjadi instansi yang
mencanangkan efisiensi ini. Dengan efisiensi di bidang pengelolaan aset negara, kami berharap akan memberi efek berupa efisiensi pengeloaan
keuangan negara secara luas di instansi lain.
Tantangan pengelolaan aset negara yang semakin berat menjadikan DJKN harus bekerja ekstra keras. DJKN sebagai institusi pengelola barang
milik negara harus terus mendorong semua kementerian negara dan lembaga sebagai stakeholdernya untuk melakukan perbaikan dalam
bidang penatausahaan dan pengelolaan barang milik negara. Penyesuaian kebijakan-kebijakan yang dilakukan DJKN akan menjadi topik
pembahasan utama dalam Media Kekayaan Negara edisi kali ini.
Tak bosan-bosannya kami mengingatkan semua insan Kementerian Keuangan mengenai pentingnya Nilai-Nilai Kementerian Keuangan. Kita
harus memegang integritas dan profesionalisme dalam mengelola keuangan dan kekayaan negara. Kita juga harus membangun sinergi dengan
para pemangku kepentingan untuk menghasilkan karya yang bermanfaat dan berkualitas, meningkatkan pelayanan terhadap pemangku
kepentingan, dan senantiasa melakukan upaya perbaikan di segala bidang menjadi dan memberikan yang terbaik menuju kesempurnaan.
Dengan berpegang teguh pada Nilai-Nilai Kementerian Keuangan dalam melaksanakan tugas dan fungsi, kami berharap di masa yang akan
datang, Kementerian Keuangan khususnya DJKN sebagai pengelola Kekayaan Negara mampu sejajar dengan pengelola aset di negara-negara
maju lain. Yang tidak kalah penting adalah DJKN harus mampu berperan lebih besar terhadap pengelolaan APBN yang akan sangat responsif
terhadap perubahan-perubahan di masa-masa mendatang.
Alhamdulillah, semester I tahun 2012 ini capaian kinerja organisasi DJKN mencapai 107%. Terima kasih saya sampaikan
kepada seluruh jajaran yang telah bekerja keras. Namun demikian, banyak tugas yang telah menanti untuk diselesaikan
oleh segenap jajaran DJKN, di antaranya pengamanan dan pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN) idle, sertipikasi BMN,
percepatan penyelesaian piutang negara, dan peningkatan kualitas layanan lelang melalui program penyederhanaan dan
pengamanan risalah lelang maupun penyelesaiaan Rancangan Undang-Undang Kekayaan Negara.
Kali ini, Media Kekayaan Negara mengangkat tema BMN. Tema ini penting, mengingat nilai total BMN saat ini pada Laporan
Keuangan Pemerintah Pusat telah mencapai 1.694 Triliun rupiah yang tersebar di 87 Kementerian/Lembaga. Nilai ini
signifikan dan membuat DJKN menjadi satu-satunya entitas pemerintah yang mengelola aset lebih besar dari total rupiah
APBN kita.
Karena itu, arah perjalanan pengelolaan BMN untuk lima tahun ke depan harus diperbaharui oleh DJKN. Roadmap ini
merupakan panduan bagi seluruh pegawai DJKN untuk menjadi pengelola aset yang profesional. Roadmap ini juga akan
menjadi monitor kinerja dalam pengelolaan aset negara.
Dalam upaya mencapai target yang sudah tercantum dalam Roadmap ini, DJKN tentu memerlukan peningkatan kapasitas
SDM, penyempurnaan database dan peraturan BMN, dan yang tidak kalah penting, optimalisasi pengelolaan aset bagi
efisiensi APBN.
Mengingat APBN saat ini bergantung pada pendapatan perpajakan dan perlu disesuaikan dengan perkembangan
perubahan ekonomi global, maka sumber pendapatan lain yang dapat menjadi kontributor bagi penerimaan APBN
di antaranya pendapatan negara bukan pajak yang berasal dari pengelolaan BMN. Ke depan, kami mengharapkan
penerimaan atau penghematan APBN yang berasal dari pengelolaan BMN dapat menjadi tolok ukur kinerja DJKN.
Akhir kata, semoga Media Kekayaan Negara edisi ini dapat menjadi sarana sosialisasi bagi pemangku kepentingan, termasuk
bagi pegawai DJKN yang tersebar dari Sabang sampai Merauke untuk mendapatkan informasi atau pengetahuan terkini
terkait pengelolaan kekayaan negara, menuangkan ide, gagasan, dan saling bersilaturahmi.
Perlunya Penyesuaian
Roadmap Strategic
Assets Management Oleh: Tim Direktorat BMN
“Saya memberikan atensi kepada aset negara, aset tetap maupun aset BPPN. Aset tetap kadang masih ada
keruwetan apa yang dicatat, dikelola dan ditertibkan oleh negara,”
(SBY Minta Aset BPPN Triliunan Rupiah Ditertibkan – detikfinance Rabu, 30/05/2012)
Pada saat menerima Laporan Hasil Pemeriksanaan atas Laporan Potret Aset Negara 2005-2012
Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dari Badan Pemeriksa Keuangan Pada 31 Desember 2005 yang lalu, nilai BMN adalah Rp237,78 triliun
Republik Indonesia (BPK RI), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang tersebar di 71 Kementerian/Lembaga (K/L), dan pada 31 Desember
menyebut dua kali Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) sebagai 2011 meningkat menjadi Rp1.694,57 triliun yang tersebar di 87 K/L.
satu-satunya pengelola aset negara, agar bekerja lebih keras dari Dilihat dari kenaikan belanja modal, maka setiap tahun diperkirakan
tahun-tahun sebelumnya, bahkan bila perlu 24 jam dalam sehari. Hal ini BMN kita memiliki kenaikan rata-rata sebesar Rp84,25 triliun dari tahun-
menyikapi opini BPK RI atas LKPP tahun 2011 yang masih mendapatkan tahun sebelumnya. Sebenarnya BMN dapat meningkat lebih dari itu
opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dengan masalah utama adalah pertahun mengingat definisi BMN adalah semua yang diperoleh atas
masalah Invetarisasi dan Penilaian (IP) aset tetap dan masalah aset eks beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau perolehan
Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) lain yang sah. Singkat kata, bisa jadi seharusnya lebih banyak lagi BMN
yang tercipta dari belanja barang, belanja bantuan sosial, dan belanja
Arahan Presiden Republik Indonesia di atas memiliki makna yang dalam. lain-lain apabila substansi dari belanja-belanja tersebut memang
Hal ini memberikan momentum yang tepat kepada seluruh pegawai menghasilkan BMN.
DJKN pada umumnya dan pegawai Direktorat Barang Milik Negara
(BMN) pada khususnya untuk melihat kembali ke Roadmap Pengelolaan Jumlah belanja modal yang pada APBN tahun anggaran 2005 hanya
BMN yang pernah ditetapkan. Singkatnya, akan dibawa ke arah mana berkisar di angka Rp32.888,80 triliun, di tahun 2012 ini menjadi
pengelolaan BMN ke depan? Rp151.975 triliun atau lima kali lipat lebih besar daripada belanja
modal pada tahun anggaran 2005. Sesuai dengan fakta ini, kiranya
Mengingatkan kembali kepada pembaca sekalian, pada tahun 2008 memang perlu upaya lebih keras bagi DJKN dalam mengelola BMN yang
yang lalu, telah dibuat Roadmap Strategic Assets Management oleh DJKN kecenderungannya naik setiap tahun tersebut (lihat grafik 1).
dengan tujuan akhir yang ingin dicapai adalah terciptanya Strategic
Assets Management dengan ultimate goal-nya, aset negara sebagai Dengan tanggung jawab dan risiko yang sedemikian besar, DJKN harus
indikator penting dalam pelaksanaan anggaran yang efektif. Tentu memiliki pedoman untuk mencapai tujuan dan mencari cara yang
saja tujuan tersebut masih tetap ingin dan harus kita raih, mengingat efektif, efisien, dan ekonomis dalam mencapai sasaran Strategic Assets
kemampuan mengoptimalkan pengelolaan aset dalam keterbatasan Management. Bekerja dengan cara biasa, kiranya memang tidaklah
anggaran terhadap perubahan di tahun-tahun mendatang telah cukup, karena peningkatan nilai aset membawa tuntutan yang lebih baik
menjadi kewajiban para pengelola keuangan dan aset di seluruh dunia. pula dalam pengelolaan (aset) nya.
Roadmap Strategic Assets Management Termasuk dalam objek penertiban BMN saat itu adalah aset yang
Sesuai Roadmap yang pernah dibuat pada tahun 2007, DJKN dikuasai K/L termasuk yang berada pada satker Badan Layanan Umum
meletakkan fondasi untuk melengkapi atribut organisasi dan (BLU), aset yang berasal dari Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
memulainya penertiban BMN. Selanjutnya, di tahun 2008-2009, (DK/TP), aset yang berasal dari Bantuan Pemerintah Yang Belum
DJKN melakukan lanjutan penertiban BMN, penyempurnaan ditentukan Statusnya (BPYBDS), aset eks BPPN, aset bekas milik Asing/
Sistem Pengendalian Internal dan tata kelola pengelolaan aset, dan Cina, aset eks Kepabeanan/Bea Cukai, aset Bank Dalam Likuidasi (BDL),
penatausahaan yang andal dan akuntabel. Di tahun 2010 dan tahun aset eks Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), barang rampasan, benda
selanjutnya dalam Roadmap Strategic Assets Management tersebut, DJKN cagar budaya/benda berharga asal Muatan Kapal yang Tenggelam
berupaya untuk melakukan integrasi perencanaan dan penganggaran (BMKT), dan aset lain yang berdasarkan peraturan perundang-undangan
aset negara dan optimalisasi pengelolaan aset negara (the highest and ditetapkan sebagai BMN.
the best use).
Inventarisasi menjadi icon DJKN bermula dengan terbitnya Keputusan
Sampai tahun 2012, integrasi perencanaan anggaran dan perencanaan Presiden Nomor 17 Tahun 2007 tentang Penertiban BMN yang
BMN belum dapat dilaksanakan, penatausahaan BMN masih terdapat memberikan tanggung jawab kepada Pengelola Barang untuk
masalah, dan penyempurnaan peraturan serta tindak lanjut temuan menyusun pedoman pelaksanaan IP BMN dan pelaporannya dengan
BPK RI masih harus diselesaikan, sehingga Roadmap Strategic Assets mempercepat tercapainya IP BMN yang dilakukan oleh K/L secara
Management yang pernah dibuat perlu dilakukan penyesuaian. tertib, efektif, efesien, dan akuntabel. Meskipun demikian, sebetulnya
dalam pasal 6 ayat (2) huruf l, Peraturan Pemerintah (PP) 6 Tahun
Adapun penyesuaian Roadmap ini, kiranya perlu dibahas dalam rapat 2006, disebutkan bahwa K/L sebagai pengguna BMN berwenang dan
tingkat pimpinan lebih lanjut. bertanggung jawab melakukan pencatatan dan inventarisasi BMN yang
berada dalam penguasaannya.
Pada Roadmap Strategic Assets Management yang telah disesuaikan ini,
dipertajam menjadi 3 periode sebagai berikut : Meski dalam situasi yang sibuk, DJKN memiliki tanggung jawab untuk
menyiapkan pedoman pengelolaan BMN, seperti yang diamanatkan
a. Periode penertiban dan pembenahan (2007-2009) PP 6 tahun 2006. Akhirnya sejak tahun 2007 diterbitkan peraturan-
Dalam satu tahun setelah lahirnya DJKN, adalah periode yang menuntut peraturan antara lain Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor
DJKN mencurahkan segenap tenaga dan pikirannya dalam membantu 96/PMK.06/2007 tentang Tatacara Penggunaan, Pemanfaatan,
K/L dalam melaksanakan penertiban BMN melalui Inventarisasi dan Penghapusan dan Pemindahtangan Barang Milik Negara, PMK Nomor
Penilaian (IP) BMN. 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara, PMK
Nomor 97/PMK.06/2007 tentang Kodifikasi Barang Milik Negara
Ada 4 (empat) tujuan utama penertiban BMN, yaitu (i) melakukan sebagaimana telah diubah dengan PMK Nomor 29/PMK.06/2010
pemutakhiran pembukuan BMN pada Sistem Informasi Manajemen dan lain-lain. Pada tahun 2008 diterbitkan PP Nomor 38 Tahun 2008
Akuntansi Keuangan BMN (SIMAK BMN), (ii) mewujudkan yang merupakan Perubahan atas PP Nomor 6 tahun 2006 tentang
penatausahaan BMN di seluruh satuan kerja (satker) instansi Pemerintah Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.
Pusat, (iii) menyajikan koreksi nilai aset tetap neraca awal 2004 pada
Laporan Keuangan K/L, dan (iv) melakukan tindak lanjut penatausahaan Pada periode ini pula pegawai DJKN, baik di pusat maupun di daerah,
dan pengelolaan BMN yang tertib dan optimal. yang bersinggungan langsung dengan BMN terus-menerus melakukan
peningkatan kapasitas pegawai pada pengguna barang baik terkait
Konsolidasi dari
Jumlah 81 81 84 79 84 87
Kontribusi dari pengelolaan BMN atas opini LKPP signifikan, mengingat Setelah periode utilisasi dan persiapan, periode selanjutnya adalah
BPK RI memberikan opini WDP, karena masalah utamanya aset, baik itu bagaimana BMN dapat dioptimalisasikan. Optimalisasi tentu
aset pada K/L terkait pelaksanaan IP aset tetap maupun masalah aset membutuhkan basis data BMN yang akurat. Dengan basis data yang
eks BPPN. Terkait aset tetap pada K/L yang menjadi kualifikasi pada LKPP akurat, maka apapun bentuk pengelolaan BMN-nya akan dengan
tahun 2011, Direktorat BMN DJKN telah membuat action plan untuk mudah dapat dilaksanakan. Pemanfaatan BMN idle oleh pengelola
melaksanakan: maupun pemanfaatan dan pemidahtanganan BMN sesuai ketentuan,
menjadi bagian penting dari optimalisasi pengelolaan BMN.
rekonsiliasi dengan K/L atas selisih absolut koreksi sebesar Rp1,54 triliun
serta melakukan pembinaan dan asistensi pada seluruh K/L terkait Integrasi antara perencanaan anggaran dan perencanaan BMN sebagai
monitoring koreksi hasil IP; wacana untuk efektifitas dan efisiensi pengeluaran APBN kiranya
meminta Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian
memang perlu disiapkan mengingat di tahun-tahun mendatang
Perhubungan melakukan rekonsiliasi dan verifikasi untuk menelusuri kecenderungan belanja modal akan terus naik (lihat grafik 1). Selain
Direktur BMN:
Roadmap Aset DJKN untuk Pelaksanaan
Anggaran Yang Efektif, Efisien, dan Optimal
Oleh: Tim Humas DJKN
Direktur BMN Deddy Syarif Usman. Qori
Terkait kekhawatiran akan menghambat UU PKN memiliki empat urgensi, pertama, UU Kami berharap RUU PKN dapat ditetapkan
proses pembahasan RKA-K/L karena PKN akan memperkuat peraturan aspek fiskal sebagai UU PKN yang terintegrasi, sehingga
menambah layer birokrasi, saat ini tengah serta pengawasan dan pengendalian terkait akan terwujud pengelolaan kekayaan negara
dikaji ulang dan akan diusulkan alternatif pengelolaan kekayaan negara. Kondisi saat ini, yang berkelanjutan (sustainable development),
revisi tata cara pelaksanaan perencanaan aspek fiskal kekayaan negara dikuasai belum penerimaan fiskal dari sumber-sumber
kebutuhan BMN. Akan dikaji kemungkinan diatur secara terintegrasi dalam Undang- pengelolaan kekayaan negara yang optimal,
pengelola barang melaksanakan pembahasan Undang sektoral. Kedua, perlu adanya dan pengelolaan kekayaan negara yang lebih
rencana kebutuhan BMN bersama dengan harmonisasi peraturan pengelolaan kekayaan transparan dan akuntabel. Pada akhirnya,
proses pembahasan RKA/KL secara simultan negara dikuasai baik antar sektoral, antar itu semua agar kekayaan negara dikelola
sehingga tidak terdapat layer birokrasi. pemerintah, atau antar pemerintah dengan dalam rangka memberikan manfaat sebesar-
Rencana Kerja K/L berdasarkan pagu indikatif pihak lain dengan memperhatikan aspek besarnya bagi rakyat.
diharapkan dapat disusun bersama antara ekonomi, ekologi, dan sosiologi.
bagian perencanaan, bagian keuangan, dan
bagian pengelolaan BMN pada K/L, dan proses
penyusunan Rencana Kebutuhan Tahunan
Urgensi yang ketiga, UU PKN mengatur
pengelolaan BMN/D yang komprehensif yang
9 Terkait dengan temuan BPK pada LKPP
2011, langkah apa saja yang sudah
dilakukan untuk menindaklanjuti temuan
Barang Milik Negara (RKTBMN) oleh K/L dan melindungi hak-hak negara dan masyarakat ini?
penelitian RKTBMN oleh Pengelola Barang secara seimbang. Terkait dengan kondisi Temuan BPK pada LKPP 2011 terkait BMN
akan menjadi proses lanjutan pagu indikatif saat ini yang masih terdapat BMN/D yang yang menjadi kewenangan kami untuk
dan Rencana Kerja K/L. diokupasi dan/atau dalam sengketa dengan menindaklanjutinya dapat digolongkan dalam
masyarakat, UU PKN berusaha mencarikan tiga kelompok besar.
Babak Baru Pengelolaan BMN Tugas, Fungsi, dan Output Pemindahtangan, dan Penghapusan BMN,
Tahun 2006 merupakan babak baru dalam Begitu dibentuk, DJKN langsung bergerak PMK Nomor 120/PMK.06/2007 tentang
sejarah pengelolaan kekayaan negara cepat melaksanakan seluruh tusinya yang Penatausahaan BMN, PMK Nomor 97/
Republik Indonesia pada umumnya dan bersifat rutin maupun yang sifatnya ad PMK.06/2007 tentang Penggolongan dan
pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) hoc. Untuk mendukung pelaksanaan tusi Kodefikasi BMN, dan Keputusan Menteri
khususnya karena pada tahun 2006 tersebut yang bersifat rutin tersebut dilaksanakan Keuangan (KMK) Nomor 31/KMK.06/2008
terbit Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6 oleh Kantor Pusat DJKN (KP DJKN), Kantor tentang Pelimpahan Sebagian Wewenang
Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Wilayah (Kanwil), dan Kantor Pelayanan Pengelolaan BMN Kepada Kepala Kanwil
Milik Negara/Daerah sebagai kelanjutan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL). dan Kepala KPKNL di Lingkungan DJKN
dari 3 (tiga) paket undang-undang yang Sedangkan kegiatan yang sifatnya ad hoc Untuk dan Atas Nama Menteri Keuangan
telah lahir sebelumnya yaitu Undang- antara lain adalah penyusunan Standar Menandatangani Surat dan/atau KMK,
Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Operasi dan Prosedur (SOP), termasuk sehingga Kuasa Pengguna Barang yang
Keuangan Negara, UU Nomor 1 tahun SOP unggulan dan peraturan-peraturan, telah mendapatkan pendelegasian dari
2004 tentang Perbendaharaan Negara, baik peraturan turunan dari PP Nomor 6 Pengguna Barang dapat mengajukan
dan UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Tahun 2006 maupun peraturan untuk permohonan. Sedangkan output dari
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung penyelesaian kasus. kegiatan rutin berupa pemberian
Jawab Keuangan Negara, telah dibentuk pelayanan dan bimbingan teknis di bidang
pula satu unit organisasi setingkat eselon Dari kegiatan ad hoc untuk mendukung pengelolaan BMN kepada K/L penerbitan
I di lingkungan Kementerian Keuangan pelaksanaan kegiatan rutin telah dihasilkan sejumlah surat persetujuan pengelolaan
yang mempunyai tugas dan fungsi (tusi) beberapa SOP pelayanan pengelolaan BMN BMN, sedangkan output langsung dari
melakukan pengelolaan kekayaan negara termasuk SOP unggulan dan Peraturan pelayanan dan bimbingan teknis di bidang
yakni Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Menteri Keuangan (PMK) seperti PMK penatausahaan BMN adalah Laporan BMN
(DJKN). Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara seluruh K/L dapat disusun dengan benar
Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, dan disampaikan tepat waktu.
Kesimpulan dan saran bekerja dan menggodok segala data dengan bulan April/Mei tersebut dan
Dari uraian dan data peningkatan opini dan temuannya untuk menentukan benar-benar memanfaatkan rapat
LKKL dan LKPP di atas dapat disimpulkan opini LKKL dan LKPP. tri partit yang diadakan oleh Ditjen
sebagai berikut: 3. Dalam rangka peningkatan opini LKKL Perbendaharaan.
1. Peranan pengelolaan BMN dalam dan LKPP, DJKN harus memperhatikan *Penulis adalah Kepala Seksi BMN IA
rangka meningkatkan opini LKKL dan kurun waktu bulan Juli sampai
Kantor Pusat DJKN
LKPP sangat penting, karena DJKN
berperan dalam emningkatkan kualitas Mengenal Opini Auditor
LKKL dan LKPP dengan melaksanakan Opini yang paling baik adalah Wajar Tanpa Pengeculian (Unqualified Opinion).
kegiatan adhoc terutama pelaksanaan Opini ini diberikan karena auditor meyakini, berdasar bukti-bukti audit yang
IP dalam rangka Penertiban BMN dikumpulkan, laporan keuangan telah bebas dari kesalahan-kesalahan atau
diimbangi dengan kegiatan kekeliruan yang material.
penyusunan dan penyempurnaan
SOP (termasuk SOP unggulan) Opini terbaik kedua adalah Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion). Opini
dan penyempurnaan/penyusunan diberikan karena meskipun ada kekeliruan, namun kesalahan atau kekeliruan tersebut
peraturan, temuan terkait pengelolaan secara keseluruhan tidak mempengaruhi kewajaran laporan keuangan.
dan penatausahaan BMN semakin
sedikit, opini atas LKKL dan LKPP dari Opini paling buruk adalah Tidak Wajar (Adverse Opinion). Opini diberikan karena
BPK semakin membaik. auditor meyakini, berdasar bukti-bukti yang dikumpulkannya, bahwa laporan
2. Kurun waktu bulan Juli sampai dengan keuangan mengandung banyak sekali kesalahan atau kekeliruan yang material.
April/Mei tahun berikutnya adalah Artinya, laporan keuangan tidak menggambarkan kondisi keuangan secara benar.
kurun waktu krusial bagi pengelolaan
kekayaan negara pada umumnya dan Opini Tidak Memberikan Pendapat atau Menolak Memberikan Pendapat
BMN pada khususnya karena pada (Disclaimer Opinion) tidak bisa diartikan bahwa laporan keuangan sudah benar atau
kurun waktu tersebut selain adanya salah. Opini diberikan karena auditor tidak bisa meyakini apakah laporan keuangan
rekonsiliasi dan pemutakhiran data benar atau salah. Ini terjadi karena auditor tidak bisa memperoleh bukti-bukti yang
BMN dalam rangka penyusunan LKKL dibutuhkan untuk bisa menyimpulkan dan menyatakan apakah laporan sudah
semester I, II dan tahunan, terdapat pula disajikan dengan benar atau salah.
rapat tri partit antara Kemenkeu, K/L
dan BPK merupakan waktu dimana BPK
Tahukah Anda?
Pada tahun 2009 terdapat 45 Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) dan Laporan Keuangan
Bagian Anggaran Bendahara Umum (KL/BA BUN) yang memperoleh opini WTP, kemudian pada tahun 2010
bertambah menjadi 53 KL/BA BUN, dan pada tahun 2011 ini terdapat 67 KL/BA BUN yang memperoleh WTP.
Prinsip dasar penggunaan Barang Milik menyewa ruang kerja kepada pihak Milik Negara Yang Tidak Digunakan Untuk
Negara (BMN) berupa tanah dan/atau ketiga namun terdapat juga Satker yang Menyelenggarakan Tugas Dan Fungsi
bangunan adalah untuk penyelenggaraan memiliki tanah dan/atau bangunan yang Kementerian/Lembaga.
tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga berlebih dan tidak digunakan. Untuk hal
(K/L), sehingga diatur mekanisme bahwa ini, Pengelola Barang harus menempatkan BMN idle yang diatur dalam peraturan
K/L mengajukan penetapan status posisinya untuk mengalokasikan BMN tersebut terbatas pada BMN berupa
penggunaan atas tanah/bangunan yang idle kepada K/L yang membutuhkan dan tanah dan/atau bangunan. Tanah dan/
digunakannya kepada Pengelola Barang. meminta BMN yang tidak digunakan atau bangunan tersebut ditunjukkan
Sebagai konsekuensinya, tanah dan/ dalam pelaksanaan tugas dan fungsi dari pencatatannya dalam aplikasi SIMAK
atau bangunan yang tidak digunakan Pengguna Barang. BMN, sehingga tidak dikenal adanya idle
dalam menyelenggaraan tugas dan untuk sebagian tanah dan/atau bangunan.
fungsi instansi yang bersangkutan, wajib Ruang Lingkup BMN idle Penetapan BMN idle menunjuk kepada
diserahkan kepada Pengelola Barang. Mengingat Peraturan Menteri Keuangan satu nomor urut pendaftaran BMN.
(PMK) Nomor 96/PMK.06/2007 tentang
Tanah dan/atau bangunan yang tidak Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Kriteria BMN idle adalah BMN yang sedang
digunakan dalam menyelanggarakan Pemanfaatan, Penghapusan dan tidak digunakan dalam penyelenggaraan
tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga Pemindahtanganan Barang Milik tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga;
(selanjutnya disebut BMN idle) dan telah Negara, belum secara khusus mengatur atau BMN yang digunakan tetapi
diserahkan kepada Pengelola Barang, pengelolaan BMN idle serta dalam tidak sesuai dengan tugas dan fungsi
selanjutnya akan didayagunakan untuk rangka pengendalian dan penataan atas Kementerian/Lembaga. Dalam hal K/L
penyelenggaraan pemerintahan negara. BMN idle tersebut, Menteri Keuangan telah memiliki/ menyusun perencanaan
pada tanggal 28 Desember 2011 telah untuk menggunakan/memanfaatkan
Hasil pelaksanaan Inventarisasi dan menandatangani Pereaeturan Menteri BMN yang sedang tidak digunakan dalam
Penilaian (IP) menggambarkan bahwa Keuangan (PMK) Nomor 250/PMK.06/2011 penyelenggaraan tugas dan fungsi K/L
terdapat Satuan Kerja (Satker) yang masih tentang Tata Cara Pengelolaan Barang tersebut maka tidak termasuk sebagai
Kerja sama Pemanfaatan Versus Public diversifikasi usaha, sehingga kemudian sektor 96 Tahun 2007, menurut penulis mengacu
Private Partnership privat tersebut berupaya mencari objek/lokasi kepada skenario lain dalam market analysis
Kerja sama pemanfaatan Barang Milik untuk mewujudkannya. Hal ini merupakan for real estate yaitu a site in search of a use or
Negara(BMN), selanjutnya disebut KSP, salah satu skenario dalam market analysis for market. KSP lebih kepada inisiatif pemilik
sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan real estate. Sedangkan pada pola kerja sama properti/tanah yang mencari mitra investor
Pemerintah (PP) Nomor 6 Tahun 2006 mekanisme KSP sebagaimana substansinya untuk dapat memberdayakan properti
tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/ sesuai PP Nomor 6 Tahun 2006 jo PMK Nomor tersebut sehingga dapat mengoptimalkan
Daerah jo Peraturan Menteri Keuangan (PMK)
Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tatacara
Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan,
Penghapusan, dan Pemindahtanganan BMN,
yaitu pendayagunaan Barang Milik Negara
oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu
dalam rangka peningkatan penerimaan
negara bukan pajak dan sumber pembiayaan
lainnya, pada dasarnya memiliki prinsip yang
sama dengan Public Private Partnership (PPP)
dalam paradigma manajemen aset yaitu kerja
sama antara sektor publik dengan sektor
privat. Adapun skema konstruksi PPP dapat
dilihat pada gambar 1.
Kendala pastinya ada. Letak geografis Kepala KPKNL Kendari, Kepala Bagian Umum Kanwil Kementerian Hukum & HAM sebagai perwakilan
satker instansi vertikal, dan Kepala Sub Bagian Umum Dinas Perkebunan & Hortikultura Provinsi Sulawesi
menjadi kendala untama bagi unit kami Tenggara sebagai perwakilan dari satker Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam acara Dialog Sultra mengenai
di daerah. Misalnya seperti ini, ada satker BMN di TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara.
kami di pedalaman yang disana tidak
terdapat unit vertikal DJKN (KPKNL),
sehingga mereka harus melakukan
perjalanan yang cukup jauh ketika ada
6 Bagaimana kualitas pelayanan yang
diberikan KPKNL kepada satker
Kemenkumham di daerah menurut
Bantuan dari DJKN sangat berarti bagi
kami terutama saat melaksanakan
sosialisasi kebijakan terkait pengelolaan
kegiatan rekonsiliasi. Bapak? dan penatausahaan BMN di daerah. Kami
berharap kerja sama ini terus terjaga.
Terkait pengelolaan BMN ke depan, Pelayanan KPKNL sudah baik, khususnya Rekan-rekan KPKNL di daerah pun sangat
dalam hal kerja sama dan pemberian membantu ketika operator SIMAK-BMN
kami berharap akan ada komunikasi solusi permasalahan penatausahaan BMN. kami di daerah mengalami kesulitan dan
dan kerja sama terus-menerus Ada beberapa hal yang perlu menjadi permasalahan.
perhatian seperti prosedur pegelolaan
antara kami selaku pengguna
barang dan DJKN selaku pengelola.
BMN. Masa berlaku izin dan persetujuan
dirasakan terlalu singkat waktunya, satker
kami di daerah pedalaman membutuhkan
8 Apa saran Bapak untuk
penyempurnaan sinergi antara
pengguna dan pengelola BMN ke
tambahan waktu terkait proses surat depan?
Hal yang paling utama adalah menyurat perlu ada semacam dispensasi.
adanyA UPDATE informasi kepada Satu lagi, kami berharap KPKNL bisa Terkait pengelolaan BMN ke depan, kami
selalu memberikan update jika ada berharap akan ada komunikasi dan kerja
pengguna BMN jika ada aturan- kebijakan baru terkait pengelolaan sama terus-menerus antara kami selaku
dan penatausahaan BMN, terutama ke pengguna barang dan DJKN selaku
aturan terbaru terkait BMN. satker-satker kami yang terletak di daerah pengelola. Update informasi kepada
pedalaman. pengguna BMN jika ada aturan-aturan
terbaru terkait BMN menjadi hal yang
penatausahaan BMN?
Mengenal
Sistem Akuntansi Investasi Pemerintah
Oleh: Jimmy Irawan*
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 sebagaimana telah diubah dengan PMK dimana fungsi-fungsi tersebut merupakan
Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan kewenangan Menteri Keuangan selaku BUN.
Menteri Keuangan selain sebagai pimpinan atas PMK Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Secara umum, gambaran Sistem Akuntansi
Kementerian/Lembaga juga mempunyai Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat sebagaimana diatur dalam
peran sebagai Bendahara Umum Negara Pemerintah Pusat. PMK 171/PMK.05/2007 tersebut adalah
(BUN). Sebagai BUN, Menteri Keuangan sebagaimana gambar di bawah.
mempunyai beberapa kewenangan, antara Secara umum dalam PMK Nomor 171/
lain mengajukan rancangan peraturan PMK.05/2007 Sistem Akuntansi Pemerintah Sesuai dengan PMK Nomor 171/
pemerintah tentang standar akuntansi Pusat terbagi atas Sistem Akuntansi Instansi PMK.05/2007, Direktorat Jenderal Kekayaan
pemerintahan serta menetapkan sistem (SAI) dan Sistem Akuntansi Bendahara Negara (DJKN) ditetapkan sebagai Unit
akuntansi dan pelaporan keuangan negara. Umum Negara (SA-BUN). SAI dilaksanakan Akuntansi Pembantu Bendahara Umum
oleh masing-masing Kementerian/Lembaga, Negara (UAPBUN) yang melaksanakan Sistem
Sebagai pelaksanaan peran BUN tersebut, sebagai bentuk pertanggungjawaban Akuntansi Investasi Pemerintah (SAIP). Fungsi
guna mengatur sistem akuntansi dan anggaran yang dikelola oleh masing-masing ini dalam pelaksanaannya dilaksanakan oleh
pelaporan keuangan negara, khususnya Kementerian/Lembaga, sedangkan SA- Direktorat Kekayaan Negara Dipisahkan
Pemerintah Pusat, Menteri Keuangan BUN terbagi dalam beberapa subsistem (Direktorat KND). Sebagai pelaksana SAIP,
telah menetapkan Peraturan Menteri yang dilaksanakan oleh unit-unit eselon I di Direktorat KND wajib untuk melakukan
Keuangan (PMK) Nomor 59/PMK.05/2005 lingkungan Kementerian Keuangan, sebagai penatausahaan dan pelaporan investasi
tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan pelaksanaan Menteri Keuangan sebagai BUN, pemerintah, untuk ruang lingkup investasi
Keuangan Pemerintah Pusat. Mengingat
PMK Nomor 59/PMK.05/2005 tersebut
belum menampung pengaturan mengenai
pelaksanaan fungsi Menteri Keuangan
sebagai Entitas Pelaporan Bendahara Umum
Negara untuk menyusun laporan keuangan,
sehingga diperlukan adanya pengaturan
kembali mengenai Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat,
maka Menteri Keuangan telah mencabut
PMK Nomor 59 /PMK.05/2005 tersebut
untuk digantikan dengan PMK Nomor 171/
PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat
pemerintah, serta aset lainnya yang sumber untuk lingkup investasi pemerintah. Luas Pada tahun 2010 dan 2011, BPK RI melihat
anggarannya berasal dari BA 999.03. Dalam dan besarnya nilai yang dilaporkan oleh Laporan Keuangan BA 999.03 telah disusun
menyusun neraca Laporan Keuangan BA SAIP, menyebabkan potensi timbulnya dan disajikan dengan wajar, namun demikian
999.03, DJKN melakukan kompilasi data permasalahan atau temuan pun menjadi terdapat permasalahan material yang tidak
atau laporan keuangan dari unit-unit besar. Namun demikian, dari pelaksanaan mempengaruhi kewajaran nilai, namun
terkait investasi pemerintah, antara lain, SAIP yang telah diaksanakan selama ini, perlu diungkap BPK RI pada paragraf opini
Kementerian BUMN untuk penyertaan pada yang diberikan. Pada tahun 2010 BPK RI
BUMN dan Non-BUMN, Badan Kebijakan memberikan catatan belum ditetapkannya
Fiskal untuk penyertaan pada Lembaga PMK tentang Sistem Akuntansi Investasi
Keuangan Internasional, Badan Layanan Pemerintah, sedangkan pada tahun 2011 BPK
Umum (BLU) Pengelola Dana Bergulir untuk RI memberikan catatan atas belum adanya
nilai dana bergulir, Bank Indonesia, Universitas kebijakan akuntansi yang ditetapkan oleh
Airlangga dan Institut Pertanian Bogor untuk Pemerintah terkait dengan pengakuan dan
nilai ekuitas bersihnya. pencatatan nilai Bantuan Pemerintah Yang
Jika saat iNI SAIP hanya sebatas Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS).
Luasnya ruang lingkup SAIP yaitu semua konsolidasi atas data-data yang Masih adanya catatan dan temuan
investasi jangka panjang pemerintah disampaikan oleh unit-unit yang disampaikan BPK RI mendorong
tercermin dalam besarnya nilai neraca terkait, maka ke depan SAIP Direktorat KND untuk semakin baik dalam
Laporan Keuangan BA 999.03. Jika dituntut untuk mempunyai peran melaksanakan fungsi SAIP. Jika saat ini
dibandingkan dengan nilai aset pemerintah Direktorat KND melalui SAIP hanya sebatas
yang lebih dalam hal investasi
secara keseluruhan dalam LKPP, nilai konsolidasi atas data-data yang disampaikan
pemerintah.
aset yang disajikan pada neraca Laporan oleh unit-unit terkait, maka ke depan SAIP
Keuangan BA 999.03 mempunyai nilai yang dituntut untuk mempunyai peran yang
cukup siginifikan. Hal tersebut dapat dilihat lebih dalam hal investasi pemerintah. Ke
dari perbandingan nilai aset pada neraca DJKN telah menunjukkan kemauan dan depan Direktorat KND dituntut untuk dapat
Laporan Keuangan BA 999.03 dan neraca usaha yang kuat untuk selalu melakukan melakukan pembinaan yang lebih baik
LKPP sebagaimana tabel di atas. perbaikan dan tindak lanjut atas setiap kepada unit-unit terkait investasi pemerintah.
temuan dan rekomendasi BPK RI. Berikut Selain itu Direktur Jenderal Kekayaan Negara
Secara umum, penyusunan Laporan dapat digambarkan perkembangan opini juga harus segera menetapkan Peraturan
Keuangan BA 999.03 yang dilaksanakan atas Laporan Keuangan BA 999.03. Direktur Jenderal Kekayaan Negara yang akan
Direktorat KND melalui SAIP sebagaimana mengatur pelaporan investasi pemerintah.
bagan di atas. Tahun 2008 merupakan pertama kalinya DJKN juga perlu untuk segera melakukan
DJKN melaksanakan fungsi SAIP. Pada inventarisasi dan verifikasi atas dana bergulir
Laporan Keuangan BA 999.03 yang disusun tahun tersebut, masih banyak BUMN yang yang tidak berasal dari BA 999.03, agar nilai
oleh DJKN melalui SAIP selalu diaudit terlambat menyampaikan laporan keuangan dana bergulir yang disajikan pada Laporan
dan diberi opini oleh Badan Pemeriksa audited-nya menjadi pengecualian dari BPK Keuangan BA 999.03 dapat disajikan sesuai
Keuangan Republik Indonesia (BPK RI). RI. Pada Tahun 2009, tingkat kepatuhan dengan nilai realisasi bersih.
Laporan Keuangan BA 999.03, merupakan BUMN menyampaikan laporan keuangan
satu-satunya Laporan Keuangan BUN yang audited-nya telah meningkat, sehingga BPK RI *Penulis adalah Pelaksana Direktorat KND
diberi opini oleh BPK RI di lingkungan DJKN, memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian Kantor Pusat DJKN
mengingat DJKN hanya menjadi UAPBUN (WTP) kepada Laporan Keuangan BA 999.03.
Optimalisasi
Pengelolaan
BMN Idle Melalui
Penerapan Analisis
Highest and Best-Use
Oleh : Nafiantoro Agus Setiawan*
BMN Idle berupa barang rampasan kejaksaan di Mataram yang sudah ditetapkan statusnya menjadi rumah dinas KPKNL Mataram setelah diperbaiki.
Pendahuluan terbengkalai dalam waktu yang lama. optimalisasi dalam penggunaannya. Pada
Sesuai ketentuan dalam Peraturan Selain mencerminkan ketidakakuratan siklus pengelolaan BMN, perencanaan
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang dalam perencanaan, kondisi tersebut juga kebutuhan dan penganggaran memegang
Pengelolaan Barang Milik Negara/ menyedot anggaran yang tidak sedikit, peran yang sangat penting. Kesalahan
Daerah (BMN/D), siklus pengelolaan baik pada saat pengadaan aset, maupun dalam perencanaan kebutuhan BMN akan
meliputi perencanaan kebutuhan dan biaya pemeliharaan dan pengamanan atas berdampak luas pada siklus pengelolaan
penganggaran, pengadaan, penggunaan, aset tersebut. BMN selanjutnya, dan tidak jarang menjadi
pemanfaatan, pengamanan dan salah satu penyebab meningkatnya jumlah
pemeliharaan, penilaian, penghapusan, Sebagai gambaran, Reformasi Birokrasi BMN yang bersatatus idle.
pemindahtanganan, penatausahaan, yang dilakukan di Kementerian Keuangan,
dan pembinaan, pengawasan dan khususnya di Direktorat Jenderal Pajak Selain meminimalkan jumlah BMN
pengendalian, dengan strategic objective (DJP), mengharuskan dileburnya Kantor yang berstatus idle, solusi yang paling
yang hendak dicapai adalah tertib Pelayanan Pajak (KPP) dan Kantor penting saat ini adalah bagaimana
administrasi, tertib hukum dan tertib fisik. Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan (KP mengoptimalikan pemanfaatan BMN idle
PBB). Hal tersebut membuat beberapa tersebut, mengingat BMN idle akan selalu
Kondisi pengelolaan BMN yang bangunan KP PBB hanya digunakan untuk ada dari waktu ke waktu.
berstatus idle saat ini gudang, sehingga kurang memberikan
Dilihat dari realitas saat ini, pengelolaan nilai tambah terhadap BMN tersebut. Penerapan the highest and best use
BMN masih belum sepenuhnya mencapai Permasalahan BMN idle seperti contoh (HBU) dalam pengelolaan BMN yang
strategic objective yang telah ditetapkan. dimaksud hampir terjadi di semua K/L berstatus idle
Meskipun demikian, penertiban BMN sehingga dapat mengakibatkan potential Menurut International Valuation Standard
yang dilakukan mulai tahun 2007 loss yang cukup besar. (IVS) definisi HBU adalah “ the use of
merupakan lompatan besar menuju an asset that maximize its productivity
tata kelola pemerintahan yang baik Kondisi pengelolaan BMN yang and that is possible, legally permissible,
(good governance), khususnya dalam berstatus idle yang diharapkan. and financially feasible”: Pengertian
pengelolaan aset negara. Satu hal yang Dalam kondisi ideal, seharusnya sudah ini pula yang diadopsi dalam Standar
menjadi perhatian Pemerintah adalah tidak ada lagi BMN yang idle atau Penilaian Indonesia, bahwa HBU adalah
cukup banyak BMN berupa tanah dan dibiarkan terbengkalai, atau setidaknya, penggunaan yang paling layak dan
bangunan yang tidak digunakan oleh jika terdapat BMN yang idle, jumlahnya optimal dari suatu properti, yang
Kementerian/Lembaga (K/L) dan dibiarkan sedikit dan diupayakan untuk dilakukan secara fisik dimungkinkan (physically
Para Anggota Komisi XI DPR RI, Dirjen Kekayaan Negara Hadiyanto dan SBA, usai pertemuan
Kementerian Keuangan Bersama Pardede, Erma Yuni Mastuti dan Noviansyah. of State (DOS), Small Business Administration
Komisi XI DPR RI mengadakan Sedangkan Anggota Komisi XI DPR RI yang (SBA), The US Department Of The Treasury
Studi untuk Mencari Masukan melaksanakan kunjungan tersebut terdiri dari (DOT), US Asean Business Council, dan The
Guna Pembahasan RUU wakil dari Fraksi Partai Golkar, Partai Demokrat, Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC).
Pengurusan Piutang Negara dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai
Piutang Daerah Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, Kunjungan ke The US Department of State
Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai (DOS)
Rancangan Undang-Undang (RUU) Hati Nurani Rakyat, didampingi seorang The US Department of State merupakan
Pengurusan Piutang Negara dan Piutang sekretaris dan legal drafter. Kementerian Luar Negeri AS berada di Gedung
Daerah merupakan perangkat aturan yang Direktur Jenderal Kekayaan Negara S Harry Truman 2201 C Street, NW di kawasan
dipersiapkan untuk mengelola secara optimal menyampaikan penjelasan bahwa tujuan Fogy Botom Washington, beberapa blok dari
piutang negara dan piutang daerah dalam utama kunjungan delegasi Indonesia adalah Gedung Putih. Kunjungan pada departemen
rangka pengamanan keuangan negara. mencari tambahan informasi dan masukan ini lebih banyak membahas hubungan
Untuk itu, dalam rangka mencari masukan untuk memperkaya rumusan pengaturan kemitraan untuk saling memberi keuntungan
dan perbandingan guna pembahasan RUU dalam RUU Pengurusan Piutang Negara kepada kedua negara, antara lain dalam
Pengurusan Piutang Negara dan Daerah, dan Piutang Daerah. Oleh karena itu, kemitraan ekonomi kawasan seperti forum
Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Republik delegasi memerlukan informasi tentang Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC) dan
Indonesia (DPR RI) yang didampingi oleh Tim prosedur pengurusan piutang pemerintah The Group of Twenty Finance Ministers and
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Amerika Serikat, apakah ada unit khusus Central Bank Governors (G-20).
melakukan kunjugan kerja ke beberapa yang ditugaskan untuk mengurus piutang
negara, antara lain Amerika Serikat dan pemerintah tersebut, apakah ada regulasi Kunjungan ke Small Business
Polandia. yang khusus mengatur tentang pengurusan Administration (SBA)
piutang pemerintah, dan apakah piutang Dalam kunjungan ke SBA, John A. Miller,
Kunjungan Kerja ke Amerika Serikat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Amerika Director of Financial Program Operation
Wakil DJKN yang melaksanakan kunjungan Serikat juga diurus oleh unit tersebut? menjelaskan bahwa SBA bertugas
kerja terdiri dari Hadiyanto selaku Direktur Untuk memperoleh informasi guna memberikan pinjaman, umumnya kepada
Jenderal Kekayaan Negara, Soepomo selaku penyempurnaan RUU Pengurusan Piutang sektor properti dan sektor usaha umum,
Direktur Piutang Negara dan Kekayaan Negara Negara dan Piutang Daerah, Tim melakukan serta menjadi penjamin bagi usaha kecil
Lain-lain (PNKNL) dengan didampingi Andi kunjungan kerja pada The US Department yang akan mencari kredit dari bank, Small
Pertemuan dengan The US Department of the Treasury di The Treasury Building 15th
and Pennsylvania Ave. NW, Secretary Conference Room #3327
Rombongan di Polandia.
Financial Management Services Unit, yaitu unit Kunjungan ke The Federal Deposit Kunjungan Kerja ke Polandia
khusus di The US Department of the Treasury Insurance Corporation (FDIC) Kunjungan kerja ke Polandia dilakukan pada
yang melakukan penagihan atas piutang- The Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) tanggal 14 sampai dengan 21 April 2012.
piutang pemerintah. adalah suatu institusi milik Pemerintah Federal Dalam kunjungan tersebut DJKN diwakili
Financial Management Services Unit yang Amerika Serikat yang bersifat independen. oleh Tavianto Noegroho, Direktur Hukum dan
membuat standardisasi bagi kantor-kantor Sejak berdirinya FDIC pada 1 Januri 1934, tidak Hubungan Masyarakat, serta Joko Prihanto,
Pemerintah Amerika Serikat dalam melakukan ada seorang deposan pun yang mengalami Kepala Subdirektorat Piutang Negara II.
pengelolaan piutangnya. kerugian simpanan yang dijamin oleh FDIC Sedangkan Komisi XI DPR RI dipimpin
meskipun ada bank yang gagal bayar. oleh Achsanul Qosasi dari Fraksi Demokrat
Kunjungan ke US-ASEAN Business Council Tugas FDIC adalah menjaga dan dengan didampingi anggota dari Fraksi
US-ASEAN Business Council adalah organisasi mengupayakan peningkatan keyakinan Partai Demokrat, Fraksi Partai Golkar, Fraksi
advokasi premier untuk perusahaan- masyarakat terhadap sitem keuangan negara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,
perusahaan AS yang beroperasi di kawasan tersebut dengan cara: Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Fraksi Partai
Asia Tenggara (ASEAN). Pada kesempatan • menjamin simpanan (sampai dengan Amanat Nasional, Fraksi Partai Persatuan
ini, Direktur Jenderal Kekayaan Negara US $250,000 per nasabah per bank yang Pembangunan, dan Fraksi Partai Kebangkitan
beserta Tim Komisi XI DPR RI mendengarkan dijamin) yang ada pada bank dan lembaga- Bangsa.
masukan-masukan yang disampaikan oleh lembaga penyimpanan; Tim dari Kementerian Keuangan bersama
berbagai perusahaan Amerika serikat, seperti • mengidentifikasi, mengawasi, dan Komisi XI DPR RI melakukan pertemuan
Kraft Food, Boeing, Conoco Philips, General mengatasi risiko yang timbul atas dana- dengan instansi Pemerintah Polandia yang
Electric, Lockheed Martin, Hillss & Company, dana penjaminan simpanan; dan memiliki keterkaitan dengan pengelolaan
Citi, S&P, Pfizer, Visa dan Murphy Oil, yang • membatasi pengaruh kegagalan suatu piutang negara dan daerah, yakni Kementerian
sudah beroperasi di Indonesia bagi perbaikan bank atau lembaga penyimpanan terhadap Keuangan Polandia, Bank Negara Polandia,
iklim usaha yang dinamis dan semakin baik perekonomian dan sistem keuangan. Dewan Pemerintah Daerah Maozwsze, serta
agar semakin saling menguntungkan. Komisi Keuangan Sejm (Parlemen Polandia).
Dirjen Kekayaan Negara dan dua orang anggota US-Asean Business Council, Washington 17 April 2012
Pertemuan dengan Kementerian itu terdapat instansi lain yang berwenang tahun untuk individu dan 10 tahun untuk
Keuangan Polandia melakukan penagihan jenis piutang tertentu perusahaan. Apabila dalam jangka waktu
Pertemuan dengan Kementerian Keuangan yang terkait dengan fungsi kerja instansi tersebut negara tidak berhasil untuk menagih
Polandia, tim dari DJKN bersama Komisi XI tersebut, seperti penagihan piutang premi piutang pajak tersebut, maka piutang pajak
DPR RI diterima oleh Bogdan Klimaszewski, asuransi oleh Badan Asuransi Umum Polandia tersebut dihapuskan.
Director of Publik Debt. Bogdan Klimaszewski atau penagihan pajak minuman dan rokok
menjelaskan bahwa pengelolaan piutang oleh Kantor Bea dan Cukai Polandia. Kunjungan ke Bank Negara Polandia
negara bukan merupakan tugas utama Polandia memiliki dua undang–undang Bank Negara Polandia berfungsi sebagai bank
Kementerian Keuangan. Keterkaitan sebagai landasan hukum terkait piutang sentral yang independen dengan sumber
Kementerian Keuangan dengan piutang negara, yaitu Undang-Undang tentang anggaran yang terpisah dari APBN Polandia.
negara terbatas selaku penyusun laporan Penagihan Piutang Pajak Negara, dan Tomasz Jedrzejowicz, Main Specialist of the
semester keuangan negara. Dua kali setahun Undang-Undang tentang Administrasi. Economic Institute of NBP, menjelaskan fungsi
Kementerian Keuangan melaporkan piutang Hal-hal yang diatur dalam undang-undang Bank Negara Polandia salah satunya adalah
negara kepada Parlemen Polandia sebagai tersebut mencakup instansi pengelola dan mengurus piutang negara.
persiapan Anggaran Pendapatan dan Belanja penagih piutang beserta kewenangan, Di Polandia hanya ada satu bank nasional
Negara (APBN) Polandia dan evaluasi realisasi prosedur penyitaan aset , dan tata cara milik negara yaitu Bank Ekonomi Polandia
APBN Polandia. penghapusan piutang. Adapun pengadilan yang didirikan sebagai Bank Pembangunan.
Piutang pajak ditangani langsung oleh yang memutuskan masalah piutang adalah Fungsi utama Bank Ekonomi Polandia adalah
Kantor Pajak Polandia yang tersebar di Pengadilan Administrasi yang berada di penanaman modal kepada perusahaan miik
beberapa tingkatan daerah. Piutang diluar bawah Mahkamah Agung Polandia. negara dan pembiayaan proyek–proyek
pajak ditangani Kementerian Keuangan Berdasarkan Undang–Undang, jangka negara. Adapun fungsi dan wewenang Bank
dengan dibagi ke beberapa divisi. Selain waktu penagihan piutang pajak adalah 5 Ekonomi Polandia diatur secara khusus dan
Penghematan
Anggaran
DJKN Oleh : Mas Agus Subakti*
Presiden SBY memberikan arahan langsung terkait penghematan anggaran. Dokumentasi Sekretariat Kabinet
“Kita harus mengambil Latar Belakang Penghematan Negara/Lembaga (K/L). Kemudian Menteri
kebijakan yang tepat, Gejolak ekonomi dunia terutama terhadap Keuangan dengan surat Nomor: S-163/
langkah yang jelas dan
terarah, serta sesuai dengan melambungnya harga minyak dunia MK.02/2012 tanggal 7 Maret 2012 telah
kondisi yang dialami oleh berpengaruh pada kondisi perekonomian menindaklanjuti arahan tersebut untuk
masyarakat luas. Oleh global dan domestik, di samping itu menginstruksikan seluruh K/L melakukan
karena itu, dalam kaitan Indonesia juga patut mewaspadai pemotongan terhadap anggarannya.
ini, saya menggariskan dua kondisi perekonomian Eropa yang makin Secara Nasional angka pemotongan
agenda penting, yang harus
kita lakukan: memburuk yang dapat berimbas pada atau penghematan APBN adalah sebesar
perekonomian domestik. Hal ini tentu saja Rp18,91 Triliun.
Pertama, mencegah memicu kenaikan harga barang-barang
naiknya defisit anggaran, konsumsi, yang secara tidak langsung juga Secara umum, langkah penghematan
dengan cara meningkatkan berpengaruh pada keuangan negara. berupa pemotongan anggaran bukan
pendapatan negara, dan hanya kali ini saja dilakukan oleh
melakukan optimalisasi,
termasuk penghematan Struktur APBN 2012 masih menanggung pemerintah sejak diterapkannya unified
anggaran belanja negara; subsidi energi yang cukup besar yaitu budget. Pada tanggal 7 Januari 2008
dan lebih dari 15% dari APBN 2012, sehingga Menteri Keuangan pada saat itu Sri Mulyani
dengan adanya kenaikan minyak mentah Indrawati mengeluarkan perintah agar
Kedua, mengurangi subsidi dunia mengancam stabilitas perekonomian K/L melakukan penghematan 15 persen
BBM dan listrik, melalui
gerakan penghematan kita. Melihat gejala tersebut dalam sidang dari pagu anggaran 2008. Kebijakan ini
secara nasional.” kabinet terbatas tanggal 22 Februari ditempuh, karena perkembangan faktor
Presiden RI memberikan arahan untuk eksternal dan internal terkait tingginya
-Pidato Presiden SBY melakukan langkah-langkah penyelamatan harga minyak dunia yang sempat
APBN yang salah satunya adanya menyentuh level harga US$ 100 per
pemotongan anggaran Kementerian barel. Namun pada pembahasan DPR
3 Belanja Barang Non Opr. Lainya 71.81 34.54 37.27 31.6 44.01% 40.21
4 Belanja Jasa Profesi 3.68 3.22 0.46 1 31.06% 2.68
5 Belanja Perjalan Dinas Lainnya 78.53 23.54 54.99 30 38.20% 48.53
6 Belanja Perjalanan Lainnya-LN 0.7 0.34 0.36 2.5 100% 0
IDCC Sebagai
Ujung Tombak
Layanan Informasi
DJKN
Oleh : Debbi Siska*
Untuk mendukung Reformasi Birokrasi DJKN yang sudah ada sebelumnya. Dengan mengusung sistem one stop
dalam percepatan penyampaian informasi service, kehadiran IDCC-DJKN akan
kepada publik, pada tahun 2012 ini, Skema dari IDCC-DJKN adalah one stop mengurangi frekuensi hubungan
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara service sebagaimana diilustrasikan pada langsung, baik melalui telepon atau tatap
(DJKN) akan segera meluncurkan layanan gambar di bawah ini. muka antara Direktorat Teknis, Kantor
kepada masyarakat dalam bentuk
Information Desk dan Call Center (IDCC-
DJKN). IDCC-DJKN akan menjadi “one
stop service” layanan informasi terkait
pengelolaan kekayaan negara, piutang
negara, lelang, dan penilaian kepada
seluruh stakeholder DJKN baik internal
maupun eksternal. Dalam mendukung
Reformasi Birokrasi, IDCC-DJKN akan
menjadi media komunikasi intensif
antara DJKN dengan stakeholders dalam
memberikan layanan informasi melalui Seluruh permintaan informasi nantinya Wilayah atau KPKNL dengan stakeholder
satu sumber dan satu tempat (one stop dilayani melalui agen-agen IDCC-DJKN DJKN guna menghindari dan ambiguitas
service), sehingga transparansi dan yang dalam melayani stakeholders akan informasi yang diterima oleh stakeholders.
akuntabilitas informasi yang diberikan mengakses seluruh data dan informasi IDCC-DJKN merupakan ujung tombak
kepada stakeholder dapat terjaga. yang berada di lingkungan DJKN baik DJKN dalam memberikan layanan
Kantor Pusat, Kantor Wilayah maupun informasi kepada masyarakat luas. Untuk
Layanan IDCC-DJKN dapat diakses melalui KPKNL. Apabila terdapat pertanyaan yang terus menjaga kesinambungan informasi
berbagai media. Untuk tahap awal, IDCC- tidak dapat diselesaikan oleh agen yang tersebut maka sangat dibutuhkan kerja
DJKN akan melayani melalui tatap muka, melayani, maka pertanyaan tersebut akan sama dan komitmen yang kuat dari semua
telepon, dan email dengan stakeholders dieskalasi ke Direktorat Teknis terkait, unit terkait, baik Kantor Pusat, Kantor
dan internal DJKN. Untuk tahun 2013, Kantor Wilayah, ataupun KPKNL terkait. Wilayah, maupun KPKNL.
seluruh stakeholder DJKN baik internal Jawaban atas pertanyaan tersebut akan
maupun eksternal dapat mengakses dikembalikan ke agen untuk kemudian *Penulis adalah Kepala Seksi Penyuluhan
dan Layanan Informasi Kantor Pusat DJKN
informasi tentang DJKN dan layanannya diteruskan kepada pemohon informasi.
melalui IDCC-DJKN, selain melalui website
Voli, olahraga rutin yang dilakukan pegawai KPKNL Mataram di hari Jumat. Qori
dengan suasana pelayanan yang ramah. pencapaian tahun lalu yang mencapai I 2012, semua satker sudah melakukan
Petugas security yang membukakan pintu 800% karena booming lelang aset Pemda pelaporan. “Satuan kerja disini sudah akrab
dan menyambut dengan senyuman. Terlihat Lombok Barat. Target tahun ini cukup tinggi, dengan kami, mereka sering berkonsultasi,”
ruang pelayanan KPKNL Mataram dengan walaupun presentase pokok lelang yang jelas kepala kantor yang pernah menjabat
fasilitasnya yang lengkap. Dua pegawai dicapai baru 7%, namun KPKNL Mataram sebagai Kepala Bidang di Kantor Wilayah XIV
KPKNL Mataram yang tengah melayani optimis target akan terpenuhi. Masyarakat DJKN Denpasar ini. Kepala Seksi Pengelolaan
stakeholder dari satuan kerja setempat pun Mataram sendiri sudah mulai mengenal Kekayaan Negara Satria menambahkan,
memberikan sambutan kepada kami. Belum lelang. Melalui talkshow dan sosialisasi ke untuk beberapa satker, KPKNL Mataram
sempat mengamati lebih jauh, Kepala KPKNL beberapa stakeholder, KPKNL Mataram terus melakukan koordinasi dengan metode
Mataram Syukri Asyhadly menyambut kami. menerus berupaya memasyarakatkan lelang. “jemput bola”, dimana KPKNL sendiri yang
“Stakeholder mulai antusias, baik untuk mendatangi satker.
Semua jabatan yang ada di KPKNL yang menjadi penjual maupun pembeli lelang,”
sebelumnya dipimpin oleh Win Handoyo imbuh Kepala Seksi Lelang Sri Suhartini. Disinggung mengenai Aplikasi SIMANTAP,
ini sudah terisi sehingga pelaksanaan tugas Syukri menjelaskan bahwa aplikasi ini telah
dan fungsi berjalan dengan baik. Baiknya Salah satu Program Kantor Pusat DJKN yaitu disosialisasikan dan mendapat respon yang
pelaksanaan ini tercermin dalam prestasi Zero Outstanding Piutang Negara 2014 baik dari satker-satker. Tingkat pengumpulan
sebagai peringkat III KPKNL dengan capaian menjadi perhatian penuh KPKNL Mataram. data SIMANTAP di wilayah kerja KPKNL
IKU terbaik tahun 2011. Syukri menjelaskan, Ketika ditanya mengenai optimisme Mataram untuk saat ini sudah mencapai
capaian tersebut merupakan buah dari terhadap program ini, Syukri mengaku 80%. “Melalui kerja sama yang baik
sinergi dan team work antar semua elemen optimis. “Dengan beberapa strategi seperti dengan berbagai pihak, khususnya Badan
yang ada di KPKNL Mataram. “Banyak sekali memberikan keringanan terhadap berkas Pertanahan Negara (BPN), ke depan saya
faktor yang menyebabkan keberhasilan tertentu, kami optimis program ini bisa optimis program sertipikasi akan sukses,”
KPKNL Mataram, salah satunya adalah tercapai,” tegasnya. Penegasan ini ini pun imbuhnya.
melalui sinergi semua elemen yang ada,” diiyakan oleh Kepala Seksi Piutang Negara
jelas alumnus Universitas Diponegoro ini. Nyoman Subrata yang mengaku akan Kepala Seksi Penilaian IG Lanang Pande
berupaya semaksimal mungkin untuk menjelaskan bahwa permohonan penilaian
Dalam ruang rapat yang cukup luas ditemani mencapainya. di KPKNKL Mataram semakin meningkat dari
semua pejabat eselon IV di KPKNL Mataram, tahun ke tahun. Hal ini tercermin dengan
kami pun menggali elemen-elemen Berbicara mengenai utilisasi kekayaan dilaksanakannya MoU dengan Pemerintah
tersebut. negara, KPKNL Mataram sudah mencapai Kota Mataram untuk menilai aset pemkot.
90% dari target yang ditetapkan untuk tahun “Pemerintah setempat sudah mulai sering
Terkait pencapaian lelang, kepala kantor 2012. Terkait penatausahaan BMN, tingkat meminta dinilai asetnya,” jelasnya. Begitu
yang baru bertugas sejak awal 2012 di kepatuhan satuan kerja juga sudah baik, juga dengan satker-satker yang sedang
KPKNL Mataram ini menceritakan bahwa terbukti untuk rekonsiliasi BMN semester menindaklanjuti temuan BPK di instansinya,
terakhir adalah untuk melaksanakan dimanfaatkan untuk tanya-jawab dan Purnama T. Sianturi, dan Kepala
kesepakatan bersama antara DJKN dan diskusi. Di antara sesi pemaparan Subdirektorat Peningkatan Kualitas
Kepolisian Republik Indonesia (Polri), masing-masing Kakanwil DJKN, Penilai Pemerintah mewakili Direktur
serta Kejaksaan Agung untuk mencapai Sekretaris DJKN Agus Rijanto Sedjati Penilaian, Umbang Winarsa. Dalam
efektivitas penagihan. hadir untuk mempresentasikan dan presentasinya, Suryanto memaparkan
membahas anggaran percepatan tentang pengelolaan aset eks-BPPN
Setelah rapat kerja dibuka oleh penyelesaian pengurusan piutang dan eks-kelolaan PPA. Purnama
Hadiyanto, acara selanjutnya adalah negara, temuan Inspektorat Jenderal menyinggung tentang permasalahan
penyampaian materi pertama oleh dan Badan Pemeriksa Keuangan dalam lelang PUPN dan hal-hal yang
Direktur PNKNL Soepomo. Pada Republik Indonesia (BPK-RI) atas perlu diperhatikan terkait lelang PUPN.
kesempatan ini, Soepomo memaparkan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Umbang memaparkan proses bisnis
tentang profile outstanding piutang (LKPP) tahun 2011 serta permasalahan penilaian dan penilaian barang jaminan
negara per Juli 2010, statistik dan tindak lanjutnya. serta permasalahan-permasalahan
pengurusan piutang negara, target penilaian.
roadmap sampai dengan 2014, tugas Selain pemaparan oleh Kakanwil, pada
dalam roadmap, kinerja pencapaian hari kedua, seluruh Direktur terkait Selanjutnya di sesi kedua, Direktur
target roadmap, serta kendala dan ikut memberikan pengarahan dan Hukum dan Hubungan Masyarakat
mitigasi risiko. Pada kesempatan masukan terhadap persoalan-persoalan Tavianto Noegroho menekankan
berikutnya, masing-masing kepala yang umum terjadi dalam pelaksanaan tentang pentingnya tertib administrasi
kanwil melaporkan perkembangan pengurusan piutang negara. dan dokumentasi dalam pelaksanaan
capaian kinerja terakhir di bidang Kesempatan presentasi dibagi dalam 3 pengurusan piutang negara. Presentasi
pengurusan piutang negara dan (tiga) sesi. Pada sesi pertama, presentasi Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan
kendala-kendala serta tindakan yang dilakukan oleh Direktur Pengelolaan (KND) Arief Baharudin membahas
telah diambil untuk percepatan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi sekitar piutang Bantuan Likuiditas
pengurusan piutang. Sesi ini (PKNSI) Suryanto, Direktur Lelang Bank Indonesia (BLBI) dan penanganan
Sebelum Rapat Kerja Panitia Cabang PUPN ditutup secara resmi oleh Hadiyanto, terlebih dahulu dibacakan
butir-butir penting hasil rapat oleh Joko Prihanto. Butir-butir tersebut terdiri dari:
1. Kebijakan zero outstanding disepakati dapat diselesaikan pada tahun 2014.
2. 10 (sepuluh) langkah untuk mendukung kebijakan zero outstanding sebagaimana tersebut pada Surat
Edaran Nomor SE-01/KN/2011 tentang Roadmap Percepatan Penyelesaian Piutang Negara akan diselesaikan
dan dilaksanakan, baik oleh kantor pusat, kanwil, terutama KPKNL pada kesempatan pertama.
3. Masih diperlukannya kebijakan yang lebih progresif untuk percepatan pengurusan piutang negara dengan
tetap memperhatikan aspek akuntabilitas, terutama yang berkaitan dengan kebijakan penilaian barang
jaminan (Nilai Jual Objek Pajak dan Daftar Komponen Penilaian Bangunan), barang jaminan itu sendiri (Hak
Guna Barang/Hak Guna Usaha yang sudah habis masa berlakunya), kebijakan pemberian keringanan utang
(haircut), dan besaran administrasi biad PPN.
4. Pengurusan piutang negara dilaksanakan dengan lebih cepat dengan tingkat recovery (pengembalian) yang
maksimal dengan tetap memperhatikan ketentuan perundangan yang berlaku.
5. Tingkat recovery selama 10 tahun terakhir secara rata-rata adalah 2,3%, agar dapat ditingkatkan, paling
sedikit sebesar 30%.
6. Percepatan penyelesaian outstanding piutang negara perlu dilakukan dengan akselerasi di 2 (dua) sisi, yaitu:
a. percepatan optimalisasi tahap pengurusan BKPN dan
b. menurunkan outstanding piutang negara.
7. Temuan aparat pengawas fungsional (Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan, BPK, BPKP) agar
ditindaklanjuti sebagaimana mestinya dan diperhatikan, sehingga tidak lagi menjadi temuan yang
berulang.
8. Keterbatasan dana, sarana, sumber daya manusia selama belum dapat dipenuhi oleh Kantor Pusat DJKN
akan dimitigasi dengan memperhatikan potensi kemampuan yang ada dan potensi dari pemangku
kepentingan.
Ada banyak sekali pengalaman menarik yang kami alami saat rekonsiliasi BMN dengan
satker. Bagi Petugas Rekonsiliasi KPKNL, suka duka saat rekonsiliasi menjadi santapan di
tiap semester. Bermacam-macam stakeholder harus kami hadapi. Mulai dari petugas yang
hanya datang membawa undangan rekonsiliasi tanpa tahu harus berbuat apa, petugas
yang datang dengan membawa SPM, SP2D, dan kuitansi-kuitansi selama satu semester
yang belum melakukan penginputan di aplikasi, petugas satker yang datang ke kantor
membawa monitor dan CPU, sampai petugas satker yang rela datang jam enam pagi
demi dapat dilayani pertama.
Tidak jarang kami harus bekerja ekstra keras pada saat-saat tersebut. Pulang hampir
tengah malam demi melayani satker menjadi lazim dilakukan di saat rekonsiliasi. Capek memang, namun melihat senyum para
petugas yang sabar mengantri hingga akhirnya selesai dilayani menjadi semangat tersendiri bagi kami.
Selalu saja ada hal menarik yang kadang sekedar untuk menghilangkan kejenuhan dan keletihan kami. Salah satunya ialah
kejadian yang pernah saya alami, terjadi tepat saat jadwal rekonsiliasi. Tengah malam telepon genggam saya berdering, rupanya
ada petugas dari salah satu satker yang menelepon, dengan tergesa-gesa dan panik si penelepon langsung saja bilang, ”Mas,
tolong saya mas”. ”Ada apa, Pak?”, tanya saya. ”Ini Mas, terjadi perselisihan”, jawabnya masih dengan nada panik. Saya jadi bingung
perselisihan apa yang dia maksudkan. Saya tanya lagi, ”Maaf Pak, siapa yang sedang berselisih? Bapak gak salah telepon saya?”.
”Bener, Pak. Ini ada perselisihan antara SIMAK dan SAKPA”, ujarnya polos. Saya baru ngeh, ternyata yang dimaksud perselisihan adalah
ketidakseimbangan antara neraca SIMAK dan neraca SAKPA. Lucu juga mendengarnya, akhirnya saya sarankan petugas tersebut
langsung datang ke kantor keesokan harinya.
Mengabdi sebagai Pegawai Negeri Sipil di DJKN, menurut saya memiliki banyak tantangan, karena
pekerjaan tidak hanya dilakukan di belakang meja, pada kesempatan tertentu saya melakukan
tinjauan langsung ke lapangan terkait kegiatan inventarisasi dan penilaian. Terkait tusi sebagai
pengelola kekayaan Negara, saya harap peran DJKN dapat lebih ditingkatkan guna mendukung
terciptanya opini BPK yang wajar tanpa pengecualian melalui pengelolaan kekayaan negara yang
tertib administrasi, tertib fisik, dan tertib hukum. Optimalisasi BMN melalui pemanfaatan aset idle
saya harap dapat menjadi kontribusi yang signifikan dari DJKN bagi Penerimaan Negara Bukan
Pajak.
Ketika ditanya Tim Humas mengenai pengalaman apa yang paling mengesankan saat
rekonsiliasi BMN, wanita lajang yang mempunyai kegemaran traveling ini mengutarakan
pengalamannya, “Saya terkesan sekali saat rekonsiliasi BMN semester I tahun 2012 ini, karena terlihat semangat dan sinergi antara
KPKNL Pekanbaru dengan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) setempat demi suksesnya rekonsiliasi satu atap!”.
Rekonsiliasi ini menjadi salah satu pilihan yang tepat untuk membantu satker dengan jarak tempuh yang jauh, sehingga dengan
mengunjungi KPPN, satker sudah bisa melakukan rekonsiliasi SIMAK-BMN dan SAKPA. Kegiatan Rekonsiliasi satu atap ini cocok bagi
KPKNL dengan karakteristik wilayah kerja yang mencakup satker dengan jarak tempuh yang cukup jauh, sehingga lebih efektif jika
kita “menjemput bola” untuk memudahkan para satker,
Menutup perbincangan, Nina menambahkan bahwa saat ini untuk penggunaan aplikasi SIMANTAP, satker pada wilayah kerja KPKNL
Pekanbaru tidak terlalu mengalami banyak hambatan, karena kami beberapa waktu yang lalu telah melakukan sosialisasi sekaligus
help desk penggunaan aplikasi SIMANTAP, selanjutnya menyampaikan harapan kiranya Kantor Pusat DJKN dapat lebih aktif dalam
menyosialisasikan kebijakan-kebijakan baru terkait pengelolaan kekayaan negara.
Pentingnya Sarapan
Bagi Kesehatan
Kolom: melindahospital.com
Ilustrasi: http://www.hotelaspen.com/sites/hotelaspen.com/files/website/breakfast_buffet.jpg
Kata 'sarapan' mungkin terdengar sepele dan tidak begitu Jika Anda merasa tidak memiliki waktu untuk sarapan pagi,
penting bagi Anda. Namun ternyata kata yang sederhana mungkin tips-tips berikut dapat membantu :
tersebut penting artinya bagi tubuh kita, terutama bagi • Coba untuk mempersiapkan sarapan pada malam
Anda yang dituntut untuk bekerja seharian. Seringkali kita sebelumnya, sehingga Anda tinggal langsung memasaknya
mengabaikan sarapan dengan alasan kurangnya waktu, pada pagi hari.
padatnya aktivitas, atau bosan dengan menu sarapan yang • Jika tidak ingin repot masak malam hari, Anda dapat
monoton. Padahal sarapan bukan sekedar untuk mengganjal menikmati hidangan yang dinikmati pada malam hari
perut, tetapi juga memberikan energi agar otak bekerja lebih sebagai sarapan pada keesokan pagi, yang Anda perlu
optimal, dapat beraktivitas dengan baik dan tidak cepat lakukan hanya menghangatkannya saja.
mengantuk. Inilah mengapa alasan betapa pentingnya sarapan • Bangun lebih pagi akan memberi kesempatan untuk
bagi kesehatan tubuh kita. mempersiapkan sarapan, sehingga tidak terburu-buru dan
Anda dapat menikmati sarapan tersebut.
Mengisi bahan bakar bagi tubuh menjadi hal yang sangat • Buatlah sarapan yang seringkas mungkin, jika waktu
penting, betapapun sibuknya Anda. Makanan yang Anda Anda sempit, maka sarapan tersebut akan mudah dibawa
santap saat sarapan akan menjadi bahan bakar dan memberi dalam kotak makan untuk disantap di tempat kerja atau di
kekuatan bagi tubuh untuk melakukan segala kegiatan perjalanan.
sepanjang hari. Waktu ideal untuk sarapan adalah 8-10 jam • Sarapan berupa sereal yang dicampur dengan segelas susu
setelah makan malam terakhir. Selain memberi energi pada segar merupakan salah satu pemecahan masalah untuk
tubuh, sarapan juga memiliki manfaat lain yang tak kalah menghemat waktu di meja makan. Energi dari sereal dan
pentingnya, antara lain : segelas susu sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan
• membuat tubuh tidak cepat lelah dalam beraktivitas; energi Anda sampai waktu makan siang.
• sarapan dengan makanan yang mengandung banyak
karbohidrat dan rendah lemak akan menjadikan otak lebih Dari Kolom ini, mungkin ada di antara Anda yang baru
waspada dan berpikir lebih cepat; menyadari betapa banyaknya manfaat yang didapat dari hal
• dapat memperkuat daya ingat serta konsentrasi, terutama yang sepertinya sepele, yaitu sarapan. Jadi, jika Anda jarang
bagi anak-anak usia sekolah; atau bahkan tidak pernah sarapan sebelum beraktivitas, Anda
• mencegah penyakit maag. Dengan sarapan, lambung bisa segera mencoba untuk mengubah kebiasaan tersebut.
akan terisi makanan yang akan menetralisir asam lambung Dengan mengutamakan pentingnya sarapan, Anda akan
penyebab penyakit maag; merasa lebih baik sepanjang hari dan bisa menjalani aktivitas
• menghindari makan tak terkontrol. Makanan yang sehari-hari dengan penuh semangat. Namun, begitu perlu
dikonsumsi saat sarapan dapat menghindarkan Anda dari diingat, porsi sarapan juga sebaiknya tidak terlalu banyak
rasa lapar berlebih dan mampu mengontrol jam makan karena dapat menyebabkan sakit perut dan mengganggu
sehingga tidak banyak ngemil snack yang mengakibatkan aktivitas fisik Anda.
tubuh melar;
• membuat tubuh lebih langsing. Sebuah penelitian Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
menunjukkan bahwa orang yang sarapan pagi mempunyai
tubuh yang lebih langsing dibandingkan mereka yang tidak
sarapan pagi;
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Hadiyanto Bertempat di Gedung Pasca Sarjana Universitas Padjadjaran, Senin (16/07),
menandatangani Kesepahaman Bersama dengan tiga unit eselon I Dirjen Kekayaan Negara Hadiyanto berhasil mempertahankan disertasinya
Kejaksaan Republik Indonesia yaitu, Jaksa Agung Muda Pembinaan, yang berjudul “Politik Hukum Pengelolaan Kekayaan BUMN Persero dalam
Jaksa Agung Muda Intelejen, dan Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Rangka Pembangunan Perekonomian Indonesia“ di hadapan Sidang
Usaha Negara pada 5 April 2012 di Aula Mezzanine, Gedung Juanda I Terbuka yang diketuai oleh Prof. Mahfud Arifin, dan sebagai Promotor
Kementerian keuangan, Jakarta. Penandatanganan ini dilakukan seusai Prof. Ahmad Ramli dengan yudicius cum laude, serta para anggota
Menteri Keuangan Agus Martowardojo bersama Jaksa Agung Basrief Tim Promotor. Acara ini dihadiri antara lain oleh Wamen Keuangan II,
Arief menandatangani Kesepahaman Bersama di tempat yang sama dan Wamen Pariwisata & Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar, Sekretaris Jenderal
merupakan turunan dari Kesepahaman Bersama antara Menkeu dan Jaksa Kementerian Keuangan, Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan, Staf
Agung. Penandatanganan kesepahaman bersama tersebut dimaksudkan Ahli Bidang Kebijakan dan Regulasi Jasa Keuangan dan Pasar Modal,
untuk lebih meningkatkan koordinasi dan kerja sama demi terwujudnya mantan Kapolri Da’i Bachtiar & turut hadir pula keluarga yang menyaksikan
sinergi dalam pencapaian tugas dan fungsi masing-masing unit terkait. Hadiyanto menyampaikan pertanggungjawaban akademik disertasi hasil
penelitiannya.
Kepala Kanwil V DJKN Bandar Lampung Kodam XVII Pattimura Siap Perintahkan
Tandatangani Nota Kesepahaman Satker TNI Lakukan Rekonsiliasi BMN
Pengelolaan BMD Pemprov Lampung
Teks & Foto: Kanwil V DJKN Bandar Lampung | goo.gl/tnzaV Teks dan Foto: KPKNL Ambon | goo.gl/ohdeF
Pengelolaan aset daerah menjadi kebutuhan yang mendesak bagi Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Ambon
Pemerintah Daerah, tidak terkecuali pemerintah Provinsi (Pemprov) melakukan pertemuan dengan Asisten Logistik (Aslog) Komando Daerah
Lampung. Menjawab kebutuhan tersebut, Kanwil V Direktorat Jenderal Militer (Kodam) XVII Pattimura bertempat di ruang rapat Aslog Kodam XVII
Kekayaan Negara (DJKN) Bandar Lampung telah membuat Nota Pattimura pada tanggal 1 Juni 2012 sebagai tindak lanjut dari beberapa
Kesepahaman Kerjasama Pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) dengan pertemuan yang telah dilaksanakan sebelumnya. Pertemuan itu bertujuan
Pemprov Lampung. untuk menyamakan persepsi dalam rangka tindak lanjut hasil penertiban
Barang Milik Negara (BMN) di lingkungan Kodam XVII Pattimura. Dalam
Nota Kesepahaman tentang Kerjasama Pengelolaan BMD Pemprov pertemuan tersebut, Kepala KPKNL Ambon Tagor Sitanggang didampingi
Lampung tersebut telah ditandatangani oleh Kepala Kanwil V DJKN Bandar oleh Kepala Seksi (Kasi) Pengelolaan Kekayaan Negara (PKN) Palisuri, Kasi
Lampung A. Tahrir Hasbullah, dan Bp. Berlian Tihang selaku Sekretaris Daerah Pelayanan Penilaian Slamet Sudirman, dan staf KPKNL Ambon Albet Aruan,
Provinsi Lampung dan Gubernur Lampung, Sjahroedin Z.P. sedangkan Kodam XVII Pattimura diwakili oleh Aslog Kolonel Dadang
didampingi Letnan Kolonel (Letkol) Bayu dan Mayor Suryo.
62 | Media Kekayaan Negara | Edisi Nomor 09
Kilas Berita
Penandatanganan BAST BMN antara DJKN Berikan Penghargaan kepada Balai
Sekretariat Jenderal Kementerian Lelang & Pejabat Lelang Kelas II Terbaik Se-
Keuangan kepada DJKN Indonesia
Teks & Foto: Bag. Perlengkapan DJKN | goo.gl/4aW69 Teks: Qori Kharismawan | Foto: Niko Prastiya | goo.gl/qkyne
Pada tanggal 5 Juni 2012, bertempat di Ruang Rapat Lantai 5 Gedung Direktur Jenderal Kekayaan Negara Hadiyanto memberikan penghargaan
Syafrudin Prawiranegara Kantor Pusat Direktorat Jenderal Kekayaan kepada lima Balai Lelang dan Pejabat Lelang Kelas II terbaik tahun 2011.
Negara (DJKN), dilaksanakan serah-terima dan penandatanganan Penghargaan ini diberikan dalam acara sosialisasi kebijakan lelang, selasa
Berita Acara Serah Terima (BAST) antara Sekretaris DJKN Agus Rijanto (5/1) di Hotel Arya Duta, Jakarta. Acara yang mengumpulkan semua pemilik
Sedjati dengan Kepala Biro Perlengkapan Sekretariat Jenderal (Setjen) Balai Lelang dan Pejabat Lelang Kelas II ini mengangkat tema "Dengan
Kementerian Keuangan Ilhamsyah selaku wakil dari Sekretaris Jenderal Semangat Pembaharuan Lelang, Kita Tingkatkan Kinerja, Akuntabilitas, dan
Kementerian keuangan. Adapun aset yang diserahterimakan, yaitu Kualitas Pelayanan Lelang."
aset eks Kejaksaan Agung Republik Indonesia berupa sebidang tanah
seluas 554 m2 dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 388-7118667 Balai lelang terbaik berturut-turut: Balai Lelang Astria, Balai Lelang Star, Balai
berikut bangunan rumah diatasnya seluas 169,07 m2 yang berlokasi Lelang Serasi, Alto Lelang, dan Balai Lelang Mandiri Prasarana. Sedangkan
Kecamatan Selaparang, Mataram, yang akan digunakan sebagai rumah untuk lima Pejabat Lelang Kelas II terbaik berturut-turut David Cipto, Jimi
negara DJKN cq. KPKNL Mataram. Novianto Suryadi, Citra W. Muhsin, Mona Manurung, dan Tedi Anwar.
Pada hari Senin (21/5) bertempat di aula lelang Kantor Pelayanan Kekayaan Dalam rangka menghimpun masukan sebanyak-banyaknya dari akademisi
Negara dan Lelang (KPKNL) Surabaya, lantai 1 Jalan Indrapura No. 5 Surabaya, profesional untuk terus meningkatkan kualitas Rancangan Undang-
KPKNL Surabaya berhasil melaksanakan lelang Panitia Urusan Piutang Negara Undang (RUU) tentang Penilai yang sedang disusun oleh Direktorat Jenderal
(PUPN) terhadap hasil penyerahan piutang bank pemerintah dan Direktorat Kekayaan Negara (DJKN), pada hari Jumat, tanggal 8 Juni 2012, bertempat
Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) yang berasal dari debitur-debitur macet. di Lantai 4 Aula Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Lelang PUPN ini dilaksanakan oleh Luhur Susatyo yang bertindak sebagai (MM FEB) Universitas Padjadjaran Bandung, diselenggarakan Semiloka
Pejabat Lelang KPKNL Surabaya. Seluruh objek lelang berhasil terjual dengan Pengembangan Profesi Penilai Terkait dengan RUU tentang Penilai.
harga pokok lelang senilai Rp9.900.000.000,00 atau sebesar 139% dari total Semiloka serupa juga telah dilakukan di Universitas Gajah Mada Yogyakarta,
limit lelang yang ditetapkan yaitu Rp7.100.000.000,00. yaitu pada bulan Maret 2012, dengan mengundang profesional dari
Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) dan civitas-civitas akademisi.
>>
DJKN Bekali Pegawainya
Pengetahuan Tentang
Beracara di Pengadilan
Niko
<<
Penandatanganan
Berita Acara Serah
Terima (BAST) BMN
dari Kejaksaan
Agung Republik
Indonesia
Astri
<<
Pembukaan Sosialisasi
PMK Nomor 67 Tahun
2012 tentang Pengelolaan
BMN yang Berasal dari
Perjanjian Kerja sama/
Karya Pengusahaan
Pertambangan Batubara di
Hotel Borobudur, Jakarta.
Humas DJKN
>>
Pengambilan
Sumpah Jabatan
PNS Kantor Pusat
DJKN
Dimas
Bertiga
Dedy Widia
Pelaksana Kanwil I DJKN Banda Aceh
Rubrik ini memberikan ruang yang seluas-luasnya bagi para pegawai DJKN untuk menampilkan karya seni fotografinya. Kirim hasil karya fotografi anda
yang belum dipublikasikan di media manapun beserta caption (cerita dibalik foto) maksimal empat kalimat dan data teknis (EXIF)-nya ke redaksi Media KN
mediadjkn@depkeu.go.id atau melalui group KF DJKN di Facebook. Redaksi berhak memilih karya fotografi yang akan ditampilkan di majalah ini.