Anda di halaman 1dari 68

ROADMAP

StRategic
Assets
MANAGEMENT
.................................................................................................
Peranan Pengelolaan Kekayaan
Negara/BMN dalam Meningkatkan
Opini LKKL & LKPP

Profil Kanwil Pekanbaru &


KPKNL Mataram

Liputan Rapat Kerja PUPN


.................................................................................................

Edisi Nomor 09 | Media Kekayaan Negara | 1


Visi dan Misi
DJKN

VISI
Menjadi Pengelola Kekayaan Negara, Piutang Negara
dan Lelang yang profesional dan bertanggung jawab
untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

MISI
1. Mewujudkan optimalisasi penerimaan, efisiensi pengeluaran,
dan efektivitas pengelolaan kekayaan negara;
2. Mengamankan kekayaan negara secara fisik, administrasi,
dan hukum;
3. Mewujudkan nilai kekayaan negara yang wajar dan dapat
dijadikan acuan dalam berbagai keperluan;
4. Melaksanakan pengurusan piutang negara yang efektif,
efisien, transparan, akuntabel;
5. Mewujudkan lelang yang efektif, efisien, transparan,
akuntabel, adil, dan kompetitif sebagai instrumen jual beli
yang mampu mengakomodasi kepentingan masyarakat.

2 | Media Kekayaan Negara | Edisi Nomor 09


Salam Tim
Redaksi Redaksi
Penanggung Jawab:
Pembaca yang budiman, sebagaimana kita
Direktur Hukum dan Hubungan Masyarakat
ketahui, Presiden telah menginstruksikan gerakan
Redaktur:
penghematan anggaran dan penghematan
Direktur Lelang (Koordinator)
energi, antar lain melalui penghematan
Kasubdit Hubungan Masyarakat
penggunaan listrik, air dan BBM pada instansi
Kabag Organisasi dan Kepatuhan Internal
pemerintah. Sebagai pengelola barang milik Kabag Kepegawaian
negara, DJKN dapat berperan besar dalam Kasubdit Barang Milik Negara I
mendukung kedua instruksi presiden itu, tidak Kasubdit Kekayaan Negara Dipisahkan II
hanya melalui penghematan penggunaan listrik, Kasubdit Kekayaan Negara Lain-lain II
air, dan BBM, melainkan penguatan lembaga dan Kasubdit Pengelolaan Kekayaan Negara II
peningkatan kinerja dalam pengelolaan barang milik negara (BMN). Pengelolaan BMN Kasubdit Bina Lelang I

yang baik akan berkontribusi signifikan dalam mendorong terwujudnya efisiensi, yang Kasubdit Peraturan Perundangan

pada gilirannya berperan besar dalam penghematan anggaran. Potensi mega peran Kasubdit Bantuan Hukum
Kepala Seksi Publikasi dan Dokumentasi
DJKN itulah yang mendasari kami untuk menyajikannya sebagai current issue pada edisi
Kepala Seksi Standardisasi Real Properti I
kali ini.
Penyunting/Editor
Kepala Subbagian Organisasi dan Perencanaan Kinerja
Sadar bahwa perkembangan pada berbagai bidang bergerak dinamis, kami dituntut
Kepala Seksi Peraturan Perundangan III
untuk terus menyesuaikan diri. Mulai edisi kali ini, pada setiap edisi, Menteri Keuangan Kepala Seksi Barang Milik Negara IIIB
dan Direktur Jenderal Kekayaan Negara akan menyambut anda dalam menikmati Kepala Sub Bagian Publikasi I
majalah ini. Selain itu, pengalaman Kementerian/Lembaga dalam menatausahakan Kepala Seksi Kekayaan Negara Dipisahkan IIC
dan mengelola BMN, juga kami akan kupas dengan harapan dapat digunakan sebagai Desain Grafis dan Fotografer
teladan bagi Kementerian/Lembaga lainnya. Kepala Seksi Bantuan Hukum II
Kepala Seksi Komunikasi Publik

Kolom utama yang kami sajikan dalam edisi kali ini membahas roadmap strategic assets Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi

management. Serangkaian langkah dan strategi, penetapan arah dan kebijakan dalam Risma Br Sinaga
Sekretariat
mengelola BMN dikupas tuntas di sini. Kolom utama ini akan kami perkaya dengan
Bend. Abidin Santosa
tiga tulisan pendukung lain yang bercerita tentang pengelolaan dan pemanfaatan
Qori Kharismawan
BMN idle, peran pengelolaan BMN dalam meningkatkan opini LKPP, serta wawancara
Niko Prastiya
dengan Direktur BMN mengenai langkah-langkah strategis dalam mewujudkan tata
Endriko
kelola aset negara yang baik.
Alamat redaksi:
Melengkapi Kolom utama, kami tetap menghadirkan rubrik tetap kami yaitu kajian Gedung Syafrudin Prawiranegara II, Lantai 12 Utara
multitopik yang mengulas berbagai hal terkait dengan investasi pemerintah, Komplek Kementerian Keuangan
keuangan, penilaian, kehumasan, dan layanan lelang. Rencana strategis dalam Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4
mewujudkan “zero outstanding 2014” yang ditetapkan dalam Rapat Kerja Nasional Jakarta Pusat

PUPN di Semarang akhir Mei lalu akan kami laporkan untuk anda. Selain itu, upaya
peningkatan kualitas pelayanan yang disesuaikan dengan nuansa kedaerahan khas Telepon: email:
021 345 8015 mediadjkn@gmail.go.id
Pekanbaru dan Mataram kami akan kemas dalam rubrik Profil Kantor serta tulisan
website:
ringan berupa tips kesehatan dan guyonan Bang Kaen sayang untuk dilewatkan.
www.djkn.depkeu.go.id

Pembaca, tiada henti kami mengajak anda untuk terus berkontribusi melalui kajian, Desain Cover, Layout, dan Ilustrasi: Qori Kharismawan

tulisan, maupun hasil bidikan kamera anda. Tak lupa, masukan dan saran untuk _________________________________
perbaikan media ini selalu kami nantikan. Terakhir, kami berharap Media KN ini berguna Redaksi menerima sumbangan tulisan yang sesuai
dengan moto majalah ini “Menuju Optimalisasi
bagi anda. Pengelolaan Kekayaan Negara, Piutang Negara dan
Lelang” dan tulisan dengan tema lainnya. Tulisan
Selamat membaca! menggunakan huruf Arial 11 spasi 1,5 maksimal 4
halaman dan dikirimkan ke mediadjkn@gmail.go.id
Salam Media KN

Edisi Nomor 09 | Media Kekayaan Negara | 3


Daftar Isi
Perlunya Penyesuaian
Roadmap Strategic
Assets Management...7

Wawancara Direktur
BMN...12
Salam Redaksi_3
Sambutan Menteri Keuangan & Dirjen Kekayaan Negara_5-6
Kolom BMN: Profil Kantor:
• Peranan Pengelolaan Kekayaan Negara/BMN dalam • Kantor Wilayah III DJKN
Meningkatkan Opini LKKL & LKPP__16 Pekanbaru__50
• Pengelolaan BMN Idle__20 • Kantor Pelayanan
• Kajian Strategis Kerja Sama Pemanfaatan BMN__23 Kekayaan Negara
• Wanwancara Kementerian Negara dan Lembaga: dan Lelang (KPKNL)
Biro Perlengkapan Setjen Kementerian Hukum dan Mataram__53
HAM__26
• Wawancara Satuan Kerja: Apa kata mereka? __60
Kanwil Badan Pertanahan Negara Sumatera Barat__28
Info Kesehatan:
Kolom Kekayaan Negara Dipisahkan: Pentingnya Sarapan bagi
Mengenal Sistem Akuntansi Investasi Pemerintah__30 Kesehatan__61
Kolom Penilaian: Kilas Berita__62-63
Optimalisasi Pengelolaan BMN Idle Melalui Penerapan
Analisis Highest and Best-Use__33 Galeri DJKN__64-65
Kolom Piutang Negara: Snapshot__66
Kunjungan Kerja ke Amerika Serikat & Polandia__36
Bang Kaen__67
Kolom Lelang:
Implementasi Security Paper pada Pejabat Lelang Kelas I Liputan Khusus:
dan II__41 Rapat Kerja Pembinaan PUPN
Cabang__56
Kolom Kesekretariatan:
• Model Pembinaan Terpadu pada KPKNL__43
• Penghematan Anggaran DJKN__46

Kolom Kehumasan:
Information Desk & Call Center Sebagai Ujung Tombak
Layanan Informasi DJKN__49

4 | Media Kekayaan Negara | Edisi Nomor 09


Sambutan Menteri Keuangan

Menteri Keuangan
Agus D.W. Martowardojo
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Salam sejahtera untuk kita semua.

Gaung reformasi telah memasuki tahun ke-14 pada bulan Mei lalu. Waktu yang tidak sebentar bagi masyarakat Indonesia untuk melakukan
perubahan-perubahan menuju arah yang lebih baik. Perbaikan secara terus-menerus di bidang pengelolaan keuangan negara dan Reformasi
Birokrasi diharapkan dapat membawa perubahan yang lebih baik untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Tujuan Reformasi Birokrasi tidak hanya berhenti pada peningkatan kualitas pengelolaan keuangan negara, perbaikan proses bisnis, dan perilaku
aparatur saat ini. Esensi lain dari program Reformasi Birokrasi adalah memberikan pelayanan publik yang lebih baik dan meningkatkannya.
Reformasi ini juga diharapkan mampu membawa semua insan ke arah pribadi yang berintegritas dan profesional.

Sebagai bangsa yang terlibat dalam perekonomian Internasional, Indonesia harus mampu untuk menyesuaikan diri dengan keadaan di dunia
perekonomian global. Sebagai upaya penyesuaian tersebut, perubahan terjadi pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kita.
Perubahan APBN ini terjadi guna menyesuaikan tantangan dalam menghadapi eskalasi perubahan ekonomi global, khususnya terkait harga
minyak dunia.

Terkait hal tersebut di atas, satu hal penting yang perlu digarisbawahi adalah kita harus berperilaku efisien dalam hal konsumsi sumber daya
energi. Ketersediaannya yang terbatas membuat perubahan pola konsumsi energi ke depan sebagai sebuah tuntutan yang tidak dapat
dihindari. Dengan adanya pola konsumsi yang efisien ini, kami berharap kondisi keuangan negara akan semakin terus membaik dari waktu ke
waktu. Gerakan penghematan besar-besaran harus kita laksanakan dengan serius dan harus sukses, agar APBN kita aman.

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara sebagai satu-satunya unit pengelola kekayaan negara diharapkan mampu menjadi instansi yang
mencanangkan efisiensi ini. Dengan efisiensi di bidang pengelolaan aset negara, kami berharap akan memberi efek berupa efisiensi pengeloaan
keuangan negara secara luas di instansi lain.

Tantangan pengelolaan aset negara yang semakin berat menjadikan DJKN harus bekerja ekstra keras. DJKN sebagai institusi pengelola barang
milik negara harus terus mendorong semua kementerian negara dan lembaga sebagai stakeholdernya untuk melakukan perbaikan dalam
bidang penatausahaan dan pengelolaan barang milik negara. Penyesuaian kebijakan-kebijakan yang dilakukan DJKN akan menjadi topik
pembahasan utama dalam Media Kekayaan Negara edisi kali ini.

Tak bosan-bosannya kami mengingatkan semua insan Kementerian Keuangan mengenai pentingnya Nilai-Nilai Kementerian Keuangan. Kita
harus memegang integritas dan profesionalisme dalam mengelola keuangan dan kekayaan negara. Kita juga harus membangun sinergi dengan
para pemangku kepentingan untuk menghasilkan karya yang bermanfaat dan berkualitas, meningkatkan pelayanan terhadap pemangku
kepentingan, dan senantiasa melakukan upaya perbaikan di segala bidang menjadi dan memberikan yang terbaik menuju kesempurnaan.

Dengan berpegang teguh pada Nilai-Nilai Kementerian Keuangan dalam melaksanakan tugas dan fungsi, kami berharap di masa yang akan
datang, Kementerian Keuangan khususnya DJKN sebagai pengelola Kekayaan Negara mampu sejajar dengan pengelola aset di negara-negara
maju lain. Yang tidak kalah penting adalah DJKN harus mampu berperan lebih besar terhadap pengelolaan APBN yang akan sangat responsif
terhadap perubahan-perubahan di masa-masa mendatang.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Edisi Nomor 09 | Media Kekayaan Negara | 5


Sambutan Dirjen Kekayaan Negara

Direktur Jenderal Kekayaan Negara


Hadiyanto
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Salam sejahtera untuk kita semua.

Alhamdulillah, semester I tahun 2012 ini capaian kinerja organisasi DJKN mencapai 107%. Terima kasih saya sampaikan
kepada seluruh jajaran yang telah bekerja keras. Namun demikian, banyak tugas yang telah menanti untuk diselesaikan
oleh segenap jajaran DJKN, di antaranya pengamanan dan pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN) idle, sertipikasi BMN,
percepatan penyelesaian piutang negara, dan peningkatan kualitas layanan lelang melalui program penyederhanaan dan
pengamanan risalah lelang maupun penyelesaiaan Rancangan Undang-Undang Kekayaan Negara.

Kali ini, Media Kekayaan Negara mengangkat tema BMN. Tema ini penting, mengingat nilai total BMN saat ini pada Laporan
Keuangan Pemerintah Pusat telah mencapai 1.694 Triliun rupiah yang tersebar di 87 Kementerian/Lembaga. Nilai ini
signifikan dan membuat DJKN menjadi satu-satunya entitas pemerintah yang mengelola aset lebih besar dari total rupiah
APBN kita.

Karena itu, arah perjalanan pengelolaan BMN untuk lima tahun ke depan harus diperbaharui oleh DJKN. Roadmap ini
merupakan panduan bagi seluruh pegawai DJKN untuk menjadi pengelola aset yang profesional. Roadmap ini juga akan
menjadi monitor kinerja dalam pengelolaan aset negara.

Dalam upaya mencapai target yang sudah tercantum dalam Roadmap ini, DJKN tentu memerlukan peningkatan kapasitas
SDM, penyempurnaan database dan peraturan BMN, dan yang tidak kalah penting, optimalisasi pengelolaan aset bagi
efisiensi APBN.

Mengingat APBN saat ini bergantung pada pendapatan perpajakan dan perlu disesuaikan dengan perkembangan
perubahan ekonomi global, maka sumber pendapatan lain yang dapat menjadi kontributor bagi penerimaan APBN
di antaranya pendapatan negara bukan pajak yang berasal dari pengelolaan BMN. Ke depan, kami mengharapkan
penerimaan atau penghematan APBN yang berasal dari pengelolaan BMN dapat menjadi tolok ukur kinerja DJKN.

Akhir kata, semoga Media Kekayaan Negara edisi ini dapat menjadi sarana sosialisasi bagi pemangku kepentingan, termasuk
bagi pegawai DJKN yang tersebar dari Sabang sampai Merauke untuk mendapatkan informasi atau pengetahuan terkini
terkait pengelolaan kekayaan negara, menuangkan ide, gagasan, dan saling bersilaturahmi.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

6 | Media Kekayaan Negara | Edisi Nomor 09


Kolom Utama

Perlunya Penyesuaian
Roadmap Strategic
Assets Management Oleh: Tim Direktorat BMN

“Saya memberikan atensi kepada aset negara, aset tetap maupun aset BPPN. Aset tetap kadang masih ada
keruwetan apa yang dicatat, dikelola dan ditertibkan oleh negara,”
(SBY Minta Aset BPPN Triliunan Rupiah Ditertibkan – detikfinance Rabu, 30/05/2012)

Pada saat menerima Laporan Hasil Pemeriksanaan atas Laporan Potret Aset Negara 2005-2012
Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dari Badan Pemeriksa Keuangan Pada 31 Desember 2005 yang lalu, nilai BMN adalah Rp237,78 triliun
Republik Indonesia (BPK RI), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang tersebar di 71 Kementerian/Lembaga (K/L), dan pada 31 Desember
menyebut dua kali Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) sebagai 2011 meningkat menjadi Rp1.694,57 triliun yang tersebar di 87 K/L.
satu-satunya pengelola aset negara, agar bekerja lebih keras dari Dilihat dari kenaikan belanja modal, maka setiap tahun diperkirakan
tahun-tahun sebelumnya, bahkan bila perlu 24 jam dalam sehari. Hal ini BMN kita memiliki kenaikan rata-rata sebesar Rp84,25 triliun dari tahun-
menyikapi opini BPK RI atas LKPP tahun 2011 yang masih mendapatkan tahun sebelumnya. Sebenarnya BMN dapat meningkat lebih dari itu
opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dengan masalah utama adalah pertahun mengingat definisi BMN adalah semua yang diperoleh atas
masalah Invetarisasi dan Penilaian (IP) aset tetap dan masalah aset eks beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau perolehan
Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) lain yang sah. Singkat kata, bisa jadi seharusnya lebih banyak lagi BMN
yang tercipta dari belanja barang, belanja bantuan sosial, dan belanja
Arahan Presiden Republik Indonesia di atas memiliki makna yang dalam. lain-lain apabila substansi dari belanja-belanja tersebut memang
Hal ini memberikan momentum yang tepat kepada seluruh pegawai menghasilkan BMN.
DJKN pada umumnya dan pegawai Direktorat Barang Milik Negara
(BMN) pada khususnya untuk melihat kembali ke Roadmap Pengelolaan Jumlah belanja modal yang pada APBN tahun anggaran 2005 hanya
BMN yang pernah ditetapkan. Singkatnya, akan dibawa ke arah mana berkisar di angka Rp32.888,80 triliun, di tahun 2012 ini menjadi
pengelolaan BMN ke depan? Rp151.975 triliun atau lima kali lipat lebih besar daripada belanja
modal pada tahun anggaran 2005. Sesuai dengan fakta ini, kiranya
Mengingatkan kembali kepada pembaca sekalian, pada tahun 2008 memang perlu upaya lebih keras bagi DJKN dalam mengelola BMN yang
yang lalu, telah dibuat Roadmap Strategic Assets Management oleh DJKN kecenderungannya naik setiap tahun tersebut (lihat grafik 1).
dengan tujuan akhir yang ingin dicapai adalah terciptanya Strategic
Assets Management dengan ultimate goal-nya, aset negara sebagai Dengan tanggung jawab dan risiko yang sedemikian besar, DJKN harus
indikator penting dalam pelaksanaan anggaran yang efektif. Tentu memiliki pedoman untuk mencapai tujuan dan mencari cara yang
saja tujuan tersebut masih tetap ingin dan harus kita raih, mengingat efektif, efisien, dan ekonomis dalam mencapai sasaran Strategic Assets
kemampuan mengoptimalkan pengelolaan aset dalam keterbatasan Management. Bekerja dengan cara biasa, kiranya memang tidaklah
anggaran terhadap perubahan di tahun-tahun mendatang telah cukup, karena peningkatan nilai aset membawa tuntutan yang lebih baik
menjadi kewajiban para pengelola keuangan dan aset di seluruh dunia. pula dalam pengelolaan (aset) nya.

Edisi Nomor 09 | Media Kekayaan Negara | 7


Kolom Utama

Grafik 1 Sumber: Nota Keuangan 2005 – 2012, diolah.

Grafik 2 Sumber: Laporan BMN Audited 2012, diolah.

Roadmap Strategic Assets Management Termasuk dalam objek penertiban BMN saat itu adalah aset yang
Sesuai Roadmap yang pernah dibuat pada tahun 2007, DJKN dikuasai K/L termasuk yang berada pada satker Badan Layanan Umum
meletakkan fondasi untuk melengkapi atribut organisasi dan (BLU), aset yang berasal dari Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
memulainya penertiban BMN. Selanjutnya, di tahun 2008-2009, (DK/TP), aset yang berasal dari Bantuan Pemerintah Yang Belum
DJKN melakukan lanjutan penertiban BMN, penyempurnaan ditentukan Statusnya (BPYBDS), aset eks BPPN, aset bekas milik Asing/
Sistem Pengendalian Internal dan tata kelola pengelolaan aset, dan Cina, aset eks Kepabeanan/Bea Cukai, aset Bank Dalam Likuidasi (BDL),
penatausahaan yang andal dan akuntabel. Di tahun 2010 dan tahun aset eks Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), barang rampasan, benda
selanjutnya dalam Roadmap Strategic Assets Management tersebut, DJKN cagar budaya/benda berharga asal Muatan Kapal yang Tenggelam
berupaya untuk melakukan integrasi perencanaan dan penganggaran (BMKT), dan aset lain yang berdasarkan peraturan perundang-undangan
aset negara dan optimalisasi pengelolaan aset negara (the highest and ditetapkan sebagai BMN.
the best use).
Inventarisasi menjadi icon DJKN bermula dengan terbitnya Keputusan
Sampai tahun 2012, integrasi perencanaan anggaran dan perencanaan Presiden Nomor 17 Tahun 2007 tentang Penertiban BMN yang
BMN belum dapat dilaksanakan, penatausahaan BMN masih terdapat memberikan tanggung jawab kepada Pengelola Barang untuk
masalah, dan penyempurnaan peraturan serta tindak lanjut temuan menyusun pedoman pelaksanaan IP BMN dan pelaporannya dengan
BPK RI masih harus diselesaikan, sehingga Roadmap Strategic Assets mempercepat tercapainya IP BMN yang dilakukan oleh K/L secara
Management yang pernah dibuat perlu dilakukan penyesuaian. tertib, efektif, efesien, dan akuntabel. Meskipun demikian, sebetulnya
dalam pasal 6 ayat (2) huruf l, Peraturan Pemerintah (PP) 6 Tahun
Adapun penyesuaian Roadmap ini, kiranya perlu dibahas dalam rapat 2006, disebutkan bahwa K/L sebagai pengguna BMN berwenang dan
tingkat pimpinan lebih lanjut. bertanggung jawab melakukan pencatatan dan inventarisasi BMN yang
berada dalam penguasaannya.
Pada Roadmap Strategic Assets Management yang telah disesuaikan ini,
dipertajam menjadi 3 periode sebagai berikut : Meski dalam situasi yang sibuk, DJKN memiliki tanggung jawab untuk
menyiapkan pedoman pengelolaan BMN, seperti yang diamanatkan
a. Periode penertiban dan pembenahan (2007-2009) PP 6 tahun 2006. Akhirnya sejak tahun 2007 diterbitkan peraturan-
Dalam satu tahun setelah lahirnya DJKN, adalah periode yang menuntut peraturan antara lain Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor
DJKN mencurahkan segenap tenaga dan pikirannya dalam membantu 96/PMK.06/2007 tentang Tatacara Penggunaan, Pemanfaatan,
K/L dalam melaksanakan penertiban BMN melalui Inventarisasi dan Penghapusan dan Pemindahtangan Barang Milik Negara, PMK Nomor
Penilaian (IP) BMN. 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara, PMK
Nomor 97/PMK.06/2007 tentang Kodifikasi Barang Milik Negara
Ada 4 (empat) tujuan utama penertiban BMN, yaitu (i) melakukan sebagaimana telah diubah dengan PMK Nomor 29/PMK.06/2010
pemutakhiran pembukuan BMN pada Sistem Informasi Manajemen dan lain-lain. Pada tahun 2008 diterbitkan PP Nomor 38 Tahun 2008
Akuntansi Keuangan BMN (SIMAK BMN), (ii) mewujudkan yang merupakan Perubahan atas PP Nomor 6 tahun 2006 tentang
penatausahaan BMN di seluruh satuan kerja (satker) instansi Pemerintah Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.
Pusat, (iii) menyajikan koreksi nilai aset tetap neraca awal 2004 pada
Laporan Keuangan K/L, dan (iv) melakukan tindak lanjut penatausahaan Pada periode ini pula pegawai DJKN, baik di pusat maupun di daerah,
dan pengelolaan BMN yang tertib dan optimal. yang bersinggungan langsung dengan BMN terus-menerus melakukan
peningkatan kapasitas pegawai pada pengguna barang baik terkait

8 | Media Kekayaan Negara | Edisi Nomor 09


Kolom Utama
PMK Nomor 102/
ROADMAP PMK.05/2009
STRATEGIC ASSET MANAGEMENT tentang Tata Cara
Rekonsiliasi Barang
Mulai 2013
Milik Negara dalam
2010-2012
Rangka Penyusunan
2007-2009 Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat.
Periode Penertiban dan Periode Utilisasi dan Periode Optimalisasi
Pembenahan (2007-2009) Persiapan (2010-2012) (mulai 2013) Selain menerbitkan
peraturan tentang
 Melengkapi atribut organisasi  Utilisasi dalam rangka  Integrasi perencanaan anggaran penatausahaan BMN,
Pengelola optimalisasi pengelolaan aset dan perencanaan BMN
 Penyiapan peraturan & kebijakan negara  Optimalisasi pengelolaan aset Pengelola Barang juga
 Penertiban BMN  Penuntasan tindak lanjut hasil negara
 Penyempurnaan SPI tata kelola penertiban BMN dan hasil  Sertipikasi tanah BMN
menyempurnakan
BMN pemeriksaan BPK RI  Penatausahaan berbasis akrual peraturan yang
 Penatausahaan andal &  Penyiapan aset planning
akuntabel  Penatausahaan BMN menuju terkait dengan
akrual basis aplikasi SIMAK-
 Penyelesaian aset eks DK/TP
 Identifikasi dan pendataan BMN, di antaranya
sertifikat tanah BMN
PMK Nomor 29/

Bagan 1 - Roadmap Strategic Asset Management


pengelolaan maupun penatausahaan BMN. Pada tahun 2009, Menteri PMK.06/2010 tentang Kodefikasi BMN. Hal lain, untuk menyelaraskan
Keuangan dan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) menerbitkan pengelolaan BMN berupa Rumah Negara dengan peraturan yang dibuat
Peraturan Bersama Nomor 186/PMK.06/2009 dan Nomor 24 tahun 2009 oleh Kementerian Pekerjaan Umum, Pengelola Barang menerbitkan PMK
tentang Pensertipikatan Barang Milik Negara Berupa Tanah. Nomor 138/PMK.06/2010 tentang Pengelolaan BMN Berupa Rumah
Negara.
Walau masih banyak kekurangan, tahun 2009 menjadi tahun yang
memperlihatkan kenaikan aset negara secara signifikan, salah satu Pasca penertiban BMN, Pengelola Barang menerbitkan KMK Nomor
penyebabnya adalah kenaikan nilai wajar aset hasil dari penilaian BMN. 271/KMK.06/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil
Dalam grafik 2 terlihat bahwa BMN mulai tahun 2009 telah menembus Penertiban Barang Milik Negara pada Kementerian/Lembaga dan PMK
angka Rp1.000 triliun. Nomor 125/PMK.06/2011 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara
yang Berasal Dari Dana Dekonsentrasi Dan Dana Tugas Pembantuan
b. Periode utilisasi dan persiapan (2010-2012) Sebelum Tahun Anggaran 2011. Diharapkan dengan dua PMK ini, hal-hal
Pada periode ini, banyak hal yang telah dilaksanakan oleh pengelola yang ditemukan setelah kegiatan penertiban BMN memiliki pedoman
barang maupun pengguna barang. Dalam rangka persiapan optimalisasi tindak lanjut yang sama.
BMN, perlu terlebih dahulu diketahui berapa sebenarnya BMN yang
digunakan untuk tugas dan fungsi serta penunjangnya (utilisasi). Faktor Pada tahun 2011 pula diterbitkan PMK Nomor 250/PMK.06/2011 tentang
penting pelaksanaan suksesnya utilisasi antara lain adanya sertipikat Tata Cara Pengelolaan Barang Milik Negara yang Tidak Digunakan untuk
BMN berupa tanah dan/atau kelengkapan dokumen kepemilikan BMN Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Kementerian/Lembaga. Hal ini
lainnya selain tanah dan/atau bangunan. Apabila dokumen tersebut merupakan respon DJKN terhadap utilisasi aset yang mengharuskan
telah dilengkapi, maka kewajiban Pengguna Barang selanjutnya pengadaan BMN hanya untuk tugas dan fungsi.
meminta agar ditetapkan status penggunaannya untuk tugas dan fungsi
K/L. Persiapan menuju penatausahaan BMN yang mengacu pada basis
akrual juga telah diantisipasi dengan menerbitkan KMK Nomor 53/
Setelah penertiban BMN selesai, masih terdapat tugas besar lain, yakni KMK.06/2011 tentang Penerapan Penyusutan Barang Milik Negara pada
mengawal dan memastikan data hasil IP dimasukkan ke dalam SIMAK- Entitas Pemerintah. KMK dimaksud mengatur penerapan penyusutan
BMN setiap satker. Untuk itu Pengelola Barang menerbitkan PMK secara bertahap dan disesuaikan dengan penerapan basis akrual pada
Nomor 109/PMK.06/2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Inventarisasi, LKPP.
Penilaian, dan Pelaporan dalam Rangka Penertiban Barang Milik Negara
dan bersama dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan menerbitkan Awal tahun 2012, DJKN bersama Kementerian Perencanaan

Edisi Nomor 09 | Media Kekayaan Negara | 9


Kolom Utama

PERKEMBANGAN OPINI AUDIT BPK ATAS


LKPP DAN LKKL 2006-2011

Konsolidasi dari

Opini 2006 2007 2008 2009 2010 2011


Wajar Tanpa Pengecualian 7 16 35 45 53 67
(Unqualified)
Wajar Dengan 38 31 31 26 29 18
Pengecualian (Qualified)
Tidak Memberikan 36 33 18 8 2 2
Pendapat (Disclaimer)
Tidak Wajar (Adverse) - 1 - - - -

Jumlah 81 81 84 79 84 87

Tabel 1 - Perbaikan Terhadap Penatausahaan BMN


Pembangunan Nasional/Bappenas dan Direktorat Jenderal Anggaran nilai aset pengembangan yang benar - benar bersinggungan dengan
Kementerian Keuangan dalam new initiative penganggaran on top hasil IP, agar tidak terdapat pencatatan ganda dan melakukan koreksi
kegiatan sertipikasi pada DIPA BPN. Untuk menetapkan target agar dana pencatatan di SIMAK BMN.
on top DIPA BPN dapat akurat, Pengelola Barang menerbitkan aplikasi DJKN akan berkoordinasi dengan K/L, agar melakukan penelusuran

Sistem Informasi Manajemen Pendataan Tanah Pemerintah (SIMANTAP) dan verifikasi kembali atas BMN yang tidak ditemukan pada saat
yang fungsinya antara lain menjaring data yang akurat dan terkini dari penertiban, dan mendorong K/L agar mengajukan permohonan
BMN berupa tanah yang berada pada K/L. penghapusan atas BMN dimaksud kepada DJKN sebagaimana diatur
dalam KMK Nomor 271/KMK.06/2011, dengan target penyelesaian
Dalam periode ini, walau masih ada yang perlu diperbaiki, upaya dan tahun 2012.
kerja keras pengelola dan pengguna barang kiranya perlu diapresiasi.
Dari Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK, terdapat kenaikan yang c. Periode optimalisasi (mulai 2013)
signifikan atas pencapaian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) oleh Sertipikasi BMN berupa tanah oleh BPN, diharapkan dapat dimonitor
K/L. Apabila dibandingkan dengan tahun 2006 yang lalu, LKKL yang oleh Pengelola Barang mulai tahun 2013. Sertipikasi penting, karena
mendapatkan opini WTP hanya tujuh K/L atau 8,6% dari total 81 K/L, menjadi jembatan bagi utilisasi dan efektifitas pengeluaran APBN. BMN
sedangkan pada tahun 2011 meningkat menjadi 67 K/L atau 77 % dari yang telah memiliki sertipikat dapat ditetapkan status penggunaannya,
dari total 87 K/L. dimanfaatkan maupun dipindahtangankan.

Kontribusi dari pengelolaan BMN atas opini LKPP signifikan, mengingat Setelah periode utilisasi dan persiapan, periode selanjutnya adalah
BPK RI memberikan opini WDP, karena masalah utamanya aset, baik itu bagaimana BMN dapat dioptimalisasikan. Optimalisasi tentu
aset pada K/L terkait pelaksanaan IP aset tetap maupun masalah aset membutuhkan basis data BMN yang akurat. Dengan basis data yang
eks BPPN. Terkait aset tetap pada K/L yang menjadi kualifikasi pada LKPP akurat, maka apapun bentuk pengelolaan BMN-nya akan dengan
tahun 2011, Direktorat BMN DJKN telah membuat action plan untuk mudah dapat dilaksanakan. Pemanfaatan BMN idle oleh pengelola
melaksanakan: maupun pemanfaatan dan pemidahtanganan BMN sesuai ketentuan,
menjadi bagian penting dari optimalisasi pengelolaan BMN.
rekonsiliasi dengan K/L atas selisih absolut koreksi sebesar Rp1,54 triliun

serta melakukan pembinaan dan asistensi pada seluruh K/L terkait Integrasi antara perencanaan anggaran dan perencanaan BMN sebagai
monitoring koreksi hasil IP; wacana untuk efektifitas dan efisiensi pengeluaran APBN kiranya
meminta Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian
 memang perlu disiapkan mengingat di tahun-tahun mendatang
Perhubungan melakukan rekonsiliasi dan verifikasi untuk menelusuri kecenderungan belanja modal akan terus naik (lihat grafik 1). Selain

10 | Media Kekayaan Negara | Edisi Nomor 09


Kolom Utama
sudah diamanatkan dalam PP Nomor 6 Tahun 2006, integrasi diharapkan 3. Penganggaran
menjadi alat yang bisa mem-filter atau memastikan bahwa perencanaan Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Penatausahaan BMN, perlu
BMN K/L sudah benar-benar optimal, sesuai kebutuhan dan anggaran dilakukan secara konsisten dan terus-menerus, sehingga ketaatan pada
yang tersedia. Jika hal ini dapat dilaksanakan di tahun-tahun mendatang, aturan penganggaran dan pelaksanaan anggaran terkait BMN dapat
maka lambat laun tugas dan fungsi DJKN sebagai pengelola barang terus meningkat. Di samping itu, perlu dilakukan langkah-langkah lain
akan semakin efektif, serta memberikan warna dan kontribusi terhadap sebagai penunjang keberhasilan pelaksanaan penatausahaan BMN,
pengelolaan anggaran. antara lain dengan dilakukannya pemeringkatan atas laporan BMN yang
disampaikan oleh K/L serta adanya sistem reward and punishment.
Tuntutan pengelolaan BMN ke depan adalah bagaimana pengelolaan
BMN dapat memberikan kontribusi yang nyata terhadap APBN, 4. Koordinasi
mengingat APBN di tahun-tahun mendatang akan responsif terhadap DJKN berupaya berkoordinasi terus-menerus dan intensif dengan
perubahan perekonomian global. seluruh K/L yang BMN-nya masih menjadi penyebab kualifikasi LKPP.
Koordinasi juga dilakukan secara paralel dengan Direktorat Akuntansi
Seperti terlihat dalam Bagan 1, mulai tahun 2013 diharapkan dan Pelaporan, Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan dilakukan
penatausahaan sudah mengarah ke basis akrual. Hal ini tentu tidak monitoring secara periodik atas tindak lanjut temuan BPK yang telah
semudah membalik telapak tangan mengingat masih terdapat disusun oleh K/L yang bersangkutan.
beberapa K/L yang ternyata belum mendapatkan opini WTP dari BPK.
Analogi sederhananya, tanpa basis akrual saja masih terdapat K/L yang 5. Sistem Aplikasi
mendapatkan opini Disclaimer, apalagi basis akrual ditetapkan.  Pembentukan help-desk Penatausahaan BMN guna membantu
pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh K/L terkait pelaksanaan
Berkaitan dengan penatausahaan BMN, penulis berpendapat tentang penatausahaan BMN secara cepat, hal ini dapat diakses baik melalui
perlunya perbaikan dalam lima aspek untuk perbaikan penatausahaan telepon, faksimili, surat elektronik, maupun konsultasi langsung.
di tahun-tahun mendatang, antara lain: Sumber Daya Manusia (SDM)  Pengelola barang juga telah menyiapkan situs/forum komunikasi
yang terlibat dalam Pengelolaan BMN, Kepatuhan terhadap Peraturan online dengan alamat http://fokus-bmn.org/ dimana seluruh satker
Pengelolaan BMN, Penganggaran, Koordinasi antara Pengelola dan dapat berkomunikasi secara online terkait permasalahan teknis
Pengguna, dan Sistem Aplikasi yang dijalankan. aplikasi seperti kendala dalam instalasi aplikasi/database Aplikasi
SIMAK BMN dan Persediaan termasuk pembahasan terkait kebijakan
Untuk menyiapkan penatausahaan yang lebih baik di tahun-tahun penatausahaan BMN pada unit penatausahaan BMN.
berikutnya, maka atas lima hal tersebut pengelola barang telah/akan
melakukan: Penutup
1. SDM Upaya yang telah dilakukan Pengelola Barang dalam meningkatkan
Pengembangan kapasitas dan kapabilitas SDM yang berkaitan dengan pengelolaan dan penatausahaan BMN sudah maksimal. Namun
Penatausahaan BMN dilakukan terus-menerus oleh segenap pegawai demikian, diperlukan sinergi yang lebih kuat dengan beberapa K/L yang
DJKN, antara lain dilakukan melalui sosialisasi atas peraturan-peraturan pengelolaan dan penatausahaan BMN-nya menjadi kualifikasi pada
terkait pengelolaan dan penatausahaan BMN, kebijakan akuntansi BMN, opini WDP LKPP Tahun Anggaran 2011.
serta pelatihan atas aplikasi SIMAK BMN dan aplikasi Persediaan baik
di lingkungan internal Pengelola Barang maupun di lingkungan K/L Semangat untuk meraih ultimate goal, aset negara dapat berperan
selaku Pengguna Barang, mengintensifkan pelaksanaan pembinaan nyata dalam APBN tidak mungkin dapat terlaksana apabila segenap
dan bimbingan teknis seluruh aspek penatausahaan BMN mulai tingkat jajaran DJKN hanya bekerja seperti biasa. Perlu cara-cara baru dan ekstra
satker/Koordinator Wilayah/Kantor Pusat K/L oleh KPKNL/Kanwil DJKN/ untuk melibatkan K/L agar memiliki awareness bahwa pengelolaan dan
Kantor Pusat DJKN, dan membangun komunikasi intensif dengan K/L penatausahaan BMN penting.
pada tataran pengambil kebijakan.
Ke depan, APBN responsif terhadap perubahan, apalagi apabila dikaitkan
2. Kepatuhan dengan penghematan energi. Boleh jadi apabila subsidi terhadap
Sebagai upaya memperbaiki dan menyempurnakan pelaksanaan energi dihapus dari APBN dan dialokasikan kepada belanja modal untuk
penatausahaan BMN oleh K/L, maka perlu selalu diselenggarakan rapat infrastruktur dan transportasi yang nyata-nyata adalah BMN berupa
koordinasi baik dengan K/L maupun dengan Kanwil DJKN/KPKNL Aset Tetap, maka tambahan BMN yang dikelola oleh DJKN di tahun
agar persoalan tingkat satker dapat dimitigasi lebih awal dan tidak mendatang akan semakin besar. Hal ini tentu saja membawa tanggung
terakumulasi di tingkat pusat. jawab yang besar pula bagi Pengelola Barang.
*) Acep Hadinata, dkk

Edisi Nomor 09 | Media Kekayaan Negara | 11


Wawancara

Direktur BMN:
Roadmap Aset DJKN untuk Pelaksanaan
Anggaran Yang Efektif, Efisien, dan Optimal
Oleh: Tim Humas DJKN
Direktur BMN Deddy Syarif Usman. Qori

1 Sejak Januari lalu, Bapak dilantik


menjadi Direktur Barang Milik Negara
(BMN), langkah-langkah strategis apa saja
Sekretariat Negara untuk ditetapkan.
Kementerian Sekretariat Negara memandang
bahwa RPP tersebut perlu dibahas dalam
Jenderal Perbendaharaan Negara (DJPB), dan
rekonsiliasi antara DJKN dan DJPB.

yang sedang dan akan Bapak jalankan


dalam mengemban tugas sebagai Direktur
BMN?
rapat antar Kementerian, sehingga diteruskan
ke Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian. Di samping itu, saat ini kami
2 Kementerian Keuangan
menetapkan core values yang harus
telah

melekat pada setiap pegawai Kementerian


Langkah-langkah strategis yang telah dan sedang menyusun Draft Rancangan Undang Keuangan, apa yang akan dilakukan oleh
akan kami lakukan tercakup dalam peta Undang Pengelolaan Kekayaan Negara, yang Bapak untuk memastikan bahwa core values
strategi dan inisiatif strategis Direktorat akan mengatur pengelolaan kekayaan Negara ini diimplementasikan dalam pelaksanaan
BMN. Dari perspektif stakeholder terdapat secara terintegrasi dan komprehensif. tugas tata kelola BMN?
2 (dua) sasaran strategis yaitu, pertama, Dengan ditetapkannya core values
kebijakan BMN yang berkualitas. Pada saat Dengan keseluruhan kebijakan tersebut, Kementerian Keuangan, diharapkan
ini telah ditetapkan kebijakan-kebijakan ditunjang dengan pembinaan dan sosialisasi seluruh pegawai Kementerian Keuangan
terkait BMN baik berupa peraturan menteri yang dilaksanakan secara rutin dan berkala, memegang teguh nilai integritas dan
keuangan (PMK), Surat Edaran Direktur serta monitoring dan evaluasi diharapkan profesionalisme, meningkatkan sinergi dan
Jenderal Kekayaan Negara (SE dirjen), maupun kemandirian Kementerian/Lembaga (KL) pelayanan kepada para stakeholder, serta
kebijakan yang lain. Kebijakan tersebut antara dalam pengelolaan BMN dapat terwujud. terus menerus melakukan perbaikan menuju
lain PMK Nomor 33/2012 tentang Tata Cara kesempurnaan.
Pelaksanaan Sewa BMN, KMK Nomor 53/2012 Kedua, melaksanakan fungsi penatausahaan
tentang Penyusutan BMN berupa Aset Tetap BMN yang akuntabel. Terkait dengan aspek Beberapa hal yang harus selalu
pada Entitas Pemerintah Pusat, dan SE Nomor akuntabilitas, dalam rangka untuk memastikan diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas
4/KN/2012 tentang Petunjuk Penyelesaian keakuratan nilai BMN yang dilaporkan K/L dan fungsi Direktorat BMN, pertama, pimpinan
Bongkaran BMN karena Perbaikan (Renovasi, telah disusun suatu pedoman rekonsiliasi menunjukkan komitmen dan menjadi teladan
Rehabilitasi dan Restorasi). BMN, yaitu PMK Nomor 102/PMK.05/2009 dan bagi para staf. Penerapan hammering di setiap
Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara level organisasi dilaksanakan sebagai bentuk
Terdapat juga kebijakan yang sudah Nomor 07/KN/2009. Dalam kedua peraturan upaya agar penerapan kebijakan yang telah
dalam tahap finalisasi, salah satunya tersebut, dijelaskan mekanisme rekonsiliasi ditetapkan dapat berjalan dengan baik. Kedua,
adalah penyusunan Rancangan Peraturan internal K/L antara unit akuntansi barang dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.
Pemerintah (RPP) tentang Pengelolaan unit akuntansi keuangan, pemutakhiran dan Kepedulian positif dari lingkungan kerja
BMN/D pengganti Peraturan Pemerintah (PP) rekonsiliasi antara K/L dengan Bendahara sangat diperlukan dalam membangun suatu
Nomor 6 Tahun 2006. Draft RPP tersebut telah Umum Negara, yaitu Direktorat Jenderal etika perilaku dan budaya oganisasi yang kuat
diajukan ke Presiden melalui Kementerian Kekayaan Negara (DJKN) dan Direktorat sehingga para pegawai dapat mencurahkan

12 | Media Kekayaan Negara | Edisi Nomor 09


Wawancara
seluruh kemampuannya demi kemajuan Melihat kurang efektifnya peraturan bersama Aplikasi SIMANTAP mendapatkan respon
organisasi.Setiap pegawai seharusnya dapat tersebut, koordinasi intensif dengan BPN terus yang sangat positif dari kantor vertikal DJKN
memotivasi diri dan orang lain menjadi agen dilakukan, bahkan kemudian pembahasan dan satker atau K/L. Salah satu bentuk respon
perubahan (agent of change). Ketiga, membina dilakukan dengan melibatkan Direktorat yang positif dan kami memberi apresiasi
hubungan baik dengan para stakeholder, Jenderal Anggaran (DJA) Kementerian terhadap hal ini adalah beberapa kantor
sehingga dapat membantu kelancaran Keuangan dan Badan Perencanaan vertikal DJKN dan K/L melakukan sosialisasi
pelaksanaan tugas. Misalnya, dalam membina Pembangunan Nasional (BAPPENAS). Hasilnya aplikasi SIMANTAP kepada satker, dengan
hubungan baik dengan stakeholder kami, disepakati biaya sertipikasi akan dianggarkan melibatkan juga BPN setempat. Kegiatan
yakni K/L, saya selalu tekankan kepada jajaran secara On Top pada DIPA BPN untuk tahun ini dapat meningkatkan pemahaman dan
staf, agar selalu memberikan pelayanan yang anggaran 2013 dan seterusnya. Selanjutnya menyamakan persepsi, terkait latar belakang
baik, berkoordinasi dan berkomunikasi secara dalam rangka efektifitas pelaksanaan program teknis penginputan, maupun mekanisme
efektif. Sebagai penyusun kebijakan di bidang sertipikasi tersebut, dibentuklah tim koordinasi pelaporannya, juga dapat dijadikan media
pengelolaan BMN, kami selalu terbuka akan antar K/L melibatkan BAPPENAS, BPN, dan untuk menjaring masukan yang konstruktif
masukan dan kritik. DJA. dalam rangka penyempurnaan aplikasi
SIMANTAP.

3 Salah satu kebijakan di Direktorat BMN


adalah sertipikasi aset. Apa sebenarnya
sertipikasi itu dan bagaimana latar belakang
4 Salah satu tools yang digunakan dalam
sertipikasi adalah Aplikasi SIMANTAP.
Apa sebenarnya SIMANTAP ini dan apa 6 Kita semua berharap sertipikasi ini
berjalan dengan lancar, bagaimana
dari kebijakan itu, serta bagaimana kerja outputnya? optimisme Bapak terhadap kebijakan ini?
sama DJKN dengan Badan Pertanahan Untuk menunjang tugas pengidentifikasian Berbicara tentang optimisme berarti kita
Nasional (BPN) sampai sekarang? BMN berupa tanah sebagai pendukung membandingkan suatu target dengan
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 proses sertipikasi yang dianggarkan secara seberapa besar keyakinan kita dapat
tentang Perbendaharaan Negara dan On Top pada DIPA BPN, sejak bulan Januari mencapainya. Berdasarkan Laporan
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 2012 telah diimplementasikan aplikasi Sistem BMN Tahun Anggaran 2011, jumlah BMN
tentang Pengelolaan BMN mengamanatkan Informasi Manajemen Pendataan Tanah berupa tanah (tidak termasuk Kementerian
agar BMN berupa tanah harus disertipikatkan pemerintah (SIMANTAP). SIMANTAP sekarang Pertahanan/Tentara Nasional Indonesia)
atas nama Pemerintah Republik Indonesia. ini telah digunakan oleh semua satker. Melalui adalah sebanyak 92.467 bidang. Kurang lebih
Amanat untuk menyelesaikan dokumen SIMANTAP ini akan diperoleh informasi 60% dari jumlah tersebut atau 54.000 bidang
legal BMN berupa tanah, sebagai upaya mengenai data tanah yang sudah bersertipikat merupakan target kegiatan percepatan
mendukung terselenggaranya tertib maupun yang belum, lokasi/letak, luas serta sertipikasi sampai dengan tahun 2015. Dengan
administrasi, tertib fisik, dan tertib hukum, jauh penggunaannya. asumsi semua pihak terkait seperti BPN,
dari kata selesai apabila kita melihat realita Kementerian Perencanaan Pembangunan
bahwa masih banyak BMN berupa tanah yang Secara teknis, satker mendata BMN berupa Nasional (Kemen PPN )/BAPPENAS, dan DJA
belum bersertipikat. Berdasarkan hal tersebut, tanah yang berada dalam penguasaannya, tetap memegang teguh komitmen bersama-
kami mengambil langkah-langkah konkret, menginputnya, untuk selanjutnya sama DJKN untuk mensukseskan program
terukur, dan inovatif untuk mempercepat menyampaikan secara berjenjang sampai percepatan ini seperti yang telah disepakati
pelaksanaan sertipikasi BMN berupa tanah, ke Kantor Pusat K/L serta kepada KPKNL bersama, saya optimis pada tahun 2015 target
yang selanjutnya disebut kebijakan sertipikasi terkait. KPKNL menyampaikan data tersebut kita dapat tercapai.
aset yang dalam penyelesaiannya selalu kepada Kantor Wilayah (Kanwil) DJKN, Kanwil
berkoordinasi dengan BPN

Pada tahun 2009 diterbitkan Peraturan


kemudian menyampaikan data tersebut
kepada Kantor Pusat DJKN. Setelah data
terkumpul, direkapitulasi, dan diverifikasi
7 Terkait wacana perencanaan
penganggaran berdasarkan BMN,
bagaimana pendapat Bapak mengenai hal
Bersama Menteri Keuangan Nomor 186/ akan diperoleh data BMN berupa tanah yang ini?
PMK.06/2009 dan Kepala BPN Nomor 24 Tahun dapat disertipikatkan oleh BPN. Data ini yang Integrasi sistem pengelolaan BMN dan sistem
2009 tentang Pensertipikatan BMN berupa kemudian akan diserahkan kepada BPN untuk anggaran merupakan amanat PP Nomor 6
tanah. Meskipun demikian, progres sertipikasi disertipikatkan. Tahun 2006 tentang Pengelolaan BMN/D, PP
sejak peraturan bersama diterbitkan belum Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan
sesuai dengan yang diharapkan. Evaluasi atas
implementasi peraturan bersama tersebut
mutlak dilakukan.
5 Bagaimana respon kantor DJKN dan
satker di daerah dalam menjalankan
aplikasi ini?
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Lembaga (RKA-KL), dan Peraturan Presiden
(Perpres) Nomor 73 Tahun 2011 tentang

Edisi Nomor 09 | Media Kekayaan Negara | 13


Wawancara
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
Integrasi tersebut diperlukan sebagai upaya
pencapaian pengelolaan keuangan negara
yang lebih efektif, efisien, dan optimal.

Agar dalam implementasinya sesuai dengan


tujuan tersebut, koordinasi antara DJKN
dengan instansi terkait seperti DJA, DJPB, dan
K/L menjadi elemen keberhasilan penerapan
perencanaan kebutuhan BMN. Di samping
itu, sistem aplikasi, sumber daya manusia,
basis data BMN existing yang valid menjadi
faktor penting yang harus dipersiapkan secara
matang.

Terkait kekhawatiran akan menghambat UU PKN memiliki empat urgensi, pertama, UU Kami berharap RUU PKN dapat ditetapkan
proses pembahasan RKA-K/L karena PKN akan memperkuat peraturan aspek fiskal sebagai UU PKN yang terintegrasi, sehingga
menambah layer birokrasi, saat ini tengah serta pengawasan dan pengendalian terkait akan terwujud pengelolaan kekayaan negara
dikaji ulang dan akan diusulkan alternatif pengelolaan kekayaan negara. Kondisi saat ini, yang berkelanjutan (sustainable development),
revisi tata cara pelaksanaan perencanaan aspek fiskal kekayaan negara dikuasai belum penerimaan fiskal dari sumber-sumber
kebutuhan BMN. Akan dikaji kemungkinan diatur secara terintegrasi dalam Undang- pengelolaan kekayaan negara yang optimal,
pengelola barang melaksanakan pembahasan Undang sektoral. Kedua, perlu adanya dan pengelolaan kekayaan negara yang lebih
rencana kebutuhan BMN bersama dengan harmonisasi peraturan pengelolaan kekayaan transparan dan akuntabel. Pada akhirnya,
proses pembahasan RKA/KL secara simultan negara dikuasai baik antar sektoral, antar itu semua agar kekayaan negara dikelola
sehingga tidak terdapat layer birokrasi. pemerintah, atau antar pemerintah dengan dalam rangka memberikan manfaat sebesar-
Rencana Kerja K/L berdasarkan pagu indikatif pihak lain dengan memperhatikan aspek besarnya bagi rakyat.
diharapkan dapat disusun bersama antara ekonomi, ekologi, dan sosiologi.
bagian perencanaan, bagian keuangan, dan
bagian pengelolaan BMN pada K/L, dan proses
penyusunan Rencana Kebutuhan Tahunan
Urgensi yang ketiga, UU PKN mengatur
pengelolaan BMN/D yang komprehensif yang
9 Terkait dengan temuan BPK pada LKPP
2011, langkah apa saja yang sudah
dilakukan untuk menindaklanjuti temuan
Barang Milik Negara (RKTBMN) oleh K/L dan melindungi hak-hak negara dan masyarakat ini?
penelitian RKTBMN oleh Pengelola Barang secara seimbang. Terkait dengan kondisi Temuan BPK pada LKPP 2011 terkait BMN
akan menjadi proses lanjutan pagu indikatif saat ini yang masih terdapat BMN/D yang yang menjadi kewenangan kami untuk
dan Rencana Kerja K/L. diokupasi dan/atau dalam sengketa dengan menindaklanjutinya dapat digolongkan dalam
masyarakat, UU PKN berusaha mencarikan tiga kelompok besar.

8 Saat ini tengah diproses Rancangan


Undang-Undang (RUU) Pengelolaan
Kekayaan Negara, bisa Bapak ceritakan
solusi penyelesaian sengketa dengan
memperhatikan hak negara dan keadilan
masyarakat. Urgensi berikutnya, UU PKN
Temuan pertama, Aset Tetap dalam Neraca
LKPP masih selisih Rp1,54 triliun dengan
sedikit mengenai apa isi RUU ini dan sampai sebagai pelaksanaan dari Pasal 33 dan Pasal laporan hasil IP. Temuan ini sebetulnya juga
mana tahapan RUU tersebut? 23 UUD 1945 sehingga pengelolaan kekayaan merupakan temuan LKPP TA 2010, yang
Pertimbangan penyusunan RUU Pengelolaan negara dapat berkelanjutan untuk sebesar- pada saat itu selisih absolut koreksi hasil IP
Kekayaan Negara (RUU PKN) adalah Pasal besarnya kemakmuran rakyat. sebesar Rp12,95 triliun. Untuk meminimalisasi
33 ayat (1), (2), (3), (4), dan Pasal 23 ayat (1) selisih ini, kami terus melakukan rekonsiliasi,
Undang-Undang Dasar 1945, serta banyaknya Penyusunan RUU PKN telah melalui tahap focus verifikasi dan validasi dengan melibatkan
permasalahan terkait dengan pengelolaan group discussion, konsultasi komunitas publik, K/L dan seluruh KPKNL, dan hasilnya cukup
kekayaan negara. Permasalahan tersebut studi banding, dan rapat-rapat internal guna menggembirakan di mana selisih absolut
antara lain belum adanya Undang-Undang penyempurnaan naskah akademis dan draft menjadi Rp1,54 triliun.
yang mengatur pengelolaan kekayaan negara RUU PKN. Sampai saat ini, penyempurnaan
secara terintegrasi dan komprehensif. naskah akademis dan draft RUU PKN telah Temuan kedua, Aset Tetap dalam Neraca LKPP
mencapai 80%. dicatat ganda senilai Rp3,88 triliun di 3 K/L.

14 | Media Kekayaan Negara | Edisi Nomor 09


Wawancara
Penganugerahan BMN Awards direncanakan
dibagi dalam 3 (tiga) kategori, yaitu utilisasi
BMN, penatausahaan BMN, dan penertiban
BMN. Penentuan penerima penghargaan
didasarkan pada kajian oleh Dewan Juri, yang
terdiri dari para Direktur dan Tenaga Pengkaji
di Lingkungan DJKN serta perwakilan dari BPK.

11 Terakhir, bagaimana harapan Bapak


terhadap
pengelolaan aset?
penatausahaan dan

Dalam jangka pendek, kami targetkan temuan


terkait BMN dalam LKPP dapat dieliminasi
sehingga LKPP dapat memperoleh opini
Direktur BMN tengah memimpin rapat. Qori Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK.
Temuan awal BPK mengindikasikan adanya penelusuran dan verifikasi kembali atas BMN Opini tersebut dapat tercapai apabila dalam
pencatatan ganda atas hasil IP pada Direktorat yang tidak ditemukan dan mendorong mereka penatausahaan dilakukan secara tertib
Jenderal Perkeretaapian Kementerian agar mengajukan permohonan penghapusan administrasi sebagai salah satu bagian dari 3T
Perhubungan sebesar Rp11,73 triliun. Atas atas BMN dimaksud kepada DJKN sesuai (Tertib Administrasi, Tertib Hukum, dan Tertib
indikasi temuan tersebut, kami berkoordinasi dengan mekanisme yang diatur dalam KMK Fisik).
dengan Kementerian Perhubungan dan Nomor 271/KMK.06/2011.
hasilnya pencatatan ganda aset kantor pusat Dalam jangka panjang, diharapkan roadmap
sebesar Rp7,9 triliun dikoreksi dan dilaporkan
dalam Laporan Barang Kementerian
Perhubungan Tahun 2011 (audited), sehingga
10 Salah satu stakeholder DJKN dalam
pengelolaan BMN adalah K/L,
mereka tentunya selalu berusaha agar
DJKN dapat menjadi panduan untuk
mewujudkan kekayaan negara sebagai
indikator penting dalam pelaksanaan
temuan pencatatan ganda hanya sebesar menjadi pengelola terbaik. Akan ada suatu anggaran yang efektif, efisien dan optimal.
Rp3,8 triliun. Dari nilai sebesar Rp3,8 triliun, bentuk apresiasi secara simbolis dari DJKN Selain sebagai acuan untuk melaksanakan
sebetulnya hanya senilai Rp1,6 triliun yang bagi Kementerian/lembaga tersebut, bisa integrasi antara perencanaan BMN dan
diindikasikan terjadi pencatatan ganda. dijelaskan bentuk apresiasi ini? penganggaran, roadmap juga menjadi arahan
Dalam rapat pimpinan DJKN awal tahun dalam optimalisasi pengelolaan kekayaan
Adapun, atas aset Badan SAR Nasional 2012 tercetus wacana untuk mengadakan negara.
(Basarnas) berupa peralatan dan mesin sebesar kegiatan pemberian penghargaan kepada
Rp649.515.000,00 yang diindikasikan terjadi K/L yang dinilai memiliki kinerja yang baik Satu hal lagi yang perlu digarisbawahi adalah
pencatatan ganda, telah dilakukan koreksi dalam pengelolaan BMN. Kegiatan tersebut upaya untuk mewujudkan kesadaran bahwa
seluruhnya pada Laporan Barang Pengguna selain sebagai sebuah bentuk evaluasi dan pengguna barang bukanlah pemilik barang,
Tahunan Tahun 2011 (audited), berdasarkan apresiasi atas kinerja K/L, juga merupakan sehingga mereka bersedia berkoordinasi
Nota Kesepakatan Angka Laporan Keuangan salah satu upaya memotivasi K/L untuk selalu dalam rangka pengelolaan Barang Milik
antara Basarnas, Kementerian Keuangan, dan menyelenggarakan pengelolaan BMN secara Negara yang optimal.
BPK Nomor NK-035/PB-64/2012. optimal dengan mengedepankan tertib
administrasi, tertib fisik, dan tertib hukum. Untuk penatausahaan dan pengelolaan BMN
Temuan ketiga, Aset Tetap tidak diketahui Kegiatan pemberian penghargaan tersebut pada Kanwil DJKN atau KPKNL, saya berharap
keberadaannya senilai Rp6,89 triliun di 14 K/L. akan dilaksanakan pada minggu kedua bulan ke depan dapat berubah ke arah digital atau
Permasalahan ini sebenarnya merupakan salah Juli 2012 dan dikemas dalam event berskala elektronik (electronic asset management atau
satu yang kita inventarisasi pada saat kegiatan nasional dengan tema Refleksi pelaksanaan e-BMN). Konkritnya, e-BMN tersebut harus
Penertiban BMN, yang hasil inventarisasi pengelolaan dan kepatuhan pelaporan BMN dapat membantu dalam kegiatan pelaksanaan
tersebut dituangkan dalan Laporan Hasil pada K/L Tahun 2011 dengan salah satu pengelolaan BMN mulai dari perencanaan,
Inventarisasi Barang Tidak Ditemukan (BA- agenda acara penganugerahan BMN Awards pengelolaan hingga rekonsiliasi data BMN
04). Untuk menindaklanjuti temuan tersebut, kepada K/L yang berprestasi. mulai level kuasa pengguna barang hingga
kedepannya kami akan mengintensifkan pengguna barang.
koordinasi dengan K/L agar melakukan

Edisi Nomor 09 | Media Kekayaan Negara | 15


Kolom BMN
Inventarisasi dan Penilaian oleh DJKN
sebagai upaya meningkatkan Opini LKKL dan
LKPP. Dedy Widia Hananto

Peranan Pengelolaan Kekayaan Negara/BMN


dalam Meningkatkan Opini LKKL & LKPP
Oleh: Dirmanti Jaya*

Babak Baru Pengelolaan BMN Tugas, Fungsi, dan Output Pemindahtangan, dan Penghapusan BMN,
Tahun 2006 merupakan babak baru dalam Begitu dibentuk, DJKN langsung bergerak PMK Nomor 120/PMK.06/2007 tentang
sejarah pengelolaan kekayaan negara cepat melaksanakan seluruh tusinya yang Penatausahaan BMN, PMK Nomor 97/
Republik Indonesia pada umumnya dan bersifat rutin maupun yang sifatnya ad PMK.06/2007 tentang Penggolongan dan
pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) hoc. Untuk mendukung pelaksanaan tusi Kodefikasi BMN, dan Keputusan Menteri
khususnya karena pada tahun 2006 tersebut yang bersifat rutin tersebut dilaksanakan Keuangan (KMK) Nomor 31/KMK.06/2008
terbit Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6 oleh Kantor Pusat DJKN (KP DJKN), Kantor tentang Pelimpahan Sebagian Wewenang
Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Wilayah (Kanwil), dan Kantor Pelayanan Pengelolaan BMN Kepada Kepala Kanwil
Milik Negara/Daerah sebagai kelanjutan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL). dan Kepala KPKNL di Lingkungan DJKN
dari 3 (tiga) paket undang-undang yang Sedangkan kegiatan yang sifatnya ad hoc Untuk dan Atas Nama Menteri Keuangan
telah lahir sebelumnya yaitu Undang- antara lain adalah penyusunan Standar Menandatangani Surat dan/atau KMK,
Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Operasi dan Prosedur (SOP), termasuk sehingga Kuasa Pengguna Barang yang
Keuangan Negara, UU Nomor 1 tahun SOP unggulan dan peraturan-peraturan, telah mendapatkan pendelegasian dari
2004 tentang Perbendaharaan Negara, baik peraturan turunan dari PP Nomor 6 Pengguna Barang dapat mengajukan
dan UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Tahun 2006 maupun peraturan untuk permohonan. Sedangkan output dari
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung penyelesaian kasus. kegiatan rutin berupa pemberian
Jawab Keuangan Negara, telah dibentuk pelayanan dan bimbingan teknis di bidang
pula satu unit organisasi setingkat eselon Dari kegiatan ad hoc untuk mendukung pengelolaan BMN kepada K/L penerbitan
I di lingkungan Kementerian Keuangan pelaksanaan kegiatan rutin telah dihasilkan sejumlah surat persetujuan pengelolaan
yang mempunyai tugas dan fungsi (tusi) beberapa SOP pelayanan pengelolaan BMN BMN, sedangkan output langsung dari
melakukan pengelolaan kekayaan negara termasuk SOP unggulan dan Peraturan pelayanan dan bimbingan teknis di bidang
yakni Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Menteri Keuangan (PMK) seperti PMK penatausahaan BMN adalah Laporan BMN
(DJKN). Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara seluruh K/L dapat disusun dengan benar
Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, dan disampaikan tepat waktu.

16 | Media Kekayaan Negara | Edisi Nomor 09


Kolom BMN
Kendala dan Tantangan Pengelolaan kekayaan negara dengan benar, DJKN menghasilkan kesepakatan antara lain
BMN harus mempunyai atribut organisasi bahwa BMN yang diinventarisasi dalam
Kelahiran DJKN dihadapkan pada yang lengkap dan berkualitas, bank data penertiban BMN adalah BMN dengan
fakta bahwa di depan DJKN sudah pengelolaan dan penatausahaan BMN waktu perolehan sebelum 31 Desember
menghadang gunung menjulang yang berikut permasalahannya, serta kesadaran 2007, sedangkan BMN yang diberikan
merupakan kumpulan tugas pengelolaan bahwa aset negara adalah indikator nilai wajar adalah BMN dengan waktu
dan penatausahaan BMN yang belum penting dalam pelaksanaan Anggaran perolehan sebelum 31 Desember 2004,
terselesaikan oleh pengelola entitas/ Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang nilainya Rp.1,- atau tidak mempunyai
institusi sebelumnya. yang efektif, efisien, dan akuntabel. Oleh nilai. Sedangkan terkait dengan perlakuan
karena itu, agar SAM dapat membantu terhadap barang yang berasal dari wakaf
Permasalahan-permasalahan tersebut meningkatkan opini BPK atas LKPP maka dan barang berupa alat utama sistem
dapat terlihat pada Laporan Hasil SAM harus dimulai dengan kegiatan senjata (alutsista), DJKN melakukan
Pemeriksaan (LHP) atau Iktisar Hasil penyempurnaan organisasi dan tata kerja, koordinasi dengan Kementerian Agama,
Pemeriksaan Sementara (IHPS) Badan penyusunan/ penyempurnaan SOP seluruh Kemhan, serta KSAP yang menghasilkan
Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan tugas dan kegiatan yang harus dilakukan kesepakatan antara lain mengenai
Keuangan Kementerian/Lembaga (LKKL) jajaran DJKN dan K/L dalam mengelola dan tanah wakaf dan alutsista. DJKN telah
dan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat menatausahakan BMN, penyempurnaan berkoordinasi dengan Badan Pertanahan
(LKPP) tahun anggaran 2004 s.d. 2007 yang peraturan-peraturan yang tidak dapat Nasional (BPN) dengan kesepakatan
selalu mendapatkan opini disclaimer (Tidak diterapkan, penyusunan peraturan baru antara lain pembuatan Peraturan Bersama
Memberikan Pendapat) salah satunya untuk penyelesaian kasus pengelolaan Menteri Keuangan dengan Kepala BPN.
karena data aset tetap pada LKKL dan LKPP BMN yang tidak dapat diselesaikan dengan
tersebut tidak tepat dan akurat, organisasi peraturan yang telah ada, serta melakukan Output Pelaksanaan Penertiban BMN
pengelolaan dan penatausahaan barang penertiban BMN dengan melakukan Dari pelaksanaan Inventarisasi dan Penilaian
yang kurang mendukung, sistem dan inventarisasi, penilaian, dan sertipikasi (IP), banyak hal yang telah dicapai DJKN,
prosedur terkait aset tetap belum dalam rangka menyusun bank data antara lain memberikan nilai wajar seluruh
mendukung, penetapan nilai aset tetap pengelolaan dan penatausahaan BMN. BMN dengan perolehan sampai dengan
belum sesuai ketentuan, dan sebagian 31 Desember 2004, yang bernilai Rp.1,0
besar K/L belum menerapkan penggunaan Penertiban BMN berdasarkan Keppres atau tidak mempunyai nilai dinilai ulang,
Aplikasi Sistem Akuntansi Barang Milik 17 Tahun 2007 maka seluruh BMN telah mempunyai nilai
Negara (SABMN). Dalam rangka melaksanakan penertiban wajar, karena menurut BPK, BMN dengan
BMN, pada tingkat pusat, pemerintah perolehan setelah 31 Desember 2004 tidak
Strategic Assets Management dan telah menerbitkan Keputusan Presiden perlu dinilai ulang karena sudah wajar, di
Penertiban BMN (Keppres) Nomor 17 Tahun 2007 tentang samping itu dari pelaksanaan IP, DJKN telah
Menyadari kondisi pengelolaan dan Tim Penertiban BMN dengan masa tugas mempunyai data tentang barang rusak
penatausahaan BMN yang ada pada saat selama 17 (tujuh belas) bulan terhitung berat atau rusak ringan, barang yang tidak
itu, maka dalam rangka menindaklanjuti sejak tanggal 1 Agustus 2007 s.d. 31 ditemukan, barang idle, barang sengketa
rekomendasi BPK terkait dengan Desember 2008. Tim yang tugas utamanya dan lain-lain, walaupun pada kenyataannya
pemeriksanaan LKKL dan LKKP tahun 2004 melakukan inventarisasi, penilaian, dan data tersebut masih berada di Kanwil DJKN
s.d. 2007 sambil tetap berusaha melakukan sertipikasi BMN ini kemudian diperpanjang atau KPKNL, dan dari pelaksanaan IP ini
kegiatan pengelolaan dan penatausahaan lagi dengan Keppres Nomor 13 Tahun 2009. DJKN juga telah membantu K/L untuk
BMN dengan sebaik-baiknya, DJKN menerapkan penggunaan SIMAK BMN.
merancang suatu skema untuk mencapai Dalam rangka mendukung kelancaran
suatu tujuan yaitu dengan melakukan pelaksanaan inventarisasi, penilaian, dan Output Formulasi Kebijakan
beberapa kegiatan secara bertahap, sertipikasi, DJKN melakukan koordinasi Dari kegiatan formulasi kebijakan,
searah, dan saling mendukung target demi dengan instansi-instansi terkait seperti DJKN telah menyelesaikan penyusunan
target yang dikenal dengan Strategic Assets BPK, Direktorat Akuntansi dan Pelaporan sejumlah peraturan setingkat peraturan
Management (SAM). Keuangan (APK) dan Direktorat Sistem menteri keuangan, baik peraturan yang
Perbendaharaan (DSP) pada Direktorat diamanatkan oleh PP Nomor 6 Tahun 2006,
Essensi dari SAM tersebut adalah Jenderal Perbendaharaan, serta Komite peraturan dalam rangka menindaklanjuti
adanya mindset bahwa untuk mengelola Standar Akuntansi Pemerintah (KSAP) yang atau menyelesaikan permasalahan

Edisi Nomor 09 | Media Kekayaan Negara | 17


Kolom BMN
Jenis Nomor PMK/KMK Tentang
PP Nomor 6 Tahun 2006 dan lain-lain,
96/PMK.06/2007 Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan,
DJKN juga banyak menjelaskan tentang
Pemindahtangan dan Penghapusan Barang Milik Negara
ketentuan, mekanisme, target, progres dan
120/PMK.06/2007 Penatausahaan Barang Milik Negara
kendala pelaksanaan IP terutama klarifikasi
226/PMK.06/2011 Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Negara
tentang temuan BPK, dan selain itu dapat
Amanat PP 97/PMK.06/2007 Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara
sharing pengalaman dalam pengelolaan
6/2006 29/PMK.06/2010 Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara
BMN, serta dapat menidaklanjuti temuan
Tata Cara Pengelolaan BMN Yang Tidak Digunakan
dan rekomensasi auditor BPK dengan K/L
250/PMK.06/2011 Untuk Meyelenggarakan Tugas dan Fungsi Kementerian/
lainnya.
Lembaga
33/PMK.06/2012 Tata Cara Pelaksanaan Sewa Barang Milik Negara
Pada tri partit tahun 2010, 2011 dan
Petunjuk Pelaksanaan Penghapusan Barang Milik Negara
2012, DJKN lebih banyak menjelaskan
194/PMK.06/2009 Akibat Bencana Alam Berupa Gempa Bumi Di Provinsi
dan menanggapi pertanyaan-pertanyaan
Sumatera Barat dan Provinsi Jambi
BPK terkait pelaksanaan IP antara lain
23/PMK.06/2010 Penataan pemanfaatan barang Milik Negara Di
tentang masih terdapat beberapa K/L yang
Lingkungan TNI
pelaksanaan IP-nya belum selesai, terdapat
Penyelesaian 169/PMK.06/2010 Tata Cara Penghapusan Barang Milik Negara Pada
nilai koreksi hasil IP yang belum dibukukan,
kasus Perwakilan Republik Indonesia Di luar Negeri
terdapat selisih nilai koreksi hasil IP antara
Pengelolaan Barang Milik Negara Yang Berasal Dari Dana
SIMAK BMN dengan LKKL, IP aset eks KKS/
125/PMK.06/2011 Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan Sebelum
eks BPPN, pencatatan ganda dan lain-lain.
Tahun 2011
Penjelasan DJKN dan K/L banyak yang
186/PMK.06/2009 Pensertipikatan Barang Milik Negara Berupa Tanah
diterima oleh BPK.
102/PMK.05/2009 Tata Cara Rekonsiliasi Barang Milik Negara Dalam Rangka
Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
Korelasi kegiatan DJKN dan Opini BPK
271/KMK.06/2011 Pedoman Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Penertiban
Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan
Tindaklanjut BMN Pada Kementerian/Lembaga
oleh DJKN di atas, tingkat pencapaian
Hasil IP Pengelolaan Barang Milik Negara Yang Berasal Dari Dana
atau output yang dihasilkan DJKN dan
125/PMK.06/2011 Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan Sebelum
berbagai penjelasan dan klarifikasi atas
Tahun 2011
pertanyaan dan/atau temuan sementara
Tabel 1 BPK pada kegiatan tri partit memang
pengelolaan BMN yang sedang berjalan dan adhoc. Selain melakukan pelayanan belum dapat mengangkat opini LKPP
peraturan dalam rangka menindaklanjuti pengelolaan BMN, DJKN juga melakukan tahun 2008 dari disclaimer (TMP) menjadi
hasil-hasil penertiban BMN (IP). Peraturan- rekonsiliasi semester I, II, dan tahunan Wajar Dengan Pengecualian (WDP), tetapi
peraturan tersebut dapat dilihat pada dengan K/L, melakukan pembinaan kepada telah mengangkat opini beberapa LKKL
tabel 1. K/L dalam rangka menyusun Laporan BMN dari adverse menjadi disclaimer, atau dari
Semester I, II, dan tahunan. Dalam kurun disclaimer menjadi WDP, dan dari WDP
Namun demikian, masih ada tugas besar waktu Juli 2008 sampai dengan Mei 2009 menjadi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
DJKN, yaitu penyelesaian Rancangan terdapat satu kegiatan yang baru pertama atau bertahan dengan WDP atau WTP.
Undang-Undang (RUU) Penilaian dan RUU kali diikuti DJKN yang ternyata penting dan Pada tahun anggaran 2009, selain dapat
tentang Pengelolaan Kekayaan Negara. berpengaruh terhadap penentuan opini meningkatkan opini beberapa LKKL, DJKN
LKKL dan LKPP yaitu rapat pembahasan dapat pula membantu meningkatkan
Kurun Waktu Krusial dan Rapat Tri Partit tiga pihak (tri partit) antara BPK, K/L dan opini LKPP dari disclaimer menjadi WDP
Berbicara tentang pengelolaan dan Kementerian Keuangan (DJPB, DJKN dan dan dapat mempertahankannya sampai
penatausahaan BMN dan opini BPK, dalam DJA). Kegiatan ini penting bagi DJKN, selain dengan LKPP tahun 2011.
kurun waktu bulan Juli sampai dengan menjelaskan tentang progres dan kendala
bulan Mei tahun berikutnya merupakan pelaksanaan pelayanan dan pembinaan Peningkatan opini LKKL dan LKPP dari
waktu yang krusial dalam penentuan opini pengelolaan BMN yang dilakukan jajaran tahun 2004 s.d. LKPP 2011 dapat dilihat
LKKL dan LKPP, karena dalam kurun tersebut DJKN kepada K/L, progres penyusunan pada tabel 2.
banyak kegiatan yang dilaksanakan oleh SOP, progres kegiatan penyusunan
DJKN, baik kegiatan rutin maupun kegiatan peraturan yang merupakan amanat

18 | Media Kekayaan Negara | Edisi Nomor 09


Opini 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Wajar Tanpa Pengecualian 7 16 35 45 53 67
(WTP/Unqualified Opinion
Wajar Dengan Pengecualian 37 31 31 26 29 18
(WDP/Qualified Opinion
Tdak Memberikan Pendapat 36 33 18 8 2 2
(TMP/Disclaimer
Tidak Wajar 0 1 O O 0 0
Adverse
Jumlah 80 84 84 79 84 87
LKPP TMP TMP TMP TMP TMP WDP WDP WDP
Tabel 2. Sumber Data IHPS BPK

Kesimpulan dan saran bekerja dan menggodok segala data dengan bulan April/Mei tersebut dan
Dari uraian dan data peningkatan opini dan temuannya untuk menentukan benar-benar memanfaatkan rapat
LKKL dan LKPP di atas dapat disimpulkan opini LKKL dan LKPP. tri partit yang diadakan oleh Ditjen
sebagai berikut: 3. Dalam rangka peningkatan opini LKKL Perbendaharaan.
1. Peranan pengelolaan BMN dalam dan LKPP, DJKN harus memperhatikan *Penulis adalah Kepala Seksi BMN IA
rangka meningkatkan opini LKKL dan kurun waktu bulan Juli sampai
Kantor Pusat DJKN
LKPP sangat penting, karena DJKN
berperan dalam emningkatkan kualitas Mengenal Opini Auditor
LKKL dan LKPP dengan melaksanakan Opini yang paling baik adalah Wajar Tanpa Pengeculian (Unqualified Opinion).
kegiatan adhoc terutama pelaksanaan Opini ini diberikan karena auditor meyakini, berdasar bukti-bukti audit yang
IP dalam rangka Penertiban BMN dikumpulkan, laporan keuangan telah bebas dari kesalahan-kesalahan atau
diimbangi dengan kegiatan kekeliruan yang material.
penyusunan dan penyempurnaan
SOP (termasuk SOP unggulan) Opini terbaik kedua adalah Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion). Opini
dan penyempurnaan/penyusunan diberikan karena meskipun ada kekeliruan, namun kesalahan atau kekeliruan tersebut
peraturan, temuan terkait pengelolaan secara keseluruhan tidak mempengaruhi kewajaran laporan keuangan.
dan penatausahaan BMN semakin
sedikit, opini atas LKKL dan LKPP dari Opini paling buruk adalah Tidak Wajar (Adverse Opinion). Opini diberikan karena
BPK semakin membaik. auditor meyakini, berdasar bukti-bukti yang dikumpulkannya, bahwa laporan
2. Kurun waktu bulan Juli sampai dengan keuangan mengandung banyak sekali kesalahan atau kekeliruan yang material.
April/Mei tahun berikutnya adalah Artinya, laporan keuangan tidak menggambarkan kondisi keuangan secara benar.
kurun waktu krusial bagi pengelolaan
kekayaan negara pada umumnya dan Opini Tidak Memberikan Pendapat atau Menolak Memberikan Pendapat
BMN pada khususnya karena pada (Disclaimer Opinion) tidak bisa diartikan bahwa laporan keuangan sudah benar atau
kurun waktu tersebut selain adanya salah. Opini diberikan karena auditor tidak bisa meyakini apakah laporan keuangan
rekonsiliasi dan pemutakhiran data benar atau salah. Ini terjadi karena auditor tidak bisa memperoleh bukti-bukti yang
BMN dalam rangka penyusunan LKKL dibutuhkan untuk bisa menyimpulkan dan menyatakan apakah laporan sudah
semester I, II dan tahunan, terdapat pula disajikan dengan benar atau salah.
rapat tri partit antara Kemenkeu, K/L
dan BPK merupakan waktu dimana BPK

Tahukah Anda?
Pada tahun 2009 terdapat 45 Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) dan Laporan Keuangan
Bagian Anggaran Bendahara Umum (KL/BA BUN) yang memperoleh opini WTP, kemudian pada tahun 2010
bertambah menjadi 53 KL/BA BUN, dan pada tahun 2011 ini terdapat 67 KL/BA BUN yang memperoleh WTP.

Edisi Nomor 09 | Media Kekayaan Negara | 19


Kolom BMN

Salah satu contoh proses pengelolaan


BMN Idle, Direktur Jenderal Kekayaan Negara
menandatanganani Berita Acara Serah Terima
Barang hibah BMN pada Kementerian Pertanian
kepada Pemkot Prabumulih. Qori

Pengelolaan BMN Idle


Oleh: Iswati*

Prinsip dasar penggunaan Barang Milik menyewa ruang kerja kepada pihak Milik Negara Yang Tidak Digunakan Untuk
Negara (BMN) berupa tanah dan/atau ketiga namun terdapat juga Satker yang Menyelenggarakan Tugas Dan Fungsi
bangunan adalah untuk penyelenggaraan memiliki tanah dan/atau bangunan yang Kementerian/Lembaga.
tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga berlebih dan tidak digunakan. Untuk hal
(K/L), sehingga diatur mekanisme bahwa ini, Pengelola Barang harus menempatkan BMN idle yang diatur dalam peraturan
K/L mengajukan penetapan status posisinya untuk mengalokasikan BMN tersebut terbatas pada BMN berupa
penggunaan atas tanah/bangunan yang idle kepada K/L yang membutuhkan dan tanah dan/atau bangunan. Tanah dan/
digunakannya kepada Pengelola Barang. meminta BMN yang tidak digunakan atau bangunan tersebut ditunjukkan
Sebagai konsekuensinya, tanah dan/ dalam pelaksanaan tugas dan fungsi dari pencatatannya dalam aplikasi SIMAK
atau bangunan yang tidak digunakan Pengguna Barang. BMN, sehingga tidak dikenal adanya idle
dalam menyelenggaraan tugas dan untuk sebagian tanah dan/atau bangunan.
fungsi instansi yang bersangkutan, wajib Ruang Lingkup BMN idle Penetapan BMN idle menunjuk kepada
diserahkan kepada Pengelola Barang. Mengingat Peraturan Menteri Keuangan satu nomor urut pendaftaran BMN.
(PMK) Nomor 96/PMK.06/2007 tentang
Tanah dan/atau bangunan yang tidak Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Kriteria BMN idle adalah BMN yang sedang
digunakan dalam menyelanggarakan Pemanfaatan, Penghapusan dan tidak digunakan dalam penyelenggaraan
tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga Pemindahtanganan Barang Milik tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga;
(selanjutnya disebut BMN idle) dan telah Negara, belum secara khusus mengatur atau BMN yang digunakan tetapi
diserahkan kepada Pengelola Barang, pengelolaan BMN idle serta dalam tidak sesuai dengan tugas dan fungsi
selanjutnya akan didayagunakan untuk rangka pengendalian dan penataan atas Kementerian/Lembaga. Dalam hal K/L
penyelenggaraan pemerintahan negara. BMN idle tersebut, Menteri Keuangan telah memiliki/ menyusun perencanaan
pada tanggal 28 Desember 2011 telah untuk menggunakan/memanfaatkan
Hasil pelaksanaan Inventarisasi dan menandatangani Pereaeturan Menteri BMN yang sedang tidak digunakan dalam
Penilaian (IP) menggambarkan bahwa Keuangan (PMK) Nomor 250/PMK.06/2011 penyelenggaraan tugas dan fungsi K/L
terdapat Satuan Kerja (Satker) yang masih tentang Tata Cara Pengelolaan Barang tersebut maka tidak termasuk sebagai

20 | Media Kekayaan Negara | Edisi Nomor 09


Kolom BMN
BMN idle. Perencanaan penggunaan Penatausahaan dan Pelaporan BMN idle Pemeliharaan dan pengamanan BMN
tersebut telah ada sebelum berakhirnya BMN idle termasuk dalam BMN yang idle
tahun ketiga terhitung sejak BMN harus ditatausahakan oleh Pengelola Pengelola Barang wajib melakukan
terindikasi sebagai BMN idle. Adapun Barang sebagaimana diamanatkan dalam pemeliharaan dan pengamanan BMN
perencanaan pemanfaatan tersebut telah PMK Nomor 120/PMK.06/2007 tentang idle yang telah diserahterimakan dari
ada sebelum berakhirnya tahun kedua Penatausahaan Barang Milik Negara. Pengguna Barang. Biaya untuk melakukan
terhitung sejak BMN terindikasi sebagai Pengelola Barang menatausahakan pengamanan administrasi, fisik, hukum,
BMN idle. dan menyusun Laporan BMN idle yang dan pemeliharaan BMN idle berasal
dikelolanya secara periodik. Pengelola dari APBN. Dalam rangka pengamanan,
Pengecualian tersebut perlu diatur Barang melakukan pendaftaran dan Pengelola Barang dalam lima tahun sekali,
mengingat tidak semua lahan/bangunan pencatatan BMN idle dalam DBMN sesuai melakukan inventarisasi atas BMN idle
yang tidak digunakan pada saat ini adalah golongan dan kodefikasi setiap unitnya. yang ada dalam penguasaannya
BMN idle, terdapat kemungkinan bahwa
Pengguna Barang telah memiliki rencana Pengelola Barang di tingkat KPKNL PMK Nomor 234/PMK.05/2011 tentang
penggunaan sebagaimana diungkap mencatat dalam DBMN Kantor Daerah per Sistem Akuntansi Transaksi Khusus
dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Kementerian/Lembaga atas BMN idle yang mengatur tentang sistem akuntansi
(DIPA) atau Rencana Kerja dan Anggaran diterima dari Pengguna Barang. Pelaporan dan kebijakan akuntansi antara lain
Kementerian /Lembaga (RKAKL) atau BMN idle dilakukan secara berjenjang untuk Aset Pemerintah yang berada
Rencana Kebutuhan Barang Milik Negara mulai dari KPKNL, Kanwil dan Kantor Pusat dalam penguasaan Pengelola Barang,
(RKBMN). Demikian pula jika Pengguna DJKN. Pencatatan dan pendaftaran hanya dimana BMN idle yang sudah diserahkan
Barang menyatakan telah memiliki dilakukan di tingkat KPKNL, sedangkan kepada Pengelola Barang termasuk
rencana untuk memanfaatkan BMN Pengelola Barang di tingkat selanjutnya sebagai bagian di dalamnya. Sistem ini
tersebut, harus dibuktikan dengan adanya menghimpun laporan yang di tingkat mengamanatkan penyusunan Laporan
surat menyurat dengan calon mitra bawahnya. Himpunan Laporan tersebut Keuangan yang terdiri dari Neraca, LRA,
maupun usulan kepada Pengelola Barang menjadi bahan bagi Bendahara Umum dan CaLK, sehingga berdasarkan sistem
atau tercantum dalam RKBMN. Terhadap Negara (BUN) dalam menyusun Laporan tersebut diharapkan belanja pemeliharaan
perencanaan tersebut akan dilakukan Keuangan BUN. dan pengamanan BMN idle dapat
pemantauan oleh Pengelola. dialokasikan di dalamnya.
Berdasarkan PMK Nomor 234/
Penetapan BMN idle PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi Tindak Lanjut Pengelolaan BMN idle
Prosedur penetapan BMN idle dimulai Transaksi Khusus, Direktorat BMN Pada prinsipnya Pengelola Barang harus
dari adanya informasi indikasi BMN idle. ditunjuk sebagai Unit Akuntansi Kuasa mengelola BMN idle yang telah diserahkan
Sesuai ketentuan tersebut, Pengelola Pengguna Anggaran Bendahara Umum oleh Pengguna Barang dengan merujuk
Barang harus menindaklanjuti atas Negara Transaksi Khusus (UAKPA-BUNTK). kepada PMK Nomor 96/PMK.06/2007
informasi terkait indikasi BMN idle Laporan yang disusun oleh UAKPA-BUNTK tentang Tata Cara Pelaksanaan
yang diterimanya. Pengelola Barang disampaikan kepada Direktorat Jenderal Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan,
memproses dengan melakukan konfirmasi Perbendaharaan selaku Unit Akuntansi dan Pemindahtanganan Barang
tertulis, pemantauan, penelitian, dan Pembantu Bendahara Umum Negara Milik Negara. BMN idle diprioritaskan
apabila diperlukan dapat melakukan Transaksi Khusus dan Direktorat PNKNL untuk memenuhi kebutuhan K/L
investigasi. Berdasarkan hasil penelitian, selaku Unit Akuntansi Penggabungan dalam penyelenggaraan tugas dan
dilakukan penetapan BMN sebagai BMN Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara fungsinya. Dalam hal diperlukan untuk
idle yang ditindaklanjuti dengan serah Umum Negara Transaksi Khusus. perolehan penerimaan negara dan/atau
terima BMN antara Pengguna Barang Direktorat PNKNL untuk selanjutnya kemanfaatan umum, Pengelola Barang
dan Pengelola Barang. Dalam hal hasil akan berkoordinasi dengan Direktorat dapat melakukan Pemanfaatan atau
penelitian menyimpulkan bahwa BMN Akuntansi dan Pelaporan Keuangan – Pemindahtanganan BMN idle.
tersebut bukan dikategorikan sebagai DJPB dalam menyusun Laporan Keuangan
BMN idle, maka harus disampaikan kepada BUN. Pengguna Barang yang membutuhkan
Pengguna Barang terkait. tanah dan/atau bangunan dalam
penyelanggaraan tugas dan fungsinya
dapat mengajukan permohonan atas

Edisi Nomor 09 | Media Kekayaan Negara | 21


Kolom BMN
Pengguna Barang yang tanah dan/atau bangunan kepada Pengelola KPKNL/Kanwil DJKN/Kantor Pusat
membutuhkan tanah dan/ Barang. Alokasi BMN idle kepada Pengguna DJKN sesuai dengan pengaturan dalam
atau bangunan dalam Barang yang membutuhkan, merupakan Keputusan Menteri Keuangan (KMK)
penyelanggaraan tugas dan kegiatan Pengelola Barang dalam penelitian Nomor 31/KM.06/2008. Namun dalam
fungsinya dapat mengajukan pengajuan RKBMN yang diajukan oleh keputusan menteri keuangan tersebut
permohonan atas tanah dan/ Pengguna Barang sebagaimana diatur dalam belum mengatur mengenai BMN idle
atau bangunan kepada Pengelola PMK Nomor 226/PMK.06/2011 tentang yang ada di Pengelola Barang, sehingga
Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Negara. penetapan, pemindahtanganan,
Barang.
pemanfaatan hanya dapat dilaksanakan
Sanksi oleh Pengelola Barang di tingkat pusat. Hal
Kementerian/Lembaga dapat dikenakan ini berpotensi terhadap kurang efektifnya
sanksi apabila tidak menyerahkan BMN idle proses penetapan BMN idle, bila semua
dalam waktu yang sudah ditetapkan. Sanksi penetapan harus dilaksanakan di tingkat
tersebut antara lain adalah pembekuan pusat. Sementara itu, penetapan status
dana pemeliharaan atas BMN idle dimaksud penggunaan BMN dengan nilai tertentu
serta penundaan penyelesaian atas usulan dapat dilakukan Pengelola Barang di
Pemanfaatan, Pemindahtangan, atau tingkat KPKNL.
Penghapusan yang diajukan oleh Pengguna
Barang. Penerapan sanksi pembekuan dana Setiap Satker menggunakan aplikasi
pemeliharaan perlu mempertimbangkan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi
potensi bila BMN idle tersebut rusak atau (SIMAK) BMN dalam menatausahakan
digunakan oleh pihak lain karena tidak adanya BMN yang digunakannya, dalam rangka
pemeliharaan/pengamanan. Demikian juga penyusunan Laporan Keuangan di tingkat
dalam menerapkan sanksi penundaan usulan Kuasa Pengguna Barang/Anggaran. Dalam
pengelolaan BMN perlu mempertimbangkan hal BMN idle telah diserahkan kepada
adanya gugatan dari pihak lain yang merasa Pengelola, maka akan dihapus dari catatan
dirugikan. Pengguna Barang. Sampai dengan saat ini
belum ada aplikasi penatausahaan BMN
Tantangan yang ada di tingkat Pengelola Barang,
Penerapan peraturan ini masih membutuhkan sehingga penatausahaan dan pelaporan
dukungan dari sisi regulasi, pendelegasian akan dilakukan secara manual. Perlu
kewenangan, pengembangan aplikasi, dibangun aplikasi penatausahaan BMN
pengalokasian dana pemeliharaan, dan yang ada di tingkat Pengelola Barang
pengamanan. Selain itu, secara internal DJKN sebagaimana SIMAK BMN yang ada di
perlu meningkatkan kualitas Sumber Daya Pengguna Barang.
Manusia serta melakukan sosialisasi kepada
K/L. Sampai dengan saat ini, teknis
pengalokasian biaya pemeliharaan dan
Peraturan BMN idle sebagaimana diamanatkan pengamanan BMN yang ada di Pengelola
dalam pasal 30 PMK Nomor 226/PMK.06/2011, Barang belum diketahui, walaupun
masih membutuhkan pengaturan teknis sudah diatur dalam PMK Nomor 234/
lebih lanjut untuk mengatur prosedur kerja PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi
dan bentuk surat yang digunakan dalam Transakasi Khusus. Biaya pemeliharaan
pelaksanaan peraturan tersebut. Selain itu BMN idle seharusnya dialokasikan pada
peraturan ini tidak akan efektif menjaring BMN DIPA Kementerian Keuangan selaku
idle tanpa didukung pengaturan mengenai BUN (Bagian Anggaran 999.99) bukan
pengawasan dan pengendalian BMN. dialokasikan kepada DIPA Kementerian
Keuangan sebagai Bagian Anggaran 15.
Pengguna Barang dapat mengajukan *Penulis adalah Kepala Seksi BMN IIB
Kantor Pusat DJKN
permohonan pengelolaan BMN kepada

22 | Media Kekayaan Negara | Edisi Nomor 09


Kolom BMN
Kunjungan kerja Menteri Pertahanan
Purnomo Yusgiantoro dan Menteri Kelautan
dan Perikanan Sharif C Sutardjo dalam rangka
rencana pemerintah untuk melakukan peman-
faatan Pulau Nipa yang diusulkan oleh Kemhan
dan KKP berupa kerjasama pemanfaatan (KSP)
dengan jenis usaha pemanfaatan berupa oil
storage. Dokumentasi Dit. PKNSI

Kajian Strategis Kerja Sama Pemanfaatan BMN


Oleh: Lukman Effendi*/Septsonno**

Kerja sama Pemanfaatan Versus Public diversifikasi usaha, sehingga kemudian sektor 96 Tahun 2007, menurut penulis mengacu
Private Partnership privat tersebut berupaya mencari objek/lokasi kepada skenario lain dalam market analysis
Kerja sama pemanfaatan Barang Milik untuk mewujudkannya. Hal ini merupakan for real estate yaitu a site in search of a use or
Negara(BMN), selanjutnya disebut KSP, salah satu skenario dalam market analysis for market. KSP lebih kepada inisiatif pemilik
sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan real estate. Sedangkan pada pola kerja sama properti/tanah yang mencari mitra investor
Pemerintah (PP) Nomor 6 Tahun 2006 mekanisme KSP sebagaimana substansinya untuk dapat memberdayakan properti
tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/ sesuai PP Nomor 6 Tahun 2006 jo PMK Nomor tersebut sehingga dapat mengoptimalkan
Daerah jo Peraturan Menteri Keuangan (PMK)
Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tatacara
Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan,
Penghapusan, dan Pemindahtanganan BMN,
yaitu pendayagunaan Barang Milik Negara
oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu
dalam rangka peningkatan penerimaan
negara bukan pajak dan sumber pembiayaan
lainnya, pada dasarnya memiliki prinsip yang
sama dengan Public Private Partnership (PPP)
dalam paradigma manajemen aset yaitu kerja
sama antara sektor publik dengan sektor
privat. Adapun skema konstruksi PPP dapat
dilihat pada gambar 1.

Cikal bakal pola kerja sama dengan PPP


pada umumnya berasal dari inisiatif sektor
privat yaitu keinginan untuk ekspansi atau Gambar 1.

Edisi Nomor 09 | Media Kekayaan Negara | 23


Kolom BMN
BMN yang belum digunakan (idle) dan
menghasilkan keuntungan secara ekonomi.
Hal tersebut dinyatakan secara tegas dalam
PMK No 96 Tahun 2007 bahwa mitra KSP
ditentukan dengan mekanisme pemilihan.

KSP BMN Ditinjau dari Aspek Strategic


Assets Management
Manajemen aset merupakan upaya
pemberdayaan (empowerment) dan
pengembangan/pembangunan
(development) aset yang bertujuan untuk
dapat menciptakan nilai (value creation).
Definisi manajemen aset tersebut salah
satunya dapat diimplementasikan secara
konkret melalui KSP, yang dibahasakan
dalam Lampiran IV PMK Nomor 96 Tahun
2007 dalam bentuk “untuk mengoptimalkan
pemanfaatan BMN yang belum/tidak
dipergunakan tugas pokok dan fungsi
penyelenggaraan pemerintahan,
meningkatkan penerimaan negara, dan
mengamankan BMN”. Peran pengelola/
pengguna BMN adalah sebagai inisiator
rencana KSP dan bertanggung jawab Gambar 2
melakukan monitoring apabila telah ada pada mekanisme PPP. Jadi, selain mendatangkan pendapatan
direalisasikan dalam bentuk proyek langsung/penerimaan negara berupa
sampai dengan berakhirnya jangka waktu Selanjutnya, penciptaan nilai (value creation) kontribusi langsung dan pembagian
KSP. Adapun life cycle asset management dari KSP nyata, karena berarti adanya keuntungan, mengubah pos biaya aset idle
mekanisme KSP dapat dilihat pada gambar 2. investasi. Seperti kita ketahui bahwa menjadi pos pendapatan, hal yang juga
suatu investasi yang sukses akan dapat penting adalah KSP dapat memberikan efek
Gambar 2 menunjukkan bahwa peran memberikan manfaat ekonomi langsung multiplier terhadap perekonomian terutama
pengelola/pengguna BMN dalam maupun manfaat sosial baik secara regional pertumbuhan ekonomi regional.
perencanaan dan monitoring dalam KSP dan diharapkan untuk cakupan yang
dengan sendirinya akan membangun lebih luas lagi. Alur value added dalam KSP Bagaimana Agar KSP Sukses?
bargaining power sektor publik terhadap ditunjukkan dalam gambar 3. Keberhasilan KSP secara finansial dapat
sektor privat, hal yang mungkin relatif kecil diindikasikan dengan adanya kontribusi tetap
dan pembagian keuntungan untuk sektor
publik dan keuntungan dari investasi untuk
sektor privat selama jangka waktu KSP yang
maksimal 30 (tigapuluh) tahun tersebut.
Artinya, pendapatan total selama jangka
waktu KSP lebih besar dari nilai investasinya
(yang berasal dari nilai BMN sektor publik
ditambah nilai proyek dari sektor privat),
apalagi jika dapat berdampak positif terhadap
perekonomian nasional maupun regional.
Secara konkret, rencana KSP diindikasikan
dapat sukses adalah dengan nilai sekarang
Gambar 3 (accumulated present value) proyeksi

24 | Media Kekayaan Negara | Edisi Nomor 09


Kolom BMN
pendapatan selama jangka waktu KSP lebih proyek dilaksanakan. (IRR), ataupun Pay Back Period-nya yang
besar dibandingkan nilai sekarang (present dapat dibandingkan dengan industrinya atau
value) nilai investasi (misalnya tanah dan Analisis penggunaan tertinggi dan terbaik investasi pada umumnya.
bangunan). (highest and best use/HBU Analysis) diperlukan
untuk menggambarkan bahwa proyek Namun demikian, ada hal lain yang
Perencanaan memiliki peran yang strategis tersebut dapat optimal penggunaannya. seyogyanya juga dipertimbangkan dalam
dalam kunci keberhasilan program KSP, oleh Objek yang akan di-KSP-kan hendaknya layak studi kelayakan berkaitan dengan rencana
karena itu pengelola/pengguna barang harus secara fisik, memenuhi unsur legal, layak proyek KSP yaitu nilai-nilai kearifan lokal
mencermati tahap-tahap yang semestinya secara finansial, dan dapat menghasilkan (local wisdom) lokasi sekitar objek. Beberapa
dilakukan. Dalam perencanaan KSP idealnya produktivitas yang maksimal. permasalahan yang timbul pada mekanisme
meliputi: kerja sama sektor publik dengan sektor privat
Tahap 1: Asset stock-taking (inventarisasi aset); Penilaian dalam studi kelayakan adalah misalnya pola PPP dapat disebabkan faktor
pengelola/pengguna barang menyusun untuk menentukan nilai investasi proyek KSP tersebut, misalnya kontroversi Pemda Propinsi
SWOT analysis sehingga dapat ditentukan (misalnya nilai tanah dan bangunan), nilai dengan Pemkot di wilayah Jawa Tengah yang
aset yang free and clear untuk di-KSP-kan, yang diperhitungkan merupakan present pernah terjadi beberapa waktu yang lalu.
pembuatan pra studi kelayakan pertama. value-nya. Penentuan nilai harus didukung
Tahap 2: Asset Identification Jadi, keberhasilan proyek
(identifikasi aset); KSP sebagaimana yang
pengelola/pengguna diamanatkan dalam PP
barang membuat pra Nomor 6 Tahun 2006 jo
studi kelayakan kedua PMK Nomor 96 Tahun
sehingga dapat ditentukan 2007 adalah tantangan
alternatif keputusan ke depan yang harus
terkait perencanaan dapat direalisasikan,
pengembangan aset. apalagi oleh jajaran DJKN
Tahap 3: Potential investors; sebagai institusi yang
pengelola/pengguna diberikan kewenangan
barang membuat studi sebagai pengelola BMN
kelayakan dan detail yang semestinya dapat
engineering design. menjadi pioneer bagi
kementerian/lembaga lain
Proyeksi keberhasilan selaku pengguna barang.
KSP secara operasional Sekali lagi hal ini penting,
diprognosa dalam studi kelayakan, sehingga oleh data yang valid dan relevan dari hasil karena paradigma manajemen aset modern
studi kelayakan memiliki peran yang strategis survei lapangan yang cermat dan teliti. menuntut adanya value creation terhadap
dalam kesuksesan proyek KSP. Konstruksi pemanfaatan aset, secara konkret proyek
studi kelayakan hendaknya disusun secara Selanjutnya proyeksi cash flow harus KSP yang sukses akan berkontribusi dua hal
cermat agar tidak terjadi bias analisis. dilakukan berdasarkan asumsi-asumsi yang kepada negara, yaitu:
Data pendukung yang dihimpun dari objektif dan menggambarkan kondisi pasar 1. Optimalisasi aset idle;
kondisi di lapangan harus riil dan objektif. faktual. Proyeksi tersebut dilakukan sampai 2. Pendapatan finansial/setoran APBN
Adapun konstruksi studi kelayakan dapat jangka waktu KSP yang direncanakan berupa kontribusi tetap dan pembagian
digambarkan sebagaimana gambar di atas. berakhir, apabila accumulated present keuntungan.
value proyeksi pendapatan lebih besar Pertanyaannya adalah : bisakah kita? Pasti
Riset pasar pada studi kelayakan KSP dari present value nilai investasinya, maka bisa!
diharapkan dapat menyajikan data dan sementara dapat dikatakan bahwa proyek
informasi gambaran supply and demand dari bisa dilakukan. Selanjutnya perlu beberapa *Kepala Subdit PKN I Kantor Pusat DJKN
peruntukan objek yang akan di-KSP-kan. KSP indikator lain untuk diperoleh kesimpulan ** Kepala Seksi Penilaian Properti & Usaha Kanwil V
DJKN Bandar Lampung
yang notabene adalah sebuah investasi dapat proyek layak (feasible) untuk dilaksanakan.
diyakini bisa masuk ke dalam pangsa pasar Indikator-indikator tersebut antara lain Return
aktual, sehingga dapat dipertimbangkan agar On Investment (ROI), Internal Rate of Return

Edisi Nomor 09 | Media Kekayaan Negara | 25


Wawancara KL

Kepala Biro Perlengkapan Sekretariat Jenderal


Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia:

Kuncinya Kerja Sama &


Komunikasi yang Baik
Oleh: Tim Humas DJKN

Dukungan segenap jajaran DJKN dan


Stakeholders-nya tidak pelak merupakan
kunci keberhasilan penatausahaan dan
1 Pada tahun pelaporan 2011,
Kemenkumham mendapat opini
WTP DPP atas LK-KL. Apa kiat-kiat
2 BMN terbesar di Kemenkumham
berupa tanah.Apakah BMN tersebut
sudah disertipikatkan?
pengelolaan Barang Milik Negara (BMN). yang bapak ambil untuk mendapatkan
Adanya koordinasi dan kerja sama yang pencapaian ini? Per 31 Desember 2011, jumlah bidang
baik antara instansi vertikal DJKN dalam hal tanah yang sudah bersertipikat sebanyak
ini kantor wilayah dan Kantor Pelayanan Secara Umum, kami melakukan tiga hal kurang lebih 86% dari total aset tanah
Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) utama yaitu, capacity building, komunikasi yang ada di Kemenkumham. Namun dari
dengan jajaran satuan kerja (satker) yang yang baik, dan kerja sama. Capacity sisi kuantitas, per Juni 2012 jumlah tanah
tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dan Building terus kami laksanakan antara lain yang belum berseritipikat seluas 212 juta
tentunya kehandalan dalam pelayanan dengan melakukan sosialisasi mengenai meter persegi termasuk didalamnya tanah
kepada stakeholders dari ujung tombak Sistem Akuntansi Instansi (SAI), bimbingan Pulau Nusakambangan yang mempunyai
pengelolaan dan penatausahaan BMN di teknis pengelolaan perlengkapan, dan luas kurang lebih 210 juta meter persegi
daerah juga memegang peran yang sangat rutin menginventarisasi permasalahan yang belum bersertifikat.
penting. Pada Edisi ini, Tim Humas DJKN dalam pengelolaan dan penatausahaan
berkesempatan mewawancarai pimpinan
dua instansi yang dapat dikatakan sukses
dalam hal pengelolaan dan penatausahaan
BMN. Terkait poin kedua yaitu komunikasi,
kami selalu melakukan pemantauan
dan evaluasi ke satker-satker kami di
3 DJKN, Badan Pertanahan Nasional
(BPN), Bappenas, dan Direktorat
Jenderal Anggaran Kementerian
BMN daerah disamping melakukan komunikasi Keuangan sedang mengupayakan
langsung dengan operator SIMAK-BMN pelaksanaan percepatan sertipikasi
Tahun 2009 dan 2010, Kementerian Hukum kami di daerah dengan berbagai media BMN berupa tanah. Terkait hal tersebut,
dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) komunikasi. Poin ketiga, kami selalu DJKN menggunakan aplikasi bantu
memperoleh opini Wajar Tanpa melakukan kerja sama dengan Biro yaitu Simantap (Sistem Informasi
Pengecualian Dengan Paragraf Penjelasan Perancanaan Keuangan, dengan DJKN, Manajemen Pendataan Tanah
(WTP- DPP) dari Badan Pemeriksa Keuangan dan rekonsiliasi setiap semester secara Pemerintah). Bagaimana menurut
atas Laporan Keuangan Kementerian berjenjang, serta mengeluarkan kebijakan Bapak peran aplikasi ini?
Lembaga (LK-KL). Untuk tahun pelaporan internal terkait akuntansi di lingkungan
2011, LK-KL Kemenkumham mendapat Kemenkumham berupa pedoman dan Aplikasi ini sangat membantu dan
opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). SOP. Ketiga poin tersebut tidak akan bermanfaat untuk proses pendataan
Berikut kami sajikan wawancara dengan berarti tanpa adanya tindak lanjut atas tanah dalam rangka sertipikasi atas nama
Kepala Biro Perlengkapan Sekretariat temuan BPK di tahun sebelumnya. Pemerintah RI. Menurut pendapat kami,
Jenderal Kemenkumham Tjipto Rahardjo Oleh karena itu, kami telah berusaha perlu adanya tambahan jumlah total tanah
sebagai pimpinan biro yang membidangi semaksimal mungkin menindaklanjuti yang sudah bersertipikat dan yang belum
pengelolaan dan penatausahaan Barang seluruh temuan BPK dengan berdasarkan serta adanya hasil print out.
Milik Negara (BMN). PMK Nomor 116/PMK.05/2007.

26 | Media Kekayaan Negara | Edisi Nomor 09


Wawancara KL

4 Menurut Bapak, apakah yang perlu


disempurnakan dari aplikasi SIMAK-
BMN?

Menurut kami, aplikasi ini sudah cukup


baik dan berfungsi sesuai tujuannya.
Hanya saja, menurut hemat kami
perlu adanya penyesuaian dengan
perkembangan teknologi informasi
saat ini, seperti adanya support atau
kompatibilitas untuk sistem operasi
selain Microsoft Windows. Ke depan,
kami berharap aplikasi ini sudah bisa
mengadaptasi sistem akuntansi berbasis
akrual.

5 Terkait rekonsiliasi BMN, apakah


ada kendala yang dialami satker
Kemenkumham di daerah?

Kendala pastinya ada. Letak geografis Kepala KPKNL Kendari, Kepala Bagian Umum Kanwil Kementerian Hukum & HAM sebagai perwakilan
satker instansi vertikal, dan Kepala Sub Bagian Umum Dinas Perkebunan & Hortikultura Provinsi Sulawesi
menjadi kendala untama bagi unit kami Tenggara sebagai perwakilan dari satker Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam acara Dialog Sultra mengenai
di daerah. Misalnya seperti ini, ada satker BMN di TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara.
kami di pedalaman yang disana tidak
terdapat unit vertikal DJKN (KPKNL),
sehingga mereka harus melakukan
perjalanan yang cukup jauh ketika ada
6 Bagaimana kualitas pelayanan yang
diberikan KPKNL kepada satker
Kemenkumham di daerah menurut
Bantuan dari DJKN sangat berarti bagi
kami terutama saat melaksanakan
sosialisasi kebijakan terkait pengelolaan
kegiatan rekonsiliasi. Bapak? dan penatausahaan BMN di daerah. Kami
berharap kerja sama ini terus terjaga.
Terkait pengelolaan BMN ke depan, Pelayanan KPKNL sudah baik, khususnya Rekan-rekan KPKNL di daerah pun sangat
dalam hal kerja sama dan pemberian membantu ketika operator SIMAK-BMN
kami berharap akan ada komunikasi solusi permasalahan penatausahaan BMN. kami di daerah mengalami kesulitan dan
dan kerja sama terus-menerus Ada beberapa hal yang perlu menjadi permasalahan.
perhatian seperti prosedur pegelolaan
antara kami selaku pengguna
barang dan DJKN selaku pengelola.
BMN. Masa berlaku izin dan persetujuan
dirasakan terlalu singkat waktunya, satker
kami di daerah pedalaman membutuhkan
8 Apa saran Bapak untuk
penyempurnaan sinergi antara
pengguna dan pengelola BMN ke
tambahan waktu terkait proses surat depan?
Hal yang paling utama adalah menyurat perlu ada semacam dispensasi.
adanyA UPDATE informasi kepada Satu lagi, kami berharap KPKNL bisa Terkait pengelolaan BMN ke depan, kami
selalu memberikan update jika ada berharap akan ada komunikasi dan kerja
pengguna BMN jika ada aturan- kebijakan baru terkait pengelolaan sama terus-menerus antara kami selaku
dan penatausahaan BMN, terutama ke pengguna barang dan DJKN selaku
aturan terbaru terkait BMN. satker-satker kami yang terletak di daerah pengelola. Update informasi kepada
pedalaman. pengguna BMN jika ada aturan-aturan
terbaru terkait BMN menjadi hal yang

7 Bagaimana peran DJKN dalam


peningkatan kapasitas dan
kapabilitas di bidang pengelolaan dan
paling utama.

penatausahaan BMN?

Edisi Nomor 09 | Media Kekayaan Negara | 27


Wawancara Satker

Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan


Nasional (Kanwil BPN) Provinsi Sumatra
Barat

Seluruh Aset BPN


Provinsi Sumatera
Barat Sudah
Bersertipikat
Oleh: Tim Humas DJKN

Untuk mengetahui bagaimana


penatausahaan dan pengelolaan
Barang Milik Negara (BMN) di tingkat
1 Bagaimana gambaran umum
pelaksanaan pengelolaan dan
penatausahaan BMN di lingkungan
dengan jadwal yang telah ditentukan.
Sementara itu, sumber daya manusia
di daerah sudah cukup baik dan telah
kementerian dan lembaga serta satker, Kanwil BPN Provinsi Sumatra Barat? diberdayakan seoptimal mungkin.
sampai sejauh mana layanan yang
diberikan oleh instansi vertikal DJKN,
bagaimana peran BPN terkait pelaksanaan
program sertipikasi tanah pemerintah,
Pelaksanaan pengelolaan BMN di
lingkungan Kanwil BPN Provinsi Sumatra
Barat telah dilaksanakan sesuai ketentuan
2 Bagaimana Bapak selaku Kepala
Kanwil BPN Sumatra Barat
mengkoordinasikan pelaksanaan
dan sebagai upaya untuk menggali yang berlaku. Adapun terkait penatausaan pengelolaan BMN terhadap satker-
masukan terhadap program Aplikasi BMN, pelaporan dan rekonsiliasi per satker di wilayah kerja Bapak dengan
Sistem Informasi Manajemen Pendataan semester setiap satuan kerja dan Kanwil DJKN cq KPKNL terkait?
Tanah Pemerintah (SiMantap), Tim Kanwil BPN terlaksana dengan baik
Humas didampingi Kepala KPKNL Padang yang didukung dengan kerja sama dan Koordinasi secara intensif telah kami
Burhanudin berkesempatan pula untuk koordinasi antara petugas kami dengan lakukan melalui sosialisasi baik terkait
berbincang dengan salah satu satker yaitu petugas KPKNL setempat. Perlu kami peraturan maupun pelaksanaan kebijakan,
Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan sampaikan pula bahwa legalisasi seluruh serta monitoring atas pengelolaan BMN.
Nasional (Kanwil BPN) Provinsi, yang aset BPN Provinsi Sumatera Barat sudah Dalam beberapa kesempatan kami
merupakan lembaga pemerintah non bersertipikat dan sudah diubah menjadi mengundang semua Kepala Kantor
kementerian (DJKN), yang mempunyai atas nama pemerintah Republik Indonesia Pertanahan di lingkungan kerja kami dan
tugas melaksanakan tugas pemerintahan (RI). apabila ada kesempatan mengundang
di bidang pertanahan secara regional. DJKN untuk membahas permasalahan
Kendala yang dihadapi oleh Kanwil BPN bersama. Upaya lain dilakukan dengan
Provinsi Sumatera Barat adalah luasnya melakukan pembinaan atau sosialisasi
wilayah kerja dan kondisi geografis mengenai Sistem Informasi Manajemen
beberapa satker, selain itu juga masalah dan Akuntansi BMN (SIMAK-BMN), serta
hambatan sinyal dan koneksi internet selalu melakukan koordinasi dengan
yang kurang mendukung kelancaran KPKNL Padang.
komunikasi. Namun demikian, dengan
segala keterbatasan tersebut tetap Koordinasi antara Kanwil BPN Provinsi
dicari peluang agar kegiatan pelaporan Sumatera Barat dengan satker-satker
keuangan dan aset BMN yang diminta di wilayah kerja kami telah dilakukan
dapat disampaikan tepat waktu sesuai dengan baik. Upaya lain dilakukan dengan

28 | Media Kekayaan Negara | Edisi Nomor 09


melakukan pembinaan atau sosialisasi
mengenai Sistem Informasi Manajemen
dan Akuntansi BMN (SIMAK-BMN).

3 Apakah selama ini layanan yang


diberikan oleh DJKN di wilayah
kerja Kanwil BPN Sumatra Barat telah
sesuai yang diharapkan?

Secara umum, layanan dan koordinasi


yang diberikan oleh DJKN di wilayah kerja
Kanwil BPN Provinsi Sumatera Barat sudah
baik. Setiap saat KPKNL setempat terbuka
untuk konsultasi apabila ada kendala
atau permasalahan terkait pengelolaan
dan penatausahaan BMN. Namun, untuk
pelaksanaan rekonsiliasi tingkat kanwil
sedikit terkendala, karena jauhnya jarak Kepala Kanwil III DJKN Pekanbaru mengadakan penandatangan MoU koordinasi pensertipikatan Barang
Kanwil III Pekanbaru dengan Kota Padang. Milik Negara (BMN) berupa tanah antara Kanwil III DJKN Pekanbaru dengan Badan Pertanahan Nasional
(BPN) wilayah Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau pada acara sosialisasi kebijakan terkait sertipikasi.

4 Selanjutnya, dalam hubungan


dengan sertipikasi tanah
pemerintah, bagaimana peran BPN
yang menyangkut BMN tersebut. Hingga
saat ini sertipikasi tanah untuk K/L di luar
BPN sudah dilakukan secara bertahap
layanan dan koordinasi yang
diberikan oleh DJKN di wilayah
terkait pelaksanaan program sertipikasi
kerja Kanwil BPN Provinsi Sumatera
BMN

Menindaklanjuti Peraturan Bersama


5 Bagaimana pendapat Bapak
mengenai program aplikasi Sistem
Informasi Manajemen Pendataan Tanah
Barat sudah baik. setiap saat KPKNL
Menteri Keuangan Nomor 186/ Pemerintah (SiMantap) yang telah setempat terbuka untuk konsultasi
PMK.06/2009 dan Kepala BPN Nomor dibangun oleh DJKN dalam rangka
24 Tahun 2009 tentang Pensertipikatan memunjang pelaksanaan kegiatan
apabila ada kendala atau
BMN berupa tanah sebagai langkah sertipikasi di wilayah Sumatra Barat? permasalahan terkait pengelolaan
nyata dan terukur guna memyelesaikan
pensertipikatan tanah milik Program aplikasi SiMantap kami rasa dan penatausahaan BMN.
Kementaerian/Lembaga, serta telah sangat membantu proses inventarisasi
dilakukannnya sosialisasi dari DJKN dan pendataan BMN di Provinsi Sumatra
dengan penyampaian informasi melalui Barat sebagai langkah awal pelaksanaan
surat disertai penyampaian program sertipikasi. Program ini kami harapkan
aplikasi SiMantap, Kanwil BPN telah dapat digunakan sebagai sarana Kami sangat mengharapkan koordinasi
membuat Surat Edaran ke satker-satker untuk mendapatkan basis data guna yang telah dilaksanakan selama ini dapat
di wilayah Provinsi Sumatra Barat. Guna pelaksanaan pengelolaan BMN, dan ditingkatkan sehingga pengelolaan
mewujudkan pengelolaan BMN yang harapan kami pelatihan SiMantap dapat BMN menjadi lebih baik lagi. Selain itu,
baik, BPN tentunya akan memberikan dilakukan lebih intensif, agar kami lebih penambahan petugas rekonsiliasi dan
kontribusi dalam rangka pelaksanaan siap mensukseskan program sertipikasi dimungkinkannya rekonsiliasi online dalam
proses sertipikasi. Berdasarkan hasil tanah pemerintah di wilayah Provinsi rangka mempermudah dan mempercepat
inventarisasi dan pendataan BMN berupa Sumatra Barat. rekonsiliasi internal dan eksternal. Kami
tanah oleh satker yang diajukan kepada juga berharap pelaksanaan pelatihan
kami untuk penerbitan sertipikat atas
nama Pemerintah RI c.q. Kementerian/
Lembaga terkait, kami akan membantu
6 Saran apa yang dapat bapak
sampaikan terkait koordinasi yang
selama ini telah dilaksanakan oleh
lanjutan terkait BMN bagi petugas kami
dan adanya percepatan sosialisasi setiap
peraturan baru agar menjadi pedoman
dengan memprioritaskan permohonan DJKN dan BPN? dalam melaksanakan tugas.

Edisi Nomor 09 | Media Kekayaan Negara | 29


Kolom KND

Mengenal
Sistem Akuntansi Investasi Pemerintah
Oleh: Jimmy Irawan*

Sosialisasi PMK Nomor 190/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi Investasi Pemerintah

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 sebagaimana telah diubah dengan PMK dimana fungsi-fungsi tersebut merupakan
Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan kewenangan Menteri Keuangan selaku BUN.
Menteri Keuangan selain sebagai pimpinan atas PMK Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Secara umum, gambaran Sistem Akuntansi
Kementerian/Lembaga juga mempunyai Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat sebagaimana diatur dalam
peran sebagai Bendahara Umum Negara Pemerintah Pusat. PMK 171/PMK.05/2007 tersebut adalah
(BUN). Sebagai BUN, Menteri Keuangan sebagaimana gambar di bawah.
mempunyai beberapa kewenangan, antara Secara umum dalam PMK Nomor 171/
lain mengajukan rancangan peraturan PMK.05/2007 Sistem Akuntansi Pemerintah Sesuai dengan PMK Nomor 171/
pemerintah tentang standar akuntansi Pusat terbagi atas Sistem Akuntansi Instansi PMK.05/2007, Direktorat Jenderal Kekayaan
pemerintahan serta menetapkan sistem (SAI) dan Sistem Akuntansi Bendahara Negara (DJKN) ditetapkan sebagai Unit
akuntansi dan pelaporan keuangan negara. Umum Negara (SA-BUN). SAI dilaksanakan Akuntansi Pembantu Bendahara Umum
oleh masing-masing Kementerian/Lembaga, Negara (UAPBUN) yang melaksanakan Sistem
Sebagai pelaksanaan peran BUN tersebut, sebagai bentuk pertanggungjawaban Akuntansi Investasi Pemerintah (SAIP). Fungsi
guna mengatur sistem akuntansi dan anggaran yang dikelola oleh masing-masing ini dalam pelaksanaannya dilaksanakan oleh
pelaporan keuangan negara, khususnya Kementerian/Lembaga, sedangkan SA- Direktorat Kekayaan Negara Dipisahkan
Pemerintah Pusat, Menteri Keuangan BUN terbagi dalam beberapa subsistem (Direktorat KND). Sebagai pelaksana SAIP,
telah menetapkan Peraturan Menteri yang dilaksanakan oleh unit-unit eselon I di Direktorat KND wajib untuk melakukan
Keuangan (PMK) Nomor 59/PMK.05/2005 lingkungan Kementerian Keuangan, sebagai penatausahaan dan pelaporan investasi
tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan pelaksanaan Menteri Keuangan sebagai BUN, pemerintah, untuk ruang lingkup investasi
Keuangan Pemerintah Pusat. Mengingat
PMK Nomor 59/PMK.05/2005 tersebut
belum menampung pengaturan mengenai
pelaksanaan fungsi Menteri Keuangan
sebagai Entitas Pelaporan Bendahara Umum
Negara untuk menyusun laporan keuangan,
sehingga diperlukan adanya pengaturan
kembali mengenai Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat,
maka Menteri Keuangan telah mencabut
PMK Nomor 59 /PMK.05/2005 tersebut
untuk digantikan dengan PMK Nomor 171/
PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat

30 | Media Kekayaan Negara | Edisi Nomor 09


Kolom KND
jangka panjang permanen. Penetapan
PMK Nomor 190/PMK.05/2011 tentang
Sistem Akuntansi Investasi Pemerintah,
sebagai turunan dari PMK Nomor 171/
PMK.05/2007, membuat ruang lingkup SAIP
yang dilaksanakan oleh Direktorat KND
semakin luas, yaitu dari investasi jangka
panjang permanen, menjadi semua investasi
jangka panjang, baik permanen maupun
non permanen, serta pelaporan semua
pendapatan yang terkait dengan investasi
pemerintah.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor


71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Keuangan dan Laporan Manajemen. tahun 2009-2012 yang dilaporkan pada
Pemerintahan, investasi adalah aset yang LRA Laporan Keuangan BA 999.03 adalah
dimaksudkan untuk memperoleh manfaat LRA merupakan laporan realisasi atas sebagaimana tabel di atas.
ekonomi seperti bunga, dividen dan anggaran yang telah ditetapkan pada
royalti, atau manfaat sosial, sehingga dapat BA 999.03, realisasi atas pendapatan Dalam melakukan penyusunan LRA Laporan
meningkatkan kemampuan pemerintah negara bukan pajak (PNBP) berupa bagian Keuangan BA 999.03, DJKN selaku Unit
dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. pemerintah atas laba BUMN dan realisasi Akuntansi Pembantu Bendahara Umum
Investasi jangka panjang adalah investasi atas alokasi anggaran dari penerimaan Negara (UAP-BUN) melakukan kompilasi
yang dimaksudkan untuk dimiliki lebih pembiayaan yang bersumber dari atas Laporan Keuangan BA 999.03 Tingkat
dari 12 (dua belas) bulan. Investasi jangka pelaksanaan privatisasi dan divestasi. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran
panjang sendiri terdiri dari investasi non Bendahara Umum Negara (UAKPA-BUN) yang
permanen dan investasi permanen. Investasi BA 999.03 merupakan bagian anggaran disampaikan kepada DJKN selaku UAP-BUN,
nonpermanen adalah investasi jangka investasi yang menjadi kewenangan Menteri sebagai pertanggungjawaban realisasi atas
panjang yang tidak termasuk dalam investasi Keuangan. BA 999.03 termasuk dalam alokasi anggaran pada BA 999.03.
permanen, dimaksudkan untuk dimiliki kelompok anggaran pembiayaan dalam
secara tidak berkelanjutan, contohnya dana APBN. Adapun rincian dan perkembangan Neraca Laporan Keuangan BA 999.03
bergulir. Sedangkan investasi permanen alokasi anggaran pada BA 999.03 selama menyajikan nilai investasi jangka panjang
adalah investasi jangka panjang
yang dimaksudkan untuk
dimiliki secara berkelanjutan,
contohnya Penyertaan Modal
Negara (PMN) pada BUMN.

Dalam melaksanakan fungsi


SAIP, Direktorat KND akan
menghasilkan Laporan
Keuangan Bagian Anggaran
(BA) 999.03, yang merupakan
bentuk pertanggungjawaban
atas pelaporan dan
penatausahaan investasi
pemerintah. Laporan Keuangan
BA 999.03 yang disusun
tersebut terdiri dari Neraca,
Laporan Realisasi Anggaran
(LRA), Catatan Atas Laporan

Edisi Nomor 09 | Media Kekayaan Negara | 31


Kolom KND

pemerintah, serta aset lainnya yang sumber untuk lingkup investasi pemerintah. Luas Pada tahun 2010 dan 2011, BPK RI melihat
anggarannya berasal dari BA 999.03. Dalam dan besarnya nilai yang dilaporkan oleh Laporan Keuangan BA 999.03 telah disusun
menyusun neraca Laporan Keuangan BA SAIP, menyebabkan potensi timbulnya dan disajikan dengan wajar, namun demikian
999.03, DJKN melakukan kompilasi data permasalahan atau temuan pun menjadi terdapat permasalahan material yang tidak
atau laporan keuangan dari unit-unit besar. Namun demikian, dari pelaksanaan mempengaruhi kewajaran nilai, namun
terkait investasi pemerintah, antara lain, SAIP yang telah diaksanakan selama ini, perlu diungkap BPK RI pada paragraf opini
Kementerian BUMN untuk penyertaan pada yang diberikan. Pada tahun 2010 BPK RI
BUMN dan Non-BUMN, Badan Kebijakan memberikan catatan belum ditetapkannya
Fiskal untuk penyertaan pada Lembaga PMK tentang Sistem Akuntansi Investasi
Keuangan Internasional, Badan Layanan Pemerintah, sedangkan pada tahun 2011 BPK
Umum (BLU) Pengelola Dana Bergulir untuk RI memberikan catatan atas belum adanya
nilai dana bergulir, Bank Indonesia, Universitas kebijakan akuntansi yang ditetapkan oleh
Airlangga dan Institut Pertanian Bogor untuk Pemerintah terkait dengan pengakuan dan
nilai ekuitas bersihnya. pencatatan nilai Bantuan Pemerintah Yang
Jika saat iNI SAIP hanya sebatas Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS).
Luasnya ruang lingkup SAIP yaitu semua konsolidasi atas data-data yang Masih adanya catatan dan temuan
investasi jangka panjang pemerintah disampaikan oleh unit-unit yang disampaikan BPK RI mendorong
tercermin dalam besarnya nilai neraca terkait, maka ke depan SAIP Direktorat KND untuk semakin baik dalam
Laporan Keuangan BA 999.03. Jika dituntut untuk mempunyai peran melaksanakan fungsi SAIP. Jika saat ini
dibandingkan dengan nilai aset pemerintah Direktorat KND melalui SAIP hanya sebatas
yang lebih dalam hal investasi
secara keseluruhan dalam LKPP, nilai konsolidasi atas data-data yang disampaikan
pemerintah.
aset yang disajikan pada neraca Laporan oleh unit-unit terkait, maka ke depan SAIP
Keuangan BA 999.03 mempunyai nilai yang dituntut untuk mempunyai peran yang
cukup siginifikan. Hal tersebut dapat dilihat lebih dalam hal investasi pemerintah. Ke
dari perbandingan nilai aset pada neraca DJKN telah menunjukkan kemauan dan depan Direktorat KND dituntut untuk dapat
Laporan Keuangan BA 999.03 dan neraca usaha yang kuat untuk selalu melakukan melakukan pembinaan yang lebih baik
LKPP sebagaimana tabel di atas. perbaikan dan tindak lanjut atas setiap kepada unit-unit terkait investasi pemerintah.
temuan dan rekomendasi BPK RI. Berikut Selain itu Direktur Jenderal Kekayaan Negara
Secara umum, penyusunan Laporan dapat digambarkan perkembangan opini juga harus segera menetapkan Peraturan
Keuangan BA 999.03 yang dilaksanakan atas Laporan Keuangan BA 999.03. Direktur Jenderal Kekayaan Negara yang akan
Direktorat KND melalui SAIP sebagaimana mengatur pelaporan investasi pemerintah.
bagan di atas. Tahun 2008 merupakan pertama kalinya DJKN juga perlu untuk segera melakukan
DJKN melaksanakan fungsi SAIP. Pada inventarisasi dan verifikasi atas dana bergulir
Laporan Keuangan BA 999.03 yang disusun tahun tersebut, masih banyak BUMN yang yang tidak berasal dari BA 999.03, agar nilai
oleh DJKN melalui SAIP selalu diaudit terlambat menyampaikan laporan keuangan dana bergulir yang disajikan pada Laporan
dan diberi opini oleh Badan Pemeriksa audited-nya menjadi pengecualian dari BPK Keuangan BA 999.03 dapat disajikan sesuai
Keuangan Republik Indonesia (BPK RI). RI. Pada Tahun 2009, tingkat kepatuhan dengan nilai realisasi bersih.
Laporan Keuangan BA 999.03, merupakan BUMN menyampaikan laporan keuangan
satu-satunya Laporan Keuangan BUN yang audited-nya telah meningkat, sehingga BPK RI *Penulis adalah Pelaksana Direktorat KND
diberi opini oleh BPK RI di lingkungan DJKN, memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian Kantor Pusat DJKN

mengingat DJKN hanya menjadi UAPBUN (WTP) kepada Laporan Keuangan BA 999.03.

32 | Media Kekayaan Negara | Edisi Nomor 09


Kolom Penilaian

Optimalisasi
Pengelolaan
BMN Idle Melalui
Penerapan Analisis
Highest and Best-Use
Oleh : Nafiantoro Agus Setiawan*

BMN Idle berupa barang rampasan kejaksaan di Mataram yang sudah ditetapkan statusnya menjadi rumah dinas KPKNL Mataram setelah diperbaiki.

Pendahuluan terbengkalai dalam waktu yang lama. optimalisasi dalam penggunaannya. Pada
Sesuai ketentuan dalam Peraturan Selain mencerminkan ketidakakuratan siklus pengelolaan BMN, perencanaan
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang dalam perencanaan, kondisi tersebut juga kebutuhan dan penganggaran memegang
Pengelolaan Barang Milik Negara/ menyedot anggaran yang tidak sedikit, peran yang sangat penting. Kesalahan
Daerah (BMN/D), siklus pengelolaan baik pada saat pengadaan aset, maupun dalam perencanaan kebutuhan BMN akan
meliputi perencanaan kebutuhan dan biaya pemeliharaan dan pengamanan atas berdampak luas pada siklus pengelolaan
penganggaran, pengadaan, penggunaan, aset tersebut. BMN selanjutnya, dan tidak jarang menjadi
pemanfaatan, pengamanan dan salah satu penyebab meningkatnya jumlah
pemeliharaan, penilaian, penghapusan, Sebagai gambaran, Reformasi Birokrasi BMN yang bersatatus idle.
pemindahtanganan, penatausahaan, yang dilakukan di Kementerian Keuangan,
dan pembinaan, pengawasan dan khususnya di Direktorat Jenderal Pajak Selain meminimalkan jumlah BMN
pengendalian, dengan strategic objective (DJP), mengharuskan dileburnya Kantor yang berstatus idle, solusi yang paling
yang hendak dicapai adalah tertib Pelayanan Pajak (KPP) dan Kantor penting saat ini adalah bagaimana
administrasi, tertib hukum dan tertib fisik. Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan (KP mengoptimalikan pemanfaatan BMN idle
PBB). Hal tersebut membuat beberapa tersebut, mengingat BMN idle akan selalu
Kondisi pengelolaan BMN yang bangunan KP PBB hanya digunakan untuk ada dari waktu ke waktu.
berstatus idle saat ini gudang, sehingga kurang memberikan
Dilihat dari realitas saat ini, pengelolaan nilai tambah terhadap BMN tersebut. Penerapan the highest and best use
BMN masih belum sepenuhnya mencapai Permasalahan BMN idle seperti contoh (HBU) dalam pengelolaan BMN yang
strategic objective yang telah ditetapkan. dimaksud hampir terjadi di semua K/L berstatus idle
Meskipun demikian, penertiban BMN sehingga dapat mengakibatkan potential Menurut International Valuation Standard
yang dilakukan mulai tahun 2007 loss yang cukup besar. (IVS) definisi HBU adalah “ the use of
merupakan lompatan besar menuju an asset that maximize its productivity
tata kelola pemerintahan yang baik Kondisi pengelolaan BMN yang and that is possible, legally permissible,
(good governance), khususnya dalam berstatus idle yang diharapkan. and financially feasible”: Pengertian
pengelolaan aset negara. Satu hal yang Dalam kondisi ideal, seharusnya sudah ini pula yang diadopsi dalam Standar
menjadi perhatian Pemerintah adalah tidak ada lagi BMN yang idle atau Penilaian Indonesia, bahwa HBU adalah
cukup banyak BMN berupa tanah dan dibiarkan terbengkalai, atau setidaknya, penggunaan yang paling layak dan
bangunan yang tidak digunakan oleh jika terdapat BMN yang idle, jumlahnya optimal dari suatu properti, yang
Kementerian/Lembaga (K/L) dan dibiarkan sedikit dan diupayakan untuk dilakukan secara fisik dimungkinkan (physically

Edisi Nomor 09 | Media Kekayaan Negara | 33


Kolom Penilaian
possible), secara hukum diijinkan (legally (permintaan), supply (penawaran), menghasilkan optimalisasi dalam
permissible), secara finansial layak harga jual, harga sewa, dan profit/return pengelolaan BMN, selain sebagai salah
(financially feasible), dan menghasilkan (keuntungan). satu dasar dalam pengambilan keputusan
nilai tertinggi (maximally productive). terkait dengan pemanfaatan dari BMN
Aspek Maksimalisasi Produksi yang berstatus idle.
Dari pengertian tersebut di atas, dapat Beberapa aspek yang dipertimbangkan
disimpulkan bahwa HBU terdiri dari 4 dalam aspek maksimalisasi produksi antara Sejatinya, dalam penilaian BMN
aspek utama, yaitu: lain Net Present Value (NPV), Payback dalam rangka pemanfaatan maupun
Period, Internal Rate of Return (IRR), dan nilai pemindahtanganan dengan tujuan untuk
Aspek Fisik properti tersebut. menentukan nilai wajar, analisis HBU
Dalam aspek fisik, kriteria yang sudah dilakukan meskipun masih dalam
dipertimbangkan untuk menentukan Analisis HBU dapat dilakukan untuk lahan tataran yang sederhana. Di Amerika
apakah sebuah properti sudah memenuhi kosong (as vacant) dan lahan yang sudah Serikat, analisis HBU yang rinci dan
HBU antara lain lokasi, bentuk tanah, dikembangkan (as improved). Untuk HBU mendalam atas suatu properti dilakukan
ukuran tanah, topografi, aksesibilitas, pada lahan kosong, estimasi penggunaan dengan permohonan yang terpisah dari
sarana dan prasarana, kondisi bangunan, tertinggi dan terbaik di antara berbagai permohonan penilaian. Hal ini disebabkan
dan risiko bencana alam. kegunaan yang menghasilkan output dari penilaian yang utama adalah
pendapatan, maka alternatif tersebut nilai, sedangkan output dari analisis HBU
Aspek Legal harus dipertimbangkan berdasarkan adalah pilihan penggunaan tertinggi dan
Beberapa aspek legal yang tingkat pengembalian potensialnya terbaik atas suatu properti.
dipertimbangkan dalam HBU meliputi (potential rate of return) dan kestabilan
zoning (peruntukan) , Koefisien Dasar pendapatan yang diterima. Kegunaan Contoh Penerapan HBU
Bangunan (KDB), Koefisien Luas Bangunan tertinggi dan terbaik dari sebuah lahan Untuk memberikan sedikit gambaran
(KLB), Koefisien Dasar Hijau (KDH), Garis yang telah dikembangkan adalah terkait mengenai aplikasi analisis HBU dalam
Sempadan Bangunan (GSB), dan hak atas dengan kegunaan yang seharusnya ada pemanfaatan BMN yang berstatus idle,
tanah. pada lahan tersebut sejalan dengan berikut diberikan contoh simulasi kasus
perkembangannya. aplikasi analsis HBU untuk lahan yang
Aspek Keuangan kosong.
Aspek keuangan ini mempertimbangkan Dalam konteks BMN, HBU dapat
kelayakan finansial atas penggunaan/ digunakan untuk menganalisis HBU untuk lahan yang kosong:
pemanfaatan properti dengan pemanfaatan maupun penggunaan Analisis HBU untuk lahan yang kosong
mempertimbangakan demand BMN yang berstatus idle, agar dapat menitikberatkan pada penggunaan
potensial lahan kosong tersebut dengan
Apabila dibangun hotel
memperhatikan aspek-aspek yang
Net Present Value (NPV) Proyek : Rp. 5.000.000.000,00
mendukung analisis penggunaan tertinggi
Payback Period : 8 tahun
dan terbaik atas lahan dimaksud.
Internal Rate of Return : 18 %
Discount Rate : 15%
Contoh:
Apabila dibangun Sport Centre
Sebidang tanah kosong yang berstatus
Net Present Value (NPV) Proyek : Rp. (2.000.000.000,00)
BMN dengan luas 5.000 m2, dengan harga
Payback Period : 15 tahun
pasar tanah di sekitarnya Rp 10.000.000/
Internal Rate of Return : 14 %
m2. Jika berdasarkan kebijakan Pengelola
Discount Rate : 15%
Barang tanah tersebut akan dimanfaatkan
Apabila dibangun Perkantoran
dengan pola Bangun Serah Guna (BSG),
Net Present Value (NPV) Proyek : Rp. 7.000.000.000,00
maka untuk melakukan analisis HBU,
Payback Period : 7 tahun
maka dilakukan langkah-langkah sebagai
Internal Rate of Return : 18,5 %
berikut:
Discount Rate : 15%

34 | Media Kekayaan Negara | Edisi Nomor 09


Kolom Penilaian
Analisis Aspek Fisik Apabila dibangun perkantoran, sisi financially feasible dan maximally
Berdasarkan analisis aspek fisik, tanah pembagian keuntungan: Rp productive.
tersebut cocok digunakan untuk hotel, 20.000.000.000,00
sport centre dan pusat perkantoran. Hasil analisis HBU yang dihasilkan oleh
Berdasarkan besarnya penerimaan negara penilai dapat digunakan Pengelola Barang,
Analisis Aspek Legal yang diperoleh dari kedua alternatif sebagai landasan untuk menentukan
Berdasarkan analisis dari aspek legal, tanah pemanfaatan BMN dimaksud, maka yang jenis pemanfaatan BMN idle yang paling
tersebut memenuhi kriteria secara legal memberikan kontribusi maksimal bagi optimal dan paling menguntungkan dan
untuk dibangun hotel, sport centre dan negara adalah perkantoran, sehingga dari untuk menentukan jenis pemanfaatan
pusat perkantoran dengan pola BSG. analisis HBU, tanah tersebut penggunaan BMN idle-nya apakah berupa sewa, kerja
tertinggi dan terbaiknya adalah untuk sama pemanfaatan (KSP), atau bangun
Analisis Aspek Keuangan perkantoran. guna serah (BGS)/bangun serah guna
Berdasarkan analisis terhadap aspek (BSG).
keuangan diperoleh hasil sebagaimana Contoh aplikasi penerapan HBU ini
tabel di samping. tentunya hanya dimaksudkan untuk Penerapan analisis HBU untuk BMN yang
memberikan gambaran secara sederhana berstatus idle sebelumnya harus didukung
Berdasarkan analisis dari aspek keuangan, mengenai aplikasi HBU untuk BMN yang oleh ketentuan peraturan mengenai
hanya hotel dan perkantoran yang layak berstatus idle. Meskipun HBU ini tidak pengelolaan BMN yang berstatus idlle
untuk dilanjutkan, karena mempunyai NPV digunakan sebagai satu-satunya kriteria itu sendiri. Sudah saatnya DJKN selaku
yang positif, sedangkan untuk sport centre dalam menentukan pemanfaatan BMN kepanjangan tangan dari Menteri
tidak layak diteruskan karena mempunyai yang berstatus idle, namun setidaknya Keuangan dalam pengelolaan aset negara,
NPV yang negatif. analisis HBU ini dapat digunakan sebagai untuk segera mengaplikasikan analisis
salah satu dasar pengambilan keputusan HBU atas BMN dan membuat peraturan
Analisis Maksimalisasi Produksi dalam rangka pemanfaatan BMN tersebut yang mendukungnya. Dengan analisis
Berdasarkan hasil analisis terhadap aspek HBU, peran DJKN dalam optimalisasi
keuangan, maka selanjutnya dilakukan Kesimpulan pengelolaan BMN akan semakin
analisis terhadap maksimalisasi produksi. Tulisan ini memang tidak difokuskan meningkat sehingga salah satu visi DJKN
Analisis hanya dilakukan terhadap hotel untuk membahas mengenai detail untuk menjadi pengelola kekayaan negara
dan perkantoran, karena hanya dua langkah-langkah dalam pengaplikasian untuk sebesar-besarnya kemakmuran
alternatif tersebut yang memenuhi kriteria analisis HBU untuk BMN yang berstatus rakyat dapat tercapai.
dari aspek keuangan. Untuk menentukan idle, namun lebih menitikberatkan pada
proyek yang memberikan kontribusi yang manfaat dan urgensi analisis HBU dalam Akhirnya dengan semangat one team, one
terbesar bagi negara, dalam hal BMN optimalisasi pengelolaan BMN, khususnya spirit, and one goal dan tentunya dilandasi
tersebut dilakukan pemanfaatan oleh yang berstatus idle. keinginan bersama untuk menciptakan
pihak ketiga dengan skema BSG, maka pengelolaan yang lebih baik, analisis
salah satu kriteria yang dapat digunakan Untuk mengaplikasikan analisis HBU peran HBU atas BMN yang berstatus idle sudah
adalah menentukan besarnya pembagian penilai cukup penting, mengingat dari sangat mendesak untuk diaplikasikan
keuntungan yang paling optimal. Jika setiap aspek dibutuhkan analisis yang agar menciptakan value added bagi DJKN,
berdasarkan analisis dari aspek keuangan tajam dan mendalam dan dituntut untuk sehingga spirit good is not enough when
diperoleh hasil sebagai berikut: mempunyai kemampuaan dalam property better is expected dapat selalu terjaga.
valuation dan business valuation. Property *Penulis adalah Kepala Seksi Standardisasi
Apabila dibangun hotel, pembagian valuation terkait dengan analisis lokasi dan Penilaian Bisnis I
keuntungan: Rp 15.000.000.000,00 analisis dari sisi legal, sedangkan business Kantor Pusat DJKN

valuation berkaitan dengan analisis dari

Edisi Nomor 09 | Media Kekayaan Negara | 35


Kolom PN

Para Anggota Komisi XI DPR RI, Dirjen Kekayaan Negara Hadiyanto dan SBA, usai pertemuan

Kunjungan Kerja ke Amerika Serikat & Polandia


Dalam rangka mendampingi Komisi XI DPR RI mencari masukan & perbandingan guna pembahasan
RUU Pengurusan Piutang Negara & Piutang Daerah

Kementerian Keuangan Bersama Pardede, Erma Yuni Mastuti dan Noviansyah. of State (DOS), Small Business Administration
Komisi XI DPR RI mengadakan Sedangkan Anggota Komisi XI DPR RI yang (SBA), The US Department Of The Treasury
Studi untuk Mencari Masukan melaksanakan kunjungan tersebut terdiri dari (DOT), US Asean Business Council, dan The
Guna Pembahasan RUU wakil dari Fraksi Partai Golkar, Partai Demokrat, Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC).
Pengurusan Piutang Negara dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai
Piutang Daerah Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, Kunjungan ke The US Department of State
Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai (DOS)
Rancangan Undang-Undang (RUU) Hati Nurani Rakyat, didampingi seorang The US Department of State merupakan
Pengurusan Piutang Negara dan Piutang sekretaris dan legal drafter. Kementerian Luar Negeri AS berada di Gedung
Daerah merupakan perangkat aturan yang Direktur Jenderal Kekayaan Negara S Harry Truman 2201 C Street, NW di kawasan
dipersiapkan untuk mengelola secara optimal menyampaikan penjelasan bahwa tujuan Fogy Botom Washington, beberapa blok dari
piutang negara dan piutang daerah dalam utama kunjungan delegasi Indonesia adalah Gedung Putih. Kunjungan pada departemen
rangka pengamanan keuangan negara. mencari tambahan informasi dan masukan ini lebih banyak membahas hubungan
Untuk itu, dalam rangka mencari masukan untuk memperkaya rumusan pengaturan kemitraan untuk saling memberi keuntungan
dan perbandingan guna pembahasan RUU dalam RUU Pengurusan Piutang Negara kepada kedua negara, antara lain dalam
Pengurusan Piutang Negara dan Daerah, dan Piutang Daerah. Oleh karena itu, kemitraan ekonomi kawasan seperti forum
Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Republik delegasi memerlukan informasi tentang Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC) dan
Indonesia (DPR RI) yang didampingi oleh Tim prosedur pengurusan piutang pemerintah The Group of Twenty Finance Ministers and
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Amerika Serikat, apakah ada unit khusus Central Bank Governors (G-20).
melakukan kunjugan kerja ke beberapa yang ditugaskan untuk mengurus piutang
negara, antara lain Amerika Serikat dan pemerintah tersebut, apakah ada regulasi Kunjungan ke Small Business
Polandia. yang khusus mengatur tentang pengurusan Administration (SBA)
piutang pemerintah, dan apakah piutang Dalam kunjungan ke SBA, John A. Miller,
Kunjungan Kerja ke Amerika Serikat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Amerika Director of Financial Program Operation
Wakil DJKN yang melaksanakan kunjungan Serikat juga diurus oleh unit tersebut? menjelaskan bahwa SBA bertugas
kerja terdiri dari Hadiyanto selaku Direktur Untuk memperoleh informasi guna memberikan pinjaman, umumnya kepada
Jenderal Kekayaan Negara, Soepomo selaku penyempurnaan RUU Pengurusan Piutang sektor properti dan sektor usaha umum,
Direktur Piutang Negara dan Kekayaan Negara Negara dan Piutang Daerah, Tim melakukan serta menjadi penjamin bagi usaha kecil
Lain-lain (PNKNL) dengan didampingi Andi kunjungan kerja pada The US Department yang akan mencari kredit dari bank, Small

36 | Media Kekayaan Negara | Edisi Nomor 09


Kolom PN

Pertemuan dengan The US Department of the Treasury di The Treasury Building 15th
and Pennsylvania Ave. NW, Secretary Conference Room #3327

tersebut disetorkan ke Kas Negara sebagai


pengembalian biaya bailout.
Pada kesempatan yang diberikan,
Direktur Jenderal Kekayaan Negara meminta
penjelasan apakah ada unit khusus yang
ditugaskan untuk mengurus piutang
pemerintah tersebut, apakah ada regulasi
yang khusus mengatur tentang pengurusan
piutang pemerintah, apakah piutang BUMN
Amerika Serikat juga diurus oleh unit tersebut?
Dinamika pertemuan di The US Department of State, dan Komisi XI DPR RI didampingi Pemerintah Stephen Shore beserta tim menjawab
(Kementerian Keuangan)
pertanyaan Direktur Jenderal Kekayaan
Business Lending Corporation, atau Community yang akan mengambil keputusan apakah Negara dengan menyampaikan hal-hal
Development Corporation. Jika piutang kredit macet tersebut tetap ditagih atau sebagai berikut:
(pinjaman), baik yang diberikan langsung oleh dihapuskan. Bagi usaha yang mengalami Pemerintah Amerika Serikat tidak
SBA maupun kredit yang dijamin oleh SBA kegagalan akibat bencana alam (disaster) memiliki BUMN. Bila saat ini Pemerintah
menjadi non performing loan, maka piutang mereka akan diberikan kembali pinjaman Amerika Serikat memiliki kepemilikan/saham
tersebut akan diserahkan kepada salah satu supaya usahanya segera bangkit kembali. mayoritas (sebesar 80%) pada beberapa
dari 5 Center yang wilayah kerjanya meng- bank, hal itu terjadi karena adanya program
cover seluruh wilayah Amerika Serikat. Center Kunjungan ke The US Department Of The penyelamatan ekonomi dari krisis Troubled
tersebut adalah organ SBA. Center tersebut Treasury (DOT) Asset Relief Program (TARP). Kepemilikan
akan mengupayakan penagihan piutang/ Berdasarkan kunjungan ke DOT diperoleh tersebut tidak ditujukan untuk permanen
kredit macet yang diserahkan kepadanya informasi bahwa penagihan piutang tetapi untuk dijual kembali pada waktu yang
sampai dengan terbayar lunas. Bila tetap tidak pemerintah dilakukan oleh The US Department tepat guna mengembalikan biaya yang
terbayar lunas, Center akan menyerahkan of the Treasury, dengan melakukan collecting, dikeluarkan TARP.
kredit macet tersebut kepada Kementerian appraising the assets, kemudian dilakukan Tiap-tiap departemen di pemerintahan
Keuangan AS. Kementerian Keuangan AS penjualan. Selanjutnya, hasil penjualan Amerika Serikat harus berkoordinasi dengan

Edisi Nomor 09 | Media Kekayaan Negara | 37


Kolom PN Kolom PN

Rombongan di Polandia.

Financial Management Services Unit, yaitu unit Kunjungan ke The Federal Deposit Kunjungan Kerja ke Polandia
khusus di The US Department of the Treasury Insurance Corporation (FDIC) Kunjungan kerja ke Polandia dilakukan pada
yang melakukan penagihan atas piutang- The Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) tanggal 14 sampai dengan 21 April 2012.
piutang pemerintah. adalah suatu institusi milik Pemerintah Federal Dalam kunjungan tersebut DJKN diwakili
Financial Management Services Unit yang Amerika Serikat yang bersifat independen. oleh Tavianto Noegroho, Direktur Hukum dan
membuat standardisasi bagi kantor-kantor Sejak berdirinya FDIC pada 1 Januri 1934, tidak Hubungan Masyarakat, serta Joko Prihanto,
Pemerintah Amerika Serikat dalam melakukan ada seorang deposan pun yang mengalami Kepala Subdirektorat Piutang Negara II.
pengelolaan piutangnya. kerugian simpanan yang dijamin oleh FDIC Sedangkan Komisi XI DPR RI dipimpin
meskipun ada bank yang gagal bayar. oleh Achsanul Qosasi dari Fraksi Demokrat
Kunjungan ke US-ASEAN Business Council Tugas FDIC adalah menjaga dan dengan didampingi anggota dari Fraksi
US-ASEAN Business Council adalah organisasi mengupayakan peningkatan keyakinan Partai Demokrat, Fraksi Partai Golkar, Fraksi
advokasi premier untuk perusahaan- masyarakat terhadap sitem keuangan negara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,
perusahaan AS yang beroperasi di kawasan tersebut dengan cara: Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Fraksi Partai
Asia Tenggara (ASEAN). Pada kesempatan • menjamin simpanan (sampai dengan Amanat Nasional, Fraksi Partai Persatuan
ini, Direktur Jenderal Kekayaan Negara US $250,000 per nasabah per bank yang Pembangunan, dan Fraksi Partai Kebangkitan
beserta Tim Komisi XI DPR RI mendengarkan dijamin) yang ada pada bank dan lembaga- Bangsa.
masukan-masukan yang disampaikan oleh lembaga penyimpanan; Tim dari Kementerian Keuangan bersama
berbagai perusahaan Amerika serikat, seperti • mengidentifikasi, mengawasi, dan Komisi XI DPR RI melakukan pertemuan
Kraft Food, Boeing, Conoco Philips, General mengatasi risiko yang timbul atas dana- dengan instansi Pemerintah Polandia yang
Electric, Lockheed Martin, Hillss & Company, dana penjaminan simpanan; dan memiliki keterkaitan dengan pengelolaan
Citi, S&P, Pfizer, Visa dan Murphy Oil, yang • membatasi pengaruh kegagalan suatu piutang negara dan daerah, yakni Kementerian
sudah beroperasi di Indonesia bagi perbaikan bank atau lembaga penyimpanan terhadap Keuangan Polandia, Bank Negara Polandia,
iklim usaha yang dinamis dan semakin baik perekonomian dan sistem keuangan. Dewan Pemerintah Daerah Maozwsze, serta
agar semakin saling menguntungkan. Komisi Keuangan Sejm (Parlemen Polandia).

38 | Media Kekayaan Negara | Edisi Nomor 09


Kolom PN

Dirjen Kekayaan Negara dan dua orang anggota US-Asean Business Council, Washington 17 April 2012

Pertemuan dengan Kementerian itu terdapat instansi lain yang berwenang tahun untuk individu dan 10 tahun untuk
Keuangan Polandia melakukan penagihan jenis piutang tertentu perusahaan. Apabila dalam jangka waktu
Pertemuan dengan Kementerian Keuangan yang terkait dengan fungsi kerja instansi tersebut negara tidak berhasil untuk menagih
Polandia, tim dari DJKN bersama Komisi XI tersebut, seperti penagihan piutang premi piutang pajak tersebut, maka piutang pajak
DPR RI diterima oleh Bogdan Klimaszewski, asuransi oleh Badan Asuransi Umum Polandia tersebut dihapuskan.
Director of Publik Debt. Bogdan Klimaszewski atau penagihan pajak minuman dan rokok
menjelaskan bahwa pengelolaan piutang oleh Kantor Bea dan Cukai Polandia. Kunjungan ke Bank Negara Polandia
negara bukan merupakan tugas utama Polandia memiliki dua undang–undang Bank Negara Polandia berfungsi sebagai bank
Kementerian Keuangan. Keterkaitan sebagai landasan hukum terkait piutang sentral yang independen dengan sumber
Kementerian Keuangan dengan piutang negara, yaitu Undang-Undang tentang anggaran yang terpisah dari APBN Polandia.
negara terbatas selaku penyusun laporan Penagihan Piutang Pajak Negara, dan Tomasz Jedrzejowicz, Main Specialist of the
semester keuangan negara. Dua kali setahun Undang-Undang tentang Administrasi. Economic Institute of NBP, menjelaskan fungsi
Kementerian Keuangan melaporkan piutang Hal-hal yang diatur dalam undang-undang Bank Negara Polandia salah satunya adalah
negara kepada Parlemen Polandia sebagai tersebut mencakup instansi pengelola dan mengurus piutang negara.
persiapan Anggaran Pendapatan dan Belanja penagih piutang beserta kewenangan, Di Polandia hanya ada satu bank nasional
Negara (APBN) Polandia dan evaluasi realisasi prosedur penyitaan aset , dan tata cara milik negara yaitu Bank Ekonomi Polandia
APBN Polandia. penghapusan piutang. Adapun pengadilan yang didirikan sebagai Bank Pembangunan.
Piutang pajak ditangani langsung oleh yang memutuskan masalah piutang adalah Fungsi utama Bank Ekonomi Polandia adalah
Kantor Pajak Polandia yang tersebar di Pengadilan Administrasi yang berada di penanaman modal kepada perusahaan miik
beberapa tingkatan daerah. Piutang diluar bawah Mahkamah Agung Polandia. negara dan pembiayaan proyek–proyek
pajak ditangani Kementerian Keuangan Berdasarkan Undang–Undang, jangka negara. Adapun fungsi dan wewenang Bank
dengan dibagi ke beberapa divisi. Selain waktu penagihan piutang pajak adalah 5 Ekonomi Polandia diatur secara khusus dan

Edisi Nomor 09 | Media Kekayaan Negara | 39


Kolom PN
terdapat dua pendekatan pemerintah daerah
dalam menghadapi piutang bermasalah, yakni
dengan memperpanjang tenggang waktu
piutang dan atau melakukan penghapusan
piutang. Dalam praktek penghapusan
piutang bermasalah, hanya piutang pajak
ber,asalah yang umumnya dapat dilakukan
penghapusan oleh Dewan Pengelola Daerah
setelah penunggak pajak memperoleh surat
keterangan tidak mampu membayar pajak.
Sementara piutang pinjaman dari pemerintah
pusat bagi daerah tidak dapat dihapuskan.
Pemerintah daerah di Polandia juga
bisa mempunyai Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD) sepanjang untuk kepentingan
masyarakat. Pemerintah daerah tidak boleh
ikut campur dalam urusan BUMD, dan semua
permasalahan diselesaikan dengan cara
koorporasi.

Kunjungan ke Parlemen Polandia


Dalam kunjungan ini dijelaskan bahwa
Pemerintah Polandia tengah melakukan
transformasi ekonomi dengan mendorong
agar Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
di Polandia dan sektor swasta untuk tidak
tergantung kepada Pemerintah. Pemerintah
Polandia tidak lagi memberikan pinjaman
kepada BUMN maupun perusahaan swasta
sehingga Pemerintah Polandia tidak memiliki
piutang yang bersumber dari pinjaman
pemerintah. Jika BUMN atau perusahaan
swasta kesulitan pendanaan, perusahaan
tersebut dapat dilikuidasi atau menyatakan
bangkrut.
Berbeda dengan piutang negara di
Indonesia, yang utamanya bersumber pada
pajak serta pinjaman Pemerintah Indonesia
kepada BUMN dan perbankan, piutang negara
Direktur Hukum dan Humas DJKN bertukar cinderamata dengan Direksi Bank Negara Polandia
di Polandia utamanya berasal dari pajak atau
terpisah dari peraturan perbankan umum di masa kredit. Sementara pengelolaan bank kewajiban premi asuransi. Parlemen Polandia
Polandia. swasta merupakan tanggung jawab penuh tidak memiliki kewajiban untuk mengawasi
Sebagai bank pemerintah yang bank tersebut sehingga proses penagihan dan menyetujui penghapusan piutang macet.
mempunyai proyek – proyek pembangunan piutang macetnya biasanya menggunakan Penghapusan piutang macet, termasuk
pemerintah, pengelolaan piutang Bank jasa Debt Collector dan dapat diselesaikan piutang pajak dan asuransi, prosesnya melalui
Ekonomi Polandia akan menjadi tanggung melalui Pengadilan Administrasi. pengadilan.
jawab pemerintah. Dalam prakteknya,
Bank Ekonomi Polandia tidak melakukan Kunjungan ke Dewan Pemerintah Daerah
penghapusan piutang, melainkan dengan Mazowsze
meminta ganti rugi atau memperpanjang Dalam kunjungan tersebut, dijelaskan bahwa

40 | Media Kekayaan Negara | Edisi Nomor 09


Kolom Lelang

Implementasi Security Paper pada


Pejabat Lelang Kelas I dan II
oleh: Direktorat Lelang
Pendahuluan Security Paper pengaman lainnya, adanya hidden image
Dalam praktek, ditemukan adanya Security Paper merupakan berupa tulisan “RISALAH LELANG” yang
beberapa kasus pemalsuan Kutipan dokumen yang karena sifat dan fungsinya tersembunyi dan dapat terbaca apabila
Risalah Lelang oleh pihak-pihak yang diberikan pengamanan dan pengawasan, dilihat di bawah sinar UV, adanya tulisan
tidak bertanggung jawab. Sejak tahun dalam hal proses pencetakan, “COPY” secara tersamar dan tampak pada
2010, Direktorat Lelang telah memulai penyimpanan, dan penggunaan bahan hasil photocopy (sebagai anticopy), serta
langkah pembaharuan untuk memberikan baku dan bahan pengaman untuk adanya serial number pada bagian kiri
karakteristik khusus pada lelang dan mencegah peniruan (counterfeiting/ bawah Security Paper. Selain itu, Logo
institusinya, untuk mewujudkan sales imitation), penggandaan maupun Kementerian Keuangan RI di tengah
means auction. Pembaharuan terkait manipulasi (forgery/falsification). lembaran terbentuk oleh art screen yang
Risalah Lelang berupa penerbitan Kutipan berisi himpunan tulisan-tulisan “RISALAH,
Risalah Lelang di atas Security Paper. Security Paper terbuat dari serat LELANG, KEMENTERIAN, KEUANGAN, RI
Direktorat Lelang melakukan terobosan fiber optik yang menyala apabila terkena dan Logo Kementerian Keuangan” dalam
dengan memberikan fitur-fitur pengaman sinar UV, dan memiliki background di ukuran/huruf mikro. Microtext berupa
khusus pada Kutipan Risalah Lelang 4 sisi yang terbuat dari motif-motif garis lurus terbentuk oleh tulisan-tulisan
melalui Security Paper tersebut, sehingga guilloche, yaitu berupa garis-garis halus “KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK
diharapkan dapat meminimalkan kasus- relief yang dikombinasikan dengan INDONESIA” secara bersambungan tanpa
kasus pemalsuan yang terjadi dalam line width modulation membentuk spasi, di sekeliling bagian dalam bingkai.
praktik di lapangan. logo Kementerian Keuangan RI. Fitur

Edisi Nomor 09 | Media Kekayaan Negara | 41


Kolom Lelang
Berdasarkan uraian tersebut, fungsi yang sama, yaitu sebagai akta
Security Paper mempunyai fitur-fitur jual beli dan ditujukan kepada instansi
pengaman khusus yang sulit untuk yang sama, (Kantor Pertanahan, Kantor
digandakan atau dilakukan pemalsuan Samsat, Kantor Perhubungan Laut dan
oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung lainnya). Selain itu, Pejabat Lelang Kelas
jawab. II menerbitkan Risalah Lelang sebagai
legal output, yang mencantumkan logo
Penggunaan Security Paper Pada Kementerian Keuangan, sama seperti legal
Pejabat Lelang Kelas I dan II output yang dihasilkan Pejabat Lelang
Dengan ditetapkannya Peraturan Kelas I. Atas aspek urgensi penerapan
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor Security Paper pada Kutipan Risalah
2/KN/2012 tentang Pembuatan Kutipan Lelang produk Pejabat Lelang Kelas I di
Risalah Lelang oleh KPKNL pada tanggal atas, maka Kutipan Risalah Lelang yang
19 Maret 2012, maka Pejabat Lelang Kelas diterbitkan oleh Pejabat Lelang Kelas II
I diwajibkan untuk menerbitkan Kutipan perlu mendapatkan perlakuan yang sama,
Risalah Lelang di atas Security Paper . dengan urgensi yang sama pula.
Penetapan dasar hukum implementasi
Security Paper Pejabat Lelang Kelas I oleh Berdasarkan hal tersebut di atas,
Direktur Jenderal Kekayaan Negara telah telah ditetapkan Peraturan Direktur
memberikan konsekuensi bahwa Kutipan Jenderal Kekayaan Negara Nomor 3/
Risalah Lelang yang diterbitkan oleh KN/2012 tentang Pembuatan Kutipan
Pejabat Lelang Kelas I sudah harus dicetak Risalah Lelang oleh Kantor Pejabat Lelang
di atas Security Paper. Saat ini, hampir Kelas II tanggal 1 Juni 2012. Mekanisme
seluruh KPKNL telah menggunakan pengadaan Security Paper untuk
Security Paper untuk menciptakan Kutipan Pejabat Lelang Kelas II, pada tahap awal
Risalah Lelang. pemberlakuannya dapat dimungkinkan
menggunakan mekanisme pengadaan
Lalu bagaimana mengenai Kutipan melalui APBN. Namun, saat ini Direktorat
Risalah Lelang yang diterbitkan oleh Lelang telah mengupayakan untuk
Pejabat Lelang Kelas II? Penerapan Security mengusulkan jenis dan tarif PNBP berupa
Bentuk pengamanan pada security Paper pada Pejabat Lelang Kelas II perlu pembelian Security Paper sebesar Rp6.000,-
paper. dilihat pada berbagai aspek. Pertama, per lembar pada RPP PNBP. Adapun
aspek kesamaan tugas. Pejabat Lelang mengenai pendistribusian security paper
Kelas II merupakan Pejabat Lelang dari kepada Pejabat Lelang Kelas II akan
unsur swasta di bawah pengawasan dilakukan oleh Kantor Wilayah Direktorat
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, yang Jenderal Kekayaan Negara, setelah dikirim
diangkat dan diberhentikan oleh Direktur oleh Kantor Pusat yang rencananya akan
Jenderal Kekayaan Negara atas nama dilakukan pada triwulan IV tahun 2012.
Menteri Keuangan. Dalam menjalankan
fungsinya, Pejabat Lelang Kelas II Penutup
melaksanakan tugas sama seperti halnya Dengan demikian, pada tahun
Pejabat Lelang Kelas I, melaksanakan 2012, pencetakan Kutipan Risalah
penjualan lelang dan membuat Risalah Lelang baik oleh Pejabat Lelang Kelas I
Lelang, dan menjadi bagian dari DJKN dan Pejabat Lelang Kelas II, semuanya
dalam mengembangkan lelang sukarela. menggunakan Security Paper yang dimuat
dalam 1 (satu) lembar dan dicetak dengan
Kedua, aspek kesamaan fungsi dan menggunakan kertas yang dilengkapi
urgensi penerapan. Kutipan Risalah Lelang fitur-fitur pengaman khusus. Hal dimaksud
yang diterbitkan oleh Pejabat Lelang Kelas menjadi satu upaya untuk mewujudkan
I dan Pejabat Lelang Kelas II mempunyai sales means auction.

42 | Media Kekayaan Negara | Edisi Nomor 09


Kolom Organisasi
Sosialiasasi oleh Kanwil sebagai salah satu
bentuk pembinaan.

Model Pembinaan Terpadu pada KPKNL


Oleh: Thomas D. Daryono*

“Buah pembinaan yang baik adalah terjadinya peningkatan kinerja.”


Pendahuluan Sasaran strategis ini dimaksudkan untuk yang jelas dan terukur, dan pelaksanan
Sebagaimana diketahui bahwa meningkatkan kualitas pembinaan yang pembinaan jarang dievaluasi. Dengan
pembinaan pada Kantor Pelayanan dilakukan oleh Kanwil pada KPKNL. pelaksanaan pembinaan oleh kanwil
Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Indikator keberhasilannya diukur dengan seperti ini, belum dapat memberikan
merupakan tugas utama Kantor Wilayah tingkat kepuasan KPKNL atas bimbingan manfaat yang optimal bagi peningkatan
(Kanwil). Pembinaan bertujuan untuk kanwil. Pengukuran dilakukan melalui kinerja KPKNL.
mengetahui dilaksanakannya tugas dan survey dengan menyebarkan kuesioner
Tulisan ini akan membahas tentang model
fungsi KPKNL sesuai dengan ketentuan pada KPKNL. Hal ini menunjukkan bahwa
pembinaan terpadu sebagai usulan untuk
yang berlaku dan sebagai usaha untuk pembinaan mempunyai kedudukan yang
meningkatkan efektivitas pembinaan
memastikan tercapainya target kinerja penting dalam peta strategis Kemenkeu-
Kanwil pada KPKNL.
secara berkala. Two kanwil.
Hakekat Pembinaan KPKNL
Sejak DJKN menggunakan Balance Berdasarkan pengalaman dan
Menurut Thoha (2010) pembinaan
Scorecard sebagai alat pengelolaan pengamatan penulis, sampai saat
adalah suatu tindakan , proses, hasil,
kinerja, pembinaan selalu menjadi salah ini pembinaan pada KPKNL yang
atau pernyataan menjadi lebih baik.
satu indikator penilaian kinerja pada dilaksanakan oleh kanwil masih perlu
Pembinaan menunjukkan adanya
Kemenkeu-Two kanwil. Pada tahun 2009 ditingkatkan efektifitasnya. Beberapa
kemajuan, peningkatan pertumbuhan,
sampai dengan 2011, pembinaan pada fakta terkait pembinaan, antara lain:
evolusi atas berbagai kemungkinan,
KPKNL diukur secara kuantitatif yaitu pembinaan dilaksanakan secara terpisah-
dan berkembang atau peningkatan
jumlah pembinaan yang dilaksanakan pisah dan belum ada koordinasi antar
atas sesuatu. Sementara Wijaya (1990)
oleh kanwil. Pengukuran ini sudah bidang/bagian, hasil pembinaan belum
mengartikan pembinaan sebagai suatu
cukup baik, namun masih belum dapat dapat memotret kinerja KPKNL secara
proses pengembangan yang mencakup
mencerminkan peningkatan kualitas keseluruhan, belum ada mekanisme
urutan-urutan pengertian, diawali dengan
pembinaan. Pada Kemenkeu - Two pembinaan yang berkelanjutan, tidak ada
mendirikan, menumbuhkan, memelihara
kanwil tahun 2012, pembinaan pada pedoman pembinaan yang dapat dipakai
pertumbuhan tersebut disertai dengan
KPKNL menjadi sasaran strategis baru sebagai panduan untuk melaksanakan
usaha-usaha perbaikan, penyempurnaan,
yaitu “pembinaan yang efektif” (WKN7). pembinaan, tidak mempunyai output
dan akhirnya mengembangkannya.

Edisi Nomor 09 | Media Kekayaan Negara | 43


Kolom Organisasi
Pembinaan tersebut menyangkut Perbaikan manajamen pembinaan a. menjadi pedoman kerja bagi pejabat/
kegiatan perencanaan, pengorganisasian, dapat dilakukan melalui pelaksanaan pegawai/tim pembinaan Kanwil
pembiayaan, koordinasi, pelaksanaan, pembinaan terpadu, penetapan pedoman untuk melaksanakan pembinaan,
dan pengawasan suatu pekerjaan unutk pembinaan, pembentukan pengelola pengendalian, pemantauan dan
mencapai tujuan hasil yang maksimal. pembinaan, dan penetapan mekanisme pengawasan
Dari bebarapa pengertian di atas dapat pembinaan. b. menyamakan format setiap kegiatan
dikatakan bahwa pembinaan KPKNL pembinaan.
Pembinaan Terpadu
adalah suatu proses, tindakan atau c. memudahkan pejabat/pegawai/
Pembinaan terpadu adalah suatu bentuk
kegiatan yang dilakukan oleh Kanwil pada tim pembinaan dalam melaksanakan
pembinaan langsung pada KPKNL oleh
KPKNL secara efisien, efektif dan bertahap tugas;
Kanwil yang perencanaan, pelaksanaan,
mulai dari perencanaan, pengorganisasian, d. menjaga konsistensi materi
pengendalian, dan monitoringnya
pembiayaan, koordinasi, pelaksanaan, pembinaan agar dapat dilaksanakan
melibatkan petugas dari masing-masing
dan pengawasan dengan tujuan untuk secara berkesinambungan.
bidang/bagian secara terkoordinir yang
mewujudkan perubahan, perbaikan,
lingkupnya hanya mencakup pembinaan Buku panduan ini tidak bersifat mengikat,
penyempurnaan dan peningkatan kinerja
yang dilaksanakan secara langsung masing- masing bidang/bagian dapat
KPKNL.
terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi menyesuaikan (mengurangi/menambah)
Dalam ilmu kedokteran dikenal istilah setiap seksi pada KPKNL serta tugas indikator kinerja pembinaan yang akan
screening yaitu tindakan pencegahan lainnya sesuai dengan ketentuan yang dipantau pada KPKNL berdasarkan
untuk mendeteksi penyakit secara berlaku. Adapun metode yang digunakan prioritas yang ditetapkan oleh masing-
dini. Dalam manajemen pemeliharaan dalam pembinaan terpadu melalui masing bidang/bagian.
mesin juga dikenal istilah pemeliharaan kunjungan langsung KPKNL adalah
2. Pengelola Pembinaan
pencegahan (preventive maintenance). sebagai berikut :
Menurut Thoha (2010) salah satu unsur
Pemeliharaan pencegahan adalah 1. mengambil data/bahan baik secara
dalam pembinaan organisasi adalah
kegiatan pemeliharaan dan perawatan sensus maupun secara sampling
adanya sistem pengelolaan. Untuk itu,
yang dilakukan untuk mencegah dalam lingkup pembinaan yang dapat
agar pembinaan KPKNL dapat berjalan
timbulnya kerusakan-kerusakan yang menggambarkan pelaksanaan tugas
efektif, maka perlu dikelola dengan baik.
tidak terduga dan menentukan kondisi dan fungsi KPKNL;
Pengelola Pembinaan dibutuhkan agar
atau keadaan yang menyebabkan alat- 2. melakukan wawancara secara
pembinaan tidak berjalan sendiri-sendiri
alat produksi mengalami kerusakan pada langsung terhadap pegawai KPKNL;
dan diharapkan senantiasa memikirkan
waktu digunakan. Pembinaan pada KPKNL 3. melakukan wawancara secara
usaha-usaha peningkatan kualitas
diharapkan dapat bermanfaat seperti langsung dengan stakeholders KPKNL;
pembinaan.
screening dan preventive maintenance. 4. melakukan survei secara langsung
terhadap tingkat kepuasan pelanggan Pengelola Pembinaan terdiri dari Manajer
Untuk mendapatkan hasil yang optimal,
dengan pengisian Kuesioner; Pembinaan dan Administrator Pembinaan.
pembinaan harus dilaksanakan secara
5. problem solving yaitu melayani Manajer Pembinaan adalah pejabat
efektif. Bagaimana melaksanakan
konsultasi, asistensi, dan solusi atas Eselon III yang ditunjuk oleh Kepala Kanwil
pembinaan yang efektif ? Menurut
masalah-masalah yang memerlukan untuk merencanakan, mengkoordinasikan,
Sudjana, D (2004) pembinaan yang efektif
tindak lanjut pada KPKNL. dan mengadministrasikan kegiatan
dapat dicapai melalui lima tahap kegiatan
pembinaan di Kanwil. Manajer Pembinaan
yang berurutan, yaitu: (i) mengumpulkan
mempunyai tugas yaitu bersama-sama
informasi, (ii) mengidentifikasi masalah, Alat Bantu dan Perangkat pembinaan
dengan kepala bagian/bidang menyusun
(iii) menganalisis masalah, (iv) mencari Alat bantu dan perangkat yang digunakan
jadwal pembinaan ke KPKNL setiap
dan menetapkan alternatif pemecahan dalam pembinaan terpadu agar
semester, mengkoordinir penyusunan
masalah, dan (v) melaksanakan upaya mendapatkan hasil yang optimal adalah:
tim pembinaan yang akan melaksanakan
pemecahan masalah.
1. Buku Panduan Pembinaan pembinaan, mengadministrasikan hasil
Selain itu untuk mewujudkan efektivitas Buku Panduan Pembinaan KPKNL perlu pembinaan, dan menyusun laporan
pembinaan perlu dilakukan perbaikan dibuat dengan tujuan : hasil pembinaan secara berkala setiap
manajemen pembinaan pada Kanwil. semester kepada Kepala Kanwil. Manajer

44 | Media Kekayaan Negara | Edisi Nomor 09


Kolom Organisasi
Pembinaan bertanggung jawab atas dengan Kepala KPKNL. efektifitasnya terhadap peningkatan
pelaksanaan pembinaan sehingga dapat kinerja KPKNL. Salah satu cara untuk
b. Tim melakukan pembinaan dengan
berjalan efektif, efisien, sistematis, dan meningkatkan efektivitas pembinaan
tahapan mengumpulkan informasi,
berkelanjutan. adalah dengan melaksanakan pembinaan
mengidentifikasi masalah, menganalisis
secara terpadu yang perencanaan,
Administrator Pembinaan adalah masalah, mencari dan menetapkan
pelaksanaan, pengendalian, dan
salah satu pejabat eselon IV yang alternatif pemecahan masalah pada
monitoringnya melibatkan petugas dari
ditunjuk oleh Kepala Bidang untuk masing-masing Seksi, yang hasilnya
masing-masing bidang/bagian secara
membantu Manajer Pembinaan untuk dituangkan dalam lembar kerja
terkoordinir. Keuntungan pembinaan
merencanakan, mengkoordinasikan, pembinaan.
terpadu antara lain adalah menjamin
dan mengadministrasikan hasil kegiatan
c. Tim mempresentasikan hasil pembinaan dilaksanakannnya fungsi pembinaan
pembinaan pada masing-masing bidang/
dihadapan Kepala KKPNL, Kepala oleh seluruh bidang/bagian, pembinaan
bagian.
Seksi dan palaksana yang ditunjuk, dilaksanakan secara terencana, sistematis,
3. Tim Pembinaan dilanjutkan dengan diskusi problem terukur dan berkelanjutan, sasaran
Tim Pembinaan (tim) adalah tim pelaksana solving terhadap permasalahan/temuan pembinaan menjadi lebih fokus, jadwal
pembinaan yang beranggotakan wakil yang memerlukan tindak lanjut. pembinaan yang lebih pasti, dan adanya
dari setiap bidang/bagian dan diketuai efisiensi biaya.
d. Evaluasi pelaksanaan pembinaan
oleh salah satu pejabat eselon III. Dalam
melalui survei dengan menyebarkan Agar pembinaan terpadu dapat berjalan
hal terdapat keadaan khusus atau
kuesioner pada seluruh pegawai KPKNL dengan baik perlu adanya pedoman
terjadi kasus tertentu anggota tim dapat
3. Tahap pelaporan pembinaan yang didalamnya diatur antara
ditetapkan lain oleh Kepala Kantor.
a. Tim menyusun laporan pelaksanaan lain tentang lingkup, metode, sasaran,
Mekanisme Pembinaan tata cara, dan mekanisme pembinaan.
pembinaan yang ditujukan kepada
Pembinaan dilaksanakan dalam 4 (empat) Selain itu perlu juga ditunjuk Pengelola
Kepala Kanwil dengan tembusan
tahap yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, Pembinaan untuk merencanakan,
Manajer Pembinaan
pelaporan, dan pemantauan. mengkoordinir dan mengadministrasikan
b. Tim mempresentasikan hasil hasil kegiatan pembinaan. Diharapkan
1. Tahap Persiapan
pembinaan dihadapan Kepala Kanwil dengan model pembinaan terpadu yang
a. Manajer Pembinaan bersama-sama
dan Kepala Bidang, sekaligus evaluasi dikelola dengan baik dapat meningkatkan
dengan para Kepala Bidang/Bagian
pelaksanaan pembinaan berdasarkan efektivitas pembinaan Kanwil yang
menyusun jadwal dan tim yang akan
hasil kuesioner yang telah diisi oleh akhirnya mampu meningkatkan kinerja
melaksanakan pembinaan ke KPKNL.
seluruh pegawai KPKNL KPKNL.
b. Manajer Pembinaan mengajukan nota
c. Tim membuat konsep surat Sumber bacaan :
dinas kepada Kepala Kantor untuk
rekomendasi kepada KPKNL • Sudjana, D (2004) Manajemen Program
melaksanakan pembinaan ke KPKNL
sesuai dengan jadwal yang telah d. Manajer dan Administrator Pembinaan Pendidikan: Untuk Pendidikan Nonformal
disusun. menngarsipkan hasil pembinaan. dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia. Bandung, Falah Production.
c. Tim membuat surat pemberitahuan ke 4. Tahap Pemantauan
KPKNL yang akan dikunjungi. Tim yang telah bertugas melakukan • Thoha, Miftah, 2010, Ilmu Administrasi
pembinaan, memantau tindak lanjut hasil Publik Kontemporer, Jakarta, Kencana.
d. Tim melakukan rapat persiapan dan
pembinaan oleh KPKNL dan melaporkan • Widjaya, 1990, Administrasi
mempelajari hasil pembinaan terakhir
hasilnya kepada Kepala Kantor. Kepegawaian, Jakarta , Rajawali.
yang telah dilaksanakan pada KPKNL
yang akan dikunjungi. Penutup *Penulis adalah pelaksana pada Kanwil XVI
Pada hakehatnya pembinaan pada KPKNL DJKN Manado
2. Tahap Pelaksanaan
merupakan suatu tindakan, proses, atau
a. Pembukaan dan penjelasan singkat
kegiatan yang dilakukan oleh Kanwil
maksud dan tujuan kegiatan
dengan tujuan untuk menjadikan KPKNL
pembinaan oleh Ketua Tim, sekaligus
lebih baik. Pembinaan yang dilakukan
menandatangani Pakta Integritas
kanwil selama ini masih perlu ditingkatkan

Edisi Nomor 09 | Media Kekayaan Negara | 45


Kolom Keuangan

Penghematan
Anggaran
DJKN Oleh : Mas Agus Subakti*

Presiden SBY memberikan arahan langsung terkait penghematan anggaran. Dokumentasi Sekretariat Kabinet

“Kita harus mengambil Latar Belakang Penghematan Negara/Lembaga (K/L). Kemudian Menteri
kebijakan yang tepat, Gejolak ekonomi dunia terutama terhadap Keuangan dengan surat Nomor: S-163/
langkah yang jelas dan
terarah, serta sesuai dengan melambungnya harga minyak dunia MK.02/2012 tanggal 7 Maret 2012 telah
kondisi yang dialami oleh berpengaruh pada kondisi perekonomian menindaklanjuti arahan tersebut untuk
masyarakat luas. Oleh global dan domestik, di samping itu menginstruksikan seluruh K/L melakukan
karena itu, dalam kaitan Indonesia juga patut mewaspadai pemotongan terhadap anggarannya.
ini, saya menggariskan dua kondisi perekonomian Eropa yang makin Secara Nasional angka pemotongan
agenda penting, yang harus
kita lakukan: memburuk yang dapat berimbas pada atau penghematan APBN adalah sebesar
perekonomian domestik. Hal ini tentu saja Rp18,91 Triliun.
Pertama, mencegah memicu kenaikan harga barang-barang
naiknya defisit anggaran, konsumsi, yang secara tidak langsung juga Secara umum, langkah penghematan
dengan cara meningkatkan berpengaruh pada keuangan negara. berupa pemotongan anggaran bukan
pendapatan negara, dan hanya kali ini saja dilakukan oleh
melakukan optimalisasi,
termasuk penghematan Struktur APBN 2012 masih menanggung pemerintah sejak diterapkannya unified
anggaran belanja negara; subsidi energi yang cukup besar yaitu budget. Pada tanggal 7 Januari 2008
dan lebih dari 15% dari APBN 2012, sehingga Menteri Keuangan pada saat itu Sri Mulyani
dengan adanya kenaikan minyak mentah Indrawati mengeluarkan perintah agar
Kedua, mengurangi subsidi dunia mengancam stabilitas perekonomian K/L melakukan penghematan 15 persen
BBM dan listrik, melalui
gerakan penghematan kita. Melihat gejala tersebut dalam sidang dari pagu anggaran 2008. Kebijakan ini
secara nasional.” kabinet terbatas tanggal 22 Februari ditempuh, karena perkembangan faktor
Presiden RI memberikan arahan untuk eksternal dan internal terkait tingginya
-Pidato Presiden SBY melakukan langkah-langkah penyelamatan harga minyak dunia yang sempat
APBN yang salah satunya adanya menyentuh level harga US$ 100 per
pemotongan anggaran Kementerian barel. Namun pada pembahasan DPR

46 | Media Kekayaan Negara | Edisi Nomor 09


Kolom Keuangan
(dalam miliar rupiah)
ketentuan sebagai berikut:

No. Unit Pagu Awal Jumlah Rencana Pagu Setelah


belanja pegawai transito; belanja barang
Penghematan Penghematan
non operasional lainnya; honorarium
1 SETJEN 6.807,23 182,1 6.625,13
melekat pada output; belanja jasa
2 ITJEN 100,17 19,24 80,93
konsultan; belanja jasa profesi; belanja jasa
3 DJA 132,74 12,01 120,73
lainnya; belanja perjalanan dinas lainnya
4 DJP 5.191,68 259,12 4.932,56
dalam negeri; dan/atau belanja perjalanan
dinas lainnya luar negeri akan dikurangkan
5 DJBC 2.108,34 74 2.034,34
dari satker dan direktorat.
6 DJPK 143 25,54 117,46
7 DJPU 87,56 16,81 70,75
Pengurangan pagu agar dilaksanakan
8 DJPB 1.531,41 129,79 1.401,62
dengan tetap mempertahankan output/
9 DJKN 672,79 74,59 598,2
outcome, dan memperhatikan target
penyerapan DIPA sebesar 95%.
10 BAPEPAM LK 194,02 45 149,02

Kepala Kantor dan Direktur memiliki


11 BPPK 447,61 54,14 393,47
kewenangan penuh untuk menentukan
12 BKF 171,14 33,01 138,13
output, suboutput, komponen input dan
  JUMLAH 17.587,69 925,34 16.662,34
subkomponen input yang akan dikurangi
Tabel Pemotongan Anggaran Kementrian Keuangan Tahun 2012
pagunya.
kebijakan pemotongan untuk Kementerian Kementerian Keuangan sebagai salah satu
Keuangan yang semula 15 persen menjadi K/L yang terkena instruksi pemotongan Untuk menjaga terlaksananya tertib
10 persen, saat itu Pagu DJKN yang juga menindaklanjuti arahan tersebut anggaran, Kuasa Pengguna Anggaran
semula Rp 621 miliar setelah dilakukan dengan surat Sekretaris Jenderal Nomor diminta untuk melakukan pemblokiran
pemotongan menjadi 563 miliar. Sejalan SK-63/SJ/2012 tanggal 7 Maret 2012 yang mandiri (self blocking) atas Petunjuk
dengan kebijakan pemotongan anggaran menginstruksikan seluruh unit di bawah Operasional Kegiatan dan pagu yang telat
Menteri Keuangan pada tahun yang sama Kementerian Keuangan untuk melakukan diusulkan untuk dihemat tidak boleh
mengeluarkan Surat Edaran Nomor SE- pemotongan anggaran. Untuk Kementerian dicairkan. Pelaksanaan anggaran beserta
513/MK.1/2008 tanggal 13 Mei 2008 dan Keuangan secara keseluruhan terkena revisi DIPA (apabila ada) tetap dilaksanakan
ditindaklanjuti dengan Surat Sekretaris pemotongan sebesar Rp. 925,34 miliar yang seperti biasa sepanjang tidak mengubah
DJKN Nomor S-221/KN.1/2008 tanggal 27 dilakukan secara top down. pagu yang telah diusulkan untuk dihemat.
Mei 2008 mengeluarkan langkah-langkah
penghematan anggaran di Lingkungan Langkah-Langkah Penghematan Agar kegiatan tetap berjalan seperti yang
Kementerian Keuangan yaitu dengan Sesuai surat Menteri Keuangan Nomor: direncanakan, Kepala Kantor dan Direktur
melakukan penghematan terhadap S-163/MK.02/2012 tanggal 7 Maret 2012, diminta lebih selektif dalam memberikan
penggunaan energi listrik, air dan BBM. dan surat Sekjen Kemenkeu Nomor: penugasan perjalanan dinas baik dari
SK-63/SJ/2012 tanggal 7 Maret 2012, jumlah pegawai maupun jumlah hari.
Hal yang hampir serupa juga terjadi Direktorat Jenderal Kekayaan Negara juga Perjalanan dinas dilakukan hanya untuk hal-
di tahun 2011 dengan dikeluarkannya menindaklanjuti instruksi pemotongan hal penting dan mendesak.
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun anggaran tersebut dengan memerintahkan
2011 tentang penghematan anggaran, para Kepala Kantor dan Direktur melalui Selanjutnya dilakukan exercise terhadap
namun yang berbeda adalah dari sisi surat Sekretaris DJKN kepada seluruh akun yang dianjurkan untuk dipotong
pelaksanaannya. Penghematan di tahun Kepala Kantor Nomor S-559/KN.1/2012 dengan tetap memperhatikan
2008 dan 2012 dilakukan pemotongan tanggal 14 maret 2012 dan nota dinas ketercapaian output/outcome yang sudah
anggaran, penghematan di tahun 2011 kepada Direktur Nomor: ND-298/KN.1/2012 ditetapkan sebelumnya untuk masing-
untuk refocusing belanja, yaitu pengalihan tanggal 15 maret 2012 untuk melakukan masing kegiatan baik pada Direktorat
belanja yang tidak prioritas menjadi belanja pemotongan atau pengurangan alokasi maupun Kantor Vertikal DJKN. Hasil
prioritas seperti untuk pendidikan, pangan, pagu belanja dengan “prinsip sharing exercise tersebut diajukan ke Sekretariat
dan infrastruktur. the pain” dan bersifat top down dengan Jenderal Kementerian Keuangan yang

Edisi Nomor 09 | Media Kekayaan Negara | 47


Kolom Keuangan
(dalam miliar rupiah)

Pagu DJKN Pagu Ktr. Pagu Ktr Rencana Pagu Setelah


No Uraian Akun 2012 Pusat Daerah Penghematan Penghematan

1 Belanja Pegawai Transito 4.49 2.15 2.34 4.49 100% 0


2 Belanja Honor Output Kegiatan 24.89 16.86 8.03 5 29.66% 19.89

3 Belanja Barang Non Opr. Lainya 71.81 34.54 37.27 31.6 44.01% 40.21
4 Belanja Jasa Profesi 3.68 3.22 0.46 1 31.06% 2.68
5 Belanja Perjalan Dinas Lainnya 78.53 23.54 54.99 30 38.20% 48.53
6 Belanja Perjalanan Lainnya-LN 0.7 0.34 0.36 2.5 100% 0

JUMLAH (6 Akun Belanja) 184.10 80.65 103.45 74.59 40.52% 111.31


TOTAL PAGU DJKN 672.79 204.40 468.39 74.59 11.09% 598.2

Tabel Exercise Penghematan Berdasarkan Akun


kemudian di bahas di Komisi XI DPR. pemotongan anggaran yang disertai juga lift; pemakaian alat elektronik hanya pada
Dalam pembahasan tersebut DPR dapat terbitnya Instruksi Presiden terkait program jam kerja dan seefisien mungkin, dan
menyetujui usulan pemotongan yang penghematan energi dan air pada akhir pengurangan penggunaan bahan bakar
diajukan oleh Kementerian Keuangan. April 2012 harus menjadi pendorong yang minyak dengan pengurangan penggunaan
kuat dalam pencapaian target output/ mobil untuk acara yang tidak perlu.
Langkah-langkah tersebut diambil outcome melalui anggaran yang efesien
untuk memastikan bahwa kebijakan dan efektif. Hal ini sejalan dengan prinsip Sementara untuk pelaksanaan
yang ditetapkan oleh pemerintah dapat yang digunakan dalam Anggaran Berbasis penghematan anggaran Direktorat
dilaksanakan dengan baik di DJKN. Kinerja (ABK) yaitu alokasi anggaran maupun Kantor Vertikal dapat dilakukan
berorientasi pada kinerja ( output and dengan membatasi perjalanan dinas
Kondisi yang Diinginkan outcome oriented), artinya alokasi anggaran untuk hal yang benar-benar penting,
Pada dasarnya pemotongan anggaran yang disusun dalam dokumen rencana juga dengan membatasi jumlah hari dan
tersebut bertujuan untuk menyelamatkan kerja dan anggaran dimaksudkan untuk jumlah orang yang akan berangkat, rapat-
APBN dari defisit anggaran yang memperoleh manfaat yang sebesar- rapat di upayakan dilaksanakan di dalam
melampaui ambang batas, di samping besarnya dengan menggunakan sumber kantor, mengurangi kesalahan cetak dalam
adanya hal-hal lain yang melatarbelakangi daya yang efisien, dalam hal ini program/ penggunaan ATK, dan banyak upaya lain
dilakukannya perubahan atas APBN kegiatan harus diarahkan untuk mencapai yang dapat dilakukan.
2012 yaitu karena adanya perubahan hasil atau keluaran yang ditetapkan dalam
asumsi ekonomi makro, serta perubahan rencana. Semangat penghematan tersebut
pokok-pokok kebijakan fiskal. Hal diharapkan merupakan salah satu cara
yang menjadikan pelaksanaan belanja Efesiensi anggaran tersebut dapat menjaga APBN, agar terhindar dari defisit
menjadi lebih baik, dan dapat membantu diwujudkan dengan partisipasi semua yang berkelanjutan, peran serta kita
dalam mengendalikan defisit anggaran. pihak. DJKN telah mengambil langkah- sebagai aparatur negara untuk menjaga
Selama ini mindset anggaran yang langkah penghematan anggaran di ketahanan APBN sangat diperlukan
besar dalam pencapaian target output/ Lingkungan Kementerian Keuangan terutama dengan mengikuti langkah-
outcome masih tertanam di dalam benak yaitu dengan melakukan penghematan langkah penghematan yang telah
aparat pemerintah. Untuk itu, semangat terhadap penggunaan energi listrik, air dicanangkan.
dan BBM melalui Surat Sekretaris DJKN *Penulis adalah Kepala Bagian Keuangan Kantor
Nomor: S-221/KN.1/2008 tanggal 27 Mei Pusat DJKN
Untuk kementrian Keuangan
2008, untuk itu pelaksanaan penghematan
secara keseluruhan terkena
tersebut akan melakukan segala cara guna
pemotongan sebesar Rp. 925,34 penghematan. Kantor Pusat maupun
miliar yang dilakukan secarA TOP Kantor Vertikal DJKN dapat melaksanakan
DOWN. penghematan seperti: penghematan energi
listrik untuk pendingin ruangan, lampu,

48 | Media Kekayaan Negara | Edisi Nomor 09


Kolom Kehumasan

IDCC Sebagai
Ujung Tombak
Layanan Informasi
DJKN
Oleh : Debbi Siska*

Untuk mendukung Reformasi Birokrasi DJKN yang sudah ada sebelumnya. Dengan mengusung sistem one stop
dalam percepatan penyampaian informasi service, kehadiran IDCC-DJKN akan
kepada publik, pada tahun 2012 ini, Skema dari IDCC-DJKN adalah one stop mengurangi frekuensi hubungan
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara service sebagaimana diilustrasikan pada langsung, baik melalui telepon atau tatap
(DJKN) akan segera meluncurkan layanan gambar di bawah ini. muka antara Direktorat Teknis, Kantor
kepada masyarakat dalam bentuk
Information Desk dan Call Center (IDCC-
DJKN). IDCC-DJKN akan menjadi “one
stop service” layanan informasi terkait
pengelolaan kekayaan negara, piutang
negara, lelang, dan penilaian kepada
seluruh stakeholder DJKN baik internal
maupun eksternal. Dalam mendukung
Reformasi Birokrasi, IDCC-DJKN akan
menjadi media komunikasi intensif
antara DJKN dengan stakeholders dalam
memberikan layanan informasi melalui Seluruh permintaan informasi nantinya Wilayah atau KPKNL dengan stakeholder
satu sumber dan satu tempat (one stop dilayani melalui agen-agen IDCC-DJKN DJKN guna menghindari dan ambiguitas
service), sehingga transparansi dan yang dalam melayani stakeholders akan informasi yang diterima oleh stakeholders.
akuntabilitas informasi yang diberikan mengakses seluruh data dan informasi IDCC-DJKN merupakan ujung tombak
kepada stakeholder dapat terjaga. yang berada di lingkungan DJKN baik DJKN dalam memberikan layanan
Kantor Pusat, Kantor Wilayah maupun informasi kepada masyarakat luas. Untuk
Layanan IDCC-DJKN dapat diakses melalui KPKNL. Apabila terdapat pertanyaan yang terus menjaga kesinambungan informasi
berbagai media. Untuk tahap awal, IDCC- tidak dapat diselesaikan oleh agen yang tersebut maka sangat dibutuhkan kerja
DJKN akan melayani melalui tatap muka, melayani, maka pertanyaan tersebut akan sama dan komitmen yang kuat dari semua
telepon, dan email dengan stakeholders dieskalasi ke Direktorat Teknis terkait, unit terkait, baik Kantor Pusat, Kantor
dan internal DJKN. Untuk tahun 2013, Kantor Wilayah, ataupun KPKNL terkait. Wilayah, maupun KPKNL.
seluruh stakeholder DJKN baik internal Jawaban atas pertanyaan tersebut akan
maupun eksternal dapat mengakses dikembalikan ke agen untuk kemudian *Penulis adalah Kepala Seksi Penyuluhan
dan Layanan Informasi Kantor Pusat DJKN
informasi tentang DJKN dan layanannya diteruskan kepada pemohon informasi.
melalui IDCC-DJKN, selain melalui website

Edisi Nomor 09 | Media Kekayaan Negara | 49


Profil Kantor
Kanwil III DJKN Pekanbaru
Jadilah Pegawai Unggul,
untuk Raih Capaian
Kinerja Terbaik
Oleh : Tim Humas DJKN

Pekanbaru, Menteri” dari Dumai di Propinsi Riau, KPKNL Padang dan


Ibukota Kesultanan KPKNL Bukit Tinggi di Propinsi Sumatera
propinsi Riau Siak, Barat, serta KPKNL Batam di Propinsi
ini merupakan kawasan Kepulauan Riau. Kantor yang terletak di Jalan
kota terbesar ke ini dinamai Pepaya Nomor 77 kelurahan Kota Tinggi,
tiga di Sumatera. dengan Kecamatan Pekanbaru Kota ini memiliki
Dengan luas sebutan cakupan wilayah kerja meliputi 10 (sepuluh)
wilayah yang “PEKHAN kota dan 23 (dua puluh tiga) kabupaten.
mencapai BAHARU”, Dalam menjalankan tugas dan fungsi
Kepala Kantor Wilayah III DJKN Pekanbaru, Tri Intiaswari. Niko
111.228,65 yang saat ini pada wilayah kerjanya tersebut, Kanwil III
kilometer persegi yang terdiri dari pulau- kita kenal dengan nama Pekanbaru. DJKN Pekanbaru didukung dengan Sumber
pulau dan laut-laut, propinsi Riau berbatasan Sebagai unit eselon I di lingkungan Daya Manusia (SDM) sebanyak 47 (empat
dengan Propinsi Kepulauan Riau dan Selat Kementerian Keuangan yang memiliki tugas puluh tujuh) orang. Untuk jabatan struktural
Malaka di utara, Proinsi Jambi dan Selat dan fungsi di bidang pengelolaan kekayaan Kanwil III DJKN Pekanbaru memiliki enam
Berhala di Selatan, Laut Cina Selatan di Timur, negara, penilaian, piutang negara, dan pejabat Eselon III yang terdiri dari lima Kepala
dan Provinsi Sumatera Barat serta Sumatera lelang, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Bidang dan satu kepala bagian yang masing-
Utara di sebelah Barat. memberikan pelayanan terkait tugas dan masing sudah terisi dengan baik, serta untuk
Sejarah mencatat, perkembangan Kota fungsinya tersebut melalui kantor vertikal pejabat eselon IV terdiri dari 18 orang pada
Pekanbaru tidak dapat dilepaskan dari di daerah dan pelaksanaan monitoring 18 jabatan yang ada serta didukung 22 (dua
fungsi Sungai Siak yang digunakan sebagai serta evaluasi pelayanan tersebut melalui puluh dua) pelaksana.
sarana transportasi dalam mendistribusikan 17 kantor wilayah (Kanwil). Kanwil III DJKN Kanwil III DJKN Pekanbaru saat ini
hasil bumi dari pedalaman dan dataran Pekanbaru merupakan kantor yang memiliki dipimpin oleh Tri Intiaswati yang dilantik
tinggi Minangkabau ke wilayah pesisir Selat tanggung jawab dan wewenang sebagai menjadi Kakanwil pada tahun 2011. Saat
Malaka yang melalui Kota Pekanbaru yang perwakilan dari Kantor Pusat DJKN dalam wawancara yang dilakukan Tim Humas DJKN,
saat itu lebih dikenal dengan senapelan. melakukan monitoring dan evaluasi untuk wanita kelahiran Jakarta, 13 November 57
Seiring dengan perkembangan ekonomi lima Kantor Pelayanan Kekayaan Negara tahun yang lalu ini menyampaikan bahwa
dan jumlah penduduk, pada tanggal 23 Juni dan Lelang (KPKNL) yang tersebar pada tiga dalam kepemimpinannya menekankan
1784, berdasarkan musyawarah “Dewan propinsi, yaitu KPKNL Pekanbaru dan KPKNL kepada pegawai untuk senantiasa bersikap

50 | Media Kekayaan Negara | Edisi Nomor 09


Profil Kantor
jujur dan santun. Penekanan kejujuran lebih 2011, untuk tahun 2012 ini dilakukan sejak III, Bank Indonesia, Badan pengusahaan
diutamakan, karena setiap tindakan yang bulan Februari dan telah menghasilkan (BP) Batam, Kejaksaan Tinggi serta jajaran
dilakukan oleh seluruh pegawai harus benar kesepakatan bersama dengan seluruh Pemerintah Daerah dan Pemerintah Kota.
dan patuh/sesuai dengan aturan. Selain jujur, perbankan plat merah. Kesepakatan bersama “Saat ini, Kanwil III DJKN Pekanbaru
sikap santun tetap dibutuhkan dalam setiap ini ditempuh sebagai langkah strategis mendapatkan tugas yang cukup menantang
diri pegawai dengan mempertimbangkan dalam upaya untuk pencapaian target yang terkait dengan penyelesaian Inventarisasi
identitas ketimuran bangsa Indonesia. diharapkan dan merupakan kesepakatan dan Penilaian BMN. Pertama, IP terhadap
Selain itu, fungsi para pegawai sebagai abdi yang berkesinambungan untuk tahun-tahun aset eks KKKS yang diharapkan pada tahun
masyarakat menuntut perlunya kesantunan mendatang menuju zero BKPN. Kegiatan ini dapat dituntaskan sehingga tidak lagi
dalam memberikan pelayanan terkait tusi yang dilakukan Kanwil III DJKN Pekanbaru menjadi beban bagi pencapaian opini Wajar
organisasi DJKN. sangat terkait dengan ketersediaan Tanpa Pengecualian (WTP) untuk Laporan
Mengenai capaian kinerja, wanita anggaran, hal ini terkait dengan luas wilayah Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP). Kedua,
yang mempunyai kegemaran travelling kerja yang meliputi 3 Propinsi dengan 5 IP terhadap BMN yang terdapat dalam aset
ini telah menorehkan prestasi yang cukup KPKNL sehingga untuk biaya perjalanan eks Pertamina. Hal ini merupakan tindak
membanggakan yakni di tahun 2011 lalu dinas dalam hal pembinaan membutuhkan lanjut dari temuan BPK yang juga harus
Kanwil III DJKN Pekanbaru berhasil meraih jumlah yang cukup besar. Dengan adanya diselesaikan secepatnya.”
peringkat pertama Kanwil DJKN se-Indonesia penghematan anggaran, agar rencana kerja Terkait kegiatan sertipikasi BMN berupa
dalam hal pencapaian Indikator Kinerja yang telah disusun tetap dapat berjalan, tanah yang tahun ini gencar dicanangkan
Utama (IKU). Pencapaian ini tidak lepas dari kami mengambil kebijakan hanya untuk oleh Kantor Pusat DJKN, Kanwil III DJKN
semangat para pegawai yang didukung kegiatan yang benar-benar terkait dengan Pekanbaru telah melakukan beberapa inisatif
dengan motivasi kuat dari Kakanwil dalam pencapaian target dan disesuaikan dengan strategi. Inisiatif strategi tersebut meliputi
melaksanakan tusi. Untuk tahun ini, hingga prioritas. Kebijakan ini disampaikan secara pelaksanaan koordinasi dengan Kanwil BPN
bulan April 2012 data capaian kinerja terbuka kepada seluruh pegawai di lingkup yang ada di wilayah kerja Kanwil III DJKN
Kanwil III DJKN Pekanbaru menunjukan kanwil III DJKN Pekanbaru sehingga pada Pekanbaru, penyusunan database BMN
bahwa untuk bidang lelang dan bidang pelaksanaannya tidak ada kendala. berupa tanah dan penghimbauan kepada
pengelolaan kekayaan negara sudah Terkait tugas kanwil dalam pelaksanaan satuan kerja (satker) untuk melakukan
melebihi dari target yang direncanakan koordinasi, bimbingan teknis, pengendalian, sertipikasi BMN berupa tanah. Berkaitan
untuk bulan April 2012, sedangkan untuk dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang dengan pelaksanaan sertipikasi itu sendiri,
Piutang Negara Dapat Diselesaikan (PNDS) pengelolaan kekayaan negara, piutang, dan sampai saat ini sudah ada beberapa satker
dan Biaya Administrasi (Biad) memang belum lelang, Kanwil III DJKN Pekanbaru sebagai yang telah selesai proses ganti namanya
menunjukan capaian yang baik, mengingat superintenden terhadap 5 KPKNL yang ada maupun yang sedang mengajukan ganti
untuk triwulan I lalu Kanwil III DJKN dibawahnya, dalam proses pelaksanaan nama menjadi atas nama Pemerintah RI c.q.
Pekanbaru mempersiapkan langkah-langkah fungsinya melakukan koordinasi ke dalam Kementerian/Lembaga, salah satunya adalah
strategis untuk mendukung pencapaian dan ke luar. Koordinasi ke dalam ini dapat satker di lingkungan Badan Pusat Statistik.
target PNDS dan Biad serta penyelesaian diartikan sebagai pembinaan terhadap Ketika disinggung mengenai road
Berkas Kasus Piutang Negara (BKPN) yang seluruh pegawai yang dilakukan secara map strategic aset manajemen perihal
terkait dengan inisiatif strategis yang telah rutin minimal satu kali dalam satu semester perencanaan penganggaran berdasarkan
ditetapkan oleh Kanwil III DJKN Pekanbaru oleh kakanwil langsung dan secara ketersediaan BMN (existing asset), menurut
untuk tahun 2012. Inisiatif strategi yang berkesinambungan juga dilakukan oleh Kakanwil jika dikaitkan dengan Peraturan
telah dilakukan selama triwulan pertama masing-masing kepala kantor. Pembinaan Menteri Keuangan Nomor 226/PMK.06/2011
lalu antara lain melakukan kerja sama tersebut juga dilakukan melalui monitoring tentang Perencanaan Kebutuhan
dengan penyerah piutang, agar diperoleh dan evaluasi pelaporan baik secara langsung Barang Milik Negara merupakan sebuah
kesepakatan bersama dalam penyelesaian (via telpon) maupun secara tidak langsung langkah yang sangat tepat bagi DJKN
piutang negara, dengan ditetapkan adanya (via Surat). untuk memberikan sumbangsih dalam
debitur prioritas penyelesaian pengurusan Selain pembinaan dan koordinasi ke penyusunan anggaran yang lebih efisien. Jika
piutang negara ditargetkan selesai tahun dalam, kami juga melakukan koordinasi kita perhatikan sangat banyak satker yang
2012 ini dan secara berkesesinambungan ke luar antara lain dengan seluruh jajaran mengajukan anggaran belanja, baik belanja
mendukung roadmap tahun 2014. Kanwil dilingkup Kementerian Keuangan, modal maupun pemeliharaan dengan
Koordinasi penyerah piutang, seluruh Gubernur di wilayah Kanwil III, Badan perencanaan yang kurang baik dari tahun
sebagaimana telah dilakukan di tahun Pertanahan Nasional (BPN) di wilayah Kanwil ke tahun tanpa memperhatikan kebutuhan

Edisi Nomor 09 | Media Kekayaan Negara | 51


Profil Kantor

Seluruh pegawai Kanwil Pekanbaru. Niko


riil dari satker tersebut. Dengan adanya piutang dalam hal lelang hak tanggungan, dapat dipisahkan, misalnya; kita tidak
perencanaan anggaran berbasis BMN, proses fiducia, dan lelang inventaris. Direncanakan bisa hanya memiliki integritas saja,lalu
efesiensi tersebut dapat terlaksana, dan pada di semester II tahun 2012 akan dilaksanakan mengabaikan 4 nilai lainnya, pada prakteknya
sisi DJKN selaku Pengelola BMN memiliki penggalian potensi lelang kepada seluruh kelima nilai tersebut baik Integritas,
kewenangan yang cukup tinggi nantinya bank swasta nasional dan sebagai langkah Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, dan
dalam proses penganggaran ini. Implikasinya awal, koordinasi dengan Bank Indonesia telah Kesempurnaan harus dimiliki dan tercermin
jika kebijakan ini dilaksanakan, DJKN dapat dilakukan. melalui perilaku sehari-hari seluruh pegawai.
meningkatkan kepatuhan satker dan DJKN Terkait tagline naik kelas yang Selanjutnya, wanita yang dikenal
memiliki kekuatan untuk menerapkan sanksi dicanangkan oleh Menteri Keuangan, sebagai pimpinan yang dekat dengan staf
tanpa perlu menunggu bantuan dari unit Kanwil III DJKN mendukung sepenuhnya jajarannya namun juga bersikap tegas ini,
eselon I lainnya. dengan berperan serta melalui setiap menyampaikan bahwa terkait kehumasan
Berbicara tentang pelaksanaan lelang pegawainya dalam peningkatan prestasi telah melibatkan media cetak seperti
tentunya tidak lepas dari realisasi frekuensi dengan tetap menjunjung tinggi core value koran daerah untuk publikasinya, hal ini
lelang yang terjadi di wilayah Kanwil III DJKN dalam pelaksanaan tugasnya. Menurut memberikan efek domino positif yang
Pekanbaru. Sampai dengan bulan april tahun kakanwil hal-hal yang perlu diperhatikan cukup tinggi. Selain itu, kami juga aktif
2012 ini, Kanwil III DJKN Pekanbaru sudah menuju peningkatan prestasi tersebut adalah mempublikasikan kegiatan yang kami
melakukan lelang sebanyak 622 kali. Realisasi menciptakan sinergi, membuat perencanaan lakukan melalui portal DJKN.
ini jelas melebih target yang ditetapkan yang tepat, menciptakan kepastian sistem Di akhir perbincangan, Tri Intiaswati
untuk periode yang dimaksud. Secara lebih dan peraturan yang berlaku, menciptakan menegaskan bagaimana dia selalu
khusus lelang sukarela yang terjadi di wilayah komunikasi aktif dan terbuka, menciptakan memotivasi jajarannya untuk mampu
kami di tahun 2012 s.d bulan april adalah suasana kerja yang kondusif, dan melakukan menampilkan pribadi sebagai manusia
30 kali dan 10 di antaranya dibukukan oleh pembinaan yang berkesinambungan. berkinerja unggul dengan ciri berpikir
KPKNL Pekanbaru. Dari data tersebut dapat Sebagai upaya untuk mempertahankan positif, yang mampu memandang dirinya
dipahami bahwa tingkat pelaksanaan lelang prestasi yang telah dicapai, bahkan untuk dengan kacamata positif, memiliki standar
di Kota Pekanbaru sendiri cukup tinggi, meningkatkan capaian yang akan diraih, yang tinggi dalam bekerja, juga tanggung
tidak dapat dipungkiri hal ini terjadi, karena Kanwil III DJKN Pekanbaru senantiasa jawab yang tinggi. Perilaku ini tercermin dari
Pekanbaru sendiri adalah kota perdagangan melakukan pengembangan Sumber Daya kemampuannya dalam menetapkan tujuan,
dan jasa yang sedang mengeliat. Manusia melalui Implementasi core values fokus pada tujuan, dan fokus pada sasaran
Memperhatikan hal tersebut, Kanwil III atau yang lebih kita kenal dengan Nilai- yang ditetapkan, terakhir, jadilah pembelajar
DJKN Pekanbaru secara terus menerus Nilai Kementerian Keuangan. Nilai-Nilai berkesinambungan, yang terus-menerus
melakukan penggalian potensi lelang, yang Kementerian Keuangan tersebut harus belajar mengembangkan dirinya.
telah dilakukan kepada seluruh penyerah terlaksana dalam satu kesatuan yang tidak

52 | Media Kekayaan Negara | Edisi Nomor 09


Profil Kantor
KPKNL Mataram

Citra Pelayanan Prima


Oleh: Tim Humas DJKN

Atas: Gedung KPKNL Mataram.


Kanan: Kepala KPKNL Mataram.
Qori

Jam tangan tepat menunjukan pukul


20.30 saat pesawat yang kami tumpangi
mendarat di Tanak Awu, Kabupaten Lombok
Tengah, Lombok. Dari kabin pesawat terlihat
bangunan arsitektur khas Rumah Adat Sasak
bertuliskan Bandar Udara Internasional
Lombok. Bandara yang terlihat megah ini
merupakan bandara yang baru beroperasi,
tepatnya sejak 1 oktober 2011. Bandara ini ini, dengan pemandangan khasnya berupa alami. Bertebarannya resort-resort dan
beroperasi menggantikan fungsi Bandara gapura dan anjing-anjing yang berkeliaran penginapan di pinggiran jalan sepanjang
Selaparang Mataram. Perbedaan waktu satu di sekitarnya. Yang cukup mencuri perhatian, pantai menggambarkan, bahwa wisata di
jam membuat kami harus meyesuaikan banyaknya masjid-masjid megah di pulau ini akan semakin berkembang.
jarum jam. Dari Bandara Internasional pinggiran jalan, kurang lebih hampir setiap
Lombok, dibutuhkan waktu kurang lebih 50 200 meter pasti dijumpai masjid. Tak salah Bangunan megah bercat kuning seakan
menit untuk mencapai pusat Kota Mataram. masyarakat menjuluki Kota Mataram sebagai menyambut kami dengan penuh semangat.
kota seribu masjid. Bangunan yang diresmikan oleh Sekretaris
Keesokan harinya, rintik gerimis di pagi hari Direktorat Jenderal Piutang dan Lelang
mengiringi perjalanan kami menuju Kantor Berbicara mengenai Lombok, rasanya tak Negara (sekarang DJKN) Indra J Rivai di
Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang bisa lepas dari pembahasan kota wisata bulan Januari 2005 ini masih terlihat sangat
(KPKNL) Mataram dari hotel. Sepanjang yang dijuluki The Next Bali ini. Indahnya bagus dan terawat. Predikat kantor teladan
perjalanan, terlihat percampuran budaya Pantai Senggigi, eksotisme Gili Trawangan, memang pantas tersemat pada kantor yang
yang serasi di kota ini. Budaya Suku Sasak Pantai Kuta, Tanjung Aan, dan pesona berlokasi di Jalan Pendidikan di pusat Kota
yang mayoritas adalah umat muslim gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia Mataram ini.
bercampur dengan budaya Hindu Bali. yaitu Rinjani menjadikan Pulau Lombok
Bangunan Pura terlihat cukup banyak di kota sebagai tujuan wisata yang lengkap dan Begitu memasuki ruangan, kami disambut

Edisi Nomor 09 | Media Kekayaan Negara | 53


Profil Kantor

Voli, olahraga rutin yang dilakukan pegawai KPKNL Mataram di hari Jumat. Qori

dengan suasana pelayanan yang ramah. pencapaian tahun lalu yang mencapai I 2012, semua satker sudah melakukan
Petugas security yang membukakan pintu 800% karena booming lelang aset Pemda pelaporan. “Satuan kerja disini sudah akrab
dan menyambut dengan senyuman. Terlihat Lombok Barat. Target tahun ini cukup tinggi, dengan kami, mereka sering berkonsultasi,”
ruang pelayanan KPKNL Mataram dengan walaupun presentase pokok lelang yang jelas kepala kantor yang pernah menjabat
fasilitasnya yang lengkap. Dua pegawai dicapai baru 7%, namun KPKNL Mataram sebagai Kepala Bidang di Kantor Wilayah XIV
KPKNL Mataram yang tengah melayani optimis target akan terpenuhi. Masyarakat DJKN Denpasar ini. Kepala Seksi Pengelolaan
stakeholder dari satuan kerja setempat pun Mataram sendiri sudah mulai mengenal Kekayaan Negara Satria menambahkan,
memberikan sambutan kepada kami. Belum lelang. Melalui talkshow dan sosialisasi ke untuk beberapa satker, KPKNL Mataram
sempat mengamati lebih jauh, Kepala KPKNL beberapa stakeholder, KPKNL Mataram terus melakukan koordinasi dengan metode
Mataram Syukri Asyhadly menyambut kami. menerus berupaya memasyarakatkan lelang. “jemput bola”, dimana KPKNL sendiri yang
“Stakeholder mulai antusias, baik untuk mendatangi satker.
Semua jabatan yang ada di KPKNL yang menjadi penjual maupun pembeli lelang,”
sebelumnya dipimpin oleh Win Handoyo imbuh Kepala Seksi Lelang Sri Suhartini. Disinggung mengenai Aplikasi SIMANTAP,
ini sudah terisi sehingga pelaksanaan tugas Syukri menjelaskan bahwa aplikasi ini telah
dan fungsi berjalan dengan baik. Baiknya Salah satu Program Kantor Pusat DJKN yaitu disosialisasikan dan mendapat respon yang
pelaksanaan ini tercermin dalam prestasi Zero Outstanding Piutang Negara 2014 baik dari satker-satker. Tingkat pengumpulan
sebagai peringkat III KPKNL dengan capaian menjadi perhatian penuh KPKNL Mataram. data SIMANTAP di wilayah kerja KPKNL
IKU terbaik tahun 2011. Syukri menjelaskan, Ketika ditanya mengenai optimisme Mataram untuk saat ini sudah mencapai
capaian tersebut merupakan buah dari terhadap program ini, Syukri mengaku 80%. “Melalui kerja sama yang baik
sinergi dan team work antar semua elemen optimis. “Dengan beberapa strategi seperti dengan berbagai pihak, khususnya Badan
yang ada di KPKNL Mataram. “Banyak sekali memberikan keringanan terhadap berkas Pertanahan Negara (BPN), ke depan saya
faktor yang menyebabkan keberhasilan tertentu, kami optimis program ini bisa optimis program sertipikasi akan sukses,”
KPKNL Mataram, salah satunya adalah tercapai,” tegasnya. Penegasan ini ini pun imbuhnya.
melalui sinergi semua elemen yang ada,” diiyakan oleh Kepala Seksi Piutang Negara
jelas alumnus Universitas Diponegoro ini. Nyoman Subrata yang mengaku akan Kepala Seksi Penilaian IG Lanang Pande
berupaya semaksimal mungkin untuk menjelaskan bahwa permohonan penilaian
Dalam ruang rapat yang cukup luas ditemani mencapainya. di KPKNKL Mataram semakin meningkat dari
semua pejabat eselon IV di KPKNL Mataram, tahun ke tahun. Hal ini tercermin dengan
kami pun menggali elemen-elemen Berbicara mengenai utilisasi kekayaan dilaksanakannya MoU dengan Pemerintah
tersebut. negara, KPKNL Mataram sudah mencapai Kota Mataram untuk menilai aset pemkot.
90% dari target yang ditetapkan untuk tahun “Pemerintah setempat sudah mulai sering
Terkait pencapaian lelang, kepala kantor 2012. Terkait penatausahaan BMN, tingkat meminta dinilai asetnya,” jelasnya. Begitu
yang baru bertugas sejak awal 2012 di kepatuhan satuan kerja juga sudah baik, juga dengan satker-satker yang sedang
KPKNL Mataram ini menceritakan bahwa terbukti untuk rekonsiliasi BMN semester menindaklanjuti temuan BPK di instansinya,

54 | Media Kekayaan Negara | Edisi Nomor 09


Profil Kantor
mereka sering kali meminta penilaian dari motivasi yang tinggi bagi setiap pegawai. akan terus dipupuk untuk menguatkan
KPKNL Mataram. nilai sinergi; dan pelayanan yang sepenuh
Untuk menjaga kekompakan, pria yang hobi hati dan sesuai dengan prosedur; serta
KPKNL Mataram sendiri memiliki sumber berolahraga ini mencanangkan beberapa diadakannya evaluasi dan briefing dalam
daya manusia sebanyak 31 pegawai. Dari kegiatan di luar tugas dan fungsi KPKNL. kurun waktu tertentu untuk perbaikan
jumlah tersebut, 61% merupakan lulusan Futsal setiap rabu malam, voli setiap jumat menuju kesempurnaan.
pendidikan tinggi. KPKNL Mataram memiliki pagi, dan sarapan bersama sebulan sekali
2 pejabat lelang, 6 juru sita, 3 pemeriksa menjadi agenda rutin KPKNL Mataram. KPKNL yang pernah menjadi juara II Lomba
piutang negara, dan 4 penilai. Dari jumlah Kantor Percontohan Kementerian Keuangan
tersebut, Syukri merasa cukup dan akan Syukri menjelaskan mengenai penerapan Tahun 2005 ini mengusung moto pelayanan
terus berupaya dan mengoptimalkan SDM Nilai-Nilai Kementerian Keuangan pada CERDAS. Cepat, efisien, ramah, dedikasi,
yang ada untuk mencapai target-target yang KPKNL Mataram. Penerapan itu antara lain: akuntable, dan sinergi. Dari kombinasi antara
diberikan. Fokus pada integritas dimulai dari bekerja Nilai-Nilai Kementerian Keuangan dan moto
dengan baik dan bertanggung jawab; tersebut, Syukri berharap akan tercapai
Dalam membina SDM di KPKNL Mataram, menjaga dan meningkatkan profesionalisme pelayanan yang semakin baik dan sejalan
Syukri berpegang teguh pada penegakan setiap pegawai dengan mengikuti kegiatan- dengan penghargaan Citra Pelayanan Prima
disiplin dan kode etik, pengembangan iklim kegiatan pendidikan dan pelatihan; dari Menteri Pendayagunaan Aparatur
kerja yang kondusif, dan selalu memberikan kekompakan yang selama ini telah ada Negara yang pernah diterima tahun 2008.

Pegawai KPKNL Mataram berpose di depan kantor. Qori


Edisi Nomor 09 | Media Kekayaan Negara | 55
Liputan Khusus

Rapat Kerja Pembinaan PUPN Cabang


Menuju Zero Outstanding Tahun 2014
Teks oleh: Tim Humas DJKN | Foto: Debbi Siska

U ntuk mengevaluasi roadmap


Pengurusan Piutang Negara
(PPN), dalam rangka menyelesaikan
outstanding Berkas Kasus Piutang
Negara (BKPN) per Juli 2010 pada
akhir tahun 2014, pada tanggal 25
s.d 27 Mei 2012, bertempat di Hotel
Grand Candi Semarang, Jawa Tengah,
diselenggarakan Rapat Kerja Pembinaan
Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN)
Cabang yang diikuti oleh Ketua
Rapat Nasional PUPN Cabang seluruh
Indonesia. PUPN Cabang dimaksudkan
untuk membahas, mendiskusikan,
memitigasi, dan mencari solusi Direktur Jenderal kekayaan Negara memberikan arahan.
permasalahan yang timbul berkaitan Kekayaan Negara (DJKN), melalui melakukan koordinasi antar wilayah.
dengan penugasan dari Menteri fasilitas teknologi video conference yang
Keuangan, yaitu untuk menyelesaikan disiapkan oleh Kantor Wilayah IX DJKN Sebelum rapat dibuka secara resmi oleh
BKPN aktif per Juli 2010 pada akhir (Kanwil IX DJKN) Semarang. Teknologi Hadiyanto, terlebih dulu disampaikan
tahun 2014. video conference yang telah dimiliki oleh sambutan sekaligus laporan oleh
DJKN sejak tahun 2010 ini merupakan Direktur Piutang Negara dan Kekayaan
Acara dibuka secara resmi oleh Direktur sarana pendukung tugas dan fungsi Negara Lain-lain (PNKNL) Soepomo.
Jenderal Kekayaan Negara, Hadiyanto DJKN dalam rangka meningkatkan Soepomo melaporkan pelaksanaan
dari Kantor Pusat Direktorat Jenderal efisiensi dan efektivitas dalam Rapat Kerja Panitia Cabang PUPN diikuti

56 | Media Kekayaan Negara | Edisi Nomor 09


Liputan Khusus
oleh 17 Kepala Kanwil DJKN, 17 Kepala
Bidang Piutang Negara, para Kepala
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara
dan Lelang (KPKNL) seluruh Indonesia,
beberapa staf Kantor Pusat DJKN,
serta dari Kanwil IX DJKN Semarang.
Selain melaporkan pelaksanaan rapat,
Soepomo juga berharap Direktur
Jenderal dapat memberikan arahan dan
sekaligus membuka acara rapat kerja
dengan resmi.

Dalam arahan pembukannnya, Dirjen


mengingatkan kepada seluruh peserta
bahwa permasalahan piutang negara
merupakan permasalahan yang
menjadi perhatian Menteri Keuangan.
Dalam banyak kesempatan, Menteri
selalu memberikan arahan bahwa
pengurusan piutang negara harus
Para nara sumber sedang memaparkan materi.
lebih cepat dengan tingkat recovery
yang lebih tinggi. Jika melihat angka PUPN di kantor pusat, kanwil DJKN penugasan pengurusan piutang negara,
perolehan yang relatif rendah dari total dan KPKNL untuk memperhatikan meningkatkan fungsi pembinaan
outstanding, hal tersebut merupakan juga hal-hal penting, yaitu untuk oleh Kantor Pusat DJKN, dalam hal
tantangan yang sangat besar, sehingga me-review kebijakan-kebijakan di ini Direktorat PNKNL. Kepada kantor
kedepannya dituntut untuk lebih bidang pengurusan piutang negara, wilayah untuk meningkatkan fungsi
baik. Lebih jauh lagi, Hadiyanto menyiapkan mitigasi risiko dan monitoring dan pengendalian terhadap
menambahkan, agar seluruh jajaran mitigasi pencapaian pelaksanaan KPKNL di wilayah kerjanya. Yang

Penggunaan teknologi video conference saat pembukaan Raker.

Edisi Nomor 09 | Media Kekayaan Negara | 57


Liputan Khusus

Pemaparan oleh para Kakanwil.

terakhir adalah untuk melaksanakan dimanfaatkan untuk tanya-jawab dan Purnama T. Sianturi, dan Kepala
kesepakatan bersama antara DJKN dan diskusi. Di antara sesi pemaparan Subdirektorat Peningkatan Kualitas
Kepolisian Republik Indonesia (Polri), masing-masing Kakanwil DJKN, Penilai Pemerintah mewakili Direktur
serta Kejaksaan Agung untuk mencapai Sekretaris DJKN Agus Rijanto Sedjati Penilaian, Umbang Winarsa. Dalam
efektivitas penagihan. hadir untuk mempresentasikan dan presentasinya, Suryanto memaparkan
membahas anggaran percepatan tentang pengelolaan aset eks-BPPN
Setelah rapat kerja dibuka oleh penyelesaian pengurusan piutang dan eks-kelolaan PPA. Purnama
Hadiyanto, acara selanjutnya adalah negara, temuan Inspektorat Jenderal menyinggung tentang permasalahan
penyampaian materi pertama oleh dan Badan Pemeriksa Keuangan dalam lelang PUPN dan hal-hal yang
Direktur PNKNL Soepomo. Pada Republik Indonesia (BPK-RI) atas perlu diperhatikan terkait lelang PUPN.
kesempatan ini, Soepomo memaparkan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Umbang memaparkan proses bisnis
tentang profile outstanding piutang (LKPP) tahun 2011 serta permasalahan penilaian dan penilaian barang jaminan
negara per Juli 2010, statistik dan tindak lanjutnya. serta permasalahan-permasalahan
pengurusan piutang negara, target penilaian.
roadmap sampai dengan 2014, tugas Selain pemaparan oleh Kakanwil, pada
dalam roadmap, kinerja pencapaian hari kedua, seluruh Direktur terkait Selanjutnya di sesi kedua, Direktur
target roadmap, serta kendala dan ikut memberikan pengarahan dan Hukum dan Hubungan Masyarakat
mitigasi risiko. Pada kesempatan masukan terhadap persoalan-persoalan Tavianto Noegroho menekankan
berikutnya, masing-masing kepala yang umum terjadi dalam pelaksanaan tentang pentingnya tertib administrasi
kanwil melaporkan perkembangan pengurusan piutang negara. dan dokumentasi dalam pelaksanaan
capaian kinerja terakhir di bidang Kesempatan presentasi dibagi dalam 3 pengurusan piutang negara. Presentasi
pengurusan piutang negara dan (tiga) sesi. Pada sesi pertama, presentasi Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan
kendala-kendala serta tindakan yang dilakukan oleh Direktur Pengelolaan (KND) Arief Baharudin membahas
telah diambil untuk percepatan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi sekitar piutang Bantuan Likuiditas
pengurusan piutang. Sesi ini (PKNSI) Suryanto, Direktur Lelang Bank Indonesia (BLBI) dan penanganan

58 | Media Kekayaan Negara | Edisi Nomor 09


piutang macet BLBI yang diharapkan. “Dalam banyak kesempatan, menginstruksikan, agar kantor pusat,
Terakhir, presentasi Direktur Barang Menteri selalu memberikan Kepala Kanwil dan Kepala KPKNL secara
Milik Negara (BMN) Dedi Syarif Usman arahan bahwa pengurusan bersama-sama perlu mengoptimalkan
menyampaikan tentang pemanfaatan piutang negara harus lebih fungsi monitoring dan pengawasan
BMN, potensi wanprestasi, dan cepat dengan tingkat recovery agar penyelesaian outstanding piutang
pengurusannya yang dapat diserahkan yang lebih tinggi.” negara dapat diselesaikan dan sesuai
kepada PUPN. Di sesi terakhir, Tenaga dengan ketentuan yang berlaku. Pada
Pengkaji Harmonisasi Kebijakan Nuning akhirnya, Hadiyanto berharap bahwa
-Dirjen KN
SR. Wulandari dan Tenaga Pengkaji kesimpulan rapat kerja dapat menjadi
Restrukturisasi Privatisasi Efektivitas pedoman untuk menyelesaikan janji-
KND Teguh Wiyono berkesempatan janji yang telah tertuang pada Butir-
untuk memaparkan kinerja tenaga Butir Hasil Rapat Kerja PUPN Cabang.
pengkaji dan peranannya dalam
memberikan masukan terkait bidang melaksanakannya dalam keseharian Laksanakan tugas dengan semangat
piutang negara. pada saat mengurus piutang negara, “One Team, One Spirit, One Goal”. Selain
agar bisa dicapai dalam jangka waktu itu, bekerjalah dengan “FOCUS, SOLID,
Dalam arahan penutup, Hadiyanto yang telah ditetapkan. Hadiyanto SPEED, dan SMART” ungkap Hadiyanto
menekankan tentang zero outstanding berharap zero outstanding dimaknai menyemangati peserta rapat sesaat
piutang negara pada tahun 2014. baik dari jumlah BKPN dan nilainya, sebelum menutup secara resmi rapat
Hadiyanto mengingatkan kepada sehingga betul-betul mencapai kerja.
seluruh peserta untuk memperjelas zero outstanding di tahun 2014.
parameternya dan apa yang Guna memastikan tercapainya
diformulasikan dan bagaimana zero outstanding, Hadiyanto

Sebelum Rapat Kerja Panitia Cabang PUPN ditutup secara resmi oleh Hadiyanto, terlebih dahulu dibacakan
butir-butir penting hasil rapat oleh Joko Prihanto. Butir-butir tersebut terdiri dari:
1.  Kebijakan zero outstanding disepakati dapat diselesaikan pada tahun 2014.
2.  10 (sepuluh) langkah untuk mendukung kebijakan zero outstanding sebagaimana tersebut pada Surat
Edaran Nomor SE-01/KN/2011 tentang Roadmap Percepatan Penyelesaian Piutang Negara akan diselesaikan
dan dilaksanakan, baik oleh kantor pusat, kanwil, terutama KPKNL pada kesempatan pertama.
3.  Masih diperlukannya kebijakan yang lebih progresif untuk percepatan pengurusan piutang negara dengan
tetap memperhatikan aspek akuntabilitas, terutama yang berkaitan dengan kebijakan penilaian barang
jaminan (Nilai Jual Objek Pajak dan Daftar Komponen Penilaian Bangunan), barang jaminan itu sendiri (Hak
Guna Barang/Hak Guna Usaha yang sudah habis masa berlakunya), kebijakan pemberian keringanan utang
(haircut), dan besaran administrasi biad PPN.
4.  Pengurusan piutang negara dilaksanakan dengan lebih cepat dengan tingkat recovery (pengembalian) yang
maksimal dengan tetap memperhatikan ketentuan perundangan yang berlaku.
5.  Tingkat recovery selama 10 tahun terakhir secara rata-rata adalah 2,3%, agar dapat ditingkatkan, paling
sedikit sebesar 30%.
6.  Percepatan penyelesaian outstanding piutang negara perlu dilakukan dengan akselerasi di 2 (dua) sisi, yaitu:
a. percepatan optimalisasi tahap pengurusan BKPN dan
b. menurunkan outstanding piutang negara.
7.  Temuan aparat pengawas fungsional (Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan, BPK, BPKP) agar
ditindaklanjuti sebagaimana mestinya dan diperhatikan, sehingga tidak lagi menjadi temuan yang
berulang.
8.  Keterbatasan dana, sarana, sumber daya manusia selama belum dapat dipenuhi oleh Kantor Pusat DJKN
akan dimitigasi dengan memperhatikan potensi kemampuan yang ada dan potensi dari pemangku
kepentingan.

Edisi Nomor 09 | Media Kekayaan Negara | 59


Apa Kata Mereka
Aditya Agni - Pelaksana KPKNL Mataram

Ada banyak sekali pengalaman menarik yang kami alami saat rekonsiliasi BMN dengan
satker. Bagi Petugas Rekonsiliasi KPKNL, suka duka saat rekonsiliasi menjadi santapan di
tiap semester. Bermacam-macam stakeholder harus kami hadapi. Mulai dari petugas yang
hanya datang membawa undangan rekonsiliasi tanpa tahu harus berbuat apa, petugas
yang datang dengan membawa SPM, SP2D, dan kuitansi-kuitansi selama satu semester
yang belum melakukan penginputan di aplikasi, petugas satker yang datang ke kantor
membawa monitor dan CPU, sampai petugas satker yang rela datang jam enam pagi
demi dapat dilayani pertama.

Tidak jarang kami harus bekerja ekstra keras pada saat-saat tersebut. Pulang hampir
tengah malam demi melayani satker menjadi lazim dilakukan di saat rekonsiliasi. Capek memang, namun melihat senyum para
petugas yang sabar mengantri hingga akhirnya selesai dilayani menjadi semangat tersendiri bagi kami.

Selalu saja ada hal menarik yang kadang sekedar untuk menghilangkan kejenuhan dan keletihan kami. Salah satunya ialah
kejadian yang pernah saya alami, terjadi tepat saat jadwal rekonsiliasi. Tengah malam telepon genggam saya berdering, rupanya
ada petugas dari salah satu satker yang menelepon, dengan tergesa-gesa dan panik si penelepon langsung saja bilang, ”Mas,
tolong saya mas”. ”Ada apa, Pak?”, tanya saya. ”Ini Mas, terjadi perselisihan”, jawabnya masih dengan nada panik. Saya jadi bingung
perselisihan apa yang dia maksudkan. Saya tanya lagi, ”Maaf Pak, siapa yang sedang berselisih? Bapak gak salah telepon saya?”.
”Bener, Pak. Ini ada perselisihan antara SIMAK dan SAKPA”, ujarnya polos. Saya baru ngeh, ternyata yang dimaksud perselisihan adalah
ketidakseimbangan antara neraca SIMAK dan neraca SAKPA. Lucu juga mendengarnya, akhirnya saya sarankan petugas tersebut
langsung datang ke kantor keesokan harinya.

Nelfa Desrina - Pelaksana KPKNL Pekanbaru

Mengabdi sebagai Pegawai Negeri Sipil di DJKN, menurut saya memiliki banyak tantangan, karena
pekerjaan tidak hanya dilakukan di belakang meja, pada kesempatan tertentu saya melakukan
tinjauan langsung ke lapangan terkait kegiatan inventarisasi dan penilaian. Terkait tusi sebagai
pengelola kekayaan Negara, saya harap peran DJKN dapat lebih ditingkatkan guna mendukung
terciptanya opini BPK yang wajar tanpa pengecualian melalui pengelolaan kekayaan negara yang
tertib administrasi, tertib fisik, dan tertib hukum. Optimalisasi BMN melalui pemanfaatan aset idle
saya harap dapat menjadi kontribusi yang signifikan dari DJKN bagi Penerimaan Negara Bukan
Pajak.

Ketika ditanya Tim Humas mengenai pengalaman apa yang paling mengesankan saat
rekonsiliasi BMN, wanita lajang yang mempunyai kegemaran traveling ini mengutarakan
pengalamannya, “Saya terkesan sekali saat rekonsiliasi BMN semester I tahun 2012 ini, karena terlihat semangat dan sinergi antara
KPKNL Pekanbaru dengan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) setempat demi suksesnya rekonsiliasi satu atap!”.
Rekonsiliasi ini menjadi salah satu pilihan yang tepat untuk membantu satker dengan jarak tempuh yang jauh, sehingga dengan
mengunjungi KPPN, satker sudah bisa melakukan rekonsiliasi SIMAK-BMN dan SAKPA. Kegiatan Rekonsiliasi satu atap ini cocok bagi
KPKNL dengan karakteristik wilayah kerja yang mencakup satker dengan jarak tempuh yang cukup jauh, sehingga lebih efektif jika
kita “menjemput bola” untuk memudahkan para satker,

Menutup perbincangan, Nina menambahkan bahwa saat ini untuk penggunaan aplikasi SIMANTAP, satker pada wilayah kerja KPKNL
Pekanbaru tidak terlalu mengalami banyak hambatan, karena kami beberapa waktu yang lalu telah melakukan sosialisasi sekaligus
help desk penggunaan aplikasi SIMANTAP, selanjutnya menyampaikan harapan kiranya Kantor Pusat DJKN dapat lebih aktif dalam
menyosialisasikan kebijakan-kebijakan baru terkait pengelolaan kekayaan negara.

60 | Media Kekayaan Negara | Edisi Nomor 09


Info Kesehatan

Pentingnya Sarapan
Bagi Kesehatan
Kolom: melindahospital.com
Ilustrasi: http://www.hotelaspen.com/sites/hotelaspen.com/files/website/breakfast_buffet.jpg

Kata 'sarapan' mungkin terdengar sepele dan tidak begitu Jika Anda merasa tidak memiliki waktu untuk sarapan pagi,
penting bagi Anda. Namun ternyata kata yang sederhana mungkin tips-tips berikut dapat membantu :
tersebut penting artinya bagi tubuh kita, terutama bagi • Coba untuk mempersiapkan sarapan pada malam
Anda yang dituntut untuk bekerja seharian. Seringkali kita sebelumnya, sehingga Anda tinggal langsung memasaknya
mengabaikan sarapan dengan alasan kurangnya waktu, pada pagi hari.
padatnya aktivitas, atau bosan dengan menu sarapan yang • Jika tidak ingin repot masak malam hari, Anda dapat
monoton. Padahal sarapan bukan sekedar untuk mengganjal menikmati hidangan yang dinikmati pada malam hari
perut, tetapi juga memberikan energi agar otak bekerja lebih sebagai sarapan pada keesokan pagi, yang Anda perlu
optimal, dapat beraktivitas dengan baik dan tidak cepat lakukan hanya menghangatkannya saja.
mengantuk. Inilah mengapa alasan betapa pentingnya sarapan • Bangun lebih pagi akan memberi kesempatan untuk
bagi kesehatan tubuh kita. mempersiapkan sarapan, sehingga tidak terburu-buru dan
Anda dapat menikmati sarapan tersebut.
Mengisi bahan bakar bagi tubuh menjadi hal yang sangat • Buatlah sarapan yang seringkas mungkin, jika waktu
penting, betapapun sibuknya Anda. Makanan yang Anda Anda sempit, maka sarapan tersebut akan mudah dibawa
santap saat sarapan akan menjadi bahan bakar dan memberi dalam kotak makan untuk disantap di tempat kerja atau di
kekuatan bagi tubuh untuk melakukan segala kegiatan perjalanan.
sepanjang hari. Waktu ideal untuk sarapan adalah 8-10 jam • Sarapan berupa sereal yang dicampur dengan segelas susu
setelah makan malam terakhir. Selain memberi energi pada segar merupakan salah satu pemecahan masalah untuk
tubuh, sarapan juga memiliki manfaat lain yang tak kalah menghemat waktu di meja makan. Energi dari sereal dan
pentingnya, antara lain : segelas susu sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan
• membuat tubuh tidak cepat lelah dalam beraktivitas; energi Anda sampai waktu makan siang.
• sarapan dengan makanan yang mengandung banyak
karbohidrat dan rendah lemak akan menjadikan otak lebih Dari Kolom ini, mungkin ada di antara Anda yang baru
waspada dan berpikir lebih cepat; menyadari betapa banyaknya manfaat yang didapat dari hal
• dapat memperkuat daya ingat serta konsentrasi, terutama yang sepertinya sepele, yaitu sarapan. Jadi, jika Anda jarang
bagi anak-anak usia sekolah; atau bahkan tidak pernah sarapan sebelum beraktivitas, Anda
• mencegah penyakit maag. Dengan sarapan, lambung bisa segera mencoba untuk mengubah kebiasaan tersebut.
akan terisi makanan yang akan menetralisir asam lambung Dengan mengutamakan pentingnya sarapan, Anda akan
penyebab penyakit maag; merasa lebih baik sepanjang hari dan bisa menjalani aktivitas
• menghindari makan tak terkontrol. Makanan yang sehari-hari dengan penuh semangat. Namun, begitu perlu
dikonsumsi saat sarapan dapat menghindarkan Anda dari diingat, porsi sarapan juga sebaiknya tidak terlalu banyak
rasa lapar berlebih dan mampu mengontrol jam makan karena dapat menyebabkan sakit perut dan mengganggu
sehingga tidak banyak ngemil snack yang mengakibatkan aktivitas fisik Anda.
tubuh melar;
• membuat tubuh lebih langsing. Sebuah penelitian Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
menunjukkan bahwa orang yang sarapan pagi mempunyai
tubuh yang lebih langsing dibandingkan mereka yang tidak
sarapan pagi;

Edisi Nomor 09 | Media Kekayaan Negara | 61


Kilas Berita
DJKN Tandatangani Kesepahaman Promosi Doktor Direktur Jenderal
Bersama dengan Tiga Eselon I Kejaksaan RI Kekayaan Negara Hadiyanto
Teks: Triana Handayani | Foto: Bend Abidin | goo.gl/Xsscd Teks: Erris Eka S. | Foto: Qori K. | Link Berita: goo.gl/nVvRs

Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Hadiyanto Bertempat di Gedung Pasca Sarjana Universitas Padjadjaran, Senin (16/07),
menandatangani Kesepahaman Bersama dengan tiga unit eselon I Dirjen Kekayaan Negara Hadiyanto berhasil mempertahankan disertasinya
Kejaksaan Republik Indonesia yaitu, Jaksa Agung Muda Pembinaan, yang berjudul “Politik Hukum Pengelolaan Kekayaan BUMN Persero dalam
Jaksa Agung Muda Intelejen, dan Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Rangka Pembangunan Perekonomian Indonesia“ di hadapan Sidang
Usaha Negara pada 5 April 2012 di Aula Mezzanine, Gedung Juanda I Terbuka yang diketuai oleh Prof. Mahfud Arifin, dan sebagai Promotor
Kementerian keuangan, Jakarta. Penandatanganan ini dilakukan seusai Prof. Ahmad Ramli dengan yudicius cum laude, serta para anggota
Menteri Keuangan Agus Martowardojo bersama Jaksa Agung Basrief Tim Promotor. Acara ini dihadiri antara lain oleh Wamen Keuangan II,
Arief menandatangani Kesepahaman Bersama di tempat yang sama dan Wamen Pariwisata & Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar, Sekretaris Jenderal
merupakan turunan dari Kesepahaman Bersama antara Menkeu dan Jaksa Kementerian Keuangan, Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan, Staf
Agung. Penandatanganan kesepahaman bersama tersebut dimaksudkan Ahli Bidang Kebijakan dan Regulasi Jasa Keuangan dan Pasar Modal,
untuk lebih meningkatkan koordinasi dan kerja sama demi terwujudnya mantan Kapolri Da’i Bachtiar & turut hadir pula keluarga yang menyaksikan
sinergi dalam pencapaian tugas dan fungsi masing-masing unit terkait. Hadiyanto menyampaikan pertanggungjawaban akademik disertasi hasil
penelitiannya.
Kepala Kanwil V DJKN Bandar Lampung Kodam XVII Pattimura Siap Perintahkan
Tandatangani Nota Kesepahaman Satker TNI Lakukan Rekonsiliasi BMN
Pengelolaan BMD Pemprov Lampung
Teks & Foto: Kanwil V DJKN Bandar Lampung | goo.gl/tnzaV Teks dan Foto: KPKNL Ambon | goo.gl/ohdeF

Pengelolaan aset daerah menjadi kebutuhan yang mendesak bagi Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Ambon
Pemerintah Daerah, tidak terkecuali pemerintah Provinsi (Pemprov) melakukan pertemuan dengan Asisten Logistik (Aslog) Komando Daerah
Lampung. Menjawab kebutuhan tersebut, Kanwil V Direktorat Jenderal Militer (Kodam) XVII Pattimura bertempat di ruang rapat Aslog Kodam XVII
Kekayaan Negara (DJKN) Bandar Lampung telah membuat Nota Pattimura pada tanggal 1 Juni 2012 sebagai tindak lanjut dari beberapa
Kesepahaman Kerjasama Pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) dengan pertemuan yang telah dilaksanakan sebelumnya. Pertemuan itu bertujuan
Pemprov Lampung. untuk menyamakan persepsi dalam rangka tindak lanjut hasil penertiban
Barang Milik Negara (BMN) di lingkungan Kodam XVII Pattimura. Dalam
Nota Kesepahaman tentang Kerjasama Pengelolaan BMD Pemprov pertemuan tersebut, Kepala KPKNL Ambon Tagor Sitanggang didampingi
Lampung tersebut telah ditandatangani oleh Kepala Kanwil V DJKN Bandar oleh Kepala Seksi (Kasi) Pengelolaan Kekayaan Negara (PKN) Palisuri, Kasi
Lampung A. Tahrir Hasbullah, dan Bp. Berlian Tihang selaku Sekretaris Daerah Pelayanan Penilaian Slamet Sudirman, dan staf KPKNL Ambon Albet Aruan,
Provinsi Lampung dan Gubernur Lampung, Sjahroedin Z.P. sedangkan Kodam XVII Pattimura diwakili oleh Aslog Kolonel Dadang
didampingi Letnan Kolonel (Letkol) Bayu dan Mayor Suryo.
62 | Media Kekayaan Negara | Edisi Nomor 09
Kilas Berita
Penandatanganan BAST BMN antara DJKN Berikan Penghargaan kepada Balai
Sekretariat Jenderal Kementerian Lelang & Pejabat Lelang Kelas II Terbaik Se-
Keuangan kepada DJKN Indonesia
Teks & Foto: Bag. Perlengkapan DJKN | goo.gl/4aW69 Teks: Qori Kharismawan | Foto: Niko Prastiya | goo.gl/qkyne

Pada tanggal 5 Juni 2012, bertempat di Ruang Rapat Lantai 5 Gedung Direktur Jenderal Kekayaan Negara Hadiyanto memberikan penghargaan
Syafrudin Prawiranegara Kantor Pusat Direktorat Jenderal Kekayaan kepada lima Balai Lelang dan Pejabat Lelang Kelas II terbaik tahun 2011.
Negara (DJKN), dilaksanakan serah-terima dan penandatanganan Penghargaan ini diberikan dalam acara sosialisasi kebijakan lelang, selasa
Berita Acara Serah Terima (BAST) antara Sekretaris DJKN Agus Rijanto (5/1) di Hotel Arya Duta, Jakarta. Acara yang mengumpulkan semua pemilik
Sedjati dengan Kepala Biro Perlengkapan Sekretariat Jenderal (Setjen) Balai Lelang dan Pejabat Lelang Kelas II ini mengangkat tema "Dengan
Kementerian Keuangan Ilhamsyah selaku wakil dari Sekretaris Jenderal Semangat Pembaharuan Lelang, Kita Tingkatkan Kinerja, Akuntabilitas, dan
Kementerian keuangan. Adapun aset yang diserahterimakan, yaitu Kualitas Pelayanan Lelang."
aset eks Kejaksaan Agung Republik Indonesia berupa sebidang tanah
seluas 554 m2 dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 388-7118667 Balai lelang terbaik berturut-turut: Balai Lelang Astria, Balai Lelang Star, Balai
berikut bangunan rumah diatasnya seluas 169,07 m2 yang berlokasi Lelang Serasi, Alto Lelang, dan Balai Lelang Mandiri Prasarana. Sedangkan
Kecamatan Selaparang, Mataram, yang akan digunakan sebagai rumah untuk lima Pejabat Lelang Kelas II terbaik berturut-turut David Cipto, Jimi
negara DJKN cq. KPKNL Mataram. Novianto Suryadi, Citra W. Muhsin, Mona Manurung, dan Tedi Anwar.

Lelang Eksekusi PUPN pada KPKNL Semiloka Pengembangan Profesi Penilai


Surabaya Terkait dengan RUU tentang Penilai di
Universitas Padjadjaran
Teks dan Foto: KPKNL Surabaya | goo.gl/CCLFi Teks dan Foto: Astri Marlina | goo.gl/3bIIT

Pada hari Senin (21/5) bertempat di aula lelang Kantor Pelayanan Kekayaan Dalam rangka menghimpun masukan sebanyak-banyaknya dari akademisi
Negara dan Lelang (KPKNL) Surabaya, lantai 1 Jalan Indrapura No. 5 Surabaya, profesional untuk terus meningkatkan kualitas Rancangan Undang-
KPKNL Surabaya berhasil melaksanakan lelang Panitia Urusan Piutang Negara Undang (RUU) tentang Penilai yang sedang disusun oleh Direktorat Jenderal
(PUPN) terhadap hasil penyerahan piutang bank pemerintah dan Direktorat Kekayaan Negara (DJKN), pada hari Jumat, tanggal 8 Juni 2012, bertempat
Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) yang berasal dari debitur-debitur macet. di Lantai 4 Aula Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Lelang PUPN ini dilaksanakan oleh Luhur Susatyo yang bertindak sebagai (MM FEB) Universitas Padjadjaran Bandung, diselenggarakan Semiloka
Pejabat Lelang KPKNL Surabaya. Seluruh objek lelang berhasil terjual dengan Pengembangan Profesi Penilai Terkait dengan RUU tentang Penilai.
harga pokok lelang senilai Rp9.900.000.000,00 atau sebesar 139% dari total Semiloka serupa juga telah dilakukan di Universitas Gajah Mada Yogyakarta,
limit lelang yang ditetapkan yaitu Rp7.100.000.000,00. yaitu pada bulan Maret 2012, dengan mengundang profesional dari
Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) dan civitas-civitas akademisi.

Edisi Nomor 09 | Media Kekayaan Negara | 63


Galeri DJKN
<<
Closing Statement
Menteri Keuangan
pada Sidang Sengketa
Kewenangan Lembaga
Negara terkait pembelian
7% saham Newmont
oleh pemerintah
Bend

>>
DJKN Bekali Pegawainya
Pengetahuan Tentang
Beracara di Pengadilan
Niko

<<
Penandatanganan
Berita Acara Serah
Terima (BAST) BMN
dari Kejaksaan
Agung Republik
Indonesia
Astri

64 | Media Kekayaan Negara | Edisi Nomor 09


Galeri DJKN
>>
Dirjen Kekayaan
Negara berikan
arahan pada Raker
PUPN
Debbi

<<
Pembukaan Sosialisasi
PMK Nomor 67 Tahun
2012 tentang Pengelolaan
BMN yang Berasal dari
Perjanjian Kerja sama/
Karya Pengusahaan
Pertambangan Batubara di
Hotel Borobudur, Jakarta.
Humas DJKN

>>
Pengambilan
Sumpah Jabatan
PNS Kantor Pusat
DJKN
Dimas

Edisi Nomor 09 | Media Kekayaan Negara | 65


Snap Shot

Tukang Perahu Sunda Kelapa


Hadiyanto
Direktur Jenderal Kekayaan Negara

Nikon D700 | Nikon 70-200mm | f/4,5, 1/800sec


ISO-200, 70mm

It’s All About Frienship


Dwi Biyantoro
Pelaksana Kanwil III DJKN Pekanbaru

Canon 1000D | Lensa 50mm | f/2,


1/800sec, ISO-200, 50mm | Editor
Photoshop CS5

Bertiga
Dedy Widia
Pelaksana Kanwil I DJKN Banda Aceh

Sony Alpha 550 | Lensa Tamron 17-50/2.8 |


F/4.5, 1/125sec, ISO-400, 24mm

Rubrik ini memberikan ruang yang seluas-luasnya bagi para pegawai DJKN untuk menampilkan karya seni fotografinya. Kirim hasil karya fotografi anda
yang belum dipublikasikan di media manapun beserta caption (cerita dibalik foto) maksimal empat kalimat dan data teknis (EXIF)-nya ke redaksi Media KN
mediadjkn@depkeu.go.id atau melalui group KF DJKN di Facebook. Redaksi berhak memilih karya fotografi yang akan ditampilkan di majalah ini.

66 | Media Kekayaan Negara | Edisi Nomor 09


TIBA-TIBA...

Edisi Nomor 09 | Media Kekayaan Negara | 67


68 | Media Kekayaan Negara | Edisi Nomor 09

Anda mungkin juga menyukai