PRINSIP KEADILAN
YOFRIKO SUNDALANGI
P3600215031
YOFRIKO SUNDALANGI
P3600215031
Kepada
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR 2017
ii
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
(Yofriko Sundalangi)
iv
KATA PENGANTAR
Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tesis ini. Tak lupa pula shalawat serta salam terhatur
tesis ini, penulis menyadari terdapat kekurangan, untuk itu besar harapan
semoga tesis ini memenuhi kriteria sebagai salah satu syarat untuk meraih
itu melalui tulisan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, M.A, selaku Rektor
2. Ibu Prof Dr. Farida Pattitingi, S.H., M.Hum, selaku Dekan Fakultas
3. Ibu Dr. Nurfaidah Said, S.H., M.H., M.Si, selaku Ketua Program
Hasanuddin.
4. Ibu Prof. Dr. Marwati Riza, SH., M.Si., dan Bapak Dr. Zulkifli Aspan,
S.H., M.H. selaku penasihat dalam penulisan tesis ini yang telah
5. Bapak Dr. Anshori Ilyas, S.H., M.H., Ibu Dr. Sakka Pati, S.H., M.H.,
Ibu Dr. Iin Karita Sakharina, S.H., M.A., selaku penguji penulis yang
perkuliahan berlangsung.
8. Kedua orang tua Bapak Herman Jaya dan Ibu Lusciana Sodikim
atas doa yang tidak pernah putus dan dukungan serta segala
terbalaskan.
Kak Uchi, Kak wen, Pman, Mba Ayu, Putri, Kak Ning, Dandos, Iky,
Koval, Try, Tibo, Ndes, Enah, Cece lina, Aswar+, Adli, Kak Heri
yang telah menjadi bagian dari keluarga baru penulis selama masa
perkuliahan di Kenotariatan.
Yofriko Sundalangi
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL....................................................................................i
HALAMAN JUDUL......................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................iii
PERNYATAAN KEASLIAN........................................................................iv
KATA PENGANTAR....................................................................................v
ABSTRAK.................................................................................................viii
ABSTRACT.................................................................................................ix
DAFTAR ISI.................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................7
C. Tujuan Penelitian.............................................................................8
D. Manfaat Penelitian...........................................................................8
E. Keaslian Penelitian..........................................................................9
1. Pengertian Ketenagakerjaan.....................................................10
x
3. Hubungan Kerja dan Dasar Hukumnya.....................................14
C. Landasan Teori.............................................................................55
1. Teori Keadilan............................................................................55
2. Teori Perlindungan.....................................................................56
D. Kerangka Pikir...............................................................................57
E. Definisi Operasional......................................................................59
B. Lokasi Penelitian..........................................................................61
F. Analisis Data..................................................................................63
Freelance........................................................................................64
BAB V PENUTUP......................................................................................90
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................92
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
setiap orang. Keadilan adalah salah satu nilai kemanusiaan yang asasi,
antara pemberi kerja dan penerima kerja yang menimbulkan hak dan
ayat 2 UUD 1945 yang menyatakan bahwa tiap-tiap warga Negara berhak
pula dalam Pasal 28d ayat 2 UUD 1945, dikatakan bahwa setiap orang
berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil
1
Koko Kosidin, Aspek-Aspek Hukum Dalam Pemutusan Hubungan Kerja Di Perusahaan
Perseroan (Persero), Bandung : Disertasi, Universitas Padjadjaran, 1996 hlm. 13
3
pekerja adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau
ada dua pihak yang terlibat dalam hubungan kerja yaitu orang yang
pekerja baik sebelum, selama dan sesudah masa kerja. Hubungan hukum
yang terjadi antara pekerja dan pengusaha adalah bentuk suatu perjanjian
sebagai berikut:
2
Imam Soepomo, Pengantar Hukum Perburuhan, Jakarta: Djambatan, 1974 hlm. 6
4
Hak dan kewajiban antara pemberi kerja dengan pekerja baru akan
ada setelah dibuat suatu perjanjian kerja seperti yang dimaksud dalam
mengikatkan diri dalam suatu perjanjian kerja berarti secara pribadi harus
3. Adanya upah.
upah terhadap para pekerja. Berdasarkan Pasal 88 ayat (1) UUK jo. Pasal
3 ayat (1) jo. Pasal 4 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah Nomor 78
3
Abdul Khakim, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia Berdasarkan Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 2003 Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2003 hlm. 83
5
pekerja.
ubah dalam hal waktu dan volume pekerjaan serta upah didasarkan pada
Jenis pekerja dalam Perjanjian Kerja Harian atau Lepas yaitu pekerja
Freelance terdiri dari kata free (bebas) dan lance (tombak) yang artinya
Pengertian lain dari freelance adalah seseorang yang bekerja sendiri dan
4
https://id.wikipedia.org/wiki/Tenaga_lepas, diakses 8 Desember 2016
6
jasa dengan diberikan upah dari hasil kerjanya secara mandiri. Hubungan
marketing.
15, sehingga dapat dipastikan bahwa telah terjadi suatu hubungan kerja
batasan yang harus diikuti oleh pihak pekerja. 5 Sangat sulit bagi pihak
5
Sehat Damanik, Hukum Acara Perburuhan, Jakarta: Dss Publising, 2004 hlm. 2
7
kerja yang tidak jelas, pemberian waktu kerja serta melebihi ketentuan,
undangan.
Ketenagakerjaan.
B. Rumusan Masalah
dengan freelance?
sebagai berikut :
dengan freelance.
D. Manfaat Penelitian
sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis :
hukum ketenagakerjaan.
2. Manfaat Praktis :
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Ketenagakerjaan
yang bersifat sosiologis maupun yuridis. Sampai saat ini belum ada
tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja.
7
Darwin Prinst, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1994,
hlm. 1
11
8
Hadi Setia Tunggal, Asas-Asas Hukum Ketenagakerjaan, Jakarta: Harvarindo, 2014,
hlm. 12
12
9
Darwin Prinst, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1994,
hlm. 20
13
kedudukan sama, karena itu lebih tepat jika disebut dengan istilah
wilayah Indonesia.
pekerja yang timbul dari perjanjian yang diadakan untuk jangka waktu
buruh.11
10
Tjepi F. Aloewic, Naskah Akademis Tentang Pemutusan Hubungan Kerja dan
Penyelesaian Perselisihan Industrial, Cetakan ke-11, Jakarta: BPHN, 1996, hlm. 32
11
Hadi Setia Tunggal, Asas-Asas Hukum Ketenagakerjaan, Jakarta: Harvarindo, 2014,
hlm. 71
15
para pihak.
upah.12
12
Dr. Lalu Husni, S.H., M.Hum., Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Cetakan
ke-10, Jakarta: Rajawali Pers, 2010, hlm. 64
16
upah.
13
Zainal Asikin, Dasar-Dasar Hukum Perburuhan, Jakarta: Rajawali Pers, 2010, hlm. 55
18
kerja.
kepada pekerja.
minimal 18 Tahun.
20
memberikan persetujuan.
keterangan:
4) Tempat pekerjaan;
dan pekerja;
yang tidak terlalu lama dan paling lama tiga (3) tahun;
atau penjajakan.
a) Isi PKWT
bersangkutan.
pekerjaan tertentu.
Indonesia.
tertertu.
musiman.
14
Hidayat Muharam, Panduan Memahami Hukum Ketenagakerjaan Serta
Pelaksanaannya di Indonesia, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2006, hlm. 6
25
puluh hari ini tidak boleh ada hubungan kerja apa pun antara
sementara
waktu paling lama tiga tahun. Dalam hal pekerjaan tertentu yang
tertentu.
Kep.100/Men/VI/2004.
kerja.
bersifat tetap.
yang bersangkutan.
Besarnya upah.
berusia 55 tahun.
yaitu hak dan kewajiban. Tidak ada hak tanpa kewajiban, sebaliknya
kewajiban adalah suatu prestasi baik berupa benda atau jasa yang
15
Ikhwan Fahrojih, Hukum Perburuhan, Malang: Setara Press, 2016, hlm. 35
16
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum : Suatu Pengantar, Yogyakarta: Liberty, 2005,
hlm. 41-43
17
Darwan Prints, Hukum Perburuhan Indonesia, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2004, hlm. 22-
23
32
Pengupahan);
tentang Jamsostek);
(Pasal 79 UUK);
UUK);
33
150-172 UUK);
18
Ibid, hlm.
23
34
dirumah majikan.
tanda tangan.
a. Pengertian upah
untuk jasa yang telah diterima atau diberikan oleh orang lain bagi
21
G. Kartasapoetra, dkk, Hukum Perburuhan di Indonesia Berlandaskan Pancasila, Jakarta:
Bina Aksara, 1986, hlm. 93
36
atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.
ekonomi.22
oleh pemberi kerja terhadap pekerja atas usaha, kerja dan prestasi
b. Komponen upah
terdiri dari upah pokok, tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap.
22
Eggi Sudjana, Buruh Menggugat Persfektif Islam, Jakarta: Sinar Grafika, 2002, hlm. 89
38
berikut:
sejenisnya.
kesepakatan.
sebagai berikut:
1) Upah nominal
2) Upah nyata
diterima oleh pekerja. Upah nyata ini ditentukan oleh daya beli
maka upah nyata yang diterima yaitu jumlah upah uang dan
3) Upah hidup
Dalam hal ini upah diterima seorang pekerja itu relatif cukup
kuat.
4) Upah minimum
upah.
5) Upah wajar
keluarganya.
menguntungkan.
pemerintah.
pay, artinya bila buruh tidak bekerja maka upah tidak dibayar. Hal
melakukan pekerjaan.
bulan.
persetujuan pengusaha.
hal ini juga berarti penambahan biaya produksi karena upah lembur
untuk:23
1) Apabila kerja lembur dilakukan pada hari kerja, untuk jam kerja
upah sejam, dan untuk setiap jam kerja lembur berikutnya harus
dan/atau hari libur resmi untuk waktu kerja 6 (enam) hari kerja
untuk 7 (tujuh) jam pertama dibayar dua kali upah sejam, dan
jam kedelapan dibayar tiga kali upah sejam dan jam lembur
23
Ibid, hlm. 123
24
Ibid, hlm. 122
47
upah sejam, jam keenam tigak kali upah sejam, dan jam lembur
dan/atau hari libur resmi untuk waktu kerja lima hari kerja dan
sampai yang tertinggi. Skala upah adalah nilai nominal upah setiap
kelompok jabatan.27
1) Struktur organisasi;
3) Kemampuan perusahaan;
5) Upah minimum.
adalah:29
jabatan.
27
Mohd. Syaufii Syamsuddin, Norma Perlindungan Dalam Hubungan Industrial, Jakarta: Sarana
Bhakti Persada, 2004, hlm 135
28
Ibid, hlm. 136
29
Ibid
49
UUK).
30
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum: Suatu Pengantar, Yogyakarta: Liberty, 2005,
hlm. 115
50
1) Ketentuan pokok:
Ketenagakerjaan.
Pengupahan.
51
(UMPS).
yang bekerja sendiri dan tidak berkomitmen kepada majikan dalam jangka
pekerjaan lepas atau istilah yang biasa digunakan untuk orang yang
bekerja sendiri dan tidak harus berkomitmen untuk jangka panjang kepada
freelancer. 31
31
http://jobsinfopedia.blogspot.co.id/2016/09/pengertian-kerja-sebagai-seorang.html
53
dapat memberikan perkiraan tertulis dari hasil kerja mereka dan meminta
per hari, per jam, atau pada basis per-proyek. Daripada tarif tetap atau
berbasis nilai" berdasarkan persepsi nilai dari yang mereka hasilkan untuk
awal dengan klien. Ada yang dihitung per jam, per hari, per halaman,
32
http://kepenakwae.blogspot.co.id/2013/01/pengertian-freelance.html
54
kepada klien. Oleh sebab ini juga banyak freelancer yang tidak
tetap di kantor.
tidak terikat pada satu klien saja dan bisa mengambil job
kalau dia bisa mengambil dua atau tiga klien sekaligus, otomatis
di kantor.
sepanjang hari.
C. Landasan Teori
1. Teori Keadilan
sebelah. Keadilan pada dasarnya adalah suatu konsep yang relatif, setiap
orang tidak sama, adil menurut yang satu belum tentu adil bagi yang
keadilan, hal itu tentunya harus relevan dengan ketertiban umum di mana
ethics”, artinya berbuat kebajikan, atau dengan kata lain, keadilan adalah
diperlakukan secara sama, dan yang tidak sama juga diperlakukan tidak
33
Agus Santoso, Hukum, Moral, Dan Keadilan, Jakarta: Kencana, 2014, hlm. 85
34
Agus Yudha Hernoko, Hukum Perjanjian Asas Proporsionalitas Dalam Kontrak Komersial,
Yogyakarta: Laksbang Mediatama, 2008, hlm. 36
35
Ibid.
56
ilegal. Fungsi korektif keadilan pada prinsipnya diatur oleh hakim dan
yang hilang.36
2. Teori Pelindungan
macam yaitu:
36
Abdul Ghofur Anshari, Filsafat Hukum, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2006, hlm.
47- 48
57
pesawat atau alat kerja lainnya atau oleh bahan yang diolah
D. Kerangka Pikir
dua variabel penelitian yaitu variabel status dan hubungan hukum antara
yang ingin diteliti adalah mengenai status freelance selaku pekerja dan
Ketenagakerjaan.
Dari kedua variabel yang ingin diteliti di atas maka output yang
Prinsip Keadilan
Perlindungan
Status dan Hubungan Hukum Antara PengusahaHukum Terhadap Pekerja Freelance
dan Freelance
Status Perlindungan Ekonomis
Pekerja Perlindungan Sosial
Bukan Pekerja Perlindungan Teknis
Hubungan Hukum
Pekerjaan
Upah
Waktu Kerja
E. Defenisi Operasional
pengusaha.
kerja.
freelance.
pengusaha.
60
secara proporsional.
61
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
masyarakat.
B. Lokasi Penelitian
F. Analisis Data
BAB IV
untuk mencari penghasilan yang lebih. Bagi orang yang telah mempunyai
minim persyaratan.
Freelance adalah orang yang bekerja tanpa kontrak kerja, serta tidak
dilindungi dalam UUK.
37
Kepala Bidang Hubungan Industrial Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi
Selatan, wawancara dilakukan pada tanggal 17 Juli 2017.
38
Kepala Bidang BPU BPJS Ketenagakerjaan, wawancara dilakukan pada tanggal 18 Juli
2017.
65
Tertentu.
majikan, mereka tidak terikat dalam jangka waktu lama. Freelance tidak
prestasi.
hukum harta benda antara dua pihak, yaitu satu pihak berjanji untuk
Masagena Advertising 5
Adapun dalam bidang usaha yang sama yaitu di Seram Abadi Motor,
39
Wawancara pada tanggal 25 September 2017.
40
Wawancara pada tanggal 25 September 2017
41
Wawancara pada tanggal 27 September 2017
42
Wawancara pada tanggal 27 September
2017
67
Saleh, Supervisor Alika Printing Cabang Abdul Daeng Sirua 43 bahwa jenis
freelance yang tidak terikat dan tidak memiliki majikan. Hubungan kerja
hubungan hukum.
43
Wawancara pada tanggal 20 September
2017
68
tersebut. Hal ini jauh dari idealnya seorang freelance yang harusnya
Jumlah
Bidang
Nama Perusahaan Pekerja
Usaha Freelance
Kontrak
Masagena Advertising 2 5
misalnya teknisi, staff dan admin. Jumlah pekerja kontrak pun lebih
antara subjek hukum dengan objek hukum, yang diatur oleh hukum dan
menimbulkan akibat hukum, yaitu hak dan kewajiban 44. Setiap hubungan
hukum yang diciptakan oleh hukum selalu mempunyai dua sisi. Sisi yang
satu ialah hak dan sisi lainnya adalah kewajiban, karena pada hakikatnya
sesuatu pasti ada pasangannya, tidak ada hak tanpa kewajiban atau
hubungan kerja.
44
Zaeni Asyhadie dan Arief Rahman, Pengantar Ilmu Hukum, PT. RajaGrafindo Persada,
Jakarta, 2014, hlm. 66
70
bersangkutan.
syarat-syarat kerja serta hak dan kewajiban para pihak, agar ada aturan
freelance ada yang diupah berdasarkan satuan hasil. Serta ada juga
pekerja harian/lepas. Namun perjanjian kerja yang dibuat ada yang secara
lisan.
hak dan kewajiban pekerja dan pengusaha dalam perjanjian kerja lisan
45
Freelance desain grafis, wawancara dilakukan pada tanggal 27 September
2017.
72
Jenis perjanjian kerja yang hanya bisa dilakukan secara lisan yaitu
merupakan tanda bukti masa kerja pekerja juga sebagai bukti hukum.
3. Jenis pekerjaan;
4. Besarnya upah.
46
Freelance pemasaran, wawancara dilakukan pada tanggal 26 September
2017.
73
Perjanjian kerja yang dibuat secara lisan serta tidak ada surat
jelasnya kapan hubungan kerja kedua belah pihak dimulai. Freelance juga
hukum yang timbul dari putusnya hubungan kerja pun tidak dapat
harian/lepas.
menentukan bahwa :
yang diatur dalam Pasal 102 ayat (1) UUK, yakni menetapkan kebijakan,
75
Ada tiga pihak yang ikut berperan serta dalam penegakan hukum
mempunyai dua segi yaitu hak dan kewajiban. Tidak ada hak tanpa
seseorang oleh hukum.48 Pada dasarnya tidak ada perbedaan bagi semua
Indonesia.
membatasi status hak dan kewajiban pekerja dari para pemberi kerja yang
47
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum: Suatu Pengantar, Yogyakarta: Liberty, 2005, hlm.
41-43.
48
Sudikno Mertokusumo, Loc.cit.
77
Kerja Waktu Tertentu (PKWT), yang mana dalam Perjanjian Kerja Harian
(satu) bulan;
3. Dalam hal pekerja/buruh bekerja 21 (dua puluh satu) hari atau lebih
Tertentu.
1. teguran tertulis;
2. denda; dan/atau
1. Perlindungan Upah
bagi kemanusiaan.
dimana ketentuan upah ini berlaku secara umum yaitu baik terhadap
minimum sebagaimana diatur dalam Pasal 88 ayat (3) dan ayat (4)
sebagaimana yang diatur pada Pasal 89 ayat (1) yang berbunyi : upah
kabupaten/kota;
kabupaten/kota.
81
terendah yang terdiri dari upah pokok termasuk tunjangan tetap. Upah
ini berlaku bagi mereka yang lajang dan memiliki pengalaman kerja 0-1
tahun berjalan.
undangan.
atau lebih, atau membayar upah paling sedikit Rp. 1.000.000 (satu juta
dengan
BPJS Ketenagakerjaan.
49
Kepala Bidang Pemasaran BPJS Ketenagakerjaan Kota Makassar, Wawancara dilakukan pada
tanggal 18 Juli 2017
85
dari panjangnya kontrak kerja atau jam kerja. Namun itu saja tidak bisa
dan teknis serta sosial dan ekonomi melalui norma yang berlaku. Dari
diperlakukan sama.
kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua, dan meninggal dunia.”
50
Abdul Hakim, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Bandung: PT.Citra Aditya
Bakti, 2003, hlm. 65
87
keselamatannya.
satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat,
atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada
pekerja yaitu bisa berupa jaminan sosial tenaga kerja maupun berupa
kecelakaan.”
51
Hardijan Rusli, Hukum Ketenagakerjaan, Bogor: Ghalia Indonesia, 2011, hlm. 82
89
pengusaha.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Namun perjanjian yang dibuat hanya dalam bentuk tertulis dan tanpa
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Jakarta.
Zaeni Asyhadie dan Arief Rahman, 2014, Pengantar Ilmu Hukum, PT.
RajaGrafindo Persada, Jakarta.
B. Perundang-Undangan
Undang-Undang
Peraturan Menteri
Peraturan Pemerintah
Peraturan Daerah
Internet
http://kepenakwae.blogspot.co.id/2013/01/pengertian-freelance.html
http://jobsinfopedia.blogspot.co.id/2016/09/pengertian-kerja-sebagai-seorang.html
http://en.m.wikipedia.org/wiki/Freelancer