Disusun oleh:
A. LATAR BELAKANG
Pemanfaatan radiasi telah berkembang di berbagai bidang, baik dalam bidang riset
& penelitihan, energy, industry serta bidang kesehatan. Salah satu pemanfaatan readiasi
dalam bidang kesehatan adalah penggunaan pesawat pembangkit radiasi untuk
keperluan diagnostic. Tentunya dalam pemanfaatan pembangkit radiasi tersebut
terdapat potensi bahaya radiasi khususnya bahaya radiasi eksterna. Oleh karena itu
perlu dilakukan upaya proteksi radiasi untuk mamastikan bahwa pemanfaatannya
masih aman dan memenuhi batasan keselamatan yang di izinkan.
B. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum, praktikan diharapkan dapat memahami dan melakukan
pengujian kebocoran radiasi pesawat Sinar-X.
C. LANGKAH KERJA
1. Gunakan dosimeter saku dan baca penunjukkan awal dosimeter tersebut
2. Gunakan monitor perorangan (film badge dan dosimeter saku)
3. Periksa surveimeter yang akan digunakan (baterai, sertfikat kalibrasi, respon dan
skalanya)
4. Surveimeter (mini dosimeter) yang akan digunakan untuk mengukur kebocoran
rumah tabung pesawat sinar-x, diatur pada mode “dose”
5. Pasang tali kuning dan tanda radiasi
6. Tutup jendela pesawat sinar-x
7. Nyalakan lampu tanda radiasi
8. Letakkan Surveimeter (mini dosimeter) pada jarak 1 meter dari focal spot
9. Atur arus dan tegangan pesawat sinar-x pada kedudukan maksimum
10. Atur waktu penyinaran
11. Operasikan pesawat sinar-x
12. Selama pesawat sinar-x sedang beroperasi, lakukan survey radiasi pada laju 3
μSv/jam (0,3 mR/jam) dan 10 μSv/jam (1 mR/jam). Geser posisi tanda radiasi sesuai
dengan hasil pengukuran. Setelah waktu penyinaran terpenuhi,
penyinaran akan berhenti secara otomatis
13. Ambil Surveimeter (minidosimeter) dan baca penunjukkannya, catat sebagai data
14. Matikan tanda radiasi
15. Kumpulkan tanda radiasi dan tempatkan ditempat yang telah disediakan.
16. Baca penunjukan dosimeter saku.
17. Matikan surveimeter.
BAB III
DATA DAN ANALISIS
a) Data Pengamatan
1. Background latar
b) Data Analisis
1) Perhitungan faktor Kalibrasi dengan skala 1,01
A = 0,3 × 1,01
= 0,303
= 0,303 × 60
= 18,18 mR/Jam
B = 0,5 × 1,01 × 60
= 30,3 mR/Jam
= 0,6 × 1,01 × 60
= 36,36 mR/Jam
C = 0,3 × 1,01 × 60
= 18,18 mR/Jam
= 0,4 × 1,01 × 60
= 24,24 mR/Jam
D = 0,1 × 1,01 × 60
= 6,06 mR/Jam
= 0,2 × 1,01 × 60
= 12,12 mR/Jam
1002 0,16
00 = ×
902 2
= 0,099 mR/Jam
1002 0,12
2700 = ×
902 2
= 0,074 mR/Jam
1002 0,18
1800 = ×
1002 2
= 0,09 mR/Jam
1002 0,15
900 = ×
1002 2
= 0,075 mR/Jam
BAB IV
PENUTUP
A. Pembahasan
Praktikum Proteksi dan Keselamatan Radiasi kali ini berjudul “Uji Kebocoran Sinar-X
Industri” yang kami laksanakan secara offline di Laboratorium NDT Poltek Nuklir.
Praktikum ini bertujuan untuk :
Defisini dari kebocoran pesawat Sinar-X adalah laju dosis radiasi pada jarak 1 meter
dari focal spot pada kondisi tegangan kerja dan arus tabung maksimum. Terdapat dua
kriteria kebocoran tabung sinar-x yaitu medis dan non medis. Sinar-x industri yang
kami gunakan saat praktikum ini termasuk kriteria non-medis. Berdasarkan kriteria
sinar-x non medis, radiasi bocor rumah tabung pada jarak 1 meter dari focal spot tidak
lebih dari 1R/jam bila tabung dioperasikan pada tiap mA dan tegangan kerja yang telah
dispesifikasikan atau kondisi maksimum. Kami telah melakukan mengukuran dengan
jarak 1 meter dari focal spot dengan 4 titik sudut yaitu 0°, 90°,180°, dan 270°.
Pada sudut 0° dan jarak 1 meter kami mendapati hasil perhitungan kebocoran sinar-
x sebesar 0,099 mR/Jam. Dari hasil tersebut terbukti bahwa Sinar-x yang kami gunakan
layak pakai karena kebocorannya kurang dari 1 mR/jam.
Pada sudut 90° dan jarak 1 meter kami mendapati hasil perhitungan kebocoran
sinar-x sebesar 0,075 mR/Jam. Dari hasil tersebut terbukti bahwa Sinar-x yang kami
gunakan layak pakai karena kebocorannya kurang dari 1 mR/jam.
Pada sudut 180° dan jarak 1 meter kami mendapati hasil perhitungan kebocoran
sinar-x sebesar 0,09 mR/Jam. Dari hasil tersebut terbukti bahwa Sinar-x yang kami
gunakan layak pakai karena kebocorannya kurang dari 1 mR/jam.
Pada sudut 270° dan jarak 1 meter kami mendapati hasil perhitungan kebocoran
sinar-x sebesar 0,074 mR/Jam. Dari hasil tersebut terbukti bahwa Sinar-x yang kami
gunakan layak pakai karena kebocorannya kurang dari 1 mR/jam. Dari semua sudut
yang kami tentukan terbukti bahwa kebocoran dari sinar-x <1 R/jam sehingga sinar-x
masih layak digunakan.
Kami juga mengukur laju dosis pada daerah A, B, C, dan D dari titik sinar-x. Daerah
A berada di sebelah utara (belakang ruang sinar-x). Daerah B berada di depan pintu
ruang sinar-x diletakkan. Daerah C berada di depan mesin pengendali sinar-x. Dan
daerah D berada di dinding sebelah selatan ruang dimana sinar-x digunakan.
Daerah A laju dosis yang didapat sebesar 18,18 mR/Jam. Walaupun daerah tersebut
lebih dari 1 meter dari focal spot namun dapat dilihat dari hasil pengukuran, laju
dosisnya <1 R/jam. Berarti sinar-x masih layak digunakan.
Daerah B laju dosis yang didapat sebesar 36,36 mR/Jam. Walaupun daerah tersebut
lebih dari 1 meter dari focal spot namun dapat dilihat dari hasil pengukuran, laju
dosisnya <1 R/jam. Berarti sinar-x masih layak digunakan.
Daerah C laju dosis yang didapat sebesar 24,24 mR/Jam. Walaupun daerah tersebut
lebih dari 1 meter dari focal spot namun dapat dilihat dari hasil pengukuran, laju
dosisnya <1 R/jam. Berarti sinar-x masih layak digunakan.
Daerah D laju dosis yang didapat sebesar 12,12 mR/Jam. Walaupun daerah tersebut
lebih dari 1 meter dari focal spot namun dapat dilihat dari hasil pengukuran, laju
dosisnya <1 R/jam. Berarti sinar-x masih layak digunakan.
B. Kesimpulan
Dari praktikum uji kebocoran sinar-x industri didapati beberapa kesimpulan yaitu :
1. Kebocoran pesawat Sinar-X adalah laju dosis radiasi pada jarak 1 meter dari
focal spot pada kondisi tegangan kerja dan arus tabung maksimum.
2. Dilakukan pengukuran sejauh 1 meter dari focal spot sinar-x pada sudut 0°,
90°,180°, dan 270° dan pada daerah A, B, C, dan D.
3. Sinar-X industri yang kami gunakan dapat dikategorikan masih layak pakai
karena seluruh uji kebocoran yang kami ukur <1 R/Jam.