Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ISSN : 25035118

TINJAUAN PELAKSANAAN PENYUSUTAN BERKAS REKAM MEDIS INAKTIF


DI RUMAH SAKIT KHUSUS JIWA SOEPRAPTO BENGKULU

Yoki Hermansyah
Prodi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Abstrak
Berdasarkan observasi secara langsung di Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Bengkulu Berkas rekam medis
telah banyak yang menumpuk di rak filling, sehingga dilakukan penyusutan dan akan melakukan pemusnahan
berkas rekam medis inaktif.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran Pelaksanaan Penyusutan
Berkas Rekam Medis Inaktif Di Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Bengkulu. Jenis penelitian yang
digunakan adalah Deskriptif, Populasi dalam penelitian ini yaitu 1000 Berkas Rekam Medis Inaktif di, sampel
sebanyak 285 BRM Inaktif dengan teknik pengambilan Non Probality sampling dengan jenis Consecutive
sampling. Menggunakan data sekunder, diolah secara univariat. Penelitian dilaksanakan bulan Januari Tahun
2016 di Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Bengkulu, bertempat di ruang penyimpanan berkas rekam medis
aktif dan inaktif. Hasil Penelitian, dari jumlah sampel yaitu 285 berkas rekam medis didapat 54 (18,9%) yang
belum bisa disusutkan dan 231 (81,1%) sudah siap disusutkan karena jangka waktu nya sudah lebih dari 15
tahun. Pelaksanaan Persiapan prosedur pemusnahan belum sesuai karena tata cara nya belum terlaksana semua
seperti pembentukan tim penilai dan pembuatan berita acara pemusnahan. Diharapkan SOP penyusutan di revisi,
tersedia jadwal penyusutan, tersedia ruangan penyimpanan inaktif permanen, segera lengkapi persiapan
pembuatan tim pemusnah dan berita acara pemusnahan, serta melakukan pemusnahan berkas inaktif yang tidak
bernilai guna.
Kata Kunci : Berkas Rekam Medis, Inaktif, Penyusutan
PENDAHULUAN Berkas rekam medis berisi data individual yang

Berdasarkan Undang-Undang No. 44 tahun bersifat rahasia, maka setiap lembar formulir

2009 tentang rumah sakit, yang dimaksudkan berkas rekam medis harus dilindungi dengan

dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan cara dimasukkan ke dalam folder atau map

kesehatan perorangan secara paripurna yang (Budi, 2011). Untuk itu berkas harus disimpan di

menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, rak penyimpanan agar menghindari juga terjadi

dan gawat darurat. Rumah sakit wajib nya berkas yang rusak, karena semakin banyak

mengadakan pelayanan rekam medis. nya pasien berobat maka semakin banyak pula

Rekam Medis adalah berkas yang berisi berkas rekam medis tersebut. Dengan itu perlu

catatan dan dokumen tentang identitas pasien, adanya penyusutan/retensi berkas rekam medis

pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan agar mengurangi berkas berkas rekam medis

pelayanan lain kepada pasien pada fasilitas yang bertumpuk.

pelayanan kesehatan (Permenkes 55, 2013). Penyusutan/Retensi adalah suatu kegiatan


pengurangan arsip dari rak penyimpanan dengan

Vol. 1 No. 2 Desember 2016 : 23-30 23


Jurnal Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ISSN : 25035118

cara memindahkan arsip rekam medis inaktif medis sering digunakan untuk pendidikan dan
Dari rak aktif ke rak inaktif dengan cara penelitian dengan nilai gunanya yaitu
memilah pada rak penyimpanan sesuai dengan administrasi, hukum, keuangan, Iptek,
tahun kunjungan terakhir, memikrofilmisasi pembuktian, sejarah (Akasah, 2008)
berkas rekam medis inaktif sesuai ketentuan Menurut Ita Meimoniesha (2016) adanya
yang berlaku memusnahkan berkas rekam medis masalah tentang dokumen rekam medis di
yang telah dimikrofilm dengan cara tertentu RSUD Ambarawa dibagian filling yang semakin
sesuai ketentuan, membuat berita acara, hari semakin bertambah dan tidak
pemindahan dan pelaksanaan pemusnahan arsip memungkinkan untuk dimasukkan ke dalam rak
dilakukan setelah mendapatkan persetujuan filling yang nantinya akan mengakibatkan rak
pimpinan untuk kerja (Depkes RI, 1997). penuh sehingga menumpuknya dokumen rekam
Berkas rekam medis dikatakan aktif ketika medis di rak filling aktif. Hal tersebut,
tanggal pulang atau tanggal kunjungan terakhir menyebabkan beberapa map dokumen rekam
masih dalam jangka waktu sepuluh tahun dari medis sobek dan sulit dilacak. Pelaksanaan
tanggal sekarang. Berkas rekam medis dikatakan retensi di RSUD Ambarawa sudah berjalan
inaktif ketika rekam medis tersebut jarang dengan baik, tetapi dalam tata cara
diambil dan disimpan kembali. Oleh karena itu, pelaksanaanya belum sesuai dengan Kebijakan
file-file rekam medis inaktif disimpan di tempat nya. Kesulitan dalam melaksanakan retensi
yang jarang diakses dari pada rekam medis yang adalah prosedur dan metodenya.
masih aktif (Skurla, 2003) Berdasarkan pengalaman praktik kerja
Adanya kegiatan penyusutan dokumen lapangan yang penulis lakukan di RSUD dr. M.
rekam medis, akan dapat diketahui berkas rekam Yunus Bengkulu dan Rumah Sakit Rafflesia
medis yang masih aktif dan inaktif berdasarkan Bengkulu didapatkan belum adanya pelaksanaan
prosedur tetap yang berlaku di rumah sakit. Penyusutan berkas rekam medis inaktif, berkas
Dengan demikian, kerapian penataan berkas yang inaktif masih ditumpuk atau diletakkan
rekam medis aktif dan inaktif akan dapat didalam kardus didekat berkas rekam medis
membantu petugas rekam medis, khususnya yang aktif, sedangkan di Rumah Sakit Umum
petugas filling dalam pengambilan berkas rekam Daerah Muntilan Magelang sudah
medis. Penyusutan berkas rekam medis di dilaksanakannya sekitar 20 % Penyusutan berkas
lakukan dengan bertahap, yaitu mulai dari rekam medis inaktif.
pemilahan dan pemindahan berkas rekam medis Rumah sakit jiwa berdiri pada tahun 1981
dilihat dari tanggal kunjungan terakhir, setelah dan di resmikan pada 10 juli 1989, dengan
10 tahun dari kunjungan tersebut berkas petugas rekam medis berjumlah 15 orang yang 4
dipisahkan diruang lain/terpisah dari rekam orang berkualifikasi rekam medis. Alasan
medis, rekam medis inaktif dikelompokkan penulis mengambil penelitian di rumah sakit ini
sesuai dengan tahun terakhir kunjungan yaitu karena penyusutan berkas rekam medis
kemudian melakukan penilaian berkas rekam sudah dilakukan pada tahun 1996 tetapi pada
medis dengan cara berkas rekam medis yang tahun selanjutnya belum dilakukan penyusutan
telah 5 tahun inaktif, indikator yang digunakan kembali dan tahun ini baru akan dilakukan nya
dalam menilai rekam medis inaktif adalah rekam penyusutan. Padahal seharusnya penyusutan
Vol. 1 No. 2 Desember 2016 : 23-30 24
Jurnal Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ISSN : 25035118

berkas rekam medis jiwa yaitu masa aktifnya adalah sekelompok subyek atau data dengan
selama 10 tahun. Disimpan aktif dari 1 sampai karakteristik tertentu. Instrumen dalam
10 tahun, kemudian 10 sampai 15 nya untuk penelitian ini adalah lembar observasi dan
inaktif dan untuk seperti kasus-kasus hukum
masa nya selama 20 tahun seperti kasus HASIL PENELITIAN
pembunuhan, pemerkosaan, dan sebagainya. 1. Analisis Berkas Rekam Medis Inaktif yang
Berdasarkan pengamatan pada saat pra siap disusutkan.
penelitian di Rumah sakit khusus jiwa Soeprapto a. Distribusi Frekuensi Analisis Berkas
Bengkulu memiliki satu ruangan filling/tempat Rekam Medis yang siap disusutkan
penyimpanan berkas rekam medis aktif dan satu Tabel 4.1 Analisis Berkas Rekam Medis
ruangan penyimpanan berkas rekam medis Inaktif yang siap di susutkan di
inaktif. Berkas rekam medis tersebut telah Rumah Sakit Khusus Jiwa
banyak yang menumpuk di rak filling, sehingga Soeprapto Bengkulu.
berkas rekam medis yang inaktif banyak yang No Keterangan Jumlah Persentase
ditumpuk dan diletakkan didekat berkas rekam
1. Belum bisa disusutkan 54 BRM 18,9 %
medis yang aktif. Pertimbangan dalam
( <15 Tahun )
melaksanakan penyusutan/retensi adalah Standar
Operasional Prosedur (SOP), tata cara 2. Sudah bisa disusutkan 231 BRM 81,1 %
penyusutan dan pasien yang masih sering ( >15 Tahun)
berobat kembali padahal berkas rekam medis
tersebut sudah harus di pindahkan ke inaktif. Jumlah 285 BRM 100 %
Dengan hal tersebut maka penulis tertarik untuk
Sumber : Data Sekunder Terolah 2016
mengambil judul “Tinjauan Pelaksanaan
Berdasarkan Tabel 4.1 dari 285 Berkas Rekam
Penyusutan Berkas Rekam Medis Inaktif Di
Medis Inaktif didapatkan Mayoritas 231 (81,1%)
Rumah Sakit Kesehatan Jiwa Soeprapto
Berkas Rekam Medis Inaktif sudah bisa disusutkan
Bengkulu”.
karena sudah melewati jangka waktu > 15 Tahun.
2. Pelaksanaan Prosedur Pemusnahan
METODE PENELITIAN
Tabel 4.2
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan januari Hasil observasi Pelaksanaan Prosedur
2016, di RSKJ Soeprapto Bengkulu. Jenis dan Pemusnahan Berkas Rekam Medis Inaktif
No Prosedur Pemusnahan Hasil
rancangan penelitian yang dilakukan adalah
penelitian deskriptif. Menurut Notoatmodjo 1. Seleksi berkas rekam medis Terlaksana
(2005), metode deskriptif adalah metode 2. Pembuatan daftar pertelaan Terlaksana
penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama
3. Persiapan pembuatan berita Tidak
membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu acara dan pelaksanaan Terlaksana
keadaan objektif. pemusnahan dengak saksi-
saksi (Tim pemusnah)
Populasi dalam penelitian ini adalah 1000 berkas
rekam medis inaktif di Rumah Sakit Khusus 4. SOP penyusutan dan Tidak
Pemusnahan Terlaksana
Jiwa Soeprapto Bengkulu. Menurut
Sumber : Data Sekunder Terolah
Notoatmodjo dalam Oktavia (2016:19), Populasi
Vol. 1 No. 2 Desember 2016 : 23-30 25
Jurnal Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ISSN : 25035118

Soeprapto Bengkulu tentang pelaksanaan


Dari tabel 4.2 diatas didapatkan bahwa pelaksanaan
penyusutannya sudah berjalan namun belum
prosedur pemusnahan berkas rekam medis inaktif
adanya jadwal penyusutan yang berperan
belum sesuai prosedurnya.
sangat penting untuk mengetahui jangka
waktu penyimpanan berkas rekam medis baik
PEMBAHASAN
aktif maupun inaktif. Selama ini jadwal
1. Berkas Rekam Medis Inaktif Yang Siap penyusutan dilihat berdasarkan keputusan
Disusutkan Dirjen yanmed. Maka dari itu berkas rekam
Berdasarkan Tabel 4.1 dari 285 Berkas medis inaktif di Rumah Sakit Khusus Jiwa
Rekam Medis Inaktif didapatkan bahwa 54 Soeprapto Bengkulu selama ini yang jangka
(18,9%) Berkas Rekam Medis Inaktif belum waktu nya lebih dari 10 tahun bahkan ada
bisa disusutkan dan Mayoritas 231 (81,1%) yang sampai 20 tahun itu masih diruangan
Berkas Rekam Medis Inaktif sudah bisa berkas rekam medis aktif dan baru
disusutkan karena sudah melewati jangka dipindahkan sekitar bulan januari yang lalu.
waktunya sudah lebih dari 15 Tahun yaitu Setelah dilihat dari sampel 285 berkas dan
disimpan aktif selam 10 tahun dan 5 tahun didapatkan 231 berkas rekam medis inaktif
disimpan inaktif diruang penyimpanan yang siap disusutkan, dilihat dari fisiknya
inaktif sementara yang ada di Rumah Sakit berkas rekam medis inaktif tidak terdapat
Khusus Jiwa Soeprapto Bengkulu. nilai guna lagi dan bisa langsung di
Hasil penelitian Deta Sectio Prihatna yang musnahkan karena berkas rekam medis
berjudul “Tinjauan Pelaksanaan Retensi tersebut semuanya sudah rusak dan tidak
DRM Non Aktif di Filling Rumah Sakit terbaca lagi .
Permata Bunda Purwodadi Tahun 2015”
bahwa pada Rumah Sakit Permata Bunda 1. Pelaksanaan Prosedur Pemusnahan
Purwodadi untuk berkas rekam medis yang a. Seleksi, untuk memastikan lembar-lembar
siap di susutkan sudah sesuai teori yang ada yang akan dimusnahkan
sebagai berikut adalah berkas rekam medis Di Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto
inaktif untuk Umum masa berlaku nya lebih Bengkulu diketahui bahwa sebelum
dari lima tahun, lalu disimpan sekurang- dilakukannya pemusnahan terlebih
kurangnya dua tahun di filling inaktif dahulu dilakukan penilaian lembar rekam
tersendiri dan siap untuk disusutkan. medis yang masih mempunyai nilai guna
Berdasarkan hasil observasi pada Rumah untuk dipisahkan dengan lembar yang
Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Bengkulu tidak mempunyai nilai guna. Untuk
untuk berkas rekam medis yang dilakukan lembaran-lembarannya yang dinilai yaitu
penyusutan sudah Sesuai Teori nya bahwa seperti Lembar Resume Medis,
pada jadwal retensi yang ada menurut Dirjen Ringkasan Masuk dan Keluar, Lembar
Yanmed untuk berkas rekam medis jiwa itu Kematian, Catatan Perawatan, Catatan
masa berlakunya lebih dari 10 tahun dapat di Perkembangan itu tidak dimusnahkan .
jadikan inaktif dan disimpan inaktif selama 5 Berdasarkan hasil observasi di Rumah
tahun. Di Rumah Sakit Khusus Jiwa Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Bengkulu

Vol. 1 No. 2 Desember 2016 : 23-30 26


Jurnal Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ISSN : 25035118

tata cara penyeleksian lembar-lembar Solusi dari peneliti yaitu sebaiknya untuk
yang akan dimusnahkan sudah mengikuti Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto
teori Menurut Surat Edaran Dirjen Bengkulu untuk penyeleksian lembar-
Pelayanan Medik tahun 1995 No. Hk. lembar berkas rekam medis inaktif lebih
00.06.1.501160 tentang Petunjuk Teknis di perhatikan supaya sewaktu-waktu tidak
Pengadaan Formulir Rekam Medis dan terjadi kesalahan ternyata berkas rekam
Pemusnahan Arsip Rekam Medis yaitu medis masih masih terdapat nilai guna .
lembaran Ringkasan Masuk dan Keluar, b.Pembuatan daftar jenis arsip yang siap
Resume, Lembar Operasi, Lembar dimusnahkan
Persetujuan, Lembar Kematian. Salah satu persiapan pemusnahan adalah
Tetapi didapatkan bahwa dari 231 berkas pembuatan Daftar pertelaan atau daftar
rekam medis inaktif yang sudah siap jenis arsip yang siap dimusnahkan,
disusutkan tersebut tidak terdapat nilai didapatkan item-item dalam form
guna lagi karena berkas rekam medis pertelaan di Rumah Sakit Khusus Jiwa
tersebut dilihat dari segi fisiknya pun Soeprapto Bengkulu yaitu memuat :
tidak memadai, tidak terbaca serta berkas nomor, nomor rekam medis, tahun
sudah berjamuran dan lengket sehingga kunjungan terakhir, jangka waktu, kode
berkas rekam medis tersebut sudah bisa diagnosa akhir.
langsung dimusnahkan sehingga tim Berdasarkan hasil lembar cheklist
penilai seleksi berkas rekam medis inaktif observasi di Rumah Sakit Khusus Jiwa
tersebut tidak perlu menilai guna lagi. Hal Soeprapto Bengkulu telah terdapatnya
ini berakibat jika tidak dilakukan daftar pertelaan, untuk item-item nya
penilaian berkas rekam medis ketika sudah sesuai teori nya yang ada seperti
berkas yang bernilai guna tinggi tersebut nomor rekam medis di isi nomor berkas
langsung dimusnahkan, maka akan rekam medis inaktif yang siap
berdampak ketika pasien atau pihak lain dimusnahkan, kemudian tahun kunjungan
yang masih berkepentingan dengan terakhir dilihat dari cover berkas rekam
lembar-lembar yang tidak seharusnya medis inaktif yang di bulatkan setelah
dimusnahkan bisa saja pasien atau pihak dilakukan pemilahan dari aktif ke inaktif,
itu menuntut. dan untuk menentukan jangka waktu itu
Diperkuat oleh hasil penelitian orang lain di isi berdasarkan perhitungan tahun
oleh Kartono yang berjudul “Pemusnahan kunjungan terakhir sampai tahun
Berkas Rekam Medis Inaktif di Rumah sekarang untuk menghitung apakah
Sakit Panti Rini Kalasan” diketahui berkas rekam medis inaktif tersebut sudah
bahwa lembar bernilai guna yang dipilah lebih dari 15 tahun atau kurang dari 15
dan disimpan adalah ringkasan masuk tahun, tetapi untuk kode diagnosa akhir di
dan keluar, resume, laporan operasi, teori nya bukan kode diagnosis yang
lembar persetujuan, identifikasi bayi ditulis tetapi Diagnosa akhir pasien
lahir, dan lembar kematian. berobat. Di Rumah Sakit Khusus Jiwa
Soeprapto Bengkulu Dokter menulis kode
Vol. 1 No. 2 Desember 2016 : 23-30 27
Jurnal Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ISSN : 25035118

diagnosa akhir nya saja karena diagnosa bakar sampai habis dan sampai tidak
nya hanya seperti itu saja misalnya kode dikenali baik secara isi maupun fisiknya.
diagnosis akhirnya yaitu F20, F23, dll. Berdasarkan hasil observasi di Rumah
Sehingga untuk kode diagnosis terkadang Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Bengkulu
tidak terdapat di berkas rekam medis pada pelaksanaannya belum di bentuk tim
tersebut. pemusnahan dan pembuatan berita acara
Pengendalian daftar pertelaan tersebut di pemusnahan, padahal untuk melakukan
ganti dari kode diagnosa akhir menjadi prosedur pelaksanaan pemusnahan salah
Diagnosa akhir pasien berobat walaupun satu syarat terpentingnya adalah
pasien jiwa kode nya hanya itu saja , pembentukan tim pemusnahan dan
tetapi jika menulis diagnosa akhir nya itu pembuatan form berita acara
akan lebih spesifik dan mudah di pahami. pemusnahan, Dalam pelaksanaan
c. Persiapan Pembuatan Berita Acara pemusnahan berkas rekam medis inaktif
Pemusnahan Dan Pelaksanaan perlu adanya saksi-saksi dan pembuatan
Pemusnahan Dengan Saksi-Saksi berita acara pemusnahan bahwa Rumah
Di Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Bengkulu
Bengkulu dalam Standar Operasional akan melakukan pemusnahan sehingga
Prosedur yang ada bahwa Tim Pemusnah dikemudian hari jika adanya kesalahan
dibentuk dengan SK Direktur dan atau sebagaimana pemusnahan
pembuatan berita acara pemusnahan yang dilaksanakan secara resmi dengan
ditandatangani oleh ketua dan diketahui dibentuknya tim pemusnah sesuai SK
Rumah Sakit. Dalam teori Dirjen Yanmed Direktur yang ada terdapat tanda bukti
Berita acara tersebut berisikan item bahwa telah dilakukannya pemusnahan
seperti hari tanggal bulan tahun, dengan berkas rekam medis tersebut.
cara apa dilakukan pemusnahan, jumlah Dari hasil penelitian Kartono yang
berkas yang dimusnahkan (secara berjudul “Pemusnahan Berkas Rekam
terlampir) kemudian tanda tangan saksi- Medis Inaktif di Rumah Sakit Panti Rini
saksi dan tim ketua pelaksanaan Kalasan” bahwa belum adanya berita
pemusnahan dan Tim pemusnahan acara pemusnahan dan masih dalam tahap
menurut teorinya yaitu Komite medis persiapan sebelum dilakukan nya
sebagai ketua, kepala rekam medis pemusnahan berkas rekam medis inaktif.
sebagai sekretarisnya, dengan Diharapkan Rumah Sakit Khusus Jiwa
beranggotakan petugas filling, petugas Soeprapto Bengkulu membentuk panitia
rekam medis yang terkait, serta tenaga tim-tim serta pembuatan berita acara
medis lainnya, seperti perawat senior. pemusnahan sebelum dilakukan
Dalam pelaksanaan pemusnahan berkas pemusnahan karena dalam prosedurnya
rekam medis inaktif tersebut telah itu adalah salah satu tata cara dalam
direncanakan bahwa pemusnahan melaksanakan pemusnahan.
dilakukan dengan cara pembakaran biasa, d.SOP Penyusutan Rekam Medis Inaktif dan
dimana berkas rekam medis inaktif di SOP Pemusnahan
Vol. 1 No. 2 Desember 2016 : 23-30 28
Jurnal Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ISSN : 25035118

Dalam penyusutan rekam medis inaktif, di (Standar Operasional Prosedur) agar dapat
Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto menambah prosedur penilaian berkas rekam
Bengkulu telah mempunyai Prosedur medis inaktif guna untuk menilai guna
penyusutan dan pemusnahan. formulir-formulir yang bernilai guna tinggi.
Dari hasil observasi didapati bahwa SIMPULAN
SOP(Standar Operasional Prosedur) untuk Dari hasil yang ada dan berdasarkan pembahasan
penyusutan berkas rekam medis inaktif di di atas maka dapat disimpulkan bahwa :
Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto 1. Hasil analisis berkas rekam medis inaktif
Bengkulu sudah ada. SOP(Standar yang siap disusutkan didapatkan bahwa 54
Operasional Prosedur) untuk penyusutan (18,9%) Berkas Rekam Medis Inaktif belum
tersebut yaitu, prosedur pemindahan dan bisa disusutkan dan Mayoritas 231 (81,1%)
pemilahan berkas rekam medis inaktif, Berkas Rekam Medis Inaktif sudah bisa
prosedur penilaian berkas rekam medis disusutkan.
inaktif, serta prosedur pemusnahan berkas 2. Pelaksanaan prosedur pemusnahan sudah
rekam medis inaktif. SOP tentang dilakukan tetapi belum sesuai prosedur
pemindahan dan pemilahan berkas rekam karena tata cara nya belum terlaksana semua
medis inaktif berisi tentang : Mencatat ,sudah dilakukan seleksi lembar-lembar
nomor-nomor rekam medis yang sudah berkas rekam medis, sudah adanya daftar
waktunya dilakukan retensi sesuai dengan pertelaan walaupun dalam item diagnosa
ketentuan jadwal retensi, Menulis pada tracer akhir diganti menjadi kode diagnosa akhir,
dengan keterangan bahwa dokumen rekam belum terdapatnya berita acara pemusnahan
medis tersebut disimpan inaktif, dan serta saksi-saksi atau Tim penilai
Menyelipkan tracer pada dokumen rekam berdasarkan Standar Operasional Prosedur
medis yang disimpan. SOP Pemusnahan (SK.Direktur) Rumah Sakit Khusus Jiwa
berkas rekam medis inaktif berisi tentang Soeprapto Bengkulu.
pemusnahan untuk semua berkas rekam
medis yang sudah melewati batasnya yang SARAN
telah ditetapkan. Menurut surat edaran Dirjen Berdasarkan hasil penelitian yang di dapat serta
Yanmed No.HK.00.6.1.5.01160, Penyusutan kesimpulan yang ada maka penulis
berkas rekam medis yaitu pemilahan, mengemukakan saran sebagai berikut :
pemindahan penilaian, dan pemusnahan. Bila 1. Untuk Rumah Sakit
dilihat dari SOP di Rumah Sakit Khusus Jiwa a. SOP penyusutan rekam medis inaktif agar
Soeprapto Bengkulu sudah hampir sama segera dilengkapi prosedur penilaian
dengan Surat Edaran Dirjen Yanmed. Namun berkas rekam medis inaktifnya dan perlu
SOP di Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto di revisi.
Bengkulu dikatakan belum lengkap, karena b. Agar tersedia nya jadwal penyusutan
belum ada nya Prosedur Penilaian berkas berdasarkan Dirjen Yanmed untuk
rekam medis inaktif. memudahkan dalam menentukan jangka
Diharapkan Rumah Sakit Khusus Jiwa waktu penyusutan.
Soeprapto Bengkulu dapat merivisi SOP
Vol. 1 No. 2 Desember 2016 : 23-30 29
Jurnal Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ISSN : 25035118

c. Agar Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Pengadaan Formulir Rekam Medis dan
Bengkulu merevisi daftar pertelaan dari Pemusnahan Arsip Rekam Medis di Rumah
item kode diagnosa akhir menjadi Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
diagnosa akhir.
Huffman, Edna K. (1994). Health Information
d. Agar pelaksanaan penilaian rekam medis
Manajemen ; Edisi 10. Berwyn Illinois;
inaktif secara menyeluruh baik dalam
Physician Record Company.
nilai primer (ALFRED) dan nilai
Sekunder. Meimoniesha, I. (2016). Tinjauan Pelaksanaan
e. Segera dilakukan pelaksanaan pemusnahan Retensi Dokumen Rekam Medis Nonaktif
rekam medis yang telah dilakukan Menurut Kebijakan Akreditasi di RSUD
36
penilaian akhir agar tetap menjaga mutu Ambarawa.
pelayanan, mengurangi jumlah BRM
Menkes RI. (2013). Permenkes RI Nomor 55
yang semakin bertambah, menyelamatkan
Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan
BRM yang bernilai tinggi serta
Perekam Medis. Jakarta: Menkes RI.
mengurangi yang tidak bernilai guna atau
nilai gunanya turun. Notoatdmodjo, S. (2005). Metopen Kesehatan.

2. Untuk Akkes Sapta Bakti Bengkulu Jakarta: Rineka Cipta.


Dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa
Notoatdmodjo, S. (2010) Metedologi Penelitian
pada laboratorium manual dan saat praktek di
Kesehatan.
rumah sakit agar dapat mencontoh kegiatan
pengelolaan RM yang memenuhi standar. Rahayu, D. (2012). Tinjauan Pelaksanaan

3. Untuk Peneliti Lainnya Penyusutan Berkas Rekam Medis Inaktif di

Dapat mengembangkan penelitian ini dengan Siloam Hospital Kebon Jerok. Jakarta: KTI,

menggunakan variabel dan metode penelitian D-III RMIK.

yang berbeda. Saraswati, D. (2015). Tinjauan Pelaksanaan Retensi


Dokumen Rekam Medis Aktif di Bagian
DAFTAR PUSTAKA Filling Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama
Semarang.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44
Budi, SC. (2011). Manajemen Unit Kerja Rekam Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
Medis. Yogyakarta: Quantum Sinergis
Yanmed, Dirjen. (2006). Pedoman
Media.
Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2006). Medis Rumah Sakit di Indonesia. Revisi I.
Jakarta.
Pedoman Pengelolahan Rekam Medis
Rumah Sakit Di Indonesia. Jakarta: Depkes
RI.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1997).


Surat Edaran Dirjen Yanmed No. Hk.
00.06.1.501160 Tentang Petunjuk Teknis

Vol. 1 No. 2 Desember 2016 : 23-30 30

Anda mungkin juga menyukai