Anda di halaman 1dari 9

*TUGAS AGAMA KRISTEN PROTESTAN*

“MORAL ”

Kelompok : 6
KEVIN RENALDY MONDOLU F441 20 051
JENLY WAYO F441 20 072
JULIO CAESAR LAKUKUA F441 20 091

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2020/2021
PENDAHULUAN

Shallom……

Salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus yang karena kasihnya kami kelompok 6 boleh
menyelesaikan makalah mata kuliah Agama Kristen Protestan dengan Judul “Moral”

Dari makalah ini kita dapat belajar banyak hal baik dalam pengetahuan serta penambahan
wawasan Moral. Isi makalah juga sudah menjelaskan semua inti-inti dari Moral Kristen yang
kadang kita sebagai orang Kristen juga masih kurang paham juga masih belum banyak tau
tentang Moral Kristen. Dari makalah ini kami berharap kita semua dapat belajar dengan semua
isi materi yang kami bagikan agar kita bersama-sama bertumbuh dalam Kristus Tuhan.

Kami sadar masih banyak kesalahan kata serta penyebutan dalam makalah ini sekirannya
kami dapat dimaklumi. Sekian dan Terimah kasih.

Palu, 11 Oktober 2020

Kelompok 6
1. Defenisi Moral
Menurut Para Ahli
Kata moral merupakan kata yang berasal dari bahasa latin ‘mores’, mores sendiri
berarti adat kebiasaan atau suatu cara hidup. (Gunarsa, 1986) Moral pada dasarnya adalah
suatu rangkaian nilai dari berbagai macam perilaku yang wajib dipatuhi. (Shaffer, 1979)
Moral dapat diartikan sebagai kaidah norma dan pranata yang mampu mengatur prilaku
individu dalam menjalani suatu hubungan dengan masyarakat. Sehingga moral adalah hal
mutlak atau suatu perilaku yang harus dimiliki oleh manusia.

Moral secara ekplisit merupakan berbagai hal yang memiliki hubungan dengan
proses sosialisasi individu tanpa adanya moral manusia tidak akan bisa melakukan proses
sosialisasi. Moral pada zaman sekarang memiliki nilai implisit karena banyak orang yang
memiliki moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit.

Moral itu merupakan salah satu sifat dasar yang diajarkan pada sekolah-sekolah
serta manusia harus mempunyai moral jika ia masih ingin dihormati antar sesamanya.
Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh. Penilaian
terhadap moral sendiri dapat diukur dari kebudayaan masyarakat setempat.

Didalam moral terdapat perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam


menjalankan interaksi dengan manusia. Jika yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan
nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta mampu
menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dapat dikatakan memiliki nilai
mempunyai moral yang baik, begitu juga sebaliknya. Moral juga dapat juga diartikan
sebagai sikap, perilaku, tindakan, perbuatan yang dilakukan seseorang pada saat mencoba
melakukan sesuatu berdasarkan pengalaman, tafsiran, suara hati, serta nasihat, dll.

Menurut Immanuel Kant, moralitas adalah hal kenyakinan serta sikap batin dan
bukan hanya hal sekedar penyesuaian dengan beberapa aturan dari luar, entah itu aturan
berupa hukum negara, hukum agama atau hukum adat-istiadat. Selanjutnya dikatakan
jika, kriteria mutu moral dari seseorang adalah hal kesetiaannya terhadap hatinya sendiri.

Moral merupakan tindakan manusia yang bercorak khusus yang didasarkan


kepada pengertiannya mengenai baik dan buruk. Morallah yang membedakan manusia
denga makhluk tuhan yang lainya dan menempatkan pada posisi yang baik diatas
makhluk lain.

Moral adalah realitas dari kepribadian pada umumnya bukan hasil dari
perkembangan pribadi semata, namun moral merupakan tindakan atau tingkah laku
seseorang. Moral tidaklah bisa dipisahkan dari kehidupan beragama. Di dalam agama
Islam perkataan moral sangat identik dengan akhlak. Di mana kata ‘akhlak’ berasal dari
bahasa Arab jama’ dari ‘khulqun’ yang berarti budi pekerti.

Moral merupakan norma yang bersifat kesadaran atau keinsyafan terhadap suatu


kewajiban melakukan sesuatu atau suatu keharusan untuk meninggalkan perbuatan–
perbuatan tertentu yang dinilai masyarakat dapat melanggar norma–norma. Dalam hal ini
dapat dikatakan bahwa suatu kewajiban dan norma moral sekaligus menyangkut
keharusan untuk bersikap bersopan santun. Baik sikap sopan santun maupun penilaian
baik – buruk terhadap sesuatu, keduanya sama – sama bisa membuat manusia beruntung
dan bisa juga merugikan. Disini terdapat kesadaran akan sesuatu perbuatan dengan
memadukan kekuatan nilai intelektualitas dengan nilai – nilai moral.

Dalam kamus filsafat terdapat beberapa pengertian dan arti moral yang


diantaranya adalah sebagai berikut:
 Memiliki: Kemampuan untuk diarahkan oleh (dipengaruhi oleh) keinsyafan benar
atau salah; Kemampuan untuk mengarahkan (mempengaruhi) orang lain sesuai
dengan kaidah-kaidah perilaku nilai benar dan salah.
 Menyangkut cara seseorang bertingkah laku dalam berhubungan dengan orang
lain.
 Menyangkut kegiatan-kegiatan yang dipandang baik atau buruk, benar atau salah,
tepat atau tidak tepat.
 Sesuai dengan kaidah-kaidah yang diterima, menyangkut apa yang dianggap
benar, baik, adil dan pantas.

Menurut Pandangan Iman Kristen


Seperti yang telah dibahas tadi, dalam setiap agama pasti manusia
diajarkan bagaimana menggunakan moral dalam kehidupannya. Dalam agama
Kristen, moral kita di tempa dengan berbagai firman dan hukum yang sudah di
tuliskan didalam firman Tuhan. Dengan firmannya Tuhan mengajarkan tentang
bagaimana jalan hidup yang benar dan bagaimana cara mendapatkan jalan
keselamatan. Dengan bermoral dan memiliki moral yang baik kita akan
mejalankan setiap hukum Tuhan yang ada dengan penuh rasa tanggung jawab,
dan itu menjadi salah satu jalan mendapatkan keselamatan.  Oleh iman kepada
Tuhan dan mengarahkan hati serta pandangan kita kepada Tuhan kita dengan
sendirinya akan membangun moral yang baik didalam hidup kita. Akan tetapi
cobaan akan selalu menghampiri setiap manusia, untuk mencobai iman kita.
Secara tidak langsung setiap cobaan yang ada selain menguji iman kita hal
tersebutpun akan mencobai pertumbuhan moral kita. Maka dengan iman yang
baik, moral yang kita miliki akan tetap terjaga dan tetap bertumbuh terutama
didalam Tuhan. Selain itu dengan iman yang baik, moral kita yang ada tetap
terjaga dari cobaan yang datang baik dari keluarga, lingkungan, dan lain-lain.
Dengan iman yang ada manusia harus belajar untuk menumbuhkan moralnya.
Dalam firmannya, Tuhan selalu mengajarkan tentang bagaimana agar kita
tetap memiliki moral yang baik. Salah satunya dengan menjalankan 10 hukum
Tuhan. Pada hukum yang ke-5 samapai dengan yang ke-10 Tuhan menekankan
agar kita menjaga moral kita dari cobaan seperti yang ada tertulis :
 Hormatilah Ayah dan Ibumu.
  Jangan membunuh.

  Jangan berzina

  Jangan mencuri

 Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu 

Dari beberapa Hukum Tuhan tadi dapat kita jabarkan dan kita pelajari bersama
bagaimana dan dengan apakah kita dapat menjaga dan tetap  memiliki moral yang
baik. Dan dengan hal ini kita dapat mengetahui sejauh mana moral kita berada dan
sebaik apakah moral kita, Yaitu dengan tetap bercermin pada hukum dan firman yang
sudah Tuhan berikan bagi kita melalui para nabi yang dipercayai-Nya

1. Hormatilah Ayahmu dan Ibumu


“Hormatilah ayahmu dan ibumu” dengan kutipan ayat ini yang terambil dari hukum
Tuhan yang ke 5 cukup  jelas mengajarkan kepada kita, bahwa dengan cara menghormati
orang tua kita sudah menggunakan moral hidup kita. Dengan menghormati Mereka kita
sudah secara langsung menjauhkan diri kita dari setiap cobaan yang datang sebab kita
mengasihi dan menghormati orang tua kita. Menghormati mereka maka apapun yang
akan kita perbuat kita akan selalu ingat akan mereka. Dan selalu berhati-hati dalam
mengambil langkah serta keputusan kita.
2. Jangan Membunuh
Pada hukum yang ini, sudah cukup jelas bahwa, jika kita melakukan hal ini kita dapat
disebut sebagai manusia Amoral. Membunuh sudah sangat menggambarakan bahwa
seseorang melakukan hal ini dikarenakan miskin moral bahkan tidak bermoral. Dengan
hukum Tuhan yang ke-6 ini sekali lagi mengajarkan kita untuk belajar menggunakan
moral kita bagi sesama kita.
Seperti yang sudah dijelaskan tadi bahwa iblis tidak akan tinggal diam. Dengan berbagai
cara dia ingin mencobai dan menggoyangkan iman percaya kita. Hukum Tuhan ini akan
selalu menuntun kita untuk tetap beriman kepada Tuhan dan tetap menjaga moral hidup
kita.
3. Jangan Berzinah
Berzinah, berarti melakukan hal diluar kehendak Tuhan. Dan dengan berzinah seseorang
menunjukan bahwa dia tidak bermoral dan kehilangan iman percayanya serta, jatuh
kedalam cobaan iblis. Berzinah berarti melakukan hal diluar waktu yang sudah di
tentukan, yaitu berhubungan intim diluar dari wkatunya. Dan hal ini sudah menjadi
masalah dalam kaum muda dan tidak sedikit kaum muda Kristen. Secara tidak disadari
berzinah sudah mengarah pada hukum yang ke-6. Jika terjadi kecelakaan pada saat
berzinah seseorang akan kehilangan moralnya dan cenderung membunuh. Dengan
demikian Tuhan sudah meningatkan kita agar tetap menjaga moral kita dengan tidak
berzinah.

2. Definisi Iman
Iman kristen secara sederhana dapat diartikan sebagai iman atau kepercayaan orang-
orang yang menganut ajaran yang diwariskan oleh Yesus Kristus. Iman kristen perlu
dimiliki oleh setiap pengikut Yesus karena dalam iman kristen terdapat janji keselamatan
serta Kerajaan Allah yang dijanjikan oleh Yesus Kristus bagi para pengkutnya.
Apa Itu Kekristenan?
Kekristenan adalah sebuah aliran kepercayaan monoteistik yang berasal dari kisah hidup,
ajaran, wafat serta kebangkitan dari Yesus Kristus. Dalam Kristen, Yesus Kristus adalah
Tuhan atau Mesias yang telah diutarakan pada kitab Perjanjian Lama. Tugas utama dari
Yesus Kristus adalah sebagai pembawa berita mengenai datangnya Kerajaan Allah serta
menyelamatkan manusia dari dosa.

Orang-orang yang menganut paham kekristenan beribadah di Gereja dan memiliki kitab
suci yang bernama Injil atau Alkitab. Kata Kristen sendiri merujuk pada sebutan murid-
murid Yesus saat berada di Antiokhia seperti yang tertuang di kitab Kisah Para Rasul.

Jadi Kekristenan dapat diartikan sebagai iman yang dipegang oleh orang-orang yang
memilih Yesus sebagai panutan dan juga pemberi kehidupan. Mereka secara langsung
menerapkan ajaran Yesus ke dalam perilaku di kehidupan sehari-hari.
Dasar-Dasar Iman Kristen
Untuk lebih memahami mengenai iman kristen maka terlebih dahulu harus mengetahui
apa saja yang menjadi dasar-dasar dari iman kristen itu sendiri. Di bawah ini adalah
rangkumannya:

Dasar Iman Kristen yang Pertama adalah Pendiri Kristen Dapat Dipercaya. Pendiri aliran
kristen tak lain dan tak bukan adalah Yesus Kristus sendiri. Yesus datang ke bumi untuk
menggenapi nubuat yang telah tertulis pada Perjanjian Lama. Saat di bumi Yesus
mewartakan Kerajaan Allah dan di akhir hidup-Nya Ia menebus dosa manusia dengan
wafat di kayu salib.

Dasar Iman Kristen yang Kedua adalah Kitab Sucinya Dapat Dipercaya. Kitab suci dari
penganut kristen adalah Alkitab atau Injil. Injil sendiri disusun oleh 40 penulis yang
berbeda selama kurang lebih 1600 tahun. Nubuat-nubuat yang ada di Injil semuanya
dapat dibuktikan dengan sangat akurat.
Dasar Iman Kristen yang Ketiga adalah Penjelasannya Yang Jelas Bagi Kehidupan.
Hampir semua agama akan mencoba menjelaskan makan dari kehidupan ini bagi para
pengikutnya. Mengenai kehidupan, penderitaan dan kematian yang tak dapat dihindarkan.
Begitu pula iman kristen juga menanggapi hal ini sebagai salah satu dasar iman kristen.

Dasar Iman Kristen yang Keempat adalah Hubungannya Yang Berkesinambungan


Dengan Masa Lalu. Yesus menerima masa lalu sebagai suatu kesinambungan dengan
ajarannya. Dengan begitu Yesus juga menerima Tuhan yang sama seperti pada masa
Adam, Abraham hingga Salomo.

Dasar Iman Kristen yang Kelima adalah Warta Utamanya Sangat Mendasar. Warta utama
yang dibawa Yesus adalah warta mengenai akan datangnya Kerajaan Allah ke bumi dan
para manusia wajib untuk bersiap untuk menyambutnya. Selain itu Yesus juga memiliki
misi untuk melepaskan kehidupan manusia dari jerat dosa yang hanya bisa didapatkan
dengan mengorbankan diri-Nya.
Apa Itu Iman Kristen?
Setelah memahami makna dari Kekristenan dan dasar-dasar iman kristen seperti di atas
maka iman kristen dapat didefinisikan sebagai iman atau rasa percaya kepada Yesus
Kristus sebagai Tuhan dan Mesias yang membawa warta keselamatan kepada manusia.

3. Hubungan Iman Dan Moralitas


Kata iman dalam bahasa Ibrani disebut “emunah”. Kata ini hanya terdapat dalam kitab
Habakuk yang diterjemahkan dengan kata percaya (band. Hab. 2:4), dan dalam kitab
Ulangan diterjemahkan dengan kata kesetiaan (band. Ul. 32:20). Padanan kata emunash
dalam perjanjian baru dalam bahasa Yunani adalah kata “pistis” dan diterjemahkan
dengan kata iman (band. Rm:1:17; Gal. 3:11; Ibr. 10:38 dsb). Dalam Injil Yohanes kata
iman lebih banyak memuat kata kerja “pisteuo” daripada kata benda, yang menekankan
arti aktif daripada statis. Bagaimana manusia dapat hidup dengan benar sangar tergantung
pada norma/kaidah hukum yang mengaturnya.

Semangat reformasi bangsa Indonesia telah melahirkan kesadaran baru bahwa pendidikan
secara umum dan pendidikan agama khususnya kurang berhasil. Salah satu indikatornya,
ialah moralitas peserta didik dan atau mahasiswa tidak menunjukan terjadinya perubahan
yang signifikan antara pengetahuan yang tinggi, tingkat kedewasaan menurut usianya dan
khususnya pengaruh pada kualitas moralnya. Kenyataannya ada banyak mahasiswa yang
terlibat dalam masalah moral contohnya menjadi model dalam foto dan video porno yang
beredar di internet, aksi tawuran, perkelahian, tindak kriminalitas yang tinggi, pengedar
dan pengguna obat terlarang, bahkan ada juga yang membunuh pacarnya karena hamil di
luar nikah.
Dalam dunia orang pengikut Kristus, kita percaya bahwa kita bermoral dengan dapat
berbuat baik. Berbuat baik yang bagaimana? Yaitu berbuat baik yang tidak hanya
menguntungkan diri sendiri, namun dapat memberikan energi baik bagi siapapun
disekitar kita. Dari apa yang sudah kita pelajari dari kecil, bahwa tujuan kita untuk
berbuat baik ialah untuk mendapatkan tempat di surga nanti. Padahal, itu merupakan
pikiran yang mungkin dapat dibilang cukup sempit sebagai seorang Kristiani. Pandangan
yang baik mengenai hidup bermoral ialah untuk menyebarkan kasih yang sudah kita
terima lebih dulu dari Tuhan Yesus, anak Bapa yang tunggal yang Bapa relakan untuk
menggantikan kita dalam menebus dosa yang abadi. Hidup bermoral akan mengarahkan
kita menjadi dapat berbuat baik karena kita sudah merasakan kasih-Nya terlebih dahulu

4. Penutup
Kesimpulan
Dalam kehidupan bermasyarakat khususnya kita sebagai orang Kristen alangkah baiknya
jika ada norma-norma yang dalam hal ini adalah firman Tuhan untuk mengatur jalannya
kehidupan kita. Moral dan etika sangat berperan penting karena moral dan etika adalah
penggambaran bagaimana karakter seseorang, apakah bermoral dan beretika atau
sebaliknya.  Tingkat moral seseorang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahap-
tahapnya.  Dalam kitab perjanjian lama dan perjanjian baru banyak membahas tentang
etika dan moral pada manusia. Lebih banyak mempelajari ajaran-ajaran Tuhan Yesus
dalam alkitab akan sangat membantu kita untuk mengetahui bagaimana kita menjalankan
nilai-nilai kehidupan yang baik yang sesuai dengan perkenanan Tuhan.

Saran
Kita harus menyadari bahwa kita diberi kemampuan untuk bertindak jauh lebih baik dari
orang lain dalam menjalani kehidupan sesuai dengan nilai-nilai yang Tuhan Yesus
ajarkan dalam firmanNya. Jadi ,kita harus tetap menjunjung tinggi etika kekristenan
dalam hidup kita tanpa terpengaruh dengan penyimpangan-penyimpangan moral zaman
sekarang agar nama Allah tetap permuliakan. Akan jauh lebih baik apabila kita minta
tuntunan Roh Kudus agar kita mampu menjalani kehidupan sesuai dengan kehendak
Allah.

Tuhan Yesus Memberkati

Landasan Akitabiah
Filipi 2 : 5 dan 8 “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan
perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia
telah merendahkan diri-Nya dan taat sampat mati, bahkan sampai mati di kayu salib”

LITERATUR

https://www.papermakalah.com/2018/01/makalah-etika-dan-moral.html

https://yunikemath28.wordpress.com/2013/11/25/tugas-agama-moralitas/

https://www.usd.ac.id/cm/moralitas-kita-sebagai-pengikut-kristus-dengan-hal-hal-yang-
bersangkutan/

Anda mungkin juga menyukai