2. Pendapatan Hibah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hibah berarti pemberian
(dengan sukarela) dengan mengalihkan hak atas sesuatu kepada orang lain.
Mengacu pada undang-undang, hibah disebut sebagai penerimaan negara baik
devisa atau devisa yang dirupiahkan, jasa atausurat berharga yang diterima dari
pemberi hibah, yang tidak perlu dibayarkan kembali dan tidak pula mengikat, baik
dari dalam maupun luar negeri.
Suatu hibah diberikan dengan berbagi tujuan, di antaranya mendukung
terlaksananya program pembangunan nasional, penanggulangan bencana alam,
hingga bantuan kemanusiaan. Untuk itu, hibah yang diterima pemerintah
dimasukan ke APBN.
Adapun jenis-jenis hibah, ialah:
a. Hibah Terencana
Hibah jenis ini dijalankan melalui mekanisme perencanan dan dicatat dalam
Daftar Rencana Kegiatan Hibah (DRKH).
b. Hibah Langsung
Hibah jenis ini juga disebut sebagai hibah non-DRKH, yaitu hibah yang
dilaksanakan tanpa melalui mekanisme perencanaan.
c. Hibah melalui KPPN
Hibah melalui KPPN, untuk proses penarikannya, dilaksanakan di Bendahara
Umum negara (BUN) atau Kantor Pelayanan Perbendaharaan negara (KPPN).
d. Hibah tanpa melalui KPPN
Sesuai namanya, proses penarikan dana hibah jenis ini tidak dilaksanakan di
BUN maupun KPPN.
e. Hibah Dalam Negeri
Hibah ini berasal dari lembaga keuangan dan non-keuangan dalam negeri,
pemerintah daerah, perusahaan asing yang berdomisili dan beroperasi di
Indonesia, serta lembaga lain maupun perorangan.
f. Hibah Luar Negeri
Hibah yang diberikan oleh negara asing, lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB), lembaga keuangan asing, lembaga multilateral, lembaga non keuangan
asing, lembaga keuangan berdomisili dan beroperasi di luar negeri, dan
perorangan.