Kelompok : 5
Nama Kelompok
:
1. Ade Maulana W.
2. Jodi Oktandi
3. M. Irfan Maulana
4. Rifka Putri K.
5. Wulandari
6. Yodi Putra
P. 7. Yulita
Debbi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Alloh SWT. bahwa penulis telah
menyelesaikan tugas mata pelajaran Fisika dengan membuat alat peraga
yaitu roket air serta pembahasannya bentuk makalah.
Dalam pembuatan alat peraga ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam pembuatan alat
peraga ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua,
serta teman- teman, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang 2.
Tujuan
3. Manfaat
II. PEMBAHASAN
1. SEKILAS MENGENAI ROKET AIR
III. PENUTUP
1.
Kesimpulan 2.
Saran
I. PENDAHULUAN
2. Tujuan
Tujuan membuat roket air ini adalah untuk memenuhi tugas Mata
Pelajaran Fisika serta mengembangkan daya kreatifitas dan motivasi
seorang siswa untuk membuat sebuah alat peraga dengan
memanfaatkan konsep- konsep pada Bidang Studi Fisika hingga
menjadi hal yang menarik untuk di gunakan.
3. Manfaat
Manfaat membuat roket air ini adalah dapat mengembangkan daya
II. PEMBAHASAN
Dalam merancang roket air kita akan dihadapkan pada empat subjek yaitu
gaya berat, gaya dorong, sistem aerodinamis dan daya angkat.
Roket air bekerja dengan bantuan air dan tekanan udara sehingga ia bisa
terlontar keudara. Pertama - tama roket air yang terbuat dari botol ini di isi air
kira - kira 40% dari volumenya.
Persis seperti roket sungguhan, roket air ini juga di pengaruhi oleh faktor
-faktor external seperti pengaruh angin dan berat dari roket air itu sendiri. Untuk
mendapatkan
jarak lontar yang jauh perhitungan sistem aerodinamisnya perlu di perhatikan.
Pentil launcher
Berfungsi untuk memompa udara ke dalam roket dan mengunci udara agar
udara yg sudah di pompa tidak keluar lagi.
Seal/Klep
Berfungsi untuk membuat seal agar air tidak cepat merembes ke luar roket.
Sayap/Fin
Berfungsi untuk membuat roket tetap stabil saat meluncur di udara.
Buka pipa peluncur, dan masukkan air sampai kira-kira 20-40% bagian
botol.
masukkan kembali pipa peluncur dan arahkan roket ke atas sampai cable ties
benar- benar mencengkram mulut botol. pasang kunci pengamannya.
Bila air merembes keluar, maka seal tidak berfungsi dengan baik. ganti
meluncur.
Roket air dapat meluncur karena terjadi beberapa gaya yang bekerja, antara
lain:
Gambar 1. Gaya yang terjadi pada roket
Gaya Dorong dalam satuan newton (N), tekanan dalam pascal (Pa) dan diameter
dalam meter (m). Dari rumus tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa gaya dorong
dipengaruhi oleh besarnya tekanan dan diameter nozzle. Semakin besar tekanan makin
besar gaya dorong, demikian juga makin besar diameter nozzle makin besar pula gaya
dorong yang dihasilkan. Tetapi rumus tersebut hanya berlaku tepat pada saat roket
mulai meluncur, saat roket sudah meluncur, tekanan dalam botol juga berkurang sampai
tekanannya sama dengan
Untuk
p
: F eve ovo
) Ae
po m ( pe po
e m
F adalah perbandingan campuran air dan udara. Jadi secara spesifik dapat disimpulkan
bahwa:
F s F
( f )ve vo
o 1
m
m v 2 m v1
F
t 2 t1
Dalam roket air, ada dua fluida yang digunakan sebagai bahan pendorong roket
yaitu fluida yang dapat dikompresi yaitu udara dan fluida yang tidak dapat
dikompresi yaitu air.
Mengapa digunakan dua fluida? Sebenarnya jika hanya menggunakan udara saja roket tetap
bisa meluncur, tetapi lamanya waktu gaya dorong sangat cepat sehingga perlu fluida
lain
yang tidak dapat dikompresi sehingga lamanya waktu gaya dorong bisa lebih lama.
Pada dasarnya semua fluida yang tidak dapat dikompresi dapat digunakan sebagai
bahan pendorong, akan tetapi yang paling ekonomis adalah air.
Kembali pada inti masalahnya karena berat jenis air lebih berat daripada berat
jenis udara, maka di dalam roket, air akan berada di bawah udara, tekanan udara
mendorong air dan sebagian udara untuk keluar dari nozzle, setelah air habis maka
sisa udara yang masih bertekanan akan keluar membentuk air-pulse yang memberikan
gaya dorongan terakhir yang cukup besar. Perbandingan air dan udara mempengaruhi
lamanya waktu gaya dorong roket. Selain itu ukuran diameter dan tekanan udara juga
sangat mempengaruhi. lamanya waktu gaya dorong yang lama dapat diperoleh dari
diameter dengan lubang sempit, lebih banyak air dan tekanan udara yang rendah.
maka drag akan bertambah pula sebanyak empat kali, jika mempercepat tiga kali
maka hambatan udara akan sembilan kali lebih besar. Itulah sebabnya roket akan
sangat sulit untuk melaju dengan kecepatan tinggi di udara.
Hambatan udara dapat diminimalkan dengan cara mengurangi kecepatan
roket, mengurangi kepadatan udara, memperkecil luas permukaan roket dan memperkecil
Cd. Dari
semua cara untuk memperkecil hambatan udara yang paling sederhana untuk dilakukan
adalah memperkecil Cd, luas permukaan roket dan mengurangi kecepatan.
Memperkecil Cd dapat dilakukan dengan cara membuat bentuk roket lebih
streamline, memperhalus permukaan roket, membentuk roket seperti bentuk tetesan air
dengan demikian bentuk roket akan lebih aerodinamis. Mengurangi luas permukaan
roket juga memperkecil hambatan udara, yaitu dengan memilih botol dengan diameter yang
lebih kecil. Mengurangi kecepatan juga dapat dijadikan salah satu pilihan untuk
mengurangi hambatan udara. Diameter dengan lubang kecil akan mengurangi thrust,
tapi lamanya waktu gaya dorong lebih lama, percepatan lebih terkontrol, kecepatan
berkurang dan hasilnya hambatan udara berkurang, tapi roket akan membawa beban
lebih lama dan lebih tinggi sehingga kestabilan roket juga berkurang.
setiap komponen roket mempunyai luasan a j dan terletak pada jarak tertentu d j dari garis
referensinya. Dapat dirumuskan sebagai berikut:
cpA d n an d f a f
d b ab
setiap roket memiliki cp, semakin jauh cp dengan garis referensi kestabilan roket semakin
berkurang.
roket. CG ditentukan oleh penjumlahan jarak komponen roket dari titik referensi dikalikan
dengan berat masing-masing komponen.
kestabilan roket ditentukan oleh CP dan CG, semakin jauh CG dari CP maka roket akan
semakin stabil.
III. PENUTUP
1. KESIMPULAN
2. SARAN
Dalam pembuatan roket air ini ada beberapa hal yang pelu di
pertimbangkan yaitu, seal roket, ,pembuatan launcher.
Seal roket adalah komponen utama dari sebuat roket air, bila seal yang
di buat kurang baik maka sebuah roket air bisa saja gagal meluncur,
karena seal yang tidak baik dapat mengakibatkan air merembes ke
luar roket sebelum roket diluncurkan.
Pembuatan Launcher, ini juga perlu di perhatikan yaitu apakah
kondisi pipa yang di gunakan baik, atau dop yang di lem sudah rapat.
Ini juga berpegaruh sekali dalam pembuatan roket air.