Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 3

PENGANTAR BISNIS

NAMA : LIKA MAWARDANI


NIM : 042192969
UPBJJ : BANDUNG

JAWABAN
1. Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
Yang di usulkan oleh Abraham Maslow menyatakan bahwa manusia
memiliki beberapa kebutuhan yang berbeda-beda dan mereka mencoba
memenuhi kebutuhannya. Teori kebutuhan Maslow mengemukakan bahwa
manusia mempunyai tingkatan kebutuhan hidup untuk dipenuhi. Seumur
hidupnya manusia akan berusaha untuk tetap mengatasi kebutuhannya dari
yang paling mendasar. Maslow menggolongkan kebutuhan tersebut menjadi 5
tingkat dengan pemenuhan kebutuhan yang di mulai dari tingkat yang paling
rendah sebelum manusia memenuhi kebutuhan pada tangkat berikutnnya. 5
tingkat kebutuhan tersebut adalah kebutuhan fisiologi (makan, pakaian,
perumahan), kebutuhan rasa aman (Pendidikan, jaminan hari tua), kebutuhan
sosial (dapat berinteraksi dengan orang lain), kebutuhan penghargaan diri dan
kebututuhan aktualisasi diri.
Konsep teori hierarki kebutuhan berdasarkan apa yang dikemukakan
Abraham Maslow khususnya pada teori hirarki kebutuhan maslow. Pemenuhan
kebutuhan didorong oleh motivasi. Motivasi dalam hal ini adalah motivasi
kekurangan (deficiency growth) dan perkembangan (motivation
growth).Motivasi kekurangan dalam teori hirarki kebutuhan maslow merupakan
usaha yang dijalankan oleh seseorang dalam rangka mengatasi kekurangan yang
diderita. Disamping itu motivasi perkembangan yaitu dorongan dari dalam diri
seseorang untuk meraih tujuan diri sesuai dengan kemampuannya dalam
perkembangannya.
Contoh Dalam Manajemen Perusahaan
Pada teori hirarki kebutuhan maslow juga membahas dari sisi manajemen
dalam organisasi/perusahaan. Kebutuhan fisik/fisiologis yang harus dipenuhi
karyawan di suatu perusahaan adalah upah minimum/standar gaji minimum.
Karyawan mencari pekerjaan pada sebuah perusahaan pastilah gaji/upah yang
akan menjadi alasan utama. Sebelum kebutuhan dasar ini terpenuhi maka
karyawan akan sulit untuk berkembang apalagi memberikan prestasi dan
kontribusi besar pada perusahaan. Oleh karena menurut teori hierarki
kebutuhan maslow maka perusahaan harus mampu memenuhi kebutuhan dasar
dari para karyawannya. Hal ini juga dapat menjadi motivasi awal bagi karyawan
untuk bekerja lebih giat dan memperbaiki citra perusahaan di mata angakatan
kerja.
(sumber gambar : jurnalmanajemen.com)

2. Evolusi konsep pemasaran pada era produksi, era penjualan, era konsep
pemasaran dan era relasi pelanggan
 Konsep Produksi (Production Concept)
Konsep produksi bertitik tolak dari anggapan bahwa konsumen
ingin produk yang harga murah dan mudah didapatkan di mana-mana.
Produsen yang menganut konsep ini, akan membuat produksi secara
masal, menekan biaya dengan efisiensi tinggi.
Sehingga harga pokok produksi bisa ditekan dan harga jual lebih rendah
dari pesaing. Produsen tipe ini akan mendistribusikan hasil produksinya
ke seluruh pelosok agar mudah diproleh konsumen. Konsep ini
merupakan konsep awal dari produsen untuk menguasai pasar. Konsep
ini akan sangat berhasil, jika memang belum banyak saingan dan
konsumen belum memperhatikan kualitas. Pokoknya yang penting bagi
konsumen adalah terpenuhinya kebutuhan (needs). Masalah wants belum
diperhatikan.
 Konsep Produk (Product Concept)
Pada saat barang masih langka di pasar, maka produsen
memusatkan perhatian pada teknis pembuatan produk saja. Produsen
belum memperhatikan selera konsumen. Produsen hanya membuat
barang dengan to place oneself, hanya menuruti bagaimana selera
produsen sendiri. Produsen hanya melihat cermin tidak melihat jendela.
Orang yang meilhat kaca hanya memperhatikan wajahnya saja, yaitu ia
membuat barang yang cocok dengan kemauannya. Lain halnya melihat
jendela, berarti melihat orang yang berada di luar/di jalan dengan kata
lain produsen memperhatikan orang lain. Mengapa produsen menganut
konsep ini? Produsen mendasarkan pemikirannya pada premis-premis
berikut ini:
a. Konsumen akan memperhatikan mutu berbagai barang sebelum
mereka membeli.
b. Konsumen mengetahui perbedaan mutu berbagai macam barang.
c. Konsumen selalu mencari barang dengan nama baik. Produsen
harus selalu menjaga mutu untuk mempertahankan langganan.
 Konsep Penjualan (Selling Concept)
Pada konsep ini, produsen membuat barang, kemudian harus
menjual barang itu dengan berbagai teknik promosi. Hal yang penting
ialah adanya kegiatan promosi secara maksimal. Paham dari konsep ini
adalah konsumen pasti mau membeli barang, bila mereka dirancang
untuk membeli. Dan promosi besar-besaran merupakan ciri khas dari
selling concept.
Premis yang mendasari konsep ini adalah:
a. Konsumen cenderung menolak membeli barang yang tidak
penting. Oleh karena itu, harus didorong untuk membeli.
b. Konsumen dapat dipengaruhi melalui stimulasi promosi.
c. Tugas produsen mendorong penjualan.
 Konsep Pemasaran (marketing concept)
Pada konsep pemasaran, produsen tidak hanya membuat barang,
tidak pula asal melancarakan promosi. Tapi produsen memusatkan
perhatian pada selera konsumen, produsen memperhatikan needs dan
wants dari konsumen. Jadi produsen tidak hanya memperhatikan
kebutuhan konsumen saja, tapi juga memperhatikan apa keinginan
konsumen. Konsumen juga tidak hanya sekedar membeli fisik barang, tapi
mengharapkan sesuatu yang lain yang diharapkan setelah membeli
barang tersebut. Jika hal ini dapat terpuaskan maka kegiatan marketing
perusahaan akan mencapai sukses. Premis yang mendasari konsep
pemasaran ini adalah:
a. Konsumen selalu memilih barang yang dapat memuaskan needs
dan wants-nya.
b. Konsumen dapat dikelompokkan berdasarkan needs dan want-
nya.
c. Tugas organisasi adalah meneliti dan menetapkan segmentasi dan
memilih pasar serta mengembangkan program pemasaran yang
efektif.
 Societal Marketing Concept (sosial marketing/pelanggan/)
Konsep Kemasyarakatan, memiliki rasa tanggung jawab
(Responsibility) atau berwawasan sosial (Societal Marketing Concept).
Tingkat orientasi pada rasa tanggung jawab sosial dan kemanusiaan
didasarkan atas banyaknya kritik dan sorotan dari luar perusahaan. Baik
yang datang dari pemerintah maupun dari masyarakat melalui lembaga
konsumen atau LSM. Maka perusahaan harus memiliki rasa tanggung
jawab moral untuk melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya.
Tanggungjawab sosial ini dalam arti luas, harus menghasilkan barang
yang baik, tidak merusak kesehatan masyarakat. Menggunakan sumber
daya alam secara bertanggung jawab, selalu menjaga kebersihan air dan
kebersihan udara dari ancaman polusi, mengurangi kebisingan mesin
pabrik. Semua ini harus dilakukan dalam rangka menciptakan suasana
kehidupan yang baik dan tenteram dengan penuh rasa tanggung jawab.
Tidak mementingkan keuntungan perusahaan semata.Premis yang
mendasari pemikiran produsen untuk mengembangkan responsibility ini
adalah:
a. Gejala konsumerisme akan muncul apabila masyarakat
memperoleh barang yang tidak baik dan mendapat layanan kurang
memuaskan.
b. Masyarakat akan menuntut tanggung jawab organisasi, begitu
mereka mendapat perlakukan kurang baik dan bila ekosistem
mereka tergangggu.
c. Anggota masyarakat selalu menghendaki jaminan keselamatan
terutama atas komoditi yang mereka beli.
Pada tingkat terakhir ini manajemen pemasaran harus memusatkan kegiatannya
pada bagaimana menciptakan dan menawarkan barang untuk perbaikan mutu
kehidupan.
3. Langkah Langkah melakukan promosi :
 Tentukan tujuan promosi
 Tentukanlah tujuan dan apa yang ingin dicapai. Hal ini akan membuat
aktivitas promosi berjalan efisien. Apakah tujuan promosi tersebut untuk
membangun brand awareness, mendongkrak penjualan atau
meluncurkan produk baru.
 Tentukan target pasar
 Tentukan segmentasi yang lebih spesifik untuk menghadapi perilaku
konsumen yang bermacam-macam. Langkah ini penting untuk
menghadapi persaingan. Dengan mengetahui target pasar secara jelas dan
spesifik maka Anda dapat membuat anggaran promosi yang efektif.
 Tentukan pesan
 Sebagai pengusaha atau marketer harus mampu membangun komunikasi
dua arah dengan konsumen. Harus bisa menentukan pesan apa yang ingin
disampaikan untuk mendukung kegiatan promosi. Gunakan bahasa yang
mudah dipahami oleh target market serta membuat pesan yang menarik,
rasional, dan informatif.
 Membuat anggaran promosi
 Dalam membuat anggaran promosi penting mempertimbangkan goal
yang ingin di capai, bagaimana mencapainya, kemudian baru membuat
anggaran. Besaran anggaran yang dibuat juga tergantung pada pemilihan
media yang akan gunakan.
 Pilih media promosi
 Pilih media yang sesuai dengan target pasar. Penggunaan media sosial
akan sangat membantu dalam memberikan informasi produk dalam
jangkauan yang lebih luas. Tetapi tetap harus fokus pada pasar yang Anda
tuju, kenali perilaku konsumen, dan tentukan media yang sesuai.
 Pengukuran efektivitas promosi
 Banyak pelaku usaha yang biasanya melupakan pengukuran efektivitas
promosi yang telah dilakukan. Padahal ini penting untuk mereview
efektivitas kegiatan promosi. Pengukuran ini dapat dilakukan dengan
riset brand awareness atau mengukur impact digital marketing dalam
mendongkrak penjualan. (sumber referensi: bmp EKMA4111 dan
jurnalmanajemen.com)

Anda mungkin juga menyukai