Anda di halaman 1dari 41

LKPD/Jobsheet

Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan

Kelas XI Semester 1

DISUSUN OLEH :

Iqbal Sudisman (1502619021)

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Riyadi, S.T, M.T

FAKULTAS TEKNIK

PENDIDIKAN VOKASIONAL TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2021

1
Kompetensi Keahlian Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan
Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
Judul Engine Tune Up OHV Engin
Job/Jam 1/6x45
Kelas/Semester XI/1

A. TUJUAN
Setelah melaksanakan praktikum, diharapkan siswa dapat:
1. Melakukan pekerjaan tune up motor bensin dengan benar dan sesuai
dengan prosedur pengerjaan.
2. Menggunakan peralatan tune up motor bensin dengan benar dan sesuai
fungsinya.
3. Menyelesaikan seluruh pekerjaan tune up motor bensin secara lengkap
dan tepat waktu untuk mencapai keberhasilan kompetensi.

B. KESELAMATAN KERJA
1. Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan praktikum.
2. Gunakan peralatan tune up motor bensin sesuai dengan kegunaan dan
fungsinya.
3. Perhatikan petunjuk kerja dengan seksama, kerjakan pekerjaan tune up
motor bensin sesuai dengan urutan pekerjaan agar tidak memakan banyak
waktu.
4. Tanyakan kepada guru praktik apabila terdapat masalah atau hambatan
selama melaksanakan kegiatan praktikum.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Engine Stand Toyota Kijang 12. Kunci momen
2. Buku manual 13. Spring scale
3. Toolbox 14. Mistar
4. Avometer 15. Kunci busi

2
5. Dwell tester 16. Sikat kawat
6. Tacho meter 17. Fender, seat, grill, dan
steering cover
7. Radiator cup tester 18. Kompresor/ air gun
8. Timing light 19. Lampu kerja
9. Filler gauge 20. Nampan
10. Compression tester 21. Majun
11. Hydrometer
D. LANGKAH KERJA
1. Membaca jobsheet dan langkah kerja terlebih dahulu.
2. Mempersiapkan seluruh peralatan dan bahan praktik yang akan digunakan.
3. Memasang fender cover, grill cover, seat cover, steering cover, dan floor
cover.
4. Memastikan tuas transmisi pada posisi netral (N) dan tuas rem parkir/ hand
brake pada keadaan tertarik agar kendaraan tidak bergerak selama pengerjaan
tune up.
5. Melakukan pemeriksaan pada saat mesin dingin:

a. Memeriksa dan mengukur baterai:

1) Periksa volume elektrolit baterai. Apabila volume elektrolit berada di


bawah lower level, tambahkan dengan menggunakan air suling.
Penambahan dengan air accu zuur dapat mempengaruhi BJ elektrolit
baterai.
2) Ukur tegangan baterai dengan menggunakan avometer. Hubungkan (+)
avometer dengan (+) baterai dan (-) avometer dengan (-) baterai.

3
3) Periksa kondisi kotak baterai. Periksa keretakan pada kotak baterai,
kerusakan pada terminal beterai, kabel baterai dan kebocoran elektrolit.
Jika ada keretakan yang menyebabkan bocornya elektrolit, ganti baterai.
4) Periksa karat pada terminal, kotoran, atau elektrolit pada permukaan
baterai yang dapat menghambat penyaluran arus baterai. Sikat kawat
khusus untuk baterai dapat digunakan jika terdapat banyak karat pada
terminal-terminal baterai. Periksa juga kemungkinan terminal longgar atau
terdapat kabel baterai yang putus.
5) Pastikan lubang ventilasi baterai tidak tersumbat oleh kotoran. Jika
terdapat kotoran, bersihkan dengan udara bertekanan.
6) Ukur berat jenis elektrolit pada setiap sel baterai dengan menggunakan
hydrometer.

b. Memeriksa sistem pelumasan:


1)
Cek kuantitas dan kualitas oli.
Untuk cek kuantitas oli, periksa
tinggi permukaan oli dengan
melihat pada stick pengukur,
pastikan tinggi oli berada diantara
tanda L dan F pada stick pengukur.
Jika oli kurang, periksa kebocoran
dan tambahkan oli sampai tanda F

Untuk cek kualitas, periksa keadaan cairan oli


apakah kotor, encer, kemasukan air, atau mengalami perubahan warna. Jika kualitasnya
tidak baik gantilah oli mesin.

2) Cek kemungkinan kebocoran dari stick pengukur, gasket atau seal baut
pembuangan oli.
3) Periksa kekencangan filter oli, pastikan pengencangannya sesuai dengan
spesifikasi.

4
c. Memeriksa dan mengukur sistem pendinginan:

1) Periksa tali kipas dengan cara dilepas, pastikan tali kipas tidak retak, getas, dan
permukaan bawah belt tidak menyentuh bagian dalam bawah pulley.
2) Stel ketegangan tali kipas, pastikan ketegangan tali kipas sesuai spesifikasi pada
saat diberi beban tarik 10 kg. Cara penyetelannya adalah dengan mengendorkan
baut alternator bagian bawah lalu gunakan obeng – atau linggis untuk merubah
posisi alternator, setelah kekencangan tali sudah tepat, kencangkan kembali baut
alternator.
3) Cek kuantitas dan kualitas air pendingin. Untuk cek kuantitas, pastikan tinggi air
pada tangki reservoir dalam kondisi penuh. Jika tinggi air berada di bawah garis
Full, tambah dengan cairan pendingin atau dengan air biasa. Sedangkan untuk cek
kualitas, periksa apakah terdapat kotoran, karat, atau campuran oli di dalam cairan
pendingin. Jika iya, maka kuras radiator dan lakukan penggantian cairan
pendingin.
4) Cek kerja tutup radiator dengan menggunakan radiator cap tester.

5) Cek kebocoran pada sistem pendingin dengan menggunakan radiator tester.


Dengan diberi tekanan sesuai spesifikasi, pastikan air pendingin bersirkulasi
sempurna, thermostat bekerja, dan tidak terjadi kebocoran di sepanjang sistem
pendinginan.

d. Memeriksa kekencangan baut kepala silinder dengan menggunakan kunci momen


sesuai spesifikasi dan sesuai dengan urutan pengencangan pada gambar.

5
e. Memeriksa dan membersihkan filter udara dengan menggunakan udara bertekanan
yang disemprotkan dari sisi dalam ke sisi luar filter. Jika filter udara sudah terlalu
kotor atau elemennya sudah rusak/ basah terkena oli maka gantilah filter udara.

f. Memeriksa dan membersihkan filter bahan bakar dengan udara bertekanan.


Semprotkan udara pada arah yang berlawanan dengan aliran bahan bakar pada
filter bensin.

6
g. Memeriksa dan mengukur sistem pengapian
1) Memeriksa dan mengukur kabel tegangan tinggi. Lepas kabel tegangan
tinggi dengan berpegangan pada kabel penutup debu. Setelah itu, periksa
tahanan pada masing-masing kabel tegangan tinggi dengan menggunakan
avometer. Jika tahanan kabel melebihi spesifikasi, lakukan pemeriksaan pada
terminalnya dan bila diperlukan ganti kabel tegangan tinggi.

2) Memeriksa dan mengukur celah busi. Lepas semua busi dengan


menggunakan kunci busi. Periksa busi dari keausan elektrodanya, kerusakan
ulir dan sekatya. Jika busi tidak normal, lakukan penggantian, namun jika
masih layak untuk dipakai maka bersihkan dengan menggunakan spark plug
cleaner atau sikat kawat. Setelah itu periksa dan setel celah busi sesuai
dengan spesifikasi.

3) Memeriksa koil pengapian. Periksa tahanan primer dan tahanan sekunder


pada koil. Jika tahanannya tidak sesuai dengan spesifikasi, maka gantilah
koil pengapiannya.

7
4) Periksa rotor serta tutup distributor. Periksa apakah rotor dan tutup
distributor mengalami keretakan atau kerusakan yang dapat mempengaruhi
penyaluran arus. Jika iya, maka gantilah dengan yang baru.
5) Cek kerja kondensor dengan menggunakan avometer pada selector micro
farat.
6) Periksa kondisi platina. Periksa apakah platina mengalami keretakan,
kerusakan, atau tidak berfungsi dengan baik. Jika platina sudah rusak,
lakukan penggantian. Namun jika masih dapat digunakan, lanjutkan dengan
melakukan pengukuran celah antara cam dan rubbing block. Jika celahnya
tidak sesuai dengan spesifikasi, lakukan penyetelan celah.

7) Periksa governor advancer. Putarlah rotor searah jarum jam, kemudian


bebaskan dan periksa bahwa rotor berputar kembali ke arah kebalikannya
dengan cepat. Jika rotor tidak kembali maka governor advance mengalami
gangguan kerusakan.

8) Periksa vacuum advancer. Lepas selang vakum dari vacuum advancer, lalu
hubungkan sumber vakum dengan saluran A atau B dan periksa bahwa

8
vacuum advancer bergerak. Jika vacuum advancer tidak bergerak, perbaiki
atau ganti jika diperlukan.

6. Melakukan pemeriksaan pada saat mesin hidup:


a. Pemeriksaan sirkulasi air pendingin. Tekanlah pedal gas secara perlahan, buka
tutup radiator lalu lihat apakah cairan pendingin telah bersikulasi dengan baik.
Bila cairan pendingin tidak bersikulasi dengan baik, matikan mesin dan periksa
kembali sistem pendinginannya
b. Pemeriksaan sudut dweel. Gunakan dwell tester untuk melihat besarnya sudut
pembukaan platina. Jika sudut dwell belum sesuai dengan spesifikasi, maka
lakukan penyetelan celah platina kembali pada saat pemeriksaan pada saat
mesin panas.

7. Melakukan pemeriksaan pada saat mesin panas:


a. Pemeriksaan kompresi. Sebelum melakukan pemeriksaan ini, pastikan mesin
sudah mencapai temperature kerja. Lepas kabel distributor, kabel tegangan
tinggi dan lepas busi pada silinder yang akan diukur. Lakukan pengukuran
tekanan kompresi silinder dengan menggunakan compression tester.

9
b. Memeriksa dan menyetel katup. Posisikan silinder no.1 pada langkah TMA/
piston berada pada akhir langkah kompresi dengan memutar puli crankshaft
hingga lurus dengan tanda “0” pada tutup rantai timing. Setelah itu, periksa
bahwa rocker arm silinder nomor 1 kendor dan silinder nomor 4 kencang.
Apabila tidak demikian, putar crankshaft satu putaran (360o ) dan luruskan pada
tanda yang sama. Setelah lurus lakukan penyetelan pada katup yang bisa distel
sesuai dengan spesifikasi. Lalu putar crankshaft satu putaran dan lakukan
penyetelan pada katup yang belum disetel sebelumnya.

8. Pemeriksaan dan penyetelan akhir (mesin hidup):


a. Pemeriksaan sudut dwell. Pastikan pada proses akhir ini, besarnya sudut dwell
sudah sesuai dengan spesifikasi. Apabila belum, lakukan penyetelan celah
platina kembali hingga sudut dwell sesuai dengan spesifikasi.
b. Penyetelan IMAS dan ISAS. Sebelum melakukan penyetelan ini, pastikan
saringan udara terpasang, semua perlengkapan kelistrikan dimatikan, semua
selang vakum terpasang, dan gigi transmisi pada posisi netral. Hubungkan
tachometer pada mesin (test probe tachometer ke terminal (-) koil).

10
Penyetelan IMAS dan ISAS. Sebelum melakukan penyetelan ini, pastikan
saringan udara terpasang, semua perlengkapan kelistrikan dimatikan, semua
selang vakum terpasang, dan gigi transmisi pada posisi netral. Hubungkan
tachometer pada mesin (test probe tachometer ke terminal (-) koil).
c. Pemeriksaan dan penyetelan timing pengapian. Syarat sebelum melakukan
penyetelan ini adalah sudut dwell dan setelan IMAS, ISAS harus sudah sesuai
dengan spesifikasi. Lepas selang vakum dari distributor lalu sumbat selang
dengan menggunakan penyumbat. Setelah itu, pasang timing light dan pada
putaran idling gunakan timing light untuk memeriksa saat pengapian. Jika timing
pengapian belum sesuai spesifikasi, kendorkan baut distributor dan putar
distributor hingga saat pengapian sesuai dengan spesifikasi. Setelah itu,
kencangkan kembali baut distributor dan lepas sumbat selang maupun timing
light.

d. Pemeriksaan kerja karburator. Pada langkah ini, periksa kerja dari sistem choke,
kerja karburator di setiap kecepatan. Jika terjadi brebet atau putaran tidak
normal, lakukan pengecekan dan penyetelan kembali pada karburator.

Lembar Data Hasil Praktik

No Pemeriksaan Hasil Spesifikasi Kesimpulan

11
Kompetensi Keahlian Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan
Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
Judul Perawatan&perbaikan karburator arus turun
Job/Jam 2/6x45
Kelas/Semester XI/1

A. TUJUAN

12
Setelah melaksanakan praktik, siswa dapat:
1. Melepas komponen unit karburator arus turun sesuai dengan SOP.
2. Melakukan pemeriksaan komponen karburator arus turun.
3. Memasang kembali komponen unit karburator arus turun sesuai SOP.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Unit karburator arus turun 5. Bensin
2. Toolbox set 6. Nampan
3. Feller gauge 7. Majun
4. Kuas 8. Buku manual
C. KESELAMATAN KERJA
1. Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan praktikum.
2. Lakukan pengerasan baut pengunci bodi karburator secukupnya.
3. Tempatkan komponen yang dibongkar pada nampan agar tidak tercecer.
4. Selalu bersihkan komponen yang dibongkar pada nampan.
5. Tanyakan kepada guru praktik apabila terdapat masalah atau hambatan selama
melaksanakan kegiatan praktikum.
D. LANGKAH KERJA
1. Persiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan
2. Meletakkan karburator di atas meja
3. Membongkar komponen karburator
a. Membongkar air horn
1) Lepas baut tanam pada karburator

13
b. Membongkar bodi karburator

14
4. Membersihkan komponen yang dibongkar sebelum melakukan pemeriksaan:
a. Menggunakan sikat lunak bersihkan komponen ruang di dalam pembersih
karburator
b. Bersihkan carbon disekitar katup throttle
c. Bersihkan komponen lainnya di dalam pembersih karburator
d. Tiuplah semua kotoran dan benda lain dari jet, saluran bahan bakar dan
pembatas di dalam bodi.
5. Melakukan pemeriksaan komponen karburator :
a. Periksa pelampung dan katup jarum

1) Periksa pin (1) dari


kemungkinan tergores dan aus
berlebihan
2) Periksa pelampung (2) dari
kemungkinan bibir patah atau
lubang pin aus
3) Periksa pegas (3) dari
kemungkinan patah atau berubah
bentuk
4) Periksa katup jarum (4) dan
plunger (5) dari kemungkinan
aus atau rusak
5) Periksa saringan (6) dari
kemungkinan berkarat atau patah
b. Periksa power piston bergerak

15
c. Periksa power valve apabila terjadi kerusakan pada saat bekerja membuka
dan menutup
d. Periksa katup fuel cut solenoid

1) Hubungkan terminal konektor


dengan terminal baterai
2) Jika tegangan baterai
dihubungkan dan diputuskan dari
katup solenoid harus terdengar
suara “klik”.
3) Jika katup solenoid tidak
bekerja dengan benar, gantilah
e. Periksa primery jet, secondary jet, katup.
dan slow jet dari kemungkinan
tersumbat
6. Memasang komponen karburator. Lakukan langkah perakitan karburator dengan
langkah berkebalikan dengan langkah pembongkaran.
Catatan:

Saat memasang pelampung, ukur celah antara ujung pelampung dan air horn. Bila
tidak sesuai dengan spesifikasi, lakukan penyetelan dengan membengkokkan plat
bertanda A pada ujung pelampung.

16
Selain itu, ukur celah antara plunger dan plat. Jika tidak sesuai dengan spesifikasi, stel
dengan membengkokkan plat bertanda B pada ujung pelampung.

E. Gambar Kerja

17
Lembar Data Hasil Praktik

No Pemeriksaan Hasil Spesifikasi Kesimpulan

18
Kompetensi Keahlian Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan
Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
Judul Perawatan & Perbaikan Karburator Arus

19
Datar
Job/Jam 3/6x45
Kelas/Semester XI/1

A. TUJUAN
Setelah melaksanakan praktikum, diharapkan siswa dapat :
1. Melepas komponen unit karburator arus datar sesuai dengan SOP.
2. Melakukan pemeriksaan komponen karburator arus datar.
3. Memasang kembali komponen unit karburator arus datar sesuai SOP.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Unit karburator arus datar 5. Bensin
2. Toolbox set 6. Buku manual
3. Kuas 7. Nampan
4. Feller gauge 8. Majun
C. KESELAMATAN KERJA
1. Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan praktikum.
2. Lakukan pengerasan baut pengunci bodi karburator secukupnya.
3. Tempatkan komponen yang dibongkar pada nampan agar tidak tercecer.
4. Selalu bersihkan komponen yang dibongkar pada nampan.
5. Tanyakan kepada guru praktik apabila terdapat masalah atau hambatan selama
melaksanakan kegiatan praktikum.
D. LANGKAH KERJA
1. Persiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pelajari konstruksi karburator arus datar sebelum melakukan pembongkaran
3. Bongkarlah karburator arus datar dengan cermat dan hati-hati
4. Lakukan pemeriksaan pada komponen-komponen karburator arus datar dari
kemungkinan tersumbat, tergores, atau rusak:
a. Periksa semua jet dari kemungkinan tersumbat. Jet yang tersumbat oleh
debu atau kotoran akan menghalangi aliran bahan bakar dan menyebabkan
karburator tidak bekerja dengan normal
b. Periksa pelampung dan needle valve
1) Periksa pin (1) dari kemungkinan tergores dan aus berlebihan
2) Periksa pelampung (2) dari kemungkinan bibir patah atau lubang pin
aus

20
3) Periksa pegas (3) dari kemungkinan patah atau berubah bentuk
4) Periksa katup jarum (4) dan plunger (5) dari kemungkinan aus atau
rusak
5) Periksa saringan (6) dari kemungkinan berkarat atau patah
c. Periksa kerja dari sistem choke pada saat terbuka dan tertutup
d. Periksa dan ukur ketinggian pelampung. Sebelum melakukan pengukuran,
pastikan gasket sudah disingkirkan terlebih dahulu. Bila ketinggian tidak
sesuai spesifikasi, lakukan penyetelan dengan merubah posisi tongue (1)
terhadap
e. Periksa kondisi setiap komponen yang ada dari kemungkinan aus,
tersumbat atau rusak.
5. Pelajari cara kerja dari seluruh sistem pada karburator arus datar
6. Diskusikan dengan kelompok praktik mengenai kemungkinan penyebab
kerusakan, kemungkinan perbaikan dan kemungkinan akibat jika kerusakan
terjadi dan dibiarkan.
7. Bersihkan komponen karburator dengan bensin sebelum merakitnya kembali
lalu keringkan dengan menggunakan udara bertekanan
8. Memasang komponen kembali dengan langkah berkebalikan dari langkah
pembongkaran tadi
E. GAMBAR KERJA

21
22
Lembar Data Hasil Praktik

No Pemeriksaan Hasil Spesifikasi Kesimpulan

23
Kompetensi Keahlian Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan
Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
Judul Perawatan&perbaikan sistem bahan bakar
diesel multi silinder (in line)
Job/Jam 4/6x45
Kelas/Semester XI/1

A. TUJUAN
Setelah melaksanakan praktikum, diharapkan siswa dapat:
1. Melepas dan memasang kembali pompa injeksi tipe in line.
2. Menjelaskan prinsip kerja pompa injeksi tipe in line
3. Menjelaskan fungsi dan cara kerja masing-masing komponen pada pompa
injeksi tipe in line
4. Melakukan over houl pompa injeksi tipe in line sesuai dengan SOP
5. Menyetel saat penyemprotan pada pompa injeksi tipe in line.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Toolbox 5. Nampan
2. Majun 6. Solar
3. Mesin diesel 7. Buku Manual
4. Feller gauge
C. KESELAMATAN KERJA
1. Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan praktikum.
2. Gunakan peralatan yang sesuai dengan kegunaan dan fungsinya.
3. Teliti saat membongkar dan merakit kembali komponen-komponen mesin
diesel.
4. Tanyakan kepada guru praktik apabila terdapat masalah atau hambatan selama
melaksanakan kegiatan praktikum.
D. LANGKAH KERJA
1. Persiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Sebelum melepas pompa injeksi, putar poros engkol pada posisi saat penyemprotan
silinder. Perhatikan tanda pada puli atau roda gila.

24
3. Lepaskan saluran bahan bakar dan pipa tekanan tinggi
4. Tutup lubang-lubang saluran bahan bakar pada pompa injeksi dan pada nozel
5. Lepaskan saluran vakum pada pompa injeksi apabila menggunakan governor vakum

1. Lepaskan hubungan pedal gas


dengan tuas penyetel pada
pompa injeksi.
2. Lepaskan baut - baut pengikat
pompa injeksi
3. Lepaskan pompa injeksi dari
dudukannya
4. Pelajari konstruksi dan cara
kerja pompa injeksi tipe in
line
5. Bersihkan bagian luar dari
pompa injeksi dan ganti
minyak pelumas pompa
6. Setel pompa injeksi pada saat
penyemprotan silinder 1
6. Pasang kembali pompa injeksi pada mesin
7. Lakukan pembuangan udara
8. Penyetelan dengan pipa kapiler
9. Lepaskan pipa tekanan tinggi pada pemegang katup penyalur silinder 1
10. Pasang pipa kapiler pada pemegang katup penyalur silinder 1
11. Isi pipa kapiler sampai penuh dengan jalan menstarter mesin tanpa pemanas mula, sambil
menekan tuas penyetel ke maksimum.

25
12. Turunkan permukaan bahan bakar pada pipa dengan membuka kran supaya permukaan
bahan bakar mudah dilihat.
13. Tutup kran
14. Putar poros engkol sesuai dengan putaran mesin sampai mendekati saat penyemprotan
silinder 1, kemudian putar lagi dengan pelan-pelan (pukul-pukul) sampai permukaan
bahan bakar dalam pipa mulai naik.
15. Saat penyemprotan benar-benar tepat, apabila permukaan bahan bakar mulai bergerak ke
atas dan tanda penunjuk segaris dengan derajat saat penyemprotan pada puli atau roda
gila sebelum TMA
16. Apabila saat penyemprotan tidak tepat, longgarkan baut-baut pengikat pompa
17. Putar pompa berlawanan dengan putaran poros nok pompa apabila saat penyemprotan
terlambat atau putar pompa searah dengan putaran poros nok pompa apabila saat
penyemprotan terlalu awal.
18. Lakukan penyetelan sekali lagi
19. Penyetelan dengan pipa lengkung
20. Keluarkan katup penyalur beserta pegasnya pada elemen injeksi silinder 1
21. Pasang kembali pemegang katup penyalur momen putar pengencangan 30 – 35 Nm
22. Pasang pipa tes lengkung pada pemegang katup penyalur silinder 1
23. Tekan tuas penyetel pada posisi maksimum
24. Pompakan bahan bakar dengan bantuan pompa bensin listrik sampai bahan bakar
mengalir melalui pipa lengkung
25. Putar poros engkol sesuai dengan putaran mesin sampai mendekati saat penyemprotan.
26. Bila tidak ada pompa listrik gunakan pompa tangan dengan mengoperasikan secara cepat.
27. Saat penyemprotan akan tepat apabila aliran solar yang melalui pipa lengkung mulai
berhenti dan tanda petunjuk segaris dengan tanda derajat saat penyemprotan

26
Lembar Data Hasil Praktik

No Pemeriksaan Hasil Spesifikasi Kesimpulan

27
Kompetensi Keahlian Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan
Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
Judul Perawatan & perbaikan injektor
Job/Jam 5/6x45
Kelas/Semester XI/1

A. TUJUAN
Setelah melaksanakan praktikum, diharapkan siswa dapat:
1. Melepas dan memasang saluran injeksi dan saluran pengembali kebocoran
2. Melepas dan memasang injector
3. Mengukur tekanan kompresi
B. ALAT DAN BAHAN
1. Motor diesel 7. Air gun
2. Majun 8. Kunci nepel
3. Solar cuci 9. Kunci momen
4. Cincin perapat untuk injector 10. Compression tester
5. Toolbox 11. Kunci sok set
6. Sikat kawat 12. Buku manual
C. KESELAMATAN KERJA
1. Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan praktikum.
2. Gunakan peralatan yang sesuai dengan kegunaan dan fungsinya.
3. Jangan menstarter motor sewaktu injector kendor, karena ulir injector dapat
rusak/ injector tertiup keluar oleh tekanan kompresi.
4. Untuk mendapatkan hasil tes tekanan kompresi yang benar, baterai harus
dalam kondisi yang baik dan motor harus pada temperature kerja.
5. Tanyakan kepada guru praktik apabila terdapat masalah atau hambatan selama
melaksanakan kegiatan praktikum.
D. LANGKAH KERJA
1. Persiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Melepas injector :
a. Bersihkan injector-injektor dan kelilingnya pada motor dengan
menggunakan solar dan sikat kawat.
b. Setelah bersih, tiup dengan udara bertekanan
c. Jika tekanan kompresi akan dikontrol, hidupkan motor sampai
temperature kerja tercapai. Hasil tes tekanan kompresi sangat

28
dipengaruhi oleh suhu motor. Tes kompresi dilakukan hanya pada saat
motor panas.
d. Lepas saluran-saluran penyemprot dan saluran pengembali kebocoran
pada injector dengan menggunakan kunci nepel. Gunakan dua kunci
untuk memudahkan pekerjaan.
e. Tutuplah sambungan-sanmbungan pada saluran penyemprot dan pada
injector dengan penyumbat karet/ plastic.
f. Lepas injektor-injektor, dan tempatkan secara berurutan. Gunakan kain
lap untuk mencegah kerusakan. Perhatikan khusus pada ujung nosel.
g. Keluarkan cincin-cincin perapat (pelindung panas nozel) yang dapat
menempel pada dudukan injector. Bila pekerjaan tidak langsung
diteruskan, tutup lubang injector dengan menggunakan kain lap.
3. Mempelajari konstruksi dan cara kerja injector
4. Melakukan pengujian tekanan penginjeksian dengan menggunakan injector
tester
5. Melakukan pembongkaran injector dan penyetelan tekanan dengan
mengurangi/ menambah seam atau pada tipe yang lain dengan memutar baut
penyetel.
6. Periksa kondisi komponen-komponen injector dan uji kembali setelah
dilakukan penyetelan
7. Melakukan tes tekanan kompresi:
a. Tes tekanan kompresi melalui lubang injector
Cara pengetesan tersebut akan menguntungkan jika injektor
harus dilepas untuk pekerjaan lain. Jika hanya harus mengontrol
tekanan kompresi, pelaksanaanya lebih mudah melalui lubang busi
pijar. Untuk ini, lihat penjelasan pada petunjuk !
 Tentukan adaptor yang sesuai dan pasang pengetes pada silinder
No. 1 (Pengetes tidak dapat dipegang dengan tangan seperti pada
motor bensin, karena tekanan kompresi motor Diesel jauh lebih
tinggi)
 Perhatikan buku manual bila menggunakan pengetes yang
dilengkapi penulis diagram!

29
 Apabila pompa injeksi dilengkapi governor pneumatik, tekan
pedal gas penuh selama tekanan kompresi, supaya katup gas akan
terbuka.
 Lakukan tes kompresi. Jangan mengosongkan baterai dengan
menstarter terlalu lama ! Ukurlah dan catat tekanan kompresi pada
setiap silinder. Penilaian hasil pengukuran, lihat buku manual dan
pada petunjuk.
b. Tes tekanan kompresi melalui lubang busi pijar:
 Bersihkan keliling busi pijar dengan alat semprot uap atau kuas
dan solar. Tiup dengan udara bertekanan.
 Hidupkan motor sampai temperatur kerjanya tercapai.
 Lepas semua busi pijar, ikat kabelnya supaya tidak
bersinggungan dengan massa.
 Pastikan bahwa selama tes kompresi tidak terjadi
penyemprotan bahan bakar.
 Pada motor yang dilengkapi dengan kabel stop, tarik tombolnya
selama tes kompresi dilakukan.
 Pada motor dengan mekanisme stop listrik, lepas stekernya
sewaktu kunci kontak dalam posisi LOCK/ OFF.
 Lakukan tes kompresi jika semuanya sudah siap dan
bandingkan hasilnya dengan spesifikasi.
8. Melakukan pemasangan injector
Melakukan pemasangan injector
a. Bersihkan lubang injector pada motor, berilah sedikit oli pada ulirnya.
Perhatikan arah pemasngan cincin. Cincin yang bernoda – noda harus
diganti.
b. Keraskan injector. Perhatikan bahwa momen pengerasan yang tepat
sesuai dengan data pada buku manual! Momen pengerasan yang salah
dapat mengakibatkan kerusakan pada kepala silinder dan kamar pusat/
muka.
c. Bersihkan sambungan-sambungan pipa penyemprot. Pengerasannya
harus dilakukan dengan dua kunci: salah satu untuk mengeraskan
nepel, dan yang lainnya untuk memegang pada rumah injector.

30
d. Keringkan sambungan-sambungan pipa penyemprot dengan angina.
Kemudian hidupkan motor dan periksa apakah terdapat kebocoran.

Lembar Data Hasil Praktik

No Pemeriksaan Hasil Spesifikasi Kesimpulan

Kompetensi Keahlian Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan


Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
Judul Sistem bahan bakar bensin (tangki, fuel
filter, pompa)

31
Job/Jam 6/6x45
Kelas/Semester XI/1

A. TUJUAN
Setelah melaksanakan praktikum, diharapkan siswa dapat:
1. Memahami konstruksi tangki bahan bakar.
2. Merawat saringan bahan bakar
3. Memahami cara kerja pompa bensin mekanik dan elektrik.
4. Melakukan pemeriksaan pada sistem bahan bakar bensin
B. ALAT DAN BAHAN
1. Unit tangki bahan bakar 6. Toolbox
2. Saringan bahan bakar 7. Bensin
3. Pompa bensin tipe mekanik 8. Majun
4. Pompa bensin tipe elektrik 9. Buku manual
5. Baterai
C. KESELAMATAN KERJA
1. Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan praktikum.
2. Gunakan peralatan yang sesuai dengan kegunaan dan fungsinya.
3. Hati-hati dalam bekerja menggunakan cairan bahan bakar karena mudah terbakar.
4. Tanyakan kepada guru praktik apabila terdapat masalah atau hambatan selama
melaksanakan kegiatan praktikum.
D. LANGKAH KERJA
1. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Pelajari konstruksi tangki bahan bakar
3. Periksa kondisi tangki bahan bakar dari kemungkinan penyok atau terjadi kebocoran
4. Pelajari konstruksi dan cara kerja pompa bahan bakar tipe mekanik
5. Periksa kondisi pompa bahan bakar dengan melakukan pengujian kekedapan udara.
Sebelum memeriksa pompa bahan bakar, masukkan bahan bakar ke dalam pompa
untuk meyakinkan bahwa check valve menutup rapat (karena check valve kering
kemungkinan tidak menutup rapat). Dalam keadaan pipa terbuka, gerakkan rocker
arm dan periksa besarnya tenaga untuk menggerakkan serta kebebasan arm.
a. Memeriksa katup masuk. Tutuplah pipa keluar dengan jari tangan dan
periksa bahwa kebebasan rocker arm bertambah sehingga rocker arm
bergerak bebas (tanpa ada reaksi)

32
b. Memeriksa katup keluar. Tutuplah pipa masuk dengan jari tangan dan
periksa bahwa rocker arm terkunci (tidak bergerak dengan tenaga sebesar
yang digunakan pada pemeriksaan awal).
c. Memeriksa diafragma. Tutuplah pipa masuk dan pipa keluar, kemudian
periksa bahwa rocker arm terkunci.
d. Memeriksa oil seal. Tutuplah lubang hawa dengan jari tangan dan periksa
bahwa rocker arm terkunci.
6. Pelajari konstruksi dan cara kerja pompa bahan bakar tipe elektrik
7. Periksa kondisi kerja pompa bahan bakar tipe elektrik dengan menggunakan baterai:
Catatan:
 Pemeriksaan harus dilakukan secara cepat dalam waktu 10 detik untuk
mencegah terbakarnya kumparan pompa bahan bakar.
 Jauhkan pompa bahan bakar sedapat mungkin dari baterai
8. Pelajari konstruksi dan cara kerja saringan bensin
9. Periksa sekaligus bersihkan dengan menggunakan udara bertekanan dari
kemungkinan saluran tersumbat

Lembar Data Hasil Praktik

No Pemeriksaan Hasil Spesifikasi Kesimpulan

33
Kompetensi Keahlian Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan
Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
Judul Overhoul mekanisme penggerak katup

34
(Timing Chain)
Job/Jam 7/6x45
Kelas/Semester XI/1

A. TUJUAN
Setelah melaksanakan praktikum, diharapkan siswa dapat:
1. Melepas mekanisme penggerak katup (timing chain) dengan prosedur yang
benar.
2. Melakukan pemeriksaan dan pengukuran pada komponen mekanisme
penggerak katup (timing chain) dengan benar dan menggunakan alat ukur yang
seharusnya.
3. Memasang kembali mekanisme penggerak katup (timing chain) dengan
prosedur yang benar.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Engine Stand 6. Jangka sorong
2. Toolbox 7. Tipe-X
3. Nampan 8. Spring scale
4. Majun 9. Mistar
5. Palu plastik 10. Buku manual
C. KESELAMATAN KERJA
1. Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan praktikum.
2. Gunakan peralatan overhaul yang sesuai dengan kegunaan dan fungsinya.
3. Perhatikan petunjuk kerja dengan seksama, kerjakan pekerjaan overhaul
timing chain sesuai dengan urutan pekerjaan agar tidak memakan banyak
waktu.
4. Tanyakan kepada guru praktik apabila terdapat masalah atau hambatan selama
melaksanakan kegiatan praktikum.
D. LANGKAH KERJA
1. Melepas puli pompa air dan tali kipas
2. Melepas kepala silinder
3. Melepas distributor
4. Melepas pompa bahan bakar
5. Melepas oil pan (karter)
6. Melepas puli crankshaft

35
7. Melepas tutup rantai timing. Lepas 8 baut dan mur lalu lepas tutup rantai
dengan menggunakan palu plastik.
8. Melakukan pemeriksaan pada kekendoran rantai timing. Ukur kekendoran
rantai timing dengan menggunakan spring scale. Kekendoran maksimum:
pada beban 98 N (10 kgf, 22 lbf) : 13,5 mm (0,531 in).
9. Melepas pemegang rantai dan peredam getaran
10. Melepas rantai timing dan roda gigi camshaft.
11. Melepas roda gigi crankshaft dengan menggunakan obeng. Jika masih tidak
bisa, gunakan SST untuk melepas roda gigi crankshaft.
12. Melakukan pemeriksaan komponen-komponen pada rantai timing:
a. Ukurlah panjang rantai, dalam keadaan direntangkan sepenuhnya.
b. Pasangkan rantai pada roda gigi crankshaft dan camshaft secara
bergantian. Ukurlah diameter roda gigi bersama rantai dengan
menggunakan jangka sorong.
c. Ukur ketebalan penegang rantai dan peredam getaran.
13. Membersihkan seluruh komponen yang dilepas sebelum dipasang kembali.
14. Memasang kembali thrust plate dan roda gigi crankshaft yang sudah diolesi
dengan oli mesin.
15. Memasang rantai timing dan roda gigi camshaft:
a. Posisikan poros engkol pada TMA silinder 1
b. Luruskan pena pasak dekat tanda pada thrust plate
c. Pasang roda gigi camshaft pada rantai timing
d. Pasang rantai timing pada roda gigi crankshaft
e. Pasang roda gigi camshaft bersama-sama dengan rantai timing.
f. Pasang penegang rantai dan peredam getaran yang sebelumnya telah
diolesi dengan oli.
16. Memasang tutup rantai timing
17. Memasang valve lifter
18. Memasang puli crankshaft
19. Memasang oil pan
20. Memasang pompa bahan bakar
21. Memasang distributor
22. Memasang kepala silinder
23. Memasang puli pompa air dan tali kipas

36
Lembar Data Hasil Praktik

No Pemeriksaan Hasil Spesifikasi Kesimpulan

Kompetensi Keahlian Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan


Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
Judul Overhoul mekanisme penggerak katup
(Timing Belt)
Job/Jam 8/6x45

37
Kelas/Semester XI/1

A. TUJUAN
Setelah melaksanakan praktikum, diharapkan siswa dapat:
1. Melepas mekanisme penggerak katup (timing belt) dengan prosedur yang benar.
2. Melakukan pemeriksaan dan pengukuran pada komponen mekanisme penggerak
katup (timing belt) dengan benar dan menggunakan alat ukur yang seharusnya.
3. Memasang kembali mekanisme penggerak katup (timing belt) dengan prosedur yang
benar.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Engine Stand 6. Jangka sorong
2. Toolbox 7. Tipe-X
3. Nampan 8. Spring scale
4. Majun 9. Mistar
5. Palu plastik 10. Buku manual
C. KESELAMATAN KERJA
1. Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan praktikum.
2. Gunakan peralatan overhaul yang sesuai dengan kegunaan dan fungsinya.
3. Perhatikan petunjuk kerja dengan seksama, kerjakan pekerjaan overhaul timing belt
sesuai dengan urutan pekerjaan agar tidak memakan banyak waktu.
4. Tanyakan kepada guru praktik apabila terdapat masalah atau hambatan selama
melaksanakan kegiatan praktikum.
D. LANGKAH KERJA
1. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Mengendorkan baut pulley water pump dan lepas drive belt alternator.
3. Melepas compresor a/c tanpa melepas selang-selangnya.
4. Buka bracket mounting compressor a/c.
5. Jika menggunakan power steering, bukalah drive belt pompa power steering.
6. Angkat mesin ke atas perlahan-lahan.
7. Bukalah engine mounting insulator bagian kanan dengan melepas bautnya, 2 mur,
baut dan mounting insulator.
8. Membuka puller water pump
9. Membuka busi
10. Membuka tutup kepala silinder

38
11. Mengeset silinder no. 1 pada TMA/ Kompresi, periksa bahwa lubang pada camshaft
timing pulley sejajar dengan tanda timing pada bearing cap. Jika tidak, putarlah
crankshaft 1 putaran (360o )
12. Membuka crankshaft pulley
13. Membuka tutup timing belt
14. Membuka timing belt:
Petunjuk: (ketika timing belt lama digunakan kembali), Gambarkan arah panah pada
timing belt (dalam arah putaran mesin) dan tempatkan tanda pencocokan pada
timing belt dan pulley
a. Kendorkan baut pada idler pulley dan geser pulley ke arah kiri sejauh yang ia
bisa kemudian kencangkan untuk sementara waktu.
b. Membuka belt-nya.
15. Membuka crankshaft dan camshaft timing pulley.
16. Melakukan pemeriksaan pada timing belt. Jangan menekuk, memutar atau
membalik timing belt luar dalam. Timing belt juga tidak boleh terkena oli maupun air
dan jagan menggunakan ketegangan timing belt ketika memasang atau melepas
baut mounting pada camshaft timing pulley.
17. Melakukan pemeriksaan pada idler pulley apakah berputar dengan halus.
18. Melakukan pemeriksaan pada tension spring yang meliputi panjang bebas dan
ketegangan atau tension spring pada spesifik terpasangnya.
19. Memasang camshaft timing pulley dengan meluruskan knock pin camshaft dengan
alur coakan knock pin pada bagian pulley dengan tanda “K”.
20. Memasang crankshaft timing pulley. Sejajarkan pegunci pulley dengan alur coakan
pengunci pulley.
21. Memasang idler pulley dan tension spring untuk sementara waktu. Dorong pulley
kea rah kiri sejauh yang ia bisa dan kencangkan bautnya.
22. Set silinder no. 1 pada TMA/ kompresi:
a. Putar poros yang berbentuk segi enam pada camshaft, dan luruskan lubang
pada camshaft timing pulley dengan tanda timing pada bearing cap.
b. Dengan menggunakan baut pulley crankshaft, putar crankshaft dan luruskan
tanda timing pada crankshaft timing pulley dan body oil pump.
23. Memasang timing belt. Luruskan point yang ditandai selama pelepasan, dan pasang
belt dengan point penuh dalam arah putaran mesin.

39
24. Memeriksa valve timing. Kendorkan baut idler pulley lalu putar crankshaft perlahan
hingga 2 putaran dari TMA ke TMA. Periksalah setiap kelurusan pulley dengan timing
marks. Jika tidak lurus bukalah timing belt dan lakukan pemasangan ulang. Jika
sudah lurus, kencangkan baut idler pulley.
25. Memeriksa defleksi timing belt. Periksa bahwa ada defleksi pada posisi yang
ditunjukkan pada gambar. Jika defleksi tidak masuk spek, setel kembali dengan idler
pulley.
26. Memasang timing belt guide
27. Memasang tutup timing belt dan memasang seluruh komponen yang dilepas pada
langkah pelepasan di atas. Urutan pemasangan berlawanan dengan urutan
pelepasan komponen.

Lembar Data Hasil Praktik

No Pemeriksaan Hasil Spesifikasi Kesimpulan

40
41

Anda mungkin juga menyukai