Ekistics
Ekistics
Peran Puspiptek dalam menjadi Pusat Iptek dan Inovasi Kelas Dunia adalah sebagai :
Puspiptek Serpong secara infrastruktur fisik sudah didukung dengan menempati areal
460 Ha namun secara Sumber Daya Manusia untuk membangun kota industry yang mumpuni
belum didukung dengan memadai.
Pertama, Puspiptek belum didukung Universitas riset secara bagus. Ini adalah
kelemahan mendasar Indonesia untuk membangun teknopolitan. Kedua, komunitas scientific
dan technopreur yang terbangun belum ada untuk mendukung Puspiptek. Selanjutnya,
jaringan informasi, inkubator dan pencitraan teknopolitanya belum bergerak kearah sana.
Jika kita menambahkan kriteria-kriteria dari Manuel Castells yang termuat dalam buku
Technopoles nya yang memuat 12 poin kebijakan, maka ada beberapa hal yang sesuai dengan
kegagalan Puspiptek Serpong, yaitu :
Kesimpulan
Indonesia harus punya technopoles. Belajar dari kegagalan Puspiptek Serpong, untuk
pengembangan Teechnopoles selanjutnya ada beberapa hal yang diutamakan. Hal-hal
tersebut adalah :
1. Visi dan konsep harus matang, pemerintah harus punya road map yang jeleas serta
blueprintnya bisa diterjemahkan oleh pemerintah daerah tempat lokasi nantinya
yang akan dikembangkan karena pengembangan tata ruang untuk technopoles harus
disiapkan oleh pemerintah pusat dan lokal agar kawasan sekitar menjadi supportingt
system yang baik.
2. Kemauan serta konsistensi harus teguh. Untuk membangun technopoles diperlukan
konsistensi yang kuat karena soal kebijakan kita di Indonesia sering berubah-ubah.
Misal, kebijakan pembangunan pemerintah pada suatu rezim tertentu belum tentu
akan dilanjutkan oleh rezim yang menggantikanya.
Ini berkaitan juga dengan penganggaran pembangunan technopoles yang sangat
besar. Namun jika komitmen yang kuat hal ini akan bukan menjadi masalah besar.
3. Pembangunan institusi universitas yang berbasis riset dan teknologi. Ini menjadi
kunci dari suatu pengembangan technopoles. Tanpa adanya universitas yang
berbasis riset dan teknologi yang mumpuni maka technopoles tidak akan terwujud,
karena muara semuanya adalah dari universitas riset seperti di Amerika Serikat serta
negara-negara yang telah berhasil membangun technopoles.