Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sungai adalah tempat atau habitat suatu ekosistem keairan terbuka yang

berupa alur jaringan pengaliran ( air, sendimen, substrat, dan lain – lain ) dan awal

mata air sampai di muara dengan dibatasi sisi kanan dan kiri sepanjang

pengalirannya oleh garis sempadan, serta terkait langsung dengan daerah aliran

sungainya dan wilayah sungai. ( Maryono, 2014 : 10 ). Di sepanjang aliran sungai

merupakan kawasan yang sangat penting baik bagi kelestarian sungai sebagai

sumber air masyarakat, sebagai ekosistem yang sangat vital , maupun sebagai

ekodrainase wilayah guna pengendalian banjir dan longsor. Namun kenyataanya

penjarahan lahan sempadan sungai untuk di jadikan perumahan, pertokoan,

perkantoran dan fasilitas permanen lainnya.

Sungai dapat menjadi potensi wisata dengan memanfaatkan pemandangan

dan sumber daya yang terdapat pada sungai seperti wisata arum jeram, olah raga

air, pemancingan dan sebagainya, yang perlu di perhatikan yaitu sempadan

karena sempadan sungai adalah kawasan sepanjang kiri dan kanan sungai

termasuk sungai buatan / kanal / saluran. Sempadan dan sungai ini sebagai

sungai primer sebab mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan

kelestarian fungsi sungai. Sempadan sungai akan menjadi permasalahan yang

paling krusial dalam penataan kawasan sepanjang alur sungai. Hal ini karena

penataan sempadan sungai yang menyangkut masalah kepemilikan lahan,

ekosistem sungai, kelembagaan, bencana alam, aset vital milik privat / publik dan
masalah air yang kompleks. Munculnya pemukiman, pertokoan, perkantoran dan

fasilitas permanen lainnya menurunkan kualitas air, populasi ikan, pemandangan

dan sumber daya untuk wisata.

Di Kabupaten Luwu Timur terdapat beberapa sungai salah satunya yaitu

Sungai Malili merupakan sungai yang hulunya berasal dari sungai

Pongkeru/Karebbe serta bendungan Balambano PT.Vale Indonesia. Sungai Malili

ini melewati beberapa kecamatan salah satunya yaitu Kecamatan Malili. Sungai

Malili ini mempunyai berbagai macam potensi jika di kembangkan dapat

memberikan dampak yang memberikan manfaat dari berbagai aspek seperti

ekonomi dan aspek – aspek yang lainnya. Sungai Malili merupakan salah satu

sungai (Malili river) yang berada di Kecamatan Malili dan membelah beberapa

kelurahan yang ada di Kecamatan Malili menjadi dua bagian. Dengan posisi

geografis yang strategis, kawasan bantaran sungai Malili menjadi sasaran utama

kegiatan kota (pusat kota). Keberadaan berbagai fasilitas layanan masyarakat

seperti perdagangan dan jasa, menarik minat para urbanis untuk mencari peluang-

peluang di sektor informal yang memberi dampak semakin padatnya hunian dan

intensitas kegiatan di kawasan bantaran sungai.

Pembangunan tanggul dan area pejalan kaki di tepi bantaran sungai

merupakan upaya pemerintah kota untuk menata kawasan tepi sungai sebagai

salah satu kawasan sabuk hijau kota. Hal ini telah dirasakan sedikit manfaatnya,

dengan adanya berbagai aktivitas masyarakat setempat yang memanfaatkan

tanggul dan area pejalan kaki tersebut untuk bersantai namun masih ada daerah

tanggul yang masih kosong dan belum berfungsi sesuai dengan peruntukannya,
serta masih ada beberapa rumah hunian warga yang langsung bersentuhan

dengan bibir sungai. Namun penataan tersebut tidak akan berlanjut dan tidak

berdampak luas jika tidak diikuti dengan penataan ruang-ruang terbuka publik di

sekitarnya. Perkembangan pemukiman masyarakat menengah ke bawah yang

berkepadatan penduduk cukup rendah di kawasan, mempengaruhi kondisi dan

menjadikan ruang terbuka khususnya pada tepi sungai terkesan kumuh dan

semraut. Demikian pula kondisi akses yang mempengaruhi keterhubungan

kawasan dengan area sekitarnya sehingga mengurangi minat masyarakat luar

untuk mengunjungi. Olehnya, keberadaan ruang terbuka publik yang fungsional

sangat dibutuhkan khususnya di daerah rawan bencana seperti bantaran Sungai

Malili.

Salah satu Peraturan tentang Sungai yang menetapkan Daerah Sempadan

Sungai adalah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor. 38 Tahun 2011

Tentang Sungai. Peraturan tersebut Menjelaskan Daerah Sempadan adalah

Kawasan Sepanjang Kiri Kanan Sungai Termasuk Sungai buatan, yang

mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi Danau

dan Waduk, sedangkan Garis Sempadan Sungai adalah Garis batas luar

pengamanan sungai. Garis sempadan sungai bertanggul di dalam kawasan

perkotaan di tentukan paling sedikit berjarak 3 (tiga) sampai 6 (enam) meter dari

tepi luar kaki tanggul sepanjang alur sungai. Yang diatur dalam Peraturan Menteri

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat R.I. Nomor 28/PRT/M/2015 tentang

penerapan garis sempadan Sungai dan garis sempandan Danau. Berdasarkan

penjelasan penetapan sempadan sungai dalam peraturan tersebut, seharusnya


menjadi acuan untuk penduduk Indonesia khususnya di Kecamatan Malili,

Kabupaten Luwu Timur.

Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur merupakan sebagian wilayah

Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Malili yang merupakan bagian dari ekosistem

Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berpengaruh sebagai daerah distributor dan

pengatur air. Dengan berkembang pesatnya kegiatan ekonomi masyarakat di

sekitar bantaran sungai Malili berdampak positif dan juga negatif. Lebar Tanggul

Kurang Lebih 6 (enam) meter, yang dimana terdapat Pusat Jajanan di tanggul

tersebut. Namun sebagian masyarakat Kecamatan Malili bertempat tinggal

dibagian pinggir tanggul yang tepatnya di kawasan sempadan sungai. Upaya-

upaya tersebut akan mendapatkan hasil yang optimal jika Pihak- pihak yang terkait

dalam perbaikan lingkungan sungai Malili antara lain pihak Pemerintah Kabupaten

Luwu Timur, pihak Swasta maupun pihak masyarakat luar Kec.Malili yang peduli

dengan sungai Malili juga secara langsung ikut serta dalam pelaksanaan upaya-

upaya tersebut. Peran serta masyarakat yang diperlukan dalam penataan Ruang

sesuai undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 yang menjelaskan pada dasarnya

keterlibatan/peran serta masyarakat sangat penting dalam penataan Ruang

Kawasan, dalam hal ini kawasan bantaran sungai Malili. Jika pengetahuan

seseorang tentang sesuatu positif dan selanjutnya akan muncul niat untuk

berpartisipasi terhadap kegiatan ekonomi, demikian sebaliknya perlu diketahui

tingkat ketahuan masyarakat Kec.Malili yang bermukim di sekitar bantaran sungai

Malili tentang upaya pengembangan yang dapat meningkatkan perekonomian

masyarakat dari Pusat Jajanan Sungai Malili.


Menanggulangi hal tersebut di atas, berbagai upaya lain yang telah

dilakukan pemerintah Kab.Luwu Timur khusunya pemerintah Kecamatan Malili

mulai dengan perbaikan ruang-ruang terbuka dibagian muara sungai dan area

sekitarnya, juga dengan memberlakukan program penataan lingkungan berupa

pendekatan terhadap komunitas-komunitas masyarakat. Program-program

tersebut diarahkan khususnya untuk wilayah pusat perkotaan dan pemukiman

padat. Dari acuan singkat tersebut dapat diketahui permasalahan dan potensi,

serta tingkat intensitas kegiatan bantaran sungai di kawasan pusat Kecamatan

Malili, dan olehnya penulis mencoba memaparkan dan menganalisa untuk

mendapatkan solusi yang tepat berupa penataan ruang terbuka pada bantaran

sungai di kawasan pusat Kecamatan Malili yang sesuai dengan pendekatan wisata

local dengan menghadirkan sentra ekonomi, sebagai suatu kesatuan wilayah

Kecamatan Malili yang fungsional, nyaman, dapat sebagai penghubung yang

harmonis dengan kegiatan disekitarnya serta dapat menampung aktivitas

masyarakat demi meningkatkan kualitas lingkungan dan citra kota pada umumnya

dan khususnya mutu kawasan tersebut saat ini dan kedepannya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah kondisi lingkungan kawasan di bantaran sungai malili yang di

arahakan sebagai kawasan wisata local dan menghadirkan sentra ekonomi ?

2. Apa sajakah faktor yang dapat mempengaruhi penataan kawasan di bantaran

sungai malili sebagai wisata local yang menghadirkan sentra ekonomi ?


C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Mengidentifikasi kondisi fisik penataan kawasan bantaran sungai malili sebagai

wisata local dan menghadirkan sentra ekonomi.

b. Mengetahui faktor yang dapat mempengaruhi penataan kawasan bantaran

sungai malili sebagai wisata local dan menghadirkan sentra ekonomi.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Sebagai bahan masukan bagi Pemerintah Kecamatan Malili khususnya

Pemerintah Kabupaten Luwu Timur dalam mengambil kebijakan mengenai

penataan kawasan bantaran sungai malili sebagai wisata local dan

menghadirkan sentra ekonomi.

b. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang terkait dengan arahan penataan

kawasan bantaran sungai malili sebagai wisata local dan menghadirkan sentra

ekonomi serta mengetahui Jarak Sempadan Sungai di Kecamatan Malili,

Kabupaten Luwu Timur.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini terdiri dari ruang lingkup materi dan ruang

lingkup wilayah. Ruang lingkup materi bertujuan membatasi materi pembahasan

sedangkan ruang lingkup wilayah bertujuan untuk membatasi lingkup wilayah

kajian.
1. Ruang Lingkup Materi

Ruang lingkup materi merupakan kajian materi penelitian yang akan

menjelaskan pengaruh bantaran sungai terhadap ekosistem sungai dan pusat

kegiatan di bantaran dengan fokus kajian pada aspek parameter – parameter

terkait fungsi jarak sempadan sungai serta faktor yang mempengaruhi penataan

kawasan bantaran sungai, dan memfokuskan pada aspek tata guna lahan yang

dilaksanakan di kawasan bantaran Malili.

2. Ruang Lingkup Wilayah

Ruang lingkup wilayah penelitian adalah kawasan bantaran Sungai Malili

yang secara administratisi meliputi Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur

dengan studi kasus sepanjang bantaran tanggul Sungai Malili Kecamatan Malili

Kabupaten Luwu Timur.

F. Sistematika Pembahasan

Secara garis besar pembahasan penelitian ini didasarkan atas beberapa

bab sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika

pembahasan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini memuat tentang teori-teori yang relevan dalam penulisan

penelitian ini seperti Daerah Aliran Sungai (DAS), Pengertian Sempadan


Sungai, Pengertian Perubahan Fungsi Lahan Bantaran Sungai, Konsep

Pola Pemanfaatan Lahan Sempadan Sungai, Klarifikasi Pemanfaatan Garis

Sempadan Sungai, Kondisi yang Mempengaruhi Perubahan Pemanfaatan

Lahan Sempadan Sungai, Dampak Perubahan Pemanfaatan Lahan

Sempadan Sungai, Arahan Fungsi Pemanfaatan Lahan Sempadan Sungai,

Penataan Kawasan kaitannya dengan Perekonomian, serta Strategi-

strategi arahan penataan kawasan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini menguraikan tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu

penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data , Teknik

Pengumpulan Data, variabel penelitian, Teknik analisis data definisi

operasional, dan kerangka berpikir.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini menguraikan tentang data dan analisis berupa Tinjauan Umum

Wilayah Sungai Malili, Tinjauan Umum Luwu Timur, Tinjauan Rencana Tata

Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Luwu Timur, Tinjauan Umum

Kecamatan Malili, Gambaran Umum Wilayah Penelitian, Kondisi yang

Mempengaruhi Penataan Ruang Kawasan, dan Strategi Penataan

Kawasan Bantaran Sungai dengan menggunakan Analisis SWOT.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai