Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
Ucha Eldam
NIM: 200101064
suatu penyakit dan potensi ketidakmampuan akibat radang sendi yang sudah
dikenal sejak lama, gejalanya biasanya terdiri dari episodik berat dari nyeri
Gout arthritis adalah bentuk inflamasi artritis kronis, bengkak dan nyeri
yang paling sering di sendi besar jempol kaki. Namun, gout arthritis tidak
terbatas pada jempol kaki, dapat juga mempengaruhi sendi lain termasuk kaki,
pergelangan kaki, lutut, lengan, pergelangan tangan, siku dan kadang di jaringan
lunak dan tendon. Biasanya hanya mempengaruhi satu sendi pada satu waktu,
tapi bisa menjadi semakin parah dan dari waktu ke waktu dapat mempengaruhi
beberapa sendi.
2. ETIOLOGI
a. Gout primer
belum jelas diketahui. Berdasarkan data ditemukan bahwa 99% kasus adalah
gout dan hiperurisemia primer. Gout arthritis primer yang merupakan akibat
b. Gout sekunder
pemecahan asam nukleat dari dari intisel. Peningkatan pemecahan ATP akan
membentuk AMP dan berlanjut membentuk IMP atau purine nucleotide dalam
3. PATOFISIOLOGI
Dalam keadaan normal, kadar asam urat di dalam darah pada pria dewasa
kurang dari 7 mg/dl, dan pada wanita kurang dari 6 mg/dl. Apabila konsentrasi
asam urat dalam serum lebih besar dari 7 mg/dl dapat menyebabkan penumpukan
peningkatan atau penurunan secara mendadak kadar asam urat dalam serum. Jika
kristal asam urat mengendap dalam sendi, akan terjadi respon inflamasi dan
akan mengendap dibagian perifer tubuh seperti ibu jari kaki, tangan dan telinga.
urat dari depositnya dalam tofi (crystals shedding). Pada beberapa pasien gout
akut. Dengan demikian, gout dapat timbul pada keadaan asimptomatik. Terdapat
peranan temperatur, pH, dan kelarutan urat untuk timbul serangan gout.
Menurunnya kelarutan sodium urat pada temperatur lebih rendah pada sendi
tersebut.
4. MANIFESTASI KLINIS
Gout arthritis terjadi dalam empat tahap. Tidak semua kasus berkembang
menjadi tahap akhir. Perjalanan penyakit asam urat mempunyai 4 tahapan, yaitu:
Serangan pertama biasanya terjadi antara umur 40-60 tahun pada laki- laki, dan
MTP-1 yang biasa disebut podagra. Gejala yang muncul sangat khas, yaitu
radang sendi yang sangat akut dan timbul sangat cepat dalam waktu singkat.
Pasien tidur tanpa ada gejala apapun, kemudian bangun tidur terasa sakit yang
hebat dan tidak dapat berjalan. Keluhan monoartikuler berupa nyeri, bengkak,
merah dan hangat, disertai keluhan sistemik berupa demam, menggigil dan
pergelangan tangan/kaki, jari tangan/kaki, lutut dan siku, atau bahkan beberapa
Pada tahap ini penderita dalam keadaan sehat selama rentang waktu
rentang waktu pada tahap ini menyebabkan seseorang lupa bahwa dirinya
pertama kali yang dialami tidak ada hubungannya dengan penyakit gout
arthritis.
gejala, maka penderita akan memasuki tahap ini yang ditandai dengan serangan
artritis yang khas seperti diatas. Selanjutnya penderita akan sering mendapat
serangan (kambuh) yang jarak antara serangan yang satu dengan serangan
berikutnya makin lama makin rapat dan lama serangan makin lama makin
panjang, dan jumlah sendi yang terserang makin banyak. Misalnya seseorang
yang semula hanya kambuh setiap setahun sekali, namun bila tidak berobat
dengan benar dan teratur, maka serangan akan makin sering terjadi biasanya
tiap 6 bulan, tiap 3 bulan dan seterusnya, hingga pada suatu saat penderita akan
mendapat serangan setiap hari dan semakin banyak sendi yang terserang.
Tahap ini terjadi bila penderita telah menderita sakit selama 10 tahun
atau lebih. Pada tahap ini akan terbentuk benjolan-benjolan disekitar sendi
yang sering meradang yang disebut sebagai Thopi. Thopi ini berupa benjolan
keras yang berisi serbuk seperti kapur yang merupakan deposit dari kristal
monosodium urat. Thopi ini akan mengakibatkan kerusakan pada sendi dan
tulang disekitarnya. Bila ukuran thopi semakin besar dan banyak akan
5. AKIBAT LANJUT
degenerative arthritis, infeksi sekunder, batu ginjal dan fraktur pada sendi.
Sitokin, kemokin, protease, dan oksidan yang berperan dalam proses inflamasi
akut juga berperan pada proses inflamasi kronis sehingga menyebabkan sinovitis
kronis, dekstruksi kartilago, dan erosi tulang. Kristal monosodium urat dapat
berkontribusi terhadap kerusakan juxta artikular tulang. gout arthritis telah lama
gout arthritis membentuk batu ginjal karena urin memilki pH rendah yang
mendukung terjadinya asam urat yang tidak terlarut (Liebman et al, 2007).
6. WOC
7. DATA FOKUS
A. WAWANCARA
1) Identitas
2) Keluhan Utama
Keluhan utama yang menonjol pada klien Gout Arthritis adalah nyeri dan terjadi
Didapatkan adanya keluhan nyeri yang terjadi di otot sendi. Sifat dari nyerinya
dirasakan terus menerus atau pada saat bergerak, terdapat kekakuan sendi,
keluhan biasanya dirasakan sejak lama dan sampai menggangu pergerakan dan
pada Gout Arthritis Kronis didapakan benjolan atan Tofi pada sendi atau jaringan
sekitar.
Penyakit apa saja yang pernah diderita oleh klien, apakah keluhan penyakit Gout
Arthritis sudah diderita sejak lama dan apakah mendapat pertolongan sebelumnya
6) Riwayat Psikososial
Kaji respon emosi klien terhadap penyakit yang diderita dan penyakit klien dalam
rentan variasi tingkat kecemasan yang berbeda dan berhubungan erat dengan
adanya sensasi nyeri, hambatan mobilitas fisik akibat respon nyeri dan kurang
perubahan aktivitas fisik akibat adanya nyeri dan hambatan mobilitas fisik
Kaji riwayat nutisi klien apakah klien sering menkonsumsi makanan yang
8) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi dari ujung
rambut hingga ujung kaki (head to toe). Pemeriksaan fisik pada daerah sendi
dilakukan dengan inspeksi dan palpasi. Inspeksi yaitu melihat dan mengamati
daerah keluhan klien seperti kulit, daerah sendi, bentuknya dan posisi saat
bergerak dan saat diam. Palpasi yaitu meraba daerah nyeri pada kulit apakah
terdapat kelainan seperti benjolan dan merasakan suhu di daerah sendi dan
bandingkan antara kiri dan kanan serta lihat apakah gerakan tersebut aktif, pasif
atau abnormal.
B. PEMERIKSAAN PENUNJANG
2. Sel darah putih dan laju endap darah meningkat (selama fase akut). Pada
3. Pemeriksaan Radiologi.
8. PENATALAKSANAAN
pengaturan diet, istirahat sendi dan pengobatan. Pengobatan dilakukan secara dini
agar tidak terjadi kerusakan sendi ataupun komplikasi lain. Pengobatan gout
kortikosteroid atau hormon ACTH. Obat penurun gout arthritis seperti alupurinol
atau obat urikosurik tidak dapat diberikan pada stadium akut. Namun, pada pasien
yang secara rutin telah mengkonsumsi obat penurun gout arthritis, sebaiknya tetap
Penurunan kadar asam urat dilakukan dengan pemberian diet rendah purin dan
9. DIAGNOSA KEPERAWATAN
atau potensial terhadap masalah kesehatan yang dilakukan oleh perawat yang
potensial pasien didapatkan melalui data dasar pengkajian, tinjauan literatur yang
berkaitan, catatan medis pasien masa lalu dan konsultasi dengan professional lain,
bergantung pada akses dan pengetahuan pasien tentang sumber (Taylor & Ralph,
2013).
meliputi meletakkan pusat tujuan pada pasien, menetapkan hasil yang ingin
dicapai, dan memilih intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan (Potter &
Perry, 2010)
Evaluasi Keperawatan
1. Bettschen J., 2010. Gouty Arthritis: Current Treatments & New Developments. p:1-8.
2. National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Disease. 2010. What is
Gout? p:1-4
3. Tulaar, A.B.M., 2008. Nyeri punggung dan leher. MKI, Volum: 58, Nomor: 5, Mei 2008
4. Albar, Z. 2010. Gout: Diagnosis and Management. Rheumatology division, Department
of Internal Medicine, Faculty of Medicine, University of Indonesia, Jakarta, Indonesia
5. Roddy. E., and Doherty.M. 2010. Epidemiology of Gout. Arthritis Research & Therapy,
12:223
6. Choi H, Atkinson K, Karlson E, Willett W, Curhan G. 2004. Purine-Rich Foods, Dairy
And Protein Intake, And The Risk Of Gout In Men. N Engl J Med, 350:1093- 1103.
7. The American Rheumatism Association.1977.ACR criteria for classification of acute
gouty arthritis.
8. Hui Yu, K., et al. 2012. Risk of end-stage renal disease associated with gout: a
nationwide population study. Arthritis Research and Therapy:1-6
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
Nama Penderita : Tn. B
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : 31 Desember 1958 (56 tahun)
B. ANAMNESIS
Keluhan Utama : Bengkak dan nyeri pada persendian
Anamnesis Terpimpin :
Bengkak dan nyeri pada persendian dialami sejak 2 hari yang lalu. Nyeri pada
sendi kedua tangan, lutut dan kaki terutama bila digerakkan. Nyeri sebelumnya
ada, tapi tidak berat semenjak 3 tahun yang lalu. Riwayat demam ada, dialami 2
hari yang lalu, bersamaan dengan timbulnya nyeri pada sendi-sendi. Saat ini nyeri
kepala (-). batuk (-) batuk darah (-), sesak nafas (-), nyeri dada (-), riwayat sesak
dan nyeri dada sebelumnya (-), mual (-), muntah (-), nyeri ulu hati (-), riwayat
nyeri ulu hati (-), nafsu makan biasa. Buang air besar saat ini lancar 2 kali sehari
berwarna kuning konsistensi lunak. Buang air kecil lancar berwarna kuning
jernih.
Riwayat asam urat tinggi (+) sejak 3 tahun yang lalu. Riwayat penyakit
rematik dan asam urat dalam keluarga (-)
Riwayat batu ginjal ada (+) sejak 1 bulan yang lalu. Pasien sedang menjalani
hemodialisa sejak 1 bulan yang lalu, 3 kali seminggu.
Riwayat DM tidak diketahui. Riwayat DM pada keluarga (-). Riwayat jika
mendapatkan luka sukar sembuh (-)
Riwayat Hipertensi (-).
Riwayat penyakit jantung (-). Riwayat penyakit jantung pada keluarga (-)
Riwayat batuk lama (-), Riwayat OAT (-)
Riwayat minum obat diuretik (+)
Riwayat minum anti-purin (-)
Riwayat merokok (-)
Riwayat penyakit maag (-)
Riwayat minum minuman beralkohol (-)
Riwayat penyakit kuning (-)
Riwayat benjolan (+) pada kedua tangan, lutut, dan kaki.
C. PEMERIKSAAN FISIS
Status Present:
Sakit Sedang/Gizi Cukup/ Compos mentis
BB= 50 kg; TB= 160 cm; LLA=22 cm; IMT=19,53 kg/m2 (normal)
Tanda Vital:
Tensi : 110/60 mmHg
Nadi : 88 kali/ menit (Reguler, kuat angkat)
Pernapasan : 20 kali/ menit (Thoracoabdominal)
o
Suhu : 37 C (axilla)
Kepala:
Ekspresi : Normal
Simetris Muka : Simetris kiri dan kanan
Deformitas : (-)
Rambut : Hitam, lurus, sulit dicabut
Mata:
Eksoptalmus/ Enoptalmus: (-)
Gerakan : Kesegala arah
Tekanan Bola Mata : Tidak dilakukan pemeriksaan
Kelopak Mata : Edema palpebra (-), ptosis (-)
Konjungtiva : Anemis (+)
Sklera : Ikterus (-)
Kornea : Jernih, reflex kornea (+)
Pupil : Bulat, isokor, ∅ 2,5mm/2,5mm, RCL +/+,
RCTL +/+
Telinga:
Tophi : (-)
Pendengaran : Tidak ada kelainan
Nyeri Tekan di Proc. Mastoideus : (-)
Hidung:
Perdarahan: (-)
Sekret : (-)
Mulut:
Bibir : Kering (-), stomatitis (-)
Gigi Geligi : Karies (-)
Gusi : Candidiasis oral (-), perdarahan (-)
Farings : Hiperemis (-)
Tonsil : T1 – T1, hiperemis (-)
Lidah : Kotor (-)
Leher:
Kel. Getah Bening: Tidak teraba, nyeri tekan (-)
Kel. Gondok : Tidak ada pembesaran, nyeri tekan (-)
DVS : R+2 cmH2O
Pembuluh Darah : Bruit (-)
Kaku Kuduk : (-)
Tumor : (-)
Dada:
- Inspeksi : Simetris hemithoraks kiri dan kanan
- Bentuk : Normothoraks
- Pembuluh Darah : Bruit (-)
- Buah Dada : Tidak ada kelainan
- Sela Iga : Tidak ada pelebaran
- Lain-lain : Barrel chest (-), pigeon chest (-),
massa tumor (-)
Paru:
o Palpasi:
Fremitus Raba : Kiri = Kanan
Nyeri Tekan : (-)
o Perkusi:
Paru Kiri : Sonor
Paru Kanan : Sonor
Batas Paru Hepar : ICS V-VI anteriordextra
Batas Paru Belakang Kanan :Vertebra thorakal X dextra
Batas Paru Belakang Kiri :Vertebra thorakal XI sinistra
o Auskultasi:
Bunyi Pernapasan :Vesikuler
Bunyi Tambahan :
Ronkhi - - Wheezing - -
- - - -
- - - -
Jantung:
o Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
o Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
o Perkusi : Pekak, batas jantung kesan normal (batas jantung
kanan:linea parasternalis dextra, batas jantung kiri: linea
midclavicularis sinistra)
o Auskultasi :
BJ I/II : Murni reguler
Bunyi Tambahan : Bising (-)
Perut:
o Inspeksi : Datar, ikut gerak napas
o Palpasi : Massa tumor (-), nyeri tekan epigastrik (-)
Hati : Tidak teraba
Limpa : Tidak teraba
Ginjal : Ballotement (-)
Lain-lain : Kulit tidak ada kelainan
o Perkusi : Timpani (+) , Shifting dullness (-)
o Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal
Alat Kelamin : Tidak dilakukan pemeriksaan
Anus dan Rektum : Tidak ada kelainan
Punggung : Skoliosis (-), kifosis (-), lordosis (-)
o Palpasi : Gibbus (-)
o Nyeri Ketok : (-)
o Auskultasi : Rh -/- Wh -/-
o Gerakan : Dalam batas normal
Ekstremitas
- Tampak benjolan pada manus dextra sinistra, kontraktur digiti
I,II,III,IV,V manus dextra, genu dextra sinistra, dan pedis dextra sinistra.
Nyeri tekan pada benjolan (+)
DIAGNOSIS SEMENTARA
- Arthritis Gout Eksaserbasi Akut dd/ Arthritis Septik
D. PENATALAKSANAAN AWAL
- Diet rendah purin, garam, kalium, dan protein 1 gr/ kgBB/ hari
- Meloxicam 7,5mg/12jam/oral
- Recolfar 0,5mg/8jam/oral
- Paracetamol 1gr/8jam/drips
- Ceftriaxon 2gr/24jam/intravena
- Cosmofer 100mg, 2x/minggu
Anjuran Pemeriksaan :
- Kontrol Darah rutin, Kimia darah, analisis darah tepi (Fe, TIBC, ferritin).
E. PROGNOSIS
Ad Vitam : Dubia et malam
Ad Functionem : Dubia et malam
Ad Sanationem : Dubia et malam
FOLLOW UP HARIAN
Tanggal Perjalanan Penyakit Instruksi Dokter
H-1 Perawatan Hari I P:
7/4/2021 S: bengkak dan nyeri pada sendi kedua - Diet rendah purin,
T :110/60 tangan, lutut dan kaki (+), Demam (-) garam, kalium, dan
N: 88x batuk (-),sesak (-) Mual (-) muntah (-) protein 1 gr/ kgBB/
P:20x nyeri ulu hati (-). hari
S: 37°C BAK : Lancar kesan normal berwarna - Meloxicam
kuning jernih 7,5mg/12jam/oral
BAB : Biasa, warna kuning konsistensi - Recolfar
lunak. 0,5mg/8jam/oral
O: SS/GC/CM - Paracetamol
Kep: Anemis (+), ikterus (-), sianosis(- 1gr/8jam/drips
) - Ceftriaxon
DVS : R+2 cmH2O 2gr/24jam/intravena
Thorax: Rh (-/-), Wh (-/-) - Cosmofer 100mg,
Cor: BJ I/II murni reguler 2x/minggu
Abd:H/L TTB, NT epigastrik (-), - HD reguler 3x/minggu
peristaltik (+) N
Ext: Tampak benjolan pada manus
dextra sinistra, kontraktur digiti
I,II,III,IV,V manus dextra, genu dextra
sinistra, dan pedis dextra sinistra. Nyeri
tekan pada benjolan (+)
A: - Arthritis Gout Eksaserbasi Akut
dd/ Arthritis Septik
- End Stage Renal Disease G5A3 et
causa Nefropati Obstruksi on HD
reguler
- Anemia causa penyakit kronik +
defisiensi Fe
H-2 Perawatan Hari II P:
8/4/2021 S: bengkak dan nyeri pada sendi kedua - Diet rendah purin,
T : 120/80 tangan, lutut dan kaki (+), Demam (-) garam, kalium, dan
N: 80x/i batuk (-),sesak (-) Mual (-) muntah (-) protein 1 gr/ kgBB/
P: 20x/i nyeri ulu hati (-). hari
S: 36.7°C BAK : Lancar kesan normal berwarna - Meloxicam
kuning jernih 7,5mg/12jam/oral
BAB : Biasa, warna kuning konsistensi - Recolfar
lunak. 0,5mg/8jam/oral
O: SS/GC/CM - Paracetamol
Kep: Anemis (+), ikterus (-), sianosis(- 1gr/8jam/drips
) - Ceftriaxon
DVS : R+2 cmH2O 2gr/24jam/intravena
Thorax: Rh (-/-), Wh (-/-) - Cosmofer 100mg,
Cor: BJ I/II murni reguler 2x/minggu
Abd:H/L TTB, NT epigastrik (-), - HD reguler 3x/minggu
peristaltik (+) N
Ext: Tampak benjolan pada manus
dextra sinistra, kontraktur digiti
I,II,III,IV,V manus dextra, genu dextra
sinistra, dan pedis dextra sinistra. Nyeri
tekan pada benjolan (+)
A: - Arthritis Gout Eksaserbasi Akut
dd/ Arthritis Septik
- End Stage Renal Disease G5A3 et
causa Nefropati Obstruksi on HD
reguler
- Anemia causa penyakit kronik +
defisiensi Fe
H-3 Perawatan Hari III P:
9/4/2021 S: bengkak dan nyeri pada sendi kedua - Diet rendah purin,
T: 110/70 tangan, lutut dan kaki (+), Demam (-) garam, kalium, dan
N: 84x/i batuk (-),sesak (-) Mual (-) muntah (-) protein 1 gr/ kgBB/
P: 20x/i nyeri ulu hati (-). hari
S: 37°C BAK : Lancar kesan normal berwarna - Meloxicam
kuning jernih 7,5mg/12jam/oral
BAB : Biasa, warna kuning konsistensi - Recolfar
lunak. 0,5mg/8jam/oral
O: SS/GC/CM - Paracetamol
Kep: Anemis (+), ikterus (-), sianosis(- 1gr/8jam/drips
) - Ceftriaxon
DVS : R+2 cmH2O 2gr/24jam/intravena
Thorax: Rh (-/-), Wh (-/-) - Cosmofer 100mg,
Cor: BJ I/II murni reguler 2x/minggu
Abd:H/L TTB, NT epigastrik (-), - HD reguler 3x/minggu
peristaltik (+) N
Ext: Tampak benjolan pada manus
dextra sinistra, kontraktur digiti
I,II,III,IV,V manus dextra, genu dextra
sinistra, dan pedis dextra sinistra. Nyeri
tekan pada benjolan (+)
A: - Arthritis Gout Eksaserbasi Akut
dd/ Arthritis Septik
- End Stage Renal Disease G5A3 et
causa Nefropati Obstruksi on HD
reguler
- Anemia causa penyakit kronik +
defisiensi Fe
H-4 S: bengkak dan nyeri pada sendi kedua P:
9/4/2021 tangan, lutut dan kaki (+), Demam (-) - Diet rendah purin,
T : 120/60 batuk (-),sesak (-) Mual (-) muntah (-) garam, kalium, dan
N: 84x/i nyeri ulu hati (-). protein 1 gr/ kgBB/
P: 24x/i BAK : Lancar kesan normal berwarna hari
S: 36,5°C kuning jernih - Meloxicam
BAB : Biasa, warna kuning konsistensi 7,5mg/12jam/oral
lunak. - Recolfar
O: SS/GC/CM 0,5mg/8jam/oral
Kep: Anemis (+), ikterus (-), sianosis(- - Paracetamol
) 1gr/8jam/drips
DVS : R+2 cmH2O - Ceftriaxon
Thorax: Rh (-/-), Wh (-/-) 2gr/24jam/intravena
Cor: BJ I/II murni reguler - Cosmofer 100mg,
Abd:H/L TTB, NT epigastrik (-), 2x/minggu
peristaltik (+) N - HD reguler 3x/minggu
Ext: Tampak benjolan pada manus
dextra sinistra, kontraktur digiti
I,II,III,IV,V manus dextra, genu dextra
sinistra, dan pedis dextra sinistra. Nyeri
tekan pada benjolan (+)
A: - Arthritis Gout Eksaserbasi Akut
dd/ Arthritis Septik
- End Stage Renal Disease G5A3 et
causa Nefropati Obstruksi on HD
reguler
- Anemia causa penyakit kronik +
defisiensi Fe
H-5 S: bengkak dan nyeri pada sendi kedua P:
10/4/2021 tangan, lutut dan kaki (+), Demam (-) - Diet rendah purin,
T: 120/60 batuk (-),sesak (-) Mual (-) muntah (-) garam, kalium, dan
N: 88x/i nyeri ulu hati (-). protein 1 gr/ kgBB/
P: 24x/i BAK : Lancar kesan normal berwarna hari
S: 36,7°C kuning jernih - Meloxicam
BAB : Biasa, warna kuning konsistensi 7,5mg/12jam/oral
lunak. - Recolfar
O: SS/GC/CM 0,5mg/8jam/oral
Kep: Anemis (+), ikterus (-), sianosis(- - Paracetamol
) 1gr/8jam/drips
DVS : R+2 cmH2O - Ceftriaxon
Thorax: Rh (-/-), Wh (-/-) 2gr/24jam/intravena
Cor: BJ I/II murni reguler - Cosmofer 100mg,
Abd:H/L TTB, NT epigastrik (-), 2x/minggu
peristaltik (+) N - HD reguler 3x/minggu
Ext: Tampak benjolan pada manus
dextra sinistra, kontraktur digiti
I,II,III,IV,V manus dextra, genu dextra
sinistra, dan pedis dextra sinistra. Nyeri
tekan pada benjolan (+)
A: - Arthritis Gout Eksaserbasi Akut
dd/ Arthritis Septik
- End Stage Renal Disease G5A3 et
causa Nefropati Obstruksi on HD
reguler
- Anemia causa penyakit kronik +
defisiensi Fe