Multiple Xing
Multiple Xing
Aplikasi Multipleksing yang umum adalah dalam komunikasi long haul berupa :
1. Jalur gelombang mikro
2. Koaksial
3. Serat optik
Teknik multiplexing terbagi 4 macam yaitu :
1. Frequency Division Multiplexing (FDM)
Merupakan gabungan banyak kanal input menjadi sebuah kanal output berdasarkan
frekuensi. Menggunakan guardbands. Total bandwith dari keseluruhan kanal dibagi menjadi sub-
sub kanal oleh frekuensi.
Dalam sistem FDM, bidang frekuensi saluran dibagi menjadi bidang bidang frekuensi
yang sempit, dimana bidang sempit, masing - masing menghasilkan satukanal . Penguat ulang
(repeater) dalam sistem ini terdiri dari pengeras (amplifier) dan penyama rata (equalizer), yang
masing masing mengkompensir redaman oleh saluran dan kecacatan redaman. Pada sistem
FDM, terdiri dari dua peralatan terminal dan penguat ulang saluran transmisi (repeater
transmission line).
FDM bisa dipergunakan bersama-sama dengan sinyal-sinyal analog. Sejumlah sinyal
secara simultan dibawa menuju media yang sama dengan cara mengalokasikan band frekuensi
yang berlainan ke masing-masing sinyal. Diperlukan peralatan modulasi untuk memindahkan
setiap sinyal ke band frekuensi yang diperlukan, sedangkan peralatanmultiplexing diperlukan
untuk mengkombinasikan sinyal-sinyal yang dimodulasikan. Contoh pada radio dan televisi.
Pada peralatan terminal (terminal equipment). Peralatan terminal terdiri dari bagian kirim
yang mengirimkan frekuensi pembicaraan majemuk ke penguat ulang transmisi saluran dan
bagian penerima yang menerima arus tersebut dan mengubah kembali menjadi arus pembicaraan
seperti semula.
2. Time Division Multiplexing (TDM)
Time-Division Multiplexing (TDM) adalah suatu jenis digital yang terdiri dari banyak
bagian di mana terdapat dua atau lebih saluran yang sama diperoleh dari spektrum frekuensi
yang diberikan yaitu, bit arus atau menyisipkan detakan-detakan yang mewakili bit dari saluran
berbeda. Dalam beberapa TDM sistem, detakan yang berurutan menghadirkan bit dari saluran
yang berurutan seperti saluran suara pada sistem sistem T1. Pada sistem yang lainnya saluran
saluran-saluran yang berbeda secara bergiliran menggunakan saluran itu dengan membuat
sebuah kelompok yang berdasarkan pada pulse-times (hal seperti ini disebut dengan time slot).
Apakah yang menjadi ciri dari TDM yang tidak beraturan (kasar) adalah belum ditempatkannya
time slot pada saluran saluran-saluran (channels) yang telah ditentukan.
Ciri-Ciri TDM :
1. Prinsip kerjanya berkebalikan dengan FDM
2. Pembagian kanal-kanal menjadi sebuah keseluruhan output berdasarkan waktu
3. Mempunyai Time Slot
3. Statiscal Time Devision Multiplexing (STDM)
STDM adalah lanjutan versi dari TDM di mana alamat terminal kedua - duanya dan data
dirinya dipancarkan bersama sama untuk menghasilkan sebuah jalur yang lebih baik.
Penggunaan STDM membolehkan luas bidang bandwith untuk dipisah menjadi 1 baris. Banyak
perguruan tinggi dan kampus menggunakan TDM jenis ini untuk secara mendistribusikan luas
bidang bandwith nya. Jika ada satu 10MBit yang masuk ke dalam sebuah bangunan, STDM
dapat digunakan untuk menyediakan 178 terminal dengan 56k koneksi (178 * 56k= 9.96Mb).
Suatu penggunaan yang lebih umum bagaimanapun adalah hanya mewariskan luas bidang
(bandwith) ketika itu banyak diperlukan.
4. Wave Division Multiplexing (WDM)
WDM memiliki konsep yang sama seperti FDM, tetapi proses multipleksing dan
demultipleksingnya dilakukan pada sinyal cahaya yang ditransmisikan melalui jalur fiber-optic
(serat kaca). Perbedaannya adalah frekuensi yang digunakan sangat tinggi. Operasi ini
menghasilkan banyak serat virtual yang masing-masing dapat membawa sinyal yang berbeda.
Teknologi WDM menggunakan multiple wavelengths untuk mentransmisikan information
melalui single fiber.
Pada WDM prinsip yang diterapkan mirip seperti pada FDM, hanya dengan cara
pembedaan panjang gelombang (wavelength) sinar. Sejumlah berkas sinar dengan panjang
gelombang berbeda ditransmisikan secara simultan melalui serat optik yang sama (dari jenis
Multi mode optical fiber).