1. Pengertian
Fistula adalah suatu ostum abnormal, berliku-liku antara dua organ berongga
internal atau antara organ internal tubuh bagian luar, (smetzer dan base, 2001)
Sedangkan umbilicus fistel umbilikalis atau fistula vitellina adalah suatu keadaan
kongenital dimana duktus vitellinus tetap dipertahankan seluruhnya sehingga membentuk
hubungan langung antara pusat dengan seluruh pencernaan. Dalam hal ini dapat dikeluarkan
tinja melalui pusat . (Watson, dkk,1987)
2. Etiologi
Menurut Rosa M, Scharin (2004) etiologi pasti dari fistula belum diketahui
.beberapa teori telah di postulatkan, seperti :
3. Manifestasi klinik
Gejala tergantung pada kekhususan defek.Pus atau dapat bocor secara konstan
dari lubang kutaneus.Gejala ini mungkin pasase flatus atau feses dari vagina atau kandung
kemih, tergantung pada saluran fistula. Fistula yang tidak teratasi dapat menyebabkan infeksi
sistemik disertai gejala yang berhubungan
4. Klasifikasi
Jumlah output dapat juga dapat digunakan untuk memprediksi kematian seperti
tercantum dalam seri klasik oleh edmuunds dkk, pasien yang tinggi dengan output fistulas
memiliki mortality 54 %, pasien dengan moderat output meninggal dalam 30% kasus
sedangkan rendah output fistulas meninggal dalam 16% kasus. Dalam seri yang lebih baru,
levy dkk, masing-masing kira-kira 30% semua tipe fistula akan menutup secara spontan
dalam aktu 6-7 minggu.
5. Diagnosis
6. Penatalaksanaan
Parcel merupakan sistem kantong yang digunakan pada bentuk dan ukuran luka
lebih luas dengan menggabungkan hidrokoloid sheet dan double tape. Wound drain
merupakan tindakan yang dilakukan bertujuan untuk mengalirkan cairan yang cenderung
terakumulasi pada lokasi yang dilakukan pembedahan, penggunaan wound drain dapat
menggunakan kantong ostom.
7. Komplikasi
a. Infeksi
b. Gangguan fungsi reproduksi
c. Gangguan dalam berkemih
d. Gangguan dalam defekasi
e. Rupture /perforasi organ yang terkait
8. Patofisiologi
a. Selama perkembangan embrio, ada suatu kelemahan yang terjadi pada
dinding abdomen semasa embrio yang
1. Pengkajian
a. Aktifitas/istirahat :
Kehilangan fungsi orang yang terkena keterbatasan monilitas
b. Sirkulasi
Peningkatan TD (efek pembesaran ginjal)
c. Integritas ego
Factor stress, perasaan tak berdaya, taka da harapan, taka ada kekuatan menolak,
ansietas,takut,marah,mudah terangsang, perubahan kepribadian
d. Eliminasi
Penurunan kekuatan/dorongan aliran urin, tetesan feses keluar melalui fistula
e. Makanan/cairan
Anoreksia : mual dan muntah
Penururanan berat badan
f. Nyeri/kenyamanan
Nyeri suprapublik, daerah fistula dan nyeri punggung bawah
g. Pernapasan
Napas yang tidak efektif akibat nyeri insisi, distensi abdomen dan kurangnya mobilisasi
h. Keamanana
Demam
i. Seksualitas
Penurunan libido
j. Interaksi social
Kesulitan menentukan kondisi, contoh tak mampu bekerja, mempertahankan fungsi
peran biasanya dalam keluarga.
k. Penyuluhan/pembelajaran
Rencana pembedahan
Rencana pemulangan memerlukan bantuan dengan manajemen terapi
2. Diagnosa keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa, proses inflamasi
b. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh, proses
pembedahan
c. Gangguan konsep berhubungan dengan perubahan pola defekasi
d. Gangguan pemenuhan perawatan diri berhubungan dengan keterbatasan gerak
akibat nyeri
e. Kecemasan berhubungan dengan kurang informasi kesalahan interpretasi
f. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi, kesalahan
interpretasi
g. Gangguan kebutuhan istarahat tidur berhubungan dengan nyeri
3. Perencanaan keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa, proses inflamasi
Tujuan : nyeri kurang atau hilang
Intervensi :
1. Kaji keluhan nyeri,catat lokasi, lamanya, intenisitas
2. Pantau tanda-tanda vital
3. Ajarkan teknik nafas dalam
4. Berikan tindakan kenyamanan misalnya masase
5. Penatalaksanaan pemberian obat analgetik
Rasional :
1. Membantu mengevaluasi derajat ketidaknyamanan dan meningkatnya nyeri secara
bertahap pasca operasi, menunjukkan melambatnya penyembuhan.
2. Peningkatan TTV menandakan adanya peningkatan skala nyeri
3. Meningkatkan relaksasi, meningkatkan keamanan dan menurunkan nyeri
4. Menurunkan ketegangan otot sehingga nyeri berkurang
5. Memblok implus nyeri ke otak sehingga nyeri tidak dipersepsikan
b. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh proses
pembedahan
Intervensi :
Rasional :
1. Suhu malam hari memuncak yang kembali ke normal pada pagi hari adalah
karakteristik infeksi
2. Perkembangan infeksi dapat memperlambat pemulihan
3. Infeksi pulmonal dapat terjadi karena depresi pernapasan, ketidakefektifan
batuk,dan distensi abdomen
4. Meskipun persiapan usus dilakukan sebelum pembedahan peritonitis dapat terjadi
bila usus terganggu, mis, rupture praoperasi, kebocoran anastomosi
5. Melindungi pasien dari kontaminasi silang selama penggantian balutan, balutan
basah bertindak sebagai retrograde , menyerap kontaminan eksternal
6. Diberikan secara profilaktik dan untuk mengatasi infeksi
c. Gangguan konsep diri berhubungan dengan perubahan pola defekasi
Tujuan : terjadi peningkatan rasa harga diri
Intervensi :
1. Kaji respon dan reaksi pasien dan keluarga terhadap penyakit dan penanganannya
2. Kaji hubungan antara pasien dengan anggota keluarga
3. Kaji pola koping pasien dan anggota keluarga
4. Ciptakan diskusi terbuka tentang perubahan yang terjadi akibat penyakit dan
penanganannya
Rasional :
1. Menyediakan data tentang masalah pada pasien dan keluarga dalam mengahadapi
perubahan dalam hidup
2. Mengidentifikasi penguatan dan dukungan terhadap pasien
3. Pola koping yang efektif diasa lalu mungkin potensial destruktif ketika memandang
pembatasan yang diterapkan
4. Pasien dapat mengidentifikasi masalah dan langkah-langkah yang diperlukan untuk
menghadapinya
d. Gangguanpemenuhanperawatandiriberhubungandenganketerbatasangerakakibatnye
ri
Tujuan : kliendapatmerawat diri berhubungan dengan kerterbatasan gerak akibat
nyeri
Intervensi :
1. Kaji tingkat kemampuan klien dalam merawat dirinya
2. Bantu klien dalam merawat dirinya
3. Berikan dorongan pada klien untuk melakukan perawatan mandiri secara
bertahap
4. Berikan motivasi pada keluarga agar membantu pemenuhan kebutuhan
perawatan diri klien
Rasional :
rasional :
1. stress dapat terjadi sebagai akibat gejala fisik kondisi juga reaksi lain.
2. Membuka hubungan terapeutik membantu dalam mengidentifikasi masalah yang
menyebabkan stress
3. Validasi bahwa perasaan normal dapat membantu menurunkan stres
4. Keterliabatan pasien dalam perencanaan perawatan memberikan rasa kontrol dan
membantu menurunkan ansietas
5. Meningkatkan relaksasi, membantu menurunkan ansietas
6. Tindakan dukungan dapat membantu pasien merasa stres berkurang
7. Meningkatkan kontrol penyakit
f. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi, kesalahan
interpertasi
Tujuan :
klien/keluraga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan pengobatan
intervensi :
1. Tentukan persepsi pasien/keluarga tentang proses penyakit
2. Kaji ulang proses penyakit, penyebab/ efek hubungan faktor yang
menimbulkan faktor pendukung
3. Kaji ulang obat, tujuan, frekuuensi ,dosis dan kemungkinan efek samping
4. Tekankan pentingnya perawatan kulit mis, tehnik cuci tangan dan perawatan
parineal yang baik
5. Penuhi kebutuhan evaluasi jangka panjang dan evaluasi periodik
Rasional :
Rasional :
DS :
Pasien mengatakan
nyeri pada perut
Nyeri Dilakukan operasi
DO :
Pasien nampak
meringis
INTRA OPERASI
DS : -
Risiko infeksi Dilakukan pembedahan
DO :
Pasien sedang di
operasi
POST OPERASI
DS :
Pasien mengatakan
lega telah selesai Telah di lakukan
operasi Intolerasi aktivitas debridement/pembersihan
luka , kemudian ditutup
DO : kembali
Pasien nampak
lemah
Terdapat luka
operasi
PRE OPERASI
1. Risiko infeksi
POST OPERASI
1. Intoleransi aktivitas
PRE OPERASI
INTRA OPERASI
V. IMPLEMENTASI
PRE OPERASI
INTRA OPERASI
POST OPERASI
PRE OPERASI
A : : masalah teratasi
P : pertahankan intervensi
INTRA OPERASI
S: -
O: - Luka pasien sudah terjahit dan tertutup dengan kasa steril
- Luka operasi tidak ada tanda-tanda infeksi
A:Masalah teratasi
P : pertahankan intervensi
POST OPERASI
S : Pasien kooperatif
O : Pasien mulai bisa mengangkat kaki tapi belum bisa menggerakan-
gerakkan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi