Oleh :
MOH. TRI WIDYA WADID
NIM. 2020.03.0131
SKRIPSI
Oleh :
MOH. TRI WIDYA WADID
NIM. 2020.03.0131
i
2021
PERSETUJUAN SKRIPSI
Tanggal :
Oleh :
Pembimbing I
Nanang B Sasmito,S,Kep.,Ns.M.Kep
NPP. 011305116
Pembimbing II
Yusiana Vidhiastutik,S.Kep.,Ns
NPP. 011305104
ii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI
PANITIA PENGUJI
Mengetahui
Dra. Hj. Soelijah Hadi, M.Kes., MM Sylvie Puspita, S. Kep., Ns., M.Kep
iii
SURAT PERNYATAAN
Saya bersumpah bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri dan belum
pernah dikumpulkan oleh orang lain untuk memperoleh gelar dari berbagai
Yang menyatakan
iv
BIODATA MAHASISWA
A. Riwayat Pribadi
B. Riwayat Pendidikan
v
KATA PENGANTAR
Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini tepat pada waktunya. Skripsi ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep)
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan,
bantuan, dan dorongan dari berbagai pihak baik dalam bentuk moril maupun
5. Seluruh keluarga terutama Ayah dan Ibu serta Kakak, Adik yang telah
vi
6. Teman-teman mahasiswa STIKES Husada Jombang atas kerja sama dan
motivasinya.
7. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu atas bantuan yang
telah mereka berikan selama ini. Semoga Tuhan yang Maha Esa memberikan
imbalan atas budi baik serta ketulusan yang telah mereka berikan selama ini.
saya menyadari bahwa dalam menyelesaikan Skripsi ini masih jauh dari
Peneliti
vii
ABSTRAK
Oleh :
MOH. TRI WIDYA WADID
NIM. 2020.03.0131
viii
ABSTRACT
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN .......................................................................... iv
BIODATA MAHASISWA ........................................................................ v
KATA PENGANTAR ............................................................................... vi
DAFTAR ISI .............................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... x
DAFTAR BAGAN ..................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 5
1.3.1 Tujuan Umum.......................................................................... 5
1.3.2 Tujuan Khusus.......................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 5
1.4.1 Manfaat Teoritis ...................................................................... 5
1.4.2 Manfaat Praktis ........................................................................ 5
x
BAB 4 METODE PENELITIAN
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 67
LAMPIRAN ............................................................................................... 69
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
xii
Tahun 2021 ................................................................................
59
xiii
DAFTAR BAGAN
Halaman
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
Seseorang yang telah berusia lebih dari atau sama dengan 60 tahun
baik pria maupun wanita disebut lanjut usia (Hasim, 2017). Peningkatan
(Ambarwati, 2018).
Data WHO pada tahun 2015 menunjukan lansia berjumlah 8,1% dari
jumlah populasi, pada tahun 2017 berjumlah 12% dari jumlah populasi dan
pada tahun 2019 berjumlah 13% dari jumlah populasi global (WHO, 2019).
22,4 juta jiwa atau 8,69 %, tahun 2019 berjumlah 23,66 juta jiwa atau 9,03
% dari jumla penduduk. Sementara menurut BPS pada tahun 2019 jumlah
lansia diperkirakan mencapai 9,3% atau 24,7 jiwa (Depkes RI, 2019).
2017 berjumlah 313.158 jiwa atau 6,3%, tahun 2016 berjumlah 299.442 jiwa
atau 5,9% dan pada tahu 2019 berjumlah 342.657 jiwa atau 6,6% (Dinkes
tahun 2013 berjumlah 150.946 atau 9,9% dan pada tahun 2019 berjumlah
1
2
161.329 atau 5,7% (Dinkes Kab. Jombang, 2019). Berdasarkan hasil studi
tanggal 30 Juni 2021 diketahui bahwa jumla lansia dengan resiko tinggi
sebanyak 216 lansia dimana 99 lansia laki-laki dan 117 lansia perempuan.
kualitas tidur yang baik, sedangkan 4 lansia mempunyai kualitas tidur yang buruk.
Kualitas tidur yang buruk pada lansia akan menimbulkan banyak gangguan
kerusakan pembuluh darah. Kualitas tidur yang buruk akan terjadi bila
seseorang terbangun sebanyak lebih dari tujuh kali dalam waktu satu jam.
Hal tersebut sering dialami oleh para lansia. Kualitas tidur seperti ini dapat
tidur, bahwa penundaan waktu tertidur terjadi pada satu dari tiga lansia
wanita dan satu dari lima lansia pria (Darmodjo, 2015). Selain usia,
buruknya kualitas tidur pada lansia juga dipengaruhi oleh kecemasan yang
energi yang telah dikeluarkan. Orang yang telah melakukan aktivitas dan
mencapai kelelahan akan lebih cepat untuk tidur karena tahap tidur Non
perhari. Kebugaran jasmani dan aktivitas fisik yang baik dan teratur
WHO (2016), seseorang yang aktif dalam beraktivitas fisik memiliki tingkat
4
kematian yang lebih rendah yang disebabkan oleh penyakit jantung koroner, strok,
diabetes tipe 2, kanker usus besar, kanker payudara, dan depresi (Iqbal, 2017).
(Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kualitas Tidur Pada Lanjut Usia Di Desa
besar mengalami kualitas tidur baik, dan 9 orang (75,0%) yang melakukan
aktivitas fisik kategori berat, sebagian besar juga mengalami kualitas tidur
baik. Hasil uji Chi Square diperoleh nilai p-value 0,005 < α (0,05) maka
fisik dengan kualitas tidur pada lanjut usia di Desa Karangrejo Kecamatan
Jombang”.
berikut : Adakah hubungan aktifitas fisik dengan kualitas tidur pada lansia di
Kabupaten Jombang.
Kabupaten Jombang.
2. Bagi Peneliti
Kabupaten Jombang.
3. Bagi Masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lansia
wanita, yang masih aktif beraktivitas dan bekerja ataupun mereka yang
lanjut usia menurut tingkatan usia lanjut yakni usia pertengahan (45-
59), usia lanjut (60-47 tahun), usia lanjut tua (74-84 tahun), usia sangat
yang diikuti penurunan daya tahan tubuh. Hal itu terjadi pada semua
orang saat mereka mecapai tahap usia lanjut. Dalam proses penuaan
7
8
a. Teori Biologis
3) Teori Hormonal
2015).
4) Teori Psikososial
a) Teori aktivitas
2017).
b) Teori lingkungan
usia 66-74 tahun disebut lansia muda (young old), kelompok usia 75-
90 tahun disebut lansia tua (old), dan kelompok usia lebih dari 90
1. Perubahan fisik
a. Sistem Sensoris
(Miller, 2012).
mencakup:
1) Sistem kardiovaskuler
(Azizah, 2017).
2) Sistem Respirasi
(Azizah, 2017).
c. Sistem Muskuloskeletal
sendi.
melakukan aktivitas.
d. Sistem persarafan
pengecap dilidah rasa manis, asin, pahit, dan asam, rasa lapar
2. Perubahan Mental
2017).
3. Perubahan kognitif
faktor-faktor seperti:
psikomotor.
16
2.1.5 Masalah dan Penyakit yang sering terjadi pada lanjut usia
1. Mudah jatuh
2. Mudah lelah
depresi).
17
3. Gangguan Tidur
memulai tidur, atau sering terbangun selama tidur atau tidur cepat
tetapi terlalu cepat bangun pada dini hari untuk kemudian tidak
dua jenis, yaitu gangguan primer (tidak bisa tidur atau tidak pernah
maupun mental).
untuk tidak makan selama beberapa minggu, tetapi jika manusia tidak
tubuh dan otak selain itu tidur yang baiik dapat meningkatkan daya
tahan tubuh terhadap suatu penyakit. Selain kondisi fisik, tidur juga
sebaliknya jika seseorang mengalami tidur yang cukup atau baik akan
irama kehidupan yang sesuai dengan masa rotasi bola dunia dalam
1. Mekanisme Hemeostatis
2. Irama Sirkandian
darah.
20
3. Irama Ultradian
biologis yang kurang dari 24 jam. siklus ultradian pada tahap tidur
terdapat dua tahapan, yaitu tidur Rapid Eye Movement (REM) dan
yang tidur pada tahap ini lebih pendek daripada gelombang alfa
terbagi atas empat tahap (1-4), tahap 1-2 disebut sebagai tidur
ringan (light sleep) dan tahap 3-4 disebut sebagai tidur dalam
(deep sleep atau delta sleep). Pada periode ini keadaan tubuh
gerak bola mata (EOG) dan tonus otot (EMG). Adapun tahapan
terjaga.
cepat.
sebelumnya.
tidur NREM, dan sebagian besar mimpi terjadi pada tahap ini.
Kualitas tidur adalah sabagai suatu keadaan, dimana tidur yang dijalani
1. Penyakit
2017).
b. Stroke
c. Diabetes Melitus
obstructive apnea.
2. Lingkungan
2011).
3. Stress Psikologis
Yaser, 2016).
26
5. Aktivitas fisik
2017).
tidur yang buruk, yang terdiri dari tujuh pertanyaan yang diberi nilai
dan dijawab oleh individu itu sendiri. Penentuan kualitas tidur yang
baik atau buruk dilakukan dengan mengukur tujuh area yaitu: 1) Sleep
ke tempat tidur dengan waktu pada saat individu tersebut jatuh tertidur
pola tidur (Mohede et al., 2013). Perubahan tidur yang khas pada
yang terbangun hanya 2-4 kali dalam semalam (Darmojo dan Martono,
2016).
perasaan tidak segar di pagi hari dan kepuasan tidur yang berkurang
(Tranah, 2016).
teratur 10-30 detik dimulai dari tangan dan kaki, senam thaichi,
2017).
ketidaksetiakawanan sosial.
32
1. Umur
melakukan aktivitas.
2. Jenis Kelamin
bila terjadi seperti itu pada tubuh kita maka akan berpengaruh
4. Emosi
5. Pekerjaan
6. Kualitas Tidur
(Sahara, 2017).
34
1. Ringan
a. Jika tidak aktivitas fisik, atau tidak ada aktivitas fisik yang
2. Sedang
3. Berat
perminggunya
perminggu
1. Aktivitas fisik tinggi, jika total skor aktivitas fisik MET > 3000
2. Aktivitas fisik sedang, jika total skor aktivitas fisik MET >600
3. Aktivitas fisik rendah, jika total skor aktivitas fisik MET <600
individu atau manusia dimulai sejak usia 65 tahun keatas yang ditandai
(Maryam R.Siti, Mia Fatma Ekasari dkk, 2008). Aktivitas fisik yang
aktivitas fisik yang kurang baik dapat mempengaruhi kesehatan tubuh dan
fungsi organ yang lain. Sejalan dengan proses penuaan banyak perubahan
yang dialami oleh lansia mulai perubahan fisik, psikologis, sosial, spiritual
fisik dapat mendorong jantung tetap bekerja dengan baik. Aktivitas fisik juga
sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Iqbal (2017) dengan judul
aktivitas fisik dengan kualitas tidur remaja di Yogyakarta. Hasil yang sama
arah yang positif antara aktivitas fisik dengan kualitas tidur lansia di desa
oleh Pesonen (2011) bahwa tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar
manusia. Kebutuhan tidur yang cukup selain ditentukan oleh faktor jumlah
jam tidur (kuantitas tidur) juga ditentukan oleh faktor kedalaman tidur
faktor, antara lain penyakit, latihan dan kelelahan, stress psikologis, obat,
37
akibat aktivitas yang tinggi dapat memerlukan lebih banyak tidur untuk
terlihat pada orang yang telah melakukan aktivitas dan mencapai kelelahan
maka orang tersebut akan lebih cepat untuk dapat tidur karena tahap tidur
(Aziz, 2017). aktivitas fisik yang dilakukan rutin dapat menjadikan kualitas
Kualitas Tidur
Aktifitas Fisik Kualitas Tidur Lansia
Lansia
Kriteria:
Keterangan : Jika skor < 5 maka kualitas tidur dalam
kategori baik
: Diteliti Jika skor > 5 maka kualitas tidur dalam
kategori buruk
: Tidak diteliti
Bagan 3.1 Kerangka Konsep Hubungan Aktifitas Fisik dengan Kualitas Tidur
pada Lansia di Posyandu Lansia Dusun Cangkring Desa Kedung
Losari Kecamatan Tembalang Kabupaten Jombang
38
39
dua atau lebih variabel yang diharapkan bisa menjawab suatu pertanyaan
METODE PENELITIAN
mempelajari dinamika korelasi antara faktor resiko dan efek dengan cara
(point time approach) (Notoatmodjo, 2017). Dalam penelitian ini faktor yang
dan kualitas tidur lansia (sebagai variabel akibat atau terikat (dependent)
40
41
Desain Penelitian
Penelitian analitik Crossectional
Populasi
Seluruh lansia di posyandu lansia Dusun Cangkring Desa Kedung Losari
Kecamatan Tembalang Kabupaten Jombang sebanyak 216 lansia
Sampling
Purposive Sampling
Sampel :
Sebagian lansia di posyandu lansia Dusun Cangkring Desa Kedung Losari
Kecamatan Tembalang Kabupaten Jombang sebanyak 54 responden
Pengumpulan data
Pengolahan Data :
Editing, Coding, Skoring, Tabulating
Analisis data
Chi square
Pembahasan
Kesimpulan
Bagan 4.1 Kerangka Kerja Hubungan Aktifitas Fisik dengan Kualitas Tidur pada
Lansia di Posyandu Lansia Dusun Cangkring Desa Kedung Losari
Kecamatan Tembalang Kabupaten Jombang
42
4.3.1 Populasi
lansia.
populasi atau lebih. Dari jumlah populasi 216 lansia diambil 25%
adalah 54 responden.
= 216 x 25%
216
= 25 = 54 responden
100
4.3.3 Sampel
sebanyak 22 responden.
a. Kriteria inklusi
b. Kriteria eksklusi
4.3.4 Sampling
operasional dalam penelitian ini dapat disajikan dalam bentuk tabel berikut:
45
Jombang.
baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis, sehingga lebih
1. Data Umum
satu jawaban.
2. Data Khusus
dengan memberikan tanda check list (√) pada salah satu jawaban.
3. Mendatangi responden.
jawaban responden.
1. Editing
2. Coding
a. Data umum
JK 1 : Laki-laki
JK 2 : Perempuan
Umur (U)
U1 : 60 – 65 tahun
U2 : 66 – 70 tahun
U3 : 71 – 75 tahun
U4 : > 75 tahun
Pendidikan (P)
P1 : Tidak Sekolah
P2 : SD
P3 : SMP
P4 : SMA
P4 : Perguruan Tinggi
P2 : Petani
P3 : Pekerja pabrik
P4 : Wiraswasta
P5 : Guru / PNS
b. Data khusus
AF 1 : Tinggi
AF 2 : Sedang
AF 3 : Rendah
49
Kualitas Tidur
KT 1 : Baik
KT 2 : Buruk
3. Scoring
4. Tabulating
maka uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Chi
1. Analisis Univariat
f
P X 100
n
Keterangan:
Ρ : Persentase
f : Frekuensi
n : Jumlah sampel
sebagai berikut :
(Sugiyono, 2017)
2. Analisis Bivariat
berikut:
6 d 2
rs 1
n( n 2 1)
Jombang
Jombang
Korelasi Keterangan
0,000 – 0,199 Lemah tidak ada hubungan
0,200 – 0,399 Lemah tetapi ada hubungan
0,400 - 0,599 Cukup kuat
0,600 – 0,799 Kuat
0,800 – 0,999 Sangat kuat
1,00 Sempurna
subyek tidak bersedia diteliti, maka peneliti tidak akan memaksa dan
BAB 5
53
Bab ini akan menyajikan hasil penelitian dari pengumpulan data tentang
hubungan aktifitas fisik dengan kualitas tidur pada lansia di Posyandu Lansia
Jombang. Penyajian data terdiri dari data umum tentang karakteristik responden
berikut:
1. Sasaran langsung
meliputi :
a. Keluarga lansia
c. Masyarakat luas
secara individual dan detail. Umumnya, akan ada kartu atau buku
a. Pelayanan Kesehatan
2) Cara mandi
55
dan ibu hamil. Namun, bagi lansia yang kesulitan untuk keluar
tersebut.
56
c. Kegiatan olahraga
ini akan membantu tubuh agar tetap bugar dan sehat, karena
tubuh.
1. Umur
2. Jenis Kelamin
57
3. Pendidikan
4. Pekerjaan
58
1. Aktivitas Fisik
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Aktivitas Fisik Responden di
Posyandu Lansia Dusun Cangkring Desa Kedung
Losari Kecamatan Tembalang Kabupaten Jombang
Tahun 2021
No Aktivitas Fisik Frekuensi Prosentase
1 Sedang 35 64,8%
2 Tinggi 19 35,2%
Jumlah 62 100%
Sumber Data Primer 2021
2. Kualitas Tidur
59
0,05, jadi p < , 0,000 < 0,05 sehingga H1 diterima, artinya ada
kategori kuat.
5.2 Pembahasan
kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari (Fatmah,
2018).
(11,1%)
maka fungsi dari sistem tubuh dan psikologis lansia akan semakin
tidur, gangguan tidur, masa latensi tidur, disfungsi tidur pada siang
hari, efisiensi tidur, kualitas tidur dan penggunaan obat tidur. Jadi
lansia merasa tenang dalam menghadapi masa lansia. Selain itu adanya
teratur, memberikan dorongan untuk tetap hidup bersih dan sehat, serta
5.2.3 Analisi Hubungan Aktifitas Fisik dengan Kualitas Tidur pada Lansia
nilai sig (2-tailed) atau p = 0,000 dan taraf kesalahan atau = 0,05,
jadi p < , 0,000 < 0,05 sehingga H1 diterima, artinya ada hubungan
Ahmad Fakihan (2018) dengan judul hubungan aktivitas fisik dengan kualitas
tidur pada lanjut usia di Desa Gonilan Sukoharjo. Jenis penelitian ini adalah
hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas tidur dengan p-value 0,007.
64
menunjukkan ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas tidur pada
orang yang sudah lanjut usia sebaiknya lebih banyak tinggal di rumah dan
tersebut sangat bermanfaat bagi kesehatan dan kualitas tidur lansia tersebut,
salah satu aktivitas fsik yang bagus untuk lansia adalah seperti berkebun
berjalan, bersepeda, rekreasi dan senam lansia yang hal ini dapat
secara otomatis tubuh akan memberikan sinyal untuk istirahat dan seseorang
harus tidur agar tubuh bisa optimal untuk beraktvitas pada hari berikutnya.
mempengaruhi waktu tidur atau kualitas tidur. Salah satu cara meningkatkan
Pepide Sleep (DIPS) dan membeuat kualitas tidur menjadi lebih baik.
BAB 6
6.1 Kesimpulan
6.1.1 Sebagian besar responden memiliki aktivitas fisik sedang yaitu sebanyak
35 responden (64,8%)
responden (68,5%)
6.1.3 Analisis data menggunakan chi square diperoleh nilai sig (2-tailed) atau p =
0,000 dan taraf kesalahan atau = 0,05, jadi p < , 0,000 < 0,05
6.2 Saran
lapangan.
67
aktifitas fisik dan kualitas tidur pada lansia. Bagi peneliti berikutnya
lain yang berhubungan dengan aktifitas fisik ataupun tentang kualitas tidur
DAFTAR PUSTAKA
Darmojo dan Martono. 2016. Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut).
Balai Penerbit FKUI: Jakarta.
Fitri. 2018. Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kualitas Tidur Pada Lanjut Usia
Di Desa Karangrejo Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan.
Skripsi S-1, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Guyton & Hall. 2015. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Elsevier Inc.
Hidayat. 2017. Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar. Jakarta: Salemba Medika
Hasim. 2017. Perbedaan Efektivitas Kompres Jahe Merah Dan Kompres Hangat
Terhadap Penurunan Skala Nyeri Sendi Pada Lanjut Usia.
Luo. 2015. Prevalence and risk factors of poor sleep quality among chinese
elderly in an urban community: results from the Shanghai Aging
Study. PLoS ONE 8(11): e81261. doi:10.1371/journal.pone.0081261.
68
69
Sahara. 2017. Hubungan Aktivitas Fisik terhadap Kadar Glukosa darah Puasa
pada Pelajar di SMA Olahraga Negeri Sriwijaya. Skripsi. Fakultas
Kedokteran. Universitas Muhammadiyah Palembang.
Tranah. 2016. Post menopausal hormones and sleep quality in the elderly: a
population based study. BMC Women's Health, 10:15.
Ummah. 2017. Hubungan Antara Stres Akademik dengan Kualitas Tidur pada
Mahasiswa Pondok Pesantren. Skripsi S-1, Universitas Mercu Buana
Yogyakarta
Voinescu dan Tatar, 2015. Sleep hygiene awareness: its relation to sleep quality
and diurnal preference. Journal of Molecular Psychiatry, 3:1.
70
Lampiran 1
71
Lampiran 2
72
Lampiran 3
Dengan hormat
Saya yang bertanda tangan di bawah ini. Mahasiswa Program Studi
Sarjana Keperawatan STIKES Husada Jombang.
Jombang, _________________
Peneliti
Lampiran 4
INFORMED CONSENT
Nama :
Umur :
Alamat :
Pendidikan :
Demikian surat pernyataan ini saya buat atas kemauan sendiri tanpa
Jombang, _______________
Responden
( )
74
Lampiran 5
Jombang, 2021
Peneliti Responsen
( ) ( )
Saksi Saksi
( ) ( )
75
Lampiran 6
Petunjuk :
1. Tuliskanlah pada kolom yang tersedia berapa kali/ frekuensi setiap jenis
kegiatan yang dilakukan dalam 7 hari.
2. Tuliskanlah lama waktu (dalam menit) yang diperlukan untuk melakukan
setiap jenis kegiatan untuk 1 kali kegiatan.
Jawaban
Ya Pernah
Berapa kali
Berapa menit
Kegiatan Jenis Kegiatan Tidak anda
Anda
Pernah melakukankya
melakukannya
dalam
dalam sehari
seminggu
Aktifitas fisik 1. Mengangkat/
berkaitan memindahkan
dengan beban berat
pekerjaan di 2. Mengangkat/
luar rumah memindahkan
beban ringan
3. Duduk
4. Berdiri
5. Berjalan
6. Membaca
Aktifitas fisik 1. Bus / Minibus
berkaitan 2. Mobil
dengan 3. Sepeda motor
penggunaan 4. Sepeda
transportasi 5. Kereta
Akivitas fisik 1. Menyapu
berkaitan 2. Membersihkan
dengan rumah
pekerjaan dan 3. Mengepel
perawatan 4. Memasak
rumah 5. Mencuci
piring
6. Mencuci
pakaian
7. Menyiram
tanaman
8. Berkebun
9. Mengangkat /
memindahkan
beban berat
10.Mencuci
mobil /
76
sepeda motor
Aktifitas fisik 1. Joging
berkaitan 2. Jalan santai
dengan rekreasi 3. Senam
olahraga, 4. Badminton
penggunaan 5. Tenis
waktu luang 6. Catur
7. Nonton TV
8. Memancing
9. Ke Pasar
Aktifitas Tidur 1. Tidur siang
2. Tidur Malam
Berikut ini merupakan cara perhitungan aktivitas fisik menurut IPAQ (2005) :
77
Pertanyaan di bawah ini terkait dengan kebiasaan tidur anda dalam 7 hari
(seminggu) ini. Jawablah seluruh pertanyaan dengan akurat sehingga dapat
mengindikasikan mengenai kebiasaan tidur anda dalam seminggu ini.
Berikan tanda centang (√) pada kolom yang sesuai dengan kebiasaan tidur anda
Jawaban
Kurang Sekali atau 2 3 atau lebih
Tidak pernah dari sekali kali dalam dalam
(0) dalam seminggu seminggu
seminggu (2) (3)
(1)
5. Dalam sebulan ini
berapa sering anda
mengalami masalah
tidur
a. Tidak dapat tidur
dalam 30 menit
b. Bangun ditengah
malam atau dini
hari
c. Sering bangun
untuk ke kamar
kecil
d. Tidak dapat
bernafas dengan
baik
e. Batuk atau
mendengkur secara
nyaring
f. Merasa terlalu
dingin
g. Merasa terlalu
panas
h. Mengalami mimpi
buruk
i. Merasa sakit/nyeri
j. Berapa sering anda
mengalami masalah
78
tidur
6. Selama seminggu ini,
berapa sering anda
mengkonsumsi obat-
obatan tidur untuk
membantu tidur
7. Dalam seminggu ini
berapa sering anda
mengalami masalah
dalam mengemudi,
makan ataupun aktivitas
sosial
Tidak
Kecil Sedang Besar
Antusias
(1) (2) (3)
(0)
8. Dalam seminggu ini,
berapa banyak masalah
yang membuat anda
tidak antusias untuk
menyelesaikannya
Sangat baik Baik Buruk Sangat Buruk
(0) (1) (2) (3)
9. Dalam seminggu ini,
bagaimana kualitas tidur
anda secara
keseluruhan?
79
HASIL PENELITIAN
Frequencies
Statistics
Frequency Table
Umur
Jenis Kelamin
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Sekolah 5 9.3 9.3 9.3
SD 8 14.8 14.8 24.1
SMP 21 38.9 38.9 63.0
SMA 18 33.3 33.3 96.3
Perguruan Tinggi 2 3.7 3.7 100.0
Total 54 100.0 100.0
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Bekerja / IRT 19 35.2 35.2 35.2
Petani 28 51.9 51.9 87.0
Pekerja Pabrik 3 5.6 5.6 92.6
Wiraswasta 4 7.4 7.4 100.0
Total 54 100.0 100.0
80
Aktivitas Fisik
Kualitas Tidur
Crosstabs
Aktivitas Fisik
Aktivitas Fisik
Aktivitas Fisik
Aktivitas Fisik
Kualitas Tidur
Kualitas Tidur
Kualitas Tidur
Kualitas Tidur
Kualitas Tidur
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 30.618a 1 .000
Continuity Correctionb 27.317 1 .000
Likelihood Ratio 32.384 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear
30.051 1 .000
Association
N of Valid Casesb 54
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.98.
b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures
DOKUMENTASI PENELITIAN