"Sa, ini Kaila. Sahabat gue. Kayak lo sama Dewa gitu, deh. Kai, ini
Angkasa." Ucap Gisha mengenalkan kedua temannya itu.
Gisha mau tak mau tertawa juga. Dia jadi seperti orang gila
tertawa sendiri di dalam mobil yang sepi.
Duh.
"Mau cari makan dulu, nggak? Lo nggak makan apa-apa pas dua
kali istirahat tadi. Sarapan juga roti doang. Nggak laper?" lanjut
Angkasa masih tanpa menatap Gisha barang sedetik pun.
Gisha menatap Angkasa, "Boleh, lagian Mbak Jum kan nggak tau
gue pulang. Dia pasti nggak masak. Mami sama Papi, kan lagi
nggak di rumah." Perempuan itu melirik Kaila, "Lo udah makan,
Kai?"
Angkasa lalu seolah baru menyadari hal itu dan tertawa. "Kalian
satu kelas dulu?" tanyanya.
"Yep, tiga taun." Jawab Gisha diawali oleh dengusan, "Tapi dia
udah jadi anak FK sekarang."
"Kalau sama lo, gue jamin dia berubah kok." Ujar Kaila dari
belakang dengan nada penuh arti. Membuat Gisha kembali
melotot padanya.
"Kok lo masih inget, sih, rumah gue yang mana?" ujar Gisha
kagum sebelum keluar dari mobil ketika Angkasa sudah
mematikan mesin mobilnya.
"Soalnya gue sempet nyasar waktu itu. Jadi susah aja lupanya."
Jawab Angkasa yang ikut keluar dari mobil.
Gisha tertawa, "Mbak Jum juga jatoh dari tangga makanya biar
Gigi sering-sering pulangnya." Gisha bercanda.
"Becanda, Bi. Buatin minum, ya? Ada tamu, nih." Kata Gisha
sambil berjalan menuju sofa cokelat pucat di ruang tamu. Ah,
betapa rindunya dia pada rumahnya ini.
"Aduh, iya geuning, ada Non Kaila. Ini siapa atuh satu lagi? Meuni
ganteng pisan." Katanya dengan logat khas Sundanya. Mbak Jum
ini memang asli Sunda, dari Cianjur lebih tepatnya. Semua
keluarganya juga orang Sunda.
"Mbak nggak tau Non Gigi mau pulang. Makanya nggak masak.
Mau Mbak masakin?" tanya Mbak Jum agak keras sambil
berjalan menuju dapur.
"Nggak usah, Mbak. Beliin sate aja, ya? Di Mas Anto itu loh,
masih ada kan, dia?" ujar Gisha tak kalah keras.
"Oke. Pake kamar mandi di atas aja, ya." Kata Gisha sambil
berdiri.
"Kai, gue mandi dulu, ya." Kata Gisha sebelum masuk ke dalam
kamar mandi.
"Kata nyokap gue, kita di sini dulu aja. Baliknya besok. Dia udah
minta izin ke sekolah. Katanya takut lo capek." Kata Angkasa
seolah tidak sadar akan tingkah aneh dua perempuan di
hadapannya.
"Lo nginep juga, kan, Kai?" tanya Gisha menatap Kaila penuh
harap.
•••