Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

D DENGAN POST SC ATAS


INDIKASI INSUFISIENSI PLASENTA DI RUANG AN NISA
RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Maternitas


Pada Tahap Profesi Ners

Disusun oleh:
WIDYA AURINA PRADWIRAHMA
J230215039

PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2021
A. Identitas
1. Identitas Klien
a. Nama klien : Ny. D
b. Tanggal Lahir :-
c. Umur : 21 tahun
d. Agama : Islam
e. Alamat : Jl. Pepaya No. 3 Karangasem Laweyan
f. No. Register : 214737
g. Tanggal Masuk : 8 Mei 2012
h. Tgl pengkajian : 8 Mei 2012
i. Dx. Medis : Post SC o/k Insufisiensi plasenta
2. Identitas Penanggung Jawab
a. Nama PJ : Tn. B
b. Umur : 36 tahun
c. Tanggal Lahir :-
j. Alamat : Jl. Pepaya No. 3 Karangasem Laweyan
d. Agama : Islam
e. Hub. dgn klien : Suami

B. Keluhan Utama/Masalah/Fenomena
Pasien datang dengan keluhan perut terasa kenceng-kenceng. Sebelum
dibawa ke rumah sakit, 1 hari yang lalu pasien mengatakan periksa ke dr.Anik
kemudian disarankan untuk ke RS PKU Muhammdiyah Surakarta karena
kehamilannya mengalami insufisiensi plasenta dan akan dilakukan tindakan
Sectio Caesarea (SC).

C. Anamnesa/Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengatakan sekarang yang dirasakan nyeri pada daerah bekas
luka post SC.
2. Riwayat kesehatan masa lalu
Ny. D mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular, menurun dan
menahun seperti TBC, Hepatitis B, Asma, Jantung DM, dan HT serta tidak
ada keturunan kembar.
3. Riwayat kesehatan keluarga dan genogram tiga generasi
Ny. D mengatakan tidak ada keluarga yang menderita penyakit menular,
menurun dan menahun seperti TBC, Hepatitis B, Asma, Jantung, DM, dan
HT serta tidak ada keturunan kembar.

Keterangan:
: perempuan

: laki-laki
: pasien
: meninggal
: garis perkawinan
: garis keturunan
: tinggal satu rumah

4. Riwayat Pernikahan / Kehamilan / Persalinan


a. Status perkawinan : Menikah 1 kali
b. Usia pernikahan : 1 tahun
c. Riwayat kehamilan : Hamil 1 kali
d. Riwayat persalinan : Melahirkan 1 kali secara SC
e. Pernikahan : Pernikahan pertama (saat usia 20 tahun)
f. HPHT : 7 Agustus 2012
g. HPL : 14 Mei 2013
5. Riwayat Imunisasi
Ny. D pernah mendapatkan imunisasi TT1 1 kali
6. Riwayat KB
Jenis kontrasepsi yang digunakan sebelum hamil : Tidak memakai
Jenis kontrasepsi setelah persalinan : Suntik
Jumlah anak yang direncanakan keluarga :2
7. Riwayat kesehatan reproduksi
Menarche : 12 tahun
Siklus : 30 hari
Lama : ± 7 hari
Teratur/ Tidak : teratur
Warna : merah
Dismenorhea : tidak
8. Riwayat sosial, ekonomi, spiritual
Ny. D mengatakan selalu melakukan selamatan 7 bulanan saat hamil
dulu, selama hamil tidak ada pantangan dalam memilih makanan kecuali
yang dilarang oleh agama. Ny. M bergantung pada suami sebagai kepala
keluarga yang bekerja sebagai karyawan swasta. Ny. M mengatakan rajin
dalam beribadah. Sholat lima waktu dan sering melakukan puasa senin dan
kamis

D. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari


Pola Nutrisi: Sebelum sakit: pasien mengatakan makan 3x sehari dengan
menu nasi, lauk, sayur, terkadang buah juga. Pasien minum 2000cc, suka
minum air putih, pasien juga menkonsumsi susu ibu hamil. Pasien
mengatakan saat hamil tidak mengalami gangguan dalam makan dan minum.
Selama sakit: pasien mengatakan setelah operasi puasa sampai flatus, pasien
boleh minum sedikit-sedikit. Saat dikaji pasien sudah minum susu dari rumah
sakit, dan minum air putih. Saat dikaji cairan infuse 500cc+ minum
1000cc=1500cc. Output=urine 1000cc IWL 9cc perdarahan 100cc=1109cc,
balance cairan=kurang lebih 491cc.
Kemampuan ADL: pasien tergantung pada keluarga: makan, berpakaian,
berhias, mandi (2) memerlukan bantuan.

E. Pola Kebutuhan Eliminasi


Sebelum sakit: pasien mengatakan kalau di rumah BAB 1 hari sekali di pagi
hari dengan konsistensi lembek, warna kuning, bau khas feses, BAK ± 6 – 7
kali sehari, dengan warna kuning, bau khas urin. Tidak ada kesulitan saat
BAK dan BAB.
Selama sakit: pasien mengatakan setelah dioperasi sampai saat dikaji belum
bisa BAB, BAK sudah 300cc, dan terpasang DC.

F. Pemeriksaan fisik (head to toe)


1. Pemeriksaan umum
Kesadaran : Composmentis
GCS : E4M6V5
Keadaan umum : pasien masih berbaring lemah di tempat tidur
Tekanan darah : 110/90 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,6 0C
Pernafasan : 22 x/menit
Tinggi badan : 150 cm
Berat Badan : 47 Kg
2. Pemeriksaan Fisik
a. Sistem Pernafasan
- Inspeksi : Pernafasan normal, tidak menggunakan otot bantu pernafasan
- Palpasi : Pengembangan paru baik
- Perkusi : Sonor
- Auskultasi: Tidak ada suara tambahan
b. Sistem Kardiovaskuler
- Inspeksi : Tidak tampak adanya iktus cordis
- Palpasi : Iktus cordis tidak teraba
- Perkusi : Batas jantung tidak melebar
- Auskultasi : Normal
- TD : 110/700 mmHg, N: 86 x / menit
- Irama : sinus ritme
- Akral : hangat
- Tidak ada sianosis
c. Sistem Pencernaan
- Inspeksi : Perut tidak lebih tinggi daripada dada
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : Normal
- Auskultasi : Normal
- Membran mukosa: baik
d. Sistem persyarafan (IPPA: status mental, kejang, reflex patela).
- Orientasi : tidak ada keluhan
- Memori : Baik
- Pupil : 3/3, reaksi cahaya kanan/kiri: 3/3
- GCS : E4M5V6
e. Sistem Panca Indra
Fungsi penglihatan: konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, bentuk
simetris, tidak ada luka, tidak ada pembengkakan dan tidak ada nyeri
tekan di disekitar mata. fungsi pendengaran, penciuman, pengecapan,
perabaan semua dalam batas normal
f. Sistem Integumen dan Muskuloskeletal
- Turgor : Baik, tidak ada luka
- Rambut : Bersih, persebaran warna merata
- Kuku : Bersih
- Otot : Kekuatan otot baik
- Payudara : inspeksi: simetris, puting menonjol areola coklat
kehitaman, palpasi: ASI sudah keluar.
- Abdomen : inspeksi: terdapat luka operasi dengan kurang
lebih 15cm tepatnya 3 jari di bawah pusat dengan jahitan horizontal
dan di balut kasa, auskultasi: peristaltik usus 10x/menit, palpasi:
abdomen tegang, kontraksi tidak teraba, TFU 2 jari di bawah pusat,
perkusi: bunyi tympani.
- Ekstremitas atas: tangan kiri agak bengkak, terpasang infuse,
Ekstremitas bawah: kaki kanan kiri agak bengkak.

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium
Tanggal: 9 Mei 2012
Pemeriksaan Hasil Rentang Normal Satuan
HB 12,4 L: 13-18 / P: 11- g/dl
16,5

H. PROGRAM TERAPI
1. Infus RL 20 tpm
2. injeksi Bactesyn 1gr / 8jam
3. injeksi Torasic 1 ampul / 8Jjam
4. injeksi Cernevit 1 drip extra
5. obat oral Posparon 1tablet / 12jam
6. obat oral Vit A 1x.

I. ANALISA DATA
No Analisa Data Etiologi Problem
1. Data Mayor: Agen Pencedera Nyeri Akut
DS: Fisik (D.0077)
- pasien mengatakan nyeri pada
luka bekas operasi.
- P: nyeri tekan pada luka jahitan
Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: nyeri pada luka post SC
S: skala nyeri 7
T: nyeri dirasakan saat bergerak
dan berkurang jika digunakan
berbaring dan istirahat, nyeri
hilang timbul ±3menit
DO:
- ekspresi wajah pucat menahan
sakit
- TTV:
Tekanan darah: 110/90 mmHg
Nadi: 84 x/menit
Suhu: 36,6 0C
RR: 22 x/menit
Data Minor:
DS: -
DO:
- TTV:
Tekanan darah: 110/90 mmHg
Nadi: 84 x/menit
Suhu: 36,6 0C
RR: 22 x/menit
2. Data Mayor: Kelemahan Intoleransi
DS: Aktivitas
- Pasien mengeluh lemas (D.0056)
DO:
- TTV:
Tekanan darah: 110/90 mmHg
Nadi: 84 x/menit
Suhu: 36,6 0C
RR: 22 x/menit
Data Minor:
DS:
- Pasien masih berbaring dan
merasa lemah
DO:
- TTV:
Tekanan darah: 110/90 mmHg
Nadi: 84 x/menit
Suhu: 36,6 0C
RR: 22 x/menit
3. DS: - Efek prosedur Resiko Infeksi
DO: invasif (D.0142)
- terdapat luka post SC panjang
±15cm, tepatnya 3jari dibawah
pusat dengan jahitan horizontal
dibalut kasa, keadaan bagus
- genital keluar darah merah, bau
anyir, (lokhea rubra)

J. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut (D.0077) b.d. Agen Pencedera Fisik
2. Intoleransi aktivitas (D.0056) b.d. Kelemahan
3. Resiko Infeksi (D.0142) b.d. Efek Prosedur Invasif
K. INTERVENSI KEPERAWATAN
No DIAGNOSA Kriteria Hasil (SLKI) INTERVENSI
1. Nyeri Akut - Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri
(D.0077) b.d. keperawatan selama 2x24 jam (I.08238)
Agen diharapkan tingkat nyeri menurun Observasi
Pencedera dengan kriteria hasil: - Identifikasi
Fisik Luaran Utama: Tingkat Nyeri lokasi,
Indicato Outcome Akhir karakteristik,
r awal durasi, kualitas,
Keluhan 2 5
intensitas nyeri
nyeri
Keterangan: - Identifikasi skala
1: meningkat; 2: cukup meningkat; 3: nyeri
sedang; 4: cukup menurun; 5: menurun
- Identifikasi
respons nyeri
non verbal
- Identifikasi
faktor yang
memperberat
dan
memperingan
nyeri 

- Identifikasi
pengetahuan dan
keyakinan
tentang nyeri

- Identifikasi
pengaruh budaya
terhadap respon
nyeri

- Identifikasi
pengaruh nyeri
pada kualitas
hidup

- Monitor
keberhasilan
terapi
komplementer
yang sudah
diberikan

- Monitor efek
samping
penggunaan
analgetik 

Terapeutik

- Berikan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
(kompres hangat)

- Kontrol
lingkungan yang
memperberat rasa
nyeri (mis.  suhu
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)

- Fasilitasi istirahat
dan tidur

- Pertimbangkan
jenis dan sumber
nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri

Edukasi

- Jelaskan
penyebab,
periode, dan
pemicu nyeri

- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Anjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri

- Anjurkan
menggunakan
analgetik secara
tepat

- Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri

2. Intoleransi Setelah dilakukan tindakan Manajemen Energi


aktivitas keperawatan selama 1x24 jam Observasi
(D.0056) b.d. diharapkan toleransi aktivitas - Identifikasi
gangguan fungsi
Kelemahan meningkat dengan kriteria hasil :
tubuh yang
Luaran Utama: Toleransi mengakibatkan
kelelahan
Aktivitas
- Monitor
Indicator Outcome Akhir kelelahan fisik
awal dan emosional
Kemudaha 3 5 - Monitor pola dan
jam tidur
n dalam - Monitor lokasi
melakukan dan
ketidaknyamanan
aktivitas selama
sehari hari melakukan
Keterangan: aktivitas

1: menurun; 2: cukup menurun; 3: Terapeutik


sedang; 4: cukup meningkat; 5: - Sediakan
lingkungan
meningkat nyaman dan
Indicator Outcome Akhir rendah stimulus
(mis. Cahaya,
awal suara,
Perasaan 1 4 kunjungan)
Lemah - Lakukan latihan
Keterangan: rentang gerak
pasif dan/atau
1: meningkat; 2: cukup meningkat; aktif
- Berikan aktivitas
3: sedang; 4: cukup menurun; 5:
distraksi yang
menurun menenangkan
- Fasilitasi duduk
disisi tempat
tidur, jika tidak
dapat berpindah
atau berjalan
Edukasi
- Anjurkan tirah
baring
- Anjurkan
melakukan
aktivitas secara
bertahap
- Anjurkan
menghubungi
perawat jika
tanda dan gejala
kelelahan tidak
berkurang
- Ajarkan strategi
koping untuk
mengurangi
kelelahan
Kolaborasi
- Kolaborasi
dengan ahli gizi
tentang cara
meningkatkan
asupan makanan.
3. Resiko Setelah dilakukan intervensi Edukasi
Infeksi keperawatan selama 2x24 jam Pencegahan Infeksi
(D.0142) b.d. diharapkan tingkat infeksi menurun (I.12406)
Efek dengan kriteria hasil: Observasi
Prosedur Luaran Utama: Tingkat Infeksi - Periksa kesiapan
dan kemampuan
Invasif (L.14137)
menerima
Indicator Outcom Akhir informasi
Teraapeutik
e awal - siapkan materi,
Kultur darah 3 5 media tentang faktor-
Kultur area 3 5 faktor penyebab, cara
luka identifikasi dan
Keterangan: pencegahan resiko
1: memburuk; 2: cukup memburuk; infeksi di rumah sakit
maupun di rumah
3: sedang; 4: cukup membaik; 5: - jadwalkan waktu
membaik yang tepat untuk
memberikan
pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
dengan pasien dan
keluarga
- berikan kesempatan
untuk bertanya
Edukasi
- jelaskan tanda dan
gejala infeksi lokal
dan sistemik
- informasikan hasil
pemeriksaan
laboratorium (mis.
Leukosit, WBC)
- ajarkan mengikuti
tindakan pencegahan
sesuai kondisi
- anjurkan membatasi
pengunjung
- ajarkan cara
memeriksa kondisi
luka atau luka
operasi
- anjurkan kecukupan
nutrisi, cairan dan
istirahat
- anjurkan kecukupan
mobilisasi dan
olahraga sesuai
kebutuhan
- anjurkan latihan
nafas dalam dan
batuk sesuai
kebutuhan
- anjurkan mengelola
antibiotik sesuai
resep
- ajarkan cara
mencuci tangan
- ajarkan etika batuk

L. CATATAN PERKEMBANGAN
No. Hari/Jam/Tanggal Implementasi Evaluasi
1. Senin, 8 Mei 2012 Manajemen nyeri
(I.08238)
Jam 14.00 Observasi Subjektif:
- Identifikasi lokasi, - Klien mengatakan nyeri
karakteristik, tekan pada luka jahitan,
durasi, kualitas, karakteristik nyeri seperti
intensitas nyeri ditusuk-tusuk, durasi nyeri
- Identifikasi skala hilang timbul ± 3 menit,
nyeri intensitas nyeri berat
- Identifikasi respons terkontrol, kualitas nyeri
nyeri non verbal dirasakan saat bergerak
- Identifikasi faktor dan berkurang jika
yang memperberat digunakan berbaring dan
dan memperingan
nyeri  istirahat
- Skala nyeri 7
- Identifikasi
pengetahuan dan - Factor yg memperberat
keyakinan tentang nyeri yaitu Ketika bergerak
nyeri
dan factor yg memperingan
- Identifikasi nyeri Ketika berbaring dan
pengaruh budaya
terhadap respon istirahat
nyeri
Objektif:
- Identifikasi
- Ekspresi wajah pucat
pengaruh nyeri
pada kualitas hidup menahan nyeri

- Monitor - Terapi kompres hangat


keberhasilan terapi efektif mengurangi tingkat
komplementer
yang sudah nyeri
diberikan - Penggunaan analgetic

- Monitor efek efektif mengurangi tingkat


samping nyeri
penggunaan
analgetik 

Jam 14.06 Terapeutik

- Berikan teknik
Subjektif:
nonfarmakologis
untuk mengurangi - Pasien mengatakan sudah
rasa nyeri (kompres
bisa tidur
hangat)
Objektif:
- Kontrol lingkungan - Pasien nampak lebih rileks
yang memperberat
rasa nyeri (mis.  - Pasien Nampak lebih
suhu ruangan, nyaman
pencahayaan,
kebisingan)

- Fasilitasi istirahat
dan tidur

- Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan
strategi meredakan
nyeri

Edukasi
Jam 14.14
- Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri Subjektif:
- Pasien bisa mengatakan
penyebab nyeri karena luka
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri post op SC, periode nyeri
bertambah Ketika
- Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri bergerak, nyeri berkurang
Ketika diberi terapi
- Anjurkan
menggunakan kompres hangat dari skala
analgetik secara 7 menjadi 3
tepat
Objektif:
- Ajarkan teknik
- Pasien dapat memonitor
nonfarmakologis
untuk mengurangi nyeri secara mandiri
rasa nyeri
- Pasien dapat menggunakan
analgetik secara tepat
- Pasien dapat melakukan
kompres hangat secara
mandiri

2. Senin, 8 Mei 2012 Manajemen Energi


Jam 14.00 Observasi Subjektif:
- Identifikasi - Pasien mengatakan lemah
gangguan fungsi
setelah di operasi
tubuh yang
mengakibatkan - Pasien mengatakan tidak
kelelahan
nyaman Ketika melakukan
- Monitor kelelahan
fisik dan emosional aktivitas sehingga masih
- Monitor pola dan
dibantu keluarga
jam tidur
- Monitor lokasi dan Objektif:
ketidaknyamanan - Pasien masih terbaring
selama melakukan
aktivitas ditempat tidur

Jam 14.03 Terapeutik Subjektif:


- Sediakan - Pasien mengatakan
lingkungan nyaman bersedia mengikuti
dan rendah stimulus
Latihan gerak
(mis. Cahaya,
suara, kunjungan) Objektif:
- Lakukan latihan
- Pasien Nampak lebih
rentang gerak pasif
dan/atau aktif nyaman
- Berikan aktivitas
- Pasien dapat mengikuti
distraksi yang
menenangkan Latihan gerak pasif
- Fasilitasi duduk
ditempat tidur
disisi tempat tidur,
jika tidak dapat - Pasien dapat duduk
berpindah atau
ditempat tidur
berjalan
Jam 14.13 Subjektif:
Edukasi
- Pasien mengatakan lebih
- Anjurkan tirah
baring nyaman pada saat
- Anjurkan istirahat/berbaring
melakukan aktivitas
secara bertahap - Pasien mengatakan akan
- Anjurkan menghubungi perawat
menghubungi
perawat jika tanda apabila kelelahan tidak
dan gejala berkurang
kelelahan tidak
berkurang Objektif:
- Ajarkan strategi - Pasien dapat melakukan
koping untuk
mengurangi aktivitas secara bertahap
kelelahan - Pasien dapat menggunakan
Kolaborasi strategi koping untuk
Kolaborasi dengan ahli mengurangi kelelahan
gizi tentang cara
meningkatkan asupan dengan baik
makanan.
3. Senin, 8 Mei 2012 Edukasi Pencegahan
Infeksi (I.12406)
Jam 14.00 Observasi Subjektif:
- Periksa kesiapan - Pasien mengatakan siap
dan kemampuan menerima informasi
menerima Objektif:
informasi Ny. M tampak rileks dan
Terapeutik tenang
Jam 14.01
- siapkan materi, media Subjektif:
tentang faktor-faktor - Pasien dan keluarga
penyebab, cara mengatakan blm tau
identifikasi dan tentang cara pencegahan
resiko di rumah sakit
pencegahan resiko
Objektif:
infeksi di rumah sakit - Pasien siap kontrak waktu
maupun di rumah dgn perawat
- jadwalkan waktu yang - Pasien aktif bertanya
tepat untuk memberikan
pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
dengan pasien dan
keluarga
- berikan kesempatan
untuk bertanya
Edukasi
Jam 14.12 - jelaskan tanda dan Subjektif:
gejala infeksi lokal dan - Pasien mengatakan sudah
mengikuti Tindakan
sistemik
pencegahan
- informasikan hasil
- Pasien mengatakan sudah
pemeriksaan membatasi pengunjung yg
laboratorium (mis. masuk ke ruangan
Leukosit, WBC) - Pasien mengatakan nutrisi,
- ajarkan mengikuti cairan dan istirahat sudah
tindakan pencegahan tercukupi
sesuai kondisi Objektif:
- Pasien sudah mengetahui
- anjurkan membatasi
tanda dan gejala infeksi
pengunjung local san sistemik
- ajarkan cara - Hasil pemeriksaan lab
memeriksa kondisi luka pasien menunjukkan Hb:
atau luka operasi 12,4gr/dL masih direntang
- anjurkan kecukupan normal
nutrisi, cairan dan - Pasien dapat memeriksa
istirahat kondisi luka secara mandiri
- Mobilisasi pasien hanya
- anjurkan kecukupan
sebatas miring kanan kiri
mobilisasi dan olahraga dan duduk di tempat tidur
sesuai kebutuhan - Pasien dapat melakukan
- anjurkan latihan nafas nafas dalam
dalam dan batuk sesuai - Pasien dapat mengelola
kebutuhan antibiotic sesuai resep
- Pasien dapat mencuci
- anjurkan mengelola
tangan dengan mandiri
antibiotik sesuai resep
- ajarkan cara mencuci
tangan

Sumber: http://eprints.ums.ac.id/21882/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdf

Anda mungkin juga menyukai