Anda di halaman 1dari 6

 Ukuran dan Dimensi Tapak

350 m

210.000 m²
600 m 600 m
21 Ha

350 m

Gambar 3.20 : Ukuran dan Batasa


(Sumber : Google Earth)

Luas Site : 210.000 M² / 21 Ha


Batas Site - Utara : Lahan Kosong
- Selatan : Lahan Kosong
- Timur : Jln. A.A. Maramis
- Barat : Lahan Kosong

 Site Development
- Total Luas Lahan (TLL) = 210.000 M² / 21 Ha
- Luas Lahan Non Efektif (LLNE)
Garis Sempadan
Berdasarkan lokasi dan eksisting tapak, garis sempadan yang di gunakan adalah
Garis Sempadan Jalan (GSJ) dan Garis Sempadan Lahan Kosong (GSLK).
= Garis Sempadan Jalan (GSJ) = ½ Lebar Jalan + 1 × u
= Garis Sempadan Lahan Kosong (GSLK) = 2 × u
Keterangan : u adalah sisi tapak yang berhadapan dengan garis sempadan yang
dimaksud.
= Luas Sempadan Jalan + Luas Sempadan Lahan Kosong
Luas Sempadan Jalan = ½ lebar jalan + 1 × u
Lebar Jalan Arah Utama = 10 M
= ½ × 10 M + 1 × 600 M = 3.600 M²
Luas Sempadan Lahan Kosong =2×u
= 2 × 600 M = 1.200 M²
= 2 × 350 M = 750 M²
= 2 × 350 M = 750 M² +
= 2.700 M²
= 3.600 M² + 2.700 M² = 6.300 M²
- Luas Lahan Efektif / LLE (Buildable Area)
= Total Luas Lahan (TLL) – Luas Lahan Non Efektif (LLNE)
= 210.000 M² – 6.300 M² = 203.700 M²
- Floor Area Ratio (FAR) / Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
= 120% dari LLE
= 1,2 × 203.700 M² = 244,440 M²
- Building Coverage Rasio (BCR) / Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
= 30% dari LLE
= 0,3 × 203.700 M² = 61,110 M²
- Ketinggian Bangunan
FAR 244,440 M 2
= = =4
BCR 61,110 M 2
= 4 Lantai (Maksimal)
 Konfigurasi Massa pada objek rancangan
Objek rancangan terdiri dari beberapa massa bangunan dengan peletakan massa
menggunakan sistem Cluster.

Gambar 4.4 Transformasi Gubahan Massa Bangunan


(Sumber: Analisa)
Untuk massa bangunan dari objek rancangan terbagi menjadi 3 bagian.
A. Bangunan Utama
B. Asrama
C. GYM dan Ruang Olahraga Indoor

C B B C

Gambar 4.5 Transformasi Gubahan Massa Bangunan


(Sumber: Analisa)
 Analisa Modul Perancangan
1) Jumlah Modul Tapak
Berdasarkan analisa Site Development, area tapak yang dapat di bangun adalah Buildable
Area / Luas Lahan Efektif (LLE). Maka:
- Jumlah Modul Tapak = LLE / Modul
= 203.700 M² / 64 M²
= 3.495 Modul
Untuk area pembangunan bangunan / Building Coverage Ratio (BCR) menggunakan 30%
dari TLLE. Maka :
- BCR = 30% dari Jumlah Modul
= 0,3 × 3.495 Modul
= 1.048,5 = 1.049 Modul
2) Jumlah Modul Ruang
- Total Luas Bangunan = 482.467,61 M² / Modul (64 M²)
= 7.538,56 = 7.539 Modul
Jumlah modul ini berdasarkan Data dan Analisa yang di dapat. Jumlah modul masih
dapat bertambah ataupun berkurang berdasarkan kebutuhan maupun penyesuaian
ruangan.

A. Orientasi Bangunan
Orientasi bangunan dibuat berdasarkan eksisting jalan utama yang sudah ada sehingga
bangunan menghadap arah barat daya.

Bagian Depan

Bagian Samping

Gambar 4.5 Orientasi Bangunan


(Sumber: Analisa)
B. Zoning
- Publick, Area Ini Memerlukan Aksesibilitas Yang Baik Agar Mudah Di Jangkau
- Semi-Publck, Berfungsi Sebagai Pembatas Antara Area Publik Dan Area Private
- Private, Area Ini Memerlukan Ketenangan dan Batasan Akses Karena Sifatnya.
- Service, Bersifat Sebagai Fasilitas Penunjang Atau Support Tambahan Untuk Sifat Ruang
Lainnya. Biasanya di letakan di Belakang Tiap – Tiap Ruang.
terbentuk berdasarkan analisa Aksesibilitas antar ruang serta sifat ruang.

Private Semi-Publick
Area private ditempatkan di bagian tengah Area semi-publick ditempatkan di samping area
karena merupakan pelayanan utama dan publick agar fasilitas yang bersifat rekreatif
dengan tujuan mengurangi tingkat dalam bangunan mudah dijangkau serta
kebisingan. ditempatkan di samping area private dengan
tujuan sebagai pembatas untuk area private.

Keluar

Area Parkir
Area Parkir

Masuk
Lapangan
Sepak Bola

Service Publick
Area service berfungsi sebagai program Area publick ditempatkan pada
pengelolaan pada bangunan dan di letakan bagian depan tapak sebagai daerah
pada bagian belakang tiap ruangan. yang terbuka untuk umum.
Gambar 4.6 Konsepsi Zoning
(Sumber: Analisa)

Anda mungkin juga menyukai