Anda di halaman 1dari 2

NAMA : MUHAMAD IQBAL

NIM : 11940314088
KELAS : 5 BROADCASTING B
MATA KULIAH : KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA

A. Defenisi Culture Shock

Culture shock, atau gegar budaya merupakan istilah yang digunakan untuk
menggambarkan perasaan terkejut, gelisah, keliru yang dirasakan apabila
seseorang bersentuhan dengan kebudayaan yang berlainan sama sekali, seperti
ketika berada di negara asing. Perasaan ini timbul akibat adanya perbedaan dan
kesukaran dalam beradaptasi dengan budaya baru. Gegar budaya dapat mencakup
aspek yang ada di kehidupan sehari-hari seperti makanan, cara berpakaian, harga
barang, dll. Semakin berbeda budayanya, semakin parah efek yang ditimbulkan.

Orang yang sering bepergian cenderung dapat lebih baik dalam menghadapi
gegar budaya. Cara berikut dapat dilakukan untuk membantu seseorang mengatasi
gegar budaya :

 Mencari tahu mengenai negara dan budaya yang ada di negara tersebut.
Dengan cara ini, kita akan dapat lebih memahami perbedaan di negara baru
dan mentolerir perbedaan tersebut.
 Berpikir terbuka mengenai budaya yang didatangi.
 Beristirahat dari perbedaan budaya untuk mengurangi rasa asing terhadap
budaya baru
B. Penyebab Culture Shock

Ada kebiasaan-kebiasaan unik dari masyarakat kita yang seringkali membuat


orang asing bingung. Mungkin kebiasaan ini tidak lumrah di negara mereka,
makanya ketika berkunjung ke Indonesia, hal ini menjadi penyebab terjadinya
culture shock. Berdasarkan pengalaman kami berbincang dengan beberapa kawan
pejalan dari negara lain, 5 kebiasaan orang Indonesia berikut ini sering membuat
mereka bingung dan merasa kurang nyaman.
C. Tahapan Culture Shock
Menurut Oberg, culture shock sendiri memiliki beberapa tahapan, yaitu:
1. Tahap Bulan Madu Ditandai dengan antusiasme karena berada di
lingkungan yang berbeda. Tahap ini dapat berlangsung dari beberapa hari
hingga beberapa bulan dan biasanya dialami oleh orang-orang yang
memegang posisi penting dan tidak menemukan diri mereka dipaksa untuk
menghadapi kesulitan hidup sehari-hari. Misalnya seorang direktur yang
harus pindah tugas ke kantor pusat dan sebagainya.
2. Tahap Frustrasi Tahap penolakan ini terjadi ketika seseorang dipaksa
untuk mengatasi kesulitan sehari-hari di lingkungan baru. Termasuk di
antaranya cuaca yang tidak bersahabat, bahasa (ketika pindah ke wilayah
dengan perbedaan bahasa), masalah ketidaknyamanan, rasa tidak mampu,
dan sebagainya.
3. Tahap Penyesuaian Mereka menganggap lingkungan baru tidak peka
terhadap situasi mereka dan mencari bantuan dari luar, misalnya pada
seseorang yang tinggal di negara lain, yaitu rekan senegara mereka. 4.
Tahap Penerimaan Biasanya setelah melalui masa di lingkungan atau
negara baru dan setelah bergelut dengan tahapan emosional, tahap terakhir
dari culture shock adalah penerimaan.

Anda mungkin juga menyukai