Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TOKOH-TOKOH ISLAM DALAM PERKEMBANGAN IPTEK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Al-Qur’an dan Teknologi Informatika

Dosen Pengampu : Ibu Nurhasanah,M.Pd

Disusun Oleh :

Nur Rahma Dana (12109058)

Luluk Maghfirah (12109051)

PROGRAM STUDI

ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim…..

Segala puji dan syukur senantiasa kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas anugerah-
Nya.Alhamdulillah kami dapat menyelesaikan tugas kami dalam membuat makalah yang berjudul
“Tokoh-tokoh Islam Dalam Perkembangan IPTEK”. Makalah ini kami buat untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah Qur’an dan Teknologi Informatika.

Makalah ini tidak akan terselesaikan dengan baik apabila tanpa bantuan dan bimbingan
dari semua orang yang terlibat . Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih atas kontribusi
kepada :

1. Ibu Nurhasanah M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Qur’an dan Teknologi
Informatika.
2. Rekanitas dari program studi Ilmu Al-qur’an dan Tafsir kelas 1C, untuk semua saran,
kritik, pendapat, dan bantuannya.
Kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyajikan makalah ini.Namun, jika
terdapat beberapa kekurangan, kami mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan dalam
penulisan kedepannya.

Pontianak , 20 Oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I .....................................................................................................................................1

PENDAHULUAN ................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah .............................................................................................................1
BAB II ...................................................................................................................................2
PEMBAHASAN ...................................................................................................................2
2.1 IPTEK Dalam Pandangan Islam ..................................................................................2
2.2 Cara Memajukan IPTEK Dalam Islam .......................................................................3

2.3 Kolerasi Antara IPTEK dan Islam ..............................................................................4


2.4 Tokoh-tokoh Islam Dalam Bidang IPTEK ..................................................................4
A. Ibnu Rushd (Averroes) ................................................................................4
B. Ibnu Sina (Avicenna) ...................................................................................5
C. Al Biruni .......................................................................................................5
D. Al-Khawarizmy ............................................................................................6
E. Ar-Razi ..........................................................................................................7
F. Abu Zahrawi (Albucasis) ............................................................................7
G. Ibnu Haytham ..............................................................................................7

BAB III ..................................................................................................................................9


PENUTUP .............................................................................................................................9
a). Kesimpulan......................................................................................................................9

b). Saran ................................................................................................................................9


DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semakin banyak orang yang dalam kehidupannya sehari-hari sangat bergantung pada
teknologi,contoh produk dari kemajuan IPTEK yang tidak bisa lepas dari setiap orang salah
satunya televise,handphone,ditambah lagi internet yang sedang marak di setiap penjuru dunia
termasuk pelosok negeri.Hal ini menunjukkan bahwanya IPTEK sangat berpengaruh pada setiap
cara serta pola hidup masyarakat saat ini,dimana hamper semua aspek dalam kehidupan sangat
dipengaruhi oleh adanya perkembangan IPTEK.
Selain itu,perkembangan IPTEK juga berpengaruh negative dalam kehidupan sehari
termasuk akhlak (tingkah laku),aqidah (keyakinan / pola pikir),dan cara hidup manusia itu
sendiri.Sehingga timbullah keresahan dan ketakutan karena dikhawatirkan akan adanya penyalah
gunaan teknologi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.Melihat problematika tersebut
maka kita harus mengingat kembali bahwa fungsi agama yaitu sebagai pondasi yang di dalamnya
terdapat aturan dan batasan-batasan dalam menjalani kehidupan,dan agama yang terbaik yaitu
agama islam.Islam sangat memperhatikan segala aspek kehidupan,dan segala sesuatu nya telah
diatur oleh Allah Swt termasuk pada perkembangan IPTEK ini.
Maka dari itu kami sebagai penulis akan membahas dan mengupas bagaimana pandangan
IPTEK terhadap islam serta siapa sajakah tokoh islam yang beperan dalam perkembangan IPTEK.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Pandangan Islam terhadap IPTEK ?
2. Bagaimanakah cara orang islam memajukan peradaban IPTEK ?
3. Bagaimana kolerasi antara IPTEK dan Islam ?
4. Siapa sajakah tokoh islam dalam bidang IPTEK ?
1.3 Tujuan Masalah
1. Agar kita dapat mengetahui IPTEK di sisi islam.
2. Agar kita dapat mengetahui bagaimana cara ilmuwan islam memajukan peradaban IPTEK
yang telah berkembang hingga saat ini.
3. Mengetahui hubungan antara IPTEK dan islam.
4. Mengetahui beberapa tokoh ilmuwan islam yang berpengaruh dalam dunia internasional.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 IPTEK Dalam Pandangan Islam
Bagi setiap ilmuwan muslim,Al-Qur’an sebagai inspirator.Maksudnya yaitu di dalam
Al-Qur’an banyak terkandung ayat-ayat yang mendorong setiap manusia untuk terus
berfikir,melihat,memandang serta mencermati atau meneliti fenomena-fenomena alam
semesta ciptaan Tuhan yang menarik untuk diteliti dan dikembangkan.Al-Qur’an menantang
manusia untuk menggunakan akal fikirannya seoptimal mungkin.Sebagaimana firman Allah
Swt sebagai berikut :

‫ت َو ال ن ُّ ذ ُ ُر ع َ ْن ق َ ْو ٍم ََل ي ُ ْؤ ِم ن ُ و َن‬ ِ ‫اْل َ ْر‬


ْ ‫ض ۚ َو َم ا ت ُغ ْ ن ِ ي‬
ُ ‫اْل ي َ ا‬ ِ ‫ق ُ ِل ا ن ْ ظ ُ ُر وا َم ا ذ َ ا ف ِ ي ال سَّ َم ا َو ا‬
ْ ‫ت َو‬

Artinya : Katakanlah: "Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat
tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak
beriman".

Banyak dari kalangan manusia terutama umat muslim yang belum menyadari,bahwa
Allah Swt telah memerintahkan umat islam untuk senantiasa mempelajari ilmu peengetahuan
dan teknologi jauh sebelum teknologi itu diciptakan.Hal ini bisa kita lihat dalam firman Allah
yang tercantum dalam surah Al-alaq ayat 1-5 berikut:

‫ان َما َل إم‬ َ ‫س‬َ ‫اْل إن‬ َ ‫) الَّذِي‬3( ‫) ا إق َرأإ َو َربُّكَ إاْل َ إك َر ُم‬2( ‫ق‬
َ )4( ‫علَّ َم بِا إلقَلَ ِم‬
ِ ‫علَّ َم إ‬ ٍ َ‫عل‬
َ ‫ان ِم إن‬
َ ‫س‬َ ‫اْل إن‬
ِ‫ق إ‬
َ َ‫) َخل‬1( ‫ق‬ ‫ا إق َرأإ بِا إ‬
َ َ‫س ِم َربِكَ الَّذِي َخل‬
‫( يَ إع َل إم‬5)
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan qalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa
yang tidak diketahuinya.”) Q.S Al-Alaq [96]: ayat 1-5).
Surah Al-Alaq ayat 1-5 ini merupakan wahyu pertama dari Allah Swt kepada Nabi
Muhammad Saw.Wahyu pertama itu adalah perintah untuk membaca.Adapun maksud dari
membaca yang ada pada ayat pertama surat Al-Alaq yaitu perintah mengamati atau meneliti
realitas yang ada di alam semesta seperti budaya,ritual,adat istiadat,ekonomi,termasuk ilmu
pengetahuan dan teknologi serta realitas lainnya.Sehingga ketika kita sudah mengamati dan
meneliti,maka akan menghasilkan ilmu pengetahuan dan pada akhirnya kita akan memahami
realitas-realitas tersebut.Allah juga memerintahkan kepada kita untuk mengamati dan meneliti
dengan menggunakan akal kita agar mampu memahami ilmu pengetahuan dan teknologi.
Allah Swt memerintahkan kita untuk mempelajari ilmu penegtahuan dan teknologi
dikarenakan dua hal.Pertama,karena dengan mempelajarinya kita akan semakin menyadari
bahwa kebesaran Allah Swt itu ada.Kedua,karena tujuan manusia diciptakan itu adalah untuk
menjadi khalifah di muka bumi.

2.2 Cara Memajukan Peradaban IPTEK Dalam Islam

Adapun cara memajukan peradaban Ilmu pengetahuan dan Teknologi adalah dengan
banyak menciptakan agen perubahan yang dilandasi dengan tiga aspek yaitu IQ,EQ.dan
SQ.Adapun pengertian dari tiga aspek tersebut yaitu :
a) Intelligence Quotients (IQ)
Adalah kemampuan seseorang untuk menalar,memecahkan
masalah,belajar,memahami gagasan,berpikir dan merencanakan sesuatu.Kecerdasan
ini digunakan untuk memecahkan masalah yang melibatkan logika.
b) Emotional Quotient at Work (EQ)
Emotional Intelligence ini berisi aspek-aspek keterampilan kepribadian seperti
kesadaran diri,kepercayaan diri,komitmen,integritas,keterbukaan,kepekaan terhadap
perasaan,memotivasi diri,kepekaan sosial,berempati,mempengaruhi orang,dan
ketangguhan diri.
c) Spiritual Quotients
Salah satu jenis kecerdasan yang berfungsi untuk menghadapi dan memecahkan
persoalan makna dan nilai,yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup
kita.

Adapun tahapan IPTEK bisa memajukan peradaban yaitu dengan mendidik generasi
muda untuk mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi,lalu ketika mereka beranjak
dewasa,mereka akan tergerak untuk terus mengkaji,mengembangkan,dan menerapkan lebih
dalam lagi ilmu pengetahuan dan teknologi,sehingga disebutlah mereka itu seorang ilmuwan
yang artinya orang yang ahli dalam suatu bidang ilmu atau yang banyak pengetahuannya
mengenai suatu ilmu.Ilmuwan inilah penggerak atau agen of change yang mampu memajukan
suatu peradaban.

2.3 Kolerasi Antara IPTEK dan Islam

Sebagaimana yang tercantum dalam Surah Al-Anbiya’ ayat 80:

َ َٰ ‫س ُك ْم ۖ فَ َه ْل أَنت ُ ْم‬
َ‫ش ِك ُرون‬ ِ ْ ‫ْصنَكُم ِم ۢن بَأ‬
ِ ‫وس لَّ ُك ْم ِلتُح‬ َ ُ‫علَّ ْم َٰنَه‬
ٍ ُ‫ص ْنعَةَ لَب‬ َ ‫َو‬

Artinya: Dan telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu, guna
memelihara kamu dalam peperanganmu; Maka hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah).

Adapun tafsir dari ayat tersebut yaitu Islam menganjurkan kepada kita untuk
menciptakan atau membuat alat yang dapat memudahkan pekerjaan kita,dan itulah
teknologi.Tekonologi memiliki dua sisi yaitu :

 Pertama,bisa bermanfaat apabila digunakan dengan tujuan baik,seperti


meningkatkan akses terhadap informasi keagamaan,sebagai acuan untuk waktu
ibadah,memudahkan cara untuk mengerahkan amal kepada sesama,menyediakan
media konten ceramah video keagamaan,dan bagi kita generasi muslim dapat
dengan mudah menyebarkan dakwah dan syiar-syiar agama melalui sosial media
ataupun website.
 Kedua,teknologi bisa menjadi musuh apabila digunakan dengan tujuan yang tidak
baik,seperti menyebarkan hoax dan menonton tontonan yang tidak lazim.

2.4 Tokoh-tokoh Islam Dalam Bidang IPTEK

Adapun beberapa tokoh islam dalam bidang IPTEK di antaranya :

A. Ibnu Rushd (Averroes)

Abu Walid Muhammad bin Rusyd adalah Ilmuan islam paling berjasa lahir di Kordoba
(Spanyol) pada tahun 520 Hijriah (1128 Masehi). Ayah dan kakek Ibnu Rusyd adalah hakim
terkenal pada masanya. Ibnu Rusyd kecil sendiri adalah seorang anak yang mempunyai banyak
minat dan talenta. Dia mendalami banyak ilmu, seperti kedokteran, hukum, matematika, dan
filsafat. Ibnu Rusyd mendalami filsafat dari Abu Ja’far Harun dan Ibnu Baja.
Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fikih dalam bentuk
karangan, ulasan, essai dan resume. Hampir semua karya-karya Ibnu Rusyd diterjemahkan ke
dalam bahasa Latin dan Ibrani (Yahudi) sehingga kemungkinan besar karya-karya aslinya
sudah tidak ada.

Filsafat Ibnu Rusyd ada dua, yaitu filsafat Ibnu Rusyd seperti yang dipahami oleh orang
Eropa pada abad pertengahan; dan filsafat Ibnu Rusyd tentang akidah dan sikap
keberagamaannya.

Adapun Karya-karya beliau :


 Bidayat Al-Mujtahid (kitab ilmu fiqih)
 Kulliyaat fi At-Tib (buku kedokteran)
 Fasl Al-Maqal fi Ma Bain Al-Hikmat Wa Asy-Syari’at (filsafat dalam Islam dan menolak
segala paham yang bertentangan dengan filsafat).

B. Ibnu Sina (Avicenna)

Ibnu Sina (980-1037) dikenal juga sebagai Avicenna di Dunia Barat adalah seorang filsuf,
ilmuwan, dan juga dokter kelahiran Persia (sekarang sudah menjadi bagian Uzbekistan). Beliau
juga seorang penulis yang produktif dimana sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi
dan pengobatan.

Bagi banyak orang, beliau adalah “Bapak Pengobatan Modern” dan masih banyak lagi
sebutan baginya yang kebanyakan bersangkutan dengan karya-karyanya di bidang kedokteran.
Karyanya yang sangat terkenal adalah Qanun fi Thib yang merupakan rujukan di bidang
kedokteran selama berabad-abad.Beliau juga pengarang dari 450 buku pada beberapa pokok
bahasan besar,banyak diantaranya memusatkan pada filosofi dan kedokteran.

C. Al Biruni

Abu Raihan Al-Biruni dilahirkan di Khawarazm di Asia Tengah yang pada masa itu
terletak dalam kekaisaran Persia. Al-Biruni merupakan ilmuan islam paling berjasa dibidang
matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana, penulis ensiklopedia, filsuf, pengembara,
sejarawan, ahli farmasi dan guru, yang banyak menyumbang kepada bidang matematika,
filsafat, obat-obatan. Beliau membuat penelitian radius Bumi kepada 6.339,6 kilometer (hasil
ini diulang di Barat pada abad ke 16). Hasil karya Al-Biruni melebihi 120 buah buku.

Adapun sumbangannya kepada matematika yaitu :

 Aritmatika teoritis and praktis


 Penjumlahan seri
 Analisis kombinatorial
 Kaidah angka 3
 Bilangan irasional
 Teori perbandingan
 Definisi aljabar
 Metode pemecahan penjumlahan aljabar
 Geometri
 Teorema Archimedes
 Sudut segitiga
D. Al-Khawarizmy

Nama Asli dari al-Khawarizmi ialah Muhammad Ibn Musa al-khawarizmi merupakan
salah satu ilmuan islam paling berjasa. Beliau dilahirkan di Bukhara.Tahun 780-850M adalah
zaman kegemilangan al-Khawarizmi. al-Khawarizmi telah wafat antara tahun 220 dan 230M.
Ada yang mengatakan al-Khawarizmi hidup sekitar awal pertengahan abad ke-9M. Sumber lain
menegaskan beliau hidup di Khawarism, Usbekistan pada tahun 194H/780M dan meninggal
tahun 266H/850M di Baghdad.

Dalam pendidikan telah dibuktikan bahawa al-Khawarizmi adalah seorang tokoh Islam
yang berpengetahuan luas. Pengetahuan dan keahliannya bukan hanya dalam bidang syariat tapi
di dalam bidang falsafah, logika, aritmatika, geometri, musik, ilmu hitung, sejarah Islam dan
kimia.
E. Ar-Razi

Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi atau dikenal sebagai Rhazes di dunia barat
merupakan salah seorang pakar sains Iran yang hidup antara tahun 864 – 930 beliau termasuk
ilmuan islam paling berjasa dibidangnya. Ia lahir di Rayy, Teheran pada tahun 251 H./865 dan
wafat pada tahun 313 H/925.

Ar-Razi sejak muda telah mempelajari filsafat, kimia, matematika dan kesastraan. Dalam
bidang kedokteran, ia berguru kepada Hunayn bin Ishaq di Baghdad. Sekembalinya ke Teheran,
ia dipercaya untuk memimpin sebuah rumah sakit di Rayy. Selanjutnya ia juga memimpin
Rumah Sakit Muqtadari di Baghdad. Ar-Razi juga diketahui sebagai ilmuwan serbabisa dan
dianggap sebagai salah satu ilmuwan terbesar dalam Islam.

F. Abu Zahrawi (Albucasis)

Abu Zahrawi lahir pada tahun 936 di kota Al-Zahra yaitu sebuah kota yang terletak di dekat
Cordoba di Andalusia yang sekarang dikenal dengan negara modern Spanyol di Eropa.Ayah
beliau merupakan seorang penguasa kedelapan dari Bani Umayyah di Andalusia yang bernama
Abbas.

Abu Zahrawi merupakan seorang dokter,ahli bedah,maupun ilmuwan yang berasal dari
Andalusia.Beliau merupakan penemu asli dari teknik pengobatan patah tulang dengan
menggunakan gips sebagaimana yang dilakukan pada era modern ini.

Abu Zahrawi selain termasyhur sebagai dokter yang hebat,beliau juga masyhur sebagai
muslim yang taat.Dalam buku Historigrafi Islam Kontemporer yang merupakan seorang penulis
dari perpustakaan Viliyuddin Istanbul Turki menyatakan bahwa Abu Zahrawi hidup bagaikan
seorang sufi karena saking taatnya beliau sebagi seorang muslim.

G. Ibnu Haytham

Nama lengkap beliau adalah Abu Al Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham. Dunia Barat
mengenalnya dengan nama Alhazen. Ia lahir di Basrah tahun 965 M. Di kota kelahirannya itu
ia sempat menjadi pegawai pemerintahan. Tetapi segera keluar karena tidak suka dengan
kehidupan birokrat.
Beliau mahir dalam bidang ilmu pengetahuan,ilmu
falak,matematika,geometri,pengobatan,dan filsafat. Tulisannya mengenai mata telah menjadi
salah satu rujukan penting dalam bidang penelitian sains di Barat. Kajiannya mengenai
pengobatan mata menjadi dasar pengobatan mata modern.

Ibnu Haitham juga turut melakukan percobaan terhadap kaca yang dibakar dan dari situ
tercetuslah teori lensa pembesar. Teori itu telah digunakan oleh para saintis di Itali untuk
menghasilkan kaca pembesar pertama di dunia. Yang lebih menakjubkan ialah Ibnu Haitham
telah menemukan prinsip isi padu udara sebelum seorang ilmuwan bernama Tricella
mengetahui hal tersebut 500 tahun kemudian.
BAB III
PENUTUP
a.) Kesimpulan

Allah Swt telah memerintahkan dalam surah Al-Alaq ayat 1-5 bahwasanya pada
ayat pertama dari surah Al-Alaq yang memiliki arti “Bacalah” bermakna mengkaji,meneliti
dan mengamati segala sesuatu yang berada di alam semesta beserta isinya.

Sehingga para ilmuwan menjadikan Al-Qur’an sebagai inspirator.Maksudnya yaitu


di dalam Al-Qur’an banyak terkandung ayat-ayat yang mendorong setiap manusia untuk terus
berfikir,melihat,memandang serta mencermati atau meneliti fenomena-fenomena alam
semesta ciptaan Tuhan yang menarik untuk diteliti dan dikembangkan.Al-Qur’an menantang
manusia untuk menggunakan akal fikirannya seoptimal mungkin.Sebagaimana firman Allah
Swt sebagai berikut :

‫ت َو ال ن ُّ ذ ُ ُر ع َ ْن ق َ ْو ٍم ََل ي ُ ْؤ ِم ن ُ و َن‬ ِ ‫اْل َ ْر‬


ْ ‫ض ۚ َو َم ا ت ُغ ْ ن ِ ي‬
ُ ‫اْل ي َ ا‬ ِ ‫ق ُ ِل ا ن ْ ظ ُ ُر وا َم ا ذ َ ا ف ِ ي ال سَّ َم ا َو ا‬
ْ ‫ت َو‬

Artinya : Katakanlah: "Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat
tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak
beriman".

Kemudian adanya ilmuwan yang sudah bermunculan tersebut dikarenakan adanya


tahapan IPTEK yang bisa memajukan peradaban yaitu dengan mendidik generasi muda untuk
mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi,lalu ketika mereka beranjak dewasa,mereka akan
tergerak untuk terus mengkaji,mengembangkan,dan menerapkan lebih dalam lagi ilmu
pengetahuan dan teknologi,sehingga disebutlah mereka itu seorang ilmuwan yang artinya
orang yang ahli dalam suatu bidang ilmu atau yang banyak pengetahuannya mengenai suatu
ilmu.Ilmuwan inilah penggerak atau agen of change yang mampu memajukan suatu peradaban.

b.) Saran

Semoga dengan adanya pembahasan mengenai Tokoh-tokoh Islam Dalam Bidang


IPTEK dapat memotivasi kita untuk terus belajar dengan giat demi memajukan perkembangan
IPTEK dan senantiasa selalu menggunakan IPTEK dengan hal-hal yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

https://smktelkom-bdg.sch.id/ilmu-pengetahuan-dan-teknologi-dalam-pandangan-islam/
https://www.lagioke.net/ilmuan-islam-paling-berjasa/

Anda mungkin juga menyukai