Nim : 210702003
Unit : 01
BANDA ACEH
2021
KATA PENGANTAR
Ghefira rahima
BAB I
PENDAHULUAN
1. Memberdayakan masyarakat.
3. Meningkatkan peran serta masyarakat secara aktif dan meningkatkan peran dan fungsi Badan
Perwakilan Rakyat.
Berdasarkan fungsi, tugas, wewenang dan hak yang dimilki DPRD diharapkan
DPRD mampu memainkan perannya secara optimal mengemban fungsi kontrol terhadap pelaksanaan
peraturan daerah. Tujuannya adalah terwujudnya pemerintahan daerah yang efisien, bersih,
berwibawa dan terbebas dari berbagai praktek yang berindikasi korupsi, kolusi dan nepotisme
( KKN ).
Dalam hal memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada di daerah,
pemerintah daerah mempunyai kewenangan untuk mengatur dan memeliharanya, salah satu
kewenangan daerah tidak adalah berupa kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah
untuk mengelola dan mengatur kekayaan alam.
PEMBAHASAN
Dalam buku "Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas X" yang diterbitkan Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud, ada beberapa pengertian otonomi
daerah yaitu:
Ada tiga landasan hukum yaitu Undang-undang dasar (UUD), Ketetapan MPR-RI, dan
Undang-Undang (UU). Berikut penjelasannya:
1. Undang-Undang Dasar
Acuan hukum otonomi daerah terdapat pada pasal UUD 1945. Pasal 18 UUD ayat (1)
dan (2) menyebutkan Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atasprovinsi,
kabupaten, dan kota yang mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut
asas otonomi dan tugas pembantuan.
2. Ketetapan MPR-RI
Tap MPR-RI No. XV/MPR/1998 menjelaskan Penyelenggaraan Otonomi Daerah antara
lain Pengaturan, Pembagian dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang Berkeadilan,
serta Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dalam rangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
3. Undang-Undang (UU)
Ada dua UU yang mengatur yaitu UU Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua
atas UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. PAda prinsipnya
penyelenggaraan pemerintah daerah mengutamakan pelaksanaan asas desentralisasi.
Dalam UU Nomor 12 tahun 2008 adalah mendorong pemberdayaan masyarakat,
menumbuhkan prakarsa dan kreativitas, meningkatkan peran masyarakat, serta
mengembangkan peran dan fungsi DPRD.
Tujuan otonomi daerah ini dapat dikategorikan dalam beberapa sudut pandang. Berikut
beberapa tujuan dari otonomi daerah:
1. Mengetahui masalah-masalah yang menjadi kewenangan atau acuan program suatu daerah
dalam meningkatkan produktivitas dalam bidang tertentu.
2. Mengetahui tingkat keberhasilan dalam pencapaian program/bidang tertentu sehingga
suatu daerah bisa menjadi daerah otonom.
3. Mengetahui sejauh mana arah dan sasaran suatu daerah dalam pencapaian menuju daerah
yang otonom.
Selain itu, dari berbagai sisi otonomi daerah juga memiliki tujuannya masing-masing.
Adapun tujuan otonomi daerah dari berbagai sisi, di antaranya sebagai berikut:
1. Dari sisi politik, tujuan otonomi daerah yaitu sebagai sebuah proses untuk membuka ruang
bagi lahirnya kepala pemerintahan daerah yang dipilih secara demokratis, memungkinkan
berlangsungnya penyelenggaraan pemerintahan yang responsife.
2. Dari segi ekonomi, tujuan otonomi daerah yakni terbukanya peluang bagi pemerintah di
daerah mengembangkan kebijakan regional dan local untuk mengoptimalkan pendayagunaan
potensi.
3. Dari segi sosial, tujuan otonomi daerah yaitu menciptakan kemampuan masyarakat dalam
merespon dinamika di sekitarnya.
Kemudian, pelaksanaan otonomi daerah semakin sempurna ketika pemerintah dan DPR RI
sepakat mengesahkan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU
Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
Kedua UU tersebut memberikan kewenangan penyelenggaraan pemerintah daerah yang lebih
luas, nyata, dan bertanggung jawab, demikian mengutip dari artikel "Sejarah Perkembangan
Otonomi Daerah di Indonesia" dalam Jurnal Criksetra (Vol 5, No 9, 2016).
Mengutip modul PPKN Kelas X (2020: 10), otonomi daerah dijalankan berdasarkan prinsip-
prinsip sebagai berikut.
1. Otonomi Seluas-luasnya Prinsip ini berarti bahwa daerah diberi kewenangan untuk
mengatur semua urusan pemerintahan di luar urusan pemerintahan yang ditetapkan undang-
undang.
2. Otonomi Nyata Prinsip ini berarti bahwa otonomi diberikan untuk menangani urusan
pemerintah, berdasar tugas, wewenang, dan kewajiban yang telah ada, serta berpotensi untuk
hidup dan berkembang sesuai potensi serta kekhasan daerah.
3. Otonomi bertanggung jawab Prinsip ini berarti bahwa penyelenggaraan otonomi harus
sejalan dengan tujuan dan pemberian kewenangan itu.
3.1 Kesimpulan
Otonomi daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom
untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam pelaksanaannya, otonomi
daerah harus berdasarkan prinsip-prinsipnya dan terjadi koordinasi yang benar antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Selain itu juga dibutuhkan kejujuran dan
pertanggung jawaban dari aparat pemerintah dalam menjalankan tugasnya sehingga
masalah-masalah yang timbul dalam pelaksanaan otonomi daerah dapat berkurang dan
diatasi.
3.2 Saran
Agar otonomi daerah di Indonesia berjalan baik dan benar, perlu adanya
kerjasama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, serta rakyat sebagai anggota
dari daerah otonom.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://katadata.co.id/safrezi/berita/615ff9201f24a/pengertian-tujuan-dan-
prinsip-otonomi-daerah
2. https://www.merdeka.com/jateng/mengenal-tujuan-otonomi-daerah-dan-
penjelasannya-perlu-diketahui-kln.html
3. https://tirto.id/apa-saja-prinsip-dan-tujuan-pelaksanaan-otonomi-daerah-
gbHz
4. https://www.bola.com/ragam/read/4502225/pengertian-otonomi-daerah-
tujuan-prinsip-asas-pelaksanaan-dan-dasar-hukumnya-yang-perlu-dipahami
5. http://eprints.ums.ac.id/42710/3/BAB%20I%20.pdf