Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PRANATA PENDIDIKAN

Disusun Oleh:

Kelompok 4

A.Nurfahmi
Alifia
Dian Millen
Gusnadi
Rahma
Resky Amalia Fitri

FAKULTAS ILMU SOSIAL


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat

yang diberikan-Nya sehingga tugas makalah ini dapat kami selesaikan. Makalah

ini kami buat sebagai kewajiban untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Pranata Sosial. Dalam makalah ini mengulas tentang Pranata Pendidikan.

Kami mengucapkan terima kasih khususnya kepada Tuhan Yang Maha

Esa atas segala karunia yang diberikan kepada kita semua, kepada Dr.

A.Octamaya Tenri Awaru S.Pd, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah

Pranata Sosial, serta pihak-pihak yang terkait dalam proses penyusunan makalah

ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk mengembangkan ilmu

pengetahuan bagi mahasiswa dan masyarakat.

Dalam penyusunan makalah ini penulis tidak luput dari berbagai

kesalahan. Baik kesalahan dalam menyampaikan materi maupun kesalahan dalam

hal penulisan. Kami juga mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk

dijadikan masukan dalam proses penyempurnaan tugas makalah ini.

Makassar, 27 Agustus 2019

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 2
C. Tujuan................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 3
A. Definisi Pranata Pendidikan................................................................ 3
B. Karakteristik Pranata Pendidikan........................................................ 5
C. Fungsi Pranata Pendidikan.................................................................. 7
D. Dampak Dari Kegagalan Pranata Pendidikan..................................... 9
E. Pentingnya Pranata Pendidikan........................................................... 9
BAB III PENUTUP........................................................................................ 11
A. Kesimpulan......................................................................................... 11
B. Implikasi............................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pranata sosial terbentuk melalui norma-norma atau kaidah-kaidah yang

biasanya terhimpun atau berkisar (pengaruh ke titik pusat) di sekitar fungsi-fungsi

atau tugas-tugas masyarakat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok karena

tujuannya adalah mengatur cara berpikir dan cara bertindak untuk memenuhi

kebutuhan pokok. Ada himpunan kaidah yang berfungsi pemenuhan pokok yang

lain. Dengan kata lain bahwa pranata sosial merupakan himpunan kaidah-kaidah

atau norma-norma.

Keluarga merupakan pranata pendidikan yang pertama dalam memberikan

bekal pendidikan bagi pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas.

Keluarga merupakan sekolah bagi remaja, didalam keluarga terdapat fungsi

pendidikan untuk menanamkan nilai-nilai dan pengetahuan serta keterampilan.

Pendidikan merupakan faktor utama dalam membentuk pribadi manusia.

Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi

manusia menurut ukuran normatif. Di sisi lain proses perkembangan dan

pendidikan manusia tidak hanya terjadi dan dipengaruhi oleh proses pendidikan

yang ada dalam sistem pendidikan formal (sekolah) saja. Manusia selama

hidupnya akan mendapat pengaruh dari keluarga dan masyarakat luas.

Di dalam konteks pembangunan manusia seutuhnya, keluarga, sekolah,

dan masyarakat akan menjadi pusat-pusat kegiatan pendidikan yang akan

menumbuhkan dan mengembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial dan

1
2

religius. Oleh karena dalam makalah ini kami akan mengkaji “ Pentingnya Pranata

Pendidikan”.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian pranata pendidikan?

2. Bagaimana karakteristik pranata pendidikan?

3. Apa fungsi pranata pendidikan?

4. Bagaimana dampak dari kegagalan pranata pendidikan?

5. Mengapa pranata pendidikan itu penting?

C. Tujuan

1. Untuk menambah wawasan pengetahuan mengenai pranata pendidikan.

2. Untuk menambah wawasan pengetahuan mengenai karakteristik pranata

pendidikan.

3. Untuk menambah wawasan pengetahuan mengenai fungsi pranata

pendidikan.

4. Untuk menambah wawasan pengetahuan mengenai dampak dari kegagalan

pranata pendidikan.

5. Untuk menambah wawasan pengetahuan mengenai mengapa pranata

pendidikan itu penting.


BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pranata Pendidikan
Dalam kehidupannya, manusia selalu mengadakan interaksi baik antar-

individu maupun antara individu dan kelompok atau kelompok dan kelompok

dalam rangka mencapai tujuan kehidupan masyarakat itu sendiri. Diantara semua

tindakannya yang berpola ( menurut tata aturan nilai dan norma sosial ) ini perlu

diadakan pembeda antara tindakan yang dilakukan menurut pola resmi dan pola

yang tidak resmi. Sistem-sistem ini yang menjadi wahana yang memungkinkan

warga masyarakat melakukan interaksi menurut pola-pola yang sudah terstruktur

di dalam masyarakat, yang di dalam istilah sosiologi dinamakan pranata sosial

atau dalam bahasa Inggris disebut institution.1

Pranata-pranata sosial terdapat di setiap masyarakat. Ia merupakan

perangkat norma-norma berkenaan dengan masalah-masalah pokok yang bersifat

tetap dan universal untuk kehidupan sosial yang teratur. Paling tidak ada tiga

unsur pada setiap pranata sosial. Ketiga unsur termasuk, adalah pola-pola tertentu

tingkah laku yang melembaga, pengaturan tingkah laku individu-individu menurut

pola-pola itu dan keteraturan-keteraturan tertentu yang ditunjang oleh norma-

norma dengan sanksi-sanksi atau pun ganjaran yang disahkan oleh norma-norma

itu.2

1
Elly M. Setiadi & Usman Kolip, Pengantar Sosiologi, (Jakarta: Prenadamedia Group,
2015), hlm. 285.
2
M.A.Sallatang & H. Walinono, “Pranata-Pranata Sosial Dalam Masyarakat Pantai Di
Sulawesi Selatan” (http://jurnalalqalam.or.id, Diakses Pada 17 September, 2019)

3
4

Pranata adalah sistem norma atau aturan-aturan yang mengenai aktivitas

masyarakat khusus yang berupa perilaku yang diwujudkan dalam bentuk tingkah

laku.3 Kata pendidikan (education) berasal dari bahasa latin educare yang berarti

keluar. Pendidikan adalah proses yang terjadi karena interaksi berbagai faktor

yang menghasilkan penyadaran diri dan penyadaran lingkungan sehingga

menampilkan rasa percaya diri dan rasa percaya akan lingkungan. Menyimak

definisi ini, ada beberapa hal pokok, di antaranya:

1. Pendidikan adalah proses, bukan kegiatan yang dilakukan oleh subjek

tertentu, seperti pendidik atau peserta didik. Yang dimaksud dengan proses

dalam hal ini adalah tahap perkembangan yang terjadi secara kontinu

(terus-menerus). Dengan demikian, tidak ada batasan tertentu bagi

individu-individu sebagai anggota masyarakat yang tidak mengalami

proses pembelajaran, setidaknya adalah mempelajari nilai-nilai dan norma-

norma serta berbagai mekanisme lainnya.

2. Proses tersebut terjadi karena interaksi berbagai faktor, tidak hanya

interaksi antara orang dewasa dan orang yang belum dewasa, tetapi juga

menyangkut bahan yang dipelajari, seperti faktor lingkungan, alam,

kebudayaan, masyarakat, dan sebagainya.4

Jadi pranata pendidikan adalah sistem norma untuk mengatur proses

pendidikan melalui sosialisasi dan interaksi sosial. Pranata pendidikan merupakan

pranata yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan manusia akan penerangan dan

3
Elly M. Setiadi & Usman Kolip, loc.cit.
4
Ibid., hlm. 340
5

pendidikan supaya menjadi anggota masyarakat yang berguna. Sebagai pranata

sosial, pranata pendidikan berada di dalam masyarakat dan bersifat terbuka. Sebab

itu, pranata pendidikan mengambil masukan (input) dari masyarakat dan

memberikan keluarannya (output) kepada masyarakat. Contoh: para pendidik dan

peserta didik dalam suatu pranata pendidikan masukannya berasal dari penduduk

masyarakat itu sendiri; Tujuan pendidikan dirumuskan berdasarkan masukan dari

sistem nilai, harapan dan cita-cita masyarakat yang bersangkutan; dsb. Sebaliknya

masyarakat menyediakan atau memberikan sumber-sumber input bagi pranata

pendidikan dan menerima output dari pranata pendidikan. Contoh; di dalam

masyarakat terdapat penduduk, sistem nilai, sistem pengetahuan, dsb, hal ini

merupakan sumber input yang disediakan masyarakat bagi pranata pendidikan.5

B. Karakteristik Pranata Pendidikan

Sebagai sebuah pranata dalam kehidupan, pranata pendidikan memiliki

karakteristik tersendiri. Adapun karakteristik pranata pendidikan sebagai berikut:

1. Memiliki simbol sendiri, simbol pranata pendidikan di Indonesia adalah

Tut Wuri Handayani. Semboyan ini dituliskan dalam bahasa Jawa. Ketiga

semboyan yang saling terkait, yaitu ing ngarsa sung tulada, ing madya

mangun karsa, tut wuri handayani. Ing ngarsa sung tulada artinya ketika

berada di depan seorang guru harus bisa memberi teladan dan contoh

tindakan yang baik. Ing madya mangun karsa artinya ketika berada di

tengah-tengah muridnya seorang guru harus dapat menciptakan ide dan

5
Ilmu pendidikan, http://ewintribengkulu.blogspot.com/2013/03/pendidikan-sebagai-
pranata-sosial.html?m=0, diakses pada 22 September 2019.
6

membangun semangat. Tut wuri handayani artinya, ketika berada di

belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan. 6

2. Pranata pendidikan pertama yang dialami individu adalah keluarga.

Bentuk pendidikan keluarga yang paling sederhana adalah

memperkenalkan sikap, dan tindakan mana yang termasuk diperintah,

dianjurkan, dan dilarang.

3. Memiliki nilai-nilai, pendidikan mempunyai tugas mempertahankan atau

melakukan pelestarian terhadap sistem nilai-nilai yang berlaku dan

berperan penuh dalam mempercepat perubahan sosial. Nilai dan budaya

diturunkan dari generasi ke generasi melalui pendidikan sekolah. Warisan

nilai-budaya yang diturunkan dapat berupa perilaku untuk membentuk

kepribadian yang bertanggung jawab terhadap masa depan bangsa, dengan

tidak melepaskan diri dari nilai dan norma yang sesuai dengan identitas. 7

4. Memiliki tata tertib dan tradisi, pranata pendidikan memiliki aturan-aturan

yang menjadi tata tertib dan tradisi, baik yang tertulis maupun tidak

tertulis dan menjadi acuan serta pedoman bagi setiap anggota masyarakat.

Contohnya adanya aturan-aturan tertulis dan wajib dipatuhi semua warga

sekolah yang tertuang dalam tata tertib sekolah. 8

6
Sylvana Toeman, “Apa Arti Tut Wuri Handayani”.
(https://www.google.com/ampls/bobo.grid.id/amp/08677964/apa-arti-tut-wuri-handayani. Diakses
pada 22 September, 2019.
7
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta:PT Rajagrafindo Persada,2006)
hlm. 184.
8
Pjj Kemenkes, “Pranata Sosial” (https://slideshare.net, diakses pada 18 September
2019, 2019)
7

5. Memiliki alat-alat kelengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan,

seperti sekolah dasar, sekolah menengah, sekolah menengah atas, dan

tingkat universitas.

C. Fungsi Pranata Pendidikan

Fungsi pranata pendidikan sebagai berikut:9

1. Bertindak sebagai perantara pemindahan warisan kebudayaan

Melalui proses pendidikan seseorang memiliki sikap, pengetahuan,

maupun keterampilan yang keseluruhannya merupakan wujud abstrak dari

kebudayaan. Keseluruhan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang

dimiliki seseorang itu tentu diperoleh dari lingkungan sosialnya, baik dari

keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Dalam proses selanjutnya agar

kehidupan sosial dapat bertahan dan berlanjut, maka kebudayaan itu

diwariskan kepada generasi berikutnya melalui proses pendidikan.

2. Memberikan persiapan bagi peranan pekerjaan

Setiap manusia mempunyai peranan tertentu di dalam masyarakat yang

harus dijalankan sebagai anggota masyarakat. Seseorang tidak akan secara

langsung menjalankan peranannya begitu saja kecuali jika peranan itu

telah terjadi setelah ia mengetahui, mengenal, dan menghayati peran yang

dimainkannya. Pengenalan akan peranan-peranan tentu ditempuh melalui

proses pendidikan baik pendidikan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.

3. Mempersiapkan peranan sosial yang dikehendaki oleh individu

9
Elly M. Setiadi & Usman Kolip, op.cit,. hlm. 342.
8

Setiap warga masyarakat dituntut agar dapat menjalankan peranan sosial

yang dikehendaki lingkungan keluarga, kerabat, maupun masyarakat

secara luas. Peranan yang dikehendaki oleh masyarakat adalah peranan

yang didasarkan pada nilai dan norma maupun harapan tertentu. Agar

seseorang dapat melaksanakan peranan yang dikehendaki tersebut ia harus

mengalami proses pendidikan sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku.

4. Memberi landasan penilaian dan pemahaman status relatif

Untuk melakukan interaksi sosial setiap orang harus dapat menempatkan

posisinya di antara kedudukan dari tiap-tiap anggota masyarakat lain.

Dalam pergaulan sosial supaya setiap orang dapat menempati posisinya ia

harus memiliki landasan penilaian dan pemahaman tentang status atau

kedudukan anggota masyarakat yang ada.

5. Memperkuat diri dan mengembangkan hubungan sosial

Proses pendidikan dapat memperkuat penyesuaian diri seseorang dengan

lingkungan sosialnya. Artinya ia akan mudah memahami keadaan

lingkungannya dan menyesuaikan diri ini disebabkan oleh keinginan

anggota masyarakat untuk saling mempengaruhi. Seseorang yang memiliki

cara berpikir luas akan lebih menyadari bahwa setiap kebutuhan hidupnya

dapat terpenuhi melalui hubungan sosial dan penyesuaian diri terhadap

lingkungan. Demikian pula kebutuhan hidup lainnya akan mudah

terpenuhi

6. Meningkatkan kemajuan melalui keikutsertaan dalam riset-riset ilmiah


9

Riset-riset atau penelitian ilmiah sangat bermanfaat bagi kehidupan

manusia. Riset-riset ini merupakan upaya pencarian ilmu pengetahuan dan

penerapan teknologi serta merangsang perkembangannya. Suatu

masyarakat yang berkembang dan modern harus terus-menerus melakukan

penelitian ilmiah. Semua metode riset ilmiah diajarkan dan dikembangkan

dalam dunia pendidikan.

D. Dampak Kegagalan Pranata Pendidikan

Berikut ini merupakan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi apabila

pranata pendidikan tidak sesuai semestinya atau tidak terlaksana:

1. Tujuan dari cita-cita bangsa yang tertera pada alinea ke-4 pembukaan UUD

1945 tidak akan berjalan lancar.

2. Tidak terlaksananya visi pendidikan nasional yang tercantum dalam Sistem

Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yaitu terwujudnya sistem pendidikan

sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan

semua warga Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas,

sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu

berubah dan tetap memperhatikan perluasan kesempatan memperoleh

pendidikan tinggi.10

3. Mengakibatkan sumber daya manusia akan menurun.

4. Masyarakat tidak bisa mencari nafkah dengan baik karena kurangnya

pengetahuan/keterampilan.

10
Faridah Alawiyah, “Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi”. Jurnal Masalah-Masalah
Sosial. Vol. 2 No. 1, 2012, hlm. 67.
10

E. Pentingnya Pranata Pendidikan

Sebagai transmisi pertama dan utama dalam pendidikan, keluarga

memiliki tugas utama dalam peletakan dasar bagi pendidikan akhlak dan

pandangan hidup keagamaan. Dikatakan pertama karena keluarga adalah tempat

dimana anak pertama kali mendapat pendidikan. Sedangkan dikatakan utama

karena hampir semua pendidikan awal yang diterima anak adalah dalam keluarga.

Karena itu, keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, yang bersifat informal

dan kodrati. Tugas keluarga adalah meletakkan dasar-dasar bagi perkembangan

anak berikutnya, agar anak dapat berkembang secara baik.

Peran pranata pendidikan, adalah membentuk kepribadian anggota

masyarakat agar menjadi warga yang baik dan unggul secara intelektual.

Pendidikan yang bermutu menunjukkan bahwa pendidikan telah menjadi salah

satu pranata kehidupan yang kuat dan berwibawa, serta memiliki peranan yang

sangat strategis dalam pembangunan peradaban bangsa Indonesia. Pengalaman

menunjukkan bahwa pendidikan banyak memberi manfaat yang luas bagi

kehidupan bangsa. Dengan lahirnya masyarakat yang terpelajar dan berakhlak

mulia menjadi pilar utama dalam membangun masyarakat sejahtera.11 Peran guru

sejak pendidikan dasar sangat besar mempengaruhi pola perilaku anak dalam

membentuk kepribadiannya. Guru senantiasa memberikan dorongan dan motivasi

terhadap keberhasilan studi anak.

11
Nizarman, “Manajemen Penerimaan Siswa Baru”. Manajer Pendidikan. Vol. 9 No. 2.
2015. Hlm. 224.
11

Ketika anak memasuki sekolah lanjutan, peran guru dalam mempengaruhi

kepribadian anak mulai dibatasi oleh peran anak itu sendiri. Pada tahap ini, anak

sudah mulai mempunyai sikap, kepribadian, dan kemandirian. Anak mampu

mengemukakan pendapat atau kritik sesuai dengan pengetahuan yang dipahami

dan dipelajarinya. Bila pranata pendidikan berperan dengan baik, maka pranata

dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dengan pranata

pendidikan, diharapkan hasil sosialisasi akan membentuk sikap mental yang

cocok dengan kehidupan di masa sekarang dan yang akan datang.


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pranata pendidikan adalah salah satu pranata sosial dalam rangka proses

sosialisasi dan/atau enkulturasi untuk mengantarkan individu ke dalam

kehidupan bermasyarakat dan berbudaya, serta untuk menjaga

kelangsungan eksistensi masyarakat dan kebudayaannya.

2. Karakteristik pranata pendidikan yaitu memiliki simbol sendiri, pranata

pendidikan pertama yang dialami individu adalah keluarga. memiliki nilai-

nilai, memiliki tata tertib dan tradisi, dan memiliki alat-alat kelengkapan

yang dipergunakan untuk mencapai tujuan.

3. Pranata pendidikan merupakan pranata yang berfungsi untuk memenuhi

kebutuhan manusia akan penerangan dan pendidikan supaya menjadi

anggota masyarakat yang berguna.

4. Jika pranata pendidikan tidak berfungsi dengan baik di masyarakat, maka

generasi berikutnya akan tertinggal pengetahuan. Masyarakat tidak bisa

mencari nafkah dengan baik karena kurangnya pengetahuan/keterampilan.

Bila pranata pendidikan berperan dengan baik, pranata dapat

menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

5. Peran pranata pendidikan, adalah membentuk kepribadian anggota

masyarakat agar menjadi warga yang baik dan unggul secara intelektual.

11
12

B. Implikasi

Berdasarkan hasil kesimpulan dari makalah ini, menyatakan bahwa

pranata pendidikan akan berjalan baik apabila setiap pelaku yang terlibat

didalamnya mengaktualisasikan setiap nilai dan norma dalam setiap kehidupannya


DAFTAR PUSTAKA
Buku
Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto. 2014. Sosiologi Teks Pengantar dan
Terapan. Jakarta: Prenadamedia Group.

M. Setiadi,Elly.Kolip,Usman. 2011.Pengantar sosiologi. Bandung: Prenadamedia


Group.

Soekanto, Soerjono.2006.Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Rajagrafindo


Persada.

Situs Web

Alawiyah. Faridah. (2012). Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. Jurnal Masalah


Masalah Sosial, 2(1).

Diakses dari http://ewintribengkulu.blogspot.com/2013/03/pendidikan-sebagai


pranata-sosial.html?m=0, diakses pada 22 September 2019.

Febrisia. F. Tridiani. Sosiologi Pendidikan Pranata dan Pendidikan. Diakses dari


https://www.academia.edu/25688491/Sosiologi_Pranata_dan_pendidikan
Diakses pada 18 September 2019 Jam 22.35.

Nizarman.(2015). Manajemen Penerimaan Siswa Baru. Manajer Pendidikan, 9(2).

M.A.Sallatang & H. Walinono. Pranata-Pranata Sosial Dalam Masyarakat


Pantai Di Sulawesi Selatan. Diakses dari http://jurnalalqalam.or.id.
Diakses 18 September 2019 Jam 20.50.

Malatuny. Yakob Godlif. Kajian Empirik Tentang Pranata Pendidikan Dalam


Latar Budaya Dan Organisasi. Diakses dari
https://godliefmalatuny.blogspot.com/2016/10/kajian-empirik-tentang
pranata.hmtl?m=1. Diakses pada 18 September 2019 Jam 22.51.
Maswardi. Pranata Sosial. Diakses dari
https://www.slideshare.net/mobile/pjj_kemenkes/pranata-sosial-43414723.
Diakses pada 18 September 2019 Jam 20.54
Toeman. Sylvana. Apa Arti Tut Wuri Handayani. Diakses dari
https://www.google.com/ampls/bobo.grid.id/amp/08677964/apa-arti-tut
wuri-handayani. Diakses pada 22 September, 2019

13

Anda mungkin juga menyukai