Anda di halaman 1dari 12

MODUL PERKULIAHAN

Akuntansi
Manajemen
Terminologi, Konsep, dan
Klasifikasi Biaya

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

02
Ekonomi dan Bisnis S1 Akuntansi & MK84033 Rista Bintara, SE., M.Ak
Manajemen

Abstract Kompetensi
Modul ini menjelaskan tentang Mampu menjelaskan terminologi,
terminologi, konsep dan klasifikasi konsep dan klasifikasi biaya,
biaya.
Terminologi, Konsep dan Klasifikasi Biaya

KLASIFIKASI UMUM BIAYA

1. Biaya Produksi
a. Bahan langsung. Bahan yang digunakan untuk menghasilkan produk jadi disebut
Bahan Baku atau Bahan Mentah (raw material). Bahan baku berkaitan dengan
dengan semua jenis bahan yang digunakan dalam pembuatan produk jadi; dan
produk jadi suatu perusahaan dapat menjadi bahan baku perusahaan lainnya. Bahan
langsung (direct material) adalah bahan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari
produk jadi, dan dapat ditelusuri secara fisik dan mudah ke produk tersebut.
b. Tenaga kerja langsung (direct labour) digunakan untuk biaya tenaga kerja yang
dapat ditelusuri dengan mudah ke produk jadi. Tenaga kerja langsung biasanya
disebut juga tenaga kerja manual (touch labor) karena tenaga kerja langsung
melakukan kerja tangan atas produk pada saat produksi. Biaya tenaga kerja
misalnya adalah tenaga kerja bagian perakitan seperti halnya biaya untuk tukang
kayu, tukang batu, dan operator mesin.

Tenaga kerja tidak langsung (indirect labor) dan diperlakukan sebagai bagian
overhead pabrik. Tenaga kerja tidak langsung misalnya biaya untuk pembersih
gudang, supervisor, penanganan bahan, dan penjaga malam. meskipun peran paa
pekerja tersebut sangat penting terhadap prosuksi, tidak praktis atau tidak mungkin
untuk menelusuri dengan tepat ke unit produksi tertentu. Tenaga kerja seperti itu
dikategoikan sebagai tenaga kerja tidak langsung.
c. Overhead pabrik (manufacturing overhead) adalah biaya yang tidak bisa ditelusuri
secara langsung dalam pembuatan suatu produk.

2. Biaya Non Produksi


a. Biaya Pemasaran dan Penjualan meliputi semua biaya yang diperlukan untuk
menangani pesanan konsumen dan memperoleh produk atau jasa untuk
disampaikan kepada konsumen.
b. Biaya Administrasi meliputi pengeluaran eksekutif, organisasional, dan klerikal
yang berkaitan dengan manajemen umum organisasi. Contoh dari biaya administrasi
ini adalah gaji eksekutif, akuntansi umum, kesektariatan, humas, dan biaya sejenis
yang terkait dengan administrasi umum organisasi secara keseluruhan.

2016 Akuntansi Manajemen Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Rista Bintara, SE., M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
BIAYA PRODUK vs BIAYA PERIODIK

Prinsip pengaitan didasarkan pada konsep akrual dan menyatakan bahwa biaya yang terjadi
untuk menghasilkan suatu pendapatan harus diakui sebagai beban dalam periode yang
sama dengan saat pendapatan tesebubut diakui. Ini berarti bahwa biaya yang terjadi untuk
memperoleh atau membuat sesuatu yang pada akhirnya dijual akan diakui sebagai beban
hanya jika telah terjadi penjualan yaitu saat manfaat diperoleh. Biaya seperti itu disebut
biayaproduk.

Biaya Produk

Untuk akuntansi keuangan, biaya produk (product cost) mencakup semua biaya yang
terkait dengan pemerolehan atau pembuatan suatu produk. Dalam kasus produk
manufaktur, biaya- biaya ini terdiri atas bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan
overhead pabrik. Biaya produk dianggap ”melekat” pada unit produk pada saat barang
dibeli atau diproduksi, dan biaya tersebut tetap melekat pada barang yang kemudian
menjadi persediaan yang menunggu untuk dijual. Oleh karena itu pada awalnya, biaya
produk ditentukan terhadap akun persediaan yang ditampilkan dalam neraca. Pada saat
barang terjual, biaya itu dialihkan dari persediaan menjadi beban (Harga Pokok Penjualan)
dan dibandingkan dengan pendapatan penjualan. Karena biaya produk ditentukan dalam
persediaan, biasanya disebut juga biaya yang dapat disimpan sebagai persediaan
(inventoriable cost).

Biaya Periodik

Biaya Periodik (period cost) adalah semua biaya yang tidak termasuk dalam biaya produk.
Biaya- biaya ini dicatat sebagai beban di laporan laba rugi pada periode saat biaya tersebut
terjadi dengan mwnggunakan peraturan akuntansi akrual seperti yang telah dalam akuntansi
keuangan. Biaya periodik tidak termasuk biaya pembelian maupun produksi barang- barang.

2016 Akuntansi Manajemen Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Rista Bintara, SE., M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
KLASIFIKASI BIAYA DALAM LAPORAN KEUANGAN

Biaya Produksi

(juga disebut Biaya Produk atau inventory


Cost

Bahan Langsung Tenaga Kerja Langsung Biaya Overhead Pabrik

Bahan- bahan yang dapat Biaya tenaga kerja yang dapat Seluruh biaya manufaktur yang ttidak
ditelusuri secara fisik dan ditelusuri dengan mudah ke termasuk dalam bahan langsung dan tenaga
mudah ke suatu produk produk jadi (misalnya tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik
(misalnya kayu pada meja) kerja di bagian perakitan). termasuk bahan tidak langsung,tenaga kerja
Tenaga kerja langsung kadang- tidak langsung,pemelirahaan dan perbaikan
kadang juga disebut touch labor) peralatan produksi,listtrik dan
penerangan,pajak
property,depresiasi,asuransi fasilitas-fasilitas
produksi.

Biaya Utama (Prime Cost) Biaya Konversi (Conversion Cost)

Biaya Non Produksi

(juga disebut biaya periodic atau biaya


penjualann, umum, dan administrasi

Biaya Pemasaran Atau Penjualan Biaya Administrasi

Semua biaya yang diperlukan untuk menangani Semua biaya yang berkaitan dengan manejemen perusahaan
pesanan konsumen dan menyampaikan produk secara keseluruhan (seperti gajieksekutif, akuntansi umum,
atau jasa ke tangan konsumen (seperti komisi kesektariatan, hubungan masyarakat,serta depresiasi gedung
penjualan,iklan, serta depresiasi sarana untuk dan peralatan kantor).
mengirim produk dan penyimpanan barang jadi).

Laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan manufaktur lebh kompleks daripada
laporan yang disusun oleh perusahaan dagang karena perusahaan manufaktur harus
melakukan proses produksi dan memasarkannya. Proses produksi memunculkan berbagai
macam biaya yang tidak ada dalam pencatatan perusahaan dagang dan bagaimanapun
juga biaya-biaya ini harus diperhitungkan dalam laporan keuangan perusahaan manufaktur.

2016 Akuntansi Manajemen Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Rista Bintara, SE., M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
ALIRAN BIAYA PRODUK

Aliran biaya dan klasifikasi dalam perusahaan manufaktur :

KLASIFIKASI BIAYA UNTUK MEMPREDIKSI PERILAKU BIAYA

1. Biaya Variabel

Biaya variabel adalah biaya yang berubah secara proposional dengan perubahan aktivitas.
Aktivitas tersebut dapat diwujudkan dengan berbagai bentuk seperti unit yang diproduksi,
unit yang dijual, jarak kilometer yang dituju, jumlah tempat tidur yang digunakan, jam kerja
dan sebagainya.

Penting untuk dicatat bahwa pada saat kita membicarakan biaya yang bervariabel, kita
mengartikannya biaya total akan naik atau turun sebagaimana pergerakan naik turunnya
aktivitas. Pemikiran ini disajikan di bawah ini dengan asumsi bahwa biaya baterai di Saturn
adalah $24.

Jumlah produksi mobil Biaya per baterai ($) Biaya variabel total ($)
1 ……………… $24 $24
500 …………. $24 $12.000
1.000 …………. $24 $24.000

Salah satu aspek yang menarik dan perilaku biaya variabel adalah biaya variabel selaku
konstan apabila dinyatakan dalam harga per unit. Lihatlah tabulasi diatas; biaya per unit

2016 Akuntansi Manajemen Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Rista Bintara, SE., M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
tetap sebesar $24 meskipun jumlah totalnya naik atau turun sesuai dengan tingkat
aktivitasnya.

2. Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya yang selalu tetap secara keseluruhan tanpa terpengaruh oleh
tingkat aktivitas. Tidak seperti biaya variabel, biaya tetap tidak dipengaruhi oleh perubahan
aktivitas.

Contoh biaya tetap meliputi depresiasi dengan metode garis lurus, asuransi, pajak, property,
sewa, gaji supervisor, gaji pegawai adminitrasi, dan iklan.

Ringkasan perilaku biaya variabel dan biaya tetap disajikan sebagai berikut :

Perilaku Biaya (dalam rentang yang relevan)


Biaya Total Per Unit
Biaya variabel total akan
bertambah dan berkurang Biaya variabel akan selalu
Variabel
secara proposional terhadap konstan untuk per unit
perubahan tingkat aktivitas
total biaya tetap tidak Biaya tetap per unit akan
dipengaruhi oleh perubahan berkurang apabila jumlah
Tetap
tingkat aktivitas dalam unit yang dihasilkan
rentang yang relevan bertambah

KLASIFIKASI BIAYA UNTUK PEMBEBANAN BIAYA KE OBJEK BIAYA

1. Biaya Langsung

Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang dapat dengan mudah ditelusuri ke objek
biaya yang bersangkutan. Konsep biaya langsung lebih luas dari pengertian bahan langsung
dan tenaga kerja langsung.

2. Biaya Tidak Langsung

Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri dengan mudah
ke objek biaya yang bersangkutan. Biaya umum common stock) adalah biaya yang
bersama- sama dinikmati oleh sejumlah objek biaya. Biaya umum salah satu jenis biaya
tidak langsung.

2016 Akuntansi Manajemen Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Rista Bintara, SE., M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
KLASIFIKASI BIAYA UNTUK PEMBUATAN KEPUTUSAN

1. Pendapatan dan biaya diferensial

Keputusan melibatkan proses pemilihan dari berbagai alternative yang ada. Dalam
keputusan bisnis, setiap alternative memiliki konsekuensi biaya da manfaat yang harus
dibandingkan dengan biaya dsn manfaat yang akan diperoleh dari alternative lain yang
tesedia. Perbedaan biaya antara dua alternatif disebut biaya differensial (differential cost).
Perbedaan penghasilan antara dua laternatif disebut pendapatan diferensial (differential
revenue).

Biaya diferensial dapat berupa biaya tetap maupun biaya variabel. Untuk menunjukkan hal
ini, asumsikan bahwa Nature Way Cosmetics,Inc, berfikir ntuk mengubah metode
pemasarannya dari distribusi melalui sejumlah toko pengecer menjadi model distribusi dari
rumah ke rumah. Biaya yang penghasilannya yang ada saat ini dibandingkan dengan
proyeksi biaya dan penghasilan dalam tabel di bbawah ini.

Distribusi Pengecer Distribusi Langsung Pendapatan dan


(sekarang) (Proyeksi) Biaya Diferensial
$ $ $
Pendapatan (V)
700,000 800,000 100,000
Harga Pokok
Penjualan (V) 350,000 400,000 50,000
Iklan (T)
80,000 45,000 (35,000)
Komisi (V)
- 40,000 40,000
Depresiasi Gedung
(T) 50,000 80,000 30,000
Beban Lain (T)
60,000 60,000 -
Total
540,000 625,000 85,000
$ $ $
Laba Bersih
160,000 175,000 15,000
V = Variabel, T= Tetap

Berdasarkan analisis diatas, penghasilan diferensial adalah $100,000 dan biaya diferensial
adalah $85.000 dan menghasilkan laba bersih diferensial positif sebesar $15.000.

2016 Akuntansi Manajemen Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Rista Bintara, SE., M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
2. Biaya Kesempatan

Biaya kesempatan atau biaya peluang (opportunity cost) adalah manfaat potensial yang
akan hilang bila salah satu alternatife telah dipilih dari sejumlah alternatife yang tersedia.
Contoh : Vicki bekerja paruh waktu dengan upah $200 per minggu pada saat bersepeda.
Dia ingin menghabiskan waktu selama seminggu di pantai selama musim panas dan
atasannya setuju untuk memberikan waktu kepadanya tetapi tanpa bayaran. Upah senilai
$200 yang hilang adalah biaya kesempatan dari berlibur di pantai selama seminggu.

3. Biaya Tertanam

Biaya tertanam (sunk cost) adalah biaya yang telah teerjadi dan tidak dapat diubah oleh
keputusan apa pun yang dibuat saat ini pun asa yang akan datang. Karena biaya tertanam
tidak dapat diubah oleh keputusan apapun, biaya tertanam bukanlah biaya diferensial. Oleh
karenanya, biaya tertanam dapat diabaikan dalam pembuatan keputusan.

BIAYA KUALITAS

Perusahaan mungkin memiliki produk yang bagus dengan desain yang berkualitas tinggi
dan terbuat dari bahan-bahan yang berkualitas, tetapi produk tersebut mengalami kerusakan
pada saat pertama kali digunakan. Salah satu aspek penting kualitas adalah tidak adanya
cacat.

Produk yang memenuhi atau melebihi spesifikasi desain dan bebas dari cacat yang mungkin
memengaruhi penampilan atau mengurangi kinerjanya disebut memiliki kualitas
kesesuaian yang tinggi. Pencatatan, deteksi dan aktivitas lain yang berkaitan dengan
produk cacat memakan biaya yang sering disebut sebagai biaya kualitas.

Biaya kualitas dapat dibagi menjadi empat kategori. Dua kategori dari pemilahan ini adalah
biaya pencegahan, dan biaya penilaian. Biaya yang terjadi agar konsumen tidak
mendapatkan produk cacat. Dua kategori lainnya biaya internal dan biaya kegagalan
external terjadi karena adanya barang cacat.

1. Biaya Pencegahan
Cara yang paling efektif untuk meminimumkan biaya kualitas tetapi tetap
mempertahankan kualitas yang tinggi adalah menghindari masalah yang berkaitan
dengan kualitas sedini mungkin. Inilah tujuan dari biaya pencegahann berkaitan
dengan aktivitas untuk mengurangi jumlah produk atau jasa yang cacat.

2016 Akuntansi Manajemen Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Rista Bintara, SE., M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
Pengendalian proses statistic (statistic process control) adalah teknik yang
digunakan untuk mendeteksi apakah proses yang dijalankan masih berada dalam
kendali.prosws yang sudah tidak terkendali akan menyebabkan unit cacat dan
mungkin akan menyebabkan ketidaksesuaian dengan mesin ataupun factor-faktor
lainnya.

2. Biaya Penilaian
Setiap komponen dan produk cacat harus diketahui sedini mungkin. Biaya Penilaian
(appraisal cost) yang biasanya disebut sebagai biaya inspeksi (inspection cost)
terjadi untuk mengidentifikasikan produk cacat sebelum produk tersebut dikirimkan
kepada konsumen. Para pekerja baik di sector manufaktur maupun jasa dimintai
pertanggungjawaban atas pengendalian kualitas. Pendekatan ini sejalan dengan
rancangan produk yang mudah di produksi.

3. Biaya Kegagalan Internal


Biaya kegagalan terjadi pada saat produk tidak dapat memenuhi spesifikasi
rancangannya. Biaya kegagalan dapat terjadi bail internal maupun external. Biaya
tersebut meliputi sisa bahan, barang yang ditolak, pengerjaan ulang produk cacat
dan waktu yang terbuang karena masalah kualitas. Aktivitas penilaian memberikan
data produk cacat kepada manajemen yang mampu mengarahkan pada usaha untuk
meningkatkan pencegahan sehingga tidak terjadi barang cacat.

4. Biaya Kegagalan Eksternal


Biaya kegagalan eksternal (external failure cost) terjadi bila produk cacat sampai ke
tangan konsumen. Dahulu beberapa manajer mengambil sikap “kita terus maju dan
mengirimkan semua barang kepada konsumen dan kita akan menangani setiap
masalah dengan jaminan garansi” sikap ini menyebabkan tingginya biaya kegagalan
external, kekecewaan konsumen, dan penurunan pangsa pasar serta laba.

LAPORAN BIAYA KUALITAS

Sebagai langkah awal dalam program perbaikan kualitas perusahaan menyusun laporan
biaya kualitas yang memberikan sebuah perkiraan adanya konsekuensi keuangan dari
tingkat cacat produk yang ada di perusahaan. Laporan biata kualitas menguraikan biaya
pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan external, yang
timbul dari kecacatan produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan saat ini.

2016 Akuntansi Manajemen Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Rista Bintara, SE., M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
MANFAAT INFORMASI BIAYA KUALITAS

Laporan biaya kualitas memiliki beberapa kegunaan. Pertama informasi biaya kualitas
membantu para manajer melhat keuntungan financial dari cacat. Para manajer biasanya
tidak sadar dengan besarnya biaya kualitas mereka karena biaya-biaya ini melintadi batas
departemen dan tidak dapat di telusuri dan di akumulasi secara normal oleh sistm biaya.
Kedua, informasi biaya kualitas membantu para manajer mengidentifikasi pentingnya
masalah-masalah kualitas yang dihadapi perusahaan. Ketiga, informasi biaya kualitas
membantu para manajer melihat apakah biaya-biaya kualitas di perusahaan mereka
didistribusikan secara tidak baik. Umumnya biaya-biaya kualitas di perusahaan mereka
didistribusikan kea rah aktivitas-aktivitas pencegahan dan penilaian dan kurang di arahkan
ke kegagalan.

ASPEK INTERNASIONAL KUALITAS

Banyak peralatan yang digunakan dalam manajemen kualitas sekarang yang dikembangkan
di jepang setelah perang dunia II. Dalam pengendalian proses secara statistic, perusahaan-
perusahaan jepang berhutang banyak dari hasil kerja W.Edwards Deming. Bagaimanapun
perusahaan jepang mempunyai tanggung jawab yang besar dalam lingkaran kualitas.

Pada tahun 1980-an kualitas menjadi factor yang sangat esensial. Banyak perusahaan
beranggapan bahwa tidak mungkin bersaing secara efektif jika tidak memiliki program
kualitas yang kuat.

Standard ISO 9000

International Standard Organization (ISO), yang bermarkas di Jenewa, swiss, telah


mengeluarkan panduan pengendalian kualitas yang dikenal sebagai standard ISO 9000.
Banyak perusahaan dan organisasi di Eropa hanya akan membeli dari pemasok yang sudah
bersertifikat standard ISO 9000. Ini berarti bahwa pemasok harus memperlihatkan kepada
ISO bahwa :

a. Sistem pengendalian kualitas digunakan dan system tersebut mampu mendefinisikan


secara jelas tingkat kualitas yang diharapkan.
b. Sistem tersebut dilaksanakan secara lengkap dan didukung oleh berbagai dokumentasi
yang detail tentang prosedur-prosedur pengendalian kualitas.

2016 Akuntansi Manajemen Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Rista Bintara, SE., M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
c. Tingkat kualitas yang diharapkan telah dicapai dalam dasaryang konsisten dan terus-
menerus.

Kunci untuk memperoleh sertifikat standard ISO 9000 adalah dokumentasi. Merupakan hal
yang berbeda bahwa perusahaan tersebut mempunyai sistemm pengendalian kualitas yang
dilaksanakan dengan kemampuan untuk mendokumentasikan langkah-langkah dalam
system pengendalian kualitas. Program ISO untuk setifikasi program manajemen kualitas
tidak terbatas pada perusahaan manufaktur saja. American Institute of Cerrtified Public
Accountants adalah organisasi yang beranggotakan para professional pertama di Amerika
Serikat yang mendapatkan pengakuan di bawah program sertifikasi ISO.

2016 Akuntansi Manajemen Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Rista Bintara, SE., M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

Garrison and Nooreen. 2006. Managerial Accounting. 11th Edition.


William K. Carter & Milton F. Usry. 2008. Cost Accounting. 14th Edition. South-Western
Publishing Co.

2016 Akuntansi Manajemen Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Rista Bintara, SE., M.Ak http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai