Anda di halaman 1dari 17

 

PENDAPATAN

A.  Pengertian

Pendapatan adalah aliran masuk aset atau kenaikan aset lainnya pada suatu entitas

atau penyelesaian/pelunasan kewajiban entitas tersebut dari penyerahan atau produksi

 barang, pemberian/penyerahan jasa, atau kegiatan


kegiat an la
lain
in yang membentuk operasi sentral

atau utama dan berlanjut dari entitas tersebut.

Menurut Paton dan Littleton (1970) telah mengkarakterisasi pendapatan sebagai

 berikut :

 Revenues is the produk of the


the enterprise, measured by the amount
amount of new assets received

 from customers; stated in terms of assets the revenue of the enterprise is represented,

 finally by the flow of funds


funds from the customers or patrons
patrons in exchange for the product of

business, either commodities or service.

(Pendapatan adalah produk perusahaan, yang diukur dengan jumlah aset baru yang

diterima dari pelanggan; dinyatakan dalam bentuk aset, pendapatan perusahaan diwakili,

akhirnya oleh aliran dana dari pelanggan atau pelanggan dengan imbalan produk bisnis,

 baik komoditas atau jasa).

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang dituangkan dalam Standar

 Akuntansi Keuangan
Keuangan   sebagaimana yang didefinisikan pula oleh IASC yang

mendefinisikan pendapatan (revenue) sebagai unsur penghasilan (income) sebagai

 berikut: 

 Income is increases in economic benefits during the accounting period in the form of

inflows or enhancements of assets or decreases of liabilities that result in increases in

equity, other than those relating to equity participants. 


participants.   The definition of income

1
 

ecompasses both revenue and gains. Revenue arises in the course of the ordinary

activities of an enterprise and is referred to by a variety of different names including

 sales, fees, interests, dividends, royalties, and rents

(Pendapatan adalah peningkatan manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam

 bentuk arus masuk atau pening


peningkatan
katan aset atau penurunan
penurunan kewajiban y
yang
ang mengakibatkan

 peningkatan ekuitas, selain yang terkait dengan pihak ekuitas. Definisi penghasilan

meliputi pendapatan dan keuntungan. Penghasilan timbul dalam kegiatan sehari-hari

suatu perusahaan dan dirujuk oleh berbagai nama yang berbeda termasuk penjualan,

 biaya, bunga, dividen, royalti, dan sewa).

Sedangkan menurut Accounting Principles Board APB (1970) yang dituangkan

dalam APB Statement No. 4 mendefinisikan pendapatan sebagai berikut:


 Revenues is gross increases in assets or gross decreases in liabilities recognized and

measured in conformity with generally accepted accounting principles that result from

those types of profit-directed activities3 of an enterprise that can change owners' equity.

(Pendapatan adalah kenaikan bruto dalam aset atau penurunan bruto dalam liabilitas yang

diakui dan diukur sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima secara umum yang

dihasilkan dari jenis aktivitas yang diarahkan pada laba perusahaan yang dapat mengubah

ekuitas pemilik).

Dari beberapa definisi yang telah disebutkan di atas, dapat dilihat karakteristik yang

mendefinisikan pendapatan sebagai berikut:

1.  Aliran masuk aset atau kenaikan aset

Untuk dapat mengatakan bahwa pendapatan ada atau timbul, harus terjadi

transaksi atau kejadian yang menaikkan aset atau menimbulkan aliran masuk aset.

Tidak ada batasan bahwa aset harus berupa kas atau alat likuid yang lain. Akan

2
 

tetapi, tidak semua kenaikan aset dapat menimbulkan pendapatan. IAI

menyebutkan bahwa jumlah rupiah pendapatan dapat berupa penjualan, imbalan

 jasa, bunga, deviden, royalitas, dan sewa.

2.  Operasi utama atau sentral yang terus menerus

Kegiatan utama atau sentral yang menerus atau berlanjut merupakan karakteristik

yang membatasi kenaikkan yang dapat disebut pendapatan. Kenaikan aset harus

 berasal dari kegiatan operasi dan bukan kegiatan iinvestasi


nvestasi dan pendanaan. Akan

tetapi, pendapatan atau untung yang tidak berasal dari operasi utama dengan

sendirinya lalu dapat disebut sebagai pos nonoperasi.

3.  Penurunan Kewajiban

Pendapatan dapat diartikan sebagai perununan kewajiban. Jika timbul pendapatan


yang berasal dari turunnya kewajiban yang dipicu oleh penyesuaian akhir.

Pengiriman barang atau pelaksaan jasa akan mengurangi kewajiban yang

meninmbulkan pendapatan.

4.  Suatu Entitas

Pendapatan didefinisikan sebagai kenaikan aset yang dikuaisai oleh entitas atau

 perusahaan. Oleh karena itu, naiknya


naiknya aset karena pendapatan akan mengakibatkan

naiknya ekuitas. Dan ekuitas naik karena pendapatan.

5.  Produk Perusahaan

Produk merupakan capaian dari kegiatan produktif perusahaan. Maka pendapatan

terbentuk atau terhimpun bersamaan dengan kegiatan produktif perusahaan

hingga pada saat penyerahan produk kepada pelanggan.

3
 

6.  Pertukaran Produk

Dengan konsep dasar penghargaan kesepakatan, pendapatan dinyatakan dalam

 jumlah rupiah penghargaan dalam transaksi penjualan. Pendapatan untuk suatu

 periode merupakan akumulasi pendapatan yang


yang diukur secara objektif.

7.  Berbagai Bentuk dan Nama

Pendapatan adalah konsep yang bersifat generik dan mencakupi semua pos

dengan berbagai bentuk dan nama apapun. Bentuk dan nama lain pendapatan yaitu

 penjualan, biaya, bunga, deviden,


deviden, royalti dan sewa.

8.  Mengakibatkan kenaikan ekuitas

Mengakibatkan atau menghasilkan peningkatan ekuitas, yang akan mengubah

ekuitas pemilik.
Pendefinisian pendapatan sebagai kenaikan aset merupakan definisi dengan

konsep aliran.masuk (inflow


(inflow concept of revenue).
revenue). Konsep ini memiliki kelemahan karena

 pendapatan dianggap baru ada setelah transaksi penjualan terjadi. Dengan kata lain

 pendapatan timbul karena peristiwa atau transaksi pada saat


s aat tertentu dan bukan karena

 proses selama satu periode atau siklus operasi. Kelemahan lainnya adalah definisi ini

mengacaukan pengukuran (measurement) dan penentuan saat pengakuan (timing) dengan

 proses penciptaan pendapatan (revenue generating process). Dan juga, konsep ini

memerlukan justifikasi mengenai mana aliran masuk yang merupakan pendapatan dan

mana yang bukan. Hal ini dilakukan FASB dengan menyebutkan bahwa kenaikan aset

dari pengiriman barang atau pelaksanaan jasa. Ini berarti dari pelanggan atau pembeli.

IAI harus membatasi bahwa kenaikan aset tersebut adalah yang menaikan ekuitas kecuali

yang berasal dari transaksi pemilik.

4
 

Untung

FASB membatasi pengertian pendapatan hanya untuk kenaikan aset yang

 berkaitan dengan operasi utama atau sentral. Sementara itu, IAI, IASC maupun APB tidak

membedakan antara untung dengan pendapatan dan keduanya digabung dalam konsep

 penghasilan (income). Kata kunci yang melekat pada definisi untung adalah :

1.  Kenaikan ekuitas bersih.

2.  Periferal atau insidental.

3.  Selain yang berupa pendapatan atau investasi oleh pemilik.

Menurut FASB, untung perlu didefinisikan berbeda dengan pendapatan dengan

alasan karena adanya karaktistik sumber yang dapat dibedakan dengan operasi utama.

FASB merinci lebih lanjut transaksi, kejadian, maupun peristiwa yang menimbulkan
untung menjadi empat sumber atau karakteristik yaitu sebagaimana yang dijelaskan

dalam SFAC No. 6, prg. 85:

1.  Periferal dan incidental

Contohnya penjualan investasi dalam suratt berharga, penjualan aset tetap,

 pelunasan utang obligasi sebelum jatuh tempo.

2.  Transfer non-timbal balik (nonreciprocal


(nonreciprocal transfers)
transfers) dengan pihak lain

Contohnya hadiah dan donasi (bagi


(bagi organisasi nonprofit ) dan penerimaan ganti

rugi pemenangan tuntutan perkara hukum.

3.  Penahanan aset (holding


(holding assets)
assets)

Contohnya kenaikan harga sekuritas investasi, kenaikan nilai


nilai tukar valuta asing,

dan kenaikan karena penahanan sediaan (holding


(holding gains).
gains).

4.  Faktor lingkungan

Contohnya ganti rugi asuransi musibah alam yang melebihi kos aset yang rusak.

5
 

B.  Pengakuan Pendapatan

Pengakuan adalah pencatatan jumlah rupiah secara resmi ke dalam sistem

akuntansi sehingga jumlah tersebut tertera dalam laporan keuangan. Definisi pendapatan

harus dibedakan dengan pengakuan pendapatan. Bahkan pengertian pendapatan

sebenarnya juga harus dibedakan dengan pengukuran pendapatan. Dengan demikian,

suatu jumlah yang memenuhi definisi pendapatan tidak dengan sendirinya jumlah

tersebut diakui (dicatat secara resmi) sebagai pendapatan.

Dari beberapa definisi yang disebutkan di atas, definisi Paton dan Littleton

menunjukkan netralitas terhadap pengukuran dan pengakuan. Pendapatan sebagai produk

 perusahaan tidak menggambarkan berapa jumlah dan kapan harus dicatat tetapi lebih

menggambarkan bahwa pendapatan memang ada atau berwujud (to


( to exist ).
). Definisi
tersebut lebih difokuskan pada pendapatan. Pengakuan pendapatan tidak boleh

menyimpang dari kerangka konseptual. Oleh karena itu, secara konseptual pendapatan

hanya dapat diakui apabila memenuhi kualitas keterukuran (measurability


(measurability)) dan

keterandalan (reliability
(reliability).
).

Dua konsep penting pengakuan pendapatan

1.  Pembentukan Pendapatan (earning of revenue)

Pembentukan Pendapatan adalah suatu konsep yang berkaitan dengan masalah

kapan dan bagaimana sesungguhnya pendapatan itu timbul atau menjadi ada. Konsep

 pembentukan pendapatan menyatakan bahwa pendapatan terbentuk,


t erbentuk, te
terhimpun,
rhimpun, atau

terhak (to be earned) bersamaan dengan dan melekatkan pada seluruh atau totalitas

 proses berlangsungnya operasi perusahaan dan bukan sebagai hasil transaksi tertentu.

6
 

Pendekatan ini dilandasi oleh konsep dasar upaya dan hasil/capaian serta kontinuitas

usaha. Biaya merepresentasi upaya dan pendapatan merepresentasi capaian.

a.  Konsep Homogenitas Kos

Pendekatan ini juga dilandasi oleh konsep homogenitas kos yaitu seluruh

 pos biaya yang direpresentasi dengan kos menghasilkan pendapatan sebagai satu

kesatuan. Kos komponen atau pos biaya secara individual


in dividual mempunyai kontribusi

dalam menghasilkan pendapatan. Kos mempunyai kedudukan yang sama dalam

menghasilkan pendapatan.

 b.  Implikasi Konsep Homogenitas Kos 


Kos 

Kos berkaitan dengan pendapatan secara proporsional dengan besarnya

kos. Urutan 
Urutan   pengurangan kos barang terjual, biaya penjualan, dan biaya
administratif dalam statemen L-R   bukan
bukan merupakan urutan prioritas. Begitu kos

suatu objek biaya terjadi, pendapatan dapat 


dapat  dianggap terbentuk sehingga laba juga

terbentuk.  
terbentuk.

c.  Asumsi di Balik Homogenitas Kos 


Kos 

Dianutnya konsep dasar upaya dan capaian/hasil. Upaya terjadi dahulu

 baru pendapatan datang.Setiap usaha secara umum mendatangkan atau

menjajikan laba sehingga orang mau melakukan usaha. Biaya (expense)

merupakan upaya yang sengaja dilakukan secara senang hati dengan penuh

kesadaran, semangat, dan pengertian bukan beban yang harus diderita atau

ditanggung oleh pendapatan. 


pendapatan. 

2.  Realisasi Pendapatan (realization


(realization of revenue)
revenue)

Dengan konsep realisasi, pendapatan baru dapat dikatakan terjadi atau terbentuk

 pada saat terjadi kesepakatan atau kontrak dengan pihak pembeli untuk membayar

7
 

 produk baik produk te


telah
lah selesai dan diserahkan ataupun belum dibuat sama sekali.

Dengan kata lain pendapatan terbentuk pada saat produk selesai dikerjakan dan terjual

langsung atau pada saat terjual atas dasar kontrak penjualan ( barang mungkin belum

 jadi atau belum diserahkan). Pendekatan ini disebut juga dengan pendekatan transaksi

(transaction approach).
approach). Konsep realisasi ini lebih berkaitan dengan masalah

 pengukuran pendapatan
pendapatan secara objektif dan lebih bersifat kriteria pengakuan daripada

 bersifat makna pendapatan.

Kiteria Pengakuan Pendapatan

1.  Telah terrealisasi atau cukup pasti terealisasi (realized


( realized atau realizable)
realizable)

Pendapatan dapat dikatakan telah terealisasi bilamana produk (barang atau jasa),
 barang dagangan, atau aset lain telah terjual atau ditukarkan dengan kas atau klaim

atas kas. Pendapatan cukup pasti terealisasi bila aset berkaitan yang berterima atau

ditahan mudah dikonversi menjadi kas atau klaim atas kas yang cukup pasti

 jumlahnya.

2.  Telah terbentuk/terhak (earned)


(earned)  

Pendapatan telah terbentuk bila perusahaan telah melakukan secara substansial

kegiatan yang harus dilakukan untuk dapat menghaki manfaat atau nilai yang melekat

 pada pendapatan. Pendapatan baru dapat


dapat diakui kalau dipenuhi syarat-syarat berikut:

- Keterukuran nilai aset

- Adanya suatu transaksi

- Proses penghimpunan secara substansial telah selesai

8
 

C.  Saat Pengakuan Pendapatan

Jika kriteria terrealisasi dan terbentuk keduanya harus terpenuhi, maka kapan

keduanya dipenuhi sehingga pendapatan dapat diakui? Masalah ini berkaitan dengan saat

(timing ) pengakuan pendapatan. Berikut ini dibahas gagasan saat


s aat pengakuan pendapatan:

1.  Pada Saat Kontrak Penjualan

Pengakuan setelah menandatangani kontrak penjualan dan bahkan sudah

menerima kas untuk seluruh nilai kontrak tetapi perusahaan belum mulai

memproduksi barang. Contoh barang konsumsi dengan jarak penandatangan

kontrak dan penyerahan barang cukup pendek.

2.  Selama Proses Produksi Secara Bertahap

Pengakuan pendapatan dapat dilakukan secara bertahap (per periode


akuntansi) sejalan dengan kemajuan proses produksi atau sekaligus pada saat

 projek selesai dan diserahkan.

Masalah pengakuan selama proses produksi yaitu :

-  Akresi

Akresi (accretion
(accretion)) yaitu pertambahan nilai akibat pertumbuhan fisis atau

 proses alamiah lainnya. pertambahan tersebut berkaitan dengan operasi

utama perusahaan.

-  Apresiasi

Apresiasi (appreciation
(appreciation)) yaitu selisih antara nilai pasar aset perusahaan

dengan kos (nilai buku aset terdepresiai). Apresiasi berlaku untuk semua

 jenis aset tidak terbatas pada aset yang kategori sebagai poduk.

9
 

-  Penghematan kos

Potongan tunai dan keringan (allowances


(allowances)) yang terjadi dalam pembelian

 barang atau jasa bukanlah merupakan pendapatan melainkan pengurang

atau penghemat kos aset yang diperoleh.

3.  Pada Saat Produksi Selesai

Pengakuan pendapatan sudah terealisasi dan pada saat produk selesai

 pendapatan secara substansial sudah terbentuk. Pengakuan


Pengakuan semacam ini setara

dengan pengakuan pendapatan pendapatan dengan metode kontrak selesai.

4.  Pada Saat Penjualan

Pengakuan pendapatan ini merupakan dasar yang paling umumkarena pada

saat penjualan kriteria penghimpunan dan terealisasi telah terpenuhi. Kriteria


terpenuhi karena telah ada kesepakatan pihak lain untuk membayar

 pendapatan secara objektif. Masalah pengakuan saat penjualan yaitu :

-  Kembalian dan potongan tunai

Kembalian atau return untuk suatu periode yang timbul akibat barang

cacat atau rusak dicatat dengan membalik jurnal yang telah dibuat pada

saat penjualan dengan jumlah pengembalian. Sedangkan potongan tunai

adalah potongan yang ditawarkan penjual melalui terma penjualan seperti


sepert i

2/10, n/30. Masalah yang timbul tidak berkaitan dengan pengakuan

 pendapatan tetapi dengan berapa harga jumlah rupiah pendapatan

(penjualan) harus dicatat.

-  Kos purna jual

Penyesuaian kos purna jual merupakan bagian dari pengukuran laba yang

tepat, terdapat cara yang cukup layak untuk mengatasi masalah tersebut.

10
 

Prosedur untuk mengantisipasi kos itu adalah mendebit jumlah taksiran

kos kegiatan dan mengkredit jumlah yang sama ke dalam suatu akun

cadangan melalui penyesuaian akhir tahun.

-  Kerugian piutang

Piutang bukan merupakan sarana yang dapat digunakan sebagai alat

 pembayaran sehingga kurang tepat jika digunakan sebagai pengukur

 pendapatan. Masalah
Mas alah kerugian piutang dapat diatasi dengan membentuk

cadanngan kerugian piutang.

-  Transaksi penjualan

Transaksi penjualan adalah transaksi pertukaran aset secara aktual bukan

transaksi kontrak itu sendiri. penjualan dikatakan terjadi


t erjadi jika produk telah
ditransfer ke pembeli dan penjual mendapatkan kas atau klaim atas kas.

5.  Pada Saat Kas Terkumpul

Pengakuan pendapatan pada saat kas terkumpul merupakan pengakuan

 pendapatan berdasarkan asas kas (cash


(cash basis).
basis). Pendapatan diakui untuk suatu

 periode sebesar kas yang telah diterima dalam periode tersebut.

11
 

Kegiatan Internal Yang Kegiatan Pemicu dan Bukti


Kaidah Pengakuan
Terlibat Pengakuan
1.  Pada saat Penandatanganan Pendapatan belum diakui.
kontrak kontrak/penerimaan Surat kontrak dan penerimaan
 penjualan. uang muka. (Kegiatan  bukti setor bank sebagai dasar
 produksi atau internal  pencatatan uang muka.
 belum terjadi)
2.  Selama proses Penggunaan bahan Penyiapan dan pengiriaman
 prdouksi secara  baku, tenaga kerja surat penagihan.
 bertahap. langsung dan overhead. Penyesuaian akhir tahun atas
(Sudah ada Pembayaran biaya dasar catatan akumulasi kos.
kontrak administrasi dan
 penjualan.)  pemasaran.
Penagihan (billing).
Penyesuaian akhir
tahun.
3.  Pada saat Pemindahan barang Belum ada kontrak: (a)
 produksi  jadi dari pabrik ke Penyerahan barang kebagian
selesai. (Sudah gudang. gudang disertai nota
ada kontrak Penyesuaian akhir  penerimaan atau (b)
 penjualan/order tahun.  penyesuaian akhir tahun.
 pembelian atau Syarat cukup pasti teralisasi
 belum). harus terpenuhi.
Sudah ada kontrak:
 penyerahan barang kebagian
gudang disertai nota
 penerimaan dan surat kontrak
atau order pembelian
4.  Pada saat Penerimaan order Pengiriman barang disertai
 penjualan.  pembelian.  pengiriman faktur sesuai
Penerimaan uang syarat f.o.b
syarat  f.o.b shipping point
muka. atau f.o.b
atau  f.o.b destination.
Pengiriman barang Penerimaan nota terima
langsung atau melalui  barang didukung faktur dan
ekspedisi. order pembelian/penjualan.
Penyiapan/pengiriman
faktur penjualan
Penerimaan nota terima
 barang dai pembeli.
5.  Pada saat kas Pengiriman surat Penerimaan kas didukung
terkumpul. tagihan angsuran nota pembayaran (remittance
(sudah ada Penerimaan kas atau advice) atau
advice) atau bukti transfer
kontrak dan alat pembayaran lain Penyesuaian akhir tahun atas
 barang telah (transfer via bank). dasar catatan kas yang
dikirim.) Penyesuaian akhir terkumpul sampai akhir
tahun.  periode.

12
 

D.  Saat Pengakuan Penjualan Jasa

Pengakuan pendapatan dari penjualanan secara umum mengikuti pemikiran yang

melandasi pengakuan pendapatan untuk penjualan barang. Dalam hal jasa yang

dilaksanakan dalam jangka panjang, pendapatan dapat diakui bersamaan kemajuan

 pelaksanaan berdasarkan penagihan periodik. AICPA memberikan kaidah pengakuan

umum untuk penjualan jasa sebgai berikut :  

1.  Jika pemberian jasa terdiri atas pelaksanaan suatu pekerjan atau tindakan,

maka pendapatan harus diakui pada saat pekerjaan tersebut telah dilakukan.

2.  Jika pemberian jasa terdiri atas pelaksanaan serangkaian pekerjaan atau

tindakan secara bertahap, maka pendapatan diakui selama perioede

 pelaksanaan pekerjaan secara proporsional.


3.  Jika pemberian jasa terdiri atas pelaksanaan serangkaian pekerjaan atau

tindakan secara bertahap, maka pendapatan dapat diakui pada saat seluruh

 pekerjaan telah selesai dilaksanakan bila kondisi berikut terpenuhi :

-  Proporsi jasa yang dilaksanakan pada tahap akhir pekerjaan begitu kritis

sehingga seluruh pekerjaan tidak dapat dikatakan selesai sebelum tahap

akhir dilaksanakan.

-  Jasa harus diberikan dalam beberapa tahap yang tidak dapat ditentukan

dimuka selama waktu yang tidak pasti dan tidak ada cara yang cukup layak

untuk menentukan tingkat penyelesaian pekerjaan.

4.  Jika terdapat tingkat ketidakpastian yang tinggi berkenaan dengan

ketertagihan atau kolektibilitas pendapatan jasa, maka pendapatan baru diakui

setelah kas terkumpul.

13
 

Dalam PSAK No. 23 IAI menetapkan bahwa pengakuan pendapatan atas dasar

kemajuan pelaksanaan merupakan ketentuan utama sedangkan kaidah lain merupakan

 pengecualian dari kaidah ini. IAI juga menetapkan dasar yang disebut dengan kos

terpulihkan (recoverable
(recoverable cost ) sebagai pengecualian dasar kemajuan pelaksanaan jasa.

Dan IAI juga mengeksplisitkan asumsi atau kondisi yang melandasi keterapan

 pengakuan atas dasar kemajuan pelaksanaan yaitu :

1.  Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal.

2.  Besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut

akan diperoleh perusahaan.

3.  Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal neraca dapat diukur

dengan andal.
4.  Biaya yang terjadi untuk transaksi tersebut dan biaya untuk menyelesaikan

transaksi tersebut dapat diukur dengan andal.

E. Pedoman Umum Pengakuan Pendapatan

FASB telah meringkan pedoman umum pengakuan pengakuan pendapatan dalam

SFAC No. 5 paragraf 84 sebagai berikut : 

1.  Kriteria terbentuk dan terrealisasi biasanya dipenuhi pada saat produk atau

 barang dagangan diserahkan atau jasa diberikan kepada pelanggan. Oleh

karena itu, pendapatan dari kegiatan produksi dan pemasaran


p emasaran serta untung dan

rugi dari penjualan aset lainnya pada umumnya diakui pada saat penjualan

(dalam arti pertukaran atau pengiriman barang).

2.  Apabila kontrak penjualan atau penerimaan kas (atau keduanya) mendahului

 produksi dan pengiriman (seperti dalam kasus berlangganan majalah dengan

14
 

 pembayaran di muka), pendapatan dapat diakui pada saat terhak (earned) dan

 pengiriman (delivery).

3.  Apabila produk dikontrak sebelum diproduksi, pendapatan dapat diakui

secara bertahap dengan metoda persentase penyelesaian pada saat sudah

terbentuk asalkan.taksiran yang layak atas hasil pada saat penyelesaian dan

taksiran kemajuan.produksi dapat diukur dengan cukup andal.

4.  Apabila jasa diberikan atau hak untuk menggunakan aset berlangsung secara
secar a

menerus (kontinyu) selama suatu perioda (misalnya, bunga atau sewa)


sew a) dengan

kontrak harga yang pasti, pendapatan dapat diakui bersamaan dengan

 berjalannya waktu.

5.  Apabila produk atau aset lain dapat segera terealisasi karena dapat dijual
dengan harga yang cukup pasti tanpa biaya tambahan yang berarti (misalnya

 produk pertanian tertentu, logam


logam mulia, dan surat-surat berharga), pendapatan

dan beberapa untung atau rugi dapat diakui pada saat selesainya produksi atau

 pada saat harga aset tersebut berubah.

6.  Apabila produk jasa, atau aset lain tidak segera dapat dikonversi menjadi kas,

 pendapatan atau untun


untung
g atau rug
rugii dapat diakui p
pada
ada saat transaksi telah selesai

(tuntas) dan nilai wajar dapat ditentukan dalam kisaran


kis aran yang layak.

7.  Apabila ketertagihan (kolektibilitas) aset yang diterima untuk produk, jasa,

atau aset lain meragukan, pendapatan dapat diakui atas dasar kas yang

terkumpul atau yang diterima.

15
 

F.  Prosedur Pengakuan

Kebijakan akuntansi perusahaan harus menetapkan kejadian atau kegiatan internal

apa yang dapat digunakan sebagai pemicu pencatatan ke dalam sistem akuntansi atau

menetapkan kapan suatu penjualan dianggap secara teknis telah terjadi sehingga

memicu pencacatan jumlah rupiah penjualan tersebut. Kebijakan ini biasanya

dituangkan dalam buku pedoman akuntansi (accounting


(accounting manual ).
). Contohnya, apabila

ditentukan bahwa saat penjualan digunakan sebagai dasar pengakuan pendapatan, atas

dasar kegiatan mana dan bukti apa bagian akuntansi dapat mencatat atau menjurnal

 pendapatan dari penjualan tersebut. Ketentuan mengenai hal ini biasanya dituangkan

dalam buku pedoman akuntansi. 

Asumsikan bahwa sebuah perusahaan memiliki serangkaian kegiatan yaitu order


diterima dan disepakati, barang diproduksi dan siap dikirim, barang dikirim atau

diserahkan (consigned) ke perusahaan ekspedisi, faktur disiapkan dan dikirim, dan

nota penerimaan barang diterima dari pembeli. Dalam serangkaian langkah tersebut,

kegiatan mana yang dapat memicu pencatatan penjualan (debit: kas atau piutang dan

kredit: penjualan)? Untuk perusahaan pada umumnya, selesainya pembuatan faktur

 bersamaan dengan pengiriman barang adalah saat yang paling tepat untuk pencatatan

 penjualan. Dalam kasus yang khusus seperti pada penjualan angsuran, tentunya

diperlukan perlakuan khusus untuk menetapkan kapan penjualan sepenuhnya dapat

dianggap telah terjadi. Penentuan kegiatan yang memicu pencatatan diperlukan juga

untuk saat pengakuan yang lain.  

Pengertian penjualan yang dibahas di atas adalah pengertian ekonomik atau

 bisnis. Pengertian yuridis penjualan adalah ter


terjadinya
jadinya transfer hak kepemilikan. Arti

 penting kriteria ini secara um


umum
um dapat diterima. Akan tetapi, transfer hak kepemilikan

16
 

merupakan proses yang sangat teknis dan rumit sebagai dasar pencatatan akuntansi.

Konsep substansi di atas bentuk ( substance over form)


form) menyarankan agar pembukuan

 pendapatan sehari-hari tidak terlalu menekankan pada aspek yuridis formal. 

G.  Penyajian

Masalah yang berkaitan dengan penyajian pendapatan adalah pemisahan antara

 pendapatan dan untung dan pemisahan berbagai sifat untung menjadi pos biasa dan

luar biasa dan cara menuangkannya dalam laporan laba-rugi.

17

Anda mungkin juga menyukai