Anda di halaman 1dari 6

Nama: Kurniati

Npm: 183010020

Tugas: Pendidikan Budaya Anti Korupsi

Ringkasan pertemuan ke 1-6

“KORUPSI” dari bahasa latin “CORRUPTIO” atau “CORUPTUS”.


CORUPTIO dari kata “CORRUMPERE”. Arti kata korupsi secara harfiah adalah
kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral,
penyimpangan dari kesucian.

Selanjutnya untuk beberapa pengertian lain, disebutkan bahwa (Muhammad Ali :


1998) :

1.Korup artinya busuk, suka menerima uang suap/sogok,memakai kekuasaan


untuk kepentingan sendiri dan sebagainya;

2.Korupsi artinya perbuatan busuk seperti penggelapan uang, penerimaan uang


sogok, dan sebagainya; dan

3.Koruptor artinya orang yang melakukan korupsi.

pengertian korupsi, kolusi, dan nepotisme

1. Tindak pidana korupsi adalah setiap orang yang dikategorikan melawan


hukum, melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri, menguntungkan
diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan
kewenangan maupun kesempatan atau sarana yang ada padanya karena
jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara
2. Kolusi merupakan sikap dan perbuatan tidak jujur dengan membuat
kesepakatan secara tersembunyi dalam melakukan kesepakatan perjanjian
yang diwarnai dengan pemberian uang atau fasilitas tertentu sebagai
pelicin agar segala urusannya menjadi lancar. Kolusi dapat didefinisikan
sebagai pemufakatan secara bersama untuk melawan hukum antar
penyelenggara negara atau antara penyelenggara dan pihak lain yang
merugikan orang lain, masyarakat, dan negara
3. Nepotisme yaitu setiap perbuatan penyelenggaraan negara secara melawan
hukum yang menguntungkan kepentingan keluarganya atau kroninya di
atas kepentingan masyarakat, negara, dan bangsa. Dalam istilah lain
nepotisme adalah tindakan yang hanya menguntungkan sanak saudara atau
teman-teman sendiri, terutama dalam pemerintahan walaupun objek yang
diuntungkan tidak berkompeten

Penyebab korupsi

• Faktor internal merupakan penyebab yang datangnya dari diri pribadi atau
individu

• Faktor eksternal berasal dari lingkungan atau sistem.

Pendapat yang mengarah pada faktor internal

1. Sifat tamak manusia,

2. Moral yang kurang kuat menghadapi godaan,

3. Gaya hidup konsumtif,

4. Tidak mau (malas) bekerja keras

Pendapat yang mengarah pada faktor eksternal

1. Kurang keteladanan dan kepemimpinan elite bangsa,

2. Rendahnya gaji Pegawai Negeri Sipil,

3. Lemahnya komitmen dan konsistensi penegakan hukum dan peraturan


perundangan,

4. Rendahnya integritas dan profesionalisme,


5. Mekanisme pengawasan internal di semua lembaga perbankan, keuangan,
dan birokrasi belum mapan,

6. Kondisi lingkungan kerja, tugas jabatan, dan lingkungan masyarakat, dan

7. Lemahnya keimanan, kejujuran, rasa malu, moral dan etika

Dampak Masif Korupsi

1. Dampak ekonomi

2. Dampak sosial dan kemiskinan masyarakat

3. Dampak birokrasi pemerintahan

4. Dampak politik dan demokrasi

5. Dampak terhadap penegak hukum

6. Dampak terhadap pertahanan dan keamanan

7. Dampak kerusakan lingkungan

NILAI-NILAI ANTI-KORUPSI

1. Kejujuran
2. Kepedulian
3. Kemandirian
4. Kedisiplinan
5. Tanggungjawab
6. Kerja keras
7. Kesederhanaan
8. Keberanian

3 Tingkat Korupsi

1. Material benefit (Mendapatkan keuntungan material yang bukan haknya


melalui kekuasaan) Penyimpangan kekuasaan untuk mendapatkan
keuntungan material baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Korupsi
pada level ini merupakan tingkat paling membahayakan karena melibatkan
kekuasaan dan keuntungan material. Ini merupakan bentuk korupsi yang
paling banyak terjadi di Indonesia.
2. Abuse of power (Penyalahgunaan kekuasaan). Abuse of power merupakan
korupsi tingkat menengah, Segala bentuk penyimpangan yang dilakukan
melalui struktur kekuasaan, baik pada tingkat negara maupun lembaga-
lembaga struktural lainnya, termasuk lembaga pendidikan, tanpa
mendapatkan keuntungan materi.
3. Betrayal of trust (Pengkhianatan kepercayaan). Penghianatan merupakan
bentuk korupsi paling sederhana, Semua orang yang berkhianat atau
mengkhianati kepercayaan atau amanat yang diterimanya adalah koruptor.
Amanat dapat berupa apapun, baik materi maupun non materi (ex: pesan,
aspirasi rakyat) Anggota DPR yang tidak menyampaikan aspirasi
rakyat/menggunakan aspirasi untuk kepentingan pribadi merupakan
bentuk korupsi

Upaya pemberantasan korupsi

1. Tugas koordinasi (Pasal 7)


-Mengkoordinasikan penyelidikan,penyidikan, dan penuntutan TPK
-Menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatan pemberantasan TPK
-Meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan TPK kepada instansi
terkait
-Melaksanakan dengar pendapat & pertemuan dengan instansi yang
berwenang melakukan pemberantasan TPK
-Meminta laporan instansi terkait tentang pencegahan TPK
2. Tugas supervisi (pasal 8)

-Melakukan pengawasan, penelitian, atau penelaahan terhadap instansi


yang menjalankan tugas dan wewenang berkaitan dengan pemberantasan
tpk, dan instansi yg melaksanakan pelayanan public.

3. Tugas pencegahan (pasal 13)

-Melakukan pendaftaran dan pemeriksaan thd laporan harta kekayaan


penyelenggara negara

-Menyelenggarakan program pendidikan antikorupsi pada setiap jenjang


pendidikan

-Merancang dan mendorong terlaksananya program sosialisasi pemberantasan


TPK

-Melakukan kampanye anti korupsi kpd masyarakat umum

-Melakukan kerja sama bilateral atau multilateral dalam pemberantasan TPK

Anda mungkin juga menyukai