Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

CAHAYA DAN SIFAT SIFAT CAHAYA

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Konsep Dasar Fisika SD

Dosen Pengampu : Dr. Hj. Yanti Fitria , S.Pd, M.Pd

Oleh Kelompok 8 :

Nayla Amalia Fauziah (21129264)

Nurul Ikhsani Putri (21129089)

Nur Kholila Azmi (21129448)

KELAS BB.07

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, serta inayah-Nya kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
mata pelajaran Fisika ini dengan sebuah pembahasan tentang “CAHAYA DAN SIFAT-
SIFATNYA”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini. Serta ucapan terima kasih kepada Dosen pembimbing mata
pelajaran Fisika, dimana atas bimbingan beliau kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta
referensi pembelajaran maupun inpirasi terhadap pembaca.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Padang, 08 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR........................................................................................................v
DAFTAR
ISI.......................................................................................................................2
BAB
I...................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.................................................................................................
.............4
A. Latar Belakang..........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................4
C. Tujuan.......................................................................................................................5

BAB
II..................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................
.............6
A. Pengertian Cahaya....................................................................................................6
B. Sifat-sifat Cahaya.....................................................................................................6
C. Pemantulan dan Pembiasan Cahaya........................................................................16
D. Uji Kompetensi........................................................................................................21
BAB
III...............................................................................................................................24
PENUTUP..............................................................................................................
............24
A. Kesimpulan..............................................................................................................24
B. Saran........................................................................................................................24
DAFTAR
PUSTAKA.......................................................................................................25
DAFTAR
GAMBAR........................................................................................................25
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dapatkah kamu mengamati benda-benda di dalam ruangan yang gelap gulita ?
Nyalakan senter atau lampu!. Dapatkah kamu melihat benda- benda itu sekarang ? Apakah
yang menyebabkan benda-benda terlihat jelas ? cahaya yang dipancarkan senter atau lampu
menerangi ruangan. Akibatnya, benda- benda dapat terlihat. Tanpa cahaya, kita tidak dapat
melihat benda-benda di sekitar kita.
Cahaya merupakan suatu bentuk energi yang sangat penting yang dibutuhkan oleh
seluruh makhluk hidup yang ada di bumi. Tanpa adanya cahaya kehidupan di bumi pun
dipastikan tidak dapat berjalan sempurna. Semua makhluk hidup menggantungkan
hidupnya baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap keberadaan
cahaya.Tumbuhan juga sangat membutuhkan cahaya untuk kegiatan fotosintesis, dimana
fotosintesis adalah suatu peroses pembuatan dan pembentukan makanan yang dilakukan
oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun, yaitu klorofil dengan
bantuan bantuan energi cahaya matahari, jika tumbuhan tidak mendapatkan cahaya maka
tumbuhan tidak akan melakukan proses fotosintesis sehingga tidak dapat mengeluarkan
oksigen.
Pejamkan matamu. Apakah kamu dapat melihat benda disekitarmu walaupun
cahaya di sekitar disekitarmu terang benderang, tanpa mata kamu tidak dapat melihat. Mata
yang sehat dibutuhkanuntuk penglihatan yang baik.
Menurutmu dari manakah cahaya itu berasal? Semua cahaya berasal dari sumber
cahaya. Semua benda yang dapat memancarkan cahaya disebut sumber cahaya. Contoh
sumber cahaya antara lain matahari, bulan, bintang, lampu, api, dan kilat.
Untuk lebih mengetahui cahaya, sifat cahaya dan berbagai peristiwa yang berkaitan
dengan sifat-sifat cahaya, mari kita pelajari bersama materi berikut ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu cahaya?
2. Apa saja sifat-sifat cahaya?
3. Bagaimana cara menerapkan pemantulan dan pembiasan cahaya pada kehidupan
sehari-hari?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian cahaya
2. Menjelaskan sifat-sifat cahaya
3. Menjelaskan penerapan pemantulan dan pembiasan cahaya pada kehidupan sehari-hari.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Cahaya

Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat mata


dengan panjang gelombang sekitar 380-750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi
elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun tidak. Selain itu,
cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Paket cahaya yang disebut spektrum
kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna. Bidang studi
cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset yang penting pada fisika
modern.

Di sekitar kita, ada banyak sekali benda yang memancarkan cahaya. Benda yang
dapat memancarkan cahaya dinamakan sumber cahaya. Ada dua macam sumber cahaya,
yaitu sumber cahaya alami dan sumber cahaya buatan. Sumber cahaya alami merupakan
sumber cahaya yang menghasilkan cahaya secara alamiah dan setiap saat, contohnya
matahari dan bintang. Sumber cahaya buatan merupakan sumber cahaya yang
memancarkan cahaya karena dibuat oleh manusia, dan tidak tersedia setiap saat, contohnya
lampu senter, lampu neon, dan lilin.

B. Sifat-Sifat Cahaya
1. Cahaya Dapat Menembus Benda Bening
Untuk mengetahui sifat-sifat cahaya pada benda bening, lakukan percobaan
berikut.
• Alat dan Bahan
1. Lampu senter
2. Gelas bening
3. Gelas berwarna
4. Kaleng
5. Batu
6. Karton
7. Plastik bening
• Cara kerja
1. Letakkan masing-masing benda di atas meja.
2. Sorotkan cahaya dari lampu sentermu mengenai masing-masing benda.
3. Amati berkas cahaya senter di balik tiap benda saat disinari.
4. Catatlah hasil kegiatanmu pada tabel berikut dengan memberi tanda (√) jika
benda dapat ditembus cahaya dan tanda (-) jika benda tidak dapat ditembus
cahaya.
• Hasil percobaan
No. Nama Tembus Cahaya
1. Gelas bening √
2. Gelas berwarna −
3. Kaleng −
4. Batu −
5. Karton −
6. Plastik bening √
Link Percobaan: https://youtu.be/cgCnUW2LzgM

Benda bening adalaah benda yang dapat ditembus oleh cahaya.Benda-benda yang
tidak dapat ditembus oleh cahaya disebut benda gelap. Contoh benda bening antara lain
kaca, mika, plastik bening, air jernih, dan botol bening. Sifat cahaya yang dapat
menembus benda bening, memungkinkan cahaya matahari dapat menembus permukaan
air jernih, sehingga tanaman yang hidup di dasar air dapat tetap tumbuh dengan baik.
Sifat cahaya yang dapat menembus benda bening ini dapat dimanfaatkan orang untuk
membuat berbagai peralatan misalnya kacamata, akuarium, kaca mobil, dan termometer.

(Sumbergambar:https://www.ruangguru.com/hubfs/cahaya%20menembus%20
benda%20bening-1.png)

2. Cahaya Dapat Dipantulkan


Pemantulan cahaya adalah perubahan arah rambat cahaya ke arah sisi (medium)
asalnya, setelah menumbuk antarmuka dua medium. (Antonius, IKIP, 2016)

1) Hukum pemantulan cahaya :


1. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul, terletak dalam satu bidang.
2. Besarnya sudut datang sama dengan sudut pantul (i=r).
Beberapa pengertian yang berkaitan dengan pemantulan cahaya antara lain :
a. Sinar datang atau sinar jatuh, yaitu sinar yang datang lurus menuju
permukaan benda.
b. Sinar pantul, yaitu sinar yang dipantulkan dari permukaan benda.
c. Titik datang atau titik jatuh sinar, yaitu titik pada permukaan benda dimana
sinar itu jatuh dan dipantulkan.
d. Garis normal, yaitu garis yang dibuat melalui titik jatuh sinar dan tegak lurus
dipermukaan benda.
e. Sudut datang atau sudut jatuh sinar, yaitu sudut yang dibentuk antara sinar
jatuh atau sinar datang dan garis normal.
f. Sudut pantul, yaitu sudut yang dibentuk antara sinar pantul dan garis normal.

2) Jenis-jenis pemantulan Cahaya


Cahaya dapat dipantulkan adalah sebuah proses terpancarnya kembali
cahaya dari permukaan benda yang terkena cahaya. Sifat pemantulan ini dapat
dibagai menjadi dua, yaitu pemantulan teratur dan pemantulan baur (difus).
Contohnya yaitu ketika kita bermain di siang hari dengan membawa sebuah cermin.
Jika mengarahkan cermin ke arah datangnya sinar matahari, kemudian kita coba
arahkan ke segala arah, akan terjadi sebuah pantulan cahaya yang terpantul dari
sinar matahari tersebut.
Sedangkan pemantulan baur terjadi karena cahaya mengenai benda yang
permukaannya tidak rata. Contohnya yaitu pada tanah yang tidak rata atau pada air
yang bergelombang. Adanya pemantulan baur, tempat-tempat yang tidak ikut
terkena cahaya secara langsung akan ikut menjadi terang.
(sumber.gambarhttps://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2
Fwww.dosenpendidikan.co.id%2Fsifat-
cahaya%2F&psig=AOvVaw3h8oxl62Rh45U9CcxypnVX&ust=16338761808950
00&source=images&cd=vfe&ved=0CAsQjRxqFwoTCOj3rL3FvfMCFQAAAAA
dAAAAABAD)

3) Bayangan pada cermin


Benda yang mempunyai permukaan licin atau mengiap disebut cermin.
Cermin dapat membentuk bayangan benda. Bayangan benda itu tampak sama
seperti benda asli. Hal itu terjadi karena cermin mempunyai permukaan licin yang
dapat menghasilkan pemantulan teratur.
Berdasarkan permukaanya, cermin digolongkan menjadi tiga, yaitu cermin
datar, cermin cekung, dan cermin cembung.
1. Cermin datar adalah cermin yamg memiliki bagian pemantul cahaya yang datar.
Contoh : cermin yang digunakan untuk berkaca
2. Cermin cekung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya berupa
cekungan. Cekungan ini seperti bagian dalam suatu bola. Contoh : bagian dalam
lampu mobil dan lampu senter.
3. Cermin cembung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya berupa
cembungan. Cembunga ini seperti bagaian lauar suatu bola. Contoh kaca spion
pada mobil dan motor.

a) Bayangan yang terjadi pada cermin datar


Untuk mengetahui bayangan yang terjadi pada cermin datar,
lakukanlah percobaan sebagai berikut:
▪ Alat dan bahan
1. Cermin datar
2. Type-X atau benda berbeda sisi lainnya
▪ Cara kerja
1. Letakkan Type-X di depan cermin.
2. Amati bagaimana bayangan Type-X didepan cermin
▪ Hasil percobaan

“Bayangan Type-X yang dibentuk cermin datar bersifat


semu, tegak, dan sama dengan bendanya.”

Link Percobaan: https://youtu.be/FjOmAdBFA3A

b) Bayangan yang terjadi pada cermin cekung


▪ Alat dan bahan
1. Sendok makan yang masih mengkilap
2. Pulpen
▪ Cara kerja
1. Dekatkan kepala pulpen ke bagian sendok yang cekung.
2. Amatilah bayangan pulpen pada cekungan sendok.
3. Bandingkan ukuran pulpen asli dengan ukuran bayangan pulpen.
4. Setelah itu jauhkan pulpen dari sendok.
5. Amatilah bayangan pulpen pada bagian sendok yang cekung.
6. Bandingkan ukuran pulpen dengan bayangannya.
▪ Hasil percobaan
1. “Jika letak benda dekat dari cermin cekung, maka bayangan
yang terbentuk semu, lebih besar, dan tegak”
2. “Jika letak benda jauh dari cermin cekung, maka bayangan yang
terbentuk nyata (sejati) dan terbalik”.

c) Bayangan yang terbentuk pada cermin cembung


▪ Alat dan bahan
1. Sendok makan yang masih mengkilap
2. Pulpen
▪ Cara kerja
1. Dekatkanlah kepala pulpen pada bagian sendok yang cembung.
2. Amati bayangan yang pulpen pada bagian sendok yang cembung
tersebut.
3. Bandingkan ukuran pulpen asli dengan ukuran bayangan pulpen.
4. Setelah itu jauhkan pulpen dari sendok
5. Amati bayangan pulpen pada bagian sendok yang cembung.
6. Bandingkan ukuran pulpen dengan bayangannya.
▪ Hasil percobaan

“Benda-benda di muka cermin cembung memiliki bayangan


yang selalu semu, lebih kecil, dan tegak seperti bendanya.”

3. Cahaya Dapat Merambat Lurus


Cahaya merupakan partikel-partikel sangat kecil dan bergerak sangat cepat
dengan lintasan garis lurus dengan kecepatan 300.000 km/detik. Garis-garis lurus yang
menggambarkan cahaya disebut sinar cahaya. Kumpulan sinar sinar cahaya akan
membentuk berkas cahaya. Bayangan-bayangan terjadi karena cahaya merambat lurus.
Jika mengenai penghalang, cahaya tidak dapat diteruskan. Hal inilah yang
menyebabkan kita tidak dapat melihat cahaya mencapai daerah di belakang benda.

(sumber.gambarhttps://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fww
w.monstutor.com%2F2020%2F05%2Fcara-membuktikan-cahaya-merambat-
lurus.html&psig=AOvVaw0hJYi6w1qvoBt-
ysMypUk3&ust=1633876062536000&source=images&cd=vfe&ved=0CAsQjRxqFw
oTCJCRu-rEvfMCFQAAAAAdAAAAABAD)

4. Cahaya Dapat Dibiaskan


Pengertian pembiasan (refraksi) cahaya adalah pembelokan arah rambat cahaya
karena medium (zat perantara) yang dilalui cahaya berbeda kerapatan optiknya
sehingga kecepatan cahaya berbeda pula. Contoh pembiasan cahaya adalah cahaya dari
udara ke kaca, dari air ke kaca, dari udara ke air, dan sebagainya. Pembiasan cahaya
juga dapat terjadi jika cahaya datang dari udara ke prisma. Prisma adalah benda bening
yang dibatasi oleh dua bidang permukaan yang bersudut dan disebut sudut pembias
prisma. Apabila seberkas cahaya masuk pada salah satu permukaan prisma maka
cahaya tersebut akan dibiaskan dari permukaan prisma yang lain dan membentuk sudut
deviasi. (Kunlestiowati Hadiningrum dan kawan-kawan, 2016)

Pembiasan dalam pengertian umum, merupakan gejala pembelokan arah jalar


gelombang karena kelajuan rambat gelombang berubah. Artinya, peristiwa pembiasan
tidak hanya tejadi pada cahay. Setiap perambatan gelombang, kecepatan, dan panjang
gelombang dari gelombang itu dapat berubah, hanya saja frekuensi gelombang selalu
tetap ketika energi gelombang itu tetap. Pembiasan cahaya terjadi bila akibat cahaya
melewati dua medium yang berbeda kerapatan optiknya.pembiasan cahaya disebut juga
dengan pembelokan cahaya.
Pembiasan cahaya ada dua macam, yaitu:
1. Pembiasan cahaya dari zat renggang ke zat yang rapat akan mendekati garis normal,
misalnya cahaya dari udara ke air.
2. Pembiasan cahaya dari zat yang rapat ke zat yang renggang akan menjauhi garis
normal, misalnya cahaya dari air ke udara.

(sumber.gambarhttps://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.r
uangguru.com%2Fblog%2Fperistiwa-pembiasan-
cahaya&psig=AOvVaw3FmcUSRNoqPcvBSf8j3OaC&ust=1633876893216000&
source=images&cd=vfe&ved=0CAsQjRxqFwoTCJDKyIDIvfMCFQAAAAAdA
AAAABAD)
Untuk memahami lebih jelas tentang pembiasan cahaya, lakukan percoban
berikut:
o Alat dan bahan
1. Sedotan/benda panjang lainnya
2. Air bening
3. Gelas bening
o Cara kerja
1. Sediakan air bening
2. Isi air tersebut ke dalam gelas hingga setengah bagian gelas
3. Celupkan sebagian sedotan pensil ke dalam air.
4. Amati yang terjadi
o Hasil percobaan

Sedotan tampak bengkok karena adanya pembiasan cahaya.

Link Percobaan: https://youtu.be/qOBGLKcTlQ0

Akibat dari pembiasan, antara lain:

1. Tongkat atau pensil yang sebagian tercelup ke dalam air kelihatan seperti patah,
2. Telunjuk jari yang kita masukkan ke dalam air terlihat patah,
3. Dasar kolam yang airnya jernih tampak lebih dangkal dari yang sebenarnya.

(sumber.gambarhttps://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fbrainly
.co.id%2Ftugas%2F39139523&psig=AOvVaw1G27wDSPRzeggc096SGI3U&ust
=1633877647379000&source=images&cd=vfe&ved=0CAsQjRxqFwoTCMCokO
LKvfMCFQAAAAAdAAAAABAJ

5. Cahaya Dapat Diuraikan


Ketika kita melihat pemandangan alam, seolah olah kita melihat bahwa cahaya
matahari berwarna putih. Cahaya putih seperti cahaya matahari termasuk jenis cahaya
polikromatik. Cahaya polikromatik adalah cahaya yang tersusun atas beberapa
komponen warna. Cahaya matahari yang berwarna putih sebenarnya , terdiri dari
beberapa warna yang tersusun dalam suatu spectrum warna. Warna-warna itu memiliki
panjang gelombang dan sudut bias sendiri-sendiri, sehingga terlihat sebagai spectrum
warna, dan peristiwa itu disebut dispersi cahaya. Contoh peristiwa dispersi cahaya
adalah pembentukan pelangi. Pelangi disebabkan oleh cahaya matahari yang
polikromatis dibiaskan kemudian diuraikan titik-titik air hujan. Cahaya matahari yang
polikromatis bila diuraikan menghasilkan spectrum malar atau kontinu, artinya semua
warna cahaya itu berderetan.

(sumber.gambarhttps://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fidschool.
net%2Fwpcontent%2Fuploads%2F2017%2F09%2FPelangi.png&imgrefurl=https%3
A%2F%2Fidschool.net%2Fsmp%2Ffisika-smp%2Fsifat-sifat-cahaya-pada-
kehidupanseharihari%2F&tbnid=k08kPkbgBhf2hM&vet=12ahUKEwiB2t3py73zAh
UB2HMBHQRjCKEQMygAegUIARCtAQ..i&docid=SBVxRDupYediHM&w=581
&h=333&q=cahaya%20dapat%20diuraikan&ved=2ahUKEwiB2t3py73zAhUB2HM
BHQRjCKEQMygAegUIARCtAQ)

C. Penerapan Pemantulan Dan Pembiasan Cahaya dalam Kehidupan Sehari-hari


a. Pemantulan cahaya adalah proses terpancarnya kembali cahaya dari permukaan benda
yang terkena cahaya. Pada kehidupan sehari-hari pemantulan cahaya dapat ditemukan
saat kita bercermin dengan menggunakan cermin datar, penggunaan spion pada
kendaraan bermotor, dan peristiwa pemantulan cahaya matahari yang mengenai
permukaan bumi.
b. Contoh pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari.
1. Dasar Kolam yang Tampak Dangkal
Dasar kolam yang dipenuhi air akan terlihat lebih dangkal dari yang
sebenarnya ketika dilihat dari daratan. Sebab di lingkungan tersebut terjadi
pembiasan cahaya, yaitu ketika cahaya yang datang dari udara sebagai medium
kurang rapat, menuju air sebagai medium yang lebih rapat. Pembiasan terjadi
karena cahaya dibelokkan menjauhi garis normal. Peristiwa pembiasan cahaya
terjadi atau berlangsung didalam kolam. Akhirnya menyebabkan orang yang berada
didaratan melihat bayangan dasar kolamnya saja, sementara dasar kolam masih
berada jauh di bawahnya.
2. Berlian dan Intan Tampak Bekilauan
Berlian dan intan menjadi perhiasan yang sangat disukai oleh banyak orang.
Sebab penampakannya yang indah, dan bernilai mahal membuat perhiasan ini laku
dipasaran. Berlian dan juga intan dapat terlihat berkilau karena mengalami beberapa
kali proses pembiasan didalamnya. Berbeda dengan pembiasan yang terjadi pada
kolam yang hanya terjadi sekali saja.
3. Bintang Terlihat Lebih Dekat dari Posisi Sebenarnya
Bintang akan muncul pada malam hari ketika cuaca cerah dan tidak
berawan. Biasanya bintang muncul dalam jumlah banyak, beberapa diantaranya
terlihat lebih dekat dari posisi pengamat yang berada di permukaan Bumi. Namun
sebenarnya jarak antara bintang dan pengamat sangatlah jauh. Peristiwa ini dapat
terjadi karena terjadi pembiasan cahaya, yaitu ketika cahaya datang berasal dari
ruang hampa udara sebagai medium kurang rapat menuju atmosfer Bumi sebagai
medium yang lebih rapat. Cahaya dibiaskan tepat ketika mendekati garis normal,
proses pembiasannya terjadi di dalam atmosfer Bumi. Sehingga bintang yang
jaraknya sangat jauh terlihat lebih dekat.
4. Terjadinya Pelangi
Pelangi biasanya turun setelah hujan yang disertai dengan panas. Peristiwa
pelangi disebabkan oleh dispersi dari cahaya matahari yang memiliki sifat
polikromatik dan diubah menjadi cahaya monokromatik. Hal ini terjadi karena
cahaya tersebut dibiaskan oleh tetesan air hujan. Cahaya matahari yang telah
dibiaskan akan menghasilkan warna-warna cahaya matahari menjadi terpisah.
Seperti yang kita tahu pelangi terdiri dari tujuh warna. Masing-masing warnanya
dibiaskan dengan sudut yang berbeda-beda, hasilnya yaitu masing-masing warna
akan terpisah.
5. Sedotan pada Gelas Kaca yang Berisi Air
Sedotan atau pensil yang dicelupkan pada gelas bening berisi air akan
terlihat bengkok, jika dilakukan pengamatan dari luar gelas bagian samping.
Peristiwa ini diakibatkan karena cahaya datang dari medium kurang rapat yaitu
udara, menuju medium yang lebih rapat yaitu air. Cahaya kemudian dibiaskan
menjauhi garis normal, proses tersebut terjadi di dalam gelas yang berisi air.
Pembiasan yang terjadi pada gelas mengakibatkan sedotan atau pensil yang
dicelupkan sebagian terlihat bengkok. Sebab batang sedotan atau pensil tidak
berada pada garis normal (titik sebenarnya).
Urutan cahaya yang dibiaskan berdasarkan pada frekuensi yang paling
rendah hingga paling tinggi. Namun frekuensi ini berbanding terbalik dengan
gelombang cahayanya. Warna pertama yaitu cahaya merah menjadi cahaya yang
pertama kali dibiaskan karena frekuensi paling rendah, namun panjang
gelombangnya paling tingi.
Sementara itu, warna terakhir yaitu nila atau ungu merupakan cahaya yang
terakhir dibiaskan. Sebab cahaya ungu memiliki frekuensi cahaya paling tinggi
namun panjang gelombangnya adalah yang terpendek.
Peristiwa pelangi umumnya terjadi pada pagi atau sore hari, sebab sudut
antara Bumi dan matahari masih rendah. Pelangi hanya akan terlihat oleh pengamat
apabila berada di belakang hujan, dan posisi matahari di belakang pengamat.
6. Fatamorgana
Fatamorgana adalah istilah untuk sesuatu yang bersifat khayalan. Peristiwa
ini juga sangat dikneal dalam ilmu pengetahuan, sebab berkaitan dengan gejala
optik. Fatamorgana menyebabkan suatu permukaan dengan temperatur yang sangat
panas nampak berkilat seperti permukaan air.
Peristiwa fatamorgana biasanya berjadi pada tanah atau bidang jalan yang
luas, selain itu juga dapat terjadi di padang pasir dan padang es. Misalnya pada
waktu siang hari kita melewati jalan tol, saat memangdang jauh seperti ada air pada
aspal. Namun semakin mobil bergerak mendekat, air tersebut tidak ada.
Peristiwa unik ini terjadi karena adanya pembiasan cahaya. Pada siang hari
ketika aspal menjadi panas, lapisan udara yang ada di dekat aspal menjadi panas
juga dan mengakibatkan kerapatan optiknya mengecil (disebut juga lapisan udara
dingin). Sementara lapisan udara panas memiliki kerapatan optik yang lebih besar.
7. Holografi
Holografi disebut juga sebagai teknik perekaman cahaya yang menyebar
dan dibentuk kembali menjadi seolah-olah benda yang berada pada posisi yang
relatif sama dengan media yang merekam. Salah satu produk holografi adalah
hologram.
Hologram yaitu perpaduan dari dua sinar cahaya koheren yang bentuknya
mikroskopik. Hologram berguna menjadi gudang informasi optik yang akan
membentuk gambar, pemandangan, atau adegan tertentu. Prinsip kerja dari
hologram tidak sesederhana lensa fotografi. Hologram menggunakan prinsip
gabungan dari difraksi dan interferensi.
8. Pembentukan Bayangan pada Periskop
Periskop adalah salah satu alat optik yang digunakan untuk mengamati
benda dalam jarak jauh. Periskop menggunakan prisma untuk memantulkan
cahaya. Periskop biasa dimanfaatkan oleh para navigator kapal selam untuk
mengamati pergerakan yang ada di atas permukaan laut.
9. Kacamata Minus (Lensa Negatif)
Kacamata menjadi alat bantu bagi penderita rabun, salah satunya rabun jauh
(miopia). Kacamata merupakan alat optik yang memanfaatkan pembiasan cahaya
agar bayangan benda jatuh tepat di depan retina. Sehingga dengan menggunakan
kacamata, penderita tetap dapat melihat dengan jelas.
10. Kacamata Plus (Lensa Positif)
Kacamata plus adalah kacamata yang biasa digunakan untuk orang yang
sudah berusia tua. Pengelihatan yang sudah tidak lagi optimal biasanya
menyebabkan rabun dekat (hipermetropi). Untuk dapat melihat benda dengan jelas,
maka penderita harus menggunakan lensa positif. Sehingga bayangan benda yang
tadinya jatuh di belakang retina menjadi tepat jatuh di depan retina. Dengan
demikian objek yang dekat dapat terlihat jelas menggunakan kacamata. Lensa
positif juga memanfaatkan pembiasan cahaya seperti alat optik lainnya.

D. UJI KOMPETENSI
1. Pensil yang ada dalam gelas berisi air nampak patah. Hal ini menunjukkan bahwa
cahaya dapat ....
a.diuraikan
b.dibiaskan
c.dipantulkan
d.merambat lurus

2. Cahaya matahari dapat menembus permukaan air yang bening. Hal ini
menunjukkan bahwa cahaya memiliki sifat ....
a. merambat lurus
b. dapat dibiaskan
c. dapat dipantulkan
d. menembus benda bening

3. Peristiwa yang membuktikan bahwa cahaya merambat lurus adalah ....


a. rambatan cahaya matahari yang lurus ketika melewati genting kaca
b. terbentuknya pelangi pada saat hujan
c. memantulnya cahaya pada cermin
d. cahaya menembus benda bening

4. Ikan di akuarium kelihatan lebih besar. Hal ini disebabkan adanya ....
a. pemantulan cahaya
b. penguraian cahaya
c. penyerapan cahaya
d. pembiasan cahaya

5. Perhatikan contoh benda di sekitar kita berikut ini!


(1) Bola
(2) Kayu
(3) Kertas HVS
(4) Kaca
Benda-benda yang dapat tembus cahaya ditunjukkan nomor ....
a. (1) dan (4)
b. (2) dan (3)
c. (2) dan (4)
d. (3) dan (4)

6. Perhatikan gambar berikut ini!


Pembiasan terjadi bila cahaya dating dari….
a. udara menuju air
b. udara menuju udara
c. air menuju tanah
d. air menuju air

7. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah ....


a. semu dan tegak
b. nyata dan tegak
c. semu, tegak, dan terbalik
d. nyata dan terbalik

8. Jarak bayangan benda dengan jarak benda yang berada di depan cermin datar
adalah ....
a. sama
b. lebih jauh
c. lebih dekat
d. Berbeda

9. Berikut yang bukan merupakan benda yang dapat ditembus oleh cahaya adalah ....
a. karton
b. kaca jendela
c. gelas bening
d. plastik bening

10. Gelas bening dapat tembus cahaya. Hal ini menunjukkan bahwa cahaya memiliki
sifat ....
a. merambat lurus
b. dapat dibiaskan
c. dapat dipantulkan
d. menembus benda bening

11. Cermin yang permukaan mengkilapnya berbentuk cekungan disebut cermin ....
a. hias
b. datar
c. cekung
d. Cembung
12. Cermin yang permukaan bidang pantulnya melengkung ke arah luar disebut
cermin ....
a. datar
b. cekung
c. cembung
d. Hias

13. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung adalah ....
a. semu dan tegak
a. nyata dan tegak
c. maya, tegak, dan diperkecil
d. maya, tegak, dan diperbesar

14. Cermin yang digunakan pada kaca spion mobil atau motor adalah ....
a. cermin rias
b. cermin datar
c. cermin cekung
d. cermin cembung

15. Berikut ini yang termasuk sifat-sifat cahaya ialah ....


a. cahaya menembus benda bening
b. cahaya tidak dapat dipantulkan
c. merambat ke segala arah
d. sukar dibiaskan

16. Di bawah ini yang termasuk benda tembus cahaya adalah ....
a. kertas
b. tripleks
c. air jernih
d. Kayu

17. Alat ini biasa digunakan oleh tukang reparasi jam untuk melihat bagian mesin jam
tangan yang rusak. Alat yang dimaksud adalah ....
a. mikroskop
b. periskop
c. teropong
d. Lup

18. Di antara benda berikut ini yang digunakan untuk membuat periskop adalah ....
a. cermin datar
b. cermin cembung
c. cermin cekung
d. Prisma
19. Pemantulan cahaya yang terjadi pada permukaan yang rata adalah pemantulan ....
a. teratur
b. searah
c. tidak teratur
d. tidak terarah.

20. Sinar matahari yang masuk ke ruangan melalui ventilasi udara akan tampak
seperti garis-garis lurus. Hal itu menunjukkan bahwa cahaya ....
a. merambat lurus
b. diuraikan
c. dapat menembus benda bening
d. dapat dibiaskan

KUNCI JAWABAN
1. dibiaskan
2. d. menembus benda bening
3. a. rambatan cahaya matahari yang lurus ketika melewati genting kaca
4. d. pembiasan cahaya
5. d. (3) dan (4)
6. a. udara menuju air
7. c. semu, tegak, dan terbalik
8. a. sama
9. a. karton
10. d. menembus benda bening
11. c. cekung
12. c. cembung
13. d. maya, tegak, dan diperbesar
14. d. cermin cembung
15. a. cahaya menembus benda bening
16. c. air jernih
17. d. lup
18. a. cermin datar
19. a. teratur
20. a. merambat lurus

LINK PERCOBAAN KELOMPOK 8:

1. CAHAYA DAPAT MENEMBUS BENDA BENING


Oleh Nurul Ikhsani Putri: https://youtu.be/cgCnUW2LzgM
2. CAHAYA DAPAT DIPANTULKAN
Oleh Nayla Amalia Fauziah: https://youtu.be/FjOmAdBFA3A
3. CAHAYA DAPAT DIBIASKAN
Oleh Nur Kholila Azmi: https://youtu.be/qOBGLKcTlQ0
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Cahaya merupakan bentuk gelombang elektromagnetik dalam kurun frekuensi getar
tertentu yang dapat ditangkap oleh mata manusia. Cahaya berasal dari sumber cahaya.
Matahari merupakan sumber cahaya paling utama.
Sifat-sifat cahaya :
a. Cahaya merambat lurus
b. Cahaya dapat dipantulkan
c. Cahaya menembus benda bening
d. Cahaya dapat dibiaskan.
e. Cahaya dapat di uraikan
Benda-benda di muka cermin datar memiliki bayangan yang bersifat semu, tegak
seperti bendanya, jarak bayangan sama dengan jarak benda, dan ukuran sama dengan
bendanya.
Benda-benda di muka cermin cekung memiliki bayangan yang bergantung pada letak
benda itu terhadap cermin.
Benda- benda di muka cermin cermin cembung memiliki bayangan yang selalu semu,
lebih kecil, dan tegak seperti badannya.
Cahaya dapat dibiaskan jika cahaya merambat melalui dua medium yang berbeda.
Cahaya matahari yang putih, sebenarnya merupakan paduan dari berbagai warna
cahaya yang disebut spektrum.

B. SARAN

Saran dari kami kepada semua pembaca agar tidak hanya berpatokan pada makalah
ini, serta kami harapkan setelah membaca makalah ini kami mohon kepada pembaca untuk
dapat memberi kan saran dan kritikan yang membangun agar pembuatan makalah
kedepannya menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Grasindo, tim. 2015. Kuasai Materi IPA SD/MI Kelas IV, V, VI. Gramedia Widiasarana
Indonesia.

Haryanto. 2007. Sains untuk sd kelas 5. Jakarta : Erlangga.

Cahaya, Pengertian Indeks Bias. "INDEKS BIAS


CAHAYA." Fisika Optik Umum dan Mata (2021): 19.
HADININGRUM, Kunlestiowati; YUNINGSIH, Nani; MARTONO, Wiwip. Penentuan
sudut deviasi minimum prisma melalui peristiwa pembiasan cahaya berbantuan
komputer. SIGMA-Mu (JURNAL PENELITIAN & GAGASAN SAINS DAN MATEMATIKA
TERAPAN), 2016, 8.1: 1-6.

ANTONIUS, IKIP. PENERAPAN PENDEKATAN SAVI DENGAN BANTUAN MEDIA


SIMULASI CROCODILE PHYSICS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA
MATERI PEMANTULAN CAHAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 3 TERIAK KABUPATEN
BENGKAYANG. Diss. IKIP PGRI PONTIANAK, 2016.

SUMBER GAMBAR

https://www.ruangguru.com/hubfs/cahaya%20menembus%20benda%20bening-
1.png)https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.monstutor.com%2F20
20%2F05%2Fcara-membuktikan-cahaya-merambat-
lurus.html&psig=AOvVaw0hJYi6w1qvoBtysMypUk3&ust=1633876062536000&source=im
ages&cd=vfe&ved=0CAsQjRxqFwoTCJCRu-rEvfMCFQAAAAAdAAAAABAD)

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.monstutor.com%2F2020%2
F05%2Fcara-membuktikan-cahaya-merambat-lurus.html&psig=AOvVaw0hJYi6w1qvoBt-
ysMypUk3&ust=1633876062536000&source=images&cd=vfe&ved=0CAsQjRxqFwoTCJC
Ru-rEvfMCFQAAAAAdAAAAABAD)

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.ruangguru.com%2Fblog%2
Fperistiwa-pembiasan-
cahaya&psig=AOvVaw3FmcUSRNoqPcvBSf8j3OaC&ust=1633876893216000&source=im
ages&cd=vfe&ved=0CAsQjRxqFwoTCJDKyIDIvfMCFQAAAAAdAAAAABAD)
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fbrainly.co.id%2Ftugas%2F391395
23&psig=AOvVaw1G27wDSPRzeggc096SGI3U&ust=1633877647379000&source=images
&cd=vfe&ved=0CAsQjRxqFwoTCMCokOLKvfMCFQAAAAAdAAAAABAJ)

https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fidschool.net%2Fwp-
content%2Fuploads%2F2017%2F09%2FPelangi.png&imgrefurl=https%3A%2F%2Fidschoo
l.net%2Fsmp%2Ffisika-smp%2Fsifat-sifat-cahaya-pada-kehidupan-sehari-
hari%2F&tbnid=k08kPkbgBhf2hM&vet=12ahUKEwiB2t3py73zAhUB2HMBHQRjCKEQ
MygAegUIARCtAQ..i&docid=SBVxRDupYediHM&w=581&h=333&q=cahaya%20dapat%
20diuraikan&ved=2ahUKEwiB2t3py73zAhUB2HMBHQRjCKEQMygAegUIARCtAQ)

Anda mungkin juga menyukai