Disusun Oleh:
LABORATORIUM FARMASI
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Agar praktikan dapat mengetahui formula, cara pembuatan masker peel off serta
dapat melakukan evaluasi sediaannya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Keluarga : Poaceae
Konsentrasi : <50%.
Berat Jenis : Tidak kurang dari 1,249. 1,2620 g/cm3 pada suhu 250 C.
Kelarutan : Larut dalam air, sedikit larut dalam etanol, praktis tidak
larutdalam aseton.
Konsentrasi : 0,01-0,6 %
Kegunaan : pengawet
Konsentrasi : 60-90 %.
pH :5-7
Kegunaan : Pelarut
BAB III
METODE KERJA
3.1.1 Alat
1. Batang pengaduk
2. Beaker glass
3. Kertas perkamen
4. Mortir dan stamper
5. PH universal
6. Pipet tetes
7. Spatel
8. Sendok tandu
9. Timbangan
10. Wadah masker
11. Wadah pot – pot
3.1.2 Bahan
1. Aquadest
2. Etanol
3. Gliserin
4. HPMC
5. Pati beras
6. Propil paraben
7. PVA
3.2 Formulasi
Sebagai stabilizing
PVA 0,5 agent, penambah
viskositas.
pengemulsi, pengental,
HPMC 1,25 dan penstabil dalam gel.
3.3 Perhitungan
PVA = 0,5gram
HPMC = 1,25gram
Etanol = 3,75gram
Pembuatan Sediaan
1. Disiapkan alat dan bahan
Uji Evaluasi
1. Uji organoleptik : pengamatan dilihat secara langsung tekstur, warna dan aroma
dari sediaan yang dibuat. Sediaan biasanya jernih dengan konsentrasi setengah
padat.
2. Pengukuran pH menggunakan pH indicator universal
3. Uji daya sebar : sebanyak 0,5 gram sampel diletakan ditengah kaca bulat. Kaca
bulat lainnya yang telah ditimbang diletakkan diatas sampel secara hati-hati dan
dijaga agar tidak ada gelembung udara. Biarkan 1 menit, dan diukur diameter
sampel yang menyebar. Setelahnya ditambahkan beban 50 gram dilakukan
pengukuran kembali dan diulangi perlakukan yang sama untuk beban 100 gram..
4. Uji waktu sediaan mengering: pengujian waktu kering dilakukan dengan cara
mengoleskan masker gel ke punggung tangan dan diamati waktu yang
diperlukan sediaan untuk mengering, yaitu waktu dari saat mulai dioleskannya
masker gel hingga benar-benar terbentuk lapisan yang kering.
BAB IV
PEMBAHASAN
Warna : Putih
Uji Organoleptik Bau : Tidak berbau
Tekstur : kental
Uji pH 6
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini berjudul tentang masker peel off dengan bahan
aktif dari pati beras. Masker peel off merupakan sediaan kosmetik bentuknya
seperti gel dan setelah diaplikasikan pada kulit dalam waktu tertentu akan segera
mengering, sediaan ini akan membentuk lapisan film transparant yang elastis,
sehingga dapat dikelupas. Masker wajah peel off memiliki beberapa keuntungan
yaitu masker gel peel off sangat mudah diaplikasikan, lapisan gel lebih fleksible
dan tidak lengket, tidak menimbulkan rasa sakit, penggunaan lebih praktis
karena tidak perlu dicuci.
Masker gel peel off merupakan masker gel yang termasuk salah satu
masker yang praktis karena setelah kering masker tersebut dapat langsung di
angkat dari permukaan wajah tanpa dibilas. Manfaat masker gel peel off antara
lain, dapat mengangkat kotoran dan sel kulit mati sehingga kulit menjadi bersih
dan terasa segar. Masker gel peel off dapat mengembalikan kesegaran dan
kelembutan kulit, bahkan dengan pemakaian yang teratur masker gel peel off
dapat mengurangi kerutan halus yang ada pada kulit wajah.
Mekanisme dari masker gel peel off ini adalah adalah pada saat masker
di lepaskan dari permukaan wajah sehingga kotoran dan sisa metabolisme yang
terlarut akan ikut menguap sehingga terjadi penurunan suhu pada kulit dan saat
bersamaan zat zat gizi yang di kandung didalam masker dapat masuk ke dalam
lapisan kulit saat masker digunakan. Masker gel peel off dibuat dengan unsur
elastis seperti PVA ( polivinil alcohol ) atau unsur elastis seperti latex atau unsur
karet alami lain yang dikombinasikan. Seperti masker kering pada kulit, masker
ini dikeraskan dan dibentuk tipis biasanya lembar transparan pada kulit
Pada pembuatan masker ini komponen penyusunnya yaitu pati beras, PVA,
gliserin, aquades, etanol, HPMC, dan propil paraben. Salah 1 komponen
penyusun Masker wajah peel off diantranya basis PVA, PVA berperan dalam
memberikan efek peel off karena memiliki sifat adhesif sehingga dapat
membentuk lapisan film sehingga mudah dikelupas setelah kering. Kemudian
gliserin yang berfungsi sebagai humektan yang akan menjaga kestabilan sediaan
melalui absorbsi lembab dan pengurangan enguapan air dari sediaan, humektan
juga berperan menjaga kelembaban kulit, selain gliserin humektan lain yang
biasa digunakan dalam sediaan masker peel off adalah propilenglikol. Propil
paraben diperlukan dalam sediaan untuk mencegah kontaminasi mikroba.
Setelah dilakukan pembuatan sediaan masker peel off, selanjutnya
sediaan dilakukan uji evaluasi. Uji evaluasi dilakukan bertujuan untuk
mengetahui kestabilan dan kelayakan suatu sediaan. Pada percobaan kali ini uji
evaluasi yang dilakukan meliputi pengujian organoleptik meliputi tekstur, aroma
dan warna, uji pH, uji homogenitas dan uji waktu kering. Berdasarkan hasil uji
organoleptis meliputi aroma, warna dan tekstur. Sediaan tidak memiliki aroma
atau bau, warnanya putih teksturnya kental.
Kemudian Pengujian pH yang dilakukan untuk melihat tingkat keasaman
sediaan yang dihasilkan, pH dapat berpengaruh pada efek yang akan dirasakan
saat masker gel peel off diaplikasikan diwajah. Jika pH terlalu asam makan
dapat menimbulkan iritasi pada kulit, sedangkan pH terlalu basa maka dapat
menimbulkan kulit menjadi kering. Sediaan masker yang baik memiliki range
pH sesuai dengan pH kulit. Menurut SNI No 16-4399-1996 pH kulit berkisar
4,5-6,5 Berdasarkan hasil pengukuran pH yang telah dilakukan nilai pH yang
didapatkan dari sediaan masker peel off ini yaitu pH nya 6. Berdasarkan hasil uji
pH atau keasaman yang didapat sediaan tergolong aman dikarenakan masih
dalam rentang pH yang diperbolehkan.
Pengujian waktu masker peel off mengering merupakan hal yang
penting. Tujuan dilakukannya pengujian ini yaitu untuk mengetahui berapa lama
masker dapat mengering pada permukaan kulit dan membentuk lapisan film.
Waktu sediaan mengering yang baik pada masker peel off yaitu 15 - 30 menit
dihitung dari mulai masker dioleskan pada permukaan kulit. Berdasarkan hasil
percobaan yang telah dilakukan masker peel off sudah memenuhi syarat yang
ditentukan karena masker yang dibuat dapat menegring dalam waktu 15 menit.
Yang terakhir yaitu dilakukan pengujian homogenitas. Dan hasil yang di
dapatkan yaitu sediaannya homogeny. Homogeny yaitu mengindikasikan adanya
ketercampuran yang baik antara bahan aktif dan bahan tambahan, sehingga
memungkinkan zat aktif terdistribusi merata di dalam sediaan. Syarat
homogenitas tidak boleh mengandung bahan kasar yang bisa diraba, berdasar
hasil uji homogenitas masker peel off menunjukkan tidak adanya gumpalan atau
partikel kasar di dalam sediaan, dapat dikatakan bahwa sediaan memiliki
distribusi yang merata ketika diberi tekanan pada kaca, sehingga sediaan masker
peel off yang dibuat dapat dikatakan memiliki homogenitas yang baik.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum kali ini tentang masker peel off, dapat disimpulkan
bahwa :
1. Keuntungan masker peel off yaitu sangat mudah diaplikasikan, lapisan gel
lebih fleksible dan tidak lengket, tidak menimbulkan rasa sakit,
penggunaan lebih praktis karena tidak perlu dicuci.
2. Pada pembuatan masker ini komponen penyusunnya yaitu pati beras,
PVA, gliserin, aquades, etanol, HPMC, dan propil paraben.
3. PVA pada sediaan masker gel peel off berperan dalam memberikan efek
peel off karena memiliki sifat adhesif yang dapat membentuk lapisan film
sehingga mudah dikelupas setelah kering.
4. Hasil uji evaluasi yang telah dilakukan meliputi uji organoleptik, uji pH,
homogenitas dan waktu kering terhadap sediaaan masker gel peel off yang
dibuat telah memenuhi standar yang telah ditentukan.
5. pH terlalu asam makan dapat menimbulkan iritasi pada kulit, sedangkan
pH terlalu basa maka dapat menimbulkan kulit menjadi kering.
6. Menurut SNI No 16-4399-1996 pH kulit berkisar 4,5-6,5
DAFTAR PUSTAKA
Mulyawan D., SurianaNeti, 2013. A-Z Tentang Kosmetik. Jakarta : PT. Alex Media.
Novita, W. 2009. Buku Pintar Merawat Kecantikan Dirumah – Kumpulan Tips Praktis
dan Murah Merawat Kecantikan dari Ujung rambut Hingga Ujung Kaki. PT
Gramedia Pustaka : Jakarta