Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM KOSMETOLOGI

“MASKER GEL PEEL OFF ”

Dosen Pengampu : 1. Apt. Mindiya Fatmi, M.Farm.

2. Apt. Dra. Dwi Indriati M.Farm

3. Apt. Wilda Nur Hikmah, M.Farm..

4. Asri Wulandari, M.Farm

5. Cyntia Wulandari, M.Farm

Asisten Dosen : Asry Wahyuni

Disusun Oleh:

Yesi Sri Mulyati


066119121
5D

LABORATORIUM FARMASI

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PAKUAN

BOGOR

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kulit merupakan lapisan pelindung tubuh dari paparan polusi


lingkungan, terutama kuit wajah yang sering terpapar oleh sinar ultraviolet (UV)
akibatnya dapat menimbulkan masalah kulit seperti keriput, penuaan, jerawat
dan pori kulit yang membesar, sehingga merupakan hal yang penting untuk
merawat kulit itu sendiri.
Kulit sehat, idealnya setiap 28 hari sekali kulit secara otomatis
melakukan pergantian kulit dengan cara sel kulit akan mati dan digantikan oleh
sel kulit baru. Namun karena faktor tertentu, tak jarang sel kulit mati tidak dapat
terkelupas sehingga menyebabkan pertumbuhan sel kulit baru menjadi tidak
normal. Hal ini menyebabkan kerusakan pada kulit, terutama pada jenis kulit
resisten (kulit wajah) yang ditandai oleh munculnya keriput, tampak kusam dan
muncul flek-flek hitam. Adanya sel kulit mati pada wajah, akan mengakibatkan
gangguan keratinisasi folikel sampai sumbatan lemak pori pada kulit sehingga
menimbulkan komedo sampai peradangan yang disebabkan infeksi bakteri yang
biasa disebut dengan jerawat
Salah satu sediaan kosmetik untuk menjaga kebersihan dan perawatan
kulit wajah adalah adalah masker wajah. Produk masker yang telah beredar di
masyarakat adalah masker bubuk, masker krim, masker gel dan masker kertas.
Jenis masker yang praktis digunakan yaitu masker gel yang setelah kering dapat
langsung dikelupas atau biasa dikenal dengan sebutan masker gel peel-off
(Muliyawan dan Suriana, 2013)
Produk masker wajah yang telah beredar dimasyarakat adalah masker gel
feel off. Masker gel feel off merupakan jenis masker yang praktis digunakan.
masker jenis ini memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan jenis masker
lain yaitu sediaannya yang berbentuk gel yang sejuk mampu merelaksasikan dan
membersihkan wajah secara maksimal dengan mudah.
Masker gel feel off yang digunakan diharapkan dapat membersihkan
dan mencerahkan kulit. Oleh karena itu dibutuhkan zat aktif yang dapat
mencerahkan kulit. Salah satu bahan alam yang dapat digunakan adalah
bengkoang, bengkoang adalah umbi yang memiliki kandungan kandungan zat
yang bermanfaat. Kandungan zat meliputi antioksidan, Vitamin C, Air, anti
bakteri dan falvanoid, flavanoid merupakan tabir surya alami untukmencegah
kerusakan kulit akibat radikal bebas dan zat fenolik efektif untuk menghambat
proses pembentukan melanin.
1.2 Tujuan

Agar praktikan dapat mengetahui formula, cara pembuatan masker peel off serta
dapat melakukan evaluasi sediaannya
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori

Kulit merupakan lapisan pelindung tubuh dari paparan polusi


lingkungan, terutama kuit wajah yang sering terpapar oleh sinar ultraviolet (UV)
akibatnya dapat menimbulkan masalah kulit seperti keriput, penuaan, jerawat
dan pori kulit yang membesar, sehingg merupaka hal yang penting untuk
merawat kulit itu sendiri (Grace et al., 2015).
Salah satu yang dapat digunakan untuk perawatan wajah yaitu masker.
Masker merupakan sediaan yang digunakan untuk perawatan wajah, dapat
berupa gel, pasta, dan serbuk. Fungsi dari masker wajah ini yaitu untuk
pembawa bahan-bahan aktif yang berguna bagi kesehatan kulit. Zat aktif yang
digunakan dapat berupa bahan alam seperti ekstrak tumbuhan, minyak essensia,
atau rumput laut yang dapat diserap oleh permukaan kulit untuk dibawa ke
sirkulasi darah (Novita, 2009).
Masker peel-off merupakan sediaan kosmetik perawatan wajah yang
berbentuk gel dan setelah diaplikasikan ke kulit dalam waktu tertentu segera
akan mengering, sediaan ini akan membentuk lapisan film transparan yang
elastis, sehingga dapat dikelupaskan. Masker wajah peel-off memiliki beberapa
keuntungan lainnya seperti mampu menjaga keremajaan kulit, melembutkan
serta meningkatkan elastisitas kulit, mengangkat kulit mati secara normal
menghilangkan kekusaman kulit, memiliki viskositas yang tinggi, lapisan gel
yang lebih fleksibel dan tidak lengket. Penggunaan sediaan masker wajah
peeloff sangat mudah dalam pemakaian karena tidak menimbulkan rasa sakit,
gel cepat kering setelah gel mengering dapat dibersihkan dengan cara
mengangkat lapisan gel dari kulit tanpa menggunakan air, sehingga lebih praktis
penggunaanya.
Masker wajah peel-off dapat memberikan hasil yang nyaman serta
mudah digunakan di kulit. Masker peel-off menggunakan bahan polimer yang
membentuk film sebagai penyampaian zat aktif untuk waktu yang lebih lama.
Masker wajah seperti ini dapat memberikan keuntungan untuk membersihkan
pori wajah dengan cara mengangkat kotoran dan sebum yang menumpuk,
mengangkat sel kulit mati, komedo, rambut wajah yang tidak diinginkan,
memperbaiki warna dan tekstur, kulit.
2.2 Data Preformulasi

1. Amilum Oryzae (Pati Beras)

Nama Lain : Pati beras

Nama Tanaman Asal : Oryzae sativa (L.)

Keluarga : Poaceae

Zat Berkhasiat Utama : Amilosa, amilopektin, air, abu

Pemerian : Serbuk sangat halus, warna putih, berasa dan tidak


berbau

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

2. HPMC (Wade et al., 1994).

Pemerian : bubuk tidak berbau dan berasa, dengan atau krem-


putih berserat atau granular berwarna

Kelarutan : larut dalam air dingin membentuk koloid kental, praktis


tidak larut dalam kloroform, etanol (95%) dan eter, tetapi larut dalam campuran
etanol dan diklorometana, dan campuran diklorometana.

Kegunaan : pengental, pengemulsi, dan penstabil dalam gel.

3. Gliserin (FI IV hal 413, Handbook of Pharmaceutical Excipient edisi 6 hal


283).
Pemerian : cairan seperti sirup; jernih, tidak berwarna; tidak berbau;
manis diikuti rasa hangat, higroskopik. Jika disimpan beberapa lama pada suhu
rendah dapat memadat membentuk massa hablur berwarna yang tidak melebur
hingga suhu mencapai lebih kurang 20 derajat.

Kelarutan : dapat bercampur dengan air, dan dengan etanol (95%) ;


praktis tidak larut dalam kloroform P, dalam eter P, dan dalam minyak lemak.
Khasiat : zat tambahan, pelarut

Rumus Molekul : C3H8O3.

Berat Molekul : 92,09

Titik Beku : -1,60 C.

Konsentrasi : <50%.

Berat Jenis : Tidak kurang dari 1,249. 1,2620 g/cm3 pada suhu 250 C.

OTT : Gliserin bisa meledak jika bercampur dengan oksidator


kuat seperti kromium trioksida, potasium klorat atau potasium permanganat.
Adanya kontaminan besi bisa menggelapkan warna dari campuran yang terdiri
dari fenol, salisilat dan tanin. Gliserin membentuk kompleks asam borat, asam
gliseroborat yang merupakan asam yang lebih kuat dari asam borat.

Stabilitas : Gliserin bersifat higroskopis. Dapat terurai dengan


pemanasan yang bisa menghasilkan akrolein yang beracun. Campuran gliserin
dengan air, etanol 95 % dan propilena glikol secara kimiawi stabil. Gliserin bisa
mengkristal jika disimpan pada suhu rendah yang perlu dihangatkan sampai
suhu 200 C untuk mencairkannya.

Penyimpanan : Wadah tertutup rapat.

4. Polivinil Alkohol ( Martindale ed 33 hal 1503; Excipient hal 491-492,


BP2007 hal 1686 )
Pemerian : Serbuk putih, hingga berwarna krem, atau serbuk
granul.

Kelarutan : Larut dalam air, sedikit larut dalam etanol, praktis tidak
larutdalam aseton.

Stabilitas : Polivinil alkohol stabil pada wadah ditambahkan


pengawet, mengalami degradasi lambat pada100 °C dan sangat cepat pada
200°C. Terhidrolisis total pada 228°C, dan sebagian pada 180-190 °C.

Fungsi : penambah viskositas, stabilizing agent

Penyimpanan : pada tempat yang rapat, di tempat yang sejuk dan


tertutup kering

5. Nipasol / Propylis Parabenum ( Handbook of Pharmaceutical Excipients hal


411 )

Pemerian : Kristal putih, tidak berbau dan tidak berasa.

Kelarutan : sukar larut dalam etanol ( 95 % ), mudah larut dalam air


dan etanol 30 %

Konsentrasi : 0,01-0,6 %

OTT : surfaktan non-ionik

Kegunaan : pengawet

pH : stabil pada ph 3-6

Wadah, penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, sejuk dan kering

6. Etanol 95% (FARMAKOPE INDONESIA IV halaman 63, Martindale 30th


edition halaman 783, Handbook of Pharmaceutical excipient edisi VI
halaman 7)

Rumus molekul : C2H6O.


BM : 46,07.

Pemerian : Cairan mudah menguap, jernih, tidak berwarna, bau khas


dan menyebabkan rasa terbakar pada lidah. Mudah menguap meskipun pada
suhu rendah dan mendidih pada suhu 78ºC dan mudah terbakar.

Kelarutan : Bercampur dengan air dan praktis bercampur dengan


semua pelarut organic.

BJ : 0,812 – 0,816 g/ml.

Stabilitas : Mudah menguap walaupun pada suhu rendah.

OTT : Bahan pengoksidasi Bila dicampur dengan alkali, warna


akan menjadi gelap.

Konsentrasi : 60-90 %.

Kegunaan : Anti mikroba, desinfektan, pelarut, penetrasi kulit.

Penyimpanan : Wadah tertutup rapat jauh dari api.

7. Air Suling (Aquadest) (Farmakope Indonesia edisi III hal. 96)

Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.

Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol, tidak


larut dalam kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak menguap.

pH :5-7

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : Pelarut
BAB III

METODE KERJA

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat

1. Batang pengaduk
2. Beaker glass
3. Kertas perkamen
4. Mortir dan stamper
5. PH universal
6. Pipet tetes
7. Spatel
8. Sendok tandu
9. Timbangan
10. Wadah masker
11. Wadah pot – pot

3.1.2 Bahan

1. Aquadest
2. Etanol
3. Gliserin
4. HPMC
5. Pati beras
6. Propil paraben
7. PVA
3.2 Formulasi

Bahan Jumlah (gram) Fungsi

Pati beras 1 Zat aktif

Sebagai stabilizing
PVA 0,5 agent, penambah
viskositas.

Aqua pro PVA 10 Pelarut

pengemulsi, pengental,
HPMC 1,25 dan penstabil dalam gel.

Aqua pro HPMC 25 Perlarut

Gliserin 3,75 Pelarut

Etanol 3,75 Pelarut

Propil paraben 0,1 Pengawet

3.3 Perhitungan

 Pati beras = 1gram

 PVA = 0,5gram

 Aqua pro pva = 0,5 × 20 = 10gram

 HPMC = 1,25gram

 Aqua pro HPMC = 25 gram

 Gliserin = 3,75 gram

 Etanol = 3,75gram

 Propil paraben = 0,1gram


Total = (1+0,5+1,25+3,75+3,75+0,1+10+25) = 45,35gram

3.4 Cara Kerja

Pembuatan Sediaan
1. Disiapkan alat dan bahan

2. Di timbang masing – masing bahan

3. Dimasukan PVA yang sudah di ke dalam mortar tambahkan aquadest panas,


lalu tutup dengan aluminium poil (Wadah1)

4. Dimasukan HPMC yang sudah di timbang ke dalam beaker glass lalu di


tambahkan aquadest dingin di aduk secara konstan hingga mengembang.
(Wadah 2)

5. Di masukkan propil paraben yang sudah di timbang di larutkan dengan


gliserin yang sudah di timbang aduk ad larut (Wadah 3)

6. Di masukkan pati beras yang sudah di timbang di larutkan dengan etanol


70% yang sudah di timbang ad larut.(Wadah 4)

7. Di campurkan dengan Wadah 2 + Wadah 3+ Wadah 4 setelah PVA berbasis


gel (Wadah 1) lalu, aduk hingga homogen.

8. Di masukkan ke dalam wadah masker.

9. Di lakukan evaluasi sediaan.

Uji Evaluasi

1. Uji organoleptik : pengamatan dilihat secara langsung tekstur, warna dan aroma
dari sediaan yang dibuat. Sediaan biasanya jernih dengan konsentrasi setengah
padat.
2. Pengukuran pH menggunakan pH indicator universal

3. Uji daya sebar : sebanyak 0,5 gram sampel diletakan ditengah kaca bulat. Kaca
bulat lainnya yang telah ditimbang diletakkan diatas sampel secara hati-hati dan
dijaga agar tidak ada gelembung udara. Biarkan 1 menit, dan diukur diameter
sampel yang menyebar. Setelahnya ditambahkan beban 50 gram dilakukan
pengukuran kembali dan diulangi perlakukan yang sama untuk beban 100 gram..
4. Uji waktu sediaan mengering: pengujian waktu kering dilakukan dengan cara
mengoleskan masker gel ke punggung tangan dan diamati waktu yang
diperlukan sediaan untuk mengering, yaitu waktu dari saat mulai dioleskannya
masker gel hingga benar-benar terbentuk lapisan yang kering.
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan

Warna : Putih
Uji Organoleptik Bau : Tidak berbau
Tekstur : kental

Uji pH 6

Uji Homogenitas Homogen

Uji Waktu Sediaan


15 menit
mongering

4.2 Pembahasan

Pada praktikum kali ini berjudul tentang masker peel off dengan bahan
aktif dari pati beras. Masker peel off merupakan sediaan kosmetik bentuknya
seperti gel dan setelah diaplikasikan pada kulit dalam waktu tertentu akan segera
mengering, sediaan ini akan membentuk lapisan film transparant yang elastis,
sehingga dapat dikelupas. Masker wajah peel off memiliki beberapa keuntungan
yaitu masker gel peel off sangat mudah diaplikasikan, lapisan gel lebih fleksible
dan tidak lengket, tidak menimbulkan rasa sakit, penggunaan lebih praktis
karena tidak perlu dicuci.
Masker gel peel off merupakan masker gel yang termasuk salah satu
masker yang praktis karena setelah kering masker tersebut dapat langsung di
angkat dari permukaan wajah tanpa dibilas. Manfaat masker gel peel off antara
lain, dapat mengangkat kotoran dan sel kulit mati sehingga kulit menjadi bersih
dan terasa segar. Masker gel peel off dapat mengembalikan kesegaran dan
kelembutan kulit, bahkan dengan pemakaian yang teratur masker gel peel off
dapat mengurangi kerutan halus yang ada pada kulit wajah.
Mekanisme dari masker gel peel off ini adalah adalah pada saat masker
di lepaskan dari permukaan wajah sehingga kotoran dan sisa metabolisme yang
terlarut akan ikut menguap sehingga terjadi penurunan suhu pada kulit dan saat
bersamaan zat zat gizi yang di kandung didalam masker dapat masuk ke dalam
lapisan kulit saat masker digunakan. Masker gel peel off dibuat dengan unsur
elastis seperti PVA ( polivinil alcohol ) atau unsur elastis seperti latex atau unsur
karet alami lain yang dikombinasikan. Seperti masker kering pada kulit, masker
ini dikeraskan dan dibentuk tipis biasanya lembar transparan pada kulit
Pada pembuatan masker ini komponen penyusunnya yaitu pati beras, PVA,
gliserin, aquades, etanol, HPMC, dan propil paraben. Salah 1 komponen
penyusun Masker wajah peel off diantranya basis PVA, PVA berperan dalam
memberikan efek peel off karena memiliki sifat adhesif sehingga dapat
membentuk lapisan film sehingga mudah dikelupas setelah kering. Kemudian
gliserin yang berfungsi sebagai humektan yang akan menjaga kestabilan sediaan
melalui absorbsi lembab dan pengurangan enguapan air dari sediaan, humektan
juga berperan menjaga kelembaban kulit, selain gliserin humektan lain yang
biasa digunakan dalam sediaan masker peel off adalah propilenglikol. Propil
paraben diperlukan dalam sediaan untuk mencegah kontaminasi mikroba.
Setelah dilakukan pembuatan sediaan masker peel off, selanjutnya
sediaan dilakukan uji evaluasi. Uji evaluasi dilakukan bertujuan untuk
mengetahui kestabilan dan kelayakan suatu sediaan. Pada percobaan kali ini uji
evaluasi yang dilakukan meliputi pengujian organoleptik meliputi tekstur, aroma
dan warna, uji pH, uji homogenitas dan uji waktu kering. Berdasarkan hasil uji
organoleptis meliputi aroma, warna dan tekstur. Sediaan tidak memiliki aroma
atau bau, warnanya putih teksturnya kental.
Kemudian Pengujian pH yang dilakukan untuk melihat tingkat keasaman
sediaan yang dihasilkan, pH dapat berpengaruh pada efek yang akan dirasakan
saat masker gel peel off diaplikasikan diwajah. Jika pH terlalu asam makan
dapat menimbulkan iritasi pada kulit, sedangkan pH terlalu basa maka dapat
menimbulkan kulit menjadi kering. Sediaan masker yang baik memiliki range
pH sesuai dengan pH kulit. Menurut SNI No 16-4399-1996 pH kulit berkisar
4,5-6,5 Berdasarkan hasil pengukuran pH yang telah dilakukan nilai pH yang
didapatkan dari sediaan masker peel off ini yaitu pH nya 6. Berdasarkan hasil uji
pH atau keasaman yang didapat sediaan tergolong aman dikarenakan masih
dalam rentang pH yang diperbolehkan.
Pengujian waktu masker peel off mengering merupakan hal yang
penting. Tujuan dilakukannya pengujian ini yaitu untuk mengetahui berapa lama
masker dapat mengering pada permukaan kulit dan membentuk lapisan film.
Waktu sediaan mengering yang baik pada masker peel off yaitu 15 - 30 menit
dihitung dari mulai masker dioleskan pada permukaan kulit. Berdasarkan hasil
percobaan yang telah dilakukan masker peel off sudah memenuhi syarat yang
ditentukan karena masker yang dibuat dapat menegring dalam waktu 15 menit.
Yang terakhir yaitu dilakukan pengujian homogenitas. Dan hasil yang di
dapatkan yaitu sediaannya homogeny. Homogeny yaitu mengindikasikan adanya
ketercampuran yang baik antara bahan aktif dan bahan tambahan, sehingga
memungkinkan zat aktif terdistribusi merata di dalam sediaan. Syarat
homogenitas tidak boleh mengandung bahan kasar yang bisa diraba, berdasar
hasil uji homogenitas masker peel off menunjukkan tidak adanya gumpalan atau
partikel kasar di dalam sediaan, dapat dikatakan bahwa sediaan memiliki
distribusi yang merata ketika diberi tekanan pada kaca, sehingga sediaan masker
peel off yang dibuat dapat dikatakan memiliki homogenitas yang baik.
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum kali ini tentang masker peel off, dapat disimpulkan
bahwa :

1. Keuntungan masker peel off yaitu sangat mudah diaplikasikan, lapisan gel
lebih fleksible dan tidak lengket, tidak menimbulkan rasa sakit,
penggunaan lebih praktis karena tidak perlu dicuci.
2. Pada pembuatan masker ini komponen penyusunnya yaitu pati beras,
PVA, gliserin, aquades, etanol, HPMC, dan propil paraben.
3. PVA pada sediaan masker gel peel off berperan dalam memberikan efek
peel off karena memiliki sifat adhesif yang dapat membentuk lapisan film
sehingga mudah dikelupas setelah kering.
4. Hasil uji evaluasi yang telah dilakukan meliputi uji organoleptik, uji pH,
homogenitas dan waktu kering terhadap sediaaan masker gel peel off yang
dibuat telah memenuhi standar yang telah ditentukan.
5. pH terlalu asam makan dapat menimbulkan iritasi pada kulit, sedangkan
pH terlalu basa maka dapat menimbulkan kulit menjadi kering.
6. Menurut SNI No 16-4399-1996 pH kulit berkisar 4,5-6,5
DAFTAR PUSTAKA

Dirjen POM departemen kesehatan republic indonesia. 1979. Farmakope


Indonesia,Edisi III. Jakarta: Departemen kesehatan republic Indonesia

Dirjen POM departemen kesehatan republic indonesia. 1995. Farmakope indonesia


Edisi IV. Jakarta: Departemen kesehatan republic Indonesia

Raymond C Rowe, Dkk. 2009. Handbook Of Pharmaceutical Excipients Sixth Edition.

Mulyawan D., SurianaNeti, 2013. A-Z Tentang Kosmetik. Jakarta : PT. Alex Media.

Novita, W. 2009. Buku Pintar Merawat Kecantikan Dirumah – Kumpulan Tips Praktis
dan Murah Merawat Kecantikan dari Ujung rambut Hingga Ujung Kaki. PT
Gramedia Pustaka : Jakarta

Grace, F.X., C. Darsika, K.V. Sowmya, K. Suganya, and S. Shanmuganathan. 2015.


Preparation and Evaluation of Herbal Peel Off Face Mask. American Journal
of PharmTech Research. (5): 33-336.

Anda mungkin juga menyukai