NIM : 193052002
Teknologi informasi pada dasamya adalah merupakan sinergi dari suatu system pengolahan data
dan sistem teiekomunikasi secara elektronik atau sering juga disebut sebagai perpaduan antara komputer
dan komunikasi. Kemampuan dari teknologi ini telah merubah suatu organisasi yang desainnya tidak lagi
ditentukan atau dibatasi oleh batasbatas horisontal, verlikal atau batas dari iuar yang diterapkan oleh
stmktur yang ditentukan sebelumnya, yang selanjutnya oleir Jack Welch bentuk organisasi yang demikian
dikenal dengan istilah organisasi tanpa batas (Robbins & Coulter, 1999) 1.
Menurut Monger (1988), perkem-bangan teknologi dan khususnya teknologi informasi telah
membawa tiga dampak utama yang berpengaruh terhadap struktur orgatrisasi dan struktur industri, yaitu :
(a) otomasi, (b) disintetmediasi, dan (c) inte-grasi. Otomasi dapat ditunjukkan dengan melalui
penggunaan mesin-mesin otomatis, yang selama revolusi industry secara bertahap telah mengambil alih
kekuatan, pengalaman dan keterampilan manusia2.
Karena itu, jika merujuk dari pengertian diatas akan terlihat bahwa komunikasi bersifat dinamis
dan tidak statis, komunikasi tidak hanya dipahami secara etimologis dan teknis, tetapi harus dipahami
secara psikologis dan sosiologis, dengan arti komunikasi tidak hanya sebatas teks atau pesan yang
1
Robbins and Coulter. 1999 Manajemen. Edisi Ke Enam. Jakarta. Prenhallindo.
2
Monger, R., "Mastering Technology: A Managemeut Framework for Getting Result", The Free Press, 1988.
3
A. S. Haris Sumadiria, Sosiologi Komunikasi Massa (Bandung : Simbiosa Rekatama Media, Cetakan Pertama ,
Maret 2014), h. 4
diterima, tapi jauh dari itu juga tergantung oleh aspek lainnya seperti pemberi pesan, dimensi ruang,
waktu dan situasi.
Komunikasi organisasi pada umumunya membahas struktur dan fungsi organisasi, hubungan
antar manusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya organisasi. Komunikasi organisasi
diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sipatnya saling bergantung satu sama lain
meliputi arus komunikasi vertikal dan horizontal.
Menurut para ahli, organiasasi merupakan suatu kesatuan atau perkumpuulan yang terdiri atas
orang/bagian yang didalamnya terdapat aktifitas kerjasama berdasarkan poila dan aturan untuk mencapai
tujuan bersama. Apabila dikaitkan derngan atau diterapkan terhadap kelompok manusia dapat di
simpulkan bahwa organisasi adalah :
Menurut (Agustiandra, Vindi., & Sabandi, 2019) Sistem Informasi Manajemen Akademik adalah
segala macam hasil interaksi antara elemen di lingkungan akademik untuk menghasilkan informasi yang
kemudian dijadikan landasan pengambilan sebuah keputusan, melaksanakan tindakan, baik oleh pelaku
proses itu sendiri maupun dari pihak luar sekolah.
Dalam terminologi teknologi informasi, terdapat tiga komponen utama yang melingkupinya, yakni :
(1) management information system, atau sistem informasi manajemen, (2) hardware (perangkat keras)
,dan (3) faktor manusia. Sistem Informasi Manajemen (SIM) didefinisikan sebagai keterpaduan antara
pengguna (user) dan sistem masinal dalam penyediaan informasi untuk mendukung pelaksanaan,
manajemen dan fungsi pembuatan keputusan dalam sebuah organisasi 5.
4
Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi ( Bandung; CV. Pustaka Setia, Cetakan ke-2, September 2017), h.320
5
Agustiandra, Vindi., & Sabandi, A. (2019). PERSEPSI GURU TERHADAP PENERAPAN SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN AKADEMIK DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 3 PADANG. 8, 1–8.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) menurut Windham (1996:308) adalah seperangkat struktur
dan prosedur kerja meliputi pengumpulan, pemrosesan, analisis, presentasi dan penggunaan informasi
dalam sebuah organisasi. Sedangkan dimensi dari SIM itu sendiri adalah teknologi, konteks manajemen,
kerangka kerja konseptual struktur informasi dan bentuk susunan data yang digunakan. Penjelasan lain
yang dikembangkan oleh Windham (1996:309), bahwa sebuah SIM akan mencapai keberhasilan
bilamana dalam pengoperasionalnya meliputi lima tahap, yakni; identifikasi kebutuhan, pengumpulan
data, prosesing dan analisis data, provisi informasi dan utilisasi informasi 6.
Dampak strategis pemanfaatan teknologi informasi bagi organisasi dapat dilihat dari dapat
tidaknya teknologi informasi menunjang dan membantu organisasi dalam melaksanakan dan mencapai
strategi organisasi secara keseluruhan. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dikemukan oleh Romney
(2006) bahwa pemanfaaatan teknologi informasi didalam organisasi bukan merupakan strategi dasar dari
organisasi tersebut, implementasi teknologi informasi digunakan untuk membantu dalam pencapaian
strategi organisasi. Dengan memanfaatkan teknologi informasi, akses terhadap proses bisnis perusahaan
dapat dilakukan denga cepat sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara lebih cepat dan
akurat dan pada akhirnya tujuan organisasi dapat tercapai 8.
6
Suryadi, D. (2016). Teknologi Informasi Dalam Sistem Informasi Manajemen (SIM) Pendidikan Menengah
Kejuruan. 1–17.
7
B, Marshall Romney, dan Steinbart Paul J. 2006 Sistem informasi akuntansi. Edisi Sembilan. Buku satu di
terjemahkan : Deny arnos kwary dan dewi fitriasari salemba empat . jakarta
8
B, Marshall Romney, dan Steinbart Paul J. 2006 Sistem informasi akuntansi. Edisi Sembilan. Buku satu di
terjemahkan : Deny arnos kwary dan dewi fitriasari salemba empat . jakarta
I. Sejarah teknologi informasi dalam organisasi
Sejarah memperlihatkan bahwa perkembangan teknologi informasi telah membawa dampak yang
sangat signifikan terhadap sejumlah konsep dan teori organisasi. Berbeda dengan perangkat teknologi
lainnya yang dalam teori organisasi konvensional hanya dipandang sebagai bagian dari perangkat
“machines” - yang merupakan faktor produksi penting atau dikenal sebagai 4M dalam ilmu ekonomi1 -
teknologi informasi dan komunikasi dianggap telah menyebabkan terjadinya pergeseran sejumlah
paradigma secara signifikan dalam praktek berorganisasi2. Bahkan beberapa praktisi sepakat
memasukkan “informasi” sebagai faktor produksi penting kelima diluar 4M yang telah dikenal. Oleh
karena itu, untuk dapat mengetahui sejauh mana dampak perkembangan teknologi ini telah berpengaruh
terhadap cara perusahaan moderen mengorganisasikan perusahaannya, ada baiknya dipahami terlebih
dahulu sejumlah teori sistem organisasi pasca diperkenalkannya teknologi informasi secara komersial 9.
Kedua titik ekstrem perspektif tersebut membentuk sebuah spektrum sistem organisasi dimana di
dalamnya terdiri dari berbagai macam jenis atau tipe sistem organisasi yang “dianut” oleh beragam
organisasi moderen di dunia yang telah melibatkan teknologi informasi sebagai salah satu senjata utama
dalam bersaing8. Mengenai ke arah mana sebuah organisasi akan memiliki kecenderungan dalam proses
perancangan sistem organisasinya – dalam arti kata apakah yang bersangkutan akan lebih dekat ke
sociotechnical atau ke arah structuralist – akan teramat sangat ditentukan oleh portofolio peranan
teknologi informasi di perusahaan tersebut dan tingkat maturity atau kematangannya. Teori yang paling
banyak dipergunakan untuk melihat sejauh mana peranan teknologi informasi bagi sebuah perusahaan
adalah dengan menggunakan kateogori yang diperkenalkan oleh Markus, dimana menurutnya ada 5
(lima) peranan mendasar teknologi informasi di sebuah perusahaan, masing-masing adalah:
1. Fungsi Operasional
4. Fungsi Komunikasi
5. Fungsi Interorganisasi10
10
Prof. Richardus Eko Indrajit, Nomor 265, 31 Mei 2013 Organisasi Dan Teknologi Informasi, Jakarta. Hal 6