Anda di halaman 1dari 3

Perkembangan transmisi radio di indonesia

Kemunculan stasiun radio AM yang mengudara di Indonesia merupakan awal


masuknya teknologi siaran radio. Namun, perkembangan teknologi siaran radio
(broadcast radio) di negara kita cukup lambat. Siaran radio AM (amplitude
modulation) di Indonesia masih digunakan hingga tahun 1980-an. Sekitar setahun
kemudian, siaran radio FM (frequency modulation) mulai mengudara sehingga
para pendengar pun merasakan nyamannya kualitas audio FM yang jauh lebih
baik dibanding AM.

Radio adalah transmisi sinyal tanpa kabel (wireless), melalui modulasi


gelombang-gelombang elektromagnetik yang frekuensinya di bawah frekuensi
cahaya tampak. Penjalaran radiasi elektromagnetik dapat melintasi udara dan
ruang vakum. Penjalaran gelombang elektromagnetik ini tidak memerlukan
medium pengangkut.

Informasi dibawa melalui perubahan yang sistematis pada beberapa sifat


gelombang yang diradiasikan, seperti pada amplitudonya ataupun pada
frekuensinya. Ketika gelombang radio melalui konduktor listrik, medan yang
berosilasi menyebabkan timbulnya arus bolak-balik dalam konduktor tersebut.
Hal ini mengakibatkan terdeteksinya dan tertransformasinya suara dan sinyal-
sinyal lain sebagai informasi yang dibawa. Kata radio digunakan untuk
menggambarkan fenomena tersebut.

Pada awalnya, radio disebut sebagai wireless telegraphy atau secara singkat
disebut wireless. Awalan radio–dalam pengertian transmisi tanpa kabel pertama
kali digunakan dalam kata radioconductor oleh seorang fisikawan Perancis
Edouard Branly pada tahun 1897. Kata radio yang digunakan pada kata
radioconductor itu berdasarkan kata kerja (verb) to radiate. Radio sebagai kata
benda (noun) diungkapkan pertama kali oleh seorang pakar iklan Waldo Warren.
Kemudian kata radio muncul dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Lee de Forest
pada tahun 1907.

Angkatan Laut Amerika Serikat mulai menggunakan kata radio pada tahun 1912
dan akhirnya menjadi kata yang biasa dipakai pada penyiaran komersial pertama
di Amerika Serikat (AS) pada tahun 1920. Radio dalam istilah Amerika ini
kemudian digunakan dalam bahasa-bahasa lain di Eropa dan Asia, meskipun
negara-negara persemakmuran Inggris tetap memakai istilah wireless sampai
pertengahan abad ke-20. Di Jepang, istilah wireless merupakan dasar untuk istilah
“gelombang radio” (radio wave).

Sejarah Perkembangan

Sejarah perkembangan perangkat radio bermula dari eksperimen yang dilakukan


oleh Nikola Tesla di St. Louis, Missouri, AS, pada tahun 1893. Dia membuat
perangkat untuk eksperimen listrik berupa pesawat radio dengan penerima
gelombang radio (receiver) magnetik. Perangkat penerima radio yang dibuat Tesla
berbeda dengan tabung koherer (tabung yang dililiti kawat besi) yang dibuat oleh
Guglielmo Marconi dan para pelaku eksperimen lain. Di kemudian hari, perangkat
yang dibuat Tesla itu dikembangkan sehingga mampu menghasilkan frekuensi
radio, mentransmisikan sinyal jarak jauh, dan memperlihatkan prinsip kerja
perangkat/pesawat radio. Tesla pun memperoleh hak paten dari AS atas temuan
radio yang didefinisikan sebagai “transmisi data wireless (tanpa kabel)”.

Pada tahun 1896, Guglielmo Marconi memperoleh hak paten dari Inggris atas
temuan radio dalam karyanya bertajuk Improvements in transmitting electrical
impulses and signals and in apparatus there-for. Marconi adalah seorang pelaku
eksperimen radio terdahulu. Dia yang pertama kali mewujudkan transmisi sinyal
radio jarak jauh dan membangun organisasi komersial bagi pengembangan dan
penggunaan radio. Pada tahun 1897, Marconi membangun stasiun radio pertama
di dunia yang bertempat di Isle of Wight, Inggris. Pada tahun 1898, Marconi
membuka perusahaan wireless pertama di dunia bertempat di Hall Street,
Chelmsford, Inggris.

Tahun-tahun berikutnya radio mengalami perkembangan yang pesat terutama


setelah ditemukannya detektor tabung vakum oleh tim pakar teknik di
Westinghouse. Perangkat tersebut merupakan bagian terpenting dalam pesawat
radio. Pada Natal 1906, Reginald Fessenden menggunakan synchronous rotary-
spark transmitter untuk program siaran radio pertamanya di Brant Rock,
Massachusetts, AS. Kemudian, Reginald Fessenden dan Lee de Forest
menemukan gelombang radio AM. Temuan Fessenden dan de Forest itu berimbas
pada kemampuan mengirim sinyal radio yang dapat dilakukan oleh lebih dari satu
stasiun.

Siaran radio pertama yang berisi program berita mulai diudarakan oleh stasiun
8MK di Detroit, Michigan, AS, pada 31 Agustus 1920. Stasiun radio perguruan
tinggi pertama bernama 2ADD yang kemudian berganti nama menjadi WRUC
mulai bersiaran pada 14 Oktober 1920 di Union College, Schenectady, New York,
AS. Siaran radio hiburan reguler pertama mulai mengudara pada tahun 1922 di
Marconi Research Centre, Writtle, dekat Chelmsford, Inggris.

Pada awal tahun 1930-an, sideband tunggal dan frekuensi modulasi (FM)
ditemukan oleh Edwin H. Armstrong. Dengan ditemukannya gelombang radio
FM, gangguan udara yang sering melanda gelombang radio AM dapat diatasi.
Dunia penyiaran radio pun mulai melirik penggunaan gelombang radio FM.
Sekitar tahun 1960-an, pesawat radio yang mulanya menggunakan perangkat
berupa tabung mulai digantikan dengan transistor.

Pada akhir tahun 1960-an, jaringan telefon jarak jauh AS mulai menggunakan
sinyal radio digital untuk beberapa sambungan. Satelit komunikasi radio pertama,
TELSTAR, diluncurkan pada tahun 1963. Tahun 1970-an, Angkatan Laut AS
mengembangkan eksperimen navigasi satelit radio, dan meluncurkan konstelasi
GPS pada tahun 1987. Pada awal tahun 1990-an, para pelaku eksperimen radio
amatir mulai menggunakan PC (personal computer) yang dilengkapi dengan audio
card untuk memproses sinyal radio. Pada akhir tahun 1990-an, transmisi sinyal
radio digital mulai digunakan pada siaran radio. Pada tahun 1994, Angkatan Darat
AS dan DARPA berhasil menyukseskan projek pembuatan software radio.

Anda mungkin juga menyukai