Disusun Oleh :
Fahmi Eliansyah
Putri Nadya Allkhaerani
Nurul Hikmah
Syarifuddin
Rosdiana
Nuralim Jaelani
Napiah
Ahmad Ripandi
Mengetahui,
Pembimbing CI Pembimbing Akademik
( ) ( )
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
A. Latar Belakang
Kesehatan yang baik tergantung pada lingkungan yang aman. Praktisi
atau teknisi yang memantau untuk mencegah penularan infeksi membantu
melindungi klien dan pekerja keperawatan kesehatan dari penyakit. Klien
dalam lingkungan keperawatan beresiko terkena infeksi karena daya tahan
yang menurun terhadap mikroorganisme infeksius, meningkatnya pajanan
terhadap jumlah dan jenis penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme
dan prosedur invasif dalam fasilitas perawatan akut atau ambulatory, klien
dapat terpajan pada mikroorganisme baru atau berbeda,yang beberapa dari
mikroorganisme tersebut daaapat saja resisten terhadap banyak antibiotik.
Dengan cara mempraktikan teknik pencegahan dan penembalian infeksi dapat
menghindarkan penyebaran mikroorganisme terhadap klien.
B. Tujuan Umum:
Setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan audiens selama 30 menit
mengetahui dan dapat menerapkan pentingnya pencegahan dan pengendalian
infeksi
C. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan audien dapat :
1. Dapat mengetahui dan menjelaskan tentang pengertian dari pencegahan
dan pengendalian infeksi.
2. Dapat mengetahui dan menjelaskan tujuan dari pencegahan dan
pengendalian infeksi
3. Dapat mengetahui dan menjelaskan apa saja macam-macam dari
pencegahan dan pengendalian infeksi
D. Sasaran
Keluarga Pasien Ruang ICU RSUD Kota Mataram
E. Pokok Bahasa
1. Pengertian Pencegahan Infeksi
2. Tujuan Pencegahan Infeksi
3. Macam-Macam Pencegahan Infeksi
F. Pengorganisasian
1. Pemateri : Syarifuddin
Uraian tugas : Memeberikan materi sehubungan dengan materi satuan
acara penyuluhan.
2. Moderator : Putri Nadya Allkhaerani
Uraian tugas : Mengatur jalannya diskusi satuan acara penyuluhan.
3. Fasilitator : Rosdiana, Napiah, Nuralim Jaelani, Ahmad Ripandi
Uraian tugas : Menyiapkan kebutuhan satuan acara penyuluhan.
4. Notulen : Nurul Hikmah
Uraian tugas : Mencatat semua uraian dan pertanyaan audiens seputar
satuan acara penyuluhan
5. Observer : Fahmi Eliansyah
Uraian tugas : Mengobservasi dan menilai jalannya satuan acara
penyuluhan.
G. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
H. Media
1. Leaflet
I. Seting Tempat
Keterangan :
- Audiens : - Observer :
- Pemateri :
- Moderator :
- Fasilitator :
- Notulenà :
J. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Respon peserta Alokasi waktu
Persiapan
a. Mempersiapkan tempat
b. Mempersiapkan peserta
- -
c. Mempersiapkan alat dan dan
keperluan penyuluhan (leaflet,
lembar balik dan laptop)
Pembukaan
a. Membuka/memulai kegiatan dengan - Menjawab salam 5 menit
mengucapkan salam - Menjawab pertanyaan
b. Memperkenalkan diri yang diajukan pemateri
c. Menyebutkan materi penyuluhan
d. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
e. Melakukan kontrak waktu dengan
peserta
f. Menggali pengetahuan audiens
Pelaksanaan kegiatan Penyuluhan
1. Menjelaskan tentang pengertian - Memperhatikan 10 menit
pencegahan infeksi penjelasan yang
2. Menjelaskan tentang tujuan disampaikan pemateri
pencegahan infeksi - Menjawab pertanyaan
3. Menjelaskan tentang macam-macam - Mendengarkan
pencegahan infeksi - Memberi umpan balik
dalam memahami
penjelasan tentang
Tanya Jawab / Evaluasi
- Memberikan kesempatan pada peserta Mengajukan pertanyaan 10 menit
untuk bertanya mengenai materi yang seputar Imunisasi
disampaikan
- Menanyakan kembali kepada peserta
apa yang telah di sampaikan
Penutup
a. Mengucapkan terima kasih atas - Menjawab salam
kesediaan peserta mengikuti kegiatan - Memperhatikan
penyuluhan 5 menit
b. Kontrak waktu untuk pertemuan
selanjutnya
c. Mengucapkan salam penutup.
K. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktural
- Kesiapan tempat penyuluhan
- Kesiapan alat dan materi penyuluhan
- Kesiapan peserta penyuluhan
- Pengorganisasian penyuluhan dilakukan sebelumnya
b. Evaluasi Proses
- Antusiasme peserta penyuluhan
- Masing-masing anggota tim bekerja sesuai tugasnya
- Kejelasan materi yang disampaikan
- Peserta tidak ada yang meninggalkan tempat penyuluhan
c. Evaluasi Hasil
- Pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan
- Peserta mampu mengajukan dan menjawab pertanyaan tentang materi
penyuluhan
MATERI PENYULUHAN
Masker dengan tali pengikat: Letakkan sisi atas masker pada batas atas
hidung dan ikatkan tali bagian atas pada belakang atas kepala Anda.
5) Tempelkan dan bentuk kawat hidung (nose piece) mengikuti lekuk
hidung Anda.
6) Jika menggunakan masker dengan tali pengikat, ikatkan tali bagian
bawah pada belakang leher.
7) Tarik bagian bawah masker sampai menutupi seluruh mulut dan dagu
Anda.
8) Perhatian kawat masker posisi diatas dan lipatan dibawah
b) Limbah infeksius
Limbah infeksius mencakup pengertian sebagai yaitu; limbah
yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi penyakit
menular (perawatan intensif), Limbah laboratorium yang berkaitan
dengan pemeriksaan mikrobiologi dari poliklinik dan ruang
perawatan/isolasi penyakit menular.
c) Limbah jaringan tubuh
Limbah jaringan tubuh meliputi organ, anggota badan, darah
dan cairan tubuh, biasanya dihasilkan pada saat pembedahan atau
otopsi.
d) Limbah sitotoksik
Limbah sitotoksik adalah bahan yang terkontaminasi atau
mungkin terkontaminasi dengan obat sitotoksik selama peracikan,
pengangkutan atau tindakan terapi sitotoksik. Limbah yang terdapat
limbah sitotoksik didalamnya harus dibakar dalam incinerator
dengan suhu diatas 1000oc
e) Limbah farmasi
Limbah farmasi ini dapat berasal dari obat-obat kadaluwarsa,
obat-obat yang terbuang karena batch yang tidak memenuhi
spesifikasi atau kemasan yang terkontaminasi, obat-obat yang
dibuang oleh pasien atau dibuang oleh masyarakat, obat-obat yang
tidak lagi diperlukan oleh institusi yang bersangkutan dan limbah
yang dihasilkan selama produksi obat-obatan.
f) Limbah kimia
Limbah kimia adalah limbah yang dihasilkan dari penggunaan
bahan kimia dalam tindakan medis, veterinari, laboratorium, proses
sterilisasi, dan riset.
g) Limbah radioaktif
Limbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan
radio isotop yang berasal dari penggunaan medis atau riset radio
nukleida. Limbah ini dapat berasal dari antara lain : tindakan
kedokteran nuklir, radio-imunoassay dan bakteriologis; dapat
berbentuk padat, cair atau gas. Limbah cair yang dihasilkan rumah
sakit mempunyai karakteristik tertentu baik fisik, kimia dan biologi.
h) Limbah Plastik
Limbah plastik adalah bahan plastik yang dibuang oleh klinik,
rumah sakit dan sarana pelayanan kesehatan lain seperti barang-
barang dissposable yang terbuat dari plastik dan juga pelapis
peralatan dan perlengkapan medis.
2) Limbah Non Medis
Sampah padat non medis adalah semua sampah padat diluar
sampah padat medis yang dihasilkan dari berbagai kegiatan, seperti
berikut (Anies, 2006: 43):
a) Kantor/administrasi
b) Unit perlengkapan
c) Ruang tunggu
d) Ruang inap
e) Unit gizi atau dapur
f) Halaman parkir dan taman
g) Unit pelayanan
3) Pengelolaan Limbah
Konsep pengelolaan lingkungan yang memandang pengelolaan
lingkungan sebagai sebuah sistem dengan berbagai proses manajemen
didalamnya yang dikenal sebagai Sistem Manajemen Lingkungan
(Environment Management System), melalui pendekatan ini,
pengelolaan lingkungan tidak hanya meliputi bagaimana cara mengolah
limbah sebagai by product (output), tetapi juga mengembangkan
strategi-strategi manajemen dengan pendekatan sistematis untuk
meminimasi limbah dari sumbernya dan meningkatkan efisiensi
pemakaian sumber daya sehingga mampu mencegah pencemaran dan
meningkatkan performa lingkungan. Hal ini berarti menghemat biaya
untuk remediasi pencemaran lingkungan ( Adisasmito, 2008:1).
Ada beberapa konsep tentang pengelolaan lingkungan sebagai
berikut (Adisamito, 2009) :
a) Reduksi limbah pada sumbernya (source reduction)
b) Minimisasi limbah
c) Produksi bersih dan teknologi bersih
d) Pengelolaan kualitas lingkungan menyeluruh (Total Quality
Environmental Management/TQEM)
e) Continous Quality Improvement (CQI)
Pengelolaan limbah medis secara konvensional meliputi hal-hal
sebagai berikut: pemilahan pada sumber, pengumpulan, pemindahan,
pengangkutan, pemilahan, pemotongan, pengolahan dan pembuangan
akhir.
a) Pemilahan dan pengurangan pada sumber
Limbah dipilah-pilah dengan mempertimbangkan hal-hal yaitu
kelancaran penanganan dan penampungan, pengurangan jumlah
limbah yang memerlukan perlakuan khusus, dengan pemisahan
limbah B3 dan non B3, diusahakan sedapat mungkin menggunakan
bahan kimia non B3, pengemasan dan pemberian label yang jelas
dari berbagai jenis limbah untuk mengurangi biaya, tenaga kerja, dan
pembuangan, pemisahan limbah berbahaya dari semua limbah pada
tempat penghasil limbah akan mengurangi kemungkinan kesalahan
petugas dan penanganan (Adisasmito, 2009).
b) Pengumpulan (Penampungan)
Sarna penampungan harus memadai, diletakkan pada tempat
yang pas, aman, dan higienis. Pemadatan merupakan cara yang
paling efisien dalam penyimpanan limbah yang bisa dibuang dan
ditimbun. Namun tidak boleh dilakukan untuk limbah infeksius dan
benda tajam (Adisasmito, 2009).
c) Pemisahan limbah
Untuk memudahkan pengenalan jenis limbah adalah dengan
cara menggunakan kantong berkode (umumnya dengan kode
berwarna). Kode berwarna yaitu kantong warna hitam untuk limbah
domestik atau limbah rumah tangga biasa, kantong kuning untuk
semua jenis limbah yang akan dibakar (limbah infeksius), kuning
dengan strip hitam untuk jenis limbah yang sebaiknya dibakar tetapi
bisa juga dibuang ke sanitary landfill bila dilakukan pengumpulan
terpisah dan pengaturan pembuangan, biru muda atau transparan
dengan strip biru tua untuk limbah autoclaving (pengolahan sejenis)
sebelum pembuangan akhir (Adisasmito, 2009).
Jenis Wadah dan label Limbah Medis Padat Sesuai Kategorinya
NO NAMA TTD