Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMAN 2 Sungai Limai


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XI / 1 (Ganjil)
Materi Pokok : Termokimia
Alokasi Waktu : 4 pertemuan, (2 30 menit)

A. KOMPETENSI INTI
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
procedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri,dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

3.4 Memahami konsep ∆H sebagai 3.4.1 Peserta didik dapat


kalor reaksi pada tekanan tetap dan menghubungkan energi, kalor
dan entalpi reaksi
penggunaannya dalam persamaan
termokimia. 3.4.2 Peserta didik dapat
mengidentidifikasi sistem dan
lingkungan dari suatu reaksi kimia

3.5 Menentukan  H reaksi berdasarkan 3.5.1 Peserta didik dapat menentukan


hukum Hess dan berdasarkan data persamaan termokimia suatu reaksi
perubahan entalpi pembentukan standar, berdasarkan data perubahan entalpinya
dan data energi ikatan
3.5.2 Peserta didik dapat menyelesaikan
perhitungan kimia terkait termokimia
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan diberikan pengertian mengenai energi dan kalor, siswa mampu
memahami hukum kekekalan energi.
2. Dengan diberikan contoh suatu reaksi, siswa dapat menyebutkan pengaruh
kalor terhadap suhu.
3. Mengidentifikasi sistem dan lingkungan dari suatu reaksi kimia
4. Membedakan reaksi yang melepas kalor (eksoterm) dengan reaksi yang
menerima kalor (endoterm) melalui diagram entalpi reaksi

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Energi dan Kalor
2. Sistem dan lingkungan
3. Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm
E. PENDEKATAN STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific Approach
Model Pembelajaran : Problem Basic Learning (PBL), 5M (Mengamati,
Menanya, Mencoba, Menalar dan Mengkomunikasikan)
Metode : Demonstrasi, diskusi dan Ceramah, tanya jawab dan
penugasan
F. SUMBER BELAJAR
1. Media:
 Buku Paket
 LKPD
 Demonstrasi
 Google
2. Alat/Bahan:
 Whiteboard dan Spidol
 Smartphone
 Alat bahan untuk demonstrasi
3. Sumber Belajar:
 Buku Paket
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan pertama : (2 jam pelajaran / 2 x 45 Menit)
Materi ajar:
 Energi dan Kalor
 Sistem dan Lingkungan
 Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan Fase Orientasi : 15 menit
 Memberikan salam pembuka.
 Mempersilahkan salah satu siswa memimpin doa.
 Memeriksa kehadiran siswa.
 Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk
belajar.
 Memberikan motivasi kepada siswa.
 Menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan.
 Membagi siswa menjadi 4 kelompok
 Siswa diminta untuk duduk dikelompoknya masing-masing.
Inti Mengamati (Observing) 50 menit

 Mengamati fenomena yang ada di alam yang berkaitan


dengan materi pembelajaran yaitu mengenai sistem dan
lingkungan.
 Membagikan LKPD
 Melakukan demonstrasi
Menanya (Questioning)
 Apasajakah sistem yang terdapat dalam termokimia ?
 Apakah perbedaan dari sistem terbuka, sistem tertutup, dan
sistem terisolasi ?
 Apa perbedaan dari reaksi eksoterm dan reaksi endoterm ?
 Membahas reaksi yang terjadi terkait demonstrasi

Mengumpulkan Data (Experimenting)


Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
 Siswa mencari dan mengumpulkan informasi mengenai
reaksi eksoterm dan endoterm, serta mendiskusikan
contohnya dalam kehidupan sehari-hari bersama
kelompoknya.
 Siswa mendiskusikan terkait fenomena dalam kehidupan
sehari-hari dan hubungannya dengan reaksi
endoterm/eksoterm
Mengasosiasi

 Siswa mewakili kelompoknya menjelaskan perbedaan dari


setiap sistem dalam termokimia serta menjelaskan
perbedaan dari reaksi eksoterm serta reaksi endoterm.

Mengkomunikasikan (Communicating)
 Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil temuannya di
depan kelas dan diberikan penguatan oleh guru
 Peserta didik melakukan tanya jawab.
Penutup Fase Evaluasi: 25 menit

 Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa


terkait sistem dan lingkungan serta eksoterm dan endoterm

 Guru bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran.

 Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran yang


akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya.

 Guru memberi tugas kepada siswa untuk mempelajari


materi pada pertemuan selanjutnya.

 Mengucapkan salam.

Lampiran 1. Materi Pembelajaran


TERMOKIMIA
Termokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang kalor reaksi.
fokus bahasannya meliputi jumlah kalor yang dapat dihasilkan oleh sejumlah pereaksi
tertentu dan cara pengukuran reaksi tersebut.
Karena dalam sebagian besar reaksi kimia selalu disertai dengan perubahan
energi yang berwujud perubahan kalor, baik kalor yang dilepaskan maupun diserap.
Kalor merupakan salah satu bentuk dari energi. James Prescott Joule (1818-1889)
merumuskan Asas Kekekalan Energi:
“Energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari
bentuk energi yang satu menjadi bentuk energi yang lain”.
Jadi, energi yang menyertai suatu reaksi kimia, ataupun proses fisika, hanya
merupakan perpindahan atau perubahan bentuk energi.
Untuk mempelajari perubahan kalor dari suatu proses perlu dikaji beberapa hal
yang berhubungan dengan:
 Energi yang dimiliki oleh suatu zat
 Bagaimana energi tersebut berubah
 Bagaimana mengukur perubahan energi tersebut

 Bagaimana hubungan energi dengan struktur zat.

A. Sistem dan lingkungan


Sistem adalah segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian yang kita pelajari
perubahan energinya.
Sedangkan yang disebut lingkungan adalah segala sesuatu di luar sistem.
Contoh : Reaksi antara logam seng dengan larutan asam klorida (HCl) dalam suatu
tabung reaksi disertai dengan munculnya gelembung-gelembung gas.
Pada contoh di atas yang menjadi pusat perhatian adalah logam seng dan
larutan HCl. Jadi, logam seng dan larutan HCl disebut sistem, sedangkan tabung
reaksi, suhu udara, tekanan udara merupakan lingkungan.
Berdasarkan interaksinya dengan lingkungan, sistem dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu:
a. Sistem Terbuka, suatu sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran kalor
dan zat (materi) antara lingkungan dan sistem.
b. Sistem Tertutup, suatu sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran kalor
antara sistem dan lingkungannya, tetapi tidak terjadi pertukaran materi.
c. Sistem Terisolasi (tersekat), suatu sistem yang tidak memungkinkan terjadinya
pertukaran kalor dan materi antara sistem dan lingkungan.

1. Energi dan Entalpi


Jika suatu sistem mengalami perubahan dan dalam perubahan tersebut terjadi
penyerapan kalor, sebagian energi kalor yang diserap digunakan untuk melakukan
kerja (w). Sebagian lain energi tersebut disimpan dalam sistem yang sebut dengan
energi dalam (U). Energi dalam (U) adalah jumlah energi potensial (Ep) dan energi
kinetik (EK) yang ada dalam sistem. Oleh karena itu, energi dalam (U) bisa
dirumuskan dengan persamaan :
U = EP + EK
Besarnya energi potensial dan energi kinetik sebuah sistem tidak dapat diukur
sehingga besar energi dalam dari suatu sistem juga tidak dapat ditentukan, yang dapat
ditentukan adalah besar perubahan energi dalam.
Perubahan energi dalam dapat diketahui dengan mengukur kerja (w) dan kalor (q),
yang akan timbul jika suatu sistem bereaksi. oleh karena itu, perubahan energi dalam
dirumuskan dengan persamaan :
∆U = q + w
Jika sistem melakukan kerja, w pada rumus tersebut bernilai negatif,
sedangkan jika sistem dikenai kerja oleh lingkungan, w bernilai positif. Jika sistem
menyerap kalor, q bernilai positif, sedangkan jika sistem membebaskan kalor, q
bernilai negatif. Besarnya kalor suatu sistem dapat diukur dari perubahan suhu (∆T)
dan kapasitas kalor (C) sistem tersebut.
q = C x ∆T
Kerja pada suatu sistem merupakan perkalian antara tekanan (P) dengan perubahan
volume (∆V). Dapat dituliskan sebagai berikut :
w = P x ∆V
2. Entalpi Perubahan
Perubahan yang terjadi pada suatu sistem akan selalu disertai perubahan energi,
dan besarnya perubahan energi tersebut dapat diukur. Oleh karena itu, perubahan
entalpi suatu sistem dapat diukur bila sistem mengalami perubahan. Jika sistem
mengalami perubahan pada tekanan tetap, besarnya perubahan kalor disebut dengan
perubahan entalpi (∆H). Perubahan entalpi tersebut sama dengan kalor yang
dilepaskan dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya agar suhu sistem kembali ke
keadaan semula.
∆H = qp
Hukum kekekalan energi menjelaskan bahwa energi tidak dapat diciptakan
dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi hanya dapat diubah dari bentuk energi yang satu
menjadi bentuk energi yang lain. Kita tidak dapat mengukur besarnya energi suatu
materi, tetapi yang dapat diukur hanyalah perubahan energi (ΔE). Demikian juga
dengan entalpi, entalpi tidak dapat diukur, kita hanya dapat mengukur perubahan
entalpi (ΔH). Entalpi merupakan fungsi keadaan. Oleh karena itu, nilai perubahan
entalpi tergantung pada keadaan akhir dan awal saja, dan tidak tergantung pada
jalannya reaksi atau bagaimana proses perubahan itu terjadi. Nilai perubahan entalpi
(∆H) suatu sistem dinyatakan sebagai selisih besarnya entalpi sistem sebelum
perubahan dilakukan, pada tekanan tetap.
Pada reaksi kimia, Hawal adalah jumlah entalpi zat-zat pereaksi, sedangkan
Hakhir adalah jumlah entalpi dari zat-zat produk reaksi, sehingga nilai ∆H dapat
dirumuskan sebagai berikut :
∆H = Hakhir – Hawal
∆H =Hproduk – Hreaktan
Perubahan entalpi yang menyertai suatu reaksi dipengaruhi oleh jumlah zat,
keadaan fisik dari zat tersebut, suhu, dan tekanan
B. Reaksi Eksoterm dan Endoterm

1.Reaksi Eksoterm (-) adalah reaksi yang melepaskan kalor atau menghasilkan
energi. Entalpi sistem berkurang (hasil reaksi memiliki entalpi yang lebih rendah dari
zat semula).
Contoh:
Reaksi antara kalsium oksida (kapur tohor) dengan air Kapur tohor
dimasukkan ke dalam air dalam tabung reaksi. Reaksi ini berlangsung ditandai dengan
kenaikan suhu campuran (sistem). Karena suhu sistem lebih tinggi dari lingkungan,
maka kalor akan keluar dari sistem ke lingkungan sampai suhu keduanya menjadi
sama.
CaO(s) + H2O(l)Ca(OH)2(aq)
2.Reaksi Endoterm (+) adalah reaksi yang menyerap kalor atau memerlukan energi.
Entalpi sistem bertambah (hasil reaksi memiliki entalpi yang lebih tinggi dari zat
semula).
Contoh:
Reaksi antara kristal barium hidroksida oktahidrat dengan kristal amonium
klorida. Ketika kristal barium hidroksida oktahidrat, Ba(OH)2. 8H2O dicampur dengan
Kristal amonium klorida (NH4Cl), reaksi segera berlangsung yang ditandai dengan
penurunan suhu campuran dan pembentukan gas amonia. Oleh karena suhu campuran
(sistem) menjadi lebih rendah daripada lingkungan, maka kalor akan mengalir dari
lingkungan ke dalam sistem sampai suhu keduanya menjadi sama.
Ba(OH)2. 8H2O(s) + 2NH4Cl BaCl2.2H2O(s) + 2NH3(g) + 8H2O(l)
. penilaian afektif

Lampiran 2
Penilaian Kognitif
Tabel penilaian hasil tes
Nomor soal
No. Nama siswa Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1.
2.
3.
4.
5.
...

���� ������������ℎ
Nilai =
����� ����
×100

 Penilaian Afektif
Tujuan Sikap:
a. Siswa mampu menunjukkan perilaku ilmiah dalam melakukan
percobaan serta memecahkan masalah dalam diskusi kelompok.
Aspek yang Dinilai
Bertanggung Skor
No. Nama Siswa Teliti Jujur
Jawab Total
0 1 2 0 1 2 0 1 2
1.
2.
3.
...

Rubrik:
0 : jika tidak teliti dalam menjalankan praktikum, tidak bertanggung
jawab atas kebersihan dan keutuhan alat, serta tidak jujur dalam
menuliskan hasil praktikum dalam diskusi kelompok.
1 : jika teliti dalam menjalankan praktikum, bertanggung jawab atas
kebersihan dan keutuhan alat, serta jujur dalam menuliskan hasil
praktikum dalam diskusi kelompok, namun lamban dan tidak tegas
ketika bekerja di dalam laboratorium.
2 : jika teliti dalam menjalankan praktikum, bertanggung jawab atas
kebersihan dan keutuhan alat, serta jujur dalam menuliskan hasil
praktikum dalam diskusi kelompok.

Tujuan Afektif:
b. Siswa mampu menunjukkan sikap aktif dalam bertanya maupun
menjawab pertanyaan terkait senyawa hidrokarbon dan minyak bumi.

Aspek yang Dinilai


Skor
No. Nama Siswa Aktif Bertanya Aktif Menjawab
Total
0 1 2 0 1 2
1.
2.
3.
...
Rubrik:
0 : jika tidak aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan yang
disampaikan.
1 : jika bertanya dan menjawab pertanyaan yang disampaikan, namun
tidak sistematis dalam menyampaikan pertanyaan dan salah
konsepnya ketika menjawab.
2 : jika bertanya dan menjawab pertanyaan yang disampaikan, serta
sistematis dalam menyampaikan pertanyaan dan benar konsepnya
ketika menjawab.

Tujuan Afektif:
c. Siswa mampu menunjukkan sikap kritis dalam menanggapi penjelasan
maupun pendapat mengenai senyawa hidrokarbon dan minyak bumi.

Aspek yang Dinilai


Skor
No. Nama Siswa Bertanya Berpendapat Menjawab
Total
0 1 2 0 1 2 0 1 2
1.
2.
3.
...

Rubrik:
0 : jika tidak bertanya, tidak berpendapat, dan tidak menjawab.
1 : jika bertanya, berpendapat, atau menjawab, namun kurang sesuai
dengan materi.
2 : jika bertanya, berpendapat, atau menjawab, dan isinya sesuai dengan
materi.

Mengetahui,

Guru Pamong Mahasiswa PPL

Dra. Zuriatus Syahda Selly Putri Josa


NIM. 1182080055
LAMPIRAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
TERMOKIMIA

Kelompok :
Anggota Kelompok :

A. MASALAH

Matahari adalah ciptaan Tuhan yang merupakan sumber energi bagi


alam semesta baik berupa energi panas maupun energi cahaya. Tumbuhan
hijau menyerap cahaya matahari dan mengubah zat-zat pada daun menjadi
karbohidrat melalui fotosintesis. Karbohidrat merupakan sumber energi bagi
makhluk hidup. Peristiwa ini ialah salah satu contoh hukum kekekalan
energi yaitu energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi
dapat diubah dari suatu bentuk energi menjadi bentuk yang lain.

Daun yang berklorofil berfungsi sebagai sistem akan menyerap


sinar matahari dan CO2 dari lingkungan, karbon dioksida bereaksi
dengan air membentuk karbohidrat dan gas oksigen dalam proses fotosintesis.
Pada proses ini terjadi perpindahan energi dari lingkungan ke sistem.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara mengetahui adanya perpindahan energi?
2. Bagaimana cara membedakan reaksi eksoterm dan endoterm?

C. HIPOTESIS

Berdasarkan rumusan masalah yang sudah kita buat, hipotesis yang dapat
kita tuliskan adalah…

1.
2.
D. MENGUMPULKAN DATA
Kita membutuhkan data-data untuk menjawab rumusan masalah di atas. Data
tersebut didapatkan melalui percobaan yang akan di demonstrasikan

No Alat No Bahan

E. PROSEDUR DAN DATA PENGAMATAN

No Perlakuan Pengamatan
1. Masukan air kedalam kalorimeter
2. Ukur suhu air dengan termometer
3. Tambahkan serbuk kapur kedalam
kalorimeter
4. Aduk larutan dengan konstan
5. Ukur suhu akhir suhu

F. PEMBAHASAN
………………………………………………………………
……………………………… ………………………………
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………… ………………………………
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………… ………………………………
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………… ………………………………
………………………………………………………………
………………………………………………………… ……
………………………………………………………………
………………………… ……………………………………
………………………………………………………… ……
………………………………………………………………
………………………… ……………………………………
…………………………………………
H. MENGKOMUNIKASIKAN
Presentasikan hasil diskusi dengankelompokmu di depan kelas ! 

I. KESIMPULAN

Mari kita simpulkan pembelajaran hari ini

1. ………………………………………………………………
……………………………………………………………
…………………………………………………………
……… …………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………… …………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………

2. ……………………………………………………………
……………………………………………………………
…………………………………………………………
………… ………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………

Wah, Selamatt !!
kamu telah menemukan hal-hal yang baru 
G. MENGANALISIS DATA
Setelah mengamati dan mempelajari demonstrasi tersebut, mulailah
melengkapi analisis data di bawah ini. Gunakan data yang sudah kamu
peroleh untuk membantumu melengkapi.

Fenomena
Fenomena yang yang termasuk
termasuk kedalam reaksi
kedalam reaksi endoterm
eksoterm adalah……
adalah……… …………
……………
… …………

REAKSI
ENDOTERM &
EKSOTERM
Yang termasuk ke Yang termasuk ke
dalam sistem pada dalam lingkungan
fenomena tersebut pada fenomena
adalah.……… tersebut
..………… adalah. ……
…………… …..………


Ciri-ciri dari
reaksi tersebut …
adalah.…… …
…..…… …
………… …
…………




.

Anda mungkin juga menyukai