Anda di halaman 1dari 6

JURNAL DASI ISSN: 1411-3201

Vol. 14 No. 1 MARET 2013

MULTI ATTRIBUTE DECISION MAKING – PENGGUNAAN METODE SAW DAN


WPM DALAM PEMILIHAN PROPOSAL UMKM
Heri Sismoro 1), Hartatik 2)
1)
Manajemen Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta
2)
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta
email : herisismoro@amikom.ac.id 1), hartatikamikom@gmail.com 2)

Abstraksi
Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi UMKM Kota Cirebon merupakan salah satu penyelenggaraan
urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Perindustrian dan Perdagangan. Salah satu fungsi dan
tugas pokok dinas ini adalah melakukan pembinaan dan pemberian bantuan untuk UMKM yang ada di Kota
Cirebon berdasarkan proposal yang diajukan. Agar keputusan yang dihasilkan obyektif dibutuhkan suatu sistem
yang dapat membantu dalam pengambilan suatu keputusan. Multi Attribute Decision Making (MADM) adalah
suatu metode pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif berdasarkan
beberapa kriteria tertentu. Salah satu metode MADM yang digunakan dalam penelitian ini adalah SAW (Simple
Additive Weighting Model) dan WPM (Weighted Product Model). Metode SAW dan WPM memiliki karakteristik
yang berbeda. Perbedaan utama antara WPM dan SAW adalah WPM menggunakan cara perkalian sedangkan
SAW menggunakan cara penjumlahan. Hasil perhitungan nilai preferensi relatif dari setiap alternatif (Vi) kedua
metode ini akan digunakan untuk mencari tingkat ukuran ketepatan relatif, dengan menggunakan metode
standar deviasi relatif (RSD).

Kata kunci :
SPK, SAW, WPM, RSD

Tahap perancangan ini meliputi pengembangan dan


Pendahuluan mengevaluasi serangkaian kegiatan alternatif.
Sedangkan kegiatan memilih dan menelaah ini
Pemecahan masalah merupakan suatu proses yang digunakan untuk memilih satu rangkaian tindakan
diawali dengan pengamatan perbedaan di antara tertentu dari beberapa yang tersedia dan melakukan
keadaan aktual dengan keadaan yang diinginkan, penilaian terhadap tindakan yang telah dipilih.
untuk kemudian dilanjutkan dengan melakukan
langkah untuk memperkecil atau menghilangkan SPK lebih ditujukan untuk mendukung manajemen
perbedaan tersebut [1]. dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analitis
dalam situasi yang kurang terstruktur dan dengan
Pembuatan keputusan secara umum diasosiasikan kriteria yang kurang jelas. SPK tidak dimaksudkan
dengan lima langkah pertama dalam pemecahan untuk mengotomatisasikan pengambilan keputusan
masalah yaitu pengenalan dan pendefinisian tetapi memberikan perangkat interaktif yang
permasalahan, penentuan sejumlah solusi alternatif, memungkinkan pengambil keputusan untuk
penentuan kriteria yang akan digunakan dalam melakukan berbagai analisis menggunakan model-
mengevaluasi solusi alternatif, evaluasi solusi model yang tersedia seperti Multi Attribute Decision
alternatif dan pemilihan sebuah solusi alternatif [1]. Making - salah satu modelnya yaitu SAW (Simple
Additive Weighting model) dan WPM (Weighted
Sistem pendukung keputusan (SPK) atau dikenal
Product Model) - yang akan penulis gunakan untuk
dengan Decision Support System (DSS) adalah
menyelesaikan permasalahan pemilihan UMKM
bagian dari sistem informasi berbasis komputer
yang layak mendapatkan pelatihan di Dinas
termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen
Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Usaha
pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung
Mikro Kecil Menengah Kota Cirebon.
pengambilan keputusan dalam suatu organisasi
perusahaan atau lembaga pendidikan. Dapat juga Tujuan utama dari penelitian ini adalah
dikatakan sebagai sistem informasi berbasis membandingkan hasil perhitungan sistem
komputer yang membantu user dalam mengatasi pendukung keputusan perangkingan UMKM
masalah dengan menggunakan data dan model [3]. menggunakan dua metode MADM yaitu SAW dan
WPM dalam pemilihan proposal UMKM di
Kegiatan merancang sistem pendukung keputusan
DISPERINDAG Kota Cirebon.
merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan,
mengembangkan dan menganalisis berbagai
alternatif tindakan yang mungkin untuk dilakukan.
29
JURNAL DASI ISSN: 1411-3201
Vol. 14 No. 1 MARET 2013

Sedangkan, permasalahan yang akan di bahas dalam Rating kinerja (x), dan nilai bobot (w) merupakan
penelitian ini adalah membandingkan tingkat ukuran nilai utama yang merepresentasikan preferensi
ketepatan relatif pada hasil perhitungan preferensi absolut dari pengambil keputusan/masalah MADM
relatif dari setiap alternatif (V i) masing-masing diakhiri dengan proses perangkingan untuk
metode dalam kasus pemilihan proposal UMKM di mendapatkan alternatif terbaik yang diperoleh
DISPERINDAG kota Cirebon. berdasarkan nilai keseluruhan preferensi yang
diberikan (Yeh dalam Kusumadewi dkk. (2006)).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
studi literatur dan pengumpulan data, perancangan Beberapa metode yang dapat digunakan untuk
dan analisa hasil perhitungan. Tahap pertama menyelesaikan masalah MADM, antara lain sebagai
dilakukan dengan mempelajari berbagai macam berikut :
referensi, baik melalui jurnal penelitian, tesis, buku-
buku teori, tutorial, dan sumber-sumber lain 1. Simple Additive Weighting Method (SAW)
termasuk internet. Pada tahap ini juga dilakukan 2. Weighted Product Model (WPM)
pengumpulan data yang dibutuhkan seperti
ketentuan-ketentuan penilaian proposal yang Metode SAW
diajukan oleh UMKM, data-data tentang jenis
pelatihan, peserta pelatihan dan proses pelatihan Dalam Kusumadewi dkk. (2006), Fishburn
yang diperoleh dari Dinas Perindustrian menyatakan bahwa, konsep dasar metode Simple
Perdagangan dan Koperasi UMKM Kota Cirebon. Additive Weighting Model (SAW) yang biasa
Pada tahap perancangan dilakukan penentuan disebut juga Weighted Sum Model (WSM) adalah
kriteria-kriteria yang menjadi bahan pertimbangan mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja
dalam menentukan UMKM yang layak untuk pada setiap alternatif pada semua atribut [4]. Metode
mendapatkan pelatihan. Terakhir tahap analisa SAW membutuhkan proses normalisasi matriks
dilakukan dengan melakukan analisa hasil keputusan (x) ke suatu skala yang dapat
perhitungan kedua model tersebut untuk kemudian diperbandingkan dengan semua rating alternatif
dibandingkan hasilnya. yang ada.

Tinjauan Pustaka
Sebagian besar pendekatan MADM dilakukan (1)
melalui 2 langkah, yaitu : pertama, melakukan
agregasi terhadap keputusan-keputusan yang
tanggap terhadap semua tujuan pada setiap alternatif.
Sedangkan yang kedua, melakukan perangkingan
alternatif-alternatif keputusan tersebut berdasarkan rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif
hasil agregasi keputusan [4]. Ai pada atribut Cj dimana i=1,2,….,m dan
j=1,2,….,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif
Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa, masalah (Vi) diberikan sebagai :
Multi-Attribute Decision Making (MADM) adalah
mengevaluasi m alternatif Ai (i=1,2,….,m) terhadap
sekumpulan atribut atau kriteria Cj (j=1,2,….,n), (2)
dimana setiap atribut saling tidak bergantung satu
dengan yang lainnya. Matriks keputusan setiap
alternatif terhadap setiap atribut x, diberikan Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa
sebagai: alternatif Ai lebih terpilih.

Metode WPM
Dalam Kusumadewi dkk. (2006), Yoon mengatakan
bahwa, WPM merupakan suatu metode yang
menggunakan perkalian untuk menghubungkan
rating atribut, dimana rating setiap atribut harus
dipangkatkan dulu dengan bobot atribut yang
Gambar 1. Matriks keputusan setiap alternatif bersangkutan [4]. Proses ini sama halnya dengan
(Zimermann dalam Kusumadewi dkk. (2006)) proses normalisasi. Preferensi untuk alternatif A i
(vektor S) diberikan dengan rumus 3.
Dimana xij merupakan rating kinerja alternatif ke-i
terhadap atribut ke-j. Nilai bobot yang menunjukkan
tingkat kepentingan relatif setiap atribut, diberikan (3)
sebagai, w : w = { w1, w2, ….,wn }

30
JURNAL DASI ISSN: 1411-3201
Vol. 14 No. 1 MARET 2013

Perhitungan diawali dengan memberikan nilai rating Tabel 1. Kriteria dan Subkriteria
kinerja alternatif ke-i terhadap subkriteria ke-j (xij). No. Atribut Bobot Subatribut W0 Sifat
Nilai rating kinerja ini selanjutnya dipangkatkan Kriteria
dengan nilai relatif bobot awal yang telah dihitung Status
sebelumnya (wj) dimana wj akan bernilai positif usaha 5 B
untuk atribut benefit (keuntungan) dan bernilai Kualitas
negatif untuk atribut cost (biaya). Penjumlahan nilai fasilitas
wj untuk setiap subkriteria pada kriteria yang sama produksi 3 B
akan bernilai 1( j = 1). Perhitungan nilai wj Lama
dilakukan dengan rumus 4. produksi 5 B
1. Produksi 20%
Teknologi 3 B
Mutu
(4) produksi 4 B
Produksi
optimum 4 B
Setelah didapat nilai preferensi untuk alternatif Ai, Sumber
selanjutnya dilakukan perhitungan nilai preferensi bahan baku 4 B
relatif dari setiap alternatif (V i). Nilai preferensi
relatif dari setiap alternatif dihitung dengan rumus 5. Tabel 1. Lanjutan
No. Kriteria Bobot Subatribut W Sif
Atribut 0 at
Data
organisasi
(5)
perusahaan 2 B
Akte
pendirian
perusahaan
Alternatif terbaik dipilih jika nilainya lebih besar Manajemen
dari notaris 2 B
atau sama dengan alternatif yang lain. dan
TDP (Tanda
2. Sumber 15%
Daftar
Hasil dan Pembahasan Daya
Perusahaan) 3 B
Manusia
Metode SAW dan WPM memiliki langkah umum Legalitas
yang sama yaitu [2] : tempat
usaha (lahan
1. Mendefinisikan tujuan yang relevan dan
2. Mendefinisikan alternatif yang akan dievaluasi bangunan) 5 B
3. Mendefinisikan atribut yang relevan untuk Tenaga kerja 2 B
mengevaluasi masing-masing alternatif serta Kredit biaya
menentukan nilai rating setiap atributnya. investasi 5 C
4. Mendefinisikan bobot (yang dinormalisasi) untuk Biaya
atribut dalam urutan relatif yang terpenting operasional 4 C
hingga yang kurang penting Omset per
5. Memberi nilai setiap atribut dari setiap alternatif. 3. Finansial 25%
bulan 5 B
Jika setiap alternatif dianggap sebagai vektor Status
deskripsi pada masing-masing atribut, maka nilai pinjaman
setiap atribut dari setiap alternatif dapat ditulis pada
j[1];xi=<xi,1;xi,2;….;xi,n > bank/BUMN 5 C
6. Menghitung nilai utilitas multiatribut dari Net Present
berbagai pilihan menggunakan bobot dan nilai xij Value
yang telah diberikan sebelumnya. (NVP) 5 B
7. Melakukan evaluasi pasca-analisis, untuk Internal
kemudian memilih alternatif terbaik berdasarkan Return Rate
skor tertinggi. Kelayakan (IRR) 5 B
4. 25%
investasi Profitability B
Penelitian ini menggunakan 30 UMKM yang ada di index (Net
wilayah kota dan kabupaten Cirebon, serta 5 atribut B/C Ratio) 5
yang akan dijadikan parameter dalam penilaian Payback B
untuk memilih UMKM yang layak. Atribut, periods
subatribut dan nilai bobot yang diberikan pada (PBP) 5
masing-masing atribut dapat dilihat pada tabel 1. Keragaman B
5. Pemasaran 15%
Produk 5
31
JURNAL DASI ISSN: 1411-3201
Vol. 14 No. 1 MARET 2013

Merek B Larangan Jaya 1816.433498


Produk 4 Abdul Itik 1802.981618
Promosi 4 B Miska Itik 1802.197172
Andi Itik 1795.319005
Akid Itik 1787.981618
Nilai bobot (w) digunakan untuk menunjukkan Rambon Sejati 1785.632353
tingkat kepentingan relatif dari setiap subatribut. Mutiara Baru 1777.500004
Sifat yang dimiliki oleh nilai bobot dibagi menjadi 2 UD. Hikmah 1757.360963
yaitu benefit (B) dan cost (C). Untuk mencapai CV. Mitra Sukses 1745.913043
solusi ideal, subatribut yang memiliki sifat benefit Warto Itik 1714.477124
nilainya akan dimaksimumkan (bernilai positif)
Darojat Itik 1694.882365
sedangkan subatribut yang memiliki sifat cost
Karya Binangkit 1606.31087
nilainya akan diminimumkan (bernilai negatif).
NN. Hatcherry itik 1588.948025
Tingkat kepentingan setiap subatribut dinilai dari
range 1 sampai 5, yaitu: Perhitungan Menggunakan Metode WPM
Pada metode WPM, nilai bobot dinormalisasi
1 : tidak penting menggunakan rumus 4 untuk mencari nilai relatif
2 : tidak terlalu penting bobot awal. Hasil perhitungan nilai relatif bobot
3 : cukup penting awal (wj) ada pada tabel 3.
4 : penting
5 : sangat penting Tabel 3. Nilai Relatif Bobot Awal
No. Kriteria Subkriteria Wj
Perhitungan Menggunakan Metode SAW Status usaha 0,1786
Kualitas
Metode SAW tidak melakukan normalisasi pada fasilitas
nilai bobot yang diberikan pada masing-masing produksi 0,1071
subatribut. Berbeda halnya dengan metode WPM Lama produksi 0,1786
1. Produksi Teknologi 0,1071
Langkah pertama yang dilakukan pada metode SAW
Mutu produksi 0,1429
adalah menghitung nilai rating kinerja ternormalisasi
dari alternatif A i pada atribut Cj menggunakan Produksi
rumus 1. Nilai ini selanjutnya dimasukkan dalam optimum 0,1429
rumus 2 guna mendapatkan nilai preferensi untuk Sumber bahan
setiap alternatif (Vi). Nilai Vi ini kemudian diurutkan baku 0,1429
secara ascending. Nilai Vi yang lebih besar Data organisasi
mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih. perusahaan 0,1429
Nilai Vi yang dihitung menggunakan metode SAW Akte pendirian
dapat dilihat pada tabel 2. perusahaan dari
Manajemen notaris 0,1429
Tabel 2. Nilai Vi Pada Metode SAW dan TDP (Tanda
2. Sumber Daftar
UMKM Nilai Vi
Daya Perusahaan) 0,2143
Sumber Pangan 2018.405229 Manusia Legalitas
Zamrud Egg 2001.152338 tempat usaha
Trisula 1992.715574 (lahan dan
Jambul Putih 1984.743464 bangunan) 0,3571
Sari Sejahtera 1970.386616 Tenaga kerja 0,1429
Candra Kirana 1966.724233 Kredit biaya -
Tigan Mekar 1963.893791 investasi 0,2632
Adem Ayem 1955.677807 Biaya -
Maju Jaya 1937.993464 operasional 0,2105
Mulya Sari 1917.430116 3. Finansial Omset per
Bebek Jaya 1903.381016 bulan 0,2632
HTM Jaya 1879.485671 Status pinjaman
Eko Itik 1870.722689 pada -
Telur Asin Mutia 1849.8338 bank/BUMN 0,2632
Pambanatol 1842.215574
Koharudin Itik 1840.905229
Branjangan Putih
Muda 1820.485671

32
JURNAL DASI ISSN: 1411-3201
Vol. 14 No. 1 MARET 2013

Bebek Jaya 0.0332


Warto Itik 0.0318
Darojat Itik 0.0269
Tabel 3. Lanjutan Mutiara Baru 0.0262
Net Present Larangan Jaya 0.0251
Value (NVP) 0,2500 Karya Binangkit 0.0226
Internal Return NN. Hatcherry Itik 0.0215
Rate (IRR) 0,2500
Kelayakan
4. Profitability Perhitungan Nilai Relative Standard Deviation
investasi
index (Net B/C (RSD)
Ratio) 0,2500 Berdasarkan hasil perhitungan yang ada di tabel 2
Payback periods dan tabel 4 terdapat perbedaan nilai preferensi relatif
(PBP) 0,2500 dari setiap alternatif (Vi) pada metode SAW dan
Keragaman metode WPM. Hal ini dikarenakan WPM
Produk 0,3846 menggunakan cara perkalian sedangkan SAW
5. Pemasaran menggunakan cara penjumlahan. Dari 30 alternatif
Merek Produk 0,3077
Promosi 0,3077 yang dirangking, hanya terdapat 3 alternatif yang
memiliki posisi urutan yang sama yaitu Sumber
Pangan, Andi Itik dan NN. Hatcherry Itik.
Langkah selanjutnya adalah menghitung nilai Selebihnya berbeda dalam urutan peringkatnya.
preferensi untuk alternatif A i (vektor S)
menggunakan rumus 3. Nilai vektor S ini kemudian Hasil perhitungan nilai V i pada metode SAW dan
digunakan untuk menghitung nilai preferensi relatif WPM dapat dibandingkan menggunakan metode
dari setiap alternatif (Vi). Standar deviasi relatif (RSD). Standar deviasi relatif
(RSD) merupakan ukuran ketepatan relatif dan
Sama halnya seperti metode SAW, nilai Vi ini umumnya dinyatakan dalam persen. Standar deviasi
kemudian dilakukan pengurutan secara ascending. relatif (SDR) dapat digunakan untuk melihat tingkat
Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa ketelitian suatu metode [5]. Rumus yang digunakan
alternatif Ai lebih terpilih. Nilai Vi yang dihitung untuk menghitung nilai RSD adalah rumus 6.
menggunakan metode WPM dapat dilihat pada tabel
3.
(6)
Tabel 4. Nilai Vi pada metode WPM
UMKM Nilai Nilai standar deviasi relatif didapatkan dengan
Vi melakukan pembagian nilai standar deviasi
Sumber Pangan 0.0390 preferensi relatif dari setiap alternatif (V i) masing-
Trisula 0.0381 masing metode dibagi dengan nilai rata-ratanya,
Tigan Mekar 0.0366 untuk kemudian dikalikan 100%. Berdasarkan
Zamrud Egg 0.0365 perhitungan, didapatkan nilai standar deviasi relatif
Candra Kirana 0.0364 pada metode SAW adalah 6,12% Sedangkan nilai
Jambul Putih 0.0362 standar deviasi relatif pada metode WPM adalah
Koharudin Itik 0.0359 13,08%.
Telur Asin Mutia 0.0357
Pambanatol 0.0355 Kesimpulan dan Saran
Abdul Itik 0.0354 Dalam penelitian ini, kami mencoba
Adem Ayem 0.0354 membandingkan dua metode MADM yaitu SAW
Sari Sejahtera 0.0352 dan WPM dalam proses pemilihan proposal UMKM
Maju Jaya 0.0350 yang masuk di Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Akid Itik 0.0349 Kota Cirebon. Dari hasil perhitungan menggunakan
Eko Itik 0.0348 kedua metode tersebut didapatkan perbedaan nilai
Mulya Sari 0.0346 rangking yang cukup signifikan. Dari 30 alternatif
Miska Itik 0.0344 yang dirangking, hanya terdapat 3 alternatif yang
UD. Himah 0.0341 menempati posisi urutan yang sama. Untuk
HTM Jaya 0.0341 mengetahui tingkat ukuran ketepatan relatif dari 2
Branjangan Putih metode tersebut digunakan metode standar deviasi
Muda 0.0340 relatif. Dari hasil perhitungan, didapatkan nilai
Andi Itik 0.0338 standar deviasi relatif pada metode SAW adalah
Rambon Sejati 0.0336 6,12% sedangkan nilai standar deviasi relatif pada
CV. Mitra Sukses 0.0333 metode WPM adalah 13,08%. Berdasarkan hasil
perhitungan nilai standar deviasi relatif bisa
33
JURNAL DASI ISSN: 1411-3201
Vol. 14 No. 1 MARET 2013

disimpulkan nilai yang diberikan oleh metode WPM


lebih baik dibandingkan nilai yang diberikan oleh
metode SAW.

Daftar Pustaka
[1] Anderson, James, E., 1994. Public Policy Making –
An Introduction (second edition), Texas A & M
University.
[2] Azar, Fred., 2000, Multiattribute Decision-Making:
Use of Three Scoring Methods to Compare the
Performance of Imaging Techniques for Breast
Cancer Detection, University of Pennsylvania,
Philadelphia (PA) Dept. of BioEngineering VAST
LAB, Dept. of Computer Science.
[3] Chen, Xiaohong., Takahara, Yasuhiko., 2000, A DSS
Theori From Problem Solving Paradigm, Information
and Management Science Volume 11 Number 3,
pp.57-70, Case Western Reserve University U.S.A.
[4] Kusumadewi, S., Hartati, S., Harjoko A., Wardoyo
R., 2006, Fuzzy Multi-Attribute Decision Making
(Fuzzy MADM), Graha Ilmu, Yogyakarta.
[5] Savitha, K., Chandrasekar, C., 2011, Vertical
Handover decision schemes using SAW and WPM for
Network selection in Heterogeneous Wireless
Networks, Global Journal of Computer Science and
Technology Volume 11, Global Journals Inc. (USA).

34

Anda mungkin juga menyukai