Abstraksi
Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi UMKM Kota Cirebon merupakan salah satu penyelenggaraan
urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Perindustrian dan Perdagangan. Salah satu fungsi dan
tugas pokok dinas ini adalah melakukan pembinaan dan pemberian bantuan untuk UMKM yang ada di Kota
Cirebon berdasarkan proposal yang diajukan. Agar keputusan yang dihasilkan obyektif dibutuhkan suatu sistem
yang dapat membantu dalam pengambilan suatu keputusan. Multi Attribute Decision Making (MADM) adalah
suatu metode pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif berdasarkan
beberapa kriteria tertentu. Salah satu metode MADM yang digunakan dalam penelitian ini adalah SAW (Simple
Additive Weighting Model) dan WPM (Weighted Product Model). Metode SAW dan WPM memiliki karakteristik
yang berbeda. Perbedaan utama antara WPM dan SAW adalah WPM menggunakan cara perkalian sedangkan
SAW menggunakan cara penjumlahan. Hasil perhitungan nilai preferensi relatif dari setiap alternatif (Vi) kedua
metode ini akan digunakan untuk mencari tingkat ukuran ketepatan relatif, dengan menggunakan metode
standar deviasi relatif (RSD).
Kata kunci :
SPK, SAW, WPM, RSD
Sedangkan, permasalahan yang akan di bahas dalam Rating kinerja (x), dan nilai bobot (w) merupakan
penelitian ini adalah membandingkan tingkat ukuran nilai utama yang merepresentasikan preferensi
ketepatan relatif pada hasil perhitungan preferensi absolut dari pengambil keputusan/masalah MADM
relatif dari setiap alternatif (V i) masing-masing diakhiri dengan proses perangkingan untuk
metode dalam kasus pemilihan proposal UMKM di mendapatkan alternatif terbaik yang diperoleh
DISPERINDAG kota Cirebon. berdasarkan nilai keseluruhan preferensi yang
diberikan (Yeh dalam Kusumadewi dkk. (2006)).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
studi literatur dan pengumpulan data, perancangan Beberapa metode yang dapat digunakan untuk
dan analisa hasil perhitungan. Tahap pertama menyelesaikan masalah MADM, antara lain sebagai
dilakukan dengan mempelajari berbagai macam berikut :
referensi, baik melalui jurnal penelitian, tesis, buku-
buku teori, tutorial, dan sumber-sumber lain 1. Simple Additive Weighting Method (SAW)
termasuk internet. Pada tahap ini juga dilakukan 2. Weighted Product Model (WPM)
pengumpulan data yang dibutuhkan seperti
ketentuan-ketentuan penilaian proposal yang Metode SAW
diajukan oleh UMKM, data-data tentang jenis
pelatihan, peserta pelatihan dan proses pelatihan Dalam Kusumadewi dkk. (2006), Fishburn
yang diperoleh dari Dinas Perindustrian menyatakan bahwa, konsep dasar metode Simple
Perdagangan dan Koperasi UMKM Kota Cirebon. Additive Weighting Model (SAW) yang biasa
Pada tahap perancangan dilakukan penentuan disebut juga Weighted Sum Model (WSM) adalah
kriteria-kriteria yang menjadi bahan pertimbangan mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja
dalam menentukan UMKM yang layak untuk pada setiap alternatif pada semua atribut [4]. Metode
mendapatkan pelatihan. Terakhir tahap analisa SAW membutuhkan proses normalisasi matriks
dilakukan dengan melakukan analisa hasil keputusan (x) ke suatu skala yang dapat
perhitungan kedua model tersebut untuk kemudian diperbandingkan dengan semua rating alternatif
dibandingkan hasilnya. yang ada.
Tinjauan Pustaka
Sebagian besar pendekatan MADM dilakukan (1)
melalui 2 langkah, yaitu : pertama, melakukan
agregasi terhadap keputusan-keputusan yang
tanggap terhadap semua tujuan pada setiap alternatif.
Sedangkan yang kedua, melakukan perangkingan
alternatif-alternatif keputusan tersebut berdasarkan rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif
hasil agregasi keputusan [4]. Ai pada atribut Cj dimana i=1,2,….,m dan
j=1,2,….,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif
Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa, masalah (Vi) diberikan sebagai :
Multi-Attribute Decision Making (MADM) adalah
mengevaluasi m alternatif Ai (i=1,2,….,m) terhadap
sekumpulan atribut atau kriteria Cj (j=1,2,….,n), (2)
dimana setiap atribut saling tidak bergantung satu
dengan yang lainnya. Matriks keputusan setiap
alternatif terhadap setiap atribut x, diberikan Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa
sebagai: alternatif Ai lebih terpilih.
Metode WPM
Dalam Kusumadewi dkk. (2006), Yoon mengatakan
bahwa, WPM merupakan suatu metode yang
menggunakan perkalian untuk menghubungkan
rating atribut, dimana rating setiap atribut harus
dipangkatkan dulu dengan bobot atribut yang
Gambar 1. Matriks keputusan setiap alternatif bersangkutan [4]. Proses ini sama halnya dengan
(Zimermann dalam Kusumadewi dkk. (2006)) proses normalisasi. Preferensi untuk alternatif A i
(vektor S) diberikan dengan rumus 3.
Dimana xij merupakan rating kinerja alternatif ke-i
terhadap atribut ke-j. Nilai bobot yang menunjukkan
tingkat kepentingan relatif setiap atribut, diberikan (3)
sebagai, w : w = { w1, w2, ….,wn }
30
JURNAL DASI ISSN: 1411-3201
Vol. 14 No. 1 MARET 2013
Perhitungan diawali dengan memberikan nilai rating Tabel 1. Kriteria dan Subkriteria
kinerja alternatif ke-i terhadap subkriteria ke-j (xij). No. Atribut Bobot Subatribut W0 Sifat
Nilai rating kinerja ini selanjutnya dipangkatkan Kriteria
dengan nilai relatif bobot awal yang telah dihitung Status
sebelumnya (wj) dimana wj akan bernilai positif usaha 5 B
untuk atribut benefit (keuntungan) dan bernilai Kualitas
negatif untuk atribut cost (biaya). Penjumlahan nilai fasilitas
wj untuk setiap subkriteria pada kriteria yang sama produksi 3 B
akan bernilai 1( j = 1). Perhitungan nilai wj Lama
dilakukan dengan rumus 4. produksi 5 B
1. Produksi 20%
Teknologi 3 B
Mutu
(4) produksi 4 B
Produksi
optimum 4 B
Setelah didapat nilai preferensi untuk alternatif Ai, Sumber
selanjutnya dilakukan perhitungan nilai preferensi bahan baku 4 B
relatif dari setiap alternatif (V i). Nilai preferensi
relatif dari setiap alternatif dihitung dengan rumus 5. Tabel 1. Lanjutan
No. Kriteria Bobot Subatribut W Sif
Atribut 0 at
Data
organisasi
(5)
perusahaan 2 B
Akte
pendirian
perusahaan
Alternatif terbaik dipilih jika nilainya lebih besar Manajemen
dari notaris 2 B
atau sama dengan alternatif yang lain. dan
TDP (Tanda
2. Sumber 15%
Daftar
Hasil dan Pembahasan Daya
Perusahaan) 3 B
Manusia
Metode SAW dan WPM memiliki langkah umum Legalitas
yang sama yaitu [2] : tempat
usaha (lahan
1. Mendefinisikan tujuan yang relevan dan
2. Mendefinisikan alternatif yang akan dievaluasi bangunan) 5 B
3. Mendefinisikan atribut yang relevan untuk Tenaga kerja 2 B
mengevaluasi masing-masing alternatif serta Kredit biaya
menentukan nilai rating setiap atributnya. investasi 5 C
4. Mendefinisikan bobot (yang dinormalisasi) untuk Biaya
atribut dalam urutan relatif yang terpenting operasional 4 C
hingga yang kurang penting Omset per
5. Memberi nilai setiap atribut dari setiap alternatif. 3. Finansial 25%
bulan 5 B
Jika setiap alternatif dianggap sebagai vektor Status
deskripsi pada masing-masing atribut, maka nilai pinjaman
setiap atribut dari setiap alternatif dapat ditulis pada
j[1];xi=<xi,1;xi,2;….;xi,n > bank/BUMN 5 C
6. Menghitung nilai utilitas multiatribut dari Net Present
berbagai pilihan menggunakan bobot dan nilai xij Value
yang telah diberikan sebelumnya. (NVP) 5 B
7. Melakukan evaluasi pasca-analisis, untuk Internal
kemudian memilih alternatif terbaik berdasarkan Return Rate
skor tertinggi. Kelayakan (IRR) 5 B
4. 25%
investasi Profitability B
Penelitian ini menggunakan 30 UMKM yang ada di index (Net
wilayah kota dan kabupaten Cirebon, serta 5 atribut B/C Ratio) 5
yang akan dijadikan parameter dalam penilaian Payback B
untuk memilih UMKM yang layak. Atribut, periods
subatribut dan nilai bobot yang diberikan pada (PBP) 5
masing-masing atribut dapat dilihat pada tabel 1. Keragaman B
5. Pemasaran 15%
Produk 5
31
JURNAL DASI ISSN: 1411-3201
Vol. 14 No. 1 MARET 2013
32
JURNAL DASI ISSN: 1411-3201
Vol. 14 No. 1 MARET 2013
Daftar Pustaka
[1] Anderson, James, E., 1994. Public Policy Making –
An Introduction (second edition), Texas A & M
University.
[2] Azar, Fred., 2000, Multiattribute Decision-Making:
Use of Three Scoring Methods to Compare the
Performance of Imaging Techniques for Breast
Cancer Detection, University of Pennsylvania,
Philadelphia (PA) Dept. of BioEngineering VAST
LAB, Dept. of Computer Science.
[3] Chen, Xiaohong., Takahara, Yasuhiko., 2000, A DSS
Theori From Problem Solving Paradigm, Information
and Management Science Volume 11 Number 3,
pp.57-70, Case Western Reserve University U.S.A.
[4] Kusumadewi, S., Hartati, S., Harjoko A., Wardoyo
R., 2006, Fuzzy Multi-Attribute Decision Making
(Fuzzy MADM), Graha Ilmu, Yogyakarta.
[5] Savitha, K., Chandrasekar, C., 2011, Vertical
Handover decision schemes using SAW and WPM for
Network selection in Heterogeneous Wireless
Networks, Global Journal of Computer Science and
Technology Volume 11, Global Journals Inc. (USA).
34