Anda di halaman 1dari 4

JURNAL PRA PRAKTIKUM KIMIA KLINIK

“PENGUKURAN SGPT”

Disusun oleh :
1. Riska Mulya Sari (11181097)
2. Dini Zamzami
3. Intan Amalia

LABORATORIUM KIMIA KLINIK


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG
TAHUN AJARAN 2021/2022
I. TUJUAN
1. Mampu memahami teknik/cara pemeriksaan SGPT pada sampel serum
2. Menentukan nilai kadar SGPT dalam serum darah

II. PRINSIP
Alanine aminotransferase ( ALT) mengkatalisis transfer amino kelompok dari L-
alanine ke α -ketoglutarate menghasilkan pembentukan piruvat dan L-glutamat. Laktat
dehidrogenase (LDH) menjadi katalisator reduksi piruvat dan oksidasi NADH + secara
simultan ke NAD. Laju penurunan absorbansi yang dihasilkan pada 340 nm berbanding
lurus dengan aktivitas ALT

III. DASAR TEORI


Hati adalah organ terbesar di dalam tubuh yang terletak disebelah kanan atas
rongga perut, tepat dibawah diafragma (sekat yang membatasi daerah dada dan perut).
Bentuk hati seperti prisma segitiga dengan sudut siku-sikunya membulat, beratnya
sekitar 1,25-1,5 kg dengan berat jenis 1,05. Ukuran hati pada wanita lebih kecil
dibandingkan pria dan semakin kecil pada orang tua, tetapi tidak berarti fungsinya
berkurang. Hati mempunyai kapasitas cadangan yang besar dan kemampuan untuk
regenerasi yang besar pula. Jaringan hati dapat diambil sampai tiga perempat bagian 
dan sisanya akan tumbuh kembali sampai ke ukuran dan bentuk yang normal. Jika hati
yang rusak hanya sebagian kecil, belum menimbulkan gangguan yang berarti
(Wijayakusuma, 2008).
Fungsi utama hati yaitu untuk pembentukan dan eksresi empedu, metabolisme
karbohidrat, metabolisme protein, metabolisme lemak, penimbunan vitamin dan
mineral, metabolisme steroid, detoksifikasi, gudang darah dan filtrasi (Evelyn 2013, h.
476).  Adanya kerusakan pada hati, otot jantung, otak, ginjal dan rangka bisa dideteksi
dengan mengukur kadar SGOT. Pada kasus seperti alkoholik, radang pankreas, malaria,
infus lever stadium akhir, adanya penyumbatan pada saluran empedu. Kerusakan otot
jantung, orang-orang yang selalu mengkonsumsi obat-obatan seperti antibiotik dan obat
TBC, kadar SGOT bisa meninggi, bahkan bisa menyamai kadar SGOT pada penderita
hepatitis (Bastiansyah, 2008. h: 53).
Pankreas yaitu kelenjar majemuk bertandan, strukturnya sangat mirip dengan
kelenjar ludah. Panjangnya kira-kira lima belas sentimeter, mulai dari duodenum
sampai limpa dan dilukiskan sebagai terdiri dari tiga bagian. Pankreas dilintasi saraf
vagus, dan dalam beberapa menit setelah menerima makanan, arus getah pankreas
bertambah. Kemudian, setelah isi lambung masuk ke dalam duodenum, dua hormone,
sekretin dan pankreozimin, dibentuk di dalam mukosa duodenum dan merangsang arus
getah pancreas (Evelyn 2013, hhh. 251-253)
SGPT adalah singkatan dari Serum Glutamik Piruvat Transaminase , SGPT atau
juga dinamakan ALT ( Alanin  Aminotransferase) merupakan enzim yang banyak
ditemukan pada sel hati serta efektif untuk mendiagnosis destruksi hepatoselular.
Enzim ini dalam jumlah yang kecil dijumpai pada otot jantung, ginjal dan otot rangka.
Pada umumnya nilai tes SGPT/ALT lebih tinggi daripada SGOT/AST pada kerusakan
parenkim hati akut, sedangkan pada proses kronis didapat sebaliknya (Raymond 2008,
hh. 10-11). Salah satu indikator adanya gangguan pada organ hati adalah kadar serum
glutamate piruvat transaminase (SGPT). Konsentrasi enzim ini akan meningkat drastis
apabila timbul beberapa macam kerusakan hati, seperti pada hepatitis karena virus,
hepatitis alkoholik, dan tumor hati
Enzim Transaminase atau disebut juga enzim aminotransferase adalah enzim
yang mengkatalisis reaksi transaminasi. Terdapat dua  jenis enzim serum transaminase
yaitu serum glutamat oksaloasetat transaminase dan serum glutamat piruvat
transaminase (SGPT). SGPT dalam darah harga normalnya pada laki-laki 5-23 U/L,
pada perempuan 5-19 U/L. SGPT dalam darah meningkat biasanya karena ada hepatitis
yang disebabkan oleh virus, nekrosis sel hati karena keracunan, dan shock atau
hipoksemia (Darmanto,2001. hh : 61)

IV. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. Vacutainer , Needle
b. Tourniquet , kapas alcohol
c. Tabung reaksi
d. Centrifuge
e. Fotometer Mikrolab 300
f. Clinipette 100 µ dan 1000 µ
g. Blue tip
h. Yellow tip
i. Stopwatch
2. Bahan
a. Reagent SGPT
b. Sampel

V. PROSEDUR

Untuk persiapan Reagen, buat Campuran R1+R2 = 4:1

Masukkan reagen kedalam tabung sentrifuge kemudian


inkubasi selama 10 menit pada suhu 37 ° C

Campurkan mono reagen 1000 μl dengan Sampel 100 μl

Campur, inkubasi selama 1 menit. pada 37 ° C

Baca perubahan absorbansi per 1 min. selama 3 menit.


Tentukan perubahan absorbansi rata-rata per 1 menit. ( ∆ A /
menit).

Anda mungkin juga menyukai