Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PESERTA DIDIK SEBAGAI KOMPONENE PENDIDIKAN


Dosen Pengampuh:
Dr. Mardia Hi. Rahman S.Pd, M.Pd

OLEH:
KELOMPOK IV

NAMA : WA MIRNA LA MISRAN


ASNIAWATI HAMID
ASYI FITRIANI SILLIA
ERNI ARFA
DEA TIFANI S. ALI

SEMESTER I
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. tuhan yang
maha esa yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih
tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaan-Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita
curahkan kepada baginda Habiballah Muhammad Saw yang telah menunjukkan
kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang semampunya dengan bahasa
yang sangat indah.

Kami disini akhirnya dapat merasa sangat bersyukur karena telah


menyelesaikan makalah berjudul “Peserta Didik Sebagai Komponen Pendidikan”
sebagai tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan. Dalam makalah ini kami akan
menjabarkan tentang  arti dari peserta didik, karakter peserta didik, potensi peserta
didik, pendidik dan hakikat pendidik.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga terselesaikannya makalah ini. Dan kami memahami jika makalah
ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran sangat kami butuhkan guna
memperbaiki karya- karya kami dilain waktu.

Ternate, 21 oktober 2021

Penyusun

Kelompok IV
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB. I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.....................................................................................1

B. Rumusan Masalah................................................................................1

C. Tujuan Penulisan..................................................................................2

BAB. II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Peserta Didik......................................................................3

B. Karakter Peserta Didik.........................................................................4

C. Potensi peserta didik.............................................................................6

D. Pendidik...............................................................................................8

E. Hakikat Pendidik................................................................………….9

BAB. III. PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................11

B. Saran...................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Salah satu komponen dalam system pendidikan adalah adanya peserta didik,
peserta didik merupakan komponen yang sangat penting dalam system
pendidikan, sebab seseorang tidak bisa dikatakan sebagai pendidik apabila tidak
ada yang dididiknya. Peserta didik adalah orang yang memiliki potensi dasar,
yang perlu dikembangkan melalui pendidikan, baik secara fisik maupun psikis,
baik pendidikan itu dilingkungan keluarga, sekolah maupun dilingkkungan
masyarakat dimana anak tersebut berada.

Sebagai peserta didik juga harus memahami hak dan kewajibanya serta
melaksanakanya. Hak adalah sesuatu yang harus diterima oleh peserta didik,
sedangkan kewajiaban adalah sesuatu yang wajib dilakkukan atau dilaksanakan
oleh peserta didik.

Namun itu semua tidak terlepas dari keterlibatan pendidik, karena seorang
pendidik harus memahami dan memberikan pemahaman tentang dimensi-dimensi
yang terdapat didalam diri peserta didik terhadap peserta didik itu sendiri, kalau
seorang pendidik tidak mengetahui dimensi-dimensi tersebut, maka potensi yang
dimiliki oleh peserta didik tersebut akan sulit dikembangkan, dan peserta
didikpun juga mengenali potensi yang dimilikinya.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud peserta didik?


2. Bagaimana karakter peserta didik?
3. Bagaimana potensi peserta didik?
4. Apa itu pendidik?
5. Bagaimana hakikat seorang pendidik?
C. Tujuan

1. Mengetahui yang dimaksud peserta didik.


2. Mengetahui tentang karakter peserta didik.
3. Mengetahui potensi peserta didik.
4. Mengetahui yang dimaksud pendidik.
5. Mengetahui hakikat seorang pendidik.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Peserta Didik

Secara etimologi peserta didik adalah anak didik yang mendapat pengajaran ilmu.
Secara terminologi peserta didik adalah anak didik atau individu yang mengalami
perubahan, perkembangan sehingga masih memerlukan bimbingan dan arahan
dalam membentuk kepribadian serta sebagai bagian dari struktural proses
pendidikan. Dengan kata lain peserta didik adalah seorang individu yang tengah
mengalami fase perkembangan atau pertumbuhan baik dari segi fisik dan mental
maupun fikiran.

Sebagai individu yang tengah mengalami fase perkembangan, tentu peserta didik
tersebut masih banyak memerlukan bantuan, bimbingan dan arahan untuk menuju
kesempurnaan. Hal ini dapat dicontohkan ketika seorang peserta didik berada
pada usia balita seorang selalu banyak mendapat bantuan dari orang tua ataupun
saudara yang lebih tua. Dengan demikina dapat di simpulkan bahwa peserta didik
merupakan barang mentah (raw material) yang harus diolah dan bentuk sehingga
menjadi suatu produk pendidikan.

Dengan diakuinya keberadaan seorang peserta didik dalam konteks kehadiran dan
keindividuannya, maka tugas dari seorang pendidik adalah memberikan bantuan,
arahan dan bimbingan kepada peserta didik menuju kesempurnaan atau
kedewasaannya sesuai dengan kedewasaannya. Dalam konteks ini seorang
pendidik harus mengetahuai ciri-ciri dari peserta didik, yaitu:

1. Ciri-ciri peserta didik :


a. Kelemahan dan ketak berdayaannya
b. Berkemauan keras untuk berkembang
c. Ingin menjadi diri sendiri (memperoleh kemampuan).
2. Kriteria peserta didik :
Syamsul nizar mendeskripsikan enam kriteria peserta didik, yaitu :
a. Peserta didik bukanlah miniatur orang dewasa tetapi memiliki dunianya
sendiri
b. Peserta didik memiliki periodasi perkembangan dan pertumbuhan
c. Peserta didik adalah makhluk Allah yang memiliki perbedaan individu
baik disebabkan oleh faktor bawaan maupun lingkungan dimana ia
berada.
d. peserta didik merupakan dua unsur utama jasmani dan rohani, unsur
jasmani memiliki daya fisik, dan unsur rohani memiliki daya akal hati
nurani dan nafsu
e. peserta didik adalah manusia yang memiliki potensi atau fitrah yang dapat
dikembangkan dan berkembang secara dinamis.

Didalam proses pendidikan seorang peserta didik yang berpotensi adalah objek
atau tujuan dari sebuah sistem pendidikan yang secara langsung berperan sebagai
subjek atau individu yang perlu mendapat pengakuan dari lingkungan sesuai
dengan keberadaan individu itu sendiri. Sehingga dengan pengakuan tersebut
seorang peserta didik akan mengenal lingkungan dan mampu berkembang dan
membentuk kepribadian sesuai dengan lingkungan yang dipilihnya dan mampu
mempertanggung jawabkan perbuatannya pada lingkungan tersebut.

B. Karakter Peserta Didik

Individu memiliki sifat bawaan(heredity) dan karakteristik yang diperoleh dari


pengaruh lingkungan sekitar.Menurut ahli psikologi, kepribadian dibentuk oleh
perpaduan faktor pembawaan dan lingkungan.

1. Pengertian dan Karakteristik Kehidupan Pribadi

Kehidupan pribadi seseorang menyangkut berbagai aspek,antara lain:


a. aspek emosional
b. aspek sosial psikologis
c. aspek sosial budaya
d. kemampuan intelektual terpadu secara integratif terhadap faktor
lingkungan.

Karakteristik kehidupan pribadi bersifat khusus,dengan kata lain tidak dapat


disamakan dengan individu-individu lainnya. Seseorang individu juga
memerlukan sebuah pengakuan dari pihak lain tentang harga dirinya. Ia
mempunyai harga diri dan berkeinginan untuk selalu mempertahankan harga
diri tersebut.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pribadi

Menurut ahli psikologi perkembangan kehidupan pribadi manusia dipengaruhi


oleh faktor keturunan (pembawaan) dan faktor lingkungan (pengalaman).

Aliran Nativisme menyatakan perkembanagn pribadi telah ditentukan sejak


lahir,sedangkan aliran Empirisme menyatakan perkembangan pribadi
dibentuk oleh lingkungan hidupnya. Aliran yang menyatakan bahwa kedua
faktor itu secara terpadu memberikan pengaruh tarhadap kehidupan seseorang
adalah aliran konvergensi.

3. Perbedaan Individu dalam Perkembangan Pribadi

Perkembangan pribadi setiap individu berbeda-beda sesuai dengan


pembawaan dan lingkungan tempat mereka hidup dan dibesarkan. Oleh
karena itu, kepribadian setiap individu akan berbeda-beda sesuai denga sifat
badan dan kondisi lingkungan hidupnya.

4. Pengaruh Perkembangan Kehidupan Pribadi terhadap Tingkah Laku

Kepribadian atau tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh proses


perkembangan kehidupan sebelumnya dan dalam perjalanannya berinteraksi
dengan lingkungannya serta kejadian-kejadian saat sekarang.

Kehidupan pribadi yang mantap akan membentuk perilaku yang mantap


pula,sehingga mampu memecahkan berbagai permasalahan hidupnya.

5. Upaya Pengembangan Kehidupan Pribadi

a. Membiasakan hidup sehat, teratur, serta efisien waktu, mengenal dan


memahami nilai-nilai dan norma sosial yang berlaku secara baik dan
benar.
b. Mengerjakan tugas dan pekerjaan sehari-hari secara mandiri dan penuh
tanggung jawab.
c. Sering bersosialisasi dengan masyarakat.
d. Melatih cara merespon berbagai masalah dengan baik.
e. Menghindari sikap dan tindakan yang bersifat lari dari masalah.
f. Disiplin, patuh, dan tanggung jawab terhadap aturan hidup keluarga.
g. Melaksanakan peran sesuai status dan tanggung jawab dalam kehidupan
keluarga.
h. Berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meningkatakan penguasaan
ilmu pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan bakat dan minat yang
dimiliki,baik melalui pendidikan yang formal maupun tidak.

C. Potensi Peserta Didik

Potensi peserta didik adalah segala yang dimiliki oleh peserta didik yang
memungkinkannya untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Pembicaraan tentang potensi peserta didik sering mengalami penyempitan makna
dan sering dikaitkan dengan prestasi akademik saja. Sebenarnya, ketika
membicarakan potensi, kita membicarakan semua aspek perkembangan peserta
didik. Jadi, potensi ini meliputi semua yang dimiliki peserta didik untuk tumbuh
dan berkembang dalam aspek kognisi, emosi, dan sosial.

1. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Potensi Peserta Didik

Menurut Reni Akbar-Hawadi (dalam Lusi Nuryanti, 2008 : 56 ), faktor –


faktor yang mempengaruhi perkembangan potensi peserta didik dibagi
menjadi dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
adalah faktor–faktor yang terdapat dalam diri seseorang. Faktor eksternal
adalah faktor–faktor yang berasal dari luar diri individu atau berasal dari
lingkungan.

a. Faktor Internal
1) Taraf kecerdasan
Taraf kecerdasan menunjukkan kemampuan berpikir anak,
kemampuan menggunakan nalar, dan kemampuan memecahkan
masalah menggunakan logika. Salah satu cara yang biasa digunakan
untuk mengetahui taraf kecerdasan ini adalah dengan melakukan tes
kecerdasan atau tes inteligensi.
2) Konsep Diri
Konsep diri menunjukkan cara seseorang memandang dirinya sendiri
dan kemampuannya. Anak yang memandang dirinnya secara positif
dan menilai dirinya mampu akan lebih berhasil di sekolah dan dalam
kehidupan sosialnya daripada anak yang memandang dirinya sendiri
tidak mampu.
3) Motivasi Berprestasi
Motivasi berprestasi adalah dorongan pada diri seseorang untuk
meraih yang terbaik pada bidang tertentu. Motivasi berprestasi yang
tinggi akan membuat seorang anak tekun belajar, berusaha
menyelesaikan tugas dengan sebaik–baiknya, dan tidak malu bertanya
jika kurang paham saat guru menerangkan.
4) Bakat
Bakat dalam pengertian bahasa atau dalam pengertian yang umum kita
pahami adalah kelebihan atau keunggulan alamiah yang melekat pada
diriseseorang dan menjadi pembeda antara seseorang dengan orang
lain. Seseorang yang berbakat akan memberikan hasil yang jauh lebih
baik daripada orang yang sejak awal tidak menyimpan bakat dalam
bidang tersebut. Misalnya, siswa yang mempunyai bakat dalam bidang
menggambar, hasil gambarnya lebih baik daripada siswa yang tidak
mempunyai bakat menggambar.
5) Minat
Minat adalah kecenderungan seseorang terhadap sesuatu, atau bisa
dikatakan apa yang disukai seseorang untuk dilakukan. Minat
merupakan suatu perhatian khusus terhadap suatu hal tertentu yang
tercipta dengan penuh kemauan dan tergantung dari bakat dan
lingkungannya. Minat dapat dikatakan sebagai dorongan kuat bagi
seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan
pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya.
6) Sikap
Sikap adalah cara seseorang menerima atau menolak sesuatu yang
didasarkan pada penilaian diri terhadap objek tertentu. Sikap seseorang
muncul sebagai hasil dari proses pengamatan dan dari apa yang
diterima dan dipelajari melalui inderanya. Sangat penting kita
membentuk sikap positif pada peserta didik, terutama sikap terhadap
proses belajar dan usaha dalam mengembangkan potensi diri.

b. Faktor Eksternal (Lingkungan)

Disini lingkungan yang dimaksud menurut Syamsu Yusuf (2002:139)


yaitu, keluarga, sekolah, dan masyarakat. Adanya keserasian antara
keluarga, sekolah, dan masyarakat akan dapat memberikan dampak positif
bagi anak, termasuk dalam pembentukan potensi dalam diri anak. Adapun
penjelasannya sebagai berikut.

1) Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama bagi setiap
anak. Tentunya dalam hal ini orangtua menjadi orang yang paling
bertanggung jawab dalam perkembangan potensi dalam diri seorang
anak.
2) Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua bagi anak setelah
keluarga. Karena hampir setengah hari anak menghabiskan waktunya
bersama teman dan gurunya di sekolah. Tentunya segala sesuatu yang
ada di sekolah akan menjadi model bagi anak untuk ditiru. Seperti
yang diungkapkan Hurlock bahwa pengaruh sekolah terhadap
perkembangan kepribadian dan potensi anak sangat besar, karena
sekolah merupakan subtitusi dari keluarga dan guru-guru subtitusi dari
orangtua.
3) Lingkungan Masyarakat.
Selain faktor keluarga dan sekolah, lingkungan masyarakat juga
mempengaruhi perkembangan potensi pada anak. Lingkungan
masyarakat yang dimaksud meliputi lingkungan rumah sekitar anak
sebagai tempat bermain, televisi, serta media cetak seperti buku cerita
maupun komik. Dalam masyarakat akan terbentuk suatu perilaku yang
dominan pada setiap individu karena adanya interaksi sosial yang
terjadi antara teman sebaya maupun dengan anggota masyarakat
lainnya. Pada diri anak akan muncul perilaku baik ataupun tidak baik
tergantung seberapa besar lingkungan sekitarnya mempengaruhi dalam
pergaulan sehari-hari. Karena pada dasarnya anak cepat sekali
terpengaruh oleh hal-hal yang ia lihat, dengar dan rasakan.

D. Pendidik

1. Pengertian Pendidik

a. Sadulloh dkk. (2006) Pendidik adalah seseorang yang bertanggung jawab


terhadap terlaksananya pendidikan, sejalan dengan itu ada juga yang
mengatakan bahwa pendidik adalah orang dewasa yang membantu
terhadap anak didik agar menjadi dewasa.
b. Dalam UU No.20 tahun 2003 pendidik adalah tenaga kependidikan yang
berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaswara,
tutor, instruktor, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan
kekhusuannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
c. Menurut UU Guru dan Dosen No. 14 tahun 2005 guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidk, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.
d. Umar (2008), yang dimaksud dengan pendidik ialah orang yang
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran
peserta didik.

2. Jenis-jenis Pendidik :
a. Orang tua (ayah dan ibu), menjadi pedidik pertama dan utama bagi anak-
anaknya. Orang tua sebagai pendidik adalah kodrati. Begitu sepasang
suami istri di karuniai anak, begitu pula sebutan orang tua sebagai
pendidik diberikan. Dengan kesadaran yang mendalam disertai rasa cinta
kasih, orang tua mengasuh dan mendidik anaknya dengan penuh tanggung
jawab.
b. Pengajar atau Guru di sekolah, yang disebut pendidik karena jabatanya,
atau karena keahliannya, maka dinamakan pendidik profesional. Pengajar
atau guru adalah pendidik di lembaga pendidikan formal, atau di sekolah.
Guru juga sering di sebut pendidik pembantu karena guru menerima
limpahan sebagian tanggung jawab orang tua untuk membimbing
anaknya.
c. Pemimpin/pemuka masyarakat, adalah pendidik dalam lembaga non
formal, dalam bermacam-macam perkumpulan atau organisasi yang ada
didalam masyarakat.

3. Ciri-ciri Pendidik
a. Memiliki kewibawaan
Pendidik harus memiliki kewibawaan (kekuasaan batin mendidik) dan
menghindari penggunaan kekuasaan lahir, yaitu kekuasaan yang semata-
mata didasarkan pada unsur wewenang jabatan. Kewibawaan justru
merupakan sesuatu pancaran batin yang dapat menimbulkan pada pihak
lain sikap untuk mengakui, menerima, dan menuruti dengan penuh
pengertian atas kekuasaan tersebut.
b. Mengenal peserta didiknya
Secara umum, anak usia kelas rendah berbeda sifatnya dengan anak usia
kelas tinggi, begitu pula secara khusus setap anak walau dalam satu kelas
dan usia yang tidak jauh berbeda, sifatnya secara khusus berbeda pula.
Untuk itu seorang pendidik harus mengenal peserta didik secara khusus
agar pendidikannya dapat sesuai dengan setiap anak secara perorangan,
hal tersebut dapat dipelajari dari psikologi perkembangan.
c. Membantu peserta didiknya
Bantuan yang diberikan pendidik harus sesuai dengan yang diharapkan
anak didiknya. Kita maklumi bahwa setiap peserta didik mau menjadi
dirinya sendiri, ingin berdiri sendiri, mau bertanggung jawab sendiri dan
ingin menentukan sendiri. Untuk itu pendidik tidak boleh terlalau
memaksakan kehendak tapi ingat pada keinginan anak didiknya tersebut.

E. Hakekat Pendidik

1. Pengertian Pendidik

Dikutip dari Abudin Nata, pengertian pendidik adalah orang yang mendidik.
Pengertian ini memberikan kesan bahwa pendidik adalah orang yang
melakukan kegiatan dalam bidang mendidik. Secara khusus pendidikan dalam
persepektif pendidikan islam adalah orang-orang yang bertanggung jawab
terhadap perkembangan seluruh potensi peseta didik. Kalau kita melihat
secara fungsional kata pendidik dapat di artikan sebagai pemberi atau
penyalur pengetahuan, keterampilan.

2. Sifat-sifat yang harus dimiliki seorang pendidik adalah :


Integritas peribadi, peribadi yang segala aspeknya berkembang secara
harmonis.
a. Integritas sosial, yaitu peribadi yang merupakan satuan dengan
masyarakat.
b. Integritas susila, yaitu peribadi yang telah menyatukan diri dengan norma-
norma susila yang dipilihnya.
3. Klasifikasi Pendidik
a. Guru
b. Dosen
c. Konselor
d. Pamong belajar
e. widyaiswara
f. tutor
g. instruktur
h. fasilitator
i. Ustadz

4. Tugas-tugas dari seorang pendidik


a. Membimbing peserta didik, dalam artian mencari pengenalan terhadap
anak didik mengenai kebutuhan, kesanggupan, bakat, minat dan
sebagainya.
b. Menciptakan situasi untuk pendidikan, yaitu ; suatu keadaan dimana
tindakan-tindakan pendidik dapat berlangsung dengan baik dan hasil yang
memuaskan.
c. Seorang penddidik harus memiliki pengetahuan yang diperlukan, seperti
pengetahuan keagamaan, dan lain sebagainya.

5. Sedangkan tanggung jawab dari seorang pendidik


a. Bertanggung moral.
b. Bertanggung jawab dalam bidang pedidikan.
c. Tanggung jawab kemasyarakatan.
d. Bertanggung jawab dalam bidang keilmuan.

6. Syarat untuk menjadi seorang pendidik


a. Harus beragama.
b. Mampu bertanggung jawab atas kesejahteraan agama.
c. Tidak kalah dengan guru-guru umum lainnya dalam membentuk Negara
yang demokratis.
d. Harus memiliki perasaan panggilan murni.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian tentang peserta didik dalam pendidikan islam dalam bab
sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Peserta didik adalah individu yang mengalami perkembangan dan perubahan,
sehingga ia harus mendapatkan bimbingan dan arahan untuk membentuk
sikap moral dan kepribadian.
2. Kebutuhan peserta didik yang berupa kebutuhan fisik, sosial, mendapatkan
status, mandiri, berprestasi, ingin disayangi dan dicintai, curhat, dan
mendapatkan filsafat hidup harus dipenuhi oleh pendidik untuk menunjang
perkembangan dan pembentukan sikap moral peserta didik sebagai insan
kamil.
3. Peserta didik memiliki beberapa dimensi penting yang mempengaruhi akan
perkembangan peserta didik, dimensi ini harus diperhatikan secara baik oleh
pendidik dalam rangka mencetak peserta didik yang berakhlak mulia dan
dapat disebut sebagai insan kamil.
4. Peserta didik akan melampaui kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual
ketika ia telah mencapai tingkatan ilmu yang melibihi tingkatan kecerdasan
qalbiyah, yaitu kecerdasan agama.
5. Etika peserta didik dalam proses pendidikan islam sangatlah berperan penting
dalam proses perkembangan dan pencapaian peserta didik sebagai insan
kamil.

B Saran

Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan
dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena
terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh
hubungannya dengan makalah ini Penulis banyak berharap kepada para pembaca
yang budiman memberikan kritik saran yang membangun kepada kami demi
sempurnanya makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2016.Makalah Peserta Didik.Makalah

Anda mungkin juga menyukai