OLEH:
KELOMPOK IV
SEMESTER I
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. tuhan yang
maha esa yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih
tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaan-Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita
curahkan kepada baginda Habiballah Muhammad Saw yang telah menunjukkan
kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang semampunya dengan bahasa
yang sangat indah.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga terselesaikannya makalah ini. Dan kami memahami jika makalah
ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran sangat kami butuhkan guna
memperbaiki karya- karya kami dilain waktu.
Penyusun
Kelompok IV
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB. I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................2
D. Pendidik...............................................................................................8
E. Hakikat Pendidik................................................................………….9
A. Kesimpulan .......................................................................................11
B. Saran...................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Salah satu komponen dalam system pendidikan adalah adanya peserta didik,
peserta didik merupakan komponen yang sangat penting dalam system
pendidikan, sebab seseorang tidak bisa dikatakan sebagai pendidik apabila tidak
ada yang dididiknya. Peserta didik adalah orang yang memiliki potensi dasar,
yang perlu dikembangkan melalui pendidikan, baik secara fisik maupun psikis,
baik pendidikan itu dilingkungan keluarga, sekolah maupun dilingkkungan
masyarakat dimana anak tersebut berada.
Sebagai peserta didik juga harus memahami hak dan kewajibanya serta
melaksanakanya. Hak adalah sesuatu yang harus diterima oleh peserta didik,
sedangkan kewajiaban adalah sesuatu yang wajib dilakkukan atau dilaksanakan
oleh peserta didik.
Namun itu semua tidak terlepas dari keterlibatan pendidik, karena seorang
pendidik harus memahami dan memberikan pemahaman tentang dimensi-dimensi
yang terdapat didalam diri peserta didik terhadap peserta didik itu sendiri, kalau
seorang pendidik tidak mengetahui dimensi-dimensi tersebut, maka potensi yang
dimiliki oleh peserta didik tersebut akan sulit dikembangkan, dan peserta
didikpun juga mengenali potensi yang dimilikinya.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Secara etimologi peserta didik adalah anak didik yang mendapat pengajaran ilmu.
Secara terminologi peserta didik adalah anak didik atau individu yang mengalami
perubahan, perkembangan sehingga masih memerlukan bimbingan dan arahan
dalam membentuk kepribadian serta sebagai bagian dari struktural proses
pendidikan. Dengan kata lain peserta didik adalah seorang individu yang tengah
mengalami fase perkembangan atau pertumbuhan baik dari segi fisik dan mental
maupun fikiran.
Sebagai individu yang tengah mengalami fase perkembangan, tentu peserta didik
tersebut masih banyak memerlukan bantuan, bimbingan dan arahan untuk menuju
kesempurnaan. Hal ini dapat dicontohkan ketika seorang peserta didik berada
pada usia balita seorang selalu banyak mendapat bantuan dari orang tua ataupun
saudara yang lebih tua. Dengan demikina dapat di simpulkan bahwa peserta didik
merupakan barang mentah (raw material) yang harus diolah dan bentuk sehingga
menjadi suatu produk pendidikan.
Dengan diakuinya keberadaan seorang peserta didik dalam konteks kehadiran dan
keindividuannya, maka tugas dari seorang pendidik adalah memberikan bantuan,
arahan dan bimbingan kepada peserta didik menuju kesempurnaan atau
kedewasaannya sesuai dengan kedewasaannya. Dalam konteks ini seorang
pendidik harus mengetahuai ciri-ciri dari peserta didik, yaitu:
Didalam proses pendidikan seorang peserta didik yang berpotensi adalah objek
atau tujuan dari sebuah sistem pendidikan yang secara langsung berperan sebagai
subjek atau individu yang perlu mendapat pengakuan dari lingkungan sesuai
dengan keberadaan individu itu sendiri. Sehingga dengan pengakuan tersebut
seorang peserta didik akan mengenal lingkungan dan mampu berkembang dan
membentuk kepribadian sesuai dengan lingkungan yang dipilihnya dan mampu
mempertanggung jawabkan perbuatannya pada lingkungan tersebut.
Potensi peserta didik adalah segala yang dimiliki oleh peserta didik yang
memungkinkannya untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Pembicaraan tentang potensi peserta didik sering mengalami penyempitan makna
dan sering dikaitkan dengan prestasi akademik saja. Sebenarnya, ketika
membicarakan potensi, kita membicarakan semua aspek perkembangan peserta
didik. Jadi, potensi ini meliputi semua yang dimiliki peserta didik untuk tumbuh
dan berkembang dalam aspek kognisi, emosi, dan sosial.
a. Faktor Internal
1) Taraf kecerdasan
Taraf kecerdasan menunjukkan kemampuan berpikir anak,
kemampuan menggunakan nalar, dan kemampuan memecahkan
masalah menggunakan logika. Salah satu cara yang biasa digunakan
untuk mengetahui taraf kecerdasan ini adalah dengan melakukan tes
kecerdasan atau tes inteligensi.
2) Konsep Diri
Konsep diri menunjukkan cara seseorang memandang dirinya sendiri
dan kemampuannya. Anak yang memandang dirinnya secara positif
dan menilai dirinya mampu akan lebih berhasil di sekolah dan dalam
kehidupan sosialnya daripada anak yang memandang dirinya sendiri
tidak mampu.
3) Motivasi Berprestasi
Motivasi berprestasi adalah dorongan pada diri seseorang untuk
meraih yang terbaik pada bidang tertentu. Motivasi berprestasi yang
tinggi akan membuat seorang anak tekun belajar, berusaha
menyelesaikan tugas dengan sebaik–baiknya, dan tidak malu bertanya
jika kurang paham saat guru menerangkan.
4) Bakat
Bakat dalam pengertian bahasa atau dalam pengertian yang umum kita
pahami adalah kelebihan atau keunggulan alamiah yang melekat pada
diriseseorang dan menjadi pembeda antara seseorang dengan orang
lain. Seseorang yang berbakat akan memberikan hasil yang jauh lebih
baik daripada orang yang sejak awal tidak menyimpan bakat dalam
bidang tersebut. Misalnya, siswa yang mempunyai bakat dalam bidang
menggambar, hasil gambarnya lebih baik daripada siswa yang tidak
mempunyai bakat menggambar.
5) Minat
Minat adalah kecenderungan seseorang terhadap sesuatu, atau bisa
dikatakan apa yang disukai seseorang untuk dilakukan. Minat
merupakan suatu perhatian khusus terhadap suatu hal tertentu yang
tercipta dengan penuh kemauan dan tergantung dari bakat dan
lingkungannya. Minat dapat dikatakan sebagai dorongan kuat bagi
seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan
pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya.
6) Sikap
Sikap adalah cara seseorang menerima atau menolak sesuatu yang
didasarkan pada penilaian diri terhadap objek tertentu. Sikap seseorang
muncul sebagai hasil dari proses pengamatan dan dari apa yang
diterima dan dipelajari melalui inderanya. Sangat penting kita
membentuk sikap positif pada peserta didik, terutama sikap terhadap
proses belajar dan usaha dalam mengembangkan potensi diri.
1) Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama bagi setiap
anak. Tentunya dalam hal ini orangtua menjadi orang yang paling
bertanggung jawab dalam perkembangan potensi dalam diri seorang
anak.
2) Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua bagi anak setelah
keluarga. Karena hampir setengah hari anak menghabiskan waktunya
bersama teman dan gurunya di sekolah. Tentunya segala sesuatu yang
ada di sekolah akan menjadi model bagi anak untuk ditiru. Seperti
yang diungkapkan Hurlock bahwa pengaruh sekolah terhadap
perkembangan kepribadian dan potensi anak sangat besar, karena
sekolah merupakan subtitusi dari keluarga dan guru-guru subtitusi dari
orangtua.
3) Lingkungan Masyarakat.
Selain faktor keluarga dan sekolah, lingkungan masyarakat juga
mempengaruhi perkembangan potensi pada anak. Lingkungan
masyarakat yang dimaksud meliputi lingkungan rumah sekitar anak
sebagai tempat bermain, televisi, serta media cetak seperti buku cerita
maupun komik. Dalam masyarakat akan terbentuk suatu perilaku yang
dominan pada setiap individu karena adanya interaksi sosial yang
terjadi antara teman sebaya maupun dengan anggota masyarakat
lainnya. Pada diri anak akan muncul perilaku baik ataupun tidak baik
tergantung seberapa besar lingkungan sekitarnya mempengaruhi dalam
pergaulan sehari-hari. Karena pada dasarnya anak cepat sekali
terpengaruh oleh hal-hal yang ia lihat, dengar dan rasakan.
D. Pendidik
1. Pengertian Pendidik
2. Jenis-jenis Pendidik :
a. Orang tua (ayah dan ibu), menjadi pedidik pertama dan utama bagi anak-
anaknya. Orang tua sebagai pendidik adalah kodrati. Begitu sepasang
suami istri di karuniai anak, begitu pula sebutan orang tua sebagai
pendidik diberikan. Dengan kesadaran yang mendalam disertai rasa cinta
kasih, orang tua mengasuh dan mendidik anaknya dengan penuh tanggung
jawab.
b. Pengajar atau Guru di sekolah, yang disebut pendidik karena jabatanya,
atau karena keahliannya, maka dinamakan pendidik profesional. Pengajar
atau guru adalah pendidik di lembaga pendidikan formal, atau di sekolah.
Guru juga sering di sebut pendidik pembantu karena guru menerima
limpahan sebagian tanggung jawab orang tua untuk membimbing
anaknya.
c. Pemimpin/pemuka masyarakat, adalah pendidik dalam lembaga non
formal, dalam bermacam-macam perkumpulan atau organisasi yang ada
didalam masyarakat.
3. Ciri-ciri Pendidik
a. Memiliki kewibawaan
Pendidik harus memiliki kewibawaan (kekuasaan batin mendidik) dan
menghindari penggunaan kekuasaan lahir, yaitu kekuasaan yang semata-
mata didasarkan pada unsur wewenang jabatan. Kewibawaan justru
merupakan sesuatu pancaran batin yang dapat menimbulkan pada pihak
lain sikap untuk mengakui, menerima, dan menuruti dengan penuh
pengertian atas kekuasaan tersebut.
b. Mengenal peserta didiknya
Secara umum, anak usia kelas rendah berbeda sifatnya dengan anak usia
kelas tinggi, begitu pula secara khusus setap anak walau dalam satu kelas
dan usia yang tidak jauh berbeda, sifatnya secara khusus berbeda pula.
Untuk itu seorang pendidik harus mengenal peserta didik secara khusus
agar pendidikannya dapat sesuai dengan setiap anak secara perorangan,
hal tersebut dapat dipelajari dari psikologi perkembangan.
c. Membantu peserta didiknya
Bantuan yang diberikan pendidik harus sesuai dengan yang diharapkan
anak didiknya. Kita maklumi bahwa setiap peserta didik mau menjadi
dirinya sendiri, ingin berdiri sendiri, mau bertanggung jawab sendiri dan
ingin menentukan sendiri. Untuk itu pendidik tidak boleh terlalau
memaksakan kehendak tapi ingat pada keinginan anak didiknya tersebut.
E. Hakekat Pendidik
1. Pengertian Pendidik
Dikutip dari Abudin Nata, pengertian pendidik adalah orang yang mendidik.
Pengertian ini memberikan kesan bahwa pendidik adalah orang yang
melakukan kegiatan dalam bidang mendidik. Secara khusus pendidikan dalam
persepektif pendidikan islam adalah orang-orang yang bertanggung jawab
terhadap perkembangan seluruh potensi peseta didik. Kalau kita melihat
secara fungsional kata pendidik dapat di artikan sebagai pemberi atau
penyalur pengetahuan, keterampilan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian tentang peserta didik dalam pendidikan islam dalam bab
sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Peserta didik adalah individu yang mengalami perkembangan dan perubahan,
sehingga ia harus mendapatkan bimbingan dan arahan untuk membentuk
sikap moral dan kepribadian.
2. Kebutuhan peserta didik yang berupa kebutuhan fisik, sosial, mendapatkan
status, mandiri, berprestasi, ingin disayangi dan dicintai, curhat, dan
mendapatkan filsafat hidup harus dipenuhi oleh pendidik untuk menunjang
perkembangan dan pembentukan sikap moral peserta didik sebagai insan
kamil.
3. Peserta didik memiliki beberapa dimensi penting yang mempengaruhi akan
perkembangan peserta didik, dimensi ini harus diperhatikan secara baik oleh
pendidik dalam rangka mencetak peserta didik yang berakhlak mulia dan
dapat disebut sebagai insan kamil.
4. Peserta didik akan melampaui kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual
ketika ia telah mencapai tingkatan ilmu yang melibihi tingkatan kecerdasan
qalbiyah, yaitu kecerdasan agama.
5. Etika peserta didik dalam proses pendidikan islam sangatlah berperan penting
dalam proses perkembangan dan pencapaian peserta didik sebagai insan
kamil.
B Saran
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan
dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena
terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh
hubungannya dengan makalah ini Penulis banyak berharap kepada para pembaca
yang budiman memberikan kritik saran yang membangun kepada kami demi
sempurnanya makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA