Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. TUJUAN
Memahami penjelasan pengertian energi, kalor, sistem, dan lingkungan.
Memahami penjelasan tentang perubahan entalpi, macam-macam perubahan entalpi standar, dan
persamaan termokimia.
Menyimpulkan hasil analisis data percobaan termokima pada tekanan tetap
B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Media : Alat/Bahan :
PENDAHULUAN Peserta didik memberi salam, berdoa, menyanyikan lagu nasional ( PPK)
Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberi motivasi
Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan
diajarkan
Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran
Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi
Energi dan kalor, perubahan entalpi reaksi serta Persamaan Termokimia
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang
belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Energi dan kalor,
KEGIATAN INTI
C. PENILAIAN
- Sikap : Jurnal, - Pengetahuan : Penugasan, - Ketrampilan: Unjuk Kerja
3. Kreativitas 3 2 1
5. Kerapihan hasil 3 2 1
Skor maksimum 15
c. Keterampilan
Petunjuk Praktikum
Cara Kerja
Tugas a. Lakukan percobaan sesuai prosedur berikut
1. Masukkan satu sendok kecil NaOH padat ke dalam gelas kimia yang berisi 50 mL air.
Aduk campuran tersebut sambil pegang bagian bawah gelas kimia. Rasakan apa yang
terjadi.
2. Masukkan satu sendok kecil urea ke dalam gelas kimia yang berisi 50 mL air. Aduk
campuran tersebut sambil pegang bagian bawah gelas kimia. Rasakan apa yang terjadi.
3. Masukkan satu sendok kecil kapur tohor ke dalam gelas kimia yang berisi 50 mL air.
Aduk campuran tersebut sambil pegang bagian bawah gelas kimia. Rasakan apa yang
terjadi.
4. Masukkan 50 mL larutan asam cuka dapur ke dalam tabung reaksi, tambahkan soda kue
dan amati apa yang terjadi.
5. Tulis hasil pengamatan dalam tabel berikut.
No Zat yang dicampur Perubahan yang terjadi Kalor diserap / dilepas
1 ………………………… ………………………… …………………………
2 ………………………… ………………………… …………………………
3 ………………………… ………………………… …………………………
4 ………………………… ………………………… …………………………
Skor
Ya =2
Tidak = 1
Nilai = Jumlah skor x 10
Lampiran 2
Materi Ajar
TERMOKIMIA
Contoh: A B
∆H = H B – H A
Menurut asas kekekalan energi yang dikemukakan oleh James Prescott Joule, energi tidak
dapat dimusnahkan atau diciptakan. Artinya energi alam semesta adalah tetap. Jadi energi yang
menyertai suatu proses kimia ataupun proses fisika hanyalah merupakan perpindahan atau
perubahan bentuk energi. Besarnya energi dapat ditentukan dengan rumus:
∆E = q + w
dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Jika sistem menerima kalor, q bertanda + (positif)
2) Jika sistem membebaskan kalor, q bertanda – (negatif)
3) Jika sistem melakukan kerja, w bertanda – (negatif)
4) Jika sistem menerima kerja, w bertanda + (positif)
Sistem adalah zat atau proses yang sedang dipelajari perubahan energinya atau bagian dari
alam yang menjadi fokus kajian. Sedangkan segala sesuatu di luar sistem atau yang membatasi
sistem disebut dengan lingkungan. Contoh:
Reaksi antara logam seng dengan larutan asam klorida (HCl) dalam suatu tabung reaksi disertai
dengan munculnya gelembung-gelembung gas.
Pada contoh di atas yang menjadi pusat perhatian adalah logam seng dan larutan HCl. Jadi,
logam seng dan larutan HCl disebut sistem, sedangkan tabung reaksi, suhu udara, tekanan udara
merupakan lingkungan.
Berdasarkan interaksinya dengan lingkungan, sistem dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1. Sistem Terbuka, suatu sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran kalor dan zat
(materi) antara lingkungan dan sistem.
2. Sistem Tertutup, suatu sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran kalor antara sistem
dan lingkungannya, tetapi tidak terjadi pertukaran materi.
3. Sistem Terisolasi (tersekat), suatu sistem yang tidak memungkinkan terjadinya pertukaran
kalor dan materi antara sistem dan lingkungan.
B. REAKSI EKSOTERM DAN ENDOTERM
Berdasarkan peristiwa perpindahan kalor dari sistem atau dari lingkungan ke sistem, reaksi
kimia dibedakan sebagai berikut:
1. Reaksi Eksoterm
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor atau menghasilkan energi,
sehingga hasil reaksi entalpi lebih rendah dari zat semula. Pada proses eksoterm terjadi
perpindahan panas atau kalor dari sistem ke lingkungan sehingga suhu naik.
A B
H B < H A , HB – H A < 0
Jadi ∆H berharga negatif
Diagram:
Lingkungan
Ea
Sistem Kalor
R
∆H
P
Kalor
Jalannya reaksi
2. Reaksi Endoterm
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor atau memerlukan energi sehingga
hasil reaksi memiliki entalpi yang lebih tinggi dari zat semula. Pada proses endoterm terjadi
perpindahan panas atau kalor dari lingkungan ke sistem sehingga suhu lingkungan turun.
A B
H B > H A , Hb – H A > 0
Jadi ∆H berharga positif.
Diagram:
Lingkungan
Ea
Sistem Kalor P
∆H
R
Kalor
Jalannya reaksi
D. PENENTUAN ∆H REAKSI
Berbagai Jenis Perubahan Entalpi
Kalor reaksi dan perubahan entalpi standar adalah kalor reaksi dan perubahan entalpi yang
diukur pada kondisi standar yaitu suhu 250C atau 298 K dan tekanan 1 atm. Hal ini menunjukkan
bahwa besarnya kalor reaksi dan perubahan entalpi dipengaruhi oleh suhu dan tekanan.
Berdasarkan jenis reaksi atau perubahan kimia, perubahan entalpi dibedakan atas:
ΔH
1. Perubahan entalpi pembentukan standar ( fo )
Adalah ∆H reaksi pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya pada suhu dan tekanan
normal (suhu 25oC dan tekanan 1 atm)
Contoh:
ΔH
H2(g) + ½ O2(g) H2O(g) fo = -286 kJ.
Atau
H2(g) + ½ O2(g) H2O(g) + 286 kJ.
ΔH o
2. Perubahan entalpi penguraian standar ( d )
Adalah ∆H reaksi penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsurnya yang diukur pada
kondisi standar. Besarnya entalpi penguraian sama dengan entalpi pembentukan dengan
tanda yang berlawanan.
Contoh:
H2O(g) H2(g) + ½ O2(g) ∆H = +286 kJ.
ΔH
3. Perubahan entalpi perubahan standar ( Co )
Adalah ∆H reaksi pembakaran 1 mol zat secara sempurna dengan gas O 2 pada kondisi
standar. Perubahan hidrokarbon selalu menghasilkan CO2 dan H2O.
Contoh:
CH4(g) + 2 O2(g) CO2(g) + 2 H2O(g) ∆H = -862 kJ.
4. Perubahan entalpi penguapan, yaitu perubahan entalpi pada reaksi penguapan 1 mol zat dari
wujud padat ke gas.
5. Perubahan entalpi pencairan, yaitu merupakan entalpi pada reaksi yang mengubah 1 mol zat
dari fase pada ke cair.
6. Perubahan entalpi pelarutan, adalah besarnya perubahan entalpi yang menyertai pelarutan 1
mol zat menjadi larutan.
Satuan kalor reaksi dan perubahan entalpi adalah kilo joule (kJ) atau kilo kalori (kkal).
Satuan kalor reaksi dan perubahan entalpi molar reaksi adalah kJ.mol-1 atau kkal.mol-1.
1 kal = 4,2 Joule
1 Joule = 0,24 kalori
Contoh soal:
1. Perubahan entalpi pembentukan H2O(l) dari gas H2 dan O2 adalah -68,59 kkal/mol.
Hitunglah besarnya entalpi yang dibebaskan setiap pembentukan 2 liter air (ρ air = 1000 g.L -
1
).
Jawab.
ΔH
fo H2O = -68,59 kkal/mol
2000
2 liter air = 2000 gram air = 18 mol air
jadi besarnya entalpi yang dibebaskan setiap pembentukan 2 liter air adalah:
2000
∆H = 18 x (-68,59) = -7621,2 kkal.
2. Kalor pembentukan AgNO3 = 23 kkal. Tuliskan persamaan termokimianya.
Jawab.
1 3
Ag(s) + 2 N2(g) + 2 O2(g) AgNO3∆H = -23 kkal.