JOB SHEET
UNIT : Pelayanan KB
WAKTU : 30 menit
REFERENSI : 1. Hartanto Hanafi, Keluarga Berencana
dan Kontrasepsi, Jakarta : Pustaka Sinar
Harapan. 2002. Hal 203 - 242
2. Saifuddin Abdul Bari, Buku Panduan
Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta :
YBPSP. 2003. PK-12 s.d PK-13
3. Paul D. Blumenthal & Noel
McIntosh, Pocket guide for Familly
Planning Service Providers, JHPIEGO
Coorperation, 1996. Page :150 - 169
DASAR TEORI :
PETUNJUK :
KESELAMATAN KERJA :
PEKERJAAN LABORATORIUM :
Peralatan
1) Bivalve Spekulum (spekulum cocor bebek)
2) Fanster klem
3) Ekstraktor AKDR / klem lurus
4) Mangkuk untuk larutan antiseptic
5) Sarung tangan ( yang telah di DTT atau disterilisasi atau sarung tangan
periksa yang baru )
6) Bengkok/piala ginjal
Bahan
1) Phantom panggul dan phantom uterus
2) AKDR Copper T 380 A
3) Kassa
4) Kapas cebok
5) Air DTT
6) Cairan antiseptic (mis. Povidon Iodin) untuk membersihkan serviks
7) Air, sabun, dan larutan Klorin 0,5 %
Perlengkapan
1) Duk steril
2) Meja Gynekologi
3) Lampu sorot/lampu senter
4) Kursi duduk
5) Scort (celemek)
6) Ruangan yang memenuhi standar
7) Waskom
Prosedur Tindakan
a) Persiapan pasien
Anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kencing dan pastikan
bahwa kandung kencing ibu telah kosong
b) Persiapan pemeriksa/Bidan
Siapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan, serta susunlah
secara ergonomis
Siapkan lingkungan untuk menjaga privasi klien
Lakukan konseling dan informed concent
Beritahukan pasien tentang tindakan yang dilakukan
Mencuci tangan
PELAKSANAAN :
Key Point :
Lakukan dengan ramah, penuh perhatian
dan dengan bahasa yang mudah
dimengerti pasien
Upayakan komunikasi dua arah
2. Persiapan alat dan bahan yang akan
digunakan
Key Point :
Susun peralatan secara berurutan / ergonomis.
3. Selimuti tubuh
Key Point :
Key Point :
Jangan lupa pasang alas bokong
Key Point :
Pastikan sarung tangan tidak bocor
Pasang sarung tangan dengan hati – hati,
jangan menyentuh bagian steril / lateral
sarung tangan
Key Point :
Sisi kapas yang sudah digunakan jangan
diusapkan lagi
Arah usapan dari atas kebawah
8. Pasanglah spekulum steril ke dalam
vagina dan kunci. Cari letak benang
AKDR
Key Point :
Untuk mengurangi nyeri, miringkan
posisi spekulum dan masukkan secara
perlahan.
Perhatikan dan nilai keadaan portio
adakah polip atau erosi
9. Antisepsis portio, jepit & tarik benang Memegang & menarik benang AKDR
AKDR
Key Point :
Untuk mencegah benangnya putus, tarik
dengan kekuatan tetap & cabut AKDR
dengan pelan-pelan.
Jika benang AKDR tidak tampak pada
serviks , periksa pada kanalis servikalis.
Apabila pengeluaran memerlukan Proses penarikan AKDR
penarikan yang kuat, jangan
memaksakannya, serahkan pada dokter /
rujuk
Key Point :
Buka kunci spekulum, miringkan kembali
& tarik keluar secara perlahan
Key Point :
Lakukan 7 langkah cuci tangan
Keringkan tangan dengan handuk bersih
EVALUASI
INFORMATION SHEET
PENDAHULUAN
INDIKASI
1. Menjelang masa aktif kerja AKDR berakhir
2. Saat klien menginginkan masa suburnya kembali / ingin hamil
3. Atas indikasi medis, AKDR disarankan dilepas
4. Klien tidak cocok dengan metode AKDR ini karena efek sampingnya
yang dirasakan sangat mengganggu
5. Adanya infeksi panggul / dicurigai
PRINSIP – PRINSIP
1. Tindakan pencabutan sesuai indikasi
2. Tindakan pencabutan dilakukan secara perlahan dengan memperhatikan
adanya factor penyulit penarikan benang AKDR
3. Segala tindakan yang dilakukan dalam memberikan asuhan bagi klien,
memperhatikan prinsip pencegahan infeksi
4. Tidak melakukan kontak kulit dengan AKDR yang telah dikeluarkan dan
cairan tubuh/duh tubuh lainnya
PROSEDUR
Pada umunya tindakan pencabutan AKDR dilakukan atas indikasi, asuhan
yang diberikan memperhatikan prinsip-prinsip pencegahan infeksi.
1. Minta klien untuk mengosongkan kandung kemih dan berseka dengan
bersih dan benar
2. Tempatkan klien pada meja ginekologi/meja periksa dengan posisi
litotomi
3. Berikan support terhadap ibu, agar ibu tidak cemas dengan tindakan ini
4. Alasi bokong dengan duk steril
5. Bersihkan vulva/vagina dengan kapas cebok
6. Periksa kondisi vulva dan vagina
7. Masukkan spekulum kedalam vagina secara perlahan dengan
memiringkan spekulum terlebih dahulu
8. Cari letak portio dan benang AKDR kemudian kunci spekulum
9. Antisepsis portio dan perhatikan adakah kondisi patologis pada vagina,
secret pervaginam dan serviks, pertimbangkan perlu tidaknya pemeriksaan
laboratorium
10. Jepit benang AKDR dengan ekstraktor / klem lurus lalu tarik secara
perlahan
11. Komunikasikan dengan ibu
12. Rendam alat bekas pakai dalam larutan klorin 0,5 %
KESIMPULAN
Ketrampilan tindakan pencabutan AKDR penting dimiliki oleh bidan sebagai
provider pelayanan kontrasepsi
Tindakannya harus memperhatikan prinsip pencegahan infeksi dan
pemberian support pada klien
Pinsip pencabutan AKDR dilakukan dengan menarik benang AKDR yang
tampak pada OUE secara perlahan
Setelah AKDR berhasil dikeluarkan komunikasikan dan tunjukkan pada
klien
Pada beberapa kasus bidan harus merujuk tindakan ini jika mengalami
kesulitan atau pada penarikan benang yang sulit.
LATIHAN
1. Kapan seorang bidan melakukan tindakan pencabutan AKDR ?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
………………………………………………………………
2. Bagaimana prinsip pencabutan AKDR ?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
………………………………………………………………
4. Pada kondisi yang bagaimanakah bidan harus merujuk tindakan ini ?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
………………………………………………………………
Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
Nama Instruktur Penilai :
NO KEGIATAN SKALA
1 2 3
1 Melakukan konseling, penjelasan tindakan serta informed
consent.
Lakukan dengan ramah, penuh perhatian dan dengan bahasa
yang mudah dimengerti pasien
Upayakan komunikasi dua arah.
Catatan :